• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan partisifatif merupakan sebuah model perencanaan pembangunan yang dimulai dari tingkat komunitaas, yakni masyarakat lokal tingkat desa / kelurahan yang mengikutsertakan segenap warga tanpa terkecuali dengan cara langsung, sistematik, musyawarah, demokratis dan terbuka, mulai dari edentifikasi masalah, penilaian kebutuhan, penggalian potensi, penyusunan solusi alternative, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) merupakan dokumen prioritas pembangunan desa yang disusun untuk 1 (Satu) tahun anggaran dengan proses sebagai berikut :

a. Dokumen Rancangan Awal RKP Desa disiapkan sebuah Tim dalam tahap persiapan Musyawarah Desa dengan mengacu pada dokumen hasil evaluasi tahun sebelumnya dari RPJM Desa

b. Dokumen Rancangan Awal RKP Desa dipaparkan dalam Forum Musyawarah Desa untuk menjadi rujukan penentuan arah kebijakan, program dan kegiatan pembangunan jangka pendek desa oleh peserta Musyawarah Desa.

c. Finalisasi dokumen dilakukan oleh Tim dengan memasukkan rekomendasi dan kesepakatan peserta Musyawarah Desa

Penyusunan RKP Desa berdasar pada Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa, dimana Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) memuat rencana Penyelenggaraan Pemerintah Desa, Pelaksanaan Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat Desa. Dimana RKP berisi prioritas program dan kegiatan yang didanai :

a. Pagu Indikatif Desa b. Pendapatan Asli Desa c. Swadaya Masyarakat Desa

d. Bantuan Keuangan dari Pihak Ketiga,

e. Bantuan Keuangan dari pemerintah daerah propinsi dan / atau pemerintah daerah kabupaten / kota.

RKP Desa adalah Rencana Kerja Pemerintah Desa yang dibuat untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang berdasarkan penjabaran dari RPJMDes, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, prioritas kebijakan supra desa dan atau hal-hal yang karena keadaan darurat / bencana alam. Sebagai Rencana strategis pembangunan tahunan desa, RKP Desa merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat regular yang pelaksanaanya dilakukan oleh LPMD sebagai lembaga yang bertanggung jawab di desa. RKP Desa merupakan satu-satunya pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintah Desa dalam jangka waktu satu tahun yang selanjutnya dimasukkan dalam APB Desa tahun anggaran bersangkutan.

(2)

2 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 1.2 DASAR HUKUM

Penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa Barae didasarkan pada beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain :

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 5234);

c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5694)

g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;

i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa;

j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;

k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611;

l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Desa;

m. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;

n. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib Dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa

(3)

3 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 89)

p. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 09 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Pemekaran dan Perubahan Nama Desa/Dusun Dalam Wilayah Kabupaten Soppeng; q. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng 05 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;

r. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Soppeng; s. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng; t. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pokok –pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah;

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) dimaksudkan untuk menyajikan informasi / data tertulis terkait arah kebijakan strategi dan prioritas program / kegiatan 1 Tahun kedepan yang akan dipaparkan dalam kegiatan Musyawarah Desa RKP secara khusus pengakjian ini bertujuan :

a. Mengidentifikasi kerangka acuan penulisan Rancangan RKP Desa.

b. Merumuskan tema / bidang / topik pembahasan sesuai dengan hasil evaluasi pelaksanaan RKP tahun sebelumnya dengan pemuktahiran data, analisis keuangan desa ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Menyusun dokumen rancangan RKP Desa yang akan dibahas saat pelaksanaan Musyawarah Desa.

Adapun tujuan Penyusunan RKP Desa sebagai berikut :

 Mewujudkan perencanaan pembangunan yang sesuai kebutuhan dan keadaan setempat dan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas hidup masyarakat.

 Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab bersama terhadap program pembangunan

 Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan (berkelanjutan)

 Mendorong dan menumbuh kembangkan partisipasi dan keswadayaan dalam pembangunan

 Sebagai ruang interaksi antara masyarakaat dengan pemerintah supra desa.

