• Tidak ada hasil yang ditemukan

IPA SMK XIIB By: Ir.Purwo Sutanto BAB III METODE IDENTIFIKASI PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IPA SMK XIIB By: Ir.Purwo Sutanto BAB III METODE IDENTIFIKASI PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

IPA SMK XIIB By: Ir.Purwo Sutanto

BAB III

METODE IDENTIFIKASI PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK

Standar Kompetensi : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga

keseimbangan lingkungan dan AMDAL

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan AMDAL Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat :

1. Menyebutkan dampak-dampak kegiatan pembangunan.

2. Menyebutkan metode pengelolaan dampak-dampak pembangunan.

3. Mengidentifikati prakiraan dampak-dampak kegiatan pembangunan.

4. Menyebutkan metode identifikasi prakiraan dan evaluasi dampak pembangunan.

A. Dampak Pembangunan Lingkungan 1. Pengertian

Dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Pada mulanya dampak lingkungan digambarkan sebagai adanya benturan antara dua kepentingan yaitu kepentingan antara perlunya pelaksanaan kegiatan dan kepentingan usaha melestarikan kualitas lingkungan yang baik. Benturan kepentingan tersebut hanyalah mencerminkan adanya dampak yang merugikan (negatif) saja. Dalam perkembangannya kemudian, yang dianalisis bukan hanya dampak negatifnya saja tapi juga dampak positif suatu kegiatan dengan bobot analisis yang sama. Sedangkan dampak penting adalah perubahan lingkungan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu kegiatan.

Berkenaan dengan dampak lingkungan suatu kegiatan ada dua hal pokok yang perlu dipahami yaitu : a) Dampak setiap kegiatan bersifat khas dan unik (site specific), artinya dampak lingkungan suatu kegiatan

hanya berlaku untuk ekosistem tertentu dan kelompok sosial tertentu yang menghuni ruang dan waktu tertentu. Asumsi ini berangkat dari suatu pengertian bahwa AMDAL hanya terfokus pada ruang tertentu dan kurun waktu tertentu yang dihipotesakan terkena dampak suatu kegiatan. Implikasi dari asumsi ini adalah walaupun jenis kegiatannya sama, dampak yang ditimbulkan akan berbeda bila berada di ruang yang berbeda.

b) Dampak suatu kegiatan bersifat kompleks. Asumsi ini berangkat dari pengertian bahwa, setiap komponen lingkungan satu sama lain saling terkait. Perubahan atau tekanan yang dialami oleh satu komponen lingkungan akan mempengaruhi komponen lainnya. Hubungan sebab akibat ini semakin sulit ditelusuri apabila dampak yang ditimbulkan pada suatu komponen bersifat kumulatif dan baru tampak setelah kurun waktu yang cukup lama. Implikasi hal ini adalah bahwa studi AMDAL harus dilakukan secara lintas disiplin sesuai dengan karakteristik dampak yang ditimbulkan. Jadi diperlukan spesialis yang mengkaji masing-masing disiplin dari aspek yang terkait dan ahli analisis sistim yang mengintegrasikan hasil kajian para spesialis dalam kesatuan analisis.

Aktivitas alamiah dapat berupa tanah longsor, gempa, letusan gunung berapi, banjir dan lain-lain. Sementara itu aktivitas yang disengaja oleh manusia dapat berupa penyemprotan hama, pemupukan tanah, pembuatan waduk, pembukaan hutan dan lain-lain. Berdasarkan sifatnya dampak suatu kegiatan dapat berupa dampak positif dan dampak negatif. Namun demikian kalau kita mendengar istilah dampak biasanya lebih dominan ke arah persepsi negatif. Kenyataannya dampak positif dan negatif kadang-kadang muncul secara berbarengan dalam sebuah pembangunan proyek.

Sebagai contoh disatu sisi pembangunan suatu proyek kadang-kadang menimbulkan limbah yang dapat mencemari kawasan di sekitarnya. Namun di satu sisi lain adanya pembangunan suatu proyek atau pabrik akan membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar, kehadiran fasilitas listrik, kemudahan sarana transportasi, pelonjakan harga tanah, yang kesemuanya bermuara pada peningkatan taraf hidup penduduk di sekitarnya.

