• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PERMAINAN ABC 5 DASAR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I SDN 1 KURIPAN UTARA TAHUN AJARAN 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN PERMAINAN ABC 5 DASAR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I SDN 1 KURIPAN UTARA TAHUN AJARAN 2015/2016"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENERAPAN PERMAINAN ABC 5 DASAR DALAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

PADA SISWA KELAS I SDN 1 KURIPAN UTARA TAHUN

AJARAN 2015/2016

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan

Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

MUHAMAD MUZARKASI E1E012046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

(2)
(3)

iii ABSTRAK

Penerapan Permainan ABC 5 Dasar dalam Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan pada Siswa Kelas I SDN 1 Kuripan Utara

Oleh

Muhamad Muzarkasi, Ida Bagus Kade Gunayasa dan Lalu Hamdian Affandi

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram

Email : muhamadmuzarkasi@gmail.com

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan permainan ABC 5 Dasar dalam peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SDN 1 Kuripan Utara. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan. Instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi aktivitas mengajar guru dan lembar tes kemampuan membaca permulaan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan permainan ABC 5 Dasar yang optimal dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa SDN 1 Kuripan Utara. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan kemampuan membaca permulaan pada indikator pelafalan yaitu rata-rata skor yang diperoleh adalah 3,00 pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 3,54. Pada indikator kelancaran rata-rata skor yang diperoleh adalah 2,72 pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 3,18. Pada indikator intonasi rata-rata skor yang diperoleh adalah 2,27 pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 2,45. Sedangkan pada indikator keberanian rata-rata skor yang diperoleh adalah 3,54 pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 3,81 dari skor maksimal 4,00. Adapun hasil belajar membaca permulaan siswa, sebelum pemberian tindakan ketuntasan klasikal hasil tes membaca permulaan siswa adalah 27,3% dan rata-rata hasil tes membaca permulaan siswa sebesar 62,7 dan pada siklus I meningkat menjadi 63,6% dan 72,1 pada rata-rata nilai tes membaca siswa. Dan hasil tes membaca siswa semakin meningkat pada siklus 2 yaitu 81,8% dalam ketuntasan klasikal dan rata-rata nilai tes membaca siswa adalah 81,2

Kata Kunci : Permainan ABC 5 Dasar, Pelafalan, Kelancaran, Intonasi dan Keberanian.

(4)

iv

ABSTRACT

THE APPLICATION OF ABC 5 DASAR GAME IN INCREASED EARLY READING ABULITY OF FIRST GRADE STUDENT SDN 1 KURIPAN

UTARA OF THE SCHOOL YEAR 2015-2016 Oleh

Muhamad Muzarkasi, Ida Bagus Kade Gunayasa dan Lalu Hamdian Affandi

Teacher Education Elementery School

Depatement of Science education , FKIP Mataram University Email : muhamadmuzarkasi@gmail.com

The purpose of this research is to analyze the implementation of the ABC 5 Dasar game in increased early reading ability of first grade students at SDN 1 Kuripan Utara. This research have two cycles, each cycle consisting of two meetings. Each cycle consists of four stages. The research instrument is observation sheet learning activities of students, teacher teaching activity observation sheet and Early reading ability test sheet. The results of this research can be concluded that the application of the ABC 5 Dasar game optimum can increase Early reading ability of students at SDN 1 Kuripan Utara. This is demonstrated by the increase in the early ability reading of the indicators of pronunciation which is the average score obtained was 3.00 in the first cycle and increased in the second cycle to 3.54. At an average smoothness indicator score obtained was 2.72 in the first cycle and increased in the second cycle to 3.18. On the indicator intonation average score obtained was 2.27 in the first cycle and increased in the second cycle to 2.45. While the indicator courage average score obtained was 3.54 in the first cycle and increased in the second cycle be 3.81 of the maximum score of 4.00. The results of the beginning students learn to read, before granting actions classical completeness Early reading test results of students was 27.3% and the average test reading of 62.7 and beginning students in the first cycle increased to 63.6% and 72.1 on the average reading test scores of students. And test results of students' reading increases in cycle 2, namely 81.8% in classical completeness and average reading test scores of students is 81.2

(5)

1

A. PENDAHULUAN

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SD/MI, mencakup komponen keterampilan berbahasa yang meliputi 4 aspek, yaitu : membaca, menulis, mendengar dan berbicara.