1.4 MANFAAT

Adapun manfaat penyusunan dan RKP Desa yaitu :

 Dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)

 Acuan dalam penyusun rencana operasional dan pelaksanaan pembangunan desa dalam 1 tahun

 Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab bersama terhadap program pembangunan yang akan dijalankan dalam 1 tahun

 Sebagai bahan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan tahunan  Sebagai ruang pembelajaran bersama warga dan Pemerintah Desa

(4)

4 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020  Memastikan bahwa dana desa yang direncanakan dan digunakan bermanfaat untuk

pembangunan desa.

1.5 SEJARAH DESA

Desa Mattabulu sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Desa Bila yang dilebur menjadi kelurahan Bila dan Lingkungan Cirowali dijadikan Desa Persiapan pada tahun 1988 sekaligus terjadi pemekaran Desa Yaitu Kelurahan Bila di Mekarkan menjadi Desa Persiapan Mattabulu yang dipimpin oleh Bapak Camba Hatti yang terdiri dari 2 Dusun Yakni Dusun Cirowali dan Dusun Teppoe, Pada tahun 1989 Desa Persiapan sudah Defenitif dan tetap dibawah kepemimpinan Bapak Camba Hatti sampai dengan tahun 1992. Pada tahun 1992-1997 dipimpin oleh Bapak ABBAS HIMA dengan melalui penunjukan langsung Oleh Bapak Buapti Soppeng, Pemilihan Desa ke II sesuai dengan peraturan yang berlaku maka pemilihan Kepala Desa diadakan dengan cara penunjukan Langsung Oleh Masyarakat namun Bapak Abbas Hima Merupakan Putra Tunggal Dan Calon tunggal Desa Mattabulu yang memenuhi syarat, sehingga Bapak Abbas Hima terpilih kembali untuk Dua Periode yaitu 1997-2001.

Kemudian pada Tahun 2001-2006 dipimpin oleh Bapak ANDI SYAMSU RIJAL, Pemilihan Desa Ketiga yaitu Bapak ANDI Syamsu Rijal namun belum selesai masa jabatnnya karena sesuatu hal maka diganti Pelaksana Tugas Sementara oleh sekdes (Surnaeni) Mulai bulan April - 31 Desember 2006. Dengan berakhirnya masa jabatan Sekdes diadakan lagi pemilihan Kepala Desa Ke empat Pada Tahun 2007-2012 yang dipimpin oleh Bapak YUNUS. Pada Tahun 2013-2018 Pemilihan Kepala Desa ke Lima Desa Mattabulu dipimpin Oleh Bapak JUMALDI Bakri,S.Sos sampai sekarang.

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

2.1 DATA PENDUDUK DESA

Penduduk Desa Mattabulu terdiri dari 445 KK yang tersebar di dua dusun yakni Dusun Cirowali dan Dusun Teppoe dengan jumlah penduduk sebanyak 1.687 jiwa. Adapun perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan sebagai berikut :

Penduduk Laki-laki sebanyak 853 Jiwa dan Penduduk Perempuan sebanyak 834 Jiwa, sedangkan jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) yang tersebar di dua dusun yaitu 222 KK sebagai rumah tangga penerima manfaat Rastra.

(5)

5 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 Kebijakan pembangunan desa diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dengan memperhatikan ketersediaan berbagai fasilitas di berbagai bidang pembangunan perdesaan diantaranya bidang kesehatan, pendidikan, perekonomian, infrsatrukur serta partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan. Adapun pencapaian pelaksanaan pembangunan desa mattabulu melalui APBdesa untuk tahun anggaran 2019 adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan Jalan Rabat Beton Teppoe sepanjang 901 Meter yang bersumber dari Anggaran Dana Desa sebesar Rp. 982.773.713.

2. Pembangunan Gedung Multi Fungsi/Serba Guna 1 Unit yang bersumber dari Anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp. 449.154.800.