Dalam kaitannya dengan Amdal, terdapat dua batasan pengertian dampak yang dikemukakan para ahli, yaitu :

(2)

1. Dampak pembangunan terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diperkirakan akan ada sesudah ada pembangunan.

2. Dampak pembangunan terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi lingkungan yang diperkirakan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang diperkirakan akan ada dengan adanya pembangunan.

Secara sederhana dampak pembangunan dapat dipahami dari dampak suatu pembangunan proyek terhadap jumlah penduduk. Sebagai contoh, sebelum ada proyek jumlah penduduk 5000 orang. Sesudah ada proyek jumlah penduduknya 1000 orang. Menurut batasan dampak pertama, maka dampak proyek tersebut adalah 1000 - 5000 = - 4000 orang. Kondisi ini mengandung makna bahwa ada 4000 orang penduduk yang harus dipindahkan dari lokasi proyek.

2. Pembangunan dan Dampaknya

Secara naluriah sifat manusia selalu berusaha agar hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Salah satu caranya yaitu dengan melaksanakan kegiatan pembangunan. Seiring perkembangan peradaban manusia, pembangunan merupakan suatu tuntutan kebutuhan yang senantiasa akan menyertai perjalanan hidup manusia. Pada prinsipnya pembangunan merupakan upaya perubahan yang bersifat kontinyu yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan umat manusia. Namun demikian, fakta menunjukkan bahwa tak jarang pembangunan menimbulkan dampak yang bersifat negatif.

Dampak negatif pembangunan menjadi masalah, karena perubahan yang disebabkan oleh pembangunan selalu lebih luas dari pada sasaran yang ingin dicapai. Sebagai contoh yaitu pembangunan waduk. Di satu sisi adanya waduk diperlukan untuk mengairi kebun-kebun atau sawah-sawah penduduk di sekitarnya. Namun di sisi lain kadang-kadng akan menyebabkan tergusurnya beberapa lahan penduduk yang tinggal di daerah genangan waduk. Contoh lainnya, pemberantasan hama wereng dengan pestisida. Kematian akibat penyemprotan tidak hanya werengnya saja, tetapi lebah madu, ikan di sawah, katak juga ikut mati. Matinya lebah madu, Ikan, katak, secara umum disebut efek samping atau dampak.

Dalam bidang transportasi, meningkatnya jumlah kendaraan bermotor akan memperlancar pekerjaan dan mempercepat tercapainya tujuan. Namun demikian, semakin padatnya kendaraan akan memicu terjadinya polusi dan menurunnya kualitas lingkungan yang akan berakibat terjadinya gangguan kesehatan. Secara umum dalam AMDAL, dampak pembangunan diartikan sebagai perubahan yang tidak direncanakan yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan.

Secara skematis hubungan antara pembangunan dan dampak yang ditimbulkan dapat dilakukan sebagai berikut :

Skema hubungan aktivitas manusia dengan dampaknya terhadap lingkungan. Dalam skema di atas terlihat bahwa aktivitas manusia, khususnya yang berwujud pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Namun disisi lain, pembangunan selalu menimbulkan dampak bagi lingkungannya. Tugas manusialah untuk

Aktifitas Manusia Pemb. Ekonomi Kesejaheraan Manusia

Dampak terhadap lingkungan (Positif dan Negatif)

(3)

mengelola keberadaan dampak tersebut agar adanya dampak positif tetap terjaga dan meminimalkan dampak negatif agar tidak merusak lingkungan.

3. Ruang Lingkup Dampak

Secara garis besar ruang lingkup dampak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu dampak biofisik dan dampak sosial – budaya. Dampak biofisik merupakan perubahan yang menyangkut aspek biologis, fisis dan khemis pada lingkungan. Dampak biofisik, misalnya kita jumpai pada dampak pemakaian energi terhadap lingkungan. Eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia selalu menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik lingkungan darat, udara dan perairan.

a. Dampak Fisik Khemis

1). Dampak terhadap udara

Pembakaran sumber energi (misalnya minyak bumi, batu bara) dalam rangka menghasilkan energi, juga akan menghasilkan gas-gas antara lain oksida karbon (COx), Oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx). Oksida karbon dapat berupa karbon monoksida (CO) yang berasal dari asap knalpot. Gas ini akan mencemari daerah setempat, karena dapat berikatan dengan hemoglobin darah. Sementara itu oksida lainnya adalah gas karbon dioksida (CO2). Gas tersebut dapat menyebabkan efek rumah kaca yang berakibat terjadinya pemanasan global.

