1
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKDaftar Isi
Keterangan tentang Perseroan
2
Ikhtisar Data Keuangan Penting
3
Surat dari Komisaris Utama
4
Surat kepada Para Pemegang Saham
5
Manajemen
8
Laporan
Manajemen
10
Analisis & Pembahasan oleh Manajemen
16
Tata Kelola Perusahaan
19
Informasi
Perseroan
20
2
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKKeterangan Tentang Perseroan
PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk didirikan sejak tahun 1984, merupakan salah satu
perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia. Perseroan menjalankan proses
produksi polyesternya mulai dari bahan baku sampai dengan produk jadi dengan
mengutamakan mutu dan konsistensi. Terintegrasi secara vertikal dari hulu berupa fiber
dan benang filamen berada di dua lokasi Karawang dan Semarang. Anak perusahaan
PT Texmaco Jaya Tbk yang merupakan industri hilir bergerak dalam bidang pertenunan
dan penyempurnaan tekstil yang berada di Karawang dan Pemalang. Produk yang
dihasilkan Perseroan saat ini meliputi Purified Terephthalic Acid (PTA), polyester chips,
staple fiber, filament yarn dan kain dan performance fabrics. Hasil produksi Perseroan
dipasarkan baik di dalam negeri maupun diekspor.
Berikut ini adalah laporan mengenai perkembangan usaha PT. Polysindo Eka Perkasa
Tbk pada tahun 2006. Istilah "Perseroan" dalam laporan ini digunakan istilah untuk PT.
Polysindo Eka Perkasa Tbk dan semua anak perusahaan. Istilah "Polysindo" ditujukan
untuk induk itu sendiri PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk, sedangkan istilah "Texmaco
Jaya" ditujukan untuk PT. Texmaco Jaya Tbk.
3
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKIkhtisar Data Keuangan Penting
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002 sampai 2006. Akuntan Publik
Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2006 adalah Kantor Akuntan
Publik Hendrawinata Gani & Rekan (Indonesian Member firm of Grant Thornton
International).
(
dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2006 2005 2004 (2) 2003 (2) 2002 Aktiva Lancar Aktiva Tetap-Bersih Jumlah Aktiva Kewajiban Ekuitas Penjualan Laba Bruto Laba Usaha Laba BersihModal Kerja Bersih (1)
Laba Bersih per saham Rp Margin Laba Bruto % Margin Laba Bersih % Return on Investment % Imbal Hasil Ekuitas % Rasio Lancar X Kewajiban terhadap Aktiva X Kewajiban terhadap ekuitas X
1.298.542 3.865.702 5.848.629 11.897.173 (6.048.543) 3.060.830 (439.075) (666.126) (25.430) (9.771.645) (1) (14,0) (1,0) (0,4) NA 0,1 2,03 (2,0) 991.068 4.433.969 6.093.780 12.115.829 (6.022.047) 2.937.332 (318.236) (578.353) (841.805) (10.474.620) (192) (11,0) (28,7) (13,8) NA 0,1 1,99 (2,0) 909.390 5.018.172 6.555.484 17.397.239 (10.841.755) 1.893.618 (522.051) (819.264) (2.047.891) (15.992.349) (260) (27,6) (108,1) (31,2) NA 0,1 2,7 (1,6) 1.094.019 5.626.003 7.212.332 16.007.281 (8.794.950) 1.871.103 (515.661) (914.102) (1.143.811) (14.415.784) (260) (27,6) (61,1) (15,9) NA 0,1 2,4 (1.8) 1.852.064 6.218.612 8.459.075 16.110.144 (7.651.069) 3.733.368 (203.576) (721.794) 477.401 (13.689.670) 109 (5,45) 12,79 5,64 NA 0,1 1,9 (2,1)
Catatan:
(1)Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar (2)
4
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKSurat Dari Komisaris Utama
Pemegang Saham yang terhormat,
Pada tahun 2006, Polysindo dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang moderat.
Meskipun kapasitas terpakai pada tahun 2006 rendahm, namun demikian menunjukkan
adanya peningkatan pada tahun 2006 dikarenakan adanya dukungan pelanggan dan
pemberi pre financing facility.
Perseroan masih mencatat kerugian usaha sejumlah Rp666,12 milyar yang diakibatkan
oleh tidak dapat diprediksi adanya kenaikan harga bahan baku pada semester kedua tahun
2006 yang tidak dapat sepenuhnya diimbangi kenaikan harga pasar. Polysindo berada
pada keadaan yang kurang menguntungkan karena pembelian bahan bakunya dari pasar
spot akibat tidak adanya modal kerja. Meskipun pada akhir tahun 2006 harga bahan baku
mulai menurun yang dibarengi dengan harga penjualan yang barang jadi yang stabil.
Pereknonomian Indonesia juga diperkirakan akan tumbuh sekitar 6% pada tahun 2007,
dimana inflasi sudah dapat dikendalikan pada kisaran 6% - 7%, akan berdampak pada
peningkatan daya beli masyarakat.. Dengan stabilnya harga bahan baku, kami berharap
Direksi akan dapat mengambil peluang untuk dapat meningkatkan kinerja Perseroan
tahun 2007 dengan hasil yang lebih baik.
Perseroan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh
karyawan atas kerja keras mereka dan dedikasinya selama tahun 2006 dalam masa-masa
sulit dan terus berusaha. Perseroan akan terus berusaha untuk mematuhi peraturan BEJ
dan Bapepam. Kami juga berterima kasih kepada para pelanggan dan pihak lainnya yang
setia memberikan dukungan dan kepada para pemegang saham atas kepercayaan dan
dukungannya terhadap Perseroan.
Slamet Nugroho, MBA
Komisaris Utama
5
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKSurat Kepada Para Pemegang Saham
Para Pemegang saham yang Terhormat,
Perekonomian Indonesia membaik stabil sepanjang tahun 2006, tumbuh sekitar 5,5% dan
bertahan dan terus meningkat pada tahun 2007. Dapat ditambahkan bahwa pertumbuhan
sektor non migas mencapai 6,1%, penguatan pada sektor tansportasi dan komunikasi
menarik perhatian dalam tahun ini. Sebagian besar pertumbuhan ini didominasi oleh
konsumen sekitar 60% dari pendapatan nasional bruto, terlihat dari sekitar 20%
pertumbuhan pendapatan nasional bruto per kapita, dari Rp12,7 juta pada tahun 2005
menjadi Rp15 juta pada tahun 2006. Ekspor mencapai US$100 milyar untuk pertama
kalinya mencapai 20% pertumbuhan dari sektor non migas untuk tujuan ekspor,
diantaranya karet, minyak sawit dan batubara yang merupakan produk unggulan pada
komoditas internasional dengan harga tinggi. Cadangan devisa mencapai US$43 milyar
pada tahun 2006 meningkat dari US$35 milyar pada tahun 2005, dan neraca pembayaran
mengalami surplus US$9,6 milyar, atau enam kali lipat kenaikan dari tahun 2005.
Peningkatan perekonomian dan adanya kenyataan bahwa inflasi lebih rendah dari yang
diprediksi sebelumnya 6,6%, masih dibawah 7-9% yang diprediksi Bank Indonesia dan
inflasi membaik dari 18,3% tahun 2005. Namun inflasi masih mencemaskan dengan
adanya pengurangan subsidi bahan bakar minyak dan kenaikan harga beras pada awal
tahun 2007, inflasi masih berada pada kisaran 6%-8%. Dengan penuh percaya diri yang
muncul dari perkembangan ekonomi yang semakin kuat, Nilai tukar Rupiah terhadap
Dollar stabil pada kisaran Rp9.000 – Rp9.100. dan berada pada tingkat yang
menguntungkan kedua belah pihak baik importir maupun eksportir. Angka pengangguran
masih berada pada tingkat lebih dari 10%. Dengan perekonomian yang diperkirakan
mengalami kenaikan pada masa mendatang angka pengangguran diprediksi mengalami
penurunan. Pertumbuhan PDB sesuai dengan perkiraan Bank Dunia pada mencapai
6,3% pada tahun 2007 dan 6,5% pada tahun 2008, hal ini diakibatkan meningkatnya
kemampuan Indonesia di pasar ekspor relatif melemah dibanding dengan perekonomian
regional lainnya.
