S
E G A L A
S
E S U A T U U N T U K
K
E B A I K A N
K
I T A
.
THOMAS WATSON
Penerbit Momentum 2004Segala Sesuatu untuk Kebaikan Kita (All Things for Good)
Oleh: Thomas Watson
Penerjemah: Yvonne Potalangi Editor: Trivina Ambarsari
Pengoreksi: Irwan Tjulianto dan Jessy Siswanto Tata Letak: Djeffry dan Yulianto
Desain Sampul: Darman dan Minerva Editor Umum: Solomon Yo
Originally published in English under the title,
All Things for Good
by Banner of Truth
Translated and printed by permission of The Banner of Truth Trust
3, Murrayfield Road, Edinburgh EH12 6EL P.O. Box 621, Carlisle, Pennsylvania 17013, USA.
Hak cipta terbitan bahasa Indonesia pada
Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature) Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia.
Copyright © 2004
Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275 e-mail: momentum-cl@indo.net.id
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT)
Watson, Thomas,
Segala sesuatu untuk kebaikan kita/Thomas Watson, terj. Yvonne Potalangi – cet. 1 – Surabaya: Momentum, 2004.
xvii + 167 hlm.; 14 cm. ISBN 979-8131-60-6
1. Kehidupan Kristen – Praktis 2. Anugerah – Kekristenan
2004 248.4 (dc20)
Cetakan pertama: November 2004
Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuh-an nonkomersial dengkebutuh-an jumlah tidak sampai satu bab.
D
AFTAR
I
SI
.
Prakata Penerbit ix Kutipan dari Prakata xi Kata Pengantar xiii BAB 1 Hal‐hal yang Terbaik Turut Bekerja untuk Mendatangkan Kebaikan bagi Orang‐orang Saleh 1 1. Atribut‐atribut Allah 1 2. Janji‐janji Allah 4 3. Belas kasih Allah 7 4. Anugerah‐anugerah dari Roh 11 5. Para malaikat Allah 12 6. Persekutuan orang‐orang kudus 14 7. Perantaraan Kristus 15 8. Doa para orang kudus 16 BAB 2 Hal‐hal yang Terburuk Turut Bekerja untuk Mendatangkan Kebaikan bagi Orang‐orang Saleh 19 1. Penderitaan 20 2. Jahatnya pencobaan 29 3. Keadaan ditinggalkan 39 4. Jahatnya dosa 46
SEGALA SESUATU UNTUK KEBAIKAN KITA BAB 3 Mengapa Segala Sesuatu Turut Bekerja untuk Mendatangkan Kebaikan 57 1. Alasan terbesar mengapa segala sesuatu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan 57 2. Kesimpulan‐kesimpulan dari pernyataan bahwa segala sesuatu bekerja untuk kebaikan orang‐orang kudus 62 BAB 4 Kasih kepada Allah 77 1. Natur dari kasih kepada Allah 78 2. Dasar dari kasih kepada Allah 78 3. Jenis kasih 79 4. Kualitas kasih 79 5. Derajat kasih 84 Teguran tajam bagi mereka yang tidak mengasihi Allah 86 BAB 5 Ujian Kasih kepada Allah 89 1. Terfokusnya pikiran kita pada Allah 89 2. Kerinduan akan persekutuan 90 3. Dukacita 92 4. Keberanian 93 5. Kepekaan 94 6. Kebencian terhadap dosa 95 7. Penyaliban 95 8. Takut 97 9. Mengasihi apa yang Allah kasihi 98 10. Memiliki pemikiran yang baik tentang Allah 102 11. Ketaatan 103 12. Membuat Dia tampak mulia di mata orang lain 107 13. Menanti kedatangan‐Nya 107 14. Rendah hati mengerjakan tugas yang paling hina 108 [ vi ]
Daftar isi BAB 6 Nasihat untuk Mengasihi Allah 111 1. Suatu nasihat 111 2. Nasihat untuk memelihara kasih Anda kepada Allah 126 3. Nasihat untuk memperbesar kasih Anda kepada Allah 130 BAB 7 Panggilan Efektual 133 1. Perbedaan panggilan 134 2. Keadaan kita yang tercela sebelum kita dipanggil l34 3. Sarana‐sarana panggilan efektual kita 135 4. Metode yang Allah gunakan dalam memanggil orang berdosa 136 5. Sifat‐sifat panggilan efektual 138 6. Tujuan dari panggilan kita yang efektual adalah memuliakan Allah 144 Nasihat supaya menjadikan panggilan Anda makin teguh 146 BAB 8 Nasihat bagi Mereka yang Terpanggil 155 1. Kagumi dan pujilah anugerah Allah yang cuma‐cuma di dalam memanggil Anda 155 2. Mengasihani mereka yang belum terpanggil 156 3. Anda yang terpanggil secara efektual, hormatilah panggilan sorgawi Anda 157 BAB 9 Tentang Rencana Allah 163 1. Rencana Allah merupakan penyebab keselamatan 163 2. Rencana Allah merupakan dasar jaminan 167 [ vii ]
K
ATA
P
ENGANTAR
.
