• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budi Daya Padi di Sumatera Barat Masalah dan Penanggulangannya. ~Ringkasan Proyek Peningkatan Teknologi Budi Daya Padi di Sumatera Barat 1~

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Budi Daya Padi di Sumatera Barat Masalah dan Penanggulangannya. ~Ringkasan Proyek Peningkatan Teknologi Budi Daya Padi di Sumatera Barat 1~"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Budi Daya Padi di Sumatera Barat

Masalah dan Penanggulangannya

~Ringkasan Proyek Peningkatan Teknologi Budi Daya Padi

di Sumatera Barat ①~

(2)

Keinginan, permasalahan, dan penanggulangannya terkait budi daya padi umum

Keinginan dan permasalahan Penanggulangan

Ingin meningkatkan kuantitas hasil tiap kali panen.

Mengusulkan metode penanggulangan yang komprehensif, seperti

pemilihan varietas unggul, pengoptimalan manajemen tanam, pengadaan air dan perbaikan tanah. Hal tersebut penting untuk dilaksanakan oleh semua petani.

Ingin menambah frekuensi tanam dalam setahun dan meningkatkan kuantitas hasil panen.

Menambah frekuensi tanam padi dengan mengimplementasi (budi daya) varietas cepat panen, menggunakan mesin bajak dan mesin traktor (mempersingkat waktu pengerjaan dari masa panen sampai masa tanam berikutnya).

Kekurangan air di musim kemarau menyebabkan frekuensi tanam terbatas.

Penyediaan sarana irigasi (sumber air, saluran air). Perlu kerja sama antar pemerintah pusat dan daerah.

Menjual beras yang berlebih saat panen ke luar provinsi atau ke luar negeri.

Melakukan survei pasar, merencanakan produksi beras yang sesuai dengan kebutuhan (ada konsumen yang ingin beras pulen, dll).

Ingin menjual beras dengan harga stabil. Perlu fasilitas penyimpanan beras bersuhu rendah. Perlu juga untuk penyimpanan benih. Perlu bantuan dari pemerintah dalam hal ini. Ingin mengimplementasikan mesin-mesin

pertanian.

Berhati-hati dalam mengimplementasikannya agar tidak timbul tenaga kerja berlebih. Perlu bantuan finansial dari pemerintah karena harganya mahal. Mempertimbangkan penggunaan bersama atau pembelian oleh pemerintah daerah, kemudian disewakan.

Penggunaan varietas baru atau teknologi baru kurang berkembang.

Penyuluh provinsi mendemonstrasikan varietas baru dan teknologi baru di tiap daerah. Pertama-tama minta petani sekitar untuk melihat dan

menunjukkan kinerjanya. Merangkum hasilnya sebagai petunjuk budi daya, mendistribusikan ke semua petani dan memberikan tindak lanjut masalah teknis.

Benih unggul dijual secara ilegal sehingga kesulitan menjamin pasokannya.

Perlu penanaman kesadaran pada petani benih.

(3)

Permasalahan teknis dan penanggulangan budi daya beras di sawah (budi daya umum)

Permasalahan Penanggulangan

Bibit menua atau tumbuh kurus. Kontrol pembenihan dan pembibitan yang tepat.

Agar bibit tidak menua, rencanakan penanaman dan penyemaian dengan baik. Lakukan distribusi air dengan mengolah tanah secara terencana.

Jumlah bibit dalam 1 rumpun banyak, penanaman terlalu dalam.

Menetapkan 1 rumpun 3 bibit, tanam dengan kedalaman 3cm, dan benar-benar mematuhinya.

Penting untuk mengecek apakah instruksi ini benar-benar dilakukan. Hama keong mas. Kontrol air dengan mempertahankan air dangkal setelah tanam. Buang air

berlebih dengan parit. Di Jepang ada banyak obat kontrol, salah satunya adalah Sukuminbeito (FePO4) yang alami sehingga aman untuk digunakan. Kontrol air yang tidak tepat (lahan kering di masa

pertumbuhan, bulir muncul dan pematangan)

・Melakukan kontrol air yang tepat. Khususnya di masa pertumbuhan dan keluarnya bulir itu lahan harus tergenang, menjaga kandungan air dalam tanah hingga masa panen.

