• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir Menggunakan Metode AHP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir Menggunakan Metode AHP"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Dosen

Pembimbing Tugas Akhir Menggunakan Metode AHP

Weda Adistianaya Dewa dan Linda Suvi Rahmawati

Sistem Informasi STMIK PPKIA Pradnya Paramita Jl.Laksda Adi Sucipto 249a, Malang

E-mail: [email protected], [email protected]

Abstrak

Dalam penentuan dosen pembimbing tugas akhir dalam pengambilan keputusan oleh program studi di STMIK PPKIA Pradnya Paramita terdapat beberapa faktor yang men-jadi penilaian. Selama ini penentuan dosen pembimbing masih menggunakan metode tradi-sional yaitu masih berdasarkan subjektifitas dan kebijakan program studi sehingga hasilnya sering tidak sesuai dengan topik penelitian yang diambil oleh mahasiswa. Tujuan dalam penelitian ini adalah membangun sebuah sistem penentuan dosen pembimbing tugas akhir. Kriteria dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan, jabatan akademik, dan pengalaman. Demi efisiensi dan efektifitas program studi maka pengambilan keputusan yang tepat sangat diperlukan. Penelitian tersebut digunakan untuk membangun sebuah sistem pengambilan keputusan yang mempunyai kemampuan menganalisa penentuan dosen pembimbing tugas akhir dengan menggunakan metode Analitical Hierarchy Process (AHP), di mana masing-masing kriteria dalam hal ini faktor-faktor penilaian dan alternatif dosen pembimbing dibandingkan satu dengan yang lainnya sehingga memberikan output nilai intensitas prioritas yang menghasilkan suatu sistem yang memberikan penilaian terhadap se-tiap dosen pembimbing. Sistem pengambilan keputusan ini dapat membantu program studi dalam menentukan dosen pembimbing tugas akhir berdasarkan kriteria dan nilai pembob-otan. Berdasarkan pengujian tingkat pendidikan memiliki bobot sebesar 0,38, latar belakang pendidikan sebesar 0,27, jabatan akademik sebesar 0,22 dan pengalaman sebesar 0,13 den-gan menggunakan 3 alternatif yaitu 3 dosen yang dijadikan acuan untuk menjadi dosen pembimbing tugas akhir. Hal ini berguna untuk memudahkan pengambilan keputusan yang terkait dengan penentuan dosen pembimbing, sehingga akan didapatkan dosen pembimbing tugas akhir yang paling layak untuk membimbing mahasiswa sesuai core kompetensi program studi.

Kata Kunci : Metode AHP, Pengambilan keputusan, Penentuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

Pendahuluan

Latar Belakang

Tugas Akhir adalah suatu karya ilmiah berdasarkan kegiatan mandiri mahasiswa berupa hasil penelitian yang membahas suatu masalah yang sesuai dengan bidang ilmu pada program studi yang ditempuh oleh mahasiswa dengan menggunakan aturan yang berlaku di sekolah tinggi dan dibimbing oleh dosen pem-bimbing. Mahasiswa akan melakukan bimbin-gan denbimbin-gan dosen pembimbing tugas akhir selama proses pengerjaan tugas akhir mini-mal melaksanakan pembimbingan atau

kon-sultasi dengan dosen pembimbing 8 (delapan) kali pembimbingan. Dosen pembimbing tugas akhir memiliki peran penting karena memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa ma-hasiswa mampu menyusun tugas akhir dengan baik hingga tugas akhir tersebut siap diujikan dan berkualitas. Peranan dosen pembimbing tugas akhir secara garis besarnya: sebagai or-ganisator, fasilitator, inovator, teladan, evalu-ator, konselor, motivator dan pemberi energi.