Emisi (pemanasan) gas CO2 akan menyebabkan kadar gas rumah kaca meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. Sementara itu, gas NOx di udara akan berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan hujan asam. Kemudian gas sulfur (SO2) yang selanjutnya juga menyebabkan terjadinya hujan asam.

Adapun beberapa contoh aktivitas manusia yang dapat menimbulkan dampak terhadap udara dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Sisa pembakaran yang melebihi ambang batas, Pembakaran sampah, penggundulan hutan dan asap pabrik sebagai sumber polutan udara

(4)

2). Dampak terhadap perairan

Ekspoitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya bocornya tangki minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak ke perairan (air tanah, sungai dan laut). Keadaan ini akan mengakibatkan tercemarnya perairan yang tentunya akan mengancam kehidupan biota-biota perairan.

3). Dampak terhadap tanah

Masalah yang berkaitan dengan tanah muncul misalnya dalam penambangan batu bara. Penambangan batu bara memerlukan lahan yang sangat luas. Lapisan batu bara umumnya terdapat pada tanah yang subur, sehingga jika tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan dalam waktu tertentu.

Di satu sisi, aktivitas penambangan pasir tersebut akan meningkatkan kesejahteraan warga dan membuka adanya lapangan kerja (perata pasir, pencari batu, warung makan ). Namun di sisi lain dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan ancaman bahaya tanah longsor. Disamping itu hilir mudiknya truk – truk pengangkut pasir juga menyebabkan rusaknya jalan.

b. Dampak Biologis

Dampak biologis biasanya sangat erat hubungannya dengan terjadinya dampak atau perubahan pada tataguna. Beberapa komponen biologis yang mungkin akan terkena dampak antara lain : tanaman pertanian, produksi ternak, daya dukung darat dan air, populasi flora dan fauna, spesies yang terancam punah, vegetasi penutup tanah, luas areal hutan, siklus makanan dan lain sebagainya.

c. Dampak Sosial –Ekonomi

Penetapan komponen sosial ekonomi relatif sulit dibanding komponen fisik-kimia dan biologi. Beberapa komponen yang sering dipakai dalam penentuan dampak sosial ekonomi, antara lain penyerapan tenaga kerja, berkembang struktur ekonomi, peningkatan pendapatan masyarakat, perubahan lapangan pekerjaan dan kesehatan masyarakat.

Dampak sosial ekonomi yang sering terjadi dalam pendirian proyek adalah kesenjangan sosial. Sebagian orang merasa memperoleh keuntungan dengan kehadiran suatu pabrik. Sementara itu, sebagian yang lain tidak dapat menikmati keuntungan akan hadirnya pabrik di lingkungannya. Keadaan ini tentunya akan berdampak munculnya gejolak sosial.

d. Dampak Sosial Budaya

Beberapa data komponen yang sering dipakai dalam penentuan komponen sosial budaya adalah peninggalam sejarah buadaya (arkeologi), tempat-tempat bersejarah, tempat-tempat yang mempunyai nilai ilmiah, tempat-tempat yang mempunyai nilai geologi, kuburan, kelompok etnik dan agama.

Saat ini, seringkali kita jumpai suatu pembangunan akan berdampak terhadap nilai budaya. Misalnya pembangunan suatu Mall atau pertokoan. Di satu sisi pembangunan Mall akan membuka lapangan kerja dan memacu pertumbuhan ekonomi. Namun di sisi lain, kadang-kadang pembangunan suatu Mall harus menggusur bangunan bersejarah, yang tentunya akan merusak cagar budaya. Berdirinya pertokoan modern (super market atau hipermat) kadang-kadang menyebabkan terpuruknya pasar tradisional.

(5)

4. Dampak Penting

Dalam pemilahan dampak yang ada dari suatu rencana usaha, akhirnya akan diperoleh dampak penting. Menurut keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, dampak dianggap penting jika manusia manusia di wilayah studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan tetapi tidak menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan, jumlahnya sama atau lebih besar daripada jumlah manusia yang menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan di wilayah studi.