・Menyediakan sumber air untuk menjamin pasokan air.

Pekerjaan menyiangi rumput yang berat. Di Jepang, petani biasa menggunakan herbisida untuk membasmi rumput, tetapi mahal. Pada pertanian organik digunakan dedak (setelah ditanam, genangi air, beri dedak 1,5-2 ton/ha)

Waktu pemupukan susulan dihitung beberapa hari setelah penanaman.

Pastikan bulir sudah tumbuh (5mm), lakukan pemupukan susulan.

Kalau di Jepang, pemupukan susulan diberikan 18 hari sebelum bulir muncul. Hama tikus. (Di Jepang tidak ada, jadi tidak tahu penanggulangannya)

Kerugian panen akibat bulir padi mudah rontok banyak.

Perbaikan varietas dengan memperbaiki sifat kerontokan bulir (pakai yang sedikit kuat). Ke depannya saat menggunakan mesin perontok padi, kita akan memerlukan varietas padi yang bulirnya sulit rontok.

Jerami dibakar. Kekuatan tanah menurun, lakukan pembajakan tanpa membakar karena akan mengakibatkan polusi. Tapi hati-hati terhadap serangga yang merugikan. (Perlu mesin bajak atau traktor agar hasil bajakan bagus)

(4)

Permasalahan teknis dan penanggulangan budi daya padi di sawah (produksi benih)

Permasalahan Penanggulangan

Tidak bisa menghasilkan varietas yang sama dengan yang sebelumnya.

Produksi benih sebisa mungkin dilakukan untuk menghasilkan varietas yang sama dengan yang sebelumnya. Dihasilkannya benih yang berbeda dari varietas sebelumnya berarti ada varietas lain yang tumbuh pada budi daya sebelumnya. Semua ini harus dihilangkan.

Timbul penyakit bakanae. Penyakit ini diturunkan, jadi pastikan untuk melaksanakan seleksi dan desinfeksi benih dalam saat memproduksi benih.

1. Dengan melakukan pemilihan air garam, sekam yang berpenyakit dapat dihilangkan hingga batas tertentu.

2. Metode desinfeksi benih air panas yang efektif (60°C, 10 menit). Ada rumpun yang bentuknya abnormal. Selalu mengamati rumpun padi pada produksi benih yang dilakukan di

persawahan, segera buang kalau ada yang abnormal. Jika diambil tangkai bulirnya saja, ada kemungkinan tangkai lain yang sama muncul kemudian. Perbedaan bulir yang keluar di tiap rumpun. Tidak dapat ditanggulangi dengan membuangnya saja tapi harus melakukan

pemurnian DNA benih aslinya.

Varietas asli di sawah (BS) pada dasarnya ditanam dengan 1 rumpun 1 bibit (1 tangkai tahun lalu dijadikan 1 sistem) . Bandingkan karakteristik masing-masing sistem, buang sistem yang waktu keluar bulirnya berbeda atau bentuk rumpunnya abnormal.

Rasio daya kecambah rendah sehingga jumlah pembenihan yang berhasil sedikit.

1. Panen pada waktu yang tepat. Jika masa panen terlalu cepat, rasio daya kecambah rendah. Bulir padi yang masih muda memiliki tingkat daya kecambah rendah sehingga harus dipukul dengan kencang untuk merontokkannya.

2. Jika menggunakan mesin pengering dengan api, suhu tidak akan naik drastis saat pengeringan. Keringkan dengan suhu di bawah 40°C dan kecepatan pengeringan di bawah 1%/jam.