Keterampilan membaca merupakan bagian dari keempat aspek keterampilan berbahasa yang mempunyai peranan penting dan perlu dikembangkan secara sungguh-sungguh kepada peserta didik. Pembelajaran membaca permulaan merupakan program pembelajaran yang khusus dirancang untuk siswa di kelas-kelas awal pada saat mulai memasuki bangku sekolah dasar. Kemampuan membaca ini menentukan seseorang untuk menguasai kemampuan lainnya, sehingga siswa sekolah dasar dituntut utuk memiliki kemampuan membaca.

Realitas menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa kelas I SDN 1 Kuripan Utara sangat rendah. Hal itu tercermin dari hasil wawancara dengan guru kelas I SDN 1 Kuripan Utara Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat bahwa dari 11 orang siswa, 8 orang siswa yang belum terampil dalam membaca permulaan, mereka salah dalam melafalkan kata-kata pada kalimat sederhana.

Berdasarkan studi pendahuluan diketahui bahwa penyebab rendahnya kemampuan tersebut disebabkan oleh pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang kreatif yang membuat siswa kurang antusias dalam belajar. Salah satu metode yang dianggap tepat adalah permainan ABC 5 Dasar.

Masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini yaitu :

Bagaimanakah Penerapan Permainan ABC 5 Dasar Dalam Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas I SDN 1 Kuripan Utara ?

Adapun cara memecahkan masalah adalah dengan menerapkan Permainan ABC 5 Dasar. Permainan ABC 5 Dasar adalah permainan yang relevan dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan dan menyebabkan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis penerapan Permainan ABC 5 Dasar dalam peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SDN 1 Kuripan Utara Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2015/2016.

(6)

2

B. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1. Kemampuan Membaca Permulaan

kemampuan membaca permulaan adalah kemampuan atau kesanggupan seseorang dalam mengubah dan melafalkan lambang-lambang tulis (huruf, angka dan simbol) menjadi bunyi bermakna ataupun tidak bermakna tanpa disertai pemahaman mendalam akan lambang-lambang tersebut (melek huruf).

Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Permulaan adalah faktor fisiologis, faktor lingkungan, faktor psikologis dan faktor intelegensi. 2. Tinjauan Tentang Permainan ABC 5 Dasar

a. Pelaksanaan Permainan

Kuniawan (2015:26-27) menjabarkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan permainan ABC 5 Dasar, yakni sebagai berikut :

1) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok besar

2) Guru meminta masing-masing 3 siswa perwakilan kelompok untuk maju membentuk lingkaran

3) Guru menyediakan kartu huruf warna di depan lokasi permainan 4) Guru meminta siswa yang maju untuk menyuguhkan jarinya secara

bebas, sesuai dengan keinginan masing-masing siswa.

5) Guru dan siswa menghitung jari siswa yang disodorkan secara alfabetis (sambil menyanyikan lagu alfabet)

6) Huruf terakhir dari jari yang terakhir disebut merupakan huruf yang harus dicari kartunya.

7) Siswa yang pertama menemukan huruf yang dicari akan mendapatkan skor 50 untuk tim.

8) Selanjutnya guru mengganti perwakilan kelompok dengan siswa yang lain

9) Guru menyediakan kartu huruf vokal dan kartu suku kata yang berakhiran huruf vokal di depan lokasi permainan.

10) Guru meminta siswa yang maju untuk menyuguhkan jarinya secara bebas, sesuai dengan keinginan masing-masing siswa.

11) Guru dan siswa menghitung jari siswa yang disodorkan secara alfabetis (sambil menyanyikan lagu suku kata)

12) Huruf vokal atau suku kata terakhir dari jari yang terakhir disebut merupakan Huruf vokal atau suku kata yang harus dicari kartunya. 13) Siswa yang pertama menemukan kartu yang dicari akan mendapatkan

skor 50 untuk tim.

14) Guru melakukan permainan ini berulang-ulang sampai semua siswa mendapat giliran bermain

15) Selanjutnya guru menyusun huruf-huruf dan suku kata menjadi kata yang harus dibaca siswa, kelompok yang dapat membaca kata yang dimaksud akan mendapatkan skor 100.

(7)

3

3. Penelitian yang Relevan

a. Rohmatullah (skripsi:2013) dalam penelitian yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penerapan Metode Silaba Siswa Kelas I SDN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2012/2013”.

b. Dewi Murni Sari (skripsi:2015) dalam penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Permainan ABC dalam Peningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN 33 Ampenan Tahun Pelajaran 2014/2015”.

c. Dian Arafatul Laili (skripsi:2010) dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Kelas I melalui Kombinasi Metode SAS dan Pendekatan Belajar Sambil Bermain di SDN 48 Cakranegara Tahun Pelajaran 2009/2010”.

