• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Sistem 1. Definisi Sistem

Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai. Berikut ini adalah pengertian sistem dari beberapa ahli :

Menurut Kadir (2014:61) menyatakan bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Sedangkan menurut Mulyanto (2018:49) dalam jurnal mengatakan “Sistem merupakan serangkaian aktifitas yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

2. Definisi Informasi

Menurut Nursahid (2015:56) dalam jurnalnya Menjelaskan bahwa “Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat”.

Menurut Djahir (2014:8) menjelaskan “Informasi merupakan suatu kesatuan yang tampak maupun tidak tampak fungsinya untuk mengurangi ketidakpastian suatu keadaan atau peristiwa di masa depan”.

(2)

3. Definisi Sistem Informasi

Menurut Kadir (2014:8) dalam bukunya menyimpulkan bahwa “sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang di proses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan”.

Sedangkan menurut Hall dalam Kadir (2014:9) “Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”.

4. Definisi Pendidikan

Menurut Kadir (2015:60) “Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan oleh sekolah terhadap anak yang bersekolah agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka”.

Sedangkan menurut Kusnadi (2016:INF-221) dalam jurnalnya mengatakan “Pendidikan merupakan langkah awal seseorang untuk dapat memperoleh sebuah kesuksesan, adanya pengetahuan serta pengalaman yang sangat luas dan memasuki era yang telah modern yang persaingannya sangat tinggi”.

5. Sistem Berorientasi Obyek

Menurut Kadir (2014:204) menjelaskan bahwa “Ide dasar pada pemrograman berorientasi objek adalah mengombinasikan data dan prosedur-prosedur untuk mengakses data menjadi sebuah kesatuan unit”. Berikut ini adalah aspek-aspek penting yang sering dibahas di UML yang berkaitan dengan obyek. (Munawar, 2018:56)

(3)

a. Abstraksi

Abstraksi bertujuan untuk memfilter properties dan operation pada suatu obyek, sehingga hanya tinggal properties dan operation yang dibutuhkan saja.

b. Inheritance

Seperti yang sudah diuraikan di atas, obyek adalah contoh/ instance dari sebuah class. Hal ini mempunyai konsekuensi yang penting yaitu sebagai instance sebuah class, sebuah obyek mempunyai semua karakteristik dari classnya. Inilah yang disebut dengan inheritance (pewaris sifat).

c. Polimorphisme

Menurut Munawar (2018:58) menjelaskan “Polimorphisme adalah konsep yang sangat handal bagi pengembang perangkat lunak untuk pemisah secara jelas diantara sub sistem yang berbeda”. Dengan demikian sebuah sistem akan bisa dimodifikasi secara mudah karena hanya dibutuhkan interface antar class.

d. Encapsulation

Encapsuation sering disebut dengan penyembunyian informasi

(Information hiding). Konsep ini sebernarnya lebih didasari pada fakta yang ada di dunia nyata bahwa tidak semua hal perlu diperlihatkan. Meski banyak hal yang tidak perlu diperlihatkan, tetap saja suatu obyek perlu memiliki ‘wajah’ yang bisa dilihat sehingga memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan obyek tersebut guna meminta kepada obyek tersebut untuk menjalankan sautu operasi.

(4)

e. Message Sending

Dalam sistem OO, obyek-obyek saling berkomunikasi satu sama lain dengan mengirim pesan. Suatu obyek mengirim sebuah pesan kepada obyek yang lain untuk menjalankan sebuah operation dan obyek yang menerina akan memberikan respon untuk menjalankan operation tersebut. f. Association

Menurut Munawar (2018:59) menjelaskan “Association (asosiasi) adalah hubungan antar obyek yang saling membutuhkan”. Hubungan ini bisa satu arah ataupun lebih dari satu arah.

g. Aggregation

Menurut Munawar (2018:60) menjelaskan bahwa “Aggregation adalah bentuk khusus dari asosiasi yang menggambarkan seluruh bagian suatu obyek merupakan bagian dari obyek yang lain”.

2.1.2. Website 1. Internet

Menurut Rivai (2014:20) daam jurnalnya mengemukakan “Internet merupakan sekumpulan jaringan yang terhubung satu dngan lainnya, dimana jaringan menjadikan sambungan menuju global informasi”.