3. Pembangunan Pagar PAUD MEKAR Aletellue 1 Unit yang bersumber dari Anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp. 50.000.000.

4. Pembangunan Gasebo Objek Wisata “AIR TERJUN LEMBAH SUNYI” 3 Unit + WC yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp. 50.000.000.

2.3 PENCAPAIAN SASARAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

Sasaran pelaksanaan pembangunan desa dapat tercapai dengan memanfaatkan sumber daya yang efektif dan efisien. Beberapa sasaran yang dapat dikembangkan atau dicapai dalam suatu pembangunan desa adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan ekonomi kerakyatan dengan mengelola seluruh potensi ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dengan perinsip atau asas ekonomi kerakyatan.

Program pembangunan ekonomi kerakyatan dengan capaian sasaran sebagai berikut :

a. Penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat di bidang pertanian dan perkebunan, kehutanan dan pariwisata

b. Pengelolaan dan pengembangan unit usaha BUMDes

2. Pengembangan potensi pemuda melalui pelatihan usaha ekonomi pemuda Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa dengan program kegiatan diantaranya :

a. Program pengembangan bidang pendidikan dan pelayanan Kesehatan b. Pembinaan generasi muda melalui kegiatan olahraga dan seni budaya c. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

3. Pembangunan Infrastruktur perdesaan dengan program antara lain : a. Pembangunan jalan desa

(6)

6 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 b. Pembangunan prasarana pemerintahan desa yang memadai.

c. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelayanan Dasar Masyarakat. d. Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga

2.4 DATA KONDISI PEMERINTAHAN DESA

Desa Mattabulu merupakan bagian dari wilayah administrasi Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng dengan luas wilayah 5000 Ha, Wilayah desa mattabulu terdiri dari 2 dusun yaitu Dusun Cirowali dan Dusun Teppoe, posisi kepala dusun menjadi sangat strategis seiring banyaknya tugas yang diberikan dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat desa mattabulu, dari 2 Dusun ini terbagi menjadi 4 RW dan 8 RT. Keberadaan RT dan RW sebagai bagian dari wilayah pemerintahan desa mattabulu

memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat diwilayah itu, terutama yang terkait dengan pemerintahan pada level diatasnya.

Berdasarkan Permendagri Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa, maka Struktur Pemerintah Desa Mattabulu dapat dilihat sebagai berikut : KEPALA DESA JUMALDI BAKRI ABDUL KADIR RUDI HARTONO ROSLINA,S.Sos SUDARMIN ROSMINI MASTURA,S.Pd.SD MAUPE ABDUL RAHMAN JUMALDI BAKRI SEKRETARIS DESA ABDUL KADIR KEPALA URUSAN KEUANGAN ROSLINA,S.Sos KEPALA URUSAN TATA USAHA DAN

UMUM MASTURA KEPALA URUSAN PERENCANAAN ARINAL,SE KEPALA SEKSI PEMERIN-TAHAN SUDARMIN KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN RUDI HARTONO KEPALA SEKSI PELAYANAN ROSMINI

KEPALA DUSUN TEPPOE MAUPE

KEPALA DUSUN CIROWALI ABDUL RAHMAN

(7)

7 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 2.5 DATA KERAWANAN DI DESA

Untuk menghasilkan dokumen RKP Desa yang baik maka diperlukan adanya analisis data yang disebut sebagai analisis kerawanan desa, analisa kerawanan data kerawanan ini digunakan untuk mengkaji ulang dokumen RPJM Desa, khususnya mengenai prioritas masalah dan kegiatan yang akan disusun untuk RKP Desa tahun berikutnya. Data-data kerawanan desa meliputi :

a. Jumlah KK Miskin

b. Jumlah warga yang menganggur c. Jumlah anak putus sekolah

d. Jumlah kematian ibu, bayi dan balita selama setahun terakhir e. Berapa orang (ibu, bayi dan balita) mengalami kurang gizi

f. Berapa kasus wabah penyakit yang terjadi selama setahun terakhir g. Kejadian bencana yang terjadi di desa

h. Dan sebagainya yang dianggap isu-isu darurat terkait gangguan pemenuhan hak dasar.