KATA-KATA PENGHIBURAN SORGAWI
Kita tahu sekarang, bahwa segala sesuatu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana‐Nya. ‐ Roma 8:28 (KJV) ‐ IKA KESELURUHAN ALKITAB MENJADI JAMUAN BAGI JIWA,
seperti yang dikatakan oleh Ambrose,1 berarti Roma 8
bisa menjadi hidangan kesukaan dalam jamuan tersebut, dan cita rasanya yang manis bisa begitu menyegarkan dan meng‐ hidupkan hati umat Allah. Di dalam ayat‐ayat sebelumnya, Rasul Paulus telah melangkah melalui doktrin pembenaran dan adopsi, misteri‐misteri yang begitu sulit dan dalam, yang jika bukan karena bantuan dan pimpinan Roh Kudus mung‐ kin Paulus akan melangkah ke kedalaman yang menengge‐ lamkan dirinya sendiri. Di dalam ayat ini, Rasul Paulus me‐ nyentuh untaian penghiburan yang membahagiakan terse‐ but, “KITA TAHU SEKARANG, BAHWA SEGALA SESUATU TURUT BEKERJA UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI MEREKA YANG MENGASIHI ALLAH, YAITU BAGI MEREKA YANG TERPANG‐
GIL SESUAI DENGAN RENCANANYA.” Perkataan ini sangat pen‐
J
SEGALA SESUATU UNTUK KEBAIKAN KITA
ting; karenanya, saya akan mengumpulkan setiap serpihan dari perkataan emas ini, sehingga tak ada yang hilang.
Di dalam teks tersebut ada tiga cabang umum:
Pertama, hak istimewa yang sangat mulia. Segala sesuatu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan.
Kedua, orang‐orang yang berada di dalam hak istimewa ini. Mereka adalah orang‐orang yang memiliki spesifikasi ganda: mereka adalah kekasih‐kekasih Allah dan mereka juga adalah orang‐orang yang dipanggil.
Ketiga, asal mula dan sumber dari panggilan efektual ini, tercatat dalam kata‐kata “sesuai dengan rencana [Allah].”
Mari kita perhatikan dahulu cabang istimewa yang per‐ tama, hak istimewa yang sangat mulia. Di sini ada dua hal untuk dipikirkan. 1. Kepastian hak istimewa tersebut – “Kita
tahu.” 2. Kemuliaan hak istimewa tersebut – “Segala sesuatu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan.”
1. Kepastian akan hak istimewa
“Kita tahu.” Ini bukan masalah mendua hati atau keragu‐
raguan. Rasul Paulus bukan berkata, “Kita berharap,” atau “beranggapan,” melainkan berkata seperti sebuah bagian di dalam pengakuan iman kita, “Kita TAHU bahwa segala sesuatu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan.” Karenanya, lihat‐
lah bahwa kebenaran‐kebenaran Injil begitu jelas dan tidak keliru.
Orang Kristen bukan hanya tiba pada pengertian yang samar‐samar tapi pada suatu kepastian mengenai apa yang dipegangnya. Sebagaimana aksioma dan aforisme begitu pasti bagi rasio, demikian pula kebenaran agama begitu pasti bagi iman. “Kita tahu,” kata Rasul Paulus. Meski orang Kris‐ ten tidak memiliki pengetahuan yang sempurna tentang mis‐
Kata Pengantar
[ xv ]
teri‐misteri Injil, namun ia memiliki pengetahuan yang pasti.
“Kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar‐samar”
(1Kor. 13:12), oleh karena itu, kita tidak memiliki pengetahu‐ an yang sempurna; tetapi “kita semua mencerminkan kemuliaan
Tuhan dengan muka yang tidak berselubung” (2Kor. 3:18), oleh
karena itu, kita memiliki kepastian. Roh Allah mengukirkan kebenaran sorgawi pada hati kita seperti mengukir dengan pisau bermata berlian. Seorang Kristen dapat mengetahui tanpa kesalahan bahwa ada kejahatan di dalam dosa, dan ada keindahan di dalam kekudusan. Ia dapat mengetahui bahwa ia berada di dalam anugerah. “Kita tahu, bahwa kita su‐
dah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup” (1Yoh. 3:14).
Ia dapat tahu bahwa ia akan masuk ke sorga. “Karena ka‐
mi tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini di‐ bongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia” (2Kor. 5:1). Tuhan tidak membiarkan umat‐
Nya di dalam ketidakpastian berkenaan dengan hal kesela‐ matan. Rasul Paulus berkata, “Kita tahu.” Kita telah sampai pada suatu keyakinan yang kudus. Kita memiliki Roh Allah dan pengalaman kita sendiri yang memeteraikan keyakinan ini.
Janganlah kita bertahan hanya di dalam sikap skeptis atau ragu‐ragu, melainkan berusahalah untuk tiba pada sua‐ tu kepastian di dalam perkara‐perkara agama. Seperti yang dikatakan oleh seorang martir wanita, “Saya tidak bisa ber‐ debat demi Kristus, tapi saya dapat membara demi Kristus.” Allah mengetahui apakah kita bisa dipanggil untuk menjadi saksi kebenaran‐Nya; karenanya, penting bagi kita untuk me‐ miliki dasar yang baik dan teguh di dalam kebenaran itu. Jika kita adalah orang‐orang Kristen yang ragu‐ragu, kita
SEGALA SESUATU UNTUK KEBAIKAN KITA
akan menjadi Kristen yang mendua hati. Dari mana kemur‐ tadan berasal jika bukan dari ketidakpercayaan? Manusia pertama‐tama mempertanyakan kebenaran, kemudian ia sen‐ diri jatuh dari kebenaran. Karenanya, mintalah Roh Allah agar jangan hanya mengurapi Anda, tetapi juga memeterai‐ kan Anda (2Kor. 1:22).
2. Kemuliaan hak istimewa
“Segala sesuatu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan.” Ini
seperti tongkat Yakub yang digenggam dengan tangan iman, yang dengannya kita bisa berjalan dengan sukacita menuju gunung Allah. Apa lagi yang akan memuaskan atau membu‐ at kita merasa cukup dengan apa yang kita miliki, kalau bu‐ kan kebenaran ini? Segala sesuatu turut bekerja untuk men‐ datangkan kebaikan. Ungkapan “turut bekerja” ini mengacu kepada obat. Sejumlah bahan‐bahan beracun dicampur men‐ jadi satu, diramu dengan keahlian farmasi, menjadi obat yang sangat mujarab, dan semuanya turut bekerja demi ke‐ baikan si pasien. Demikianlah providensi Allah, yang diramu dan dikuduskan secara ilahi, semuanya turut bekerja untuk menghasilkan yang terbaik bagi orang‐orang kudus‐Nya. Orang yang mengasihi Allah dan dipanggil sesuai dengan rencana Allah dapat memiliki keyakinan yang memberi kele‐ gaan bahwa segala sesuatu di dalam dunia adalah demi ke‐ baikannya. Ini adalah kebenaran sorgawi yang menghibur bagi orang Kristen, seperti minuman segar yang memberinya semangat – membuatnya seperti Yonatan yang ketika ia me‐ ngecap madu pada ujung tongkatnya “matanya menjadi terang
lagi” (1Sam. 14:27). Mengapa seorang Kristen harus meng‐
hancurkan dirinya sendiri? Mengapa ia harus membunuh dirinya sendiri dengan kesusahan, ketika segala sesuatu de‐
Kata Pengantar
[ xvii ]
ngan manisnya saling terjalin dan bekerja bersama demi ke‐ baikannya? Kesimpulan dari ayat tersebut adalah: SEGALA RAGAM BENTUK PERLAKUAN ALLAH TERHADAP ANAK‐ANAK‐
NYA DENGAN PROVIDENSINYA YANG KHUSUS AKAN MENJADI KEBAIKAN BAGI MEREKA. “Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian‐Nya dan peringatan‐peringatan‐Nya” (Mzm. 25:10). Jika pada setiap ja‐
lan terdapat kasih setia, maka jalan itu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan."