• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI ORGANISASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

2.1. Sejarah Singkat Organisasi

Kecamatan di Provinsi DKI Jakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1978 tentang Pemerintahan Wilayah Kota dan Kecamatan di Provinsi DKI Jakarta. Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki delapan kecamatan yaitu: Kalideres, Cengkareng, Kembangan, Kebon Jeruk, Palmerah, Grogol Petamburan, Tambora, dan Taman Sari.

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 209 dijelaskan bahwa Kecamatan adalah perangkat daerah Kabupaten/kota. Kedudukan Kecamatan dijelaskan pada pasal 221 UU No. 23 Th.2014 sebagai berikut :

(1) Daerah kabupaten/kota membentuk Kecamatan dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan.

(2) Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dengan Perda Kabupaten/Kota berpedoman pada peraturan pemerintah.

(3) Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang pembentukan Kecamatan yang telah mendapatkan persetujuan bersama bupati/wali kota dan DPRD kabupaten/kota, sebelum ditetapkan oleh bupati/walikota disampaikan kepada Menteri melalui gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk mendapat persetujuan.

(2)

Jadi Kecamatan dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan artinya dengan adanya Kecamatan, Camat sebagai pimpinan tertinggi di Kecamatan harus dapat mengkoordinasikan semua urusan pemerintahan di Kecamatan, kemudian juga Camat harus memberikan pelayanan publik di Kecamatan dan juga pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan. Selanjutnya Kecamatan dibentuk cukup dengan Peraturan Daerah, dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Namun Rancangan Perda tentang pembentukan Kecamatan tersebut sebelumnya harus mendapat persetujuan bersama antara Bupati/Walikota disampaikan kepada Menteri melalui Gubernur untuk mendapat persetujuan.

2.2. Lingkup dan Bidang Usaha

2.2.1. Lingkup Kecamatan Kota Administrasi Jakarta Barat

Jakarta Barat adalah salah satu dari 5 kota administrasi di DKI Jakarta. Secara administratif terbagi menjadi 8 kecamatan dan 56 kelurahan. Kota administrasi Jakarta Barat di sebelah utara berbatasan dengan wilayah Jakarta Utara, sebelah selatan dengan Kota Administrasi Jakarta Selatan, sebelah barat dengan Kota Tangerang dan sebelah timur dengan Kota Administrasi Jakarta Pusat. Nama kecamatan dan luas wilayahnya dapat dilihat pada Tabel 2.1, dimana kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Cengkareng dan yang paling kecil adalah Kecamatan Taman Sari.

(3)

Tabel 2.1. Nama Kecamatan dan Luas Wilayah

No Kecamatan Luas Wilayah

1 Kebon Jeruk 17,51 Km 2 Kembangan 24,93 Km 3 Cengkareng 27,93 Km 4 Kalideres 27,39 Km 5 Grogol Petamburan 11,29 Km 6 Palmerah 7,54 Km 7 Tambora 5,49 Km 8 Taman Sari 4,37 Km

Sumber : Jakarta Barat dalam Angka ( Tahun 2014)

2.2.2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Kecamatan Provinsi DKI Jakarta

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kecamatan Provinsi DKI Jakarta

Sumber: Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 248 Tahun 2014

Gambar struktur organisasi di atas menggambarkan uraian tugas kecamatan, kepala kantor adalah camat, dibantu oleh wakil camat dan sekretaris kecamatan. Sekretaris Kecamatan membawahi 3 kasubag yaitu kasubag perencanaan dan anggaran, kasubag keuangan dan kasubag umum, dan kepala seksi sebanyak 3 orang yaitu kasi pemerintahan dan ketentraman ketertiban, kasi pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, kasi prasarana dan sarana yang berada langsung di bawah koordinasi camat dan wakil camat.