Ukuran penentuan dampak penting lainnya yaitu mengacu pada metode Sassaman, yang menyatakan bahwa dampak dianggap penting, negatif atau positif, yaitu dampak yang melebihi batas kepedulian (“Threshold of Concern, TOC).

Pedoman penentuan dampak penting yang tertera dalam Peraturan Pemerintah No.5 / tahun 1993 pasal 3 adalah sebagai berikut :

a. Jumlah manusia yang akan terkena dampak. b. Luas wilayah persebaran dampak

c. Lamanya dampak berlangsung d. Identitas dampak

e. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak. f. Sifat komulatif dampak tersebut.

g. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Beberapa butir lain dapat ditambahklan pada pedoman ini yaitu : a. Keterikatan pada penggunaan sumberdaya tak terbarui yang makin besar. b. Kekhasan lingkungan yang terkena dampak

c. Tingkat kontroversi dampak

d. Pelanggaran terhadap undang-undang, peraturan pemerintah atau kebijaksanaan (pusat dan daerah, misalnya GBHN dan Repelita).

5. Proses Pelingkupan

Pelingkupan merupakan proses awal (dini) untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak besar dan penting yang terkait dengan rencana usaha dan/atau kegiatan Melalui proses pelingkupan akan dihasilkan :

a. Dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang dipandang relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi Andal dengan meniadakan hal-hal atau komponen lingkungan hidup yang dipandang kurang penting ditelaah.

b. Lingkup wilayah studi Andal berdasarkan bneberapa pertimbangan misalnya batas proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administratif.

c. Kedalaman studi Andal yang diukur dan tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia (dana dan waktu).

Semakin baik hasil pelingkupan maka akan semakin tegas dan jelas arah dari studi Andal yang akan dilakukan .

a. Pelingkupan dampak besar dan penting .

Pelingkupan dampak besar dan penting dilakukan melalui tahap-tahap proses sebagai berikut :

1). Identifikasi dampak potensial

Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup (primer, sekunder) yang secara potensial akan timbul sebagai akibat adanya rencana usaha dan/ atau kegiatan. Pada tahap ini hanya diinvetarisasi dampak potensial yang mungkin timbul tanpa memperhatikan besar/kecilnya dampak atau penting tidaknya suatu dampak.

2). Evaluasi dampak potensial

Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan/meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar dampak besar dan

(6)

penting yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi Andal. Selanjutnya daftar dampak besar dan penting potensial ini disusun berdasarkan perkembangan atas hal-hal yang dianggap penting oleh masyarakat di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan, instansi yang bertanggungjawab dan para pakar.

3). Pemusatan dampak besar dan penting /Focussing

Tahap ini bertujuan untuk mengelompokkan/mengorganisir dampak besar dan penting yang telah dirumuskan dari tahap sebelumnya dengan maksud agar diperoleh isu-isu pokok lingkungan yang dapat mencerminkan atau menggambarkan secara utuh dan lengkap perihal :

a). Keterkaitan antara rencana usaha dan atau kegiatan dengan komponen lingkungan hidup yang mengalami perubahan mendasar (dampak besar dan penting).

b). Keterkaitan antara berbagai komponen dampak besar dan penting yang telah dirumuskan.

b). Pelingkupan Wilayah Studi

Lingkup wilayah studi analisis dampak lingkungan (Andal) ditetapkan berdasarkan perkembangan batas-batas ruang sebagai berikut :

1). Batas Proyek

Batas proyek adalah ruang tempat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan akan melakukan kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan operasi. Posisi batas proyek ini sebaiknya dinyatakan dalam koordinat.

2). Batas ekologis

Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan menurut media (ransportasi limbah/ air, udara), dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Ruangan ini mencakup ruang disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas dan/atau kegiatan .

3). Batas sosial

Batas sosial adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan /atau kegiatan. Batas sosial ini sangat penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam studi ANDAL, mengingat adanya kelompok-kelompok yang kehidupan sosial ekonomis dan budaya akan mengalami perubahan mendasar akibat usaha dan/atau kegiatan.

4). Batas Administratif

Batas Administratif adalah ruang tempat masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam ruang tersebut. Batas ruang tersebut dapat berupa batas administrasi pemerintah atau batas konsesi pengelola sumber daya oleh suatu usaha dan/atau kegiatan (misalnya, batas HPH, batas kuasa pertambangan).

