• Tidak ada hasil yang ditemukan

Halaman. Daftar Isi SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Halaman. Daftar Isi SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Halaman

Daftar Isi

SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan 1

Laporan Aktivitas 2

Laporan Arus Kas 3

Catatan Atas Laporan Keuangan Lampiran Informasi Tambahan

4 – 18 19 - 21

(3)
(4)

A

Crowe

Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo

& Rekan

Registered Public Accountants No. 854/KM.1/2015 Cyber 2 Tower 20th floor

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5

Jakada 12950, lndonesia

Main +62 (21) 2553 9200 Fax +62(21)25539298

www.crow€.id

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Laporan No. 00 1 1212 "1 051 I AU. 2/03/0555 -1 I 1 llll 12021

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi

Pengurus Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT PP (PERSERO) Tbk"

Kami telah mengaudit laporan keuangan Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT PP (Persero) Tbk terlampir, yang terdiri dari neraca tanggal 31 Desember 2020 serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Unit Program kemitraan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan

Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) di lndonesia, dan atas pengendalian internal

yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari

kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab

auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit

kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh lnstitut Akuntan Publik

lndonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan

melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadaitentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari

kesalahan penyajian material.

Suatu

audit

melibatkan pelaksanaan prosedur

untuk

memperoleh

bukti audit

tentang

angka-angka dan

pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk

penilaian

atas

risiko

kesalahan penyajian material

dalam

laporan keuangan,

baik yang

disebabkan oleh kecurangan

maupun

kesalahan.

Dalam

melakukan penilaian

risiko tersebut, auditor

mempertimbangkan

pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian walar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internalentitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansiyang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian

atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua halyang material, posisi keuangan Unit Program kemitraan PT PP (Persero) Tbk

tanggal3l

Desember2020, serta kinerja keuangan dan

arus

kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Entitas Tanpa

(5)

fi1

Crwve

Kosasih,

Nurdiyaman,

Mulyadi,

Tiahio

& Rekan

R€gbtdod Public Accountants No. 854/KM.1/2015

Hal Lain

Audit kami atas laporan keuangan Unit Program kemitraan PT PP (Persero) Tbk tanggal

31

Desember 2020 terlampir dilaksanakan

dengan tujuan

merumuskan

suatu

opini

atas

laporan

keuangan

tersebut secara

keseluruhan. lnformasitambahan dalam lampiran informasitambahan dari laporan keuangan merupakan tanggung

jawab manajemen yang disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian

dari laporan

keuangan terlampir yang diharuskan dalam SAK ETAP.

Laporan keuangan Unit Program kemitraan PT PP (Persero) Tbk tanggal 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan opinitanpa modifikasian atas laporan keuangan tersebut pada tanggal20 Februari2020.

Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan

lzin Akuntan Publik No. 0555 9 Maret 2021

(6)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP PERSERO Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Tanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 31 Desember

Catatan 2020 2019

ASET

ASET LANCAR

Kas di bank 4 664.191.453 697.725.819 Piutang kepada BUMN Pembina Lain dan Lembaga

Penyalur (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp 2.095.237.549

pada 31 Desember 2020 dan Rp 2.772.384.955

pada 31 Desember 2019) 5,7 5.182.283.351 6.505.135.945 Piutang pinjaman mitra binaan - bersih

(setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai

piutang sebesar Rp 4.847.006.269 pada 31 Desember

2020 dan Rp 4.952.632.652 pada 31 Desember 2019 6,7 3.730.140.000 1.556.450.000

JUMLAH ASET LANCAR 9.576.614.804 8.759.311.764

JUMLAH ASET 9.576.614.804 8.759.311.764

LIABILITAS DAN ASET NETO LIABILITAS

Beban yang masih harus dibayar 8 236.200.000 302.952.000

JUMLAH LIABILITAS 236.200.000 302.952.000

ASET NETO

Aset neto tidak terikat 9 9.340.414.804 8.456.359.764

JUMLAH ASET NETO 9.340.414.804 8.456.359.764 JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO 9.576.614.804 8.759.311.764

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(7)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP PERSERO Tbk

LAPORAN AKTIVITAS PROGRAM KEMITRAAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2020 2019

PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT PENDAPATAN

Penerimaan dana BUMN Pembina 10 10.251.050.000 9.791.522.600 Pendapatan jasa administrasi pinjaman 11 56.524.652 29.665.170 Pendapatan bunga atau jasa giro 11 31.047.318 45.045.226 Pendapatan lain-lain 11 34.795.524 15.917.672

JUMLAH PENDAPATAN 10.373.417.494 9.882.150.668 BEBAN DAN PENGELUARAN

Beban pembinaan kemitraan - 75.000.000 Penyaluran dana bina lingkungan 13 10.264.399.280 9.960.210.420 Beban penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman 7 (782.773.789) (50.937.160) Beban pajak jasa giro 14 5.335.158 9.009.045 Beban administrasi bank 14 2.401.805 1.859.500

JUMLAH BEBAN 9.489.362.454 9.995.141.805 KENAIKAN ASET NETO 884.055.040 (112.991.137) ASET NETO AWAL TAHUN 8.456.359.765 8.569.350.902 ASET NETO AKHIR TAHUN 9.340.414.805 8.456.359.765

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(8)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP PERSERO Tbk

LAPORAN ARUS KAS PROGRAM KEMITRAAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2020 2019

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Kas diperoleh dari:

Kenaikkan (penurunan) aset neto 884.055.040 (112.991.138)

Penyesuaian untuk:

Beban penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman (782.773.789) (50.937.160)

Kenaikan (penurunan) aset:

