TUGAS TELAAH JURNAL Tugas Matakuliah Geografi Permukiman
Ahmed Diaz Ravan (16/397524/GE/08403)
Judul Arahan Pemanfaatan Lahan Permukiman Berdasarkan Kelas Kemampuan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana Di Kabupaten Bogor
Jurnal Seminar Nasional Geomatika: Inovasi Teknologi Penyediaan Informasi Geospasial untuk Pembangunan Berkelanjutan
Volume & Halaman Hal. 389-398 Tahun Terbit Februari 2018
Penulis Christine Vita Sari Saragih
Penelaah Ahmed Diaz Ravan (16/397524/GE/08403) Tahun Telaah Februari 2021
Isi Jurnal Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis bagaimana kondisi lahan yang sesuai untuk pembangunan permukiman di Kabupaten Bogor.
Subjek Penelitian
Lahan di Kabupaten Bogor Metode
Penelitian
Metode yang digunakan ditentukan berdasarkan parameter penentu yaitu kondisi kelerengan, curah hujan dan jenis tanah. Kemudian dilakukan teknik scoring yang berpedoman pada SK Mentan No. 837/KPTS/UM/11/1980 dan No. 683/kpts/um/VIII/1981. Pada tingkat kemampuan lahan dilakukan dengan teknik scoring dan overlay pada setiap variabel fisik lahan yang merugikan dan menguntungkan. Kemudian akan diberi total skornya untuk mengetahui klasifikasi kemampuan lahan, yang berpedoman pada Lampiran Peraturan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2009. Hasil
Penelitian
Kawasan penggunaan lahan permukiman eksisting yang sesuai berdasarkan hasil arahan lokasi permukiman yaitu seluas 35.517,64 Ha atau sebesar 72% dari total luas wilayah Kabupaten Bogor; dan Kawasan penggunaan lahan permukiman eksisting yang tidak sesuai, total luas wilayahnya yaitu 13.657,04 Ha atau sebesar 28% dari total luas wilayah Kabupaten Bogor. Kekuatan Metode penelitian yang digunakan berupa scoring dan overlay yang
berpedoman pada peraturan perundang-undangan, sehingga proses analisis dan penentuan hasil dapat lebih mudah dipahami dan dilakukan.
Kelemahan Pada jurnal ini, metode yang dilakukan hanya menggunakan data sekunder serta sumber data yang digunakan tidak tercantum dengan jelas.
Pembahasan Jurnal penelitian mengenai arahan pemanfaatan lahan permukiman berdasarkan kelas kemampuan lahan dan kawasan rawan bencana di Kabupaten Bogor terdiri dari 10 halaman yang isinya berupa:
- Abstrak
Berisikan gambaran umum yang singkat mengenai keadaan lahan di Kabupaten Bogor, bentuk penelitian, tujuan penelitian, dan beberapa hal singkat terkait penelitian
Berisikan gambaran topografi dari Kabupaten Bogor, disertai dengan pengantar berupa undang-undang dan dokumen terkait tata ruang dan pendukung penelitian yang ada. Di dalamnya juga termasuk peraturan daerah Kabupaten Bogor terkait tata ruang dan beberapa pengantar terkait permukiman dalam mempermudah pembaca dalam memahami penelitian yang ada, serta permasalahannya.
- METODE PENELITIAN
ada metode penelitian berisikan tentang pendekatan pendekatan seperti apa yang digunakan dalam penelitian tersebut Adapun melalui metode penelitian yang ada diketahui bahwa penelitian yang ada menggunakan penelitian kuantitatif Serta penelitian kualitatif yang mana pada penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara perhitungan ketersediaan lahan untuk mengetahui sisa daya tampung wilayah kabupaten bogor dengan cara perhitungan atau skoring variabel dalam mengklasifikasikan kondisi fisik seperti lereng kemampuan lahan rawan bencana yang mana pada penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mengembangkan serta menggunakan model pendekatan studi yang telah dipelajari atau hipotesis yang berkaitan dalam analisis kesesuaian pemanfaatan lahan permukiman yang berdasarkan pada kelas kesesuaian lahan dan kelas rawan bencana yang kemudian juga dilakukan teknik Pendekatan yang menggunakan alat bantu berupa sistem informasi geografis dengan cara penggunaan data berupa peta rupa bumi Indonesia skala 1:25.000 yang bersumber dari badan informasi geospasial.
