• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Desain Komunikasi Visual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI. A. Desain Komunikasi Visual"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

8

A. Desain Komunikasi Visual

1. Pengertian Desain

Secara harfiah kata desain berasal dari bahasa Inggris "design" artinya merencana atau merancang. Sedangkan "design" berasal dari bahasa latin "designare" artinya memberi tanda batas.

Seiring berjalannya waktu manusia terus mempelajari dan mengembangkan ilmu desain untuk mendesain sesuatu agar lebih sempurna serta sesuai dengan kepuasan pemenuhan kebutuhan umat manusia. Akhirnya teori-teori desain pun diperkenalkan oleh para ilmuwan untuk kepentingan pendidikan.

Berikut ini adalah teori desain menurut Margana (2000 : 12-30) : a. Unsur-unsur desain

1) Garis

Garis memberikan arah dalam karya desain. Garis dapat memberikan kesan gerak, tenang, tergantung pemanfaatannya dalam desain. Kesan memanjang atau melebar dapat diberikan melalui penampilan garis, tergantung perletakannya pada desain. Kesan ini berkaitan dengan efek psikologis yang ditimbulkannya. Unsur garis dapat membentuk gambar dua dimensi yang disebut bentuk kontur atau shape. Selanjutnya dapat berkembang membentuk tiga dimensi yang disebut bentuk massa.

(2)

2) Bidang

Bidang dalam desain terbentuk oleh pemakaian garis, warna dan lain-lain. Pemanfaatan bidang dapat terdiri atas satu atau lebih kombinasi unsur-unsur desain yang telah disebutkan di atas.

3) Bentuk

Bentuk merupakan penggambaran sesuatu objek yang dapat terlihat oleh mata kemudian kesannya dipindahkan pada bidang gambar melalui torehan, garis warna dan lain-lain.

4) Warna

Warna dalam desain mempunyai tempat khusus terutama dalam kaitannya dengan efek psikologis yang ditimbulkannya pada makhluk hidup terutama manusia. Warna dapat menimbulkan kesan rasa hangat, dingin, atau merupakan peringatan terhadap sesuatu bahaya. Warna bahan dapat dikelompokkan menjadi : Warna pokok (primer), merah, kuning, biru. Warna sekunder: jingga (orange), hijau, ungu dan warna tertier yaitu campuran antara warna primer dengan warna sekunder.

5) Tekstur

Tekstur yaitu kualitas permukaan dari suatu benda. Kualitasnya tidak semata dirasakan melalui rabaan, tetapi juga kejelasan (visual) dan memiliki kualitas taktil (tactile quality).

6) Nada gelap terang

Gelap terang (light and shade) merupakan unsur desain yang perlu dipertimbangkan dalam berbagai desain. Hal ini sangat penting terutama

(3)

dalam desain yang berkaitan dengan lingkungan, baik itu benda dalam lingkungan atau lingkungannya sendiri. Dalam hal ini faktor pencahayaan sangat menentukan baik pencahayaan alamiah maupun pencahayaan buatan. b. Prinsip-prinsip desain

1) Proporsi dan perbandingan (proportion and scale)

Proporsi dan skala menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran bidang dalam layout keseluruhan. Hal ini berkaitan dengan perbandingan satu bagian terhadap keseluruhan atau sastu bagian dengan bagian yang lainnya. 2) Keseimbangan (balance)

Keseimbangan merupakan kualitas dalam suatu ruang dan memberikan rasa tenang. Hal ini berhubungan dengan kesan berat pada penglihatan dalam menyusun benda atau menyusun unsur rupa. Faktor keseimbangan sangat menentukan nilai artistik dari sebuah komposisi yang dibuat. Oleh karena itu, penerapan keseimbangan diperlukan kepekaan perasaan dari seorang perancang.