Pinjaman kepada BUMN Pembina Lain atau

Lembaga Penyalur - (200.000.000) Pinjaman Mitra Binaan (68.063.617) 183.775.500

Kenaikan (penurunan) liabilitas:

Utang Jangka Pendek - (1.850.000.000) Beban yang masih harus dibayar (66.752.000) (49.442.370) Kelebihan pembayaran angsuran - (14.410.326) Angsuran belum teridentifikasi - (893.815)

Kas bersih diperoleh dari

aktivitas operasi (33.534.366) (2.094.899.309) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (33.534.366) (2.094.899.309) KAS DI BANK AWAL TAHUN 697.725.819 2.792.625.128 KAS DI BANK AKHIR TAHUN 664.191.453 697.725.819

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(9)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI MENGENAI UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

a. Pendirian dan informasi umum

Sesuai dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BUMN mempunyai kewajiban melakukan penyisihan dan penggunaan laba untuk keperluan pembinaan usaha kecil atau koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN.

Dalam rangka pemenuhan kewajiban tersebut, sejak tahun 1992 PT PP (Persero) Tbk (BUMN Pembina) telah menjalankan Program Kemitraan secara berkesinambungan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1232/KMK.013/1989 tanggal 11 Nopember 1989 tentang Pedoman Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi melalui BUMN hingga kini. Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (“Unit PKBL”) didirikan oleh BUMN Pembina melalui Surat Keputusan Direksi BUMN Pembina No. 037/SK/PP/DIR/2007 tanggal 19 September 2007 tentang Pembentukan Organisasi Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.

Pelaksanaan Program Bina Lingkungan sudah dimulai sejak tahun 2003 dengan mengacu pada Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan diperbaharui dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-02/MBU/07/2017 tanggal 5 Juli 2017 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan BUMN yang dalam pelaksanaannya masih dilakukan penyesuaian.

Landasan Hukum dalam menjalankan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) adalah: 1) Surat Keputusan Menteri BUMN No. 236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program

Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

2) Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-14/MBU/2008 tentang Optimalisasi Dana Program Kemitraan Melalui Kerjasama Penyaluran.

3) Petunjuk Pelaksanaan atas Surat Keputusan Direksi BUMN Pembina No. 046/SK/PP/DIR/2011 tanggal 29 Nopember 2011 tentang Sistem dan Prosedur Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

4) Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-02/MBU/07/2017 tanggal 5 Juli 2017 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan BUMN. Peraturan tersebut merupakan perubahan kedelapan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Adapun perubahan peraturan-peraturan sebelumnya secara bertahap adalah sebagai berikut: a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-20/MBU/2012

b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/MBU/2013 c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2013 d. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-08/MBU/2013 e. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2015 f. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-09/MBU/2015 g. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-03/MBU/2016 h. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-02/MBU/7/2017 i. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-02/MBU/04/2020

5) Rencana Kerja Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun 2020.

Unit PKBL berdomisili di Kantor Pusat BUMN Pembina, yaitu di Wisma Subiyanto, Jl. Letjend. TB. Simatupang No.57, Pasar rebo, Jakarta 13760.

(10)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI MENGENAI UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (lanjutan)

b. Kegiatan utama

Kegiatan utama yang dilakukan Unit PKBL meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Penyaluran dana pinjaman untuk membiayai kebutuhan modal kerja dan atau pembelian aset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan.

2) Penyaluran dana pinjaman tambahan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek untuk memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan.

3) Pembinaan untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut dengan Program Kemitraan. Beban pembinaan bersifat hibah dan besarnya paling banyak 20% dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. 4) Pemberian bantuan dana bina lingkungan yang digunakan untuk tujuan yang memberikan

manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha dalam bentuk bantuan untuk: 1. Korban bencana alam

2. Pendidikan, dapat berupa pelatihan, prasarana, dan sarana pendidikan 3. Peningkatan kesehatan

4. Pengembangan prasarana dan/atau sarana umum 5. Sarana ibadah

6. Pelestarian alam

7. Sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan; termasuk untuk: a. Elektrifikasi di daerah yang belum teraliri listrik;

b. Penyediaan sarana air bersih;

c. Penyediaan sarana mandi cuci kakus;

d. Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, promosi, dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kemandirian ekonomi usaha kecil selain Mitra Binaan Program Kemitraan, dengan upaya peningkatan kemandirian ekonomi usaha kecil selain Mitra Binaan Program Kemitraan;

e. Perbaikan rumah untuk masyarakat tidak mampu;

f. Bantuan pembibitan untuk pertanian, peternakan, dan perikanan; atau vii. Bantuan peralatan usaha.

5) Pengawasan (monitoring) kegiatan usaha Mitra Binaan 6) Pelaporan kegiatan PKBL

c. Sumber dana

Berdasarkan PER-03-MBU/12/2016 tanggal 16 Desember 2016, dana PKBL bersumber dari: 1) Penyisihan sebagian laba bersih BUMN (paling banyak 4% dari proyeksi laba bersih tahun

sebelumnya yang secara definitif ditetapkan pada saat pengesahan laporan tahunan); dan/atau 2) Anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya pada BUMN Dana Program Kemitraan juga

bersumber dari:

a. Saldo dana Program Kemitraan yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2015

b. Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil, bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan, dan/atau

c. Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada. Dana Program Bina Lingkungan (BL) juga bersumber dari:

1) Saldo dana Program BL yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2015 2) Hasil bunga deposito dan/atau

3) Jasa giro dari dana Program BL yang masih tersisa dari dana Program BL tahun sebelumnya, jika ada.