BAB III

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA 1 (SATU) TAHUN KEDEPAN

3.1 VISI DAN MISI DESA

A. VISI DESA

Visi dari Desa Mattabulu adalah :

“TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN YANG BERTANGGUNG JAWAB JUJUR DAN ADIL SERTA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”

Dimana visi tersebut merupakan gambaran ideal tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi dan Misi tersebut dilakukan secara partisipatif melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di desa yang dilaksanakan secara musyawarah.

B. MISI DESA

Misi adalah merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran desa yang hendak dicapai, pernyataan misi membawa desa ke sautu focus. Misi inilah yang harus diemban oleh pemerintah desa untuk mewujudkan visi desa tersebut diatas, maka pemerintah Desa Mattabulu menetapkan Misi sebagai berikut :

1. Terwujudnya pemerintahan yang bertanggung jawab, jujur dan adil 2. Meningkatkan Frofesionalisme dan kemampuan menejemen aparat desa

(8)

8 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

4. Mendorong tumbuhnya perekonomian desa

3.2 BIDANG PEMERINTAHAN DESA

Berdasarkan misi sebagaimana tersebut diatas, maka arah kebijakan pembangunan bidang pemerintahan ditujukan kepada :

a. Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam hal Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. b. Peningkatan kualitas aparatur melalui pendidikan dan pelatihan SDM bagi

aparatur pemerintah desa

c. Peningkatkan kualitas pelayanan administrasi yang menjadi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha

d. Mendorong peningkatan kualiatas penyelenggaraan pemerintah serta transparansi pengelolaan keuangan desa.

e. Partisipasi aktif seluruh stakeholder dalam penyelenggaraan perencanaan desa

3.3 BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Arah kebijakan Pembangunan Desa bidang Pemberdayaan meliputi :

a. Peningkatan kapasitas masyarakat melalui kelompok tani, kelompok Perempuan, Kelompok Pemuda, kelompok Usaha Ekonomi Produktif.

b. Pendidikan dan pelatihan usaha ekonomi c. Pelatihan kelompok pemuda karang taruna

d. Peningkatan peran serta masyarakat di bidang pembangunan desa

3.4 BIDANG PEMBINAAN MASYARAKAT

Arah kebijakan pembangunan desa bidang pembinaan masyarakat antara lain : a. Pembinaan lembaga kemasyarakatan meliputi, Karang Taruna, PKK, Majelis

Taklim, Remaja Masjid,dll.

b. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban warga masyarakat

c. Pembangunan sarana dan prsarana olah raga Pembinaan kesenian dan sosial budaya

3.5 BIDANG PEMBANGUNAN DESA

Kebijakan di bidang Pembangunan antara lain meliputi :

a. Pembangunan, Pemanfaatan, serta pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan desa.

b. Pembangunan, Pemanfaatan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan.

c. Pembangunan, Pemanfaatan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana Pendidikan dan kebudayaan.

d. Pembangunan, Pemanfaatan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi. e. Pelestraian lingkungan hidup.

(9)

9 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA 1 (SATU) TAHUN KEDEPAN

4.1 ARAH KEBIJAKAN PENDAPATAN DESA

Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa Menurut UU Desa, pasal 72 ayat (1) pendapatan desa bersumber dari:

1. Pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa;

2. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

3. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota;

4. Alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota;

5. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;

6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan 7. Lain-lain pendapatan Desa yang sah.

Yang dimaksud dengan “Pendapatan asli Desa” adalah pendapatan yang berasal dari kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa. Yang dimaksud dengan “hasil usaha” adalah termasuk bagi hasil BUMDesa.