5). Batas ruang lingkup wilayah studi ANDAL.

Batas ruang lingkup wilayah studi ANDAL adalah ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah diatas, namun penentunya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki keterbatasan sumber data, seperti waktu, dana, tenaga, teknik dan metode teladan. Ruang lingkup wilayah studi bertitik tolak pada ruang bagi rencana usaha dan/atau kegiatan, kemudain diperluas ke ruang ekosistem, ruang sosial dan ruang administratif yang lebih luas.

(7)

6. Pengelolaan Dampak

Pada prinsipnya pengelolaan dampak diarahkan untuk mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak besar dan penting lingkungan hidup yang bersifat negatif dan meningkatkan dampak positif yang timbul sebagai akibat dari suatu kegiatan. Untuk menangani dampak besar dan penting yang sudah diprediksi dari studi ANDAL, dapat menggunakan salah satu atau beberapa pendekatan lingkunga hidup yang selama ini kita kenal seperti teknologi, sosial, ekonomi maupun institusi.

a. Pendekatan Teknologi

Pendekatan ini merupakan cara-cara atau teknologi yang digunakan untuk mengelola dampak besar dan penting lingkungan hidup. Misalnya :

1) Dalam rangka penanggulangan Limbah bahan berbahaya dan beracun (B-3) akan ditempuh cara :

 1). membatasi atau mengisolasi limbah.

 2). melakukan minimalisasi limbah dengan mengurangi jumlah/ volume limbah (“reduce”), menggunakan kembali limbah (“reuse”) atau mendaur ulang (“re-cycle”).

 3). netralisasi limbah dengan menambah zat kimia tertentu sehingga tidak membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya.

2). Dalam rangka mencegah, mengurangi atau memperbaiki sumber daya alam, akan ditempuh cara, misalnya :

1.Membangun terasering atau penanaman tanaman penuhnya tanah untuk mencegah erosi.

2.Mereklamsi lahan bekas galian tambang dengan pengaturan tanah atas dan penanaman tanaman penutup tanah.

3). Dalam rangka meningkatkan dampak positif berupa peningkatan nilai tambah dari dampak positif yang telah ada, misalnya melalui daya guna dari dampak positif tersebut.

b. Pendekatan Sosial Ekonomi

Pendekatan ini adalah langkah-langkah yang akan ditempuh pemrakarsa dalam upaya menanggulangi dampak penting melalui tindakan-tindakan yang berlandaskan pada interaksi sosial dan bantuan peran pemerintah. Sebagai misal :

1) Melibatkan masyarakat di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengelolaan lingkungan hidup.

2) Permintaan bantuan kepada pemerintah untuk turut menanggulangi dampak penting lingkungan hidup karena keterbatasan kemampuan pemrakarsa.

3) permohonan keringanan bea masuk peralatan pengendalian pencemaran.

4) memprioritaskan penyerapan tenaga kerja setempat sesuai dengan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki.

5) Kompensasi atau ganti rugi usaha dan/atau kegiatan dengan prinsip saling menguntungkan kedua belah pihak.

6) Bantuan fasilitas umum kepada masyarakat sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki pemrakarsa.

7) Menjalin interaksi sosial yang harmonis dengan msyarakat sekitar guna mencegah timbulnya kecemburuan sosial.

c. Pendekatan Institusi

Pendekatan ini merupakan mekanisme kelembagaan yang akan ditempuh pemrakarsa dalam rangka menanggulangi dampak besar dan penting lingkungan hidup. Sebagai misalnya:

1) Kerjasama dengan instatnsi – instansi yang berkepentingan dan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup.

(8)

2) Pengawasan terhadap hasil unjuk kerja pengelolaan lingkungan hidup oleh instansi yang berwenang. Pengawasan hasil pengelolaan lingkungan hidup secara berkala selanjutnya dilaporkan kepada pihak – pihak yang berkepentingan..