3) Irama (ritme)

Irama adalah "gerak" atau "getaran" atau "denyut" yang beraturan. Untuk lebih jeelasnya irama merupakan untaian kesan gerak yang ditimbulkan oleh unsur-unsur rupa yang dipadukan secara berdampingan dan secara keseluruhan dalam suatu komposisi.

4) Penekanan, penguatan atau aksentuasi (emphasis)

Dalam desain, emphasis merupakan penarik perhatian atau pusat perhatian (focus of interest). Penarik perhatian dapat berupa suatu unsur atau

(4)

kelompok unsur seperti bentuk, warna, garis dan lain-lain. Agar menjadi pusat perhatian, unsur-unsur rupa tersebut dapat diubah warnanya, ukurannya maupun cara meletakkannya.

5) Kesatuan atau keselarasan (unity/harmony)

Desain yang tidak mempunyai unsur pemersatu akan terlihat kacau, tetapi tanpa keragaman (variety) menimbulkan desain menjadi kurang menarik. oleh karena unsur-unsur harus disusun secara menyatu agar membentuk satu kesatuan yang memiliki nilai-nilai yang lebih dari jumlah elemennya sehingga terjelma sebuah bentuk karya desain yang menarik dan memiliki makna.

2. Pengertian Komunikasi

Secara umum komunikasi merupakan kegiatan manusia yang berhubungan dengan yang lain. Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “Communcare” yang artinya memberitahukan, berpartisipasi, menjadikan milik bersama, sehingga dengan demikian komunikasi mengandung maksud memberitahukan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai-nilai untuk menggugah parisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama. Komunikasi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

a. Komunikasi Langsung

Komunikasi langsung yaitu komunikasi yang tidak menggunakan alat (media) disebut juga proses primer yang mempunyai bentuk berupa: bahasa, gerakan-gerakan yang mempunyai arti khusus, dan aba-aba.

(5)

b. Komunikasi Tidak Langsung

Komunikasi tidak langsung yaitu komunikasi yang menggunakan alat atau media, disebut juga proses sekunder. Dalam kegiatan proses sekunder ini orang menggunakan mekanisme untuk melipatgandakan jumlah penerima pesan atau untuk menghadapi hambatan-hambatan seperti hambatan geografis.

3. Pengertian Visual

Poerwodarminto (1990: 1120), berpendapat bahwa “Visual merupakan segala sesuatu yang dilihat dengan indera penglihatan (visi). Sudadi (1994: 4), berpendapat bahwa “Visual ialah hal-hal yang berhubungan dengan dunia penglihatan, jadi berhubungan dengan fungsi indera mata. Jadi, visual diartikan tampilan yang memuat misi untuk mewakili perancangan dalam komunikasi dengan komunikan dengan visual akan mewakili sebuah informasi yang akan disampaikan dalam sebuah pesan yang ditampilkan dalam suatu rancangan.

B. Promosi

1. Pengertian Promosi

Kata ‘promosi’ berasal dari bahasa latin, yaitu Promovera (Promotion) yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan “to move forward advance”, dimana terjemahan secara fungsional sasaran promosi adalah merangsang pembelian di tempat, (immediately stimulating purchase), berdasar kata tersebut pertama kali digunakan oleh Daniel Strach.

Penjelasan mengenai arti dari promosi diantaranya adalah sebagai berikut, Diambil dari kutipan yang terdapat pada buku Strategi Promosi Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communicaation karya Freddy Rangkuti menyatakan

(6)

bahwa menurut Kotler (1992), promosi mencakup semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk. Menurut Stanon (1993), promosi adalah sinonim dalam penjualan. Maksudnya adalah memberikan informasi kepada konsumen, menghimbau dan mempengaruhi khalayak ramai, promosi merupakan bauran pokok dalam pemasaran modern. Adapun menurut Saladin (2003), promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan. Sedangkan pengertian promosi yang digunakan disini adalah pembauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix), yaitu suatu perpaduan antara periklanan, penjualan personal, dan publisitas (Renald Khasali, 1995: 10).