(11)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI MENGENAI UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (lanjutan)

d. Susunan pengurus

Berdasarkan Keputusan Direksi PT PP (Persero) Tbk No. 104/SK/PP/DU/2020 tanggal 24 Juni 2020 tentang Perubahan Susunan Pengurus Unit PKBL PT PP (Persero) Tbk tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Pembina (Penanggung Jawab) : Agus Purbianto

Pengarah 1 : Yuyus Juarsa

Pengarah 2 : M. Arif Iswahyudi

Ketua : Panji Decca Dunianto

Unit PKBL bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko PT PP (Persero) Tbk selaku Pembina.

Unit PKBL berada di bawah Sekretaris BUMN Pembina sesuai Surat Keputusan Direksi BUMN Pembina No. 037/SK/PP/DIR/2007 tanggal 19 September 2007.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUTANSI YANG SIGNIFIKAN

Kebijakan akuntansi signifikan dan diterapkan dalam menyusun laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia.

Penerapan SAK ETAP atas penyusunan laporan keuangan didasarkan pada Surat Edaran Menteri Negara BUMN No. SE-02/MBU/WK/2012 tanggal 23 Pebruari 2012 tentang Penetapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berlaku mulai tahun buku 2012.

Laporan keuangan disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Tahun buku PKBL adalah 1 Januari sampai 31 Desember.

Mata uang yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsionalnya.

b. Kas dan setara kas

Terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai setara kas.

(12)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Piutang

Piutang disajikan dalam laporan posisi keuangan secara bersih, yaitu setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang, pada kelompok aset lancer.

Piutang kepada BUMN pembina/lembaga penyalur lain

Piutang kepada BUMN pembina/lembaga penyalur lain merupakan pinjaman yang diberikan kepada unit PKBL/lembaga penyalur lain sebagai bentuk sinergi antar unit PKBL tanpa dikenakan bunga/jasa administrasi pinjaman.

Piutang kepada BUMN pembina/lembaga penyalur lain diakui pada saat terjadi penyerahan dana kepada BUMN pembina/lembaga penyalur lain dan diukur serta dicatat sebesar jumlah dana yang diserahkan kepada BUMN pembina/lembaga penyalur lain, setelah dikurangi dengan pengembalian yang telah diterima.

Piutang pinjaman mitra binaan

Piutang pinjaman mitra binaan merupakan pinjaman yang disalurkan oleh Unit PKBL kepada mitra binaan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saldo piutang pinjaman mitra binaan termasuk piutang bunga atas pinjaman mitra binaan yang dicatat secara akrual.

Piutang pinjaman mitra binaan diakui pada saat pinjaman tersebut disalurkan kepada mitra binaan dan diukur serta dicatat sebesar jumlah bersih/pokok yang diharapkan dapat ditagih dari Mitra Binaan. Piutang jasa administrasi pinjaman mitra binaan dicatat secara akrual mengikuti piutang pokok mitra tersebut bilamana kualitas pinjaman tersebut lancar dan kurang lancar. Bila kualitas pinjaman sudah diragukan maka tidak dilakukan akrualisasi piutang jasa administrasi pinjaman mitra binaan.

d. Penyisihan penurunan nilai piutang

Penyisihan penurunan nilai piutang merupakan penyisihan atas piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih.

Penyisihan penurunan nilai piutang diakui saat akhir periode akuntansi, diukur dan dicatat sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Metode perhitungan penyisihan penurunan nilai piutang dilakukan secara kolektif berdasarkan prosentase tertentu tingkat ketertagihan data historis yang ada (minimal 2 tahun).

e. Piutang bermasalah

Piutang bermasalah merupakan pinjaman macet yang telah diupayakan pemulihannya dengan penjadwalan kembali dan peninjauan kembali persyaratan, namun tidak terpulihkan atau sebab lain yang menyebabkan piutang dapat dikategorikan menjadi piutang bermasalah.

Piutang bermasalah diakui pada saat piutang pinjaman yang dikategorikan macet dan telah diupayakan pemulihannya namun tidak terpulihkan. Piutang Bermasalah diukur dan dicatat sebesar jumlah pokok pinjaman. Penyisihan piutang bermasalah diukur dan dicatat sebesar 100%.

(13)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

f. Aset tetap

Aset tetap diakui berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap berupa inventaris kantor disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap selama 4 tahun dengan tarif penyusutan 25%.

Pengeluaran untuk perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan aktivitas pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang umur, manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi pada jumlah tercatat aset tetap tersebut.

Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian atas penghentian pengakuan aset tetap dalam laporan aktivitas dilakukan ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.

g. Beban yang masih harus dibayar

Beban masih harus dibayar adalah beban yang masih harus dibayar unit PKBL yang timbul karena diterimanya jasa/prestasi yang merupakan beban tahun berjalan tetapi belum dibayar sampai dengan akhir periode pelaporan.

h. Aset neto

Aset Neto diklasifikasikan menjadi Aset Neto Terikat dan Aset Neto Tidak Terikat. Aset Neto Terikat adalah sumber daya yang penggunaanya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasional normal. Aset Neto Tidak Terikat adalah sumber daya yang penggunaanya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.

i. Angsuran Belum Teridentifikasi

Angsuran belum teridentifikasi adalah penerimaan angsuran yang belum dapat diidentifikasi nama Mitra Binaannya sampai dengan akhir periode pelaporan. Angsuran yang belum dapat diidentifikasi diakui sebagai kewajiban pada saat angsuran tersebut diterima dan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.

j. Kelebihan Pembayaran Angsuran

Kelebihan pembayaran angsuran adalah penerimaan angsuran yang melebihi saldo pinjaman kepada Mitra Binaan. Kelebihan pembayaran angsuran diakui sebagai liabilitas pada saat setoran diterima. Kelebihan pembayaran angsuran disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.

k. Pendapatan dan Beban Pendapatan

Pendapatan diakui dalam laporan aktivitas berdasarkan basis akrual. Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman

Pendapatan jasa administrasi pinjaman diukur dan dicatat sebesar nilai yang telah jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk pinjaman dengan status lancar dan kurang lancar.

