• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. adalah tindakan medis yang berkaitan dengan bedah plastik rekonstruksi dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. adalah tindakan medis yang berkaitan dengan bedah plastik rekonstruksi dengan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Bedah plastik pada awalnya digunakan sebagai sarana memperbaiki suatu kecacatan/ketidaknormalan suatu bagian tubuh agar dapat menjadi normal. Menurut Konsep Rancangan Peraturan Pemerintah mengenai Tindakan Medis, bedah plastik adalah tindakan medis yang berkaitan dengan bedah plastik rekonstruksi dengan tujuan memperoleh atau mengembalikan bentuk atau rekonstruksi dengan tujuan memperoleh atau mengembalikan bentuk agar yang bersangkutan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik (Marzoeki dkk. 1995:26). Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat bedah plastik tidak hanya digunakan untuk merekonstruksi bagian tubuh yang cacat/tidak normal, tetapi hal tersebut telah menjadi gaya hidup di era moderen ini.

Bedah plastik yang berkaitan dengan tugas akhir ini yaitu Bedah Plastik Estetik/Kosmetik di Korea Selatan. Hal–hal yang melatarbelakangi maraknya tindakan tersebut bermacam–macam. Keadaan sosial adanya standarisasi kecantikan di Korea Selatan, tayangan–tayangan di media sosial yang menyuguhkan kesempurnaan fisik serta penilaian fisik yang menentukan keberhasilan dalam memperoleh pekerjaan menjadi alasan sebagian besar masyarakat Korea Selatan

(2)

menjalani bedah plastik ini1. Semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap bedah plastik ini didukung dengan teknologi yang maju sehingga membuat klinik bedah plastik di Korea Selatan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Menurut survei di tahun 2009 oleh Majalah Economist, Korea Selatan adalah negara dengan jumlah pasien operasi plastik terbanyak di dunia.

Selain 3 hal di atas yang melatarbelakangi maraknya operasi plastik di Korea Selatan, Hallyu (gelombang Korea) juga berperan besar dalam hal ini. Keberhasilan

Hallyu menembus pasar internasional tentulah meningkatkan minat masyarakat

Korea Selatan bahkan internasional terhadap operasi plastik. Saking tingginya minat operasi plastik di Korea Selatan menjadikan operasi plastik adalah hal wajar dan membudaya. Oleh karena itu masyarakat Korea Selatan berlomba–lomba untuk mendapatkan wajah cantik impian mereka. Bahkan mereka rela jatuh miskin asal memiliki wajah cantik daripada berwajah jelek. Karakter masyarakat Korea Selatan yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan wajah impian mereka ini didukung perkembangan budaya yang kuat dan agama. Sebagian besar penduduk Korea Selatan adalah atheis dan sebagian kecil lainnya Budha, Kristen dan Katholik. Budaya barat yang semakin menguat menjadikan masyarakatnya berpikiran terbuka dan cenderung bebas terhadap apapun khususnya operasi plastik. Bagi mereka operasi plastik bukanlah hal yang tabu dan hal yang dilarang agama.

1

http://www.kompasiana.com/jurnalasri/perempuan-perempuan-cantik_54f5f3dfa333114d038b4660. Diakses pada 27 Mei 2016

(3)

Melihat karakter orang Korea yang sangat terbuka dan agama bukan merupakan prinsip utama itu sangat berbeda dengan karakter orang Indonesia. Menurut Anthony Reid, Negara Indonesia merupakan negara di bawah angin, karena pentingnya posisi Indonesia di mata dunia. Keadaan geografis tersebut merupakan salah satu faktor yang membuat Indonesia dilalui banyak negara yang membawa beragam budayanya2. Pendapat lain mengatakan, “Pemikiran timur lebih menekankan unsur terdalam dalam jiwa. Macam – macam kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin, mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia”3. Karakter orang Indonesia yang cenderung terbuka terhadap budaya asing ini menyebabkan mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia tak terkecuali budaya Korea.

Selain faktor–faktor di atas, perbedaan budaya, kepercayaan dan agama menjadi landasan mendasar di masyarakat dalam menanggapi suatu budaya asing, khususnya tentang maraknya operasi plastik di Korea Selatan. Masalah ini telah menimbulkan banyak komentar positif dan negatif bermunculan di kalangan masyarakat Indonesia. Selain itu masyarakat yang memberikan komentar positif dan negatif seringkali mempunyai pemikiran yang bertolakbelakang, begitupun sebaliknya.

2

Dikutip dari buku karya Tedi Sutardi berjudul Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya. Diakses pada 27 Mei 2016

3

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Peradaban di Indonesia.

http://www.academia.edu/6322978/pengaruh_budaya_asing_terhadap_peradaban_indonesia. Diakses pada 10 November 2015.

(4)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditentukan beberapa rumusan masalah yaitu:

1. Berapa jumlah persentase masyarakat penyuka Korea dan masyarakat awam yang setuju dan tidak setuju dalam menanggapi maraknya operasi plastik di Korea Selatan?

2. Apa alasan yang melatarbelakangi masyarakat penyuka Korea dan masyarakat awam setuju dalam menanggapi maraknya operasi plastik di Korea Selatan?

3. Apa alasan yang melatarbelakangi masyarakat penyuka Korea dan masyarakat awam tidak setuju dalam menanggapi maraknya operasi plastik di Korea Selatan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui persentase antara masyarakat penyuka Korea dan masyarakat awam yang setuju dan tidak setuju dalam menanggapi maraknya operasi plastik di Korea Selatan.