CAMAT SEKRETARIS CAMAT WAKIL CAMAT KASUBAG KEUANGAN KASUBAG PERENCANAAN& ANGGARAN KASUBAG UMUM KEPALA SEKSI PRASARANA&S ARANA KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN EKONOMI & KESRA KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN& TRAMTIB

(4)

2.2.3. Bidang Usaha

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 248 Tahun 2014, pasal 3, disebutkan bahwa (1). Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang dilimpahkan Gubernur dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas pemerintahan daerah di wilayah kecamatan. (2). Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecamatan menyelenggarakan fungsi : a). Penyusunan rencana strategis dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) kecamatan; b). Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen anggaran kecamatan; c). Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat; d). Pengoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; e). Pengoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan daerah; f). Pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; g). Pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan; h). Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan; i). Pelaksanaan Pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Kelurahan; j). Pengoordinasian, pengendalian dan evaluasi penyusunan rencana strategis dan rencana kerja anggaran Satuan Kerja sektor dan kelurahan di wilayah Kecamatan; k). Pengoordinasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan operasional tugas satuan kerja sektor dan kelurahan di wilayah kecamatan; l). Penyediaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana umum; m) Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan, perawatan prasarana dan sarana kerja kecamatan; n). Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang

(5)

kecamatan; o). Pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan kecamatan; p) Pengelolaan kearsipan, data dan informasi kecamatan; dan q) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi kecamatan.

Sejak dibentuknya Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan pada bulan Januari 2015, pelayanan masyarakat yang masih menjadi kewenangan Camat adalah pelayanan administrasi di bidang pertanahan, perkawinan, kependudukan dan pencatatan sipil.

2.3. Sumber Daya

Tabel 2.2. Data Kepegawaian

No. Kecamatan Golongan Pendidikan Jumlah

I II III IV SD SLTP SLTA D3 S1 S2 1. Kebon Jeruk - 3 19 1 - - 1 3 17 2 23 2. Kembangan - 2 19 1 - - - 1 20 1 22 3. Cengkareng - 4 16 1 - - - 4 15 2 21 4. Kalideres - 4 16 2 - - - 4 16 2 22 5. Gropet - 3 17 1 - - - 3 16 2 21 6. Palmerah - 3 19 2 - - - 3 18 3 24 7. Tambora - 3 13 1 - - - 3 10 4 17 8. Taman Sari - 3 15 1 - - - 3 15 1 19 Jumlah - 25 134 10 - - 1 24 127 17 169 Sumber : Kantor Kepegawaian Kota Administrasi Jakarta Barat

Tabel 2.2. menggambarkan jumlah pegawai sebanyak 169 orang, dimana sebagian besar berpendidikan tinggi dan mempunyai pangkat yang tinggi. Tingkat pendidikan tinggi mulai dari D3 sampai S2 sebanyak 168 orang (99 %), dan hanya 1 orang (1 %) yang berpendidikan rendah. Pegawai dengan golongan/ pangkat III dan IV sebanyak 144 orang (85%) dan golongan II sebanyak 25 orang (15%).

(6)

Tabel 2.3. Formasi Jabatan Pada Kecamatan Provinsi DKI Jakarta

No. Jabatan Struktural No. Jabatan Fungsional Umum

1. Camat 2. Wakil Camat 3. Sekretaris Camat

4. Kasubag Umum 1. Pengelolaan / Pengurus Barang

2. Pengadministrasian Umum 3. Penyiap Berkas

5. Kasubag Perencanaan dan Anggaran

4. Pengolahan Data Perencanaan dan anggaran

5. Pengadministrasian Perencanaan dan anggaran

6. Kasubag Keuangan 6. Bendaharawan

7. Verifikasi

8. Pengolahan Data Keuangan 7. Kasi Pemerintahan ,

Ketentraman dan Ketertiban

9. Pengolahan Data Pemerintah, Ketentraman dan Ketertiban 10. Pengadministrasi Pemerintah,

ketentraman dan ketertiban 8. Kasi Pemberdayaan

Ekonomi dan

Kesejahteraan Rakyat

11. Pengolahan Data Pemberdayaan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat 12. Pengadministrasi Pemberdayaan

Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat 9. Kasi Prasarana dan Sarana 13. Pengolahan Data Prasarana dan Sarana

14. Pengadministrasi Prasarana dan Sarana

Sumber : Biro Tatalaksana dan Reformasi Birokrasi Pemprov DKI Jakarta

Dari Tabel 2.3 dapat dilihat bahwa ada 23 formasi jabatan yang ada di Kecamatan Provinsi DKI terdiri dari 9 jabatan struktural, camat, wakil camat, sekretaris camat, 3 kepala seksi dan 3 kepala sub bagian, dan 14 jabatan fungsional umum yaitu pengurus barang, penyiap berkas, bendahara, verifikator, serta pengadministrasi dan pengolah data di masing-masing bagian.

2.4. Tantangan Bisnis Organisasi

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Barat, antara lain:

(7)

a). Kemacetan, semua kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Barat terdapat titik-titik kemacetan, seperti di jalan raya Joglo Kecamatan Kembangan, Kawasan Rawa Belong di Kecamatan Kebon Jeruk, Cengkareng arah Kalideres dan kawasan Slipi.

b). Banjir, terjadi karena faktor alam dan dampak kerusakan lingkungan di Jabodetabek, kebiasaan sebagian warga yang membuang sampah di sungai dan bantaran sungai yang dijadikan pemukiman.

c). Premanisme, akibat kesejahteraan warga yang tidak merata serta keterbatasan lapangan pekerjaan, titik-titik rawan terdapat di 8 kecamatan Jakarta Barat.

d). Kemiskinan, salah satu kecamatan di Jakarta Barat dengan tingkat kemiskinan yang tinggi adalah Kecamatan Tambora, dengan pemukiman penduduk yang padat dan kumuh dan rawan bencana kebakaran.

e). Kebersihan, sampah yang tidak terangkut karena minimnya sarana dan prasarana, jarak yang jauh dengan TPA di Bantar Gebang dan kurangnya tempat penampungan sampah sementara.

f). Lingkungan hidup, kurangnya ruang terbuka hijau.

g). Disiplin warga, Perda Nomor 8 tahun 2007 tentang larangan berdagang di trotoar, mengemis, mengamen, penggunaan jembatan penyebrangan tidak dengan semestinya, belum dianggap serius oleh warga.

2.5. Proses Bisnis Organisasi

Proses kegiatan pelayanan masyarakat di Kecamatan di gambarkan dalam alur Flowcart berikut ini:

(8)

Gambar 2.2. Standar Operasional Prosedur Pelayanan Kecamatan

Sumber: SOP PTSP Kecamatan Provinsi DKI Jakarta

Pemohon Informasi / Persyaratan Kembali Ke Pemohon Berkas Selesai Cek Berkas Tidak Lengkap Proses Lengkap Mengisi Form dan

Melengkapi Persyaratan Berkas Kembali Ke Pemohon Selesai PengambilanForm Isian

Gambar

Tabel 2.1. Nama Kecamatan dan Luas Wilayah
Tabel  2.2.  menggambarkan  jumlah  pegawai  sebanyak  169  orang,  dimana  sebagian besar berpendidikan tinggi dan mempunyai pangkat yang tinggi
Gambar 2.2. Standar Operasional  Prosedur Pelayanan Kecamatan  Sumber:  SOP PTSP Kecamatan Provinsi DKI  Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

1) Prosedur pencatatan antara blokir dan sita pada buku tanah yaitu pertama, harus memenuhi syarat-syarat blokir dan sita yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPN

zuraidahsgs@gmail.com Aktif 2 Mac 2016 Pengurusan 94 Puan Suhana Md Chairi Bahagian Akademik suhana@upm.edu.my Aktif 23 Mac 2016 ADK 95 Encik Ahmad Faisal Abdul Ghafar Pusat

Lokasi penelitian areal IP 300 di Subang pada saat penelitian telah terjadi serangan hama tikus yang cukup besar (Komunikasi Pribadi), sehingga lingkungan areal

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat dikatakan bahwa lima hal tersebut yang merupakan kom- ponen kecerdasn emosi diantaran mengenal emosi diri, mengelola emosi,

Dalam perancangan permainan kartu yang merupakan ragam kreasi baru ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk membuat target audience dapat tertarik, menyukai dan

Adanya penambahan antioksidan seperti senyawa polifenol dari berbagai variasi air seduhan teh dapat memberikan dampak yang lebih baik bagi tubuh.Tujuan penelitian ini adalah

mengatakan bahwa tingkat pendapatan setelah revitalisasi mengalami penurunan, menurut beberapa pedagang pasar tradisional Jrakah, mengatakan bahwa revitalisasi memang

Penyertaan saham Perseroan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas dimana penyertaan saham