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga diakui secara akrual. Beban

(14)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

l. Perpajakan

Pajak yang timbul dari seluruh transaksi yang terjadi di PKBL menjadi beban atau tanggung jawab dan dilaporkan atas nama BUMN Pembina.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

a. Pertimbangan

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi PKBL, Penanggung Jawab telah membuat pertimbangan- pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan.

Implementasi PER-02/MBU/07/2017 dan PER/03/12/2016

Sehubungan dengan penerapan PER-02/MBU/07/2017 dan PER/03/12/2016 tentang perubahan kedua dan perubahan atas PER-09/MBU/07/2015 yang telah diungkapkan dalam Catatan 1a, sejak 20 Juli 2017 terdapat perubahan-perubahan sebagai berikut:

1) Dana PKBL bersumber dari penyisihan sebagian laba bersih BUMN dan/atau anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya pada BUMN.

2) Besarnya dana PKBL yang bersumber dari laba bersih dan/atau biaya ditetapkan oleh RUPS untuk BUMN Pembina. Sedangkan untuk besarnya dana Program Kemitraan dan dana Program BL yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya ditetapkan oleh Dewan Komisaris untuk BUMN Pembina.

3) Beban pembinaan untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/ penelitian yang berkaitan dengan Program Kemitraan yang sebelumnya merupakan bagian penyaluran dana Program BL, saat ini menjadi bagian dari penyaluran dana Program Kemitraan.

4) Jumlah pinjaman untuk setiap Mitra Binaan dari Program Kemitraan paling banyak Rp.75.000.000 (tujuh puluh lima juta rupiah) untuk penyaluran sebelum 5 Juli 2017 dan Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah) untuk penyaluran setelah tanggal 5 Juli 2017, kecuali untuk pinjaman tambahan yang jumlahnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

5) Besarnya jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan sebelum 5 Juli 2017 sebesar 6% (enam persen) dan setelah 5 Juli 2017 menjadi 3% (tiga persen) per tahun dari saldo pinjaman awal tahun.

6) Untuk mempercepat dan meningkatkan profesionalisme dalam pengembangan dan pemberdayaan ekonomi mikro dan kecil, BUMN Pembina dapat memberikan pinjaman tanpa bunga atau hibah dana Program Kemitraan kepada BUMN di bidang jasa keuangan yang khusus didirikan untuk pengembangan dan pemberdayaan perekonomian rakyat yang selanjutnya disebut “BUMN Khusus”, untuk melakukan pinjaman permodalan dan/ atau pembinaan kepada usaha mikro dan kecil.

7) Pemberian pinjaman tanpa bunga dan/atau hibah sebagaimana dimaksud pada nomor 6, dilakukan oleh Direksi BUMN Pembina setelah mendapat persetujuan RUPS/Menteri.

8) Pembebanan bunga atau bagi hasil kepada usaha mikro dan kecil oleh “BUMN Khusus”, harus lebih kecil dari bunga atau bagi hasil apabila pinjaman permodalan dan/atau pembinaan menggunakan anggaran di luar dana pinjaman atau hibah tersebut.

(15)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)

a. Pertimbangan (lanjutan)

Sehubungan dengan penerapan PER-02/MBU/07/2017 dan PER/03/12/2016 tentang perubahan kedua dan perubahan atas PER-09/MBU/07/2015 yang telah diungkapkan dalam Catatan 1a, sejak 20 Juli 2017 terdapat perubahan-perubahan sebagai berikut:

9) Pelaksanaan pinjaman permodalan dan/atau pembinaan kepada usaha mikro dan kecil oleh “BUMN Khusus” sebagaimana dimaksud dalam nomor 6,7,8 dilakukan berdasarkan persyaratan dan mekanisme yang berlaku di “BUMN Khusus”.

10) Ketentuan lain dalam Peraturan Menteri ini tidak berlaku bagi “BUMN Khusus” dalam pelaksanaan pinjaman permodalan dan/atau pembinaan kepada usaha mikro dan kecil sebagaimana dimaksud pada nomor 9.

11) Dalam penyaluran dana pinjaman atau hibah dari Program Kemitraan untuk pinjaman permodalan dan/atau pembinaan sebagaimana dimaksud dalam nomor 9, semua risiko yang timbul menjadi risiko “BUMN Khusus”.

12) “BUMN Khusus” membuat laporan pelaksanaan pinjaman permodalan dan/atau pembinaan kepada usaha mikro dan kecil sebagaimana dimaksud dalam nomor 9 dan 10, sebagai bagian dari Laporan Berkala Perusahaan.

Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan

Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan, unit PKBL mengestimasi penyisihan untuk kerugian penurunan nilai atas pinjaman yang secara khusus diidentifikasi sebagai pinjaman yang kemungkinan tidak dapat ditagih. Tingkat penyisihan ditelaah oleh Penanggung Jawab dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya pinjaman tersebut.

Unit PKBL menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk tetapi tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan PKBL dengan mitra binaan dan status kredit debitur berdasarkan kualitas pinjaman (Catatan 5, 6, dan 7).

b. Estimasi dan Asumsi

Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan

Unit PKBL menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia untuk mengakui penyisihan secara individu atas pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan pinjaman individu jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara individu ini ditelaah jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.

Unit PKBL juga meneliti penyisihan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan pinjaman yang diberikan kepada debitur. Penyisihan penurunan nilai pinjaman dihitung berdasarkan kajian nilai terkini dan historis tingkat ketertagihan dari pinjaman. Penyisihan pinjaman dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih yaitu secara kolektif berdasarkan prosentase tertentu tingkat ketertagihan (collection) data historis yang ada (minimal 2 tahun). Penyisihan ini disesuaikan secara berkala untuk mencerminkan hasil aktual dan estimasi (Catatan 5, 6, dan 7).