Promosi adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi dan usaha lain yang bersifat persuasif (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 2013). Strategi promosi adalah tindakan perencanan dan pengendalian komunikasi dari organisasi kepada konsumen/pelanggan dan audiens (target audiens) lainnya. Promosi merupakan bauran pemasaran (Marketing Mix), dalam strategi promosi mengkombinasikan periklanan (advertising ), penjualan personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), publisitas dan hubungan masyarakat (publicity dan public relation) pemasaran langsung (direct marketing) Dalam dunia usaha, setiap produsen menginginkan dapat meraih kesuksesan, salah satunya dengan jalan lakunya produk yang dihasilkan di pasaran.

(7)

Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan sebagai produsen baik jasa maupun barang akan senantiasa berusaha sebaik mungkin agar konsumen tidak hanya membeli produk yang dihasilkan, namun kalau bisa konsumen akan selalu merasa membutuhkan akan produk yang dihasilkan. Hal ini akan dapat dilakukan dengan jalan menyampaikan atau menginformasikan produk yang dihasilkan produsen tersebut kepada masyarakat sebagai sasaran konsumen, dengan cara yang menarik, dan jelas tentang kualitas, kegunaan atau manfaat, keuntungan, keunggulan, dan lain sebagainya dari produk yang dihasilkan dan ditawarkan bila dibanding dengan produk yang sama yang dihasilkan oleh perusahaan lain atau pesaingnya.

Di dalam pembauran komunikasi ada berbagai macam alat komunikasi dan promosi yang dapat digunakan untuk suatu program komunikasi, sedangkan pembauran promosi (promotion mix) secara lebih spesifik meliputi unsur-unsur berikut; periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pos langsung.

2. Tipe Promosi

Secara luas promosi penjualan dapat didefinisikan sebagai bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai usaha insentif, umumnya berjangka pendek, yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen atau pedagang. Sedang menurut Gregorius Candra dalam bukunya “Strategi dan Program Pemasaran” promosi penjualan (sales promotion), merupakan segala bentuk penawaran atau intensitas jangka pendek yng ditujukan untuk pembeli, pengecer, atau pedagang grosir dan

(8)

dirancang untuk memperoleh respon spesifik dan segera.” (Gregorius Candra, 2002 : 2002), secara garis besar terdapat tiga klasifikasi utama dari promosi penjualan yaitu :

a. Promosi Konsumen (consumer promotions), meliputi : kupon, produk sample gratis, premium, hadiah, undian dan seterusnya.

b. Promosi dagang (trade promotions), meliputi : diskon kas, barang dagangan (merchandise), bantuan peralatan atau intensive lainnya untuk pengecer atau pedagang grosir.

c. Promosi wiraniaga (salesforce promotions) seperti kontes penjualan dan lain sebagainya.

3. Tujuan Promosi

Untuk mencapai kesuksesan dalam dunia usaha, promosi sangat diperlukan dan mempunyai peranan serta fungsi yang penting. Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran, secara terperinci tujuan utama promosi itu dijabarkan sebagai berikut:

a. Menginformasikan, dapat berupa:

1) Menginformasikan pasar mengenai produk

2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru suatu produk 3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

4) Menjelaskan cara kerja produk

5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan 6) Memutuskan kesan yang salah

(9)

8) Membangun citra perusahaan b. Membujuk pelanggan sasaran untuk :

1) Membentuk pilihan merek

2) Mengalihkan pikiran ke merek lain

3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk 4) Mendorong pembeli untuk bekerja saat itu juga

5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman c . Mengingat, dapat terdiri atas :

1) Mengingatkan pembelian akan tempat-tempat menjual produk perusahaan 2) Mengingatkan pembelian bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam

waktu dekat

3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan 4) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan

Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya bagaimana orang bisa mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap menyukai, yakin, akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.