Pada bagian BAB Metode Penelitian ini, penjelasan mengenai teknik/metode kualitatif yang disebutkan sebelumnya tidak dijelaskan dengan baik bentuk, tekniks, proses, maupun tujuan. Sehingga hal tersebut amat disayangkan.
setelah BAB METODE PENELITIAN di bawahnya terdapat subbab berupa :
Penentuan Fungsi Kawasan,
yang mana isinya terkait analisis fungsi kawasan yang didasarkan oleh tiga variabel berupa curah hujan kelerengan dan jenis tanah yang kemudian dilakukan skoring masing-masing dari variabel tersebut menjadi lima kelas yang melakukan pedoman menggunakan SK Mentan No. 837/KPTS/UM/11/1980 dan No. 683/kpts/um/VIII/1981 (Surat Keputusan Menteri Pertanian, 1980). dalam penentuan fungsi kawasan yang ada data yang digunakan berupa data vektor (shapefile) pada setiap peta kelerengan, jenis tanah, dan curah hujan di Kabupaten Bogor. Yang kemudian shapefile-shapefile dari masing-masing data tersebut di overlay untuk diketahui persebaran fungsi kawasannya. Yang mana berdasarkan hasil overlay yang telah dilakukan, kawasan budi daya memiliki skor dibawah 125. Sedangkan untuk kawasan penyangga berada pada skor 125-175 .Terakhir untuk kawasan lindung memiliki skor diatas 175. Sehingga melalui skoring tersebut fungsi kawasan yang ada di Kabupaten Bogor dapat diklasifikasikan dengan lebih mudah.
Yang menjadi kekurangan pada subbab Penentuan Fungsi Kawasan adalah perihal sumber data shapefile yang ada tidak dijelaskan atau
tidak dicantumkan dengan baik. Sehingga proses penentuannya tentunya tidak mudah dipahami oleh sebagian pembaca yang belum memahami, mengenal metode terkait. Sehingga pembaca umum mungkin akan kesulitan dalam memahami proses yang berlangsung pada sub bab Penentuan Fungsi Kawasan ini.
Penentuan Kelas Kemampuan Lahan
pada sub bab ini ini berisikan tentang proses penentuan kelas kemampuan lahan yang nantinya akan menghasilkan tingkatan kemampuan lahan pada daerah studi yang didasari oleh kondisi fisik lahan yang mana kelas-kelas kemampuan lahan yang ada berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 20/prt/m/2007 tentang Pedoman Teknik Fisik & Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang, aspek fisik dasar ini juga diperlukan dalam pengembangan suatu kota (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2007). dalam penentuan kelas kemampuan lahan yang ada akan diberikan penghargaan pada setiap variabel faktor yang menguntungkan maupun merugikan untuk kemampuan lahan yang ada yang kemudian akan dilakukan penjumlahan dari skor Faktor atau harkat yang ada tersebut yang mana untuk aktor yang menguntungkan akan di berikan harkat (+) Sedangkan untuk yang merugikan akan diberikan harta (-). Adapun contoh faktor menguntungkan antara lain : kedalaman efektif tanah, tekstur tanah, drainase, dan permeabelitas tanah. Sedangkan faktor yang merugikan antara lain: Kelerengan, banjir, erosi dan salinitas.
Hampir sama dengan subbab sebelumnya, kekurangan informasi mengenai data sumber yang ada menjadi kekurangan pada sub bab ini. Sehingga walaupun penjelasan yang ada cukup rinci, akan tetapi data-data yang ada kurang dapat melengkapi penjelasan yang ada. - HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan beberapa sub bab antara lain :
Analisis Fungsi Kawasan Budidaya sebagai Kawasan Peruntukan Permukiman
pada sub bab ini berisikan mengenai analisis fungsi kawasan Budidaya yang ada di Kabupaten Bogor, yang mana luasnya sebesar 156.303,85 Ha.
Pada analisis ini hal-hal terkait permukiman yang ada tidak dijelaskan dengan baik pada sub bab ini. Sehingga judul sub bab yang ada menurut saya kurang relevan dengan isinya. Penjelasan yang ada terkait analisis kawasan budidaya yang ada pun tidak ada sama sekali analisis yang jelas didalamnya.
Analisis Kelas Kemampuan Lahan Permukiman Berdasarkan Sifat Lahan
pada sub bab ini kemampuan lahan dibagi menjadi 4 kelas. Yang selanjutnya dilakukan identifikasi kelas kemampuan lahan yang mendukung untuk pembangunan permukiman yang ada di wilayah kajian. Berdasarkan Lampiran Peraturan-Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2009 yang ada, ditetapkan bahwa Kelas I dan II tidak memiliki sampai mempunyai hambatan dan ancaman yang sedang (Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2009). Sehingga lahan-lahan yang tergolong dalam kelas I dan II
aman untuk dijadikan kawasan permukiman, dan tidak menyebabkan terganggunya aktivitas dan kerugian dari sifat lahan . Sehingga akhirnya di dapatkan lah sebanyak128.657,88 Ha luas lahan yang tergolong kelas I dan 13.203,57 Ha yang tergolong pada kelas II. Pada subbab ini proses penentuan kelas dan analisis yang ada terkait dari mana luasan lahan yang ada didapatkan perkelasnya tidak dijelaskan dengan baik pada penelitian ini.