Dalam Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, UndangUndang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

(2)

Perme-npan No 17 tahun 2013 Lampiran V, tentang tugas wewenang dan tanggung jawab menga-jar program studi serta aturan yang berlaku di internal yang merupakan acuan atau pedoman yang harus dimiliki oleh sekolah tinggi. Oleh karena itu, penentuan dosen pembimbing tugas akhir juga memiliki faktor penting terutama yang berkaitan dengan core kompetensi pro-gram studi karena akan berpengaruh terhadap bimbingan yang akan dilakukan oleh maha-siswa selama proses pengerjaan tugas akhir.

Seorang Mahasiswa bisa dikatakan lulus jika sudah menempuh seluruh matakuliah wa-jib yang ada, salah satu matakuliah wawa-jib tersebut adalah Tugas Akhir untuk mahasiswa berjenjang Diploma dan Skripsi untuk maha-siswa yang menempuh pendidikan jenjang Sar-jana. Untuk menempuh matakuliah tersebut ada beberapa tahapan, mulai dari penentuan judul, pemilihan dosen pembimbing, seminar judul, bimbingan, dan ujian sidang. Pada tahap penentuan dosen pembimbing, maha-siswa dapat memilih dari daftar dosen yang telah ditentukan oleh bagian akademik, akan tetapi tidak semua mahasiswa mendapatkan dosen pembimbing yang sesuai dengan pili-hannya. Hal ini dikarenakan dalam penen-tuan dosen pembimbing pada program studi institusi belum memiliki road map penelitian dan masih berdasarkan subjektifitas, sehingga menyebabkan topik yang diusulkan mahasiswa tidak sesuai dengan bidang keahlian dosen serta tugas akhir yang dihasilkan mahasiswa tidak sesuai dengan core kompetensi program studi.

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Suport Sistem) merupakan sistem informasi in-teraktif yang menyediakan informasi, pemode-lan, dan pemanipulasian data. Sistem ini di-gunakan untuk membantu pengambilan kepu-tusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak se-orang pun tahu secara pasti bagaimana keputu-san seharusnya dibuat. Menurut L, Saaty The Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah teori pengukuran melalui perbandingan berpasan-gan dan berberpasan-gantung pada penilaian ahli un-tuk menurunkan skala prioritas. Pengukuran skala relatif berbentuk kualitatif. Perbandin-gan menggunakan penilaian yang mutlak dan dibandingkan antara satu elemen dengan el-emen lainnya. AHP melakukan analitis pri-oritas kriteria dengan metode perbandingan

berpasangan antar dua kriteria hingga semua kriteria yang ada tercakup. Prioritas ini di-tentukan berdasarkan pandangan para pakar dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pengambilan keputusan. Ada 4 kriteria yang digunakan dalam Penentuan Dosen Pembimb-ing Tugas Akhir ini, yaitu tPembimb-ingkat pendidikan, latar belakang pendidikan, jabatan akademik, dan pengalaman. Dengan adanya permasala-han tersebut maka diperlukannya sebuah Ap-likasi Pengambilan Keputusan untuk penen-tuan dosen pembimbing menggunakan metode AHP. Dengan adanya standar penentuan dosen pembimbing tersebut dapat memudahkan pro-gram studi dan lebih bijak dalam menentukan dosen pembimbing yang sesuai dengan judul yang diajukan oleh mahasiswa sehingga core kompetensi program studi dapat tercapai.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang tim-bul pada objek penelitian adalah “Bagaimana membangun Sistem Pendukung Keputusan penentuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang”.

Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai adalah terbangun-nya Sistem Pendukung Keputusan penentuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang.

Tinjauan Pustaka

Sistem Pendukung Keputusan

Konsep utama dari ”Sistem Pendukung Kepu-tusan/Decision Support Sistem (DSS) yang mendefenisikan DSS suatu sistem interaktif yang berbasiskan komputer yang membantu pengambilan keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur” [1].

Definisi DSS adalah “gabungan sumber daya individual yang intelektual dengan ke-mampuan komputer untuk meningkatkan kual-itas keputusan yang diambil yaitu sebuah sis-tem yang dibantu oleh komputer untuk

(3)

pem-buatan keputusan yang berhubungan dengan masalah semi terstruktur” [1].