4. Bauran Promosi

Meskipun secara umum bentuk promosi mempunyai fungsi yang sama, namun bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasar tugas khusus yang disebut bauran promosi. Menurut Fandy Tjiptono, bauran promosi atau promotion mix adalah : a. Personal selling

“Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap

(10)

produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.” (Fandy Tjiptono,2008:224) .

Personal selling mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka. 2) Targetting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli, 3) Selling, yaitu memberi informasi mengenai produk kepada pelanggan, 4) Servicing, yaitu emberikan jasa dan pelayanan terhadap pelanggan, 5) Information gathering, yakni melakukan riset dan intelejen psar, 6) Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju. b. Mass selling, terdiri atas periklanan dan publisitas,

“Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.” (Fandy Tjiptono, 2008:225) .

Ada dua bentuk utama mass selling yaitu : periklanan dan publisitas. 1) Periklanan

Iklan mempunyai sebutan yang bereda sesuai dengan keragaman bahasa dari setiap negara yang menggunakannya. Istilah-istilah iklan diantaranya dari bahasa Melayu (berasal dari bahasa Arab I’lan), reklame berasal dari bahasa Perancis reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang, advertere berasal dari bahasa Latin yang berarti berlari menuju ke depan, advertentie berasal dari bahasa Belanda untuk penyebutan iklan dan advertising berasal dari bahasa Inggris.

(11)

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan dalam mempromosikan produk, dalam buku Iklan Surat Kabar dan perubahan masyarakat di Jawa Masa Kolonial (1870-1915) menerangkan bahwa “Iklan secara umum dapat didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media”. (Bedjo Riyanto, 2000:15)

Sedangkan Fandy Tjiptono menerangkan bahwa “Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian” (Fandy Tjiptono, 2008:226)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan pesan yang menawarkan barang atau jasa yang berisi informasi mengenai produk yang ditawarkan yang bertujuan untuk menyampaikan serta mempengaruhi calon konsumen.

Iklan sebagai media komunikasi komersial, merupakan alat untuk menarik kesadaran serta mempengaruhi perilaku calon konsumen agar bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan. Sehingga media mempunyai peran yang sangat penting bagi kegiatan periklanan, karena lewat media suatu iklan dapat diwujudkan dan disampaikan sehingga dapat ditangkap oleh calon konsumen.

(12)

Suatu iklan memiliki sifat-sifat sebagi berikut : a) Public persentation

Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan.

b) Pervasiveness

Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi.

c) Amplified expressiveness

Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak, d) Imperonality

Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah) Iklan dapat diklasifikasikan berdasar berbagai aspek yaitu:

a) Aspek isi pesan

(1) Product Advertising yaitu iklan yang berisi informasi produk. Ada dua jenis iklan yang termasuk dalam kategori ini yaitu pertama Direct-action advertising merupakan iklan produk yang di desain sedemikian rupa untuk mendorong tanggapan segera dari khalayak. Kedua adalah indirect-action advertising , yaitu iklan produk yang didesain untuk menumbuhkan permintaan dalam jangka panjang. (2) Institutional advertising yaitu iklan yang di desain untuk memberi

(13)

positif bagi organisasi tau perusahaan. Iklan jenis ini terdiri dari dua jenis yaitu, pertama patronage advertising, yakni iklan yang menginformasikan usaha bisnis pemilik iklan. Kedua adalah iklan layanan masyarakat atau public service advertising yakni iklan yang menunjukkan bahwa pemilik iklan adalah warga masyarakat yang baik yang bersifat non komersial.

b) Aspek tujuan

(1) Pionering advertising (informative advertising), yaitu iklan yang berupaya menciptakan permintaan awal.

(2) Competitive advertising (persuasive advertiing), yaitu iklan yang berupaya mengembangkan pilihan pada merrk tertentu.

(3) Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama atau merk produk tertentu di benak khalayak.

c) Aspek pemilik iklan

Ada dua jenis iklan berdasarkan aspek pemilik iklan yaitu:

(1) Vertical cooperatif advertising, yaitu iklan bersama para anggota saluran distribusi.