Industri Polyester – Skenario Global dan Domestik
Produksi dan permintaan fiber dunia mengalami peningkatan sepanjang tahun 2006,
meningkat sebesar 4% dibandingkan tahun 2005 menjadi 63,5 juta ton. Dengan
peningkatan produk pakaian pria berbahan fiber sebesar 5% dan katun sebesar 2%.
Produksi pakaian pria berbahan fiber yang mencapai 37 juta ton merupakan 58,3%
produksi fiber secara keseluruhan, lebih tinggi 0,8% dibanding tahun 2005. Untuk produk
filament yarn dan polyester staple fiber mengalami pertumbuhan sebesar 7% dan 6%
mencapai sebesar 27,2 juta ton atau 74% dari produk pakaian pria berbahan fiber dan
43% dari produksi dan permintaan fiber dunia, yang pangsa pasar menunjukkan
6
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKpeningkatan sebesar 1,0% dari tahun sebelumnya (dari 42% pada tahun 2005). Pusat
produksi pakaian pria berbahan fiber masih berada di China dan India, dengan
kepemilikan asing meningkat dari 47% pada tahun 2005 menjadi 50% pada tahun 2006.
Dan India telah menggantikan posisi Taiwan dan Amerika Serikat menjadi produsen
MMF terbesar kedua setelah China. Produksi polyester pada tahun 2006 mengalami
penurunan hingga 11% dan 5% di Korea Selatan dan Taiwan, seperti halnya produksi di
ASEAN yang mengalami penurunan 2%. Amerika Serikat dan Eropa Barat turun sebesar
8% dan 2%. Hal ini mendekati kapasitas staple fiber di Asia yang mencapai 83%.
Pada tahun 2006 marjin dari polyester di Indonesia masih terus tertekan karena harga
bahan baku masih tinggi, khususnya harga Paraxylene (PX) dan khususnya pada kuartal
tiga dan kuartal empat tahun 2006, yang mendasarkan pada harga minyak dunia yang
mencapai US$65 per barrel pada smester kedua tahun 2006. Walaupun demikian marjin
sudah mulai menunjukkan kenaikan pada akhir tahun, dengan turunnya harga paraxylene
dan adanya rumor tutupnya beberapa perusahaan polyester di Korea dan Taiwan
menjadikan kuatnya harga pasar. Olehkarenanya ekspor tekstil Indonesia tumbuh lebih
dari 10% dalam nilai ekspor dari US$9 milyar pada tahun 2006. Impor yang murah
khususnya dari China, tumbuh lebih dari 5% dan masih terus menekan industri tekstil di
Indonesia, oleh karenanya keuntungan yang tinggi telah di tarik kembali, diinvestasikan
kembali untuk melakukan modernisasi. Terdapat juga relokasi pabrik ke Indonesia dari
pasar yang kurang kompetitif pasca berakhirnya sistem quota. Dengan meningkatnya
tingkat konsumsi di Cina, ancaman dari kelebihan kapasitas dan berdampak ekspor tekstil
dari negeri ini berkurang.
Kinerja Perseroan
Pada tahun 2006, Perseroan berhasil mendapatkan dua sisi keuntungan yaitu dari
operasional dan perbaikan keuangan. Dengan pendanaan baru yang diberikan sesuai
perjanjian perdamaian, perseroan telah dapat meningkatkan operasionalnya hingga 70%
(dari 55% pada tahun 2005) dan olehkarenanya telah dapat meningkatkan kinerja
keuangannya pada tahun 2006. Meskipun demikian, pada akhir tahun peningkatan harga
bahan baku, seperti paraxyline, menyebabkan kerugian hingga Rp25,4 milyar pada tahun
tersebut. Terlihat adanya perbaikan dari rugi sebelumnya tahun 2005 yang mencapai
Rp841,8 milyar, perbaikan kinerja tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh keuntungan
beda kurs akibat menguatnya nilai tukar Rupiah sebesar 8% dalam tahun ini. Perseroan
masih melanjutkan program penghematan biaya, mengoptimalkan product-mix,
persyaratan yang lebih baik dari para pemasok. Perseroan masih menjalin hubungan yang
harmonis dengan para perlanggan, dan menemukan pasar yang baru dan pelanggan serta
meningkatnya harga yang berdampak pada kenaikan penjualan dari tahun ketahun
meningkat sebesar 2%, hingga Rp3.079,8 milyar. Pada akhir tahun 2006 harga fiber dan
benang mengalami peningkatan dan harga bahan baku mulai menurun, dan dapat
menghasilkan laba pada bulan Desember 2006. Tren ini masih terus berlanjut.
7
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKHarapan di masa mendatang
Pemerintah Indonesia telah mencanangkan perekonomian yang kuat dengan perkiraan
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP) sekitar 5,5 – 6,0% yang akan dapat
memperkuat tingkat konsumsi domestik dan menempatkan inflasi pada 6%. Dengan
meningkatnya permintaan polyester sekitar 6% per tahun dan perluasan penggunaan
polyester dan peningkatan jumlah polyester fiber, industri ini berharap akan lebih baik
dimasa yang akan datang. Peningkatan kapasitas paraxylene (PX) pada dua tahun
mendatang, harga bahan baku diperkirakan akan perlahan-lahan menurun. Marjin
diperkirakan meningkat akibat penekanan beban dan penguatan dalam pemasaran yang
terus berlanjut.
Perseroan melakukan upaya yang diperlukan dalam meratifikasi Proposal Restrukturisasi
Hutang Berjaminan (‘SDRP’) yang memungkinkan adanya penyesuaian dalam jumlah
kewajiban dalam neraca. Sejalan dengan peningkatan profitabilitas, Perseroan
memperkirakan bahwa kebutuhan akan modal kerja dapat dijamin aman yang akan dapat
meningkatkan operasional dan meningkatkan profitabilitas. Hal ini akan menempatkan
Perseroan tampil kembali sebagai perusahaan polyester dan pelaku pasar terkemuka di
kawasan.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan penghormatan yang
setinggi-tingginya kepada para pelanggan, pemasok, bank, kreditur dan karyawan yang
selalu memberikan dukungan dan bantuannya terhadap Perseroan selama masa
restrukturisasi dan kembali sebagai penghasil produk polyester terkemuka dengan
kualitas tinggi.
V. Ravi Shankar
Direktur Utama
8
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKMANAJEMEN
Komisaris dan Direksi
Menurut akte pendirian, Polysindo dipimpin oleh Dewan Direksi dibawah pengawasan
Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Director dipilih dan ditunjuk
oleh para pemegang saham PT. Polysindo Eka Perkasa pada Rapat Umum Tahunan.
Akte pendirian mengizinkan Direktur Utama untuk bertindak sendiri, atau bila Direktur
Utama berhalangan, maka dua direktur akan bertindak mewakili Dewan Direktur.
Anggota Dewan Komisaris PT. Polysindo Eka Perkasa saat ini adalah sebagai berikut :
Nama
Umur
Jabatan
dan
latar
belakang
profesi
Slamet Nugroho, MBA
65
Komisaris Utama Polysindo
sejak
2001
Direktur PT. Ungaran Sari Garments,
PT.
Citra
Abadi
Sejati
dan
PT. Busana Perkasa Garment.
K.H. Sivasubramanian 60
Komisaris Polysindo sejak 2002
Lulusan Chartered Accountant, India
dan telah bergabung dengan
perusahaan sejak 1978. Sebelumnya
bekerja pada Ford Rhodes & Parks
(India) dan Dunlop (India) Ltd.