SPK merupakan sistem informasi interak-tif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digu-nakan untuk membantu pengambilan keputu-san dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak se-orang pun tahu secara pasti bagaimana

kepu-tusan seharusnya dibuat [2]. Tersedia penyim-panan data dan retrieval, tetapi meningkatkan akses informasi tradisional dan fungsi pengam-bilan dengan dukungan pembangunan model dan model berbasis penalaran. Dalam hal ini cara kerja sistem pengambilan keputusan/ Decision Support Sistem (DSS) dapat ditun-jukkan pada gambar 1.

Gambar 1: Cara kerja sistem pengambilan keputusan

Gambar 2: Struktur Hirarki Pengambilan Keputusan Menggunakan Metode AHP

Analitical Hierarchy Process (AHP)

Metode Analytical Hierrchy Process (AHP) dekembangkan oleh Prof. Thomas Lorie Saaty dari Wharton Business School di awal tahun 1970, yang digunakan untuk mencari rangk-ing atau urutan prioritas dari berbagai alter-natif dalam pemecahan suatu permasalahan

[3]. Dalam kehidupan sehari hari, seseorang senantiasa dihadapkan untuk melakukan pil-ihan dari berbagai alternatif. Disini diper-lukan penentuan prioritas dan uji konsistensi terhadap pilihan-pilihan yang telah dilakukan. Dalam situasi yang kompleks, pengambi-lan keputusan tidak dipengaruhi oleh satu

(4)

fak-tor saja melainkan multifakfak-tor dan mencakup berbagai jenjang maupun kepentingan. Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum ten-tang pengukuran yang digunakan untuk men-emukan skala rasio, baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun kontinu. Perbandingan-perbandingan ini dapat diam-bil dari ukuran aktual atau skala dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan dan prefer-ensi relatif.

Tabel 1: Intensitas Kepentingan

Tahapan Analytical Hierarchy Pro-cess(AHP) merupakan penjabaran dari prin-sip dasar AHP. mendefinisikan tahapan AHP adalah sebagai berikut :

1. Menganalisa permasalahan yang nyata ke dalam struktur hirarki.

2. Membuat suatu penilaian tentang ke-pentingan relatif antara dua elemen dan membuat matriks perbadingan berpasan-gan.

3. Menghitung bobot prioritas dengan cara: (a) Menjumlahkan elemen pada kolom yang sama pada matrik perbandin-gan yang terbentuk. Hal ini di-lakukan pada setiap kolom.

(b) Membagi setiap elemen pada se-tiap kolom dengan jumlah elemen kolom tersebut (hasil dari langkah sebelumnya). Hal ini dilakukan

pada setiap kolom sehingga terben-tuk matrik baru yang elemennya merupakan hasil pembagian terse-but.

(c) Menjumlahkan elemen matrik baru berdasakan barisnya.

(d) Membagi hasil penjumlahan baris dari langkah sebelumnya dengan to-tal alternatif agar didapatkan prior-itas akhir tiap elemen dengan total bobot prioritas sama dengan satu. Proses dilakukan untuk membuat total bobot prioritas sama dengan satu disebut proses normalisasi. 4. Menghitung konsistensi logis dengan

cara:

(a) Menghitung priority vektor

(b) Menghitung lamda maksimum

(c) Menghitung indeks konsistensi

(d) Menghitung Rasio konsistensi.

Konsep Database dan MySQL

Sistem basis data adalah sistem terkomput-erisasi yang tujuan utamanya adalah memeli-hara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibu-tuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses den-gan mudah dan cepat. Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi: memasukkan, menyimpan, dan mengambil data [4].

“Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan

(5)

Field” [5]. “MySQL adalah sebuah basis data yang memiliki satu atau beberapa jum-lah tabel. Tabel terdiri atas sejumjum-lah baris / record dan setiap baris menggandung satu atau sejumlah tabel” [6].