4. Kerangka Berpikir

Rendahnya kemampuan membaca permulaan disebabkan oleh pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang menyenangkan yang membuat antusias belajar siswa kurang. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih menggunakan metode lama, dimana guru membacakan nama huruf yang kemudian diikuti oleh siswa.

Permainan ABC 5 Dasar merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menarik minat, kesenangan, dan antusias belajar anak. Jika minat, kesenangan, dan antusias belajar anak sudah ada maka motivasi belajar anak menjadi tinggi. Semakin tinggi motivasi belajar anak maka semakin tinggi pula aktifitas belajar dan kemampuan membaca permulaan anak. Jika aktifitas belajar dan kemampuan membaca permulaan anak meningkat maka meningkat pula hasil belajar siswa.

Berdasarkan kerangka berpikir di atas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Jika permainan ABC 5 Dasar diterapkan dengan optimal maka kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SDN 1 Kuripan Utara Tahun Pelajaran 2015/2016 akan meningkat”.

C. Metode Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Kelas I SDN 1 Kuripan Utara yang terletak di Jln. Tgh. Ibrahim Al khalidy Dusun Kumbung Desa Kuripan Utara Kecamatan Kuripan Lombok Barat.

Penelitan ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 selama 2 (dua) minggu yang di mulai dari tanggal 9 Mei 2016 hingga 27 Mei 2016.

Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas I SDN 1 Kuripan Utara yang berjumlah 11 orang, terdiri atas 5 perempuan dan 6 laki-laki.

Dalam penelitian ini guru kelas bertindak sebagai observer dan peneliti betindak sebagai pengajar.

(8)

4

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung yang meliputi langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan permainan ABC 5 Dasar sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa. Faktor lain yang diamati peneliti adalah seluruh aktivitas belajar dan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SDN 1 Kuripan Utara dalam pembelajaran melalui permainan ABC 5 Dasar.

Variabel pada penelitian ini terdiri atas : variabel harapan dan variabel tindakan. Variabel harapan pada penelitian ini adalah kemampuan membaca permulaan dan variabel tindakan pada penelitian ini adalah Permainan ABC 5 Dasar. Untuk lebih jelasnya perhatiakan uraian berikut.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas karena penelitian tindakan kelas dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas secara nyata.

Langkah-langkah Penelitian :Tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan evaluasi, tahap refleksi

1. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu:

a. Data kuantitatif, berupa nilai tes kemampuan membaca permulaan siswa yang dikumpulkan dengan teknik tes

b. Data kualitatif, berupa informasi tentang tingkatan keefektifan pembelajaran di dalam kelas ketika guru mengajar dengan permainan yang dikumpulkan dengan tehnik pengamatan (observasi), catatan lapangan dan dokumentasi

2. Teknik Pengumpulan Data a. Tes

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes kemampuan membaca berupa tes lisan. Tes lisan yang berguna untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan dan dilakukan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam membaca permulaan.

b. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan tindakan kelas dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui permainan ABC 5 Dasar pada siswa kelas I SDN 1 Kuripan Utara.

3. Instrument Penelitian a. Tes

Kemampuan membaca permulaan yang diamati menggunakan rubrik penilaian adalah kelancaran, pelafalan, keberanian dan intonasi.

(9)

5

1) Aktivitas guru yang diamati adalah kegitan pendahuluan, penerapan permainan ABC 5 Dasar dan kegitan penutup

2) Aktivitas siswa yang diamati adalah kegiatan pendahuluan, kegiatan dalam permainan ABC 5 Dasar dank kegiatan penutup.