Analisis Kelas Kemampuan Lahan Permukiman Terhadap Fungsi Kawasan Budidaya
Pada sub bab ini kita sudah mendapatkan kelas lahan ayng ada, yang kemudian di overlaykan dengan fungsi kawasan yang ada. Sehingga di dapatkan di mana saja sebaran kelas yang ada pada setiap fungsi kawasan yang ada, dan persentasenya. Yang kemudian didapatkan bahwa untuk kelas I, 78% berada pada kawasan Budidaya, 1% pada kawasan lindung, dan 21% pada kawasan budidaya. Sedangkan untuk kelas II, didapatkan bahwa 68% berada di kawasan Budidaya dan 32% pada kawasan Penyangga.
Sama dengan subbab sebelumnya. Pada subbab penelitian ini, proses penelitian yang ada tidak terlalu jelas dijelaskan, sehingga bisa menyebabkan kebingunan bagi pembaca umum yang tidak begitu memahami terkait proses dari analisis dan permodelan spasial dengan baik.
Analisis Penggunaan Lahan Permukiman yang Sesuai Berdasarkan Kelas Kemampuan Lahan Permukiman Terhadap Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Bogor
Pada subbab ini, setelah sebelumnya kita dapatkan kelas lahan yang ada, kemudian kita bandingkan juga dengan peta sebaran rawan bencana yang ada dua Kabupaten Bogor. Sehingga di dapatkan luasan lahan kelas I dan II pada setiap lahan rawan bencana berapa total luasannya disetiap lahan rawan bencana yang ada. total luas wilayah rawan bencana pada kemampuan kelas I dan II terbanyak yaitu rawan bencana longsor dengan persentase 45%, kemudian rawan bencana gerakan tanah dengan persentase 39%. Untuk luas wilayah yang terdapat 2 rawan bencana pada satu wilayah terbesar yaitu kawasan rawan gerakan tanah dan longsor mencapai 13%. Oleh karena itu, sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk menetukan arahkan lokasi permukiman yang sesuai berdasarkan kelas kemampuan lahan dan kawasan rawan bencana.
Analisis Kesesuaian Kondisi Eksisting Permukiman Terhadap Kelas Kemampuan Permukiman Lahan dan Kawasan Rawan Bencana
pada sub bab ini berisikan terkait analisis kesesuaian kondisi eksisting permukiman terhadap peta persebaran arahan lokasi permukiman yang ideal.
Analisis Ketentuan Pembangunan Permukiman Berdasarkan Kelas Kemampuan Lahan dan Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Bogor
Pada sub bab ini berisikan tentang ketentuan perizinan terkait permukiman dan analisis terkait.
Ketentuan Kegiatan Pembangunan Permukiman (ITBX) Kabupaten Bogor
Melalui sub bab ini kita dapat ketahui bahwa tidak ada kegiatan pembangunan permukiman yang diijinkan. Hal ini dikarenakan, kawasan rawan bencana merupakan wilayah yang tidak aman, serta tidak direkomendasikan untuk dilakukannya pembangunan permukiman.
Arahan Lokasi Pemanfaatan Lahan Permukiman yang Sesuai Berdasarkan Kelas Kemampuan Lahan dan Kawasan Rawan Bencana
melalui sub bab ini dapat diketahui bahwa, Tingkat Kelas kemampuan I yang paling dominan dan tersebar merata di Kabupaten Bogor. Total luas wilayah Kelas I yaitu 657,88 Ha. Kemudian pada Kelas II dijadikan kelas kemampuan lahan yang masih sesuai untuk permukiman dengan total luas wilayah yaitu sebesar 13.203,57 Ha. Berdasarkan sifat lahan pada kelas I dan Kelas II, kelas kemampuan lahan ini sangat baik sampai cukup baik untuk mendukung pembangunan permukiman.