Database Management System

(DBMS)

DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa Indonesia sering sebagai Sis-tem Manajemen Basis Data adalah suatu sis-tem aplikasi yang digunakan untuk menyim-pan, mengelola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut: menye-diakan fasilitas untuk mengelola akses data, mampu menangani integritas data, mampu menangani akses data, mampu menangani backup data [4].

Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram awalnya dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson pada tahun 1979 yang termasuk dalam Structured Systems Analiysis dan Design Methodology (SSADM ). Sistem yang dikembangkan ini berbasis pada dekomposisi fungsional dari sebuah sistem. Berikut tahapan-tahapan perancangan dengan mengunakan DFD:

1. Membuat DFD level 0 atau sering disebut Context Diagram DFD Level 0 mengam-barkan sistem yang akan dibuat seba-gai suatu entitas yang berinteraksi den-gan orang maupun sistem lain. DFD Level 0 digunakan untuk mengambarkan interaksi antara sistem yang akan dikem-bangkan dengan entitas luar.

2. Membuat DFD level 1. DFD Level 1 digunakan untuk mengambarkan modul-modul yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD Level 1 merupakan hasil breakdown DFD Level 0 yang se-belumnya sudah di buat.

3. Membuat DFD Level 2 Modul-modul pada DFD Level 1 dapat di brekdown menjadi DFD level 2.

4. DFD Level 3 DFD Level 3,4,5 dan seterusnya merupakan breakdown dari DFD level diatasnya.

PHP (Hypertext Prepocessor)

PHP adalah bahasa pemrograman untuk mem-buat sebuah website yang berbasis server side. Berbasis server side yaitu aplikasi akan diproses di server kemudian dikirim ke klien yang di-akses melalui browser. PHP dirancang un-tuk membenun-tuk aplikasi web dinamis yang artinya PHP dapat membentuk suatu tampi-lan berdasarkan permintaan terkini dan inter-aktif dengan pengguna, seperti menampilkan isi dari suatu database tanpa merubah yang ada di dalam skrip.[7].

PHP adalah bahasa pemrograman open-source yang digunakan untuk membuat sebuah aplikasi web dan dapat di embeded dengan ba-hasa ibu pemrograman web yaitu HTML. Ke-unggulan PHP adalah sangat sederhana dan mudah dimengerti sehingga cocok untuk pem-ula maupun advance. Selain itu, karena PHP merupakan open source maka PHP dapat di-gunakan di banyak sistem operasi atau multi-platform [8].

Jadi dapat disimpulkan bahwa PHP meru-pakan suatu bahasa pemrograman yang berbentuk skrip yang digunakan untuk mengo-lah suatu data yang ditempatkan dalam server dan mengirimkannya kembali ke web browser atau client menjadi kode HTML.

Menurut Arief [9] PHP adalah Bahasa server side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang di-namis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi di server kemudian hasil-nya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML.

PHP sebagai alternatif lain memberikan so-lusi sangat murah (karena gratis digunakan) dan dapat berjalan diberbagai jenis platform. PHP adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu ap-likasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML se-hingga suatu halaman web tidak lagi bersi-fat statis, namun menjadi bersibersi-fat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan skrip di-lakukan di server, baru kemudian hasilnya di kirimkan ke browser. Sintaks dasar PHP meliputi bagaimana cara memulai suatu struk-tur pemrograman PHP.

