• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Impact of Mudiak Sapan Hot Springs toward Society in Koto Parik Gadang Diateh Sub district South Solok District

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "The Impact of Mudiak Sapan Hot Springs toward Society in Koto Parik Gadang Diateh Sub district South Solok District"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

The Impact of Mudiak Sapan Hot Springs toward Society in Koto Parik

Gadang Diateh Sub district South Solok District

*Febri Irfandi **Drs Edi Suarto, M.Pd **Rika Despica, S.Pd, M.Si

* Student of Geography Education Departement of STKIP PGRI Sumbar

** Lecturer of Geography Education Departement of STKIP PGRI Sumbar

ABSTRACK

The background of this research is there are impact of Mudiak sapan hot springs to the society of Koto Parik Gadang Diateh sub district at South Solok district. The purpose of this research to know society opinion about the impact of the hot springs seen from society income, agriculture, people's habits, accessibility.

The type of this research is descriptive. The data collected by observations, questionnaires documentation. The participants of this research are the society around the hot springs Mudiak Sapan. Technique of data collection used proportional sampling technique.

Based on the result of this research can be concluded as follows: the impact of hot springs Mudiak Sapan to the society of Koto Parik Gadang Diateh sub district at South Solok district, 1) seeing from the income of the people around the hot springs be increased because many people who have visited at his hot spring, 2) seeing from the agricultural society, the society got the benefit greatly from the agricultural irrigation near this Mudiak Sapan hot springs, 3) seeing from the habits of the people that a lot of the society use the Mudiak sapan hot springs for their needs every day, 4) seeing from accessibility to the Mudiak sapan hot springs still in a state of disrepair.

Key Words: the impact of hot springs seeing from income, agriculture, society habit’s and accessibility.

(3)

PENDAHULUAN

Di bumi ini terdapat berbagai mata air salah satunnya adalah mata air panas, mata air panas ini adalah mata air yang dihasilkan akibat keluarnya air tanah dari kerak bumi yang di panaskan secara geotermal, air yang keluar suhunnya di atas rata-rata suhu air biasa namun sebagian mata air panas mengeluarkan air yang bersuhu hingga di atas titik didih di seluruh dunia terdapat jumlah mata air panas tidak terhitung banyaknya termasuk dasar laut dan samudra.

Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang luas dengan sumber daya alam (SDA) yang bervariasi baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam (SDA) yang ada juga mempunyai fungsi penyangga perikehidupan yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup dimuka bumi. Agar dapat menjamin pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Sejalan dengan itu Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya panas bumi terbesar di dunia, berbanding lurus dengan banyaknya gunung api. Seperti diketahui bahwa panas bumi dalam bentuk uap air adalah sumber energi terbarukan yang dapat digunakan untuk menggerakkan pembangkit listrik. Secara alami sumber energi panas bumi umumnya berada bersamaan dengan keberadaan gunung api. Sampai dengan tahun 2006 sebanyak 256 lokasi lapangan panas bumi telah ditemukan. Jumlah sebanyak itu sebagian besar berada di Sumatera, Jawa dan Sulawesi.

Sejalan dengan itu, Kabupaten Solok Selatan salah satu dari 18 Kabupaten Kota yang ada di Sumatera Barat jarak kabupaten ini dengan pusat propinsi Sumatera Barat sekitar 165 km, di Kabupaten Solok Selatan terdapat banyak sumber air panas yang salah satunya sumber air panas mudiak sapan yang terletak di jorong balun sumber air panas ini memiliki panas yang berbeda-beda dan sumber air panas ini banyak di gunakan masyarakat untuk tempat MCK dan untuk pengeringan gabah.

Dan juga Air panas dapat mengencerkan padatan mineral sehingga air dari mata air panas mengandung kadar mineral tinggi seperti, kalsium, litium, atau radium. Mandi dan berendam dalam air

panas yang bermineral dapat di percaya menyembuhkan berbagai macam penyakit, orang banyak membangun pemandian air panas untuk tujuan rekreasi dan pengobatan, selain itu pemanfaatan sumber air panas juga banyak digunakan masyarakat untuk pengaringan gabah.