Sedangkan menurut Sunarto dalam jurnal kuryanti (2014:78) menjelaskan “Internet adalah kompulan komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dalam sebuah jaringan”.

(5)

2. Website

Menurut Rivai (2014:20) dalam jurnalnya menjelaskan “Website merupakan kumpulan dari halaman-halaman yang berhubungan dengan file-file lain yang saling terkait”.

Sedangkan menurut Puspitosari dalam jurnal Kristania (2017:84) mengatakan “website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur inernet sehingga bisa diakses di seluruh dunia, selamaterkoneksi dengan jaringan internet”.

3. Aplikasi Berbasis Web a. Web Browser

Menurut Nursahid (2015:56) dalam jurnalnya menjelaskan :

“Www atau world wide web atau web saja merupakan sebuah sistem yang saling terkait dalam sebuah dokumen yang berformat hypertext yang berisi beragam informasi, baik tulisan, gambar, suara, video, dan informasi multimedia lainnya dan dapat diakses melalui sebuah perangkat yang disebut web browser”.

b. Web Server

Menurut Nursahid (2015:56-57) dalam jurnalnya menjelaskan :

“Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi yang menerima permintaan http ataupun https ( hypertext transfer protocol security ) dari client melalui web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman web yang umumnya berbentuk dokumen dalam format HTML”.

2.1.3. Basis Data 1. Basis Data

Menurut Nursahid dalam (2015:58) jurnalnya mengatakan “Basis data atau database merupakan kumpulan dari data yang saling terhubung satu dengan lainnya”.

(6)

2. PHP

Menurut Arief dalam Kusnadi (2016:INF-222) menjelaskan “PHP (Hypertext Prepocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

3. MySQL

Menurut Kadir dalam Kristania (2017:84) menyatakan bahwa “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai Bahasa dasar untuk mengakses databasenya.”

4. HTML

Menurut Arief dalam Kusnadi (2016:INF-222) menjelaskan “HTML atau HyperText Markup Lenguage merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web”.

5. CSS

Menurut Sugiri dan Kurniawan dalam Kusnadi (2016:INF-222) menjelaskan “CSS (Cascading Style Sheets) adalah sebuah cara untuk memisahkan isi dengan layout dalam halaman-halaman web yang dibuat.”

6. PHPMyAdmin

Menurut Zaki dalam Kristania (2017:84) menjelaskan “PHPMyAdmin adalah MySQL client yang berupa aplikasi web dan umumnya tersedia di server php seperti XAMPP maupun server komersial lainnya”.

7. Xampp

Menurut Aryanto dalam Kristania (2017:84) menjelaskan “XAMPP merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak pemrograman dan database yang di

(7)

dalamnya terdapat berbagai macam aplikasi pemrograman seperti : Apache HTTP Server, MySQL, database, Bahasa pemrograman PHP dan perl”.

8. Jquery

Menurut Wahana Komputer dalam Kusnadi (2016:INF-222) menjelaskan “JQuery merupakan pustaka JavaScript yang dibangun untuk mempercepat dan memperingkas serta menyederhanakan manipulasi dokumen HTML, penanganan event, animasi, dan interaksi Ajax untuk mempercepat pengembangan web”.

2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak 1. Metode Prototype

Menurut Kadir (2014:357) dalam bukunya menjelaskan “Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai”. Model prototipe terdiri dari beberapa tahapan yaitu, communication, quick plan and modeling quick design, construction, dan delivery & feedback. Berikut ini adalah gambar dari model prototipe (Merindasari, 2015:484).