(3. Untuk varietas yang tidak aktif, aktifkan terlebih dulu, perlambat waktu uji perkecambahan dan atur rasio daya kecambah)

(5)

Budi Daya Padi di Sumatera Barat

Usulan ke Depan

~Ringkasan Proyek Peningkatan Teknologi Budi Daya Padi

di Sumatera Barat ②~

(6)

Untuk meningkatkan pendapatan petani, perlu meningkatkan kualitas dan rasa serta mengurangi pekerjaan dan menurunkan biaya.

Target bagi petani: peningkatan pendapatan

Pendapatan petani= Penjualan - biaya

↓ ↓

harga jual biaya produksi Tingkatkan harga jual, turunkan biaya produksi

Harga jual=kuantitas panen × harga per unit

Naikkan kuantitas panen

→Naikkan harga per unit=tingkatkan kualitas dan rasa

Biaya produksi=biaya material + (gaji x jam kerja)

turunkan biaya material

→Persingkat jam kerja=mempersingkat pekerjaan (meringankan beban kerja) Bagaimana cara untuk

meningkatkan pendapatan petani?

Cara untuk meningkatkan harga jual?

Cara untuk menurunkan biaya produksi?

Target utama: Pertumbuhan pertanian (budi daya padi) berkelanjutan di Sumatera Barat Wajib agar semua petani dapat untung

(7)

Penjualan NAIK Pendapatan petani NAIK Biaya TURUN Peningkatan kuantitas panen Menurunkan biaya material

Peningkatan kuantitas panen Peningkatan frekuensi tanam,

Penyediaan sumber air

Implementasi varietas bibit unggul, rasa unggul

Optimalisasi kontrol budi daya

Pengeringan, pengaturan dan penyimpanan

Biaya pupuk Obat-obatan Mekanisasi Mekanisasi Pembibitan Peningkatan kualitas dan rasa Menurunkan jumlah tenaga (Meringankan beban kerja)

Perlu pembangunan infrastruktur oleh lembaga publik

Perlu bantuan dari lembaga publik Perlu bantuan dari lembaga publik

Perlu upaya oleh lembaga publik

(8)

1 Peningkatan kuantitas hasil panen 1) Peningkatan kuantitas panen

(1) Implementasi varietas dengan kuantitas panen yang banyak

(2) Menjamin pasokan bibit unggul・・・Bibit dengan gen rasio daya kecambah yang tinggi dan sehat

(3) Optimalisasi kontrol budi daya*1

1. Pembibitan・・・Budi daya bibit yang sehat dengan menghindari menabur dengan padat. 2. Metode tanam・・・Mengoptimalkan jumlah bibit dalam 1 rumpun dan kedalaman tanam. 3. Pemupukan・・・Kuantitas dan waktu yang tepat, jangan sampai padi rebah.

4. Kontrol air・・・pastikan lahan tergenang air di masa pertumbuhan dan keluar bulir. 5. Membasmi hama penyakit・・・Mencegah penyakit akibat keong mas, tikus, dll. 6. Metode panen・・・Turunkan kerugian dengan panen di waktu yang tepat.

2) Peningkatan frekuensi tanam

(1) Implementasi varietas cepat panen

(2) Mempersingkat waktu antara masa panen hingga masa tanam berikutnya

・・・Mempersingkat waktu pembajakan dan pengolahan tanah dengan penggunaan mesin, dll. 3) Menjamin pasokan air

(1) Penyediaan kolam penampungan air (sumber air) ←pembangunan infrastruktur

(2) Penyediaan saluran air ← 〃

(9)

2 Peningkatan kualitas dan rasa

1) Implementasi varietas unggul baik bibit maupun rasanya 2) Optimalisasi kontrol budi daya

*Sama dengan 1, tetapi 3.pemupukan dan 4.waktu panen sangat penting. 3) Pengeringan, pengaturan dan penyimpanan

(1) Penggunaan mesin pengering

Pada mesin pengering yang menggunakan api, pengeringan dilakukan dengan kenaikan suhu yang drastis, ini harus dihindari.