Pada umumnya pengeringan gabah di Indonesia masih dilakukan dengan cara yang relatif sederhana, yaitu dengan dipanaskan pada terik matahari atau dijemur. Hal ini kurang efisien karena memerlukan waktu berhari-hari dan tempat yang luas. Oleh sebab itu diperlukan suatu alat yang dapat menghasilkan pengeringan yang lebih baik, dimana alat tersebut dengan mudah dioperasikan karena dengan pengeringan yang baik gabah menjadi tidak cepat rusak dan kandungan mineral tetap terjaga. Pengeringan yang baik memerlukan panas yang seragam dan laju pengeringan yang tidak terlalu cepat agar tidak terjadi keretakan dan kadar air menjadi lebih seragam. Syarat ini sukar dipenuhi dengan penjemuran langsung dengan sinar matahari, karena intensitas panas matahari sulit dikendalikan. Karena suatu gabah yang memiliki kadar air tinggi akan mudah rusak apabila disimpan dalam jangka waktu yang lama begitu juga dengan mutu beras hasil giling yang rendah,( Umbas, Glendi, dkk : 2014).

Hal ini dikarenakan gabah pada awalnya dalam keadaan basah dan harus dikeringkan terlebih dahulu agar kadar air gabah sesuai dengan standar yang disesuaikan, yaitu gabah dengan kadar basis kering 14% (Keputusan Bersama Kepala Badan Bimas Ketahanan Pangan No. 04/SKB/BBKP/II/2002) untuk dapatdiproses lebih lanjut.

Dengan demikian Pertumbuhan ekonomi masyarakat merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat (Sukirno, 1994). Menurut Boediono, pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang.

Sedangkan menurut Lincolin (1997), pertumbuhan ekonomi diartikan

(4)

sebagai kenaikan GDP/GNP tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi perubahan struktur ekonomi atau tidak.

Berdasarkan hal tersebut maka untuk mendorong perekonomian pedesaan salah satunya melalui aksesibilitas. Aksesibilitas sendiri dapat didefinisikan sebagai tingkat kemudahan untuk mencapai atau mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan. Aksesibilitas yang tinggi dapat tercipta dengan ketersediaan prasarana (jaringan jalan) yang baik dan didukung dengan ketersediaan sarana atau fasilitas untuk melakukan pergerakan. Aksesibilitas yang tinggi ini juga dapat diukur berdasarkan jarak lokasi ke pusat-pusat pelayanan publik yang secara spasial identik dengan pusat kota.

Dalam kawasan pedesaan, aksesibilitas memiliki peranan yang penting. Keberadaan aksesibilitas ini dapat merangsang tumbuhnya pasar dan pusat pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah desa. Dengan kemudahan aksesibilitas, interaksi suatu desa dengan desa lainnya akan semakin mudah. Dengan kemudahan aksesibilitas, produktivitas pertanian juga akan meningkat. Namun, di sisi lain dengan berkembangnya aktivitas di daerah pedesaan dengan aksesibilitas tinggi, terutama di pusat pertumbuhan desa menyebabkan karakteristik sosial ekonominya menjadi berbeda, lebih cenderung berkembang dan bersifat seperti kawasan perkotaan.

Berdasarkan observasi awal peneliti tanggal 5 april 2016, yang peneliti mewawancarai kepala jorong dengan hasil wawancara bahwa masyarakat banyak mempergunakan sumber air panas untuk tempat MCK dan pengeringan gabah selain itu tempat ini sudah di lengkapi dengan fasilitas yang lain seperti wc umum dan pengeringan gabah di tempat ini dilakukan warga dengan cara bergantian untuk memakai alat pengeringan gabah tersebut dan akses ketempat tersebut sudah baik bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat dengan jalan cuma satu arah di sumber air panas ini masyarakat juga banyak mempergunakan airnya untuk irigasi

pertanian mereka khususnya untuk tanaman padi karena suhu air panas yang ada di sumber air panas tersebut memilii suhu yang berbeda-beda.

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti sebuah penelitian yang berjudul “Dampak Sumber Air Panas

Mudiak Sapan Terhadap Masyarakat di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan “

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan pembatasan masalah, perumusan masalah, dan tujuan penelitian seperti ini yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya maka penelitian ini tergolong pada jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan salah satu penelitian yang bertujuan untuk melihat sesuai dengan kenyataan yang ditemukan melalui gambaran-gambaran atau deskriptif variabel penelitian.

Menurut Ari Kunto (2010) menyatakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau kejadian. Penelitian ini di lakukan dilakukan di jorong Mudiak Sapan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan .

Menurut Sugiyono (2014:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian iniadalah masyarakat yang berada di sekitar tempat air panas di Jorong Mudiak Sapan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan dengan KK berjumlah 53 KK.