Dalam konteks penatausahaan, menurut Permendagri 20 Tahun 2018, pendapatan desa dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

a. Pendapatan asli desa,

Pungutan dan/atau pendapatan yang dimasukan ke rekening desa b. Transfer

Pendapatan desa yang bersumber dari pemerintah (baik pusat maupun kabupaten) c. Pendapatan lain lain.

pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang bersumber dari hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga dan lain-lain pendapatan desa yang sah

Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar atau dikembalikan oleh desa.

Pendapatan Desa yang ditetapkan dalam APBDesa merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum penerimaannya. Rasional artinya berdasarkan pada perhitungan sumber-sumber pendapatan desa yang diketahui oleh desa.

Dalam rangka meningkatkan kemandirian desa maka arah kebijakan berkaitan dengan penerimaan sebagai berikut :

1. Meningkatkan Pendapatan Asli Desa dengan upaya – upaya sebagai berikut :

a. Meningkatkan pendapatan dari hasil usaha desa dengan cara membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)

b. Mengoptimalkan pendapatan dari pengelolaan kekayaan desa c. Memperbesar Partisifasi Masyarakat

(10)

10 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 d. Mengintensifkan pungutan desa berdasarkan kewenangan desa berdasarkan hak

asal usul kewenangan lokal berskala desa.

2. Menggalang dan memperbesar bantuan pihak ketiga dengan cara :

a. Mengusulkan beberapa program melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) seperti program – program pemberdayaan

b. Menggali Pendanaan dari masyarakat di perantauan yang berhasil c. Menggalang Pendanaan Pihak ketiga.

Proyeksi Pendapatan Desa Mattabulu Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng Tahun 2020 Sebagai Berikut :

N0 KEGIATAN PENDAPATAN DESA JUMLAH

1 Pendapatan Asli Desa (PAD) Rp. 4.196.479

a. Hasil Usaha Desa Rp. 4.196.479

b. Hasil Kekayaan Desa Rp.-

c. Lain-lain pendapatan desa yang sah (B. Bank) Rp. 3.120.000 2 Bagi hasil Pajak Kabupaten/Kota Rp. 14.373.061 3 Bagian dari Retribusi kabupaten/kota Rp. 9.842.833

4 Alokasi Dana Desa (ADD) Rp. 1.505.034.996

5 Dana Desa Rp. 1.347.773.713

6 Pendapatan lain-lain Rp.-

7

Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/Kota dan Desa lainnya

Rp.-

8 Sumbangan Pihak Ketiga Rp.-

JUMLAH PERKIRAAN PENDAPATAN Rp. 2.888.089.531

4.2 ARAH KEBIJAKAN BELANJA DESA

Belanja Desa disusun secara berimbang antara penerimaan dan pengeluaran, dan penggunaan keuangan desa harus konsisten (sesuai dengan rencana, tepat jumlah , dan tepat peruntukan) dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(11)

11 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 Belanja Desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja Desa digunakan dalam rangka mendanai Penyelenggaraan Kewenangan Desa. Belanja sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Desa

Berdasarkan kondisi Pemerintah Desa Mattabulu Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng program prioritas 2019, maka arah kebijakan Belanja Desa adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi belanja pada belanja tidak langsusng

2. Memperbesar Alokasi belanja langsung dan belanja sosial dalam mempercepat pengurangan kemiskinan.

Proyeksi Belanja Desa Mattabulu Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng Tahun 2020.

No BELANJA JUMLAH

2.1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Rp. 860.602.193 Penghasilan Tetap dan Tunjangan Rp. -

Belanja Pegawai Rp. 344.576.512

Operasional Perkantoran Pemerintah Desa dan

Operasional BPD Rp. 500.585.681

Insentif RTdan RW Rp. 15.360.000

2.2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa Rp. 1.703.290.213 2.3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa Rp. 127.985.000 2.4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. 41.432.678

2.5 Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat dan Mendesak Desa Rp. 2.000.000

JUMLAH PERKIRAAN BELANJA Rp. 2.735.311.079

4.3 PEMBIAYAAN

Pembiayaan Desa baik penerimaan pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan harus disesuaikan dengan kapasistas dan kemampuan nyata / sesungguhnya yang dimiliki desa, serta tidak membebani keuangan desa ditahun anggaran tertentu.