Usahakan agar suhu bulir tidak lebih dari 40°C (benih 35~40°C). (2) Buang serpihan beras dan bulir yang berwarna.

Buang serpihan beras dengan penampi, dll.

Berhati-hati dalam penggilingan agar beras tidak pecah. (3) Sebisa mungkin disimpan di tempat yang bersuhu rendah.

Simpan di bawah 15°C untuk menjaga rasa beras.

Sebisa mungkin keringkan bulir padi, lebih tahan lama jika disimpan di tempat dengan suhu lebih rendah.

(10)

3 Mengurangi biaya bahan material 1) Biaya pupuk

1. Pupuk kimia

Meminimalkan pemakaian pupuk NPK sesuai kebutuhan.

Akan terjadi kekurangan kalium dan asam fosfat jika hanya menggunakan urea (Di Jepang digunakan material tanah kualitas baik yang dicampur dengan

sedikit unsur silika, magnesium dan zat besi) 2. Pupuk kompos

Untuk menambah unsur mikro dan mencegah penurunan produktivitas tanah, kompos diberikan secara berkala.

Dibuat dengan campuran jerami, rumput dan kotoran ternak. (Di Jepang jerami dicampurkan tanpa dibakar)

2) Biaya obat (racun) pertanian

1. Pemakaian obat kimia pertanian dengan tepat

Pemakaian pada waktu dan jumlah yang tepat akan meminimalkan kebutuhan 2. Perlindungan biji padi

Pengawasan air dengan tepat dan pembersihan rumput pada pematang sawah untuk meminimalkan kerugian

3) Biaya mesin

Bertambah panjangnya batas waktu pemakaian

(11)

4 Mengurangi tenaga yang digunakan (Memperingan pekerjaan) 1) Mekanisasi

1. Traktor, mesin bajak

Pemakaian mesin traktor dan bajak akan meringankan pekerjaan

dan memperpendek waktu dari masa panen ke masa tanam berikutnya, sehingga dinilai memiliki aspek keuntungan yang besar.

2. Penanaman sawah

Pemakaian mesin penanam memiliki aspek keuntungan tetapi

berpotensi menimbulkan kelebihan tenaga kerja. Hal ini perlu diperhatikan. 3. Pekerjaan pemanenan

Pemakaian mesin pemanen (binder) dan pengolah (combine) perlu untuk dilakukan perbaikan kemampuan pemisahan biji padi terlebih dahulu sehingga belum dapat digunakan dalam waktu dekat.

2) Perawatan benih

Perawatan benih kotak….Tidak perlu pekerjaan pengambilan benih.

Dipertimbangkan bersama-sama dengan pemakaian mesin penanam

[Permasalahan dalam pemakaian mesin]

Perlu perhatian biaya mesin yang besar untuk menerapkan mekanisasi. Perlu bantuan pemerintah atau koperasi dan sistem peminjaman.

Di Jepang hal ini dilakukan dengan syarat depresiasi 7 tahun (balik modal)

(Contoh: Mesin penanam padi akan dipakai jika harga mesin lebih murah dari upah pekerja penanaman padi selama 7 tahun)

(12)

Usulan untuk badan penyuluhan Kabupaten dan Provinsi Sumatera Barat

1. Pengembangan varietas baru dan teknologi baru (Badan Penelitian Negara dan Provinsi) Pengembangan varietas asli Provinsi Sumatera Barat dan membentuk cara pengelolaannya. 1. Pengembangan varietas di BPTP (atau oleh Badan Pemerintah Provinsi)

2. Uji pengelolaan di BPTP (atau oleh Badan Pemerintah Provinsi) 2. Pemerataan varietas baru dan teknologi baru (Kabupaten)

Memilih varietas yang tepat untuk kabupaten tersebut dan membentuk cara pengelolaannya. 1. Penerapan varietas baru dan teknologi baru di sawah petani setempat.