Timbul Thomas Lubis SH, LLM 55
Komisaris Polysindo sejak 1990,
partner pada Lubis Ganie &
Surowidjojo Kantor Pengacara sejak
1982. Lulusan Universitas Indonesia
dan Washington University.
9
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKAnggota Dewan Direksi PT. Polysindo Eka Perkasa saat ini adalah sebagai berikut :
Nama
Umur
Jabatan
dan
latar
belakang
profesi
V. Ravi Shankar
44
Direktur Utama Polysindo
sejak 2002. Bapak Ravi Shankar
lulusan bidang Produksi Rancang
Bangun dan menamatkan program
manajemen lanjutan di University of
Harvard pada tahun 2004.
Sebelum
bergabung
dengan
Polysindo, berpengalaman dalam
manajemen dan industri permesinan
di India dan Indonesia
Masjhud Ali, MBA. 66
Direktur Polysindo sejak tahun 2002.
Lulusan
Universitas
Trisakti.
Direktur PT. Bank Pembangunan
Indonesia (Bapindo) sejak 1991
sampai 1994. Direktur PT. Bank
Putera sejak 1995 sampai 2000.
S. Jegatheesan 58
Direktur Polysindo sejak 2002.
Lulusan Electrical Engineering dan
bergabung dengan Polysindo sejak
tahun 1989. General Manager PT.
Texmaco Taman Synthetics (1978 –
1988), Project Manager sebuah
perusahaan di India – hingga tahun
1978.
10
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKLaporan Manajemen
Gambaran Umum Industri Polyester
Industri Polyester tumbuh secara meyakinkan pada tahun 2006. Produksi serat dunia
diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 4% pada tahun 2006. Dalam hal ini produksi
serat sintetis pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 5% jika dibandingkan dengan
tahun 2005 sebesar 34,1 juta ton. Di Indonesia ekpor mencapai disetiap kurun waktu
pada tingkatan tertinggai sebesar of US$102,3 juta pada tahun 2006, jika dibandingkan
dengan US$85,7 juta pada tahun 2005. Oleh karena itu, ekspor tekstil tercatat US$9 juta
pada tahun 2006 jika dibandingkan dengan US$8,6 juta pada tahun 2005 yang mencatat
kenaikan secara moderat pada 2006.
Adanya kenaikan harga minyak dan berdampak pada kenaikan harga bahan baku seperti
Paraxylene and MEG, tidak terkecuali pada smester kedua tahun 2006. Bagaimanapun
juga, fluktuasi harga bahan baku pada smester kedua berdampak pada perolehan marjin
usaha dibidang industri tekstil.
PTA (Purified Terephthalic Acid) & Polymer
Produksi PTA pada tahun 2006 mengalami penurunan dibanding dengan produksi pada
tahun 2005. Hal ini dikarenakan penurunan untuk pesanan ekspor PTA pada tahun 2006.
Kapasitas terpakai untuk PTA pada tahun 2006 sekitar 20%. Produksi polymer
mengalami peningkatan sebesar 14% pada tahun 2006 jika dibanding dengan tahun 2005
karena tingginya produksi benang dan serat dalam tahun 2006.
Staple Fibre
Produksi staple fibre pada tahun 2006 was meningkat disbanding tahun 2005 sekitar
16%. Divisi fibre masih berproduksi dengan kapasitas yang rendah akibat tidak adanya
permintaan ekspor dan tidak tersedianya fasilitas modal kerja. Produksil polyester staple
fibre dunia mengalami penurunan sebesar 6% pada tahun 2006 dari periode sebelumnya
sebesar 11,3 juta ton.
Benang Polyester.
Pada tahun 2006, Produksi benang polyester dunia mengalami kenaikan sebesar 7% jika
dibandingkan dengan tahun 2005 atau 15,9 juta ton. Produksi benang polyester Polysindo
meningkat 39% pada tahun 2006 jika dibandingkan tahun 2005. Kapasitas terpakai
sekitar 50% pada tahun 2006 karena ketidak cukupan fasiltas modal kerja.
11
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKFashion Fabrics / Performance Fabrics
Divisi kain jadi berhenti beroperasi sejak September 2004 dan karyawan pada divisi ini
telah dilakukan pemutusan hubungan kerja.
Kinerja Divisi Kain jadi beroperasi pada tingkat yang rendah karena tidak tersedianya
modal kerja.
12
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKJenis Produk
Jenis produk Perseroan meliputi :
Produk
Tipe
Penggunaan
1. PTA (Purified Terepthalic Acid) Bahan baku polyester Chips 2. Polyester Chips Semi-Dull
Super Bright Cationic Dyeable Optical Bright
Benang filament/staple fiber Benang filament/staple fiber Benang filamen/
Polyester Staple Fiber Benang filament 3. Polyester staple fiber Normal
Dope Dyed
Spun Yarn Non Woven Fibre Fill
Spun yarn/Dope dyed yarn 4. Polyester Filament Yarn Normal
Dope Dyed Cationic Micro filament Hi filament Differential Shrinkage
Pakaian jadi – Formal dan Kasual Automotive textiles
Upholstery
Peralatan rumah tangga Technical fabrics
Light luminous fabrics for sportswear Apparel fabrics with melange effect Super fine apparel fabrics with cotton tencel feel
Fine apparel fabrics Fine apparel fabrics
5. Fabrics Dress Material Suiting Material High performance Fabrics
Pakaian wanita berkualitas tinggi Pakaian laki-laki
Pakaian sehari-hari, pakaian olah raga, pakaian anak-anak
13
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKPemasaran dan Distribusi
Polysindo berusaha untuk tetap memelihara jaringan pemasaran dan meningkatkan
pangsa pasar domestic untuk produk benang polyester dan serat polyester. Sementara
penekanan pada pasar ekspor, Polysindo membangun celah peluang pasar ekspor yang
baru bagi produk khusus.
Sumber Daya Manusia
Perseroan tetap mempertahankan karyawan kunci dan menjalin hubungan yang harmonis
dengan para pekerja. Jumlah karyawan Polysindo pada tahun 2006 sejumlah 3.029 orang.
Lingkungan
Perseroan menaati semua Peraturan Pemerintah dalam upaya mencegah polusi
lingkungan. Kegiatan produksi Perseroan diawasi oleh Badan Pengendali Lingkungan
(Bapedal) sebagai otoritas lingkungan yang berwenang.
Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Yang Bernilai Lebih Dari 5% dari Total Aktiva
Perseroan memliki beberapa aktiva yang bernilai lebih dari 5% dari jumlah aktiva
Perseroan. Untuk Polysindo, aktiva yang sebagian besar berbentuk tanah, mesin, dan
bangunan, termasuk pabrik PTA, fasilitas polymer, mesin fiber dan alat-alat pembuat
benang ini, berlokasi di Kaliwungu, Jawa Tengah, dan Karawang, Jawa Barat. Untuk
Texmaco Jaya, aktiva tersebut terletak di Karawang, Jawa Barat dan Pemalang, Jawa
Tengah. Aktiva Texmaco Jaya meliputi tanah, bangunan dan mesin termasuk
mesin-mesin tenun dan alat-alat persiapan dan penyempurnaan, serta mesin-mesin-mesin-mesin tekstil
lainnya.
Aktiva Tetap Yang Dijaminkan
Polysindo memiliki fasilitas produksi di Karawang dan Kaliwungu. Tanah seluas 15,9
hektar, bangunan, pabrik, dan peralatan yang berlokasi di Kaliwungu dijadikan jaminan
kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Fasilitas produksi di Karawang,
dijaminkan kepada pemegang Guaranteed Secured Notes dan Floating Rate Notes.
Kebijakan Dividen
Pembayaran dividen dilakukan oleh Perseroan setelah mendapat persetujuan dari
pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham.