Tugas Kelompok

Di jalan protokol sebuah kota akan didirikan sebuah Mall dalam rangka untuk meningkatkan perekonomian kota. Namun lahan yang akan digunakan investor harus menggusur bangunan bersejarah. Bagaimana pendapat kalian, apakah sebaiknya pembangunan dihentikan, padahal di satu sisi diperkirakan akan maningkatkan perekonomian kota ? Kemukakan jawabamu dan jelaskan dampak positif dan negatifnya dalam bentuk diskusi kelas!

Ulangan Harian 3.1

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!

1. Yang dimaksud dampak lingkungan adalah….. 2. Yang dimaksud dampak penting adalah…..

3. Dampak penting dalam studi AMDAL dilakukan dengan cara ….. 4. Identifikasi dampak potensial bertujuan untuk …..

5. Tujuan evaluasi dampak potensial adalah ….. 6. Yang termasuk dampak biologis adalah …..

7. Dampak sosial ekonomi yang sering terjadi dalam pendirian proyek adalah kesenjangan sosial,

maksudnya adalah …..

8. Beberapa data komponen yang sering dipakai dalam penentuan komponen sosial budaya adalah……

9. Lingkup wilayah studi analisis dampak lingkungan (Andal) ditetapkan berdasarkan perkembangan batas-batas ruang sebagai berikut……

10. Pengelolaan dampak yang timbul akibat dari suatu kegiatan dapat dilakukan dengan cara

B. Metode Identifikasi Dampak

Berbagai macam metode telah dikembangkan untuk identifikasi dampak. Pengidentifikasian dampak penting sangat berperanan dalam menentukan macam data yang harus dikumpulkan. Metode identifkasi dampak yang dikenal ada tiga macam yaitu : 1) Daftar Uji, 2) Matriks dan 3) Bagan Alir. Ketiga metode tersebut dapat digunakan sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama secara terpadu.

1. Metode daftar Uji

Metode daftar uji terdiri atas daftar uji sederhana, metode daftar kuisioner dan metode daftar uji deskriptif. Adapun contoh daftar uji sederhana dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel Contoh Daftar Uji Sederhana

Fisik Sosial

1. Geologi

1.1.Sumber daya mineral

1.2.Stabilitas lereng /gugusan bahu 1.3.Sifat khas

1.4.Kedalaman sampai lapisan tak tembus air.

1.5.Konsolidasi

1.6.Pelapukan/pelepasan zat kimia 1.7.Aktivitas tektonik/vulkanik 3. Pelayanan 3.1. Fasilitas Pendidikan 3.2. Lapangan Pekerjaan 3.3. Fasilitas Komersial 3.4. Pelayanan Kesehatan 3.5. Pembuangan limbah cair 3.6.Pembuangan limbah padat 3.7. Pemasokan air

3.8. Pemadam Kebakaran 3.9. Rekreasi

3.10.Rekreasi 3.11.Transportasi

(9)

2. Tanah

2.1. Stabilitas lereng 2.2. Kekuatan Pendukung 2.3.Daya enyusut/mengembang 2.4.Kerentanan terhadap frost 2.5.Erodibilitas 4. Keamanan 4.1.Struktur 4.2.Lokasi bahaya 4.3.Keamanan jalan 4.4.Radiasi ionisasi

Metode Daftar uji mempunyai keuntungan dalam hal kesederhanaannya. Dalam daftar uji, akan diingatkan faktor apa saja yang perlu diperhatikan, sehingga mengurangi kemungkinan terlupakannya faktor tertentu. Kelemahannya, yaitu metode Daftar uji kurang memperhatikan kesesuaian antara proyek dengan lingkungan yang diteliti. Dalam keadaan demikian akan ada butir dalam daftar uji yang tidak relevan dengan proyek yang bersangkutan dan ada pula butir yang relevan tetapi tidak termuat dalam daftar.

Dalam prakteknya, tidak ada daftar uji yang cocok untuk semua jenis jenis proyek dan di semua lokasi. Oleh karena itu agar dapat berguna, daftar uji harus disusun sesuai dengan maksud dan tujuan, dengan menggunakan informasi dari deskripsi proyek.