(16)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN BANK

31 Desember 2020 31 Desember 2019 Program kemitraan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 332.197.627 324.184.020 Program bina lingkungan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 331.993.826 373.541.799 Jumlah 664.191.453 697.725.819

5. PIUTANG KEPADA BUMN PEMBINA LAIN DAN LEMBAGA PENYALUR

Merupakan saldo piutang kepada BUMN pembina lain dan lembaga penyalur pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, terdiri dari:

31 Desember 2020 31 Desember 2019 BUMN Pembina Lain

PT Pertani (Persero) Tahap II-5 1.631.022.250 1.631.022.250 PT Sang Hyang Seri (Persero) – Sumut 1.496.746.693 1.496.746.693 PT Sang Hyang Seri (Persero) – Jabar 908.230.004 908.230.004 PT Pertani (Persero) Tahap II-6 842.602.750 842.602.750 PT Sang Hyang Seri (Persero) – Banten 435.470.649 435.470.649 PT Perkebunan Nusantara X Tahap VII - 2.000.000.000 Sub Jumlah 5.314.072.346 7.314.072.346 Lembaga penyalur

Baitul Maal wat Tamwil Mizan Nusantara 434.363.638 434.363.638 Baitul Maal wat Tamwil El Jami 304.333.330 304.333.330 Baitul Maal wat Tamwil Husnayain II 288.000.000 288.000.000 Baitul Maal wat Tamwil An-Najmiyah 276.272.727 276.272.727 Kopinkra Multi Barokah 250.000.000 250.000.000 Baitul Maal wat Tamwil El Refah 162.916.664 162.916.664 Baitul Maal wat Tamwil Bintaro 120.806.815 120.806.815 Baitul Maal wat Tamwil El Fania 94.565.222 94.565.222 Koperasi Serba Usaha Krama Bali 16.375.002 16.375.002 Young Entrepreneur Society

University of Brawijaya 7.333.327 7.333.327 Baitul Maal wat Tamwil Mitra Utama Umat 6.209.096 6.209.096 Baitul Maal wat Tamwil Muamalah/Ternak 2.272.733 2.272.733 Sub Jumlah 1.963.448.554 1.963.448.554 Jumlah 7.277.520.900 9.277.520.900 Dikurangi:

Akumulasi penyisihan penurunan

nilai piutang (catatan 7) (2.095.237.549) (2.772.384.955) Jumlah piutang kepada BUMN

dan lembaga penyalur - bersih

(17)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG KEPADA BUMN PEMBINA LAIN DAN LEMBAGA PENYALUR (lanjutan)

Saldo piutang pinjaman kepada BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 berdasarkan wilayah, terdiri dari:

31 Desember 2020 31 Desember 2019 Provinsi Jawa Barat 1.776.836.061 1.776.836.061 Provinsi Kalimantan Barat 1.631.022.250 1.598.111.100 Provinsi Sumatera Utara 1.496.746.693 1.496.746.693 Provinsi Kalimantan Selatan 842.602.750 875.513.900 Provinsi DKI Jakarta 698.054.620 698.054.620 Provinsi Banten 556.277.464 556.277.464 Provinsi Jawa Tengah 250.000.000 250.000.000 Provinsi Bali 16.375.002 16.375.002 Provinsi Jawa Timur 9.606.060 2.009.606.060 Jumlah 7.277.520.900 9.277.520.900

Dikurangi:

Akumulasi penyisihan penurunan

nilai piutang (catatan 7) (2.095.237.549) (2.772.384.955) Jumlah piutang kepada BUMN

Pembina lain dan lembaga

penyalur - bersih 5.182.283.351 6.505.135.945

Rincian piutang kepada BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur berdasarkan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut:

31 Desember 2020 31 Desember 2019 Kategori Lancar 5.314.072.346 7.314.072.346 Kategori Macet 1.963.448.554 1.963.448.554 Subjumlah 7.277.520.900 9.277.520.900

Dikurangi:

Akumulasi penyisihan penurunan

nilai piutang (catatan 7) (2.095.237.549) (2.772.384.955) Jumlah piutang kepada BUMN

Pembina lain dan lembaga

(18)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG KEPADA BUMN PEMBINA LAIN DAN LEMBAGA PENYALUR (lanjutan)

Kualitas piutang kepada BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 berdasarkan sektor usaha adalah sebagai berikut:

Sektor Usaha Lancar Macet Jumlah

Sektor Industri - 250.000.000 250.000.000 Sektor Perdagangan - 1.406.800.819 1.406.800.819 Sektor Pertanian 5.314.072.346 - 5.314.072.346 Sektor Peternakan - 290.272.733 290.272.733 Sektor Perikanan - 16.375.002 16.375.002 5.314.072.346 1.963.448.554 7.277.520.900 31 Desember 2020

Sektor Usaha Lancar Macet Jumlah

Sektor Industri - 250.000.000 250.000.000 Sektor Perdagangan - 1.406.800.819 1.406.800.819 Sektor Pertanian 7.314.072.346 - 7.314.072.346 Sektor Peternakan - 290.272.733 290.272.733 Sektor Perikanan - 16.375.002 16.375.002 7.314.072.346 1.963.448.554 9.277.520.900 31 Desember 2019

Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur sebagai berikut :

31 Desember 2020 31 Desember 2019

Saldo awal 2.772.384.955 2.993.096.615 Pemulihan tahun berjalan (Catatan 7) (677.147.406) (220.711.660) Saldo Akhir 2.095.237.549 2.772.384.955

Pengurus unit PKBL berpendapat bahwa saldo penyisihan penurunan nilai piutang BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan.

6. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN

Saldo piutang pinjaman kepada Mitra Binaan berdasarkan wilayah pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 yang terdiri dari:

31 Desember 2020 31 Desember 2019 Provinsi Jawa Tengah 1.736.705.418 1.537.588.858 Provinsi Jawa Barat 1.491.718.877 1.024.727.260 Provinsi DKI Jakarta 1.474.903.239 1.489.935.239 Provinsi Banten 689.230.310 545.640.991 Provinsi Jawa Timur 630.993.465 560.458.895 Provinsi Kalimantan Tengah 298.832.713 66.568.000 Provinsi Sulawesi Tenggara 274.215.365 274.215.365 Provinsi D.I. Yogyakarta 255.632.505 255.632.505 Provinsi Kalimantan Timur 233.127.230

(19)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN (lanjutan)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 Provinsi Papua 212.847.203 125.000.000 Provinsi Sulawesi Selatan 188.407.871 92.944.434 Provinsi Nusa Tenggara Barat 174.722.226 59.722.226 Provinsi Jambi 159.351.805 84.351.805 Provinsi Lampung 126.859.725 126.859.725 Provinsi Kalimantan Barat 109.318.647 -Provinsi Sumatera Utara 88.935.196 13.935.196 Provinsi Kalimantan Selatan 79.812.087 -Provinsi Nusa Tenggara Timur 91.938.990 41.938.990 Provinsi Bali 68.673.939 68.673.939 Provinsi Sumatera Selatan 67.462.974 17.462.974 Provinsi Timor Timur 48.426.250 48.426.250 Provinsi Kepulauan Riau 45.030.234 -Provinsi Sumatera Barat 30.000.000 -Provinsi Aceh - 75.000.000

Jumlah 8.577.146.269 6.509.082.652

Dikurangi:

Piutang bermasalah (Catatan 7) (4.752.146.269) (4.759.082.652) Jumlah piutang setelah dikurangi piutang bermasalah 3.825.000.000 1.750.000.000 Dikurangi:

Akumulasi penyisihan penurunan nilai piutang (94.860.000) (193.550.000) Jumlah piutang - bersih 3.730.140.000 1.556.450.000

Wilayah Binaan

Rincian piutang kepada mitra binaan berdasarkan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut:

31 Desember 2020 31 Desember 2019

Kategori Lancar 3.825.000.000 1.750.000.000

Kategori Macet 4.752.146.269 4.759.082.652

Subjumlah 8.577.146.269 6.509.082.652

Dikurangi:

Piutang Bermasalah (catatan 7) (4.752.146.269) (4.759.082.652) Jumlah piutang setelah dikurangi piutang bermasalah 3.825.000.000 1.750.000.000 Dikurangi:

Akumulasi penyisihan penurunan nilai piutang (catatan 7) (94.860.000) (193.550.000) Jumlah piutang kemitraan - bersih 3.730.140.000 1.556.450.000

Sektor Usaha Lancar Macet Jumlah Sektor Industri - 1.319.145.970 1.319.145.970 Sektor Perdagangan - 1.491.089.057 1.491.089.057 Sektor Pertanian - 82.122.352 82.122.352 Sektor Peternakan - 217.851.106 217.851.106 Sektor Perkebunan - 16.151.529 16.151.529 Sektor Perikanan - 34.059.615 34.059.615 Sektor Jasa 3.825.000.000 1.455.527.703 5.280.527.703 Sektor Lainnya - 136.198.937 136.198.937 Jumlah 3.825.000.000 4.752.146.269 8.577.146.269 31 Desember 2020

(20)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN (lanjutan)

Sektor Usaha Lancar Macet Jumlah Sektor Industri - 1.319.145.970 1.319.145.970 Sektor Perdagangan - 1.491.089.057 1.491.089.057 Sektor Pertanian - 82.122.352 82.122.352 Sektor Peternakan - 217.851.106 217.851.106 Sektor Perkebunan - 16.151.529 16.151.529 Sektor Perikanan - 34.059.615 34.059.615 Sektor Jasa 1.750.000.000 1.462.464.086 3.212.464.086 Sektor Lainnya - 136.198.937 136.198.937 Jumlah 1.750.000.000 4.759.082.652 6.509.082.652 31 Desember 2019

Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman mitra binaan sebagai berikut :

31 Desember 2020 31 Desember 2019

Saldo Awal 4.952.632.652 4.842.858.152

Pembebanan (Pemulihan) tahun berjalan (Catatan 7) (105.626.383) 109.774.500

Saldo Akhir 4.847.006.269 4.952.632.652

Pengurus unit PKBL berpendapat bahwa saldo penyisihan penurunan nilai piutang Mitra Binaan cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan.

7. ALOKASI PENYISIHAN PIUTANG

31 Desember 2020 31 Desember 2019 Penyisihan penurunan nilai piutang kepada

BUMN Pembina Lain dan Lembaga Penyalur

(Catatan 5) 2.095.237.549 2.772.384.955 Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman

Mitra Binaan (Catatan 6) 4.847.006.269 4.952.632.652 Jumlah 6.942.243.818 7.725.017.607

Alokasi penyisihan piutang pinjaman BUMN Pembina Lain, Lembaga Penyalur, dan Mitra Binaan dihitung dan dicatat sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas pinjaman yaitu:

Beban Penyisihan Kualitas Pinjaman Umur Piutang Saldo Piutang % 2020 2019 2020 Lancar s/d 30 hari 9.139.072.346 2,48% 226.648.994 1.002.486.401 (775.837.407) Kurang Lancar >30 hari s/d 180 hari - 8,52% - - -Diragukan >181 hari s/d 270 hari - 9,52% - - -Macet 270 hari 6.715.594.823 100% 6.715.594.823 6.722.531.206 (6.936.383) Jumlah 15.854.667.169 6.942.243.817 7.725.017.607 (782.773.790)