(5)

2. Mengetahui alasan yang melatarbelakangi masyarakat penyuka Korea dan masyarakat awam setuju dalam menanggapi maraknya operasi plastik di Korea Selatan.

3. Mengetahui alasan yang melatarbelakngi masyarakat penyuka Korea dan masyarakat awam tidak setuju dalam menanggapi maraknya operasi plastik di Korea Selatan.

1.4 Batasan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah mengenai perbandingan pendapat antara masyarakat penyuka Korea dan masyarakat awam mengenai maraknya operasi palstik di Korea Selatan. Penulis akan mengambil responden sebanyak 56 orang secara acak. Responden terdiri dari berbagai macam latar belakang gender, agama, usia dan jenjang pendidikan. Responden akan diberikan kuesioner terbuka agar dapat menuangkan pendapat pribadi masing–masing secara bebas. Adapun kriteria masyarakat penyuka dan awam adalah sebagai berikut:

Responden Kriteria

1 2

Penyuka Minimal seminggu 3x

menonton drama Korea, sehari pasti mendengarkan

Tertarik memperlajari budaya Korea, bisa membaca hangeul,

(6)

musik Korea, membaca news yang berkaitan dengan Korea minimal sehari sekali, penggemar suatu grup

boyband/girlband

terbaru, bukan penggemar suatu grup boyband/girlband

Awam Pernah menonton film Korea minimal sekali, pernah mendengarkan musik Korea minimal sekali, tidak terlalu tertarik dengan news dan budaya Korea

Tidak tahu hangeul dan tidak bisa membaca hangeul, pengetahuan tentang kpop tidak luas (hanya sekedar tahu)

Pada kuesioner nanti penulis akan menggunakan kata (jarang, kadang-kadang, sering dan sering sekali) untuk mengukur tingkat kuantitas responden dalam menjalankan aktivitas yang berhubungan dengan hal-hal Korea. Oleh karena itu untuk penjelasan tingkat kuantitas waktu tersebut, akan menjadi sebagai berikut:

1. Jarang : Seminggu 1 kali 2. Kadang-kadang : Seminggu 2 kali 3. Sering : Seminggu 3 kali

(7)

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi materi tambahan atau referensi mengenai maraknya operasi plastik di Korea Selatan bagi mahasiswa D3 Bahasa Korea UGM dan masyarakat umum.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat umum sebagai informasi tambahan yang terkait dengan maraknya operasi di Korea Selatan. Selain itu dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat kedepannya mampu berpendapat dengan bijaksana dan kritis.

1.6 Tinjauan Pustaka

Pada tugas akhir ini penulis menggunakan referensi tugas akhir milik Rani Eka Safitri (2015) yang berjudul “Analisis Masalah Sosial Operasi Plastik, Pada Program Let Me In Season 2”. Pada tugas akhir milik Rani Eka Safitri (2015) meneliti tentang masalah sosial operasi plastik dalam program televisi Let Me In Season 2. Selain itu penulis menggunakan tugas akhir milik Alin Maharani Upataningtyas (2012) yang berjudul “ARTIS KOREA DAN OPERASI PLASTIK”. Pada tugas akhir akhir milik Alin Maharani Upataningtyas (2012) meneliti tentang artis Korea yang sangat erat kaitannya dengan operasi plastik. Perbedaan antara tugas

(8)

akhir penulis dengan tugas akhir dari Rani Eka Safitri (2015) dan Alin Maharani Upataningtyas (2012) adalah penelitian ini terfokus pada pandangan sosial. Tugas akhir ini akan membahas pandangan sosial oleh masyarakat penyuka Korea dan masyarakat awam dalam menanggapi maraknya operasi plastik di Korea Selatan.

1.7 Metode Penelitian

Dalam metode penelitian Tugas Akhir ini, penulis akan melakukan penelitian dengan memberikan kuesioner terbuka kepada 56 responden dengan kriteria seperti dalam batasan masalah. Setelah mendapatkan data dari responden, penulis akan mengolah data penelitian dengan menguraikan hasil penelitian berupa data deskriptif secara utuh, komprehensif dan holistik.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari empat bab yaitu bab I, bab II, bab III dan bab IV. Bab I adalah pendahuluan yang terbagi dalam latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan pandangan sosial masyarakat Indonesia dalam menanggapi hal – hal asing yang masuk ke Indonesia. Bab III akan membahas tentang pembahasan yaitu hasil penelitian yang akan dijelaskan dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Bab IV

(9)

adalah penutup yang berisi kesimpulan pembahasan dan saran dari permasalahan tugas akhir ini.

Referensi

Dokumen terkait

Dikarenakan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk bullying serta bentuk representasi dan kritik terhadap tindakan bullying dalam masyarakat Korea melalui

Hukum mempunyai sasaran yang hendak dicapai. Adapun tujuan pokok hukum yang adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib. Menciptakan ketertiban dan

Tiga alasan penting kalangan dunia usaha harus merespon dan mengembangkan isu tanggung jawab sosial sejalan dengan operasi usahanya, yaitu perusahaan merupakan bagian dari

3 Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas informasi dari satgas COVID-19 yang diberitakan dengan tingkat perubahan yang terjadi pada masyarakat. 1.4