• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 24/05/Th. XX,5 Mei 2017 1

,

No. 24/05/Th. XX , 5 Mei 2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2017

DAN PERKIRAAN ITK TRIWULAN II-2017

 Pada triwulan I tahun 2017, konsumen di Provinsi Aceh menyatakan persepsi yang optimis

bahwa kondisi ekonominya lebih baik dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2016. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan I-2017 Provinsi Aceh adalah sebesar 101,68.

 Namun tingkat optimisme tersebut masih dipengaruhi oleh adanya persepsi pesimis pada variabel pendapatan rumahtangga di triwulan I-2017. Menurut konsumen, pendapatannya turun dibanding triwulan sebelumnya (indeks 104,74). Selanjutnya, inflasi pada triwulan I-2017 di Aceh tidak menurunkan tingkat optimisme konsumen (indeks 106,00). Meskipun terjadi kenaikan harga, konsumen tetap berbelanja dikarenakan peringatan akhir maulid Nabi Besar Muhammad SAW pada bulan Januari 2017. Pada variabel volume konsumsi rumahtangga terhadap komoditi bahan makanan, makanan jadi, dan nonmakanan memperlihatkan optimisme yang meningkat dengan triwulan sebelumnya (indeks 103,36).

 Untuk perkiraan triwulan II tahun 2017, persepsi konsumen di Aceh yang menyatakan optimis

bahwa kondisi ekonominya lebih baik. Nilai perkiraan ITK triwulan II-2017 mendatang mencapai sebesar 106,37.

 Ekspektasi kondisi ekonomi relatif lebih optimis tersebut dipengaruhi oleh adanya harapan

peningkatan pendapatan rumahtangga di triwulan II-2017 (indeks 105,33). Selain itu, didukung juga dengan persepsi optimis akan adanya rencana pembelian barang-barang tahan lama, rekreasi dan pesta/hajatan (indeks 108,19).

 Secara regional di Pulau Sumatera, persepsi optimisme konsumen di Aceh terhadap kondisi

ekonomi pada triwulan I-2017 melalui ITK-Kini berada pada urutan kelima, berada di bawah ITK-Kini Nasional (102,27). Sementara untuk ITK perkiraan triwulan II-2017, tingkat optimisme konsumen di Aceh berada di urutan ketujuh, berada di bawah level perkiraan ITK triwulan II-2017 Nasional (112,73).

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 24/05/Th. XX,5 Mei 2017 2

I. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut:

a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun (pesimis) dibanding triwulan sebelumnya. Jumlah konsumen yang menyatakan menurun lebih banyak daripada yang menjawab meningkat.

b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya. Jumlah konsumen yang menyatakan menurun sama dengan yang menjawab meningkat.

c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat (optimis) dibanding triwulan sebelumnya. Semakin tinggi berarti semakin optimis. Jumlah konsumen yang menyatakan meningkat lebih banyak daripada yang menjawab menurun.

Sampel STK 2017 merupakan sub-sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Provinsi Aceh tahun 2016, khusus di daerah perkotaan dengan jumlah sampel secara nasional sebanyak 14.600 rumahtangga. Pemilihan sampel dilakukan secara panel di setiap triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu. Target alokasi sampel STK 2017 setiap triwulan di Provinsi Aceh berjumlah 230 rumahtangga yang dipilih dari daerah perkotaan di wilayah Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Aceh Barat.

II. ITK Triwulan I-2017

ITK triwulan I tahun 2017 Provinsi Aceh adalah sebesar 101,68. Artinya bahwa pada bulan Januari hingga Maret tahun 2017, konsumen di Provinsi Aceh menyatakan bahwa persepsi kondisi ekonominya mengalami peningkatan, namun optimisme konsumen lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Oktober-Desember 2016) sebesar 103,65. Pola persepsi konsumen antartriwulan sejak triwulan I tahun 2014 hingga triwulan I tahun 2017 dapat dicermati pada Grafik 1 berikut ini. Berbagai pengaruh dari kegiatan sektor-sektor ekonomi telah membentuk pola persepsi konsumen sedemikian, sehingga naik turunnya indeks tendensi konsumen berubah-ubah sesuai dengan perilaku konsumen pada suatu periode tertentu.

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 24/05/Th. XX,5 Mei 2017 3

Grafik 1.