4. Teknik Analisis Data

a. Data Hasil Kemampuan Membaca Permulaan

Untuk mendapatkan nilai kemampuan membaca permulaan peserta didik digunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100

Sedangkan ketuntasan belajar klasikal nilai evaluasi diproleh setelah dilakukan tindakan kelas, kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar. Untuk mengukur ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus:

%𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ ≥ 69

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%

Nilai rata-rata) dihitung dengan rumus :

𝑀 =

Σ𝑋

𝑁

b. Data Aktivitas Siswa

Tabel Nilai Konversi

Interval Interval Skor Kategori

Mi + 1,5SDi ≤ X Mi + 3SDi 58,5 ≤ X ≤ 72 Sangat Aktif Mi ≤ X < Mi + 1,5SDi 45 ≤ X < 58,5 Aktif

Mi – 1,5SDi ≤ X < Mi 31,5 ≤ X < 45 Kurang aktif Mi – 3SDi ≤ X < Mi – 1,5SDi 18 ≤ X < 31,5 Tidak aktif

Keterangan : M = Nilai rata-rata skor siswa ∑X= jumlah nilai seluruhnya

(10)

6

c. Data Aktivitas Guru

Tabel Nilai Konversi

Interval Interval Skor Kategori

Mi + 1,5SDi ≤ X Mi + 3SDi 84,5 ≤ X ≤ 104 Sangat Aktif Mi ≤ X < Mi + 1,5SDi 65 ≤ X < 84,5 Aktif

Mi – 1,5SDi ≤ X < Mi 45,55 ≤ X < 65 Kurang aktif Mi – 3SDi ≤ X < Mi – 1,5SDi 26 ≤ X < 45,5 Tidak aktif 5. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila tercapai ketuntasan belajar klasikal yaitu minimal 80% dari seluruh siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 69 pada pembelajaran membaca permulaan dan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran minimal mencapai kategori baik. D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Ringkasan penelitian menggunakan permainan ABC 5 Dasar dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel. Ringkasan Analisis Data Kemampuan Membaca dan Hasil Observasi dengan Penerapan Permainan ABC 5 Dasar Siklus I dan II

Dari tabel di atas merupakan ringkasan hasil penelitian siklus I dan II yang menjelaskan bahwa kegiatan proses pembelajaran pada siklus I dan II mengalami peningkatan dan terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari adanya perolehan dan peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa pada siklus I dan II. Untuk melihat ketuntasan klasikal data tersebut dianalisis menjadi hasil belajar membaca permulaan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Siklus Aktivitas Guru

Aktivitas Siswa

Nilai rata-rata Kemampuan membaca Sko r Katago ri Sko r Kateg ori Pelafal an Intonas i Kelan caran Keberan ian I 91,5 Sangat Baik 63,5 Sanga t Aktif 3 2,27 2,72 3,54 II 102 Sangat Baik 69 Sanga tAktif 3,54 2,45 3,18 3,81 Pening katan 10,5 5,5 0,54 0,18 0,46 0,27

(11)

7

Tabel Ringkasan Analisis Data Hasil Belajar Membaca dan Hasil Observasi dengan Penerapan Permainan ABC 5 Dasar Siklus I dan II

Siklus Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Ketuntasan Belajar Siswa Skor Katagori Skor Katago

ri Nilai rata-rata Ketuntasan klasikal I 91,5 Sangat Baik 63,5 Sangat Aktif 72,1 63,6% II 102 Sangat Baik 69 Sangat Aktif 81,2 81,8% Peningka tan 10,5 5,5 9,1 18,2

Dari tabel di atas merupakan ringkasan hasil penelitian siklus I dan II yang menjelaskan bahwa kegiatan proses pembelajaran pada siklus I dan II mengalami peningkatan dan terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari adanya perolehan dan peningkatan hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan II yaitu dari rata-rata nilai siklus I 72,1 meningkat menjadi 81,2 pada siklus II. Begitu juga dengan ketuntasan Klasikal pada siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 63,6% meningkat menjadi 81,8%.

E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan permainan ABC 5 Dasar yang optimal dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa SDN 1 Kuripan Utara. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan kemampuan membaca permulaan pada indikator pelafalan yaitu rata-rata skor yang diperoleh adalah 3,00 pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 3,54. Pada indikator kelancaran rata-rata skor yang diperoleh adalah 2,72 pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 3,18. Pada indikator intonasi rata-rata skor yang diperoleh adalah 2,27 pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 2,45. Sedangkan pada indikator keberanian rata-rata skor yang diperoleh adalah 3,54 pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 3,81 dari skor maksimal 4,00. Adapun hasil belajar membaca permulaan siswa, sebelum pemberian tindakan ketuntasan klasikal hasil tes membaca permulaan siswa adalah 27,3% dan rata-rata hasil tes membaca permulaan siswa sebesar 62,7 dan pada siklus I meningkat menjadi 63,6% dan 72,1 pada rata-rata nilai tes membaca siswa. Dan hasil tes membaca siswa semakin meningkat pada siklus 2 yaitu 81,8% dalam ketuntasan klasikal dan rata-rata nilai tes membaca siswa adalah 81,2. Penerapan permainan ABC 5 Dasar yang dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I

(12)

8

SDN 1 Kuripan Utara yaitu membagi siswa menjadi dua kelompok, meminta perwakilan kelompok untuk bermain, menghitung jari berdasarkan alfabet, mencari kartu huruf, mencari suku kata, membaca kata dan membaca kalimat yang disusun dari kartu serta memberikan poin kepada kelompok pemenang pada setiap sesi.