Mengingat kondisi keuangan Perseroan yang tidak memungkinkan, Polysindo tidak
membagikan dividen dalam tahun 2006.
14
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKKinerja Harga Saham
Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4
2005 Tertinggi Terendah Volume 2006 Tertinggi Terendah Volume (Rp) (Rp) (Saham) (Rp) (Rp) (Saham) 45 45 - 45 45 - 45 45 - 45 45 - 45 45 - 45 25 18.012.00 45 45 - 35 25 14.162.00
Kegiatan Pembiayaan dan Status Restrukturisasi
Polysindo sedang dalam proses implementasi Rencana perdamaian atau “Compositions
Plan (CP)” uang telah disetujui oleh kreditur tidak berjaminan dan diratifikasi oleh
Pengadilan Niaga. Polysindo telah menerbitkan Surat Utang Baru tak berjaminan
melalui Fiscal Agent Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hongkong.
Polysindo sedang dalam proses penerbitan surat utang yang baru dan penerbitan saham
kepada masing-masing kreditur dengan menukarkan surat utang tak berjaminan yang
lama.
Polysindo juga telah menyampaikan kembali ‘Secured Debt Restructure Proposal’
(SDRP) kepada para kreditur berjaminan termasuk PPA pada bulan Maret 2007. Sampai
saat ini, Polysindo telah sepakat dengan mayoritas kerditur berjaminan yang telah
menyetujui usulan restrukturisasi yang disampaikan dan berkeyakinan bahwa proses
restrukturisasi dapat selasai dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Damiano Investment BV, merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan dan juga
merupakan pemberi pinjaman perseroan , yang telah memberikan dukungan fasilitas
modal kerja. Damiano juga memberikan fasilitas Letter of Credit untuk pengadaan bahan
baku.
Perseroan mempunyai empat anak perusahaan yaitu : PT Texmaco Jaya Tbk. (Texmaco
Jaya), Polysindo International Finance Company BV. (PIFC), Polysndo Mauritius Ltd
and PT. Eastindo Polymertama (Eastindo).
15
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKPT. Texmaco Jaya Tbk (Texmaco Jaya)
Texmaco Jaya sebagai bagian dari divisi tekstil yang terintegrasi memproduksi kain
mulai dari desain, pertenunan, pewarnaan sampai pada penyempurnaan. Polysindo
memiliki penyertaan sebesar 92% saham Texmaco Jaya.
Polysindo International Finance Company B.V (Polysindo Finance) dan Polysindo
(Mauritius) Ltd.
Polysindo Finance dan Polysindo Mauritius adalah anak perusahaan yang 100%
sahamnya dimiliki oleh PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk dan berfungsi sebagai institusi
pendanaan bagi perseroan. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara
Indonesia dan Mauritius saat ini telah berakhir. Oleh karena itu, Perseroan sedang
melakukan upaya likuidasi terhadap Polysindo (Mauritius) Ltd.
PT. Eastindo Polymertama (Eastindo)
Eastindo merupakan perusahaan patungan antara Polysindo dan Eastman Chemical dari
USA yang pada awalnya didirikan untuk memproduksi specialty polyester chips dan
fiber. Karena kedua produk tersebut telah diproduksi sendiri oleh Polysindo, maka
Eastindo sampai saat ini belum melakukan aktivas dan baik Polysindo maupun Eastindo
sepakat untuk menunda penyetoran modal.
16
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKAnalisis dan Pembahasan Manajemen
Umum
Pendapatan usaha Perseroan terdiri dari penjualan benang filament, polyester chips dan
performance fabric baik ditujukan untuk pasar domestik maupun ekspor. Jumlah
penjualan dalam tahun 2006 lebih tinggi dibanding dengan penjualan tahun 2005.
Polysindo masih tetap beroperasi, meskipun tanpa dukungan fasilitas modal kerja,
dengan dukungan fasilitas pre-finance dari para pelanggan dan pihak lainnya. Nilai tukar
Rupiah menguat pada tahun 2006 dan ditutup pada kisaran Rp9.020 per US$1 dibanding
dengan Rp9.830 per US$1 pada tahun 2005.
Kinerja Perseroan
Pendapatan
Pada tahun 2006, penjualan bersih mencapai Rp3.060,8 milyar disbanding dengan
Rp2.937,3 milyar pada tahun 2005. Penjualan bersih mengalami peningkatan sebesar
4,2% yang disebabkan oleh meningkatnya produksi dan penjualan benang polyester dan
polyester fiber.
Ekspor mencapai Rp1.123,8 milyar atau 36,7% dari penjualan bersih sedangkan
penjualan domestik mencapai Rp1.937,0 milyar atau 63,3% dari penjualan bersih.
Pendapatan lainnya pada tahun 2006 sebesar Rp18,9 milyar diperoleh dari penjualan
bahan tidak langsung dan penjualan barang sisa.
Laba (Rugi) Kotor
Perseroan mencatat rugi bersih sejumlah Rp439,1 milyar pada tahun 2006 dibanding
Rp318,2 milyar pada tahun 2005. Peningkatan rugi kotor disebabkan oleh naiknya harga
bahan baku karena dibeli dari spot market yang tidak dapat ditutup dengan kenaikan
harga pasar dan juga disebabkan rendahnya kapasitas terpakai.
Laba/(Rugi) Usaha
Rugi usaha tahun 2006 sejumlah Rp666,1 milyar jika dibandingkan dengan sejumlah
Rp578.4 milyar pada tahun 2005. Beban penjualan, Beban administrasi umum pada
tahun 2006 sejumlah Rp227,1 milyar dibanding dengan Rp260.1 milyar pada tahun 2005.
Terdapat kenaikan pada rugi usaha tahun 2006, meskipun terjadi penurunan beban
penjualan dan beban administrasi umum, dan juga akibat rendahnya marjin Karena
tingginya harga bahan baku.
17
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKPerseroan mencatat rugi bersih sejumlah Rp25,4 milyar pada tahun 2006 dibanding
dengan Rp841,8 milyar pada tahun 2005. Penurunan rugi bersih pada tahun 2006
disebabkan oleh keuntungan kurs yang mencapai Rp713,5 milyar disbanding dengan
kerugian kurs sejumlah Rp331,3 milyar pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh
menguatnya nilai tukar Rupiah pada tahun 2006 yang tercatat Rp9.020/US$1 dibanding
dengan Rp9.830/US$1 pada tahun 2005.
Pendapat Auditor
Akuntan independent tidak menyatakan pendapat terhadap laporan keuangan Perseroan
untuk tahun yarng berakhir pada tanggal 31 Desember 2006. Opini disclaimer ini
disebabkan masih adanya rugi, modal kerja negative, restrukturisasi hutang yang belum
selesai dan defisiensi modal serta tidak beroperasinya anak perusahaan.
Risiko Usaha
Skenario Perekonomian Usaha
Pada tahun 2006, Rupiah mengalami penguatan nilai tukar terhadap dollar Amerika
Serikat sekitar 9%. Pertumbuhan ekonomi tahun 2006 mencapai 5,5%. Tingkat inflasi
pada 6,6% pada akhir tahun 2006 dari sekitar 15 % in pada tahun 2005. Meskipun
industri polyester mengalami tekanan dalam tahun 2006, khususnya pada smester kedua,
akibat meningkatnya harga minyak yang berdampak pada meningkatnya harga bahan
baku yang tidak sepenuhnya dapat diimbangi dengan kenaikan harga jual. Pada smester
kesatu tahun 2007, terbuka peluang denganharga bahan baku relatif stabil dan
meningkatnya permintaan terhadap produk polyester.
Restrukturisasi Hutang
Polysindo masih dalam proses implementasi perjanjian perdamaian hutang-hutang tak
berjaminan sesuai dengan putusan pengadilan. Oleh karenanya Surat Utang Baru telah
diterbitkan untuk menggantikan surat utang yang lama dan Surat Utang baru tersebut
serta Saham-saham telah dialokasikan bagi kreditur tidak berjaminan dengan menukar
surat utang yang lama.
