Disusun Oleh:
Ernita Basaria Hutabarat
2307 100 084
Arini Nikitasari
2307 100 101
Dosen Pembimbing:
1. Ir. Minta Yuwana, M.S.
2. Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng.
SINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS ABU BAGASSE
DENGAN METODE PENGERINGAN PADA TEKANAN
AMBIENT MENGGUNAKAN TEKNIK CO-PRECURSOR
LABORATORIUM ELEKTROKIMIA DAN KOROSI
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Here comes your footer Page 2
Abu bagasse berpotensi
sebagai bahan baku
pembuatan silika aerogel.
(Affandi dkk, 2009)
Kandungan
Silika 50,36%
Silika aerogel memiliki properti yang
luar biasa yakni:
densitas rendah (0,06 g/cm
3)
surface area
besar (200-1000 m
2/g)
thermal conductivity rendah (0,02 W/mK)
kegunaan dalam berbagai
aplikasi kimia, elektronik, & optik
seperti sebagai adsorber, isolator,
& penyangga katalis. (Rao et al., 2007)
Latar Belakang
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
Here comes your footer Page 3
Namun aplikasi praktis berjalan lambat karena silika aerogel bersifat
higroskopis dan proses pembuatannya membutuhkan pengeringan
superkritis (P dan T tinggi).
Latar Belakang
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
Here comes your footer Page 4
Beberapa penelitian sebelumnya:
Rao dkk., 2007
→ sintesis silika aerogel menggunakan
precursor
sodium
silikat dengan metode pengeringan pada tekanan ambient serta
penambahan
surface modifying agent
sehingga dapat meningkatkan
surface area
& hidrofobisitas silika aerogel.
Bhagat dkk.,
2007
→ sintesis silika aerogel berbahan baku
water-glass
dengan metode
ambient pressure drying
menggunakan TMCS dan HMDS
sebagai
surface modifying agent .
Fajri dkk., 2010 → pengaruh kadar TMCS yang
semakin besar akan meningkatkan
surface area
dan
hidrofobisitas silika aerogel yang berbasis abu bagasse.
Latar Belakang
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
Here comes your footer Page 5
Maka penelitian ini bertujuan untuk
membuat silika aerogel dari abu baggase
dengan teknik
co-precursor
& pengeringan
pada tekanan ambient untuk menghasilkan
silika aerogel dengan surface area dan
hidrofobisitas yang besar.
dengan fokus :
mempelajari pengaruh kadar HMDS
dan interval waktu penambahan
TMCS serta HMDS terhadap
karakteristik silika aerogel yang
dihasilkan.
Latar Belakang
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
Here comes your footer Page 6
1) Mempelajari pengaruh kadar HMDS terhadap
karakteristik silika aerogel.
2) Mempelajari pengaruh interval waktu
penambahan TMCS dan HMDS terhadap
karakteristik silika aerogel.
3) Memperoleh produk silika aerogel dengan s
urface
area
dan hidrofobisitas yang besar.
Tujuan Penelitian
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
Pembuatan gel
Ion exchange
Peningkatan pH
Supercritical drying
(+) tidak terjadi
shrinkage
(pengerutan) pori, sehingga
jaringan gel dapat
mempertahankan bentuk
ketika proses
drying
.
(-) namun membutuhkan
fluida superkritis dan
kondisi operasi P & T tinggi.
Ambient pressure drying
(
+) murah & resiko kerja kecil.
(-) berpotensi terjadi
shrinkage
.
Metode Sol - Gel
drying
aging
Proses penguatan
jaringan gel agar
hanya terjadi
sedikit pengerutan
saat proses
pengeringan.
gel
Silicic acid
Sodium silikat
Pembuatan Silika Aerogel
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
bertujuan untuk memodifikasi struktur dan morfologi partikel dengan menggantikan
gugus silanol (-OH) oleh gugus alkil (-CH
3) yang dilakukan dengan cara menambahkan
surface modifying agent
,
contohnya: Trimethylchlorosilane (TMCS)
Hexamethyldisilazane (HMDS)
Modifikasi Permukaan
TMCS
HMDS
Silicic acid yang termodifikasi:
Modifikasi Silika Aerogel
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
Si
HO
OH
OH
OH
Si
(CH
3)
3SiO
OSi(CH
3)
3OSi(CH
3)
3OSi(CH
3)
3surface
modifying
agent
Here comes your footer Page 9
Ambient Pressure Drying
80°C 24 jam
Silika Aerogel
Gelling (pH = 7-8)
Silicic acid pH = 2
dilewatkan
Kation resin
TMCS
HMDS
Variasi interval waktu:
10 & 20 menit
Variasi interval
waktu: 10, 20, & 30
menit
Abu Bagasse 10 g
NaOH 2N 60 ml
NH
4OH 1 N
Aging:
40°C 18 jam
60°C 1 jam
disaring
ekstraksi
selama 1 jam
Prosedur Penelitian
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
Ekstraksi
Modifikasi
Gugus Fungsi menggunakan spektra FTIR
Adsorpsi-Desorpsi Nitrogen dengan metode
BET (Nova 1200e, Quantachrome)
Morfologi Produk dengan Pencitraan SEM
Uji Hidrofobisitas
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kandungan Silika pada Larutan Sodium Silikat (Filtrat)
Karakteristik Gugus Fungsi
Kurva Adsorpsi-Desorpsi Nitrogen
Surface Area
Distribusi Ukuran Partikel
Morfologi Partikel Silika Aerogel
Hidrofobisitas Silika Aerogel
Diperoleh hasil bahwa kandungan silika pada filtrat sebesar 10%.