31 Desember 2020

Beban Penyisihan Kualitas Pinjaman Umur Piutang Saldo Piutang % 2019 2018 2019 Lancar s/d 30 hari 9.064.072.346 11,06% 1.002.486.401 969.648.061 32.838.340 Kurang Lancar >30 hari s/d 180 hari - 19,05% - - -Diragukan >181 hari s/d 270 hari - 19,05% - - -Macet 270 hari 6.722.531.205 100% 6.722.531.206 6.806.306.706 (83.775.500) Jumlah 15.786.603.551 7.725.017.607 7.775.954.767 (50.937.160)

(21)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Merupakan saldo beban yang masih harus dibayar atas program kemitraan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 236.200.000 dan Rp 302.952.000

9. ASET NETO

Aset Neto terdiri dari Aset Neto Terikat dan Aset Neto Tidak Terikat. Aset Neto Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu dan Aset Neto Tidak Terikat adalah sumber daya yang tidak dibatasi penggunaannya.

31 Desember 2020 31 Desember 2019 Aset neto tidak terikat

Saldo awal 8.456.359.764 8.569.350.902

Kenaikan aset neto tidak terikat 884.055.040 (112.991.138)

Jumlah 9.340.414.804 8.456.359.764

10. PENERIMAAN DANA BUMN PEMBINA

Merupakan penerimaan atas dana yang diajukan kepada BUMN Pembina dan telah mendapat persetujuan/pengesahan dari Dewan Komisaris. Jumlah penerimaan dana untuk penyaluran dana PKBL sebesar Rp 10.251.050.000 dan Rp 9.791.522.600 masing-masing untuk tahun 2020 dan 2019.

11. PENDAPATAN

2020 2019

Pendapatan jasa administrasi pinjaman

dan Program Kemitraan 56.524.652 29.665.170 Pendapatan jasa giro

Program kemitraan 25.893.200 38.679.156 Program bina lingkungan 5.154.119 6.366.070 Subjumlah 31.047.319 45.045.226 Pendapatan lain-lain 34.795.524 15.917.672

Jumlah 122.367.495 90.628.068

12. PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN

Sumber Dana

2020 2019

Pengembalian pinjaman 3.756.936.383 3.732.960.931 Sisa dana Program Kemitraan tahun buku sebelumnya 324.184.019 354.973.494 Jasa giro 19.552.572 31.584.425 Jasa administrasi 56.524.652 29.665.169

(22)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN (lanjutan)

Pengguna Dana

2020 2019

Sektor jasa 3.825.000.000 1.750.000.000

Sektor pertanian - 2.000.000.000 Dana Pembinaan Kemitraan - 75.000.000

Jumlah 3.825.000.000 3.825.000.000

Penyaluran Per Wliayah

2020 2019

Provinsi Jawa Tengah 784.116.560 585.000.000 Provinsi Jawa Barat 473.928.000 -Provinsi DKI Jakarta 443.400.000 458.432.000 Provinsi Jawa Timur 385.534.570 2.315.000.000 Provinsi Kalimantan Tengah 298.832.713 66.568.000 Provinsi Kalimantan Timur 233.127.230 -Provinsi Papua 212.847.203 125.000.000 Provinsi Nusa Tenggara Barat 170.000.000 55.000.000 Provinsi Sulawesi Selatan 165.463.437 70.000.000 Provinsi Banten 143.589.319 -Provinsi Kalimantan Barat 109.318.647 -Provinsi Kalimantan Selatan 79.812.087 -Provinsi Jambi 75.000.000 -Provinsi Sumatera Utara 75.000.000 -Provinsi Nusa Tenggara Timur 50.000.000 -Provinsi Sumatera Selatan 50.000.000 -Provinsi Kepulauan Riau 45.030.234 -Provinsi Sumatera Barat 30.000.000 -Provinsi Aceh - 75.000.000

Sub Jumlah 3.825.000.000 3.750.000.000

Dana Pembinaan Kemitraan - 75.000.000

Jumlah 3.825.000.000 3.825.000.000

13. PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN

Realisasi penyaluran Bina Lingkungan tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 10.331.151.280 dan Rp 9.960.210.420 yang disalurkan di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua dengan rincian sebagai berikut:

2020 2019

Sarana dan prasarana umum 5.100.000.000 4.000.700.000 Pengentasan kemiskinan 2.241.559.280 2.436.892.420 Sarana ibadah 749.500.000 1.580.500.000 Pendidikan/pelatihan 1.617.920.000 1.542.118.000 Peningkatan kesehatan masyarakat 158.420.000 150.000.000 Bencana alam 397.000.000 125.000.000 Pelestarian alam - 125.000.000 Jumlah 10.264.399.280 9.960.210.420

Realisasi penyaluran bina lingkungan pada tahun 2020 yang telah dibebankan dan di catat sebagai biaya yang masih harus dibayar pada tahun 2017 sebesar Rp 66.752.000

(23)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT PP (PERSERO) Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. BEBAN DAN PENGELUARAN LAINNYA

2020 2019

Beban pajak jasa giro 5.335.158 9.009.045 Beban administrasi bank 2.401.805 1.859.500

Jumlah 7.736.963 10.868.545

15. TANGGUNG JAWAB PENGURUS DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan serta informasi tambahan merupakan tanggung jawab pengurus dan telah disetujui oleh Pengurus Unit PKBL untuk diterbitkan pada tanggal 9 Maret 2021.