Menurut Sugiyono (2014:80) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi jadi sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi

Berdasarkan populasi yang cukup besar dan keterbatasan penulis maka penulis lakukan terhadap sampel yang merupakan wakil dari populasi.

(5)

Menurut Arikunto (2006:134) variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi objek pengamatan peneliti atau sasaran penelitian, sering dinyatakan sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti, tetapi jika subjeknya lebih dari 100, maka sampel yang diambil 10-15 % atau lebih, sesuai dengan kemampuan penelitian. Pada penelitian ini penentuan jumlah sampel dilakukan dengan teknik proporsional sampling sebesar 100% dari jumlah populasi 175 maka diperoleh jumlah responden sebanyak 53 KK.

Variabel dan indikator dalam penelitian ini, 1. Pendapatan masyarakat, 2. Pertanian masyarakat dari irigasi pertanianya, 3. Kebiasaan masyarakat, 4. Aksebilitas atau jalan untuk menuju sumber air panas tersebut.

Jenis DataData primer Yaitu data yang diperoleh dari pembagian angket secara langsung dengan responden (masyarakat) mengenai masalah-masalah dari Dampak sumber air panas Mudiak Sapan Terhadap Masyarakat Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. Data sekunder Yaitu yang diperoleh melalaui studi kepustakaan Kantor Wali Nagari, Kantor Camat. Diantaranya data Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh khususnya Jorong Mudiak Sapan dalam bentuk angka, jumlah penduduk, peta administrasi, peta jalan, dan peta rupa bumi dan pencatatan data sekunder ini dari penelitian meliputi kondisi geografis dan kondisi sosial.

Teknik Analisa Data yang di gunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dan uji persyaratan analisis regresi linear berganda.

1. Angket di cek kebenaran dan perlengkapannya.

2. Menghitung frekuensi dari masing-masing alternatif jawaban yang akan diberikan responden.

3. Statistik Deskriptif

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kecendrungan-kecendrungan indikator masing-masing variabel.

LOKASI PENELITIAN

Jorong Mudiak Sapan secara astronomis terletak pada 10 17' 13” LS 10 36 ' 04” LS dan 1000

53' 24” BT 101013' 10” BT. Secara administrasi jorong Mudiak

Sapan termasuk kedalam Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan berbatas langsung dengan (Solok Selatan dalam angka, 2015).

Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan 524.10 km2 yang topografinya berbukit-bukit dengan ketinggian kawasan dari permukaan laut 456 mdpl. Sedangkan daerahnya beriklim tropis dengan curah hujan 1140 mm / tahun (Solok Selatan dalam angka, 2015).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama: Berdasarkan hasil penelitian

tentang dampak sumber air panas mudiak sapan terhadap masyarakat di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan dilihat dari segi pendapatan masyarakat di sekitar tempat air panas ini dengan persentase 56,6% menjawab < 1.000.000-1.500.000 pendapatan mereka di kategorikan pendapatan sedang, jadi pendapatan masyarakat menjadi bertambah dikarenakan banyaknya masyarakat yang berkunjung ke tempat sumber air panas ini dan juga masyarakat mempunyai kreatifitas untuk meningkatkan bagaimana pendapatan mereka bertambah dengan cara mereka mendirikan kedai-kedai penjualan di sekitar air panas tersebut dengan demikian masyarakat yang berkunjung tidak perlu lagi membeli minuman atau makanan kecil keluar dari tempat sumber air panas ini,jadi dengan adanya sumber air panas ini pendapatan masyarakat sekitar menjadi bertambah. Hal ini sesuai menurut M. Fuad (2000) peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban suatu masyarakat sebagai akibat penjualan barang atau jasa kepada pihak lain dalam periode tertentu. Kesimpulan bahwa pendapatan masyarakat yang ada di sekitar sumber air panas mudiak sapan menjadi bertambah sesuai dengan teori yang di ada diatas.

Kedua: Berdasarkan hasil penelitian

tentang dampak sumber air panas mudiak sapan terhadap masyarakat di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan dari segi pertanian masyarakat dengan persentase 56,6% menjawab iya, jadi berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa irigasi pertanian dari sumber air panas adalah iya, dengan adanya irigasi ini hampir seluruh lahan pertanian masyarakat sudah dapat dialiri oleh air, dan masyarakat

(6)

juga selalu menjaga irigasi air mereka dengan cara membersihkan, memperbaiki irigasi yang rusak dan juga menambah lebar dari irigasi tersebut banyak masyarakat terbantu dengan adanya irigasi yang ada di sumber air panas ini. Hal ini sesuai Menurut Andoyono (2010) usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang penyediaan pertanian baik dari permukaan maupun air tanah. Kesimpulan bahwa masyarakat sangat terbantu dengan adanya irigasi di tempat sumber air panas mudiak sapan ini. Sesuai dengan teori yang ada diatas.