(6)

Metode Penelitian

Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus tentang Sistem Pendukung Keputusan penen-tuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir meng-gunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di STMIK PPKIA Pradnya Paramita. Tahapan Metode penelitian adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi dan Analisis Kebutuhan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan observasi ter-hadap permasalahan yang sedang ber-jalan, studi literatur untuk mengetahui dan memahami dasar teori dan konsep-konsep yang mendukung dalam peneli-tian seperti buku, jurnal baik nasional maupun internasional serta melakukan wawancara dengan pihak yang terkait yaitu mahasiswa, dosen serta Ketua Pro-gram Studi

2. Perancangan Sistem untuk penentuan dosen pembimbing. Berdasarkan identi-fikasi dan analisis kemudian merancang sistem dengan menggunakan (Data Flow Diagram) DFD untuk sistem pendukung keputusan penentuan dosen pembimbing dengan menggunakan metode AHP di STMIK PPKIA Pradnya Paramita. 3. Pembuatan Program Berdasarkan

ran-cangan sistem yang telah dibuat kemu-dian diimplementasikan dengan menggu-nakan bahasa pemrograman Hypertext Prepocessor (PHP).

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mencakup Sistem Pendukung Keputusan penentuan Dosen Pembimbing Tu-gas Akhir menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan

mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peri-stiwa sebagaimana adanya atau mengungkap fakta dari Sistem Pendukung Keputusan pe-nentuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi. Hal ini dilakukan untuk melengkapi pembahasan, berikut teknik pengumpulan data yang di-lakukan:

1. Wawancara Wawancara dilakukan ter-hadap pengguna di tingkat direktorat dan manajemen kampus penyelenggara. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan operasional pemilihan dosen pembimbing tugas akhir di STMIK Pradnya Paramita Malang. 2. Observasi Untuk lebih mendapatkan

gambaran tentang operasional Sis-tem Pendukung Keputusan Penentuan Dosen Pembimbing di STMIK pradnya paramita Malang.

Teknik Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari wawan-cara dan kuisioner maka langkah selanjut-nya adalah menganalisis dengan menggunakan metode AHP untuk penentuan Dosen pem-bimbing Tugas Akhir.

Perancangan Sistem

Perancangan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan (SPK) penentuan Dosen pembimbing tugas akhir ini adalah berdasarkan tiga komponen utama dalam pem-bentuk SPK yaitu sub sistem manajamen model, sub sistem manajemen data dan sub sistem antarmuka pengguna. Pertama, dalam sub sistema manajemen model dalam SPK ini dengan menggunakan pendekatan terstruktur yaitu menggunakan data flow diagram (DFD). Seperti terlihat pada gambar 3.

(7)

Gambar 3: Context Diagram atau DFD Level 0 Pemilihan Dosen Pembimbing

Berdasarkan gambar 3 dalam sistem SPK penentuan Dosen pembimbing Tugas Akhir terdapat 2 entitas yaitu mahasiswa dan petu-gas BAAK. Selanjutnya, akan dilakukan proses dekomposisi atau detail dari proses DFD level 0 ke level 1, seperti pada gambar 4.

Berdasarkan gambar 4 DFD Level 1 untuk pemilihan dosen pembimbing tugas akhir ter-dapat 5 proses yaitu kelola data dosen, kelola kriteria, kelola rating, penentuan alternatif dan

perhitungan AHP. Kedua, sub sistem manaje-men data dalam SPK ini terdiri dari kriteria, bobot kriteria, rating, prioritas, topik, alter-natif dan bobot global.

Implementasi dan Hasil

Hasil pengembangan sistem, design antar-mukanya disajikan pada gambar 6 hingga gam-bar 12.

(8)

Gambar 5: Rancangan Database untuk SPK penentuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

Gambar 6: Tampilan Login

(9)

Gambar 8: Data Mahasiswa

Gambar 9: Data Skripsi/tugas akhir

(10)

Gambar 11: data sub kriteria

Gambar 12: Perhitungan

Penutup

Sistem pengambilan keputusan ini dapat mem-bantu program studi dalam menentukan dosen pembimbing tugas akhir berdasarkan kriteria dan nilai pembobotan. Berdasarkan pengu-jian tingkat pendidikan memiliki bobot sebesar 0,38, latar belakang pendidikan sebesar 0,27, jabatan akademik sebesar 0,22 dan pengala-man sebesar 0,13 dengan menggunakan 3 al-ternatif yaitu 3 dosen yang dijadikan acuan untuk menjadi dosen pembimbing tugas akhir. Hal ini berguna untuk memudahkan pengam-bilan keputusan yang terkait dengan penen-tuan dosen pembimbing, sehingga akan didap-atkan dosen pembimbing tugas akhir yang pal-ing layak untuk membimbpal-ing mahasiswa sesuai

core kompetensi program studi.