(8)

Sumber : Merindasari (2015:484)

Gambar II.1. Tahapan Model Pengembangan Prototipe

2.1.5. Penelitian Terkait

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, penulis mengumpulkan berbagai referensi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan latar belakang tema yang diangkat. Penelitian yang terkait tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Esti Merindasari, 2015 yang berjudul “Sistem Penilaian Akademik Siswa Kurikulum 2013 Berbasis Web di SMAN 1 Trenggalek”. Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah model prototype. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan sistem informasi penilaian akademik siswa kurikulum 2013 berbasis web. Masalah

(9)

yang sedang terjadi pada penelitian ini adalah proses penilaian terhadap akademik siswa yang dilakukan kurang efisien dan menyita banyak waktu guru, maupun siswa. Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi penilaian akademik berbasis web yang dibangun mampu mengoptimalkan proses penilaian akademik sesuai penilaian kurikulum 2013.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Khaerul Anam dan Asep Taufik Muharram, 2018 yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada MI Al-Mursyidiyyah Al-‘Asyirotussyafi’iyyah”. Metode yang digunakan dalam melakukan pengembangan sistem aplikasi yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan model proses waterfall. Berdasarkan hasil pemantauan yang peneliti lakukan, nilai akademik siswa yang sedang berjalan pada sekolah tersebut dilakukan dengan cara dimana siswa dan wali siswa hanya bisa melihat hasil dari kemampuan siswa tersebut pada akhir masa pembelajaran. Untuk membantu pihak sekolah dan orang tua atau wali siswa dalam memantau nilai akademik siswa melalui sebuah aplikasi berbasis web dan diharapkan aplikasi ini dapat memberikan informasi kepada pihak sekolah dan orang tua secara efektif dan efisien.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Yustina Meisella Kristania, Ina Maryani dan Iqbal Asyifudin, 2017 dengan judul “Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMK Negeri 2 Banyumas”. Metode penelitian yang digunakan yaitu pengembangan perangkat lunak menggunakan model waterfall. Tujuan dari penelitian in adalah untuk membuat website yang dapat digunakan untuk mengelola data guru, data siswa dan data akademik. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, permasalahan yang terjadi pada sekolah tersebut adalah masih menggunakan sistem manual dalam mengolah data. Hal ini dapat beresiko

(10)

terjadi kerangkapan data dan kurang terjaminnya keamanan data. Siswa juga hanya dapat melihat nilai saat kenaikan kelas dan waktu melihatnya pun terbatas. Peneliti membuat sebuah website yang diharapkan dapat memudahkan proses penyebaran informasi, memudahkan guru dalam mengolah data akademik sehingga dapat meminimalisir terjadinya kerangkapan data keamanan data menjadi lebih terjamin.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Yahdi Kusnadi dan Merina Purspitasari, 2016 dengan judul “Sistem Informasi Akademik Berbasis Web (Studi Kasus pada SMP Al-Basyariah Bogor)”. Metode yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) dengan model proses waterfall. Permasalahan yang terjadi pada sekolah tersebut adalah belum terkelola dengan baik sehingga seringkali mempersulit dalam pelaksanaan aktifitas-aktifitas akademik yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kemudahan pada saat proses pengolahan data siswa dan guru, mempermudah dalam pengolahan nilai siswa, meminimalisir kesalahan dalam pencatatan data siswa, dan meningkatkan keamanan data siswa sehingga keamanan data siswa lebih terjamin.

5. Penelitian yang dilakukan oleh M. Iqbal Dzulhaq, Rahmat Tullah, dan Putra Satia Nugraha, 2017 dengan judul “Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013”. Metode yang digunakan dalam melakukan pengembangan sistem aplikasi yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan model proses waterfall. Permasalahan yang terjadi yaitu kegiatan guru-guru dalam melakukan penilaian terhadap siswa-siswi SMA Negeri 4 Kota Tangerang masih menghasilkan data yang berulang, tidak tercatat, kurang teliti, salah perhitungan dalam penilaian. Selain itu sistem yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan media kertas yang kurang menunjang untuk jangka

(11)

waktu yang panjang karena jumlah data guru dan siswa yang banyak maka data yang ditampung akan semakin besar, sehingga akan memperlambat kinerja sistem intik menyajikan informasi secara cepat dan tepat. Untuk alternatif pemecahan masalah yang terjadi, penulis akan menerapkan sistem informasi akademik ini dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Terdapat fungsi cetak raport pada sistem informasi akademik. Siswa dapat membuka sistem infrmasi akademil untuk melihat nilai. Guru dapat input nilai sendiri tanpa harus meminta bantuan admin sekolah.

2.2. Perlalatan Pendukung

Adapun peralatan pendukung yang digunakan pada laporan Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut.