Tiga: Berdasarkan hasil penelitian bahwa dampak sumber air panas mudiak sapan terhadap masyarakat di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan dari segi kebiasaan masyarakat, dengan persentse 37,7% menjawab untuk MCK, jadi berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa kegunaan air panas bagi masyarakat disekitar adalah untuk MCK, selain itu di sumber air panas ini sangat banyak masyarakat sekitar selalu mandi di tempat sumber air panas karena bagi mereka dengan mandi di tempat sumber air panas ini sedikit bisa mengurangi penyakit yang ada di badan mereka seperti penyakit gatal-gataldan kegunaan air panas juga membuat tubuh masyarakat yang mandi menjadi lebih baik setelah mandi di tempat sumber air panas di mudiak sapan ini.Selain untuk mandi masyarakat juga sering memanfaatkan sumber air panas ini untuk kehidupan mereka sehari- hari. Hal ini sesuai menurut Irianto (2004) tentang badan tidak mengeluarkan bau busuk karena kotoran sudah di buang dengan melaksanakan mandi paling sedikit dua kali sehari. Kesimpulan bahwa masyarakat di dekat sumber air panas ini bahwa banyak mempergunakan sumber air panas untuk kegiatan mereka sehari-hari dan juga bisa mengurangi penyakit yang ada dan membuat tubuh mereka menjadi baik. Sesuai dengan teori yang ada diatas.

Empat: Berdasarkan hasil penelitian

tentang dampak sumber air panas mudiak sapan terhadap masyarakat di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan dilihat dari aksebilitas masyarakat sekitar dengan persentse 58,5% menjawab iya jadi berdasarkan data diatas di simpulkan bahwa jalan menuju ke tempat air panas juga jalan utama menuju desa mereka. selain

untuk menuju tempat sumber air panas ini rata- rata masyarakat memberi pendapat bahwa akses menuju sumber air panas ini kurang baik dan jalan yang belum pernah di perbaiki oleh pemerintah dan sebagian masyarakat untuk menuju sumber air panas ini dengan cara bejalan kaki dan ada juga masyarakat dengan menggunakan sepeda untuk menuju sumber air panas inidan walaupun jalan untuk menuju sumber air panas ini belum pernah di perbaiki kendaraan roda dua dan roda empat sudah ada yang bisa melewati untuk menuju sumber air panas walau hanya dengan jalan satu arah saja. Hal ini sesuai Menurut Bakarudin (2010) aksebilitas berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana transportasi atau komunikasi dari suatu tempat ketempat lain. Kesimpulan bahwa akses jalan sangat dibutuhkan oleh masyarakat di dekat sumber air panas mudiak sapan untuk pergi ke tempat sumber air panas ini, sesuai dengan teori yang ada diatas berkaitan dengan medan jalanya. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan temuan dan pembahasan di bagian terdahulu maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dampak sumber air panas Mudiak Sapan terhadap pandapatan masyarakat di sekitar tempat air panas di kategorikan pendapatan sedang, dengan demikian pendapatan masyarakat cukup bertambah di karenakan banyaknya masyarakat yang berkunjung ke tempat sumber air panas ini.

2. Dampak sumber air panas Mudiak Sapan terhadap pertanian masyarakat sekitar bahwa banyak masyarakat mempergunakan sumber air panas ini untuk irigasi pertanian mereka, jadi dapat disimpulkan bahwa irigasi pertanian masyarakat adalah berasal dari sumber air panas, dengan adanya irigasi dari sumber air panas ini hampir seluruh lahan pertanian masyarakat sudah dapat dialiri oleh air dan masyarakat juga selalu menjaga irigasi air mereka dengan cara membersihkan, memperbaiki irigasi yang rusak dan juga menambah lebar dari irigasi tersebut banyak masyarakat terbantu dengan adanya irigasi yang ada di sumber air panas ini.