2. Metode Matriks

Metode ini dilakukan dengan mengidentifikasi interaksi antara penyebab dampak, yaitu aktivitas yang akan dilakukan dalam pembangunan dan faktor lingkungan yang terkena dampak. Dengan demikian dibutuhkan dua faktor uji yaitu :

 Daftar uji aktivitas pembangunan sebagai penyebab dampak.  Daftar uji faktor lingkungan yang akan terkena dampak Adapun contoh metode matrik adalah sebagai berikut :

Besar dari dampak yang diduga dinyatakan dengan nilai angka atau skala 1 sampai 10, serta diberi catatan uraian atau kriteria yang jelas dari setiap nilai tersebut. Nilai 1 merupakan besaran terkecil dan nilai 10 sebagai besaran terbesar. Adapun contoh dari metode matrik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Emisi Potensial: Sumber:

NOx CO SOx CFC CO2 Dll

Proses kimia/logam Pembangkitan tenaga Pembakaran limbah Lalu lintas jalan raya

3. Bagan Alir

Pada dasarnya metode ini berusaha untuk mengidentifikasi interaksi antara aktivitas penyebab dampak dengan faktor lingkungan yang terkena dampak dalam suatu jaringan (Network), yang meliputi sebab, kondisi, efek. Dalam analisis, jaringan kerja ini diidentifkasikan berbagai hubungan timbal balik atau sebab akibat antara faktor-faktor yang timbul akibat suatu proyek. Metode Bagan alir pertama kali digunakan oleh Sorensen pada tahun 1971 untuk mengatasi masalah konflik dalam tata guna zona pantai di Kalifornia.

C. Prakiraan Dampak

Langkah prakiraan dampak dapat memiliki kualitas yang beragam. Teknik prakiraan dampak sangat tergantung pada kemajuan tiap ilmu yang digunakan dan penguasaan dari tiap anggota tim atas bidangnya.

Ada dua hal yang harus dilakukan dalam prakiraan dampak, yaitu :

Pertama, prakiraan kondisi lingkungan pada waktu (“tanpa proyek”) ditandai dengan

(10)

Untuk memudahkan pemahaman, maka dampak suatu proyek dapat digambarkan dalam bentuk hubungan antara kualitas lingkungan dengan waktu dengan beberapa kemungkinan sebagai berikut : Keadaan lingkungan Kualitas Lingkungan waktu

Grafik Keadaan kualitas lingkungan tanpa proyek semakin lama semakin membaik. Keadaan lingkungan

Kualitas Lingkungan

waktu

Grafik Keadaan kulaitas lingkungan yang tidak berubah dari waktu ke waktu jika tidak ada proyek. Keadaan lingkungan Kualitas Lingkungan Dengan/tanpa proyek t Waktu

Grafik Keadaan lingkungan yang semakin merosot setelah dibangun proyek pada waktu t

Dengan Proyek Kualitas

Lingkungan tanpa proyek

t waktu

Grafik Keadaan lingkungan yang semakin membaik setelah dibangun proyek.

Kualitas

Lingkungan dengan atau tanpa proyeek

t waktu

Grafik Keadaan lingkungan yang tidak terpengaruh oleh adanya proyek.

Gambar

Tabel  Contoh Daftar Uji Sederhana

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengolahan data untuk model penelitian regresi linier berganda kepuasan mahasiswa terhadap pemanfaatan produk Indosat yang diukur dari dimensi pelayanan yaitu

Penelitian kali ini, untuk faktor demografi hanya pada bagian jumlah uang saku yang memiliki beda dengan perilaku konsumtif mahasiswa. Semakin banyak uang yang

Dalam hal peningkatan kapasitas SDM, banyak upaya yang telah dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Air Minum diantaranya adalah bekerjasama dengan Balai Teknik

Penyamaan potensial dicapai dengan konduktor ikatan atau Alat Proteksi Surja (APS) ke SPID, struktur rangka logam bangunan, instalasi logam dan saluran listrik din telekomunikasi

Bermuara pada realita dilapangan inilah, peneliti akan mendeskripsikan lebih mendalam tentang dinamika dan perkembangan lembaga pendidikan Madrasah Aliyah (MA)

siswa untuk melakukan proses pembelajaran secara terstruktur. Hal ini dikarenakan setiap kegiatan pembelajaran terdiri atas beberapa tahapan yang menjadi kesatuan

PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR CAPAIAN TAHUN 2014 CAPAIAN TAHUN 2015 1 Peningkatan publikasi ilmiah pada jurnal dan forum ilmiah yang bereputasi.. Jumlah publikasi pada