(2) Horizontal cooperatif advertising, yaitu iklan bersama dari beberapa pemintaan sejenis.

2) Publisitas

Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran, “Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non

(14)

personal, yang mana orag atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu.” (Fandy Tjiptono, 2008:228).

Publisitas merupakan pemanfaatan nilai ataupun pesan dari sebuah produk untuk membentuk suatu citra produk. Publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik daripada iklan karena pembenaran dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan, selain itu, publisitas biasanya dalam bentuk berita, artikel koran, siaran radio maupun televisi sehingga masyarakakat tidak memandangnya sebagai sebuah komunikasi iklan.

c. Promosi penjualan

“Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung untuk penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibei pelanggan.” (Fandy Tjiptono, 2008:229).

Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk, mendorong pelanggan membeli lebih banyak dan menyerang aktifitas promosi pesaing. Dalam bukunya Strategi Pemasaran, Fandy Tjiptono mengemukakan bahwa secara umum tujuan promosi penjualan adalah :

1) Meningkatkan permintaan dari pemakai industrial dan/atau konsumen akhir. 2) Meningkatkan kinerja pemasaran perantara.

3) Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling.

Secara keseluruhan promosi penjualan merupakan taktik pemasaran yang mempunyai dampak jangka pendek, atau terkadang peningkatan penjualan hanya

(15)

terjadi ketika kegiatan promosi berlangsung, dan meredup kembali ketika kegiatan promosi dihentikan.

d. Public relations,

Menurut Fandy Tjiptono, “Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi presepsi opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. ” (Fandy Tjiptono, 2008:230).

e. Direct marketing,

Direct marketing merupakan kegiatan yang terdiri dari beberpa strategi penjualan tanpa perantara. Dalam bukunya Strategi Pemasaran, Fandy Tjiptono berpendapat bahwa “ Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atu transaksi di sembarang lokasi” (Fandy Tjiptono, 2008:232).

Dalam direct marketing, komunikasi ditujukan langsung kepada konsumen individual dengan tujuan agar pesan tersebut ditanggapi konsumen dengan segera.

5. Marketing Mix

Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4P:

a. Product (produk) b. Price (harga) c. Place (distribution)

(16)

d. Promotion (promosi)

Konsep 4P dalam bauran pemasaran untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh E. Jerome McCarthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kotler, dan kini digunakan secara luas oleh kalangan akademika maupun praktisi. Promosi pada hakekatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak (dalam hal ini membeli).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemikiran di atas, maka pada tahun 2015 Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usian Dini, Nonformal dan Informal (BP-PAUDNI) Regional IV telah mengalokasikan anggaran

Penelitian mengenai pengaruh komitmen profesional dan locus of control terhadap intensitas melakukan whistleblowing melalui sensitivitas etis pada KAP di Makassar

Sampel dalam penelitian ini ialah semua konsumen yang mengkonsumsi ikan bandeng yang dibeli pada pedagang ikan bandeng di pasar Peureulak Kabupaten Aceh

Analisis ini menunjukkan 98,0% waktu pengembalian pinjaman PUAP dapat dipengaruhi oleh variabel jumlah pinjaman dari pihak lain, pendapatan usaha tani, dummy karakter

CV.Niagara dalam melaksanakan aktivitas, tidak terlepas dari penggunaan peralatan-peralatan yang termasuk kedalam kelompok aktiva tetap dan dikarenakan bahwa

c) tingginya rata-rata waktu yang digunakan pemira (konsumen) untuk menonton program siaran televisi. 6.2.11 Bahwa sebagaiman telah dijabarkan pada penjelasan 6.2.3 program

Berdasarkan diagram di atas, negara Filipina memiliki penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan nasional tertinggi di ASEAN sebesar 25.2%, sedangkan negara dengan populasi di

A Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab dan disampaikan secara mutawatir mendapat pahala jika membacanya.. B Kalam Allah SWT yang