Kesimpulan
Pada sub bab ini dapatkan kesimpulan dari seluruh penelitian yang ada, yang mana berdasarkan hasil analisis kesesuaian kelas kemampuan lahan I dan II terhadap kawasan rawan bencana, diperoleh sebagai berikut: Kelas I dan II yang tidak sesuai atau berada di kawasan rawan bencana total luas wilayah 22.272 H atau 16% dari total luas wilayah kawasan rawan bencana di Kabupaten Bogor; dan Kelas I dan II yang sesuai atau tidak berada di kawasan rawan bencana total luas wilayah 119.336 Ha. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian kondisi eksisting permukiman di Kabupaten Bogor, diperoleh hasil sebagai berikut: Kawasan penggunaan lahan permukiman eksisting yang sesuai berdasarkan hasil arahan lokasi permukiman yaitu seluas 35.517,64 Ha atau sebesar 72% dari total luas wilayah Kabupaten Bogor; dan Kawasan penggunaan lahan permukiman eksisting yang sesuai, total luas wilayahnya yaitu 13.657,04 Ha atau sebesar 28% dari total luas wilayah Kabupaten Bogor.
Pada kesimpulan ini terdapat beberapa kesalahan ketik maupun artian dalam penulisannya. Sehingga informasi yang ada kurang bisa dipahami dengan baik.
- UCAPAN TERIMA KASIH
Melalui bab ini, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan acuan dalam pemberian izin membangun sebuah rumah. Kemudian Hasil dari semua analisis yang telah dilakukan ini, dapat dijadikan masukan bagi pemerintah daerah dalam menghadapi situasi lokasi permukiman yang berada pada kelas kemampuan lahan dan rawan bencana.
- DAFTAR PUSTAKA
Berisikan sumber-sumber informasi yang digunakan pada penelitian ini, walaupun masih ada beberapa sumber yang belum dicantumkan
pada bab ini. Tetapi secara keseluruhan sudah tercantum pada daftar pustaka ini
Daftar Pustaka jurnal
- Arsyad, Sitanala. (1989). Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. - Jamulyo dan Sunarto. (1996). Kemampuan Lahan (Hasil Penelitian
Evaluasi Sumberdaya Lahan Angkatan VI 1–31 Juli 1996). UGM. - Noor, Djauhari. (2011). Geologi untuk Perencanaan. Graha Ilmu. - Surat Keputusan Menteri Pertanian. (1980). Sk Mentan No.
837/Kpts/Um/11/ 1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung. Jakarta.
- Menteri Negara Lingkungan Hidup. (2009). Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah. Peraturan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup. Jakarta. - Menteri Pekerjaan Umum. (2008). Pedoman Kriteria Teknis Kawasan
Budi Daya Peraturan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 41/Prt/M/2007 Cetakan ke 2, Tahun 2008. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
- Menteri ESDM. (2016). tentang Penetapan Kawasan Rawan Bencana Geologi. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.Jakarta.
- Republik Indonesia. (2008). Undang - Undang No. 8 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional. Jakarta.
- Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang No. 26/2007 Tentang Penataan Ruang. Sekretariat Negara. Jakarta.
- Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Sekretariat Negara. Jakarta.
Daftar Pustaka Telaah Jurnal
1. Giyarsih S.R. (2010). Pola Spasial Transformasi Wilayah di Koridor Yogyakarta-Surakarta. Forum Geografi 24 (1) : 28-38
2. Giyarsih S.R., Abdi. Z., Ma’mun. S., Hasanati. S., Sitohang. L.L., & Junaidi, I.A.( 2011). Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi dan Sinergisme Kelembagaan Sebagai Bentuk Pengelolaan DAS Terpadu. Potensi dan Permasalahan Lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Wilayah Pesisir. Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta 3. Giyarsih S.R., & Dalimunthe. S.A. (2012). Surviving the Bantul Earthquake: Perspective from Livelihood Aspecte. Community Approach to Disaster. Gadjah Mada University Press.
4. Giyarsih S.R. (2012). Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian Penting Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 222-232.
5. Giyarsih S.R. (2012). Pola Spasial Kepadatan Unit Aktivitas Sektor Informal di Ruang Publik Perkotaan di Kota Yogyakart. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan
Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 233-239. 6. Giyarsih S.R. (2012). Koridor Antar Kota Sebagai Penentu Sinergisme Spasial, Kajian Geografi Yang Semakin Penting. Jurnal Tata Loka 14 (2): 90-97.
7. Giyarsih S.R. (2012). Dampak Transformasi Wilayah Terhadap Kondisi Kultural Penduduk,Tinjauan Perspektif Geografis. Forum Geografi 26 (2) :120-131
8. Giyarsih S.R. (2012). Strategi Penghidupan Korban Bencana Merapi di Tempat Hunian Sementara di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Merapi Dalam Kajian Multidisiplin, Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 155-168
9. Arsanti. V.A., & Giyarsih S.R. (2012). Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 4 (1): 55-66.
10. Akuntomo. P., Suprodjo. S.W., & Giyarsih S.R. (2012). Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Sosial Budaya Berbasis Konsep Tri Hita Karana di Lingkungan Permukiman Perkotaan di Perumnas Monang Maning Kota Denpasar. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota 8 (1): 95-104.