2.2.1. ERD dan LRS

1. Definisi ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Merindasari (2015:485) menjelaskan “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana data dan informasi akan disimpan di dalam basis data beserta reasi antar data”.

(12)

Sumber : Melindasari (2015:486)

Gambar II.2. Contoh Entity Relationship Diagram

2. LRS (Logical Record Structure)

Menurut Tabrani dalam jurnal Mulyanto (2018:54) mengemukakan bahwa ”Logical Record Structure dibentuk dengan nomor dari tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik”. Berikut ini adalah contoh dari LRS :

(13)

Sumber : Mulyanto (2018:58)

Gambar II.3. Contoh LRS

2.2.2. UML (Unified Modeling Language)

Menurut Mulyani (2016:35) mengatakan bahwa “UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

(14)

1. Use Case Diagram

Menurut Mulyani (2016:42) megatakan bahwa “Use Case Diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor”. Diagram ini hanya menggambarkan secara global. Karena Use Case Diagram hanya menggambarkan sistem secara global. Mala elemen-elemen yang digunakan pun sangat sedikit, berikut ini elemen-elemen-elemen-elemen yang digunakan pada Use Case diagram.

Sumber : Mulyani (2016:43)

Gambar II.4. Elemen dari Use Case Diagram

Sistem, merupakan batasan-batasan proses yang sudah kita deskripsikan dalam sebuah sistem.

Aktor, elemen yang menjadi pemicu sistem. Aktor bisa berupa orang, mesin, ataupun sistem lain yang berinteraksi dengan use case.

Use case, potongan proses yang merupakan bagian dari sistem. Association, menggambarkan interaksi antara use case dan aktor.

Depedency, menggambarkan relasi (relationship) antara dua use case. Ada 2 (dua) tipe dari dependency yaitu, include dan extends. Include merupakan tipe dari dependency yang menghubungkan dua use case dimana, satu use case membutuhkan use case yang satunya sedangkan extends adalah tipe dari

(15)

dependency yang menghubungkan dua use case dimana satu use case terkadang akan memanggil use case yang satunya, tergantung pada kondisi. Generalization, mnggambarkan pewarisan antara dua aktor atau use case dimana salah satu aktor atau use case mewarisi properties k aktor atau use case yang satunya.

Sumber : Mulyani (2016:44)

Gambar II.5. Contoh Use Case Diagram

2. Activity Diagram

Menurut Mulyani (2016:55) menyatakan bahwa “Activity Diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktivitas) pada use case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case”. Berikut ini elemen-elemen dari activity diagram.

Activities, yaitu elemen yang diguakan untuk menggambarkan aktivitas.

Transitions, yaitu elemen yang digunakan untuk menggambarkan transisi dari elemen yang satu ke elemen yang lainnya.

Berikut ini contoh gambar dari activities dan transitions

Sumber : Mulyani (2016:55)

(16)

Decisions, yaitu elemen yang digunakan untuk percabangan logika. Elemen ini sering kita jumpai pada flowchart terutama flowchart yang digunakan untuk menggambarkan sebuah algoritma. Berikut ini contoh gambar dari elemen decisions.

Sumber : Mulyani (2016:56)

Gambar II.7. Contoh Elemen Decisions

Merge Point, yaitu elemen yang digunakan untuk menggabungkan percabangan proses. Elemen ini merupakan kebalikan dari elemen decisions digunakan untuk percabangan, sedangkan merge point digunakan sebagai penggabungan dari percabangan. Berikut contoh gambar dari elemen merge point.

Sumber : Mulyani (2016:56)

Gambar II.8. Contoh Notasi Merge Point

Start point, yaitu elemen yang digunakan untuk memulai activity diagram End point, yaitu elemen yang digunakan untuk mengakhiri activity diagram. Berikut ini contoh gambar dari start dan end point.

(17)

Sumber : Mulyani (2016:57)

Gambar II.9. Contoh Start Point dan End Point.

Concurrency, yaitu elemen yang digunakan sebagai percabangan proses (bukan percabangan logika). Proses yang ada didalam elemen ini, bisa dilakukan secara random (tidak berurutan). Berikut ini contoh gambar dari concurrency.