ITK Aceh Triwulan I-2014 s.d Triwulan I-2017 dan Perkiraan ITK Aceh Triwulan II-2017

Persepsi optimisme konsumen di triwulan I-2017 didukung oleh berbagai faktor. Secara umum, pengaruh kegiatan pada perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW (Rabiul akhir) di Provinsi Aceh berdampak pada pola pengeluaran masyarakat. Pada periode Januari–Maret 2017 masyarakat juga memanfaatkannya untuk menyelenggarakan hajatan seperti pernikahan, turun mandi, dan sunah Rasul.

Variabel pembentuk ITK Kini diawali dengan persepsi pesimis konsumen mengenai pendapatan rumahtangga yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Nilai indeks variabel ini terhitung sebesar 98,69 (ITK di bawah 100). Artinya, lebih banyak responden yang menjawab bahwa pandapatannya pada triwulan I tahun 2017 menurun dibandingkan dengan responden yang menjawab meningkat. Penyebab konsumen merasa pesimis pada pendapatan rumah tangga kini adalah perekonomian di Aceh pada triwulan ini belum berjalan dengan optimal karena realisasi APBA 2017 belum bergerak, terutama belanja barang dan modal.

Variabel berikutnya adalah pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga, dengan nilai indeks pada triwulan I-2017 mencapai sebesar 106,00. Data tingkat inflasi di Aceh selama triwulan I-2017 yaitu pada bulan Januari terjadi inflasi sebesar 0,28 persen, bulan Februari terjadi deflasi sebesar 0,08 persen, dan bulan Maret terjadi deflasi sebesar 0,51 persen. Sebagai perbandingan, data pada triwulan IV-2016, yaitu pada bulan Oktober terjadi inflasi sebesar 0,10 persen, bulan November terjadi inflasi sebesar 0,20 persen, dan bulan Desember terjadi inflasi sebesar 1,12 persen.

107.22 104.18 107.18 105.77 100.33 107.92 110.29 102.21 100.99 113.04 106.73 103.65 101.68 106.37

I II III IV I II III IV I II III IV I II*

2014 2015 2016 2017

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 24/05/Th. XX,5 Mei 2017 4 98.95 109.28 103.59 104.74 98.69 I II III IV I 2016 2017 106.21 119.42 110.59 104.41 106.00 I II III IV I 2016 2017 99.22 113.93 109.33 100.07 103.36 I II III IV I 2016 2017 Grafik 2.

ITK Triwulan I-IV Tahun 2016 dan Triwulan I Tahun 2017 Menurut Variabel Pembentuknya

*)

: pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan rekreasi

Variabel pembentuk ITK yang terakhir yaitu volume konsumsi rumah tangga terhadap barang dan jasa. Pada triwulan I-2017 variabel ini mencapai indeks 103,36. Nilai tersebut menyatakan bahwa konsumen yang berpersepsi tingkat konsumsi rumah tangganya relatif meningkat, jumlahnya lebih besar dari konsumen yang menyatakan total konsumsinya menurun.

III. Perkiraan ITK Triwulan II-2017

Rumah tangga di Provinsi Aceh memperkirakan kondisi perekonomian mereka sebagai konsumen pada triwulan II mendatang (April - Juni 2017) dengan ekspektasi yang optimis. Konsumen merasa yakin bahwa kondisi ekonominya akan lebih baik dibandingkan pada triwulan I, lebih banyak daripada konsumen yang pesimis. Hal ini ditunjukkan dengan indeks perkiraan ITK pada triwulan II-2017 sebesar 106,37 (indeks di atas 100). Artinya lebih banyak konsumen yang menyatakan kondisi ekonominya meningkat pada triwulan II-2017 dibandingkan dengan mereka yang pesimis.

Tabel 1.

Perkiraan ITK Triwulan II-2017 Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk Indeks

Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang 105,33

Rencana pembelian barang-barang tahan lama*), rekreasi, dan pesta/hajatan 108,19

Perkiraan ITK Triwulan II-2017 106,37

*) : elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, meubelair, peralatan rumah tangga, kendaraan bermotor, tanah, rumah

Jika dirinci menurut variabel pembentuknya, perkiraan konsumen terhadap meningkatnya kondisi ekonomi pada triwulan II-2017 dipengaruhi oleh optimisme bahwa pendapatan rumahtangga di triwulan tersebut akan meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks variabel ini sebesar 105,33. Pada triwulan II-2017 ini, konsumen berharap dengan pendapatan yang meningkat akibat peningkatan anggaran pemerintah karena telah dimulainya pelelangan proyek pemerintah, cairnya gaji/tunjangan ke