11. Ridwan. U.H., & Giyarsih S.R. (2012). Kualitas Lingkungan Permukiman Masyarakat Suku Bajo di Daerah Yang Berkarakter Pinggiran Kota dan Daerah Berkarakter Perdesaan di Kabupaten Muna. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota 8 (2):118-125
12. Purwaningsih. E., & Giyarsih S.R. (2012). Penyesuaian Diri Penghuni Rumah Susun Terhadap Lingkungan Tempat Tinggal, Kasus Penghuni Rumah Susun Cokrodirjan Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional tentang Green Urban Policy, di Semarang 4 September 2012: 227-239 13. Akuntomo. P., Suratman., & Giyarsih S.R. (2012). The Application of Tri
Hita Karana Concept in the Environment of Perumnas (Public Settlement) Monang Maning in Denpasar Bali Based on the Cultural Component of Environment. Proceeding of International Conference on Sustainable Built Environment di Yogyakarta tanggal 10-12 Juli 2012: 393-400
14. Ma’mun S., Giyarsih S.R.,, & Marfai. M.A. (2012). Participation of Coastal Communities in Mangrove Forests Conservation in Pasekan Sub District Indramayu District. Prceeding of International Conference on Sustainable Built Environment di Yogyakarta tanggal 10-12 Juli 2012: 546-554.
15. Akuntomo P., Suratman, & Giyarsih. S.R. (2012). Persepsi Masyarakat Terhadap Konsep Tri Hita Karana di Lingkungan Perumnas Monag Maning Kota Denpasar Provinsi Bali. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat, Surakarta 22 Maret 2012 : 208-214.
16. Giyarsih S.R. (2012). Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian Penting Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan
Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 222-232.
17. Giyarsih S.R. (2012). Pola Spasial Kepadatan Unit Aktivitas Sektor Informal di Ruang Publik Perkotaan di Kota Yogyakart. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 233-239. 18. Giyarsih S.R. (2012). Koridor Antar Kota Sebagai Penentu Sinergisme Spasial, Kajian Geografi Yang Semakin Penting. Jurnal Tata Loka 14 (2) : 90-97.
19. Giyarsih S.R. (2012). Dampak Transformasi Wilayah Terhadap Kondisi Kultural Penduduk,Tinjauan Perspektif Geografis. Forum Geografi 26 (2) :120-131
20. Giyarsih S.R. (2012). Strategi Penghidupan Korban Bencana Merapi di Tempat Hunian Sementara di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Merapi Dalam Kajian Multidisiplin, Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 155-168
21. Giyarsih S.R. & Alfana M.A.F. (2013). The Role of Urban Area as the Determinant Factor of Population Growth. Indonesian Journal of Geography 45(1): 25-36
22. Giyarsih S.R., & Alfana. M.A. F. (2013). Livelihood Strategies of Informal Sector in Urban Area (Particular Reference from Angkringan Merchant in Yogyakarta City. Proceeding of Internatonal Seminar, Utilizaion of Geospatial Information to Raise Environmental Awareness in Realizing the Nation Character, di Surakarta 3th-4th November 2012 : 321-327
23. Giyarsih S.R., & Dalimunthe S.A. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Permukiman Pasca Gempa Bumi di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. Jurnal Tataloka 15 (1) : 28-38
24. Giyarsih S.R.,Listyaningsih U., & Sarmita. I.M. (2013). Pedagang Angkringan Sebagai Entitas Ekonomi di Kota Yogyakarta : Pelarian atau Menjanjikan?.Jurnal Patrawidya 14 (2) : 211-230
25. Giyarsih S.R., U.Listyaningsih., & S.R. Budiani. 2013. Aspek Sosial Banjir Lahar., Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
26. Tuloli. Y., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2013). Proses Perubahan Spasial Kota Gorontalo, Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Terbangun. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI Ikatan Geograf Indonesia, Banjarmasin 2-3 November 2013 : 478-484
27. Sarwadi A., Giyarsih S.R., & Pramono R.W.D. (2013). Kajian Perluasan Sifat Fisik Kekotaan Kota Yogyakarta di Kawasan Hinterland, Studi Kasus Kawasan Sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI Ikatan Geograf Indonesia, Banjarmasin 2-3 November 2013 : 503-514
28. Christiawan P.I., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2014). The Spatial Patterns of the Carrying Capacity of Road in Singaraja City, Bali. KKU International Journal of Humanities and Social Sciences : 15-23
29. Saputra I.A., Giyarsih S.R., & Marwasta D. (2014). Faktor Pengaruh Transformasi Wilayah di Kabupaten Klaten. Prosiding Mega Seminar Nasional, Geografi Untukmu Negeri, di Yogyakarta 5 Mei 2014 : 91-102
30. Harini R., Giyarsih S.R., Ariani R.D., & Darusasi R. (2014). Community Adaptation Model of Food Security Due to Global Warming in Kulon Progo. Proceeding of The 6th International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia, Yogyakarta November 19-20, 2014: 305-320.