Sumber : Mulyani (2016:57)

Gambar II.10. Contoh Notasi Concurrency

Synchronization, yaitu elemen yang digunakan untuk menggabungkan proses yang dipisahkan oleh concurrency. Berikut adalah contoh dari synchronization.

Sumber : Mulyani (2016:58)

(18)

Swimlines, yaitu elemen yang digunakan untuk memisahkan antara aktor dan sistem ataupun antara aktor yang satu dengan aktor yang lain atau antara sistem yang satu dengan sistem yang lain. Berikut adalah contoh dari swimlines.

Sumber : Mulyani (2016:58)

Gambar II.12. Contoh Elemen Swimlines

Sinyal, yaitu acuan waktu yang bisa dijadikan trigger (pemicu) untuk aktivitas tertentu, misalnya, setiap akhir jam kerja seluruh staff wajib memberikan laporan kepada manajer. Setiap akhir jam kerja bisa kita simbolkan dengan sinyal waktu. Berikut ini contoh gambar elemen dari sinyal.

Sumber : Mulyani (2016:59)

(19)

Berikut ini contoh kasus dari penggunaan activity diagram.

Sumber : Anam (2018:213)

Gambar II.14. Contoh Activity Diagram

3. Class Diagram

Menurut Mulyani (2016:101) mengatakan “Class diagram merupakan salah satu diagram yang digunakan pengembangan brorientasi object (OOP)”. Dengan menggunakan ERD kita sudah bisa menggambarkan entity dan relasi dari entity tersebut, tapi kita tidak bisa menggambarkan prilaku dari entity tersebut. Umtuk menggambarkan prilaku dari entity kita menggunakan class diagram. Berikut contoh class

(20)

Sumber : Mulyani (2016:102)

Gambar II.15. Contoh Class

Setelah menentukan class, kita akan menentukan relasi antar class, tidak jauh berbeda dengan ERD relasi antar class akan menghubungkan antara satu class dengan satu class lainnya dan ditambah dengan hubungan jumlah record untuk masing-masing class yang biasa disebut dengan istilah multiplicity. Berikut contoh relasi dari diagram class.

Sumber : Mulyani (2016:102)

Gambar II.16. Contoh relasi Class Diagram

4. Sequence Diagram

Menurut Setiawan (2018:130) mengatakan “Diagram sekuens menggambarkan behavior objek pada Usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antarobjek”. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuens maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah Usecase beserta metode-metode yang dimiliki class yang diinstansiasi menjadi objek itu. Berikut adalah contoh dari Sequence Diagram :

(21)

Sumber : Nandika (2014:5)

Gambar

Gambar II.1. Tahapan Model Pengembangan Prototipe
Gambar II.2. Contoh Entity Relationship Diagram
Gambar II.3. Contoh LRS
Gambar II.4. Elemen dari Use Case Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada laporan kasus ini terdapat keterbatasan karena dari 5 pasien yang dilaporkan hanya 2 pasien yang dapat dilakukan pemeriksaan serologi ulangan dan melanjutkan

Yang bersangkutan dapat dipertimbangkan untuk naik pangkat ke Pembina (Gol. IV/a) pada periode kenaikan pangkat 1 Oktober 2004, tanpa harus didahului dengan kenaikan jabatan.

Walaupun responden memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, tetapi memiliki beban kerja yang berlebihan dalam pekerjaannya maka responden/perawat tersebut tidak akan

Penciptaan karya seni fotografi dokumenter yang berjudul “Pekerja Wanita Pengelola Tembakau Jember Dalam Fotografi Dokumenter” dapat memberikan informasi khusunya penikmat

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, menunjukkan adanya hubungan yang tidak konsisten antara variabel working capital, current ratio, dan firm size

1) Guru pembimbing melaksanakan peran dan tugasnya secara profesional. Peran dan tugas keprofesian hendaknya menjadi fokus di dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari di

Skripsi berjudul “Metode Rehabilitasi Non-Medis di Rumah Sakit Khusus Jiwa dalam Pandangan Tasawuf”, disususun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Berdasrkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.Penyebab remaja mengkonsumsi minuman keras di Jorong Batang