2. Saran

a. Kepada Guru Kelas I SDN 1 Kuripan Utara, hendaknya mempertimbangkan untuk menerapkan permainan ABC 5 Dasar pada pelajaran membaca karena permainan ABC 5 Dasar dapat meningkatkan minat, kesenangan dan antusias belajar siswa. Dan motivasi belajar siswa meningkat yang membuat kemampuan membaca siswa meningkat pula. Hal itu tercermin dari hasil penelitian ini.

b. Kepada Kepala sekolah SDN 1 Kuripan Utara hendaknya menghimbau guru untuk menggunakan model pembelajaran yang kreatif ketika mengajar. Model pembelajaran yang kreatif akan membuat anak lebih antusias dalam belajar sebaliknya model pembelajaran yang konvensional membuat anak jenuh dan malas dalam belajar.

(13)

9

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Bumi Aksara Asrori, Muhammad. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima. Haeruddin, dkk. 2007. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Kurniawan, heru. 2015. 30 Permainan Kreatif Anak Untuk Meningkatkan Kecerdasan Bahasa. Yogyakarta: Kata Hati.

Musaddat, Syaiful, dkk. 2011. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Rendah. Mataram : Cerdas Press..

Rahm, Farida. 2009. Pengajaran Membaca di Sekolaah Dasar. Jakarta: Bumi Akasara. Tarigan, Djago, dkk. 2000. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Kelas Rendah. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Triharso, Agung. 2013. Permainan Kreatif & Edukatif untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta : CV. Andi

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan jenis, metode dan prosedur. Jakarta : Kencana

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :Alfabeta Wahidmurni. 2010. Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Nuha Litera.

Laili , Dian Arafatul. 2010. Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Kelas I melalui Kombinasi Metode SAS dan Pendekatan Belajar Sambil Bermain di SDN 48 Cakranegara Tahun Pelajaran 2009/2010. Jurnal skripsi. FKIP Universitas Mataram. Rohmatullah. 2013. Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penerapan Mettode Silaba Siswa Kelas I SDN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal skripsi. FKIP Universitas Mataram.

Sari, Dewi Murni. 2015. Penggunaan Media Permainan ABC dalam Peningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN 33 Ampenan Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal skripsi. FKIP Universitas Mataram.

Gambar

Tabel Nilai Konversi
Tabel  Ringkasan Analisis Data Hasil Belajar Membaca dan  Hasil Observasi  dengan   Penerapan Permainan ABC 5 Dasar Siklus I dan II

Referensi

Dokumen terkait

Because the test among selected higher performance learners suggests the effect of this addition was insignificant, the proposed Step 0 may be just as effective for the learners

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi responden mengenai faktor pembentuk budaya keselamatan yang terdiri dari komitmen manajemen, peraturan dan prosedur,

Berdasarkan uji Mann Whitney diketahui bahwa U = 0.500 dengan p = 0.005 (p &lt; 0.01) artinya ada perbedaan yang sangat signifikan antara perubahan optimisme kelompok

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diamb il k esimpu lan sebagai berikut: 1) Bahwa secara keseluruhan pelayanan yang diberikan KPP Pratama Batam

Borneo, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan bahwa penyediaan data inventory bertujuan untuk memudahkan administrasi gudang dalam melakukan proses input

Dalam penelitian ini, Peran Pengurus Panti Asuhan dalam Menunjang Keberlanjutan Pendidikan Anak adalah pengurus berperan sebagai orang tua asuh pengganti orang tua bagi

Kualitas airtanah dapat diketahui menggunakan perhitungan Water Quality Index (WQI).Didapatkan kualitas airtanah dengan rincian seperti berikut 0% sangat baik, 84% baik

Dalam Penulisan Ilmiah ini, penulis ingin menyajikan perancangan home page âe-phonebookâ dengan menggunakan Microsoft FrontPage 2000 dan Internet Data Connector (IDC), dan MS