Polysindo juga telah menyampaikan proposal restrukturisasi hutang berjaminan ‘Secured
Debt Restructuring Proposal’ (SDRP) kepada seluruh kreditur berjaminan yang
diperkirakan akan dapat diselesaikan pada bulan juli 2007 mendatang.
SDRP dengan konversi sejumlah utang pokok menjadi saham, penghapusan bunga,
pengurangan suku bunga berikutnya dan pembayaran kembali sebagian utang dengan
jangka waktu 9 tahun.
18
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKMayoritas pemegang saham, juga sebagai pemeberi pinjaman dalam bentuk modal kerja
tunai dan memberikan fasilitas letters of credit untuk pengadaan bahan baku.. Hal ini
dapat membantu Polysindo untuk tetap dalam menjaga kapasitas terpakai dari fasilitas
produksi yang ada.
Dengan stabilnya harga bahan baku ditambah meningkatnya permintaan terhadap produk
polyester serta selesainya restrukturisasi hutang berjaminan, Polysindo berkeyakinan
dapat meningkatkan kinerjanya secara menyeluruh dalam tahun 2007.
19
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKTata Kelola Perusahaan
Perseroan berusaha mematuhi Undang-Undang Perseroan Terbatas Indonesia serta
berbagai peraturan dan ketentuan Pasar Modal yang berlaku.
Perseroan juga berusaha untuk memberikan penjelasan tentang informasi yang material
kepada pemegang saham maupun publik.
Perseroan akan terus meningkatkan layanan agar dapat memberikan informasi yang lebih
transparan, wajar kepada pemegang saham maupun publik.
20
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKInformasi Perseroan
Tanggal Pendirian
15 Pebruari 1984
Pencatatan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
1. Penawaran Umum pada bulan Februari 1991
Pencatatan terbatas (partial listing) untuk 24.000.000 saham pada tanggal 12 Maret 1991 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
2. Pencatatan di Bursa pada bulan Januari 1992.
Perseroan mencatatkan seluruh saham sejumlah 68.000.000 saham pada tanggal 3 Januari 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Jumlah keseluruhan saham
Perseroan yang tercatat adalah 92.000.000 saham.
3. Penawaran Umum Terbatas I pada bulan Oktober 1993.
Antara tanggal 1 Nopember 1993 dan 3 Januari 1994, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas perdana dengan menawarkan 184.000.000 saham. Setelah Penawaran Umum ini, jumlah saham Perseroan yang tercatat adalah sebesar 276.000.000 saham.
4. Pemecahan Saham pada bulan Maret 1995.
Dengan adanya pemecahan saham pada tanggal 27 Maret 1995, jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya adalah sebesar 552.000.000 saham.
5. Saham bonus dan saham dividen pada bulan April 1995.
Pada tanggal 12 April 1995 dan 17 April 1995, sejumlah 552.000.000 saham bonus dan saham dividen telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan demikian, jumlah saham yang tercatat pada kedua bursa tersebut adalah sebesar 1.104.000.000 saham.
6. Penawaran Umum Terbatas II pada bulan Juni 1996
Melalui Penawaran Umum Terbatas II pada tanggal 10 Juni 1996, Perseroan mencatatkan 1.104.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, sehingga total saham yang tercatat adalah 2.208.000.000 saham.
21
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK7. Penawaran Umum Terbatas III pada bulan Desember 1997.
Pada tanggal 24 Desember 1997, Perseroan menawarkan 2.185.920.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setelah Penawaran Umum Terbatas III ini, total saham yang tercatat adalah sejumlah 4.393.920.000 saham.
8. Konversi Hutang menjadi saham pada bulan September 2006.
Polysindo telah memperoleh persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 43.144.238.750 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang merupakan bagian dari konversi hutang yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengadilan Niaga. Hingga tanggal 31 Desember 2006, Polysindo telah mengeluarkan 36.093.831.290 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang telah mengajukan permintaan penukaran saham kepada Perseroan. Polysindo juga telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 40.340.241.250 saham yang akan dikeluarkan kepada kreditur berjaminan sesuai dengan proposol restrukturisasi bagi kreditur berjaminan (”SDRP”). Polysindo belum mengeluarkan saham-saham tersebut hingga tanggal 31 Desember 2006.
22
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKJumlah saham yang tercatat per 31 Desember 2006
87.878.400.000
Susunan Modal per 31 Desember 2006
Seri A
Modal Dasar
Rp. 8.500.000.000.000,-
Nilai Nominal per Saham
Rp. 500,-
Modal Disetor
Rp. 2.196.960.000.000,-
Seri C
Modal Dasar
Rp. 166.968.960.000,-
Nilai Nominal per Saham
Rp. 2,-
Modal Disetor
Rp. 86.288.477.500,-
Pemegang Saham
PT. Multikarsa Investama*
59,81%
Masyarakat
40,19%
• Pemindahan saham-saham dari PT. Multikarsa Investama kepada PT. Bina Prima
Perdana dalam rangka restrukturisasi dengan pihak BBPN. Pencatatan pada PT. Bursa
Efek Jakarta masih belum diselesaikan.
Komisaris
Komisaris Utama
Slamet Nugroho
Komisaris Independen
Timbul T. Lubis, SH, LLM
Komisaris
K.H
Sivasubramanian
Direktur
Direktur Utama
Vasudevan Ravi Shankar
Direktur
Drs. Masjhud Ali MBA
Direktur
Seeniappa
Jegatheesan
Kegiatan Perseroan
Bergerak pada industri PTA, Polymer, Polyester Fiber, Benang Filament dan kain sintetis
dan pakaian jadi.
Kapasitas Produksi per 31 Desember 2006
Purified Terepthalic Acid (PTA)
340.000 ton/tahun
Polyester Chips
330.400 ton/tahun
Polyester Staple Fibre
140.000 ton/tahun
Polyester Filament Yarn
140.000 ton/tahun
23
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKKantor Perwakilan
Sentra Mulia Suite 1001,Lantai 10
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-6 No. 8
Jakarta 12940
Tel :
(62-21)
522-9390,2520656
Fax : (62-21) 522-9220- 522-9411
Kantor Terdaftar
Desa Nolokerto
Kecamatan Kaliwungu, Kendal
Tel : (62-24) 8660272
Fax : (62-24) 8660275
Fasilitas Pabrik
Pabrik 1 :
Pabrik 2 :
Desa Kiara Payung,
Jl. Raya Kaliwungu Km. 19
Kecamatan Klari, Karawang
Kendal, Semarang
Jawa Barat-Indonesia
Jawa Tengah-Indonesia
Tel : (62-267) 431971
Tel : (62-24) 8660272
Fax: (62-267) 431975
Fax : (62-24) 8660275
Biro Administrasi Efek
PT. Datindo Entrycom
Wisma Dinners Club Anex
Jl. Jend. Sudirman 34-35
Jakarta 10220
Kantor Akuntan Publik Terdaftar
Drs. Hendrawinata Gani & Rekan
Indonesian Member of Grant Thornton International
Wisma Dharmala Sakti Lt18
Jl. Jend. Sudirman 32
Jakarta 10220, Indonesia
Tel : (62-21) 5707997
Fax : (62-21) 5707996
24
Laporan Tahunan 2006 – POLYSINDO EKA PERKASA TBKLaporan Tahunan ini ditanda tangani oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
PT Polysindo Eka Perkasa Tbk.