31. Giyarsih S.R. (2014). The Role of Yogyakarta and Surakarta Cities in the Intensity of the Regional Transformation of Two Villages Located in the Yogyakarta-Surakarta Corridor. Romanian Review of Regional Studies X (1): 15-22.
32. Giyarsih S.R. (2015). Kegiatan Digitalisasi Data Kependudukan Berdasarkan Registrasi Penduduk di Desa Sentolo Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprog. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1(1) : 63-66
33. Ramdani D., Giyarsih S.R., & Ariani I. (2015). Peran Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP-3) Terhadap Kemandirian Wirausaha Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Wilayah di Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul. Pengembangan Iptek Berbasis Multikultural dan Kearifan Lokal Sebagai Fond asi Kemandirian dan Kedaulatan Bangsa. Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 1-20. 34. Tajuddin, L., Rijanta R., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2015). Migrasi Internasional : Perilaku Pekerja Migran di Malaysia dan Perempuan Ditinggal Migrasi di Lombok Timur. Jurnal Kawistara 5 (3) : 310-321. 35. Sriartha, I.P., Suratman., & Giyarsih S.R. (2015). Spatial Zonation Model of Local Irrigation System Sustainability (A Case of Subak System in Bali). Indonesian Journal of Geography 47(2): 142-150
36. Sriartha, I.P., & Giyarsih S.R. (2015). The Effect of Regional Development on The Sustainability of Local Irrigation System (A Case of Subak System in Badung Regency, Bali Province). Forum Geografi 29 : 31-40.
37. Giyarsih S.R., & Fauzi N. (2016). Factors That Affect Urban Sprawl Symptoms in Sub Urban Areas of Yogyakarta. Proceeding of The 8th International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia (IGSSCI, Yogyakarta 26-27 October 2016: 314-329.
38. Anjarsariningtyas, R., Laksmiasri W., Pratiwi A.A., & Giyarsih S.R. (2016). Food Security in Urban Sprwal Effected Area : Case Study in Sub Districts on The Outskirts of Yogyakarta City. Proceeding of The 13th International Asian Urbanization Conference, di Yogyakarta, January 6-8, 2016 : 713-718
39. Harini, R., Rahayu E., Sarastika T., & Giyarsih S.R. (2016). Adaptation Strategy of Communities Facing Coastal Hazard in Demak Coastal Area. Proceeding of The 8th International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia (IGSSCI, 26-27 October 2016: 314-329
40. Alviawati, E., Rijanta R., & Giyarsih S.R. (2016). Household Livelihood Strategies of Dairy Cattle Farmers in Kepuharjo Village, Pre and Post 2010 Merapi Volcano Eruption. Romanian Review of Regional Studies XI (1): 91-98.
41. Abadi, R., Ritohardoyo S., & Giyarsih S.R. (2016). Persepsi dan Motivasi Masyarakat Lokal Terhadap Program Transmigrasi Pasca Konflik di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Jurnal Kawistara 6 (2) : 188-197
42. Shofa. M A., Riyono B., & Giyarsih S.R. (2016). Peran Pemuda Dalam Pendampingan Mahasiswa Difabel dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Pemuda (Studi di Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Jurnal Ketahanan Nasional 22 (2) : 199-216
43. Hatam, R., Rijanta R, Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2016). Transformation of Land Use in Kota Utara Subdistrict Kotamobagu City From 2000-2013. International Multidisciplinary e-Journal (An International Peer Reviewed, Refereed Journal) 5(9): 31-38
44. Setyono, J.S. Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2016). Spatial Pattern of Urbanization and Small Cities Development in Central Java : A Case Study of Semarang-Yogyakarta-Surakarta Region. Journal of Geomatic and Planning. 3(1): 53-66
45. Putri, R.F., Wibirama S., Sukamdi., & Giyarsih S.R. (2017). Sand Dune Conservation Assessment in Coastal Area Usng Alos Palsar DlnSAR Technique. Journal of Urban and Environmental Engineering 11(1) : 9-29
46. Sriartha, I.P., & Giyarsih S.R. (2017). Subak Edurance in Facing External Development in South Bali, Indonesia. International Research Journal of Management, IT & Social Sciences (IRJMIS) 4 (4) : 20-30, http://ijcu.us/online/journal/index.php/irjmis, DOI http://dx.doi.org/10. 21744/irjmis.v4i4.494
47. Setyono, J.S., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2017). Pengelolaan Kota-Kota Kecil di Jawa Tengah : Studi Kasus Pada Empat Kota-Kota Kecil di Wilayah Joglosemar. Jurrnal Tataloka 19 (2): 142-162.