(7)

3. Dampak sumber air panas Mudiak Sapan terhadap kebiasaan masyarakat, dengan persentase (37.7%) menjawab untuk MCK, jadi berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kegunaan air panas bagi masyarakat yang ada di disekitar sumber air panas mudiak sapan adalah untuk mandi, cuci, kakus (MCK). 4. Dampak sumber air panas Mudiak Sapan

terhadap aksebilitas masyarakat di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan bahwa banyak masyarakat yang menjadikan jalan menuju sumber air panas ini adalah jalan utama mereka, jadi berdasarkan data diatas dapat di simpulkan bahwa jalan menuju ke sumber air panas juga jalan utama menuju desa mereka dan akses menuju sumber air panas ini kurang baik dan jalan belum pernah di perbaiki oleh pemerintah sebagian masyarakat untuk menuju sumber air panas ini dengan cara berjalan kaki dan ada juga masyarakat dengan menggunakan sepeda untuk menuju sumber air panas inidan walaupun jalan untuk menuju sumber air panas ini belum pernah di perbaiki kendaraan roda dua dan roda empat sudah ada yang bisa melewati untuk menuju sumber air panas walau hanya dengan jalan satu arah saja.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitiandan kesimpulan yang dikemukakan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Masyarakat di jorong mudiak sapan lebih

memanfaatkan area sumber air panas ini untuk meningkatkan pendapatanya. 2. Masyarakat di jorong mudiak sapan lebih

memanfaatkan sumber air panas ini untuk irigasi pertanianya.

3. Masyarakat di jorong mudiak sapan masih mengalami kesusahan untuk pergi ketempat sumber air panas ini karena aksebilitas menuju sumber air panas ini masih dalam keadaan rusak.

4. Diharapkan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan masyarakat yang ada di jorong mudiak sapan terutama

aksebilitas untuk menuju sumber air panas tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Andoyono,Totoh. 2010. Irigasi dan ilmu

bangunan air. UNP.Padang

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen

penelitian. Rineka Cipta: Jakarta.

Arsyad, lincolin. 1997. Ekonomi

Pembangunan.STIE YKPN.

Yogyakarta

Bakarudin. 2010. Dasar- dasar ilmu

geografi. Padang. UNP Press

BPS (2015) Solok Selatan dalam angka M, Fuad, 2000. Pengantar bisnis. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Notoatmojo. 2003. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2013. Penelitian Pendidikan

kualitatif. Alvabeta: Bandung.

Soemarwoto dan Soeharjo, 2003.Peran

penelitian social ekonomi dalam

pengelolaan sumber daya

perikanan. Badan penelitian dan

pengembangan pertanian. Departemen pertanian Jakarta Tarigan, Robinson. 2005. perencanaan

pembangunan wilayah, Edisi

Revisi.

Umbas, Glendi, dkk(2014). Pemanfaatan

Air Panas Bumi Untuk Alat Pengering Gabah Di Bukit Kasih Kanonang. Hal 2.

Yoeti, A. oka.1996.pengantar ilmu

pariwisata. Penerbit: angkasa

Referensi

Dokumen terkait

Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan skala PANAS (Positive Affect and Negative Affect Scales) yang terdiri dari 20 afek dan skala kebahagiaan yang

Demikianlah penelitian terdahulu mengenai Strategi Humas, penelitian terdahulu tersebut memberi sumbangsih pemikiran yang positif untuk penelitian yang akan dilakukan

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil menyusun Tugas Akhir dengan Judul

Perhitungan Biaya Persediaan (TC) Aktual Sebelum CDI..L4 – 2 Perhitungan Biaya Persediaan (TC) Aktual Setelah CDI....L4 – 5 Perhitungan Biaya Persediaan (TC) Setelah CDI pada

26 ayat (2) dan pasal 27 ayat (3) Peraturan Pemerintah ini dinyatakan secara tegas bahwa Pemegang Kuasa Pertambangan yang telah memenuhi kewajiban – kewajiban iurannya

Hasil penelitian menunjukkan,(1) model mental mahasiswa calon guru kimia dalam memahami bahan kajian Stereokimia adalah: tidak ada konsep (20,71%), miskonsepsi spesifik

Setelah mengetahui definisi dan batasan toleransi di atas ada hal yang perlu diingat bahwa toleransi tidak dapat diartikan bahwa seseorang yang telah mempunyai keyakinan

1) Model orientasi input (input-oriented model) yaitu model dimana setiap DMU diharapkan memproduksi sejumlah output tertentu dengan sejumlah input terkecil