Slamet Nugroho
Vasudevan Ravi Shankar
Presiden Komisaris
Presiden Direktur
K.H Sivasubramanian
Drs. Masjhud Ali MBA
Komisaris
Direktur
Timbul Thomas Lubis, SH LLM Seeniappa Jegatheesan
Komisaris Independen
Direktur
Laporan Keuangan Konsolidasi dan
Laporan Auditor Independen
PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan
Anak Perusahaan
DAFTAR ISI
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Halaman Laporan Keuangan Konsolidasi
Neraca Konsolidasi 1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5
Laporan Arus Kas Konsolidasi 6
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2006 dan 2005
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
1 A K T I V A Catatan 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 3c,4,43 40.571.016.492 14.942.841.432 Investasi jangka pendek 3d,5 3.500.000.000 –
Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 193.078.193.862
pada tahun 2006 dan Rp 197.894.392.956 pada 3e,6,42,43 tahun 2005
Pihak ketiga 248.913.908.959 89.779.291.244 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 434.333.939.847 445.501.255.933 Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar Rp 878.647.275
pada tahun 2006 dan 2005. 7 5.841.497.073 4.226.663.868 Persediaan, setelah dikurangi penyisihan
persediaan usang sebesar Rp Nihil pada tahun
2006 dan 2005 3f,8 375.021.371.653 256.661.927.877 Uang muka pembelian 42 56.555.301.037 21.407.412.523
Pajak dibayar di muka 3n,20a 128.410.824.593 146.359.769.354 Biaya dibayar di muka 5.393.861.039 12.188.555.607 Jumlah aktiva lancar 1.298.541.720.693 991.067.717.838
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang hubungan istimewa 9,42,43 621.176.485.643 609.263.621.978 Aktiva pajak tangguhan 3n,20d 37.538.933.890 32.795.556.045 Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 10,43 17.166.561.708 18.198.820.024 Aktiva tetap, setelah dikurangi akumulasi
Penyusutan sebesar Rp 6.869.516.761.383 tahun 2006 dan Rp 6.293.412.651.957 pada
tahun 2005 3g,h,11,42 3.865.702.334.465 4.433.968.860.082 Uang muka investasi dalam proyek
Perusahaan patungan 12 5.914.525.920 5.914.525.920 Aktiva lain-lain 13 2.588.738.090 2.571.091.254
Jumlah aktiva tidak lancar 4.550.087.579.716 5.102.712.475.303
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2006 dan 2005
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
2
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)
Catatan 2 0 0 6 2 0 0 5
Rp Rp
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank 14,43 392,385,203,751 –
Hutang terjamin 15,43 9.024.193.904.160 9.693.579.929.112 Pinjaman jangka pendek 16,43 323.925.812.329 337.530.043.298 Wesel bayar 17,43 182.618.875.962 195.693.155.048 Hutang usaha 18,42,43
Pihak ketiga 168.343.148.762 211.873.294.852 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 58.855.993.276 68.447.032.488 Hutang pembelian aktiva tetap 19,42,43 274.895.775 299.581.538 Hutang pajak 3n,20b 55.936.302.343 84.997.139.933
Beban masih harus dibayar 21,43 683.727.405.138 684.405.486.661 Bagian hutang sewa guna usaha yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3h,25,43 39.087.916.349 42.328.270.370 Hutang lancar lain-lain 140.837.260.517 142.631.694.613
Jumlah kewajiban lancar 11.070.186.718.362 11.461.785.627.913
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang tidak terjamin dan wesel bayar 22,43 169.269.839.721 183.532.292.495 Pinjaman modal kerja 23.43 269.621.644.406 24.575.000.000 Hutang hubungan istimewa 24,42 14.933.655.337 16.738.165.885 Kewajiban pajak tangguhan 3n,20d 334.120.865.114 380.979.192.408
Hutang sewa guna usaha 3h,25,43 – 736.683.202 Cadangan uang jasa karyawan 3k,30 39.039.996.433 47.480.243.118
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2006 dan 2005
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
3
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)
Catatan 2 0 0 6 2 0 0 5
Rp Rp
EKUITAS (DEFISIENSI)
Modal saham
Modal dasar 247.145.100.800 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham untuk Seri A; Rp 50 per saham untuk Seri B; dan Rp 2 per saham untuk Seri C pada tahun 2006, dan modal dasar 17.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada tahun 2005
Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.393.920.000 saham Seri A dan 43.144.238.747 saham Seri C pada tahun
2006 dan 4.393.920.000 saham pada
tahun 2005 26 2.283.248.477.500 2.196.960.000.000 Tambahan modal disetor 3i,27 5.586.506.149.053 11.992.613.553
Saham yang akan diterbitkan 28 – 5.660.802.013.000 Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak
Perusahaan 3i (4.950.019.100) (4.950.019.100)
Selisih kurs karena penjabaran laporan
Keuangan 3m 12.358.338.688 13.425.213.178
Selisih restrukturisasi entitas sepengendali 1c (221.924.188) (221.924.188) Saldo laba (akumulasi defisit)
Telah ditentukan penggunaannya 31 8.280.000.000 8.280.000.000 Belum ditentukan penggunaannya (13.933.764.440.917) (13.908.334.908.323) Jumlah ekuitas (defisiensi) (6.048.543.418.964) (6.022.047.011.880)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
4 Catatan 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp PENDAPATAN USAHA Penjualan bersih 3l,34,42 3.060.830.110.492 2.937.331.666.538 Pendapatan usaha lainnya 3l,35,42 18.997.830.233 67.213.050.520
Jumlah pendapatan usaha 3.079.827.940.725 3.004.544.717.058
BEBAN POKOK PENJUALAN 3l,36,42 (3.518.903.189.278) (3.322.780.968.389)
RUGI KOTOR (439.075.248.553) (318.236.251.331)
BEBAN USAHA
Beban penjualan 3l,37 (113.592.568.270) (141.912.079.074) Beban umum dan administrasi 3l,38 (113.458.508.750) (118.204.508.018)
Jumlah beban usaha (227.051.077.020) (260.116.587.092)
RUGI USAHA (666.126.325.573) (578.352.838.423)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga 40 249.584.878 49.231.149 Laba atas penjualan aktiva tetap, bersih 47.566.637 –
Beban bunga dan administrasi bank 39 (112.614.055.420) (16.640.842.742 ) Beban uang jasa karyawan 3k,30 (18.056.359.001) (6.811.035.990) Rugi kurs, bersih 3m 713.482.350.282 (331.309.200.125) Penyelesaian atas klaim asuransi 32 – 128.915.625 Pendapatan lain-lain, bersih 5.986.000.464 53.889.975.781
Jumlah beban lain-lain, bersih 589.095.087.840 (300.692.956.302)
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (77.031.237.733) (879.045.794.725)
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 3n
Periode berjalan 20c – –
Tangguhan 20d 51.601.705.139 35.816.592.715
Jumlah penghasilan pajak 51.601.705.139 35.816.592.715
RUGI DARI AKTIVITAS NORMAL (25.429.532.594) (843.229.202.010)
POS LUAR BIASA 3q,41 – 1.423.797.000
RUGI BERSIH (25.429.532.594) (841.805.405.010)
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
5
Saldo laba (akumulasi defisit)
Catatan Modal saham
Tambahan modal disetor Saham yang akan diterbitkan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih restrukturisasi entitas sepengendali Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas (defisiensi) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 31 Desember 2004 2.196.960.000.000 11.992.613.553 – (4.950.019.100) 12.713.963.518 (221.924.188) 8.280.000.000 (13.066.529.503.313) (10.841.754.869.530)
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan – – – – 711.249.660 – – – 711.249.660
Saham yang akan diterbitkan 28 – – 5.660.802.013.000 – – – – – 5.660.802.013.000
Rugi bersih periode berjalan – – – – – – – (841.805.405.010) (841.805.405.010) Saldo per 31 Desember 2005 2.196.960.000.000 11.992.613.553 5,660,802,013,000 (4.950.019.100) 13.425.213.178 (221.924.188) 8.280.000.000 (13.908.334.908.323) (6.022.047.011.880)
Selisih kurs karena penjabaran
Laporan keuangan – – – – (1.066.874.490 ) – – – (1.066.874.490) Saham yang akan diterbitkan 28 86.288.477.500 5.574.513.535.500 (5,660,802,013,000) – – – – – – Rugi bersih periode berjalan – – – – – – – (25.429.532.594) (25.429.532.594)
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
6
Catatan 2 0 0 6 2 0 0 5