http://www.ejournal2.undip.ac.id/index.php/tataloka
48. Murwani, P., Rijanta R., Giyarsih S.R., & Khakim N. (2017). Circular Mobility of Migrants in Small Islands: A Case Study of Migrantsin Lease Islands to Ambon City. International Multidisciplinary e-Journal (An International Peer Reviewed, Refereed Journal), 6 (7) : 37-45; ISSN: 2277-4262,
http://www.shreeprakashan.com/Documents/20170726093943437.5.%2 0Prapti%20Murwani.pdf
49. Arif, D.A., Mardiatno D., & Giyarsih S.R. (2017). Kerentanan Masyarakat Perkotaan Terhadap Bahaya Banjir Di Kelurahan Legok Kecamatan Telanipura Kota Jambi. Majalah Geografi Indonesa 31 (1) : 1-11
50. Giyarsih S.R.,& Marfai, M.A. (2017). Regional Transformation in Semarang City, Indonesia. Journal of Urban and Regional Analysis IX (2) : 129-139
51. Giyarsih S.R. (2017). Regional Management of Areas with Indications of Urban Sprawl in the Surrounding Areas of Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Indonesia. Indonesian Journal of Geography 49 (1) : 35-41,
DOI https://dx.doi.org/10.22146/ijg2323
52. Putra M., Giyarsih S.R., & Kurniawan A. (2017). Sektor Unggulan dan Interaksi Antar Wilayah Pada Kawasan Strategis Nasional Perkotaan MEBIDANGRO. Jurnal Wilayah dan Lingkungan 5 (3) : 181-187 53. Giyarsih S.R., & Marfai M.A. (2018). The Perception of Stakeholders on
Regional Transformation on the Outskirts of Yogyakarta City, Indonesia. Geojournal 83 : 983-991
54. Putri R.F., Wibirama S., Sukamdi., & Giyarsih S.R. (2018). Population Condition Analysis of Jakarta Land Deformation Area. IOP Conf. Series : Earth and Environmental Science 148 (2018)012007 doi : 10.1088/1755-1315/148/1/012007. ICERM 2017 IOP Publishing. 55. Putri R.F., Wibirama S., Giyarsih S.R., Pradana A., & Kusmiati Y.
(2018). Landuse Change Monitoring and Population Density Analysisi of Penjaringan, Cengkareng, and Cakung Urban Area in Jakarta Province. Paper Presented in the International Conference on Science and Technology (ICST 2018) held on 7-8 August 2018 in Yogyakarta, Indonesia, organied by Universitas Gadjah Mada
56. Kaho H.E.D.P.R., & Giyarsih S.R. (2018). Kualitas Permukiman di Basin Wonosari dan Perbukitan Karst Gunungsewu di Kabupaten Gunungkidul. Majalah Geografi Indonesia 32 (1) :68-76
57. Choirunnisa A.K., & Giyarsih S.R. (2018). The Socioeconomic Vulnerability of Coastal Communities to Abrasion in Samas, Bantul Regency, Indonesia. Quaestiones Geographicae 37 (3) : 115-126 58. Setyawan A., Gunawan T.,Dibosaputra S,. & Giyarsih S.R. (2018). Jasa
dan Etika Lingkungan Untuk Pengendalian Air dan Banjir Sebagai Dasar Pengelolaan DAS Serang. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 14, No 4 : 241-251
59. Yetti A., Giyarsih S.R., & Pangaribowo E.H. (2018). Kajian Ketimpangan Wilayah di Kawasan Subosukowonosatren Tahun 2001-2016. Kawistara 8 (3) : 288-295
60. Pradika M.I., Giyarsih S.R., & Hartono. (2018). Peran Pemuda Dalam Pengurangan Risiko Bencana Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ketahanan Nasional 24 (2) :261-286
61. Nastiti F.N.,& Giyarsih S.R. (2019). Green Open Space in Urban Areas : A Case in the Government Office of Boyolali, Indonesia. Regional Science Inquiry, XI (2) : 19-28
62. Fauziyah, C., Priyambodo, T.K. & Giyarsih S.R. (2019). Kontribusi PT. Telkom dalam Pengembangan UMKM Perkotaan di Kota Yogyakarta. Majalah Geografi Indonesia 33 (2) : 14-21
63. Shara, A. R. I. D., Listyaningsih. U.,& Giyarsih S.R. (2019). Analisis Sebaran Spasial Pengemis di Kawasan Sanglah Denpasar. Media Komunikasi Geografi 20 (2) : 150-160.