Pendapatan rumahtangga kini

Kaitan inflasi dengan total

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 24/05/Th. XX,5 Mei 2017 5 104.59 103.73 103.65 102.83 102.61 102.46 102.29 100.86 100.83 100.40 100.30 105.37 103.93 102.27 101.99 101.81 101.68 101.62 101.24 99.93 98.34 96.88

13 ASN, diterimanya THR, mendulang pendapatan karena menghadapi bulan suci ramadhan, dan hari raya idul fitri.

Variabel kedua dalam pembentukan perkiraan ITK mendatang adalah rencana pembelian barang-barang tahan lama, rekreasi dan pesta/hajatan, yaitu dengan nilai indeks sebesar 108,19. Konsumen berekspektasi bahwa akan ada kenaikan pembelian barang tahan lama menjelang idul fitri, rekreasi, dan pesta/hajatan.

IV. Perbandingan ITK Se-Sumatera

Secara regional, konsumen di Pulau Sumatera yang memberikan persepsi optimis (indeks di atas 100) lebih dari separuh, yaitu tujuh provinsi. Sedangkan tiga provinsi lainnya, konsumen memberikan persepsi kondisi ekonomi yang pesimis pada triwulan I-2017, nilainya meningkat jika dibandingkan dengan triwulan IV-2016. Di Sumatera, ITK triwulan I-2017 Provinsi Jambi menempati urutan tertinggi (105,37), sedangkan Kepulauan Riau menempati urutan terendah (96,88). Provinsi Aceh berada pada urutan kelima (101,68) di Sumatera dan berada dibawah ITK Nasional (102,27). Perbandingan nilai ITK provinsi regional Pulau Sumatera dan agregat ITK nasional selama triwulan IV tahun 2016 dan triwulan I tahun 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 3.

Selanjutnya, untuk perkiraan ITK triwulan II-2017 mendatang, persepsi konsumen di seluruh provinsi di Pulau Sumatera (termasuk agregat secara nasional) terhadap perkiraan kondisi ekonomi menunjukkan optimisme yang meningkat (indeks di atas 100). Optimisme konsumen di Sumatera untuk perkiraan kondisi ekonomi pada triwulan mendatang, delapan provinsi berada di bawah rata-rata optimisme konsumen secara nasional (perkiraan ITK Triwulan II-2017 nasional sebesar 112,73).

ITK Triwulan IV-2016 Provinsi Se-Sumatera dan Nasional

Nasional 102,46

ITK Triwulan I-2017 Provinsi Se-Sumatera dan Nasional

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 24/05/Th. XX,5 Mei 2017 6 101.68 101.24 99.93 101.99 105.37 101 .62 103.93 101.81 98.34 96.88 106.37 101.91 108.12 107.45 121.96 114.19 111.02 102.57 108.52 103.98 102.27 112.73

Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Babel Kepri

Tw I-2017 Perkiraan Tw II-2017 Tw I-2017 Nasional Perkiraan Tw II-2017 Nasional

Sedangkan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan yang perkiraan ITK mendatang lebih tinggi dari angka nasional sebagaimana yang ditampilkan dalam grafik berikut ini.

Grafik 4.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karenannya, untuk memberikan fasilitas bagi para anggota agar dapat saling berkomunikasi maka penelitian ini dibuat untuk menghasilkan sebuah rancangan Sistem Informasi

Diu#ur dari tulang leher yang men&#34;nj&#34;l ditengah bela#ang lurus #e bawah sampai pinggang adalah $ara mengu#ur..... Diu#ur dari bawah #erung lengan sampai batas pinggang

diterima maupun dikeluarkan dengan cara pergeseran, yakni mengeser satu bit data ke kiri atau ke kanan untuk setiap satu periode clock yang diberikan..  Jenis shift register ada

Di akhir gameplay, pemain mendapatkan score yang didapat setelah memainkan gameplay tersebut yang di dapat setelah emmainkan gameplay tersebut 11 Memilih Peralatan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada variabel penelitian, pada penelitian terdahulu variabel yang digunakan adalah earning per share, debt

Inti KMFH (Komite Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana) periode 2013-2014 serta seluruh fungsionaris dan aktifis Lembaga Mahasiswa Fakultas Hukum

Keadaan lingkungan kawasan karst pada lokasi penelitian terdiri atas hutan, ladang dan sawah yang merupakan habitat bagi serangga yang menjadi sumber makanan bagi