2. Pembuatan standar pengolahan berdasarkan perolehan hasil, membuat panduan pengelolaan.

3. Pelatihan petani (Badan Penyuluhan Kabupaten)

Badan penyuluhan pelatihan mengajarkan teknologi pengelolaan ke pada petani. 1. Mengumpulkan petani (termasuk pekerja), dan memberikan pelatihan.

2. Membuat catatan harian kerja dan panduan pengelolaan untuk kemudian dibagikan ke setiap petani, agar dapat meningkatkan standar teknologi pengelolaan dan penyuluhan. 4. Perluasan pemakaian mesin pertanian (Pemerintah Propinsi dan Kabupaten)

Perluasan pemakaian mesin pertanian serta pertimbangan serius aspek biaya dan tenaga kerja. 1. Pemakaian mesin pertanian mutlak memerlukan bantuan dari badan pemerintah

2. Pemakaian mesin pembajak dan traktor efektif untuk memperpendek waktu pengerjaan dan mengurangi tenaga dalam pengerjaan

3. Pemakaian mesin penanam dipertimbangkan lebih serius secara menyeluruh termasuk perkembangan teknologi pembibitan

(13)

Rencana dasar bidang pertanian dan kampung tani Prefektur Kagawa (2016-2020)

[Target dasar] Pengembangan pertanian berkesinambungan dan menciptakan kehidupan kampung tani yang ceria

[Kebijakan dasar]

1. Pengembangan industrialisasi pertanian dan peningkatan hasil pertanian. 2. Menciptakan kehidupan kampung tani yang penuh vitalitas dan ceria

3. Memberi kontribusi kemakmuran masyarakat kampung “pangan” dan ketenteraman “hidup” [Target masa depan]

1. Pengelola (Orang)

Membentuk sumber daya pengelolayang handal untuk memenangkan persaingan antar daerah produsen domestik dan luar negeri, serta mendorong pertanian daerah setempat yang akan menopang pembentukan organisasi pengelola petani desa di daerah tersebut.

2. Komoditas produk pertanian (Barang)

Memperluas produksi komoditas pertanian yang sesuai dengan minat dan kebutuhan konsumendi dalam dan luar daerah administratif serta luar negeri dengan penjualan yang menguntungkan serta menciptakan nilai baru berdasarkan pada kerja sama pertanian-perdagangan-perindustrian dan industrialisasi tahap ke-6.

3. Fundamental produksi (Tempat)

Himpunan pengelolaan daerah pertanian akan menstabilkan pengawasan, perawatan dan perbaikan

fasilitas pengairan irigasi dan saluran air serta pencegahan kerugian dan penularan penyakit ternak, lingkungan yang terbebas dari unggas dan binatang liar.

4. Kampung tani, perkampungan (kampung)

Melalui musyawarah dan gotong royong dilakukan penjagaan komunikasi daerah yang dinamis serta mengembangkan aktivitas daerah dan pertanian yang berkarakter dengan memanfaatkan sumber daya daerah untuk menciptakan kampung pertanian dan desa yang sarat kerja sama dengan perkotaan.

Referensi

Dokumen terkait

Disinilah peran dan fungsi lembaga Business Development Services Provider (BDS-P) “Kendal Permai” diperlukan sebagai lembaga yang berperan aktif dalam memberikan layanan

Berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa brand image merupakan suatu kepercayaan mengenai merek berupa pikiran, perasaan,

Demikian pula dengan kegiatan yang menggambarkan secara langsung atau tidak langsung, tingkah laku secara erotis baik dengan lukisan, tulisan, suara maupun yang

1) Mengetahui dan mengukur tingkat kesadaran siswa tentang suatu nilai, sehingga dapat dijadikan sebagai dasara pijak menentukan target nilai yang akan

 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SDN Sapen M anisrenggo Klaten dapat diukur dengan hasil

Hasil pengujian secara simultan yang telah didapat dari uji F menunjukkan bahwa, kualitas auditor serta ukuran perusahaan berpengaruh dan signifikan atas manajemen

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variable brand image, brand trust, dan company reputation baik secara parsial atau simultan terhadap