64. Putri, R.F., Giyarsih S.R., Naufal, M., Dwiputra, D.S., Wibirama, S., Sumantyo, J.T.S. (2019). The Impact of Population Pressure on Agricultural Land Toawrds Food Suffiency (Case in West Kalimantan Province, Indonesia. IOP Conference Series : arth and Environmental Science 256 (2019) 012050 doi 10.1088/1755-1315/256/1/012050 65. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2019). Effects of Disruptive
Innovation on the Employment Status and Income of Migrants and Non Migrants Engaging in Online Transportation, the City of Palembang. Proceeding of the International Conferences on Information System and Technology (CONRIST) : 261-265
66. Alabshar, N., & Giyarsih S.R. (2020). Factors Infuencing the Prosperity of Migrants in Indonesia. Solid State Technology 63 (3) : 4358-4372.
67. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2020). Employment Status Transformation of Online Transportation Workers at the City of Palembang in the Demographic Bonus Era. Solid State Technology 63 (1) : 1390-1402
68. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2020). Redefinition of the Employment Status and Income Transformation of Online Transportation Workers in Palembang, Indonesia. Solid State Technology 63 (3) : 4419-4433
69. Giyarsih S.R., & Harini, R. (2020). The Social and Demographic Characteristics of Vulnerable Communities on the Outskirts of Yogyakarta City, Indonesia. Solid State Technology 63 (3): 4373-4387 70. Giyarsih S.R., & Harini R. (2020). Roles of University Campuses in
Building the Capacity of Vulnerable Communities in Urban Fringe of Yogyakarta, Indonesia. Solid State Technology 63 (3) : 4388-4401 71. Rahmawati, S.S., Sudrajat.,& Giyarsih, S.R. (2020). Analysis of
Settlements along Abandoned Railway Tracks in Majalaya Subdistric, Bandung Regency, Indonesia. Forum Geografi 34 (1) : 51-65
72. Saputra, W., Giyarsih, S.R., & Pitoyo, A. J. (2020). Online Transportation Workers in Palembang City : Context and Characteristics. IOP Conferences Earth and Environmental Sciences 451 (2020) 012100, doi 10.1088/1755-1315/451/1/012100 : 1-8
73. Amri, I., & Giyarsih, S.R. (2020). Quantifying urban physical growth types in Banda Aceh City after the 2004 Indian Ocean Tsunami. The 1st Geosciences and Environmental Sciences Symposium (ICST 2020) E3S Web of Conferences 200 : 1-6.
74. Purwatiningsih, S.E., Sukamdi., & Giyarsih, S.R. (2020). Timor Leste Population on Internal Migration, in the Analysis of Direction, Flow, Pathways, Boundaries, and International Procedures. The 1st Geosciences and Environmental Sciences Symposium (ICST 2020) E3S Web of Conferences 200 : 1-9
75. Purwatiningsih, S.E., Sukamdi., & Giyarsih, S.R. (2020). The Comparative Analysis of TL-SDI Values, Within the Area of Administrative Posts in the Municipality of Oecusse. The 1st Geosciences and Environmental Sciences Symposium (ICST 2020) E3S Web of Conferences 200 : 1-10
76. Nuranisa., Mei. E.T.W., Giyarsih, S.R., Sukmaniar., Saputra, W.,& Putri, M.K. (2020). Socioeconomic Vulnerability Level in the Demographic Bonus Era among Musi Riverbanks Community, the City of Palembang. TEST Enginnering A Management : 6493-6502
77. Shara, A. R I. D., Listyaningsih, U., & Giyarsih, S.R. (2020). Differences in the Spatial Distribution and Characteristics of Urban Beggars : The Case of the Sanglah District in Denpasar (Indonesia). Quaestiones Geographicae 39 (4) : 109-119
78. Amri, I., & Giyarsih, S.R. (2020). Monitoring Urban Physical Growth in Tsunami Affected Areas : A Case Study of Banda Aceh City, Indonesia. Geojournal 85 (6)
79. Satriawan D., Pitoyo A.J., Giyarsih S.R. (2020). Cakupan Kesehatan Universal (UHC) Pekerja Sektor Informal di Indonesia. Tata Loka 22 (4) : 556-572
80. Jannah R., Giyarsih S.R., & Marwasta D. (2021). Feasibility of Determining Padukuhan Blotan As Slum Settlement in Sleman Regency : Perspective From Community and Local Government. Book Chapter Empowering Human Development Through Science and Education : 177-186