Berrdasarkan penelitian ini, saran yang diberikan untuk pengembangan berikutnya adalah penerapan sistem SPK pada bagian BAAK, Agar pengambilan keputusan menge-nai dosen pembimbing lebih cepat dan tepat sesuai dengan tema tugas akhir mahasiswa.

Daftar Pustaka

[1] Mardison, “Sistem Pendukung Keputu-san Dalam Pencairan Kredit Nasabah Bank Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Dan Bahasa Pemrograman Java”, Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan. Vol. 5, No. 1, 2012.

(11)

[2] Kusrini, “Konsep dan Aplikasi Sistem Pen-dukung Keputusan”, C.V Andi Offset. Yo-gyakarta:2007

[3] AR. Sinaga dan Y. Hasan, “Aplikasi Pen-dukung Keputusan Penentuan Dosen Pem-bimbing Skripsi S1 Teknik Informatika”, Majalah Ilmiah Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) 2, Volume : V, Nomor : 2 , Januari 2015.

[4] A.S. Rosa dan M. Shalahuddin, “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berori-entasi Objek”, Penerbit Informatika, Ban-dung, 2013.

[5] Anhar, “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”, Mediakita. Jakarta: 2010.

[6] Y. Kustiyahningsih, “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & Mysql”, Penerbit Graha Ilmu .Yogyakarta: 2011.

[7] Abdul Kadir,”Mastering AJAX dan PHP”, Penerbit Andi Offset.Yogyakarta: 2009. [8] M. Cristianti dan SB. Prakoso,

“Anal-isis dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Dengan Studi Kasus Pada Seko-lah Menengah Atas Terpadu (SMAT) Krida Nusantara”, Jurnal Sistem Informasi Vol 3 No 1, Maret 2008.

[9] Arief M Rudianto, “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP Dan Mysql”, C.V ANDI OFFSET.Yogyakarta: 2011.

Gambar

Gambar 1: Cara kerja sistem pengambilan keputusan
Tabel 1: Intensitas Kepentingan
Gambar 4: DFD Level 1 Pemilihan Dosen Pembimbing
Gambar 5: Rancangan Database untuk SPK penentuan Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Padukuhan sebagai bentuk memelihara alam lingkungan ( mulasara buana ), dikembangkan di masyarakat pedesaan dengan menjadikan huma sebagai alternatif terbaik dalam

Dalam setiap proses seluruh aktivitas peserta didik terlibat penuh mulai dari mengidentifikasi masalah sampai pada penampilan (show case). Guru hanya mengarahkan

Kepercayaan masyarakat Yogyakarta terhadap kraton dan Sultan sebagai manifestasi dari perwujudan Tuhan di dunia yang mengatur kehidupan masyarakat memberikan keyakinan

menjadi skenario akan menimbulkan beberapa perubahan karya, namun sebagai sutrada dan penulis skenario aspek waktu merupakan hal yang harus diperhatikan dalam membuat

7. Penelitian ini menitikberatkan kepada analisis pengaruh lingkungan eksternal, internal dan etika bisnis terhadap.. kemitraan usaha dan implikasinya pada

Dengan segala kerendahan hati dan puji syukur kepada Allah SWT karena dengan rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN

Walaupun volume produk yang didistribusikan sama, kebutuhan sumber daya pengiriman dari pabrik ke gudang (misalnya truk dan sopir) akan lebih banyak pada konfigurasi pertama..

Pendidikan dan pelatihan bagi teknisi penerbangan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup sebagaimana dipersyaratkan guna memperoleh