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 2.934.922.496.097 1.645.283.598.757 Pembayaran kas kepada pemasok (3.657.470.996.010) (1.387.310.901.678) Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan (81.471.432.945) (90.696.002.395) Penerimaan dan pembayaran kas operasi lainnya, bersih 53.220.086.637 (231.281.290.337) Kas yang digunakan untuk operasi (750.799.846.221) (64.004.595.653) Penghasilan bunga 249.584.878 49.231.149 Pembayaran bunga dan administrasi bank (52.196.059.706) (3.612.615.613) Penerimaan dan penyelesaian atas klaim asuransi – 186.819.095 Pembayaran pajak penghasilan (78.579.953.860) (32.122.203.375) Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (881.326.274.910) (99.503.364.397)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aktiva tetap 11 74.181.818 –
Pembelian aktiva tetap 11 (8.153.256.060) (1.898.284.680) Penambahan investasi jangka pendek 5 (3.500.000,000) –
Penambahan aktiva lain-lain (17.646.837) –
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
7
Catatan 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan hutang bank 14 392.385.203.751 – Pembayaran pinjaman jangka pendek 16 4.510.000.000 –
Pembayaran hutang sewa guna usaha (433.025.000 ) (1.302.401.267) Penerimaan (pembayaran) hutang hubungan istimewa (380.539.410.602 ) 2.071.746.330 Penerimaan piutang hubungan istimewa 1.351.201.420.364 12.866.868.120 Penerimaan dari hutang lain-lain 23 245.046.644.406 24.700.000.000 Penerimaan dari perjanjian pendanaan – 65.601.407.692
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 1.612.170.832.919 103.937.620.875
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 719.247.836.931 2.535.971.798
PENGARUH SELISIH KURS (693.619.661.871 ) 1.970.143.622
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4 14.942.841.432 10.436.726.012
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4 40.571.016.492 14.942.841.432 AKTIVITAS PENDANAAN DAN INVESTASI YANG
TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS :
Perolehan aktiva tetap pemilikan langsung melalui
hutang hubungan istimewa dan hutang lain-lain 11 – 495.098.463 Reklasifiasi dari aktiva tetap sewa guna usaha ke aktiva
tetap pemilikan langsung 11 – 453.900,000 Reklasifikasi dari jaminan sewa guna usaha ke aktiva
tetap pemilikan langsung 11,13 – 302.600.000 Pos luar biasa atas restrukturisasi pinjaman 41 – 1.423.797.000
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2006 dan 2005
8
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984 dari Januar Tirtaamidjaja, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6107.HT.01.01.TH.84 tanggal 26 Oktober 1984 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3247 Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal 7 September 1990.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No.100 tanggal 27 Desember 2002 oleh notaris Aulia Taufani, SH, pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai pengeluaran saham-saham baru Perusahaan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dalam kerangka restrukturisasi hutang Perusahaan dan mengenai perubahan modal dasar Perusahaan, modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-06824.HT.01.04.TH.2003 tanggal 31 Maret 2003 dan diumumkan dalam Tambahan No. 4599 Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 10 Maret 2003.
Kemudian, Anggaran Dasar Perusahaan diadakan perubahan dengan akta notaris Aulia Taufan, SH No. 12 tanggal 4 July 2006. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-25038.HT.01.06.TH.2006 tanggal 28 Agustus 2006 dan didaftarkan pada Departemen Industri dan Perdagangan No. 233/BH-1/IX/2006 tanggal 1 September 2006.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahan adalah terutama meliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industri tekstil lainnya. Perusahaan berkedudukan di Kendal, Jawa Tengah dengan pabrik yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sentra Mulia Suite 1001, Lantai 10, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.X-6 No. 8, Jakarta. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1986. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam dan diluar negeri, diantaranya ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (Grup) Texmaco.
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan
x Pada tanggal 14 Desember 1990, Perusahaan menawarkan 12.000.000 sahamnya kepada
masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
x Pada tanggal 8 Oktober 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No S-1738/PM/1993 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 184.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 1 Nopember 1993.
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2006 dan 2005
9
1. U M U M (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan)
x Pada tanggal 15 Desember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM No S-2027/PM/1994, perihal efektifnya perubahan nilai nominal per saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham.
x Pada tanggal 20 Mei 1996, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM dengan suratnya No S-778/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.104.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 10 Juni 1996.
x Pada tanggal 11 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM dengan suratnya No S-2844/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 2.185.920.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 5 Januari 1998.
x Pada tahun 1994, Perusahaan menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang dicatat di Bursa Efek Luxembourg. Pada tahun 1996, Perusahaan menawarkan kepada pemegang Unsecured Senior Notes untuk menukarkan Notes tersebut dengan Guaranteed Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang diterbitkan oleh PIFC dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin. Wesel ini juga dicatat di Bursa Efek Luxembourg.
x Pada tahun 1996, PIFC dengan Perusahaan sebagai penjamin menerbitkan Secured Floating Rate Notes sebesar US$ 50.000.000 dan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.
x Pada tahun 1997, PIFC dengan Perusahaan sebagai penjamin menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.
x Sebelum Januari 2000, wesel bayar yang disebutkan di atas sudah tidak tercatat (delisted) dari Bursa Efek Luxembourg.
x Mulai bulan Desember 2004, seluruh saham Perusahaan sejumlah 4.393.920.000 disuspensi sehubungan dengan tuntutan pailit terhadap Perusahaan dan keterlambatan menyerahkan laporan keuangan Perusahaan. Saham-saham perusahaan tetap disuspensi walaupun perusahaan telah lepas dari pailit. Akan tetapi Perusahaan berusaha untuk keluar dari suspensi ini dengan menyerahkan rencana langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Perusahaan. Kemudian, pada bulan Juli 2006, saham-saham Perusahaan telah diperdagangkan kembali.
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2006 dan 2005
10
1. U M U M (Lanjutan)
c. Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi
Perusahaan menguasai baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% hak suara di Anak Perusahaan berikut ini :
Operasi Persentase Jumlah aktiva
Anak Perusahaan Lokasi Kegiatan usaha Komersial kepemilikan 2006 2005
% Rp Rp
(dalam jutaan) (dalam jutaan)
PT Texmaco Jaya Tbk (TJ) Karawang Perdagangan, pertenunan,perajutan dan pemrosesan 1972 92,00 442.471 553.333 PT Texmaco Graha Busana (TGB), dimiliki TJ dengan kepemilikan 99%
Jakarta Perdagangan tekstil dan produksi pakaian jadi dan asesoris
1994 91,08 1.697 2.389
Polysindo International Finance Company B.V. (PIFC)
Belanda Jasa keuangan 1994 100,00 6.848.147 7.463.114
Polysindo (Mauritius) Ltd. (PML)
Republik Mauritius
Jasa keuangan Pra operasi 100,00 – –
Pada tahun 2001, Perusahaan mengakuisisi 10.000 saham sejumlah US$ 10.000 yang merupakan 100% kepemilikan di Polysindo (Mauritius) Ltd (PML). Perbedaan antara harga perolehan dengan aktiva bersih dari PML sejumlah Rp 221.924.188 dicatat pada akun selisih restrukturisasi entitas sepengendali di kelompok ekuitas.
Selama tahun 2006 dan 2005 tidak terdapat transaksi antara Perusahaan dengan Polysindo (Mauritius) Ltd., dan Perusahaan berniat menutup kegiatan Polysindo (Mauritius) Ltd.