(12)

12 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan / atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Pembiayaan desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Namun demikian dalam RKP Desa tahun 2019 ini, Pemerintah Desa Mattabulu Kecamatan Lalabata belum dapat menyusun kebijakan pembiayaan namun dapat kami gambarkan sebagai berikut :

NO PEMBIAYAAN JUMLAH

1 Penerimaan Pembiayaan Rp. 147.221.548

SILPa Rp. 147.221.548

Bunga Bank Rp. -

2 Pengeluaran Pembiayaan Rp. 300.000.000

Penyertaan Modal BUMDesa Rp. 300.000.000

Pembiayaan Netto Rp. 152.778.452

Sisa Lebih Perhitungan Tahun Berjalan Rp. -

BAB V PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa saling bekerjasama membangunan desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisifatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan di desa. Sebaliknya permasalahan dan ketidak kepercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.

Diharapkan proses penyusunan RKP Desa yang benar-benar partisipatif dan berorientasi pada kebutuhan rill masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan sekala desa menuju kemandirian desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang dapat dengan mudah diakses masyarakat desa, maka diharapkan dalam proses penyusunan APBDesa seluruhnya bisa teranggarkan secara proporsional. Aamiin.

Ditetapkan di : Cirowali

Pada tanggal : 30 September 2019 Kepala Desa Mattabulu

(13)

13 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 JUMALDI BAKRI, S.Sos

DAFTAR ISI Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Manfaat

1.5 Visi-Misi Desa

BAB II. Gambaran Umum Kebijakan Keuangan Desa

2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Desa 2.2 Arah Kebijakan Belanja Desa 2.3 Pembiayaan

BAB III. Rumusan Prioritas Masalah

3.1 Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKP Desa tahun sebelumnya 3.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan RPJMDesa

3.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat 3.4 Identifikasi Maslah Berdasarkan Prioritas Pembangunan

BAB IV. Rumusan Prioritas Kebijakan Program Pembangunan Desa

4.1 Prioritas Program & Kegiatan Skala Desa

4.2 Prioritas Program dan Kegiatan Skala Kecamatan/Kabupaten dan Pusat 4.3 Pagu Indikatif Program dan Kegiatan Masing-masing Bidang

(14)

14 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Mattabulu Tahun 2020 Lampiran :

1. Matrik Program Kegiatan 1 Tahun 2. Rencana Anggaran Biaya Tahunan

3. Berita Acara Musyawarah Perencananan RKPDes 4. Berita acara Pagu Indikatif

5. Daftar Hadir Musyawarah Penyusunan RKP Desa

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian ini dijelaskan arah kebijakan yang dilakukan dalam rangka pencapaian TPB/SDGs. Dituliskan kebijakan yang dilakukan untuk masing-masing Tujuan sebagai arah

scleronema baik jantan dan betina di Desa Langgam dan Desa Mentulik memiliki status pertumbuhan adalah allometrik negatif (Tabel 5), artinya hubungan tersebut menunjukkan

Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana penyelenggaraan

Berdasarkan hasil penelitian di Kawasan Agroplitan Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala, burung yang termasuk memiliki peranan tersebut adalah Pipit Kalimantan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Pembelian Barang, Sistem Persediaan Dan Sistem Penjualan

Setelah proses produksi dilaksanakan maka produk awal multimedia pembelajaran siap untuk dilakukan alpha test, untuk melaksanakan tes tersebut perlu dipersiapkan instrumen

Untuk dapat mengikuti Program Studi Magister Ilmu dan Teknik Material dengan baik, mahasiswa perlu memiliki latar belakang pendidikan setara sarjana dalam

dan batang dihubungkan dengan sebuah engsel. Kereta dilengkapi dengan sebuah motor yang menerima tenaga listrik Pendulum-kereta merupakan sistem yang tidak stabil