Abu Bagasse 10 g
NaOH 2N 60 ml
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
Kandungan Silika pada Filtrat
Dilakukan pengukuran kadar silika pada filtrat dengan metode
penguapan filtrat.
Adanya gugus alkil (-CH
3) pada panjang gelombang 850 dan 2980 cm
-1membuktikan terjadinya modifikasi pada permukaan silika aerogel.
Wavenumber (cm-1) O–H Si–CH3
Tr
an
smit
ta
n
ce
(A
.U
.)
3500 800 C–H Si–CH3 Si–O-Si C–H 1640 1400 2950 2980 850 1100Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
0
100
200
300
400
500
600
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
adsorpsi
desorpsi
P/P
oVolum
e
@
STP
(cc/g)
Kurva Adsorpsi-Desorpsi Partikel Silika Aerogel Rasio Volume
SA:TMCS:HMDS=1: 0,04: 0,02 dengan interval waktu penambahan TMCS
dan HMDS
masing-masing sebesar 10 menit
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
0
100
200
300
400
500
600
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
adsorpsi
desorpsi
P/P
oVo
lum
e
@
STP
(c
c/
g)
Kurva Adsorpsi-Desorpsi Partikel Silika Aerogel Rasio Volume
SA:TMCS:HMDS=1: 0,04: 0,02 dengan interval waktu penambahan TMCS
dan HMDS
masing-masing sebesar 10 dan 30 menit
Mirip tipe 4 berdasarkan klasifikasi
IUPAC yang ditandai dengan
adanya histeresis
Tipe 4 IUPAC
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
0 100 200 300 400 500 600 0 10 20 30 40 Su rfa c e A re a (m 2/g)
Interval Waktu Penambahan HMDS (menit) (a)
0.02 0.04 0.06 Rasio HMDS : SA
Surface Area
Silika Aerogel Untuk Variasi Rasio Volume dan Interval Waktu Penambahan HMDS
pada Interval Waktu Penambahan TMCS sebesar
(a) 10 menit dan (b) 20 menit
Semakin besar kadar HMDS dan interval waktu penambahannya, surface area
silika aerogel juga semakin besar.
Demikian pula dengan TMCS, semakin besar interval waktu penambahannya,
maka surface area silika aerogel juga semakin besar.
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
Surface Area
0 100 200 300 400 500 600 0 10 20 30 40 Su rfa c e A re a (m 2 /g)Interval Waktu Penambahan HMDS (menit) (b)
0.02 0.04 0.06 Rasio HMDS : SA
Kurva Distribusi Ukuran Pori Silika Aerogel dengan Rasio SA: TMCS: HMDS = 1: 0,04: 0,02 pada
Interval Waktu Penambahan TMCS 10 menit.
Diameter pori silika aerogel berukuran mesoporous (2-50 nm)
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
10 menit 20 menit 30 menitdiameter (nm)
dV
(lo
gd
)
(c
m
3/g
)
waktu HMDS
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
3µm
Silika aerogel dengan rasio SA : TMCS : HMDS = 1: 0,04 : 0,06 dan interval
waktu penambahan TMCS serta HMDS masing-masing sebesar 20 menit
menghasilkan partikel-partikel yang tersusun atas agregat partikel primer.
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
130 135 140 145 150 155 160 0 10 20 30 40 0,02 0,04 0,06
Interval waktu penambahan HMDS (menit)
(a)
Su
d
u
t
K
o
n
ta
k
(˚)
130 135 140 145 150 155 160 0 10 20 30 40 0,02 0,04 0,06Interval waktu penambahan HMDS (menit)
(b)
Su
d
u
t
K
o
n
ta
k
(˚)
Rasio HMDS:SA Rasio HMDS:SA
Pengaruh Interval Waktu Penambahan HMDS terhadap Sudut Kontak pada Interval Waktu
Penambahan TMCS sebesar
(a) 10 menit dan (b) 20 menit.
Semakin besar kadar HMDS dan interval waktu penambahannya, semakin besar
pula hidrofobisitas
silika aerogel.
Demikian pula dengan TMCS, semakin besar interval waktu penambahannya,
maka
semakin hidrofob silika aerogel yang dihasilkan.
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor
Silika aerogel berbasis abu bagasse dapat disintesis dengan metode
pengeringan pada tekanan ambient menggunakan teknik
co-precursor
.
Terdapat kecenderungan bahwa semakin besar rasio volume HMDS
terhadap
Silicic acid
maka semakin besar pula
surface area
dan
hidrofobisitas silika aerogel yang dihasilkan.
Semakin besar interval waktu penambahan TMCS dan HMDS maka
semakin besar pula
surface area
dan hidrofobisitas silika aerogel yang
dihasilkan.
Rasio volume TMCS dan HMDS terhadap
silicic acid
yang menghasilkan
surface area
dan sudut kontak
terbesar yaitu 523,733 m
2
/g dan 156°
adalah 0,04 : 0,06 dengan interval waktu penambahan TMCS dan HMDS
masing-masing sebesar 20 dan 30 menit.
Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse
dengan Metode Pengeringan pada Tekanan Ambient menggunakan Teknik Co-Precursor