Selama tahun 2006 dan 2005, tidak terdapat transaksi antara Perusahaan dengan Polysindo International Finance Company BV dan Perusahaan berniat menutup kegiatannya sehubungan dengan restrukturisasi Perusahaan.
d. Karyawan, Direksi dan Komisaris
x Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut :
2 0 0 6 2 0 0 5
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Bapak Slamet Nugroho Bapak Slamet Nugroho Komisaris : Bapak Kalpathi Hari Haran
Sivasubramanian
Bapak Kalpathi Hari Haran Sivasubramanian
Bapak Timbul Thomas Lubis SH Bapak Timbul Thomas Lubis SH (Komisaris independen) (Komisaris independen)
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2006 dan 2005
11
1. U M U M (Lanjutan)
d. Karyawan, Direksi dan Komisaris (Lanjutan)
Dewan Direksi :
Direktur Utama : Bapak Vasudevan Ravishankar Bapak Vasudevan Ravishankar Direktur : Bapak Masjhud Ali Bapak Masjhud Ali
Bapak Seeniappa Jegatheesan Bapak Seeniappa Jegatheesan
Bapak Bambang Luksiono Margoadi
Soedibyo
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 22 Maret 2006, Para pemegang saham menyetujui pengunduran diri Bapak Bambang Luksiono Margoadi Soedibyo. x Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing
sebanyak 2.722 dan 3.480 orang. Jumlah karyawan tetap Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebanyak 455 dan 613 orang.
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI
a. Kelangsungan Hidup
Perusahaan bangkit dari kebangkrutan menyusul persetujuan atas Rencana Perdamaian (Composition Plan) dari para kreditur tidak terjamin, yang telah disahkan oleh Pengadilan Niaga pada tanggal 16 November 2005. Pengendalian penuh atas Perusahaan kini telah dikembalikan kepada para direksi dan komisaris perusahaan dan persyaratan-persyaratan dalam Rencana Perdamaian kini telah diterapkan sepenuhnya dengan berhasil termasuk restrukturisasi hutang tidak terjamin menjadi surat hutang baru dan modal saham baru.
Sesuai dengan isi dari Rencana Perdamaian, para investor telah menyediakan fasilitas modal kerja bagi Perusahaan. Perusahaan telah memanfaatkan secara penuh pinjaman modal kerja sebesar US$ 15 juta berikut tambahan pinjaman sebesar US$ 10,68 juta dari Damiano Investment BV.
Damiano Investments BV juga telah menyediakan fasilitas Letter of Credit sebesar US$ 47 juta kepada Perusahaan untuk pembelian bahan baku dan seluruh fasilitas itu telah dimanfaatkan pada saat ini.
Perusahaan, setelah mematuhi berbagai peraturan hukum maupun persyaratan Bapepam, menerbitkan surat hutang baru tahap pertama menggantikan hutang-hutang tidak terjamin yang lama sesuai isi Rencana Perdamaian. Perusahaan juga telah membagikan modal saham kepada para kreditur tidak terjamin sesuai dengan konversi hutang ke saham (Debt/Equity swap) menurut Rencana Perdamaian.
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2006 dan 2005
12
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)
Dalam usaha untuk juga merestrukturisasi hutang terjaminnya, Perusahaan juga mengedarkan suatu usulan restrukturisasi hutang terjamin (Secured Debt Restructuring Plan atau “SDRP”) tertanggal 29 November 2005 kepada para kreditur terjamin. Karena satu dan lain hal, usulan tersebut tidak diterima oleh seluruh kreditur terjamin sebelum batas waktu yang ditentukan pada tanggal 14 Desember 2005 sehingga tanpa penerimaan yang memadai pada atau sebelum tanggal tersebut mengakibatkan SDRP itu menjadi tidak berlaku. Oleh sebab itu Perusahaan telah sekali lagi mengedarkan SDRP kepada semua kreditur terjamin pada tanggal 14 Maret 2007. Batas waktu terakhir untuk penerimaan SDRP tersebut adalah tanggal 30 Juni 2007 dan Perusahaan sangat diharapkan untuk diperolehnya persetujuan dari para kreditur terjamin serta menerapkannya pada tahun 2007.
Pokok-pokok utama isi SDRP tersebut adalah sebagai berikut : Usulan Tanggal Restrukturisasi: 1 Juli 2007
Tingkat Suku Bunga Pinjaman atas Surat Hutang Baru:
Bunga akan terhutang triwulanan di muka atas surat hutang baru dan dihitung atas dasar jumlah pokok terhutang selama triwulan yang bersangkutan dengan tingkat suku bunga per tahun masing-masing sebagai berikut
Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9 0,0% 2,0% 2,0% 2,0% 2,0% 4,0% 4,0% 4,0% 4,0%
Amortisasi: Pembayaran-pembayaran pokok hutang akan dilaksanakan pada
akhir periode setiap 12 bulanan dimulai pada ulang tahun keempat Tanggal Restrukturisasi. Jumlah yang harus dibayar akan sebesar persentase berikut dari pokok hutang yang telah direstrukturisasi
Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9 0% 0% 0% 5,0% 17,5% 17,5% 17,5% 20,0% 22,5%
Restrukturisasi Hutang Surat Hutang Baru akan ditukar pada harga 10,73 Cent per
Dollar Amerika Serikat. 40,90% dari modal yang ditingkatkan akan dibagikan kepada para kreditur terjamin sebagai konversi hutang ke saham (Debt/Equity Swap) sebagaimana disebutkan dalam SDRP.
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2006 dan 2005
13
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI
EKONOMI (Lanjutan)
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)
Disamping itu, kondisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tahun 2006 mencerminkan keadaan berikut :
x Rugi bersih sebesar Rp 25.429.532.594
x Modal kerja negatif sebesar Rp 9.771.644.997.669 x Defisiensi modal sebesar Rp 6.048.543.418.964
Hal-hal tersebut di atas telah menimbulkan ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk melanjutkan usahanya dan apakah akan dapat merealisasikan aktivanya dan melunasi kewajibannya dalam usaha normal dan pada jumlah yang dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan belum mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Efek yang timbul akan dilaporkan pada laporan keuangan konsolidasi pada saat diketahui dan dapat diperkirakan.
b. Restrukturisasi Hutang
Restrukturisasi Hutang – Perusahaan :
Berikut adalah hal-hal yang terdapat pada “Proposal Restrukturisasi Hutang Kreditur Tidak Terjamin” yang dibuat oleh Perusahaan :
(i) Pokok hutang direstrukturisasi menjadi 2,961%. (ii) Beban bunga dan denda dihapuskan.
(iii) Hutang yang direstrukturisasi akan dilunasi selama periode 9 tahun.
(iv) Kreditur tidak terjamin akan memperoleh 19,2% ekuitas dilusi penuh Perusahaan. (v) Tingkat suku bunga menjadi 2% setahun dan naik sampai dengan 4% setahun.
Perusahaan telah mengadakan perjanjian restrukturisasi dengan para kreditur tidak terjamin yang disetujui oleh pada kreditur dan diratifikasi oleh Pengadilan. Dengan demikian, jumlah hutang kepada kreditur tidak terjamin setelah restrukturisasi adalah sebesar US$ 18.670.630 ditambah hutang bunga yang dikapitalisasi sebesar US$ 95.428 dan jumlah seluruhnya adalah sebesar US$ 18.766.058. Perusahaan juga telah mengirimkan usulan restrukturisasi kepada para kreditur terjamin (SDRP). Pada saat itu, Perusahaan diberikan pengertian bahwa mayoritas para kreditur terjamin telah menyetujui usulan tersebut. Kemudian, pada bulan Maret 2007, Perusahaan telah mengirimkan kembali usulan restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin (SDRP) termasuk PPA, karena SDRP yang sebelumnya telah melampaui batas waktu yang ditentukan.