(24)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

PT PP (PERSERO) Tbk

LAMPIRAN INFORMASI TAMBAHAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. KINERJA PROGRAM KEMITRAAN

Kinerja Program Kemitraan merupakan salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan BUMN Pembina. Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Lampiran II yang mengatur Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Non Jasa Keuangan. Point III.3.d disebutkan salah satu indikator yang dinilai adalah Kinerja Program Kemitraan.

Indikator yang dinilai adalah: a. Efektifitas Penyaluran

Jumlah yang disalurkan x 100% Jumlah dana yang tersedia Jumlah sumber dana

Penyerapan Skor

- > 90% 3

- > 85% s/d 90% 2 - > 80% s/d 85% 1

- < 80% 0

b. Tingkat Kolektibilitas Pengambilan Pinjaman

Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman program kemitraan Perhitungan rata-rata tertimbang

Saldo Piutang %

Rata-rata Tertimbang

Piutang lancar 9.139.072.346 100 9.139.072.346

Piutang kurang lancar - 75 -

Piutang diragukan - 25 -

Piutang macet 6.715.594.823 0 -

Jumlah 15.854.667.169 9.139.072.346

Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman program kemitraan x 100% Jumlah pinjaman yang disalurkan

Bobot yang digunakan untuk perhitungan rata-rata tertimbang:

- Lancar 100% - Kurang Lancar 75% - Ragu-ragu 25% - Macet 0% Skornya adalah: Penyerapan Skor - >70% 3 - >40% s/d 70% 2 - >10% s/d 40% 1 - >10% 0

(25)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

PT PP (PERSERO) Tbk

LAMPIRAN INFORMASI TAMBAHAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Dengan menggunakan pedoman tersebut, maka kinerja Program Kemitraan tahun 2020 adalah sebagai berikut:

a. Efektifitas Penyaluran

3.825.000.000 x 100% = 92,01 % Skor = 3 4.157.197.626

b. Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman

9.139.072.346 x 100% = 57,64% Skor = 2 15.854.667.169

2. USAHA-USAHA PEMULIHAN PIUTANG KURANG LANCAR, PIUTANG DIRAGUKAN DAN PIUTANG

MACET

Terhadap piutang kurang lancar dan piutang diragukan harus mendapat perhatian khusus karena dikhawatirkan piutang tersebut dapat menjadi piutang macet.

Berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Per-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 pasal 21 dan 22 dengan penggolongan kualitas pinjaman ditetapkan sebagai berikut:

1. Penggolongan kualitas pinjaman ditetapkan sebagai berikut:

a. Lancar, adalah pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa adminitrasi pinjaman selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama;

b. Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama;

c. Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dan belum melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama;

d. Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama.

2. Terhadap kualitas pinjaman kurang lancar, diragukan dan macet dapat dilakukan usaha-usaha pemulihan pinjaman dengan cara penjadwalan kembali (rescheduling) atau penyesuaian persyaratan (reconditioning) apabila memenuhi criteria:

a. Mitra Binaan beritikad baik atau kooperatif terhadap upaya penyelamatan yang dilakukan. b. Usaha Mitra Binaan masih berjalan dan mempunyai prospek usaha.

c. Mitra Binaan masih mempunyai kemampuan untuk membayar angsuran.

Dalam hal dilakukan tindakan penyesuaian persyaratan (reconditioning), tunggakan jasa administrasi pinjaman dapat dihapuskan dan/atau beban jasa administrasi pinjaman selanjutnya belum jatuh tempo. Tindakan penyesuaian persyaratan (reconditioning) dilakukan setelah adanya tindakan penjadwalan kembali (rescheduling).

(26)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

PT PP (PERSERO) Tbk

LAMPIRAN INFORMASI TAMBAHAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PER-02/MBU/07/2017

Persentase dana bantuan yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra Binaan Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan.

PER-02/MBU/07/2017 Pasal 9 Ayat 1C menyatakan bahwa dana bantuan yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas mitra binaan Program Kemitraan besarnya maksimal 20% (dua puluh persen) dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan.

Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019, persentase dana bantuan tersebut terhadap penyaluran program kemitraan adalah sebagai berikut:

2020 2019

Dana pembinaan Program Kemitraan (Catatan 12) - 75.000.000 Penyaluran Program Kemitraan (Catatan 12) 3.825.000.000 3.750.000.000 Persentase beban pembinaan terhadap penyaluran Program Kemitraan 0,00% 2,00%

(27)

Referensi

Dokumen terkait

yang lebih baik, yang mendefinisikan kriteria kinerja secara lebih luas, memonitor kemajuan dengan keluaran yang lebih beragam, serta yang dilandaskan pada

Rata-rata jawaban responden berada pada rentang 2 hingga 2,7 yang berarti bahwa model komunikasi yang paling efektif yang diterapkan di lingkungan kerja Dinas Pekerjaan

Pasal 32 ayat 1: “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan

“Setiap orang yang dengan sengaja memiliki, menguasai, membawa, dan/atau menggunakan alat penangkap ikan dan/atau alat bantu penangkapan ikan yang mengganggu dan

(6a) Menurut Mustofa, terkadang pemerintah pusat sering memberikan bantuan yang tidak sesuai dengan apa yang diperlukan oleh daerah. Penutur asli bahasa Indonesia hampir

Bermain, berlari, dan melakukan aneka kegiatan fisik bukan hanya membuat anak sehat dan bahagia, tetapi juga menambahkan oksigen pada otak yang membuat otak

Selama ini dibenak masyarakat perpustakaan dan pustakawan masih dicitrakan sebagai hal yang serba kuno, statis, dan pekerjaan yang sepele (mudah) yang semua orang bias

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti seperti yang dikemukan oleh The Circadian Learning Centre yaitu bahwa shift kerja menyebabkan gangguan