• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Perusahaan sebagai pelaku dunia usaha adalah salah satu dari stakeholder pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan yang telah mereka tentukan. Perusahaan berusaha meningkatkan kinerjanya dengan kegiatan terencana untuk mendapatkan keuntungan yang optimal supaya dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

Perusahaan telah memberikan sumbangan bagi kemajuan ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia. Namun selain dampak positif, perusahaan juga membawa dampak negatif dengan jumlah yang sama. Marginalisasi kelompok yang rentan, semakin lebarnya kesenjangan ekonomi antara masyarakat sekitar perusahaan dan pekerja kasar perusahan dengan staf dan pimpinan perusahan, proses pemiskinan, dan

kerusakan lingkungan42

Dari dampak yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan maka perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial kepada lingkungan sekitar. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) secara singkat diartikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan kepada para pemangku kepentingan atau stakeholder. Stakeholder

.

(2)

merupakan pihak-pihak yang berkepentingan langsung maupun tidak langsung terhadap aktivitas maupun eksistensi perusahaan, seperti karyawan, pemegang saham, konsumen, masyarakat, pers, dan pemerintah.

Saat ini mengimplentasikan CSR menjadi tren bagi dunia usaha. Komitmen untuk bertanggung jawab secara sosial disadari bahwa keuntungan untuk keberlangsungan jangka panjang perusahaan yang hanya bisa didapat dengan adanya kesejahteraan masyarakat. Demonstrasi Aqua Klaten pada saat itu menggunakan isu kekeringan yang disuarakan oleh Walhi. Gerakan advokasi Walhi ini merupakan respon terhadap ditetapkannya Undang-Undang no 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang dinilai banyak LSM sebagai pemberian tiket ke pihak swasta melakukan privatisasi air. Pelaksanaan CSR PT.Danone Aqua adalah demi keberlanjutan usaha jangka panjang. Dan contoh lain yaitu PT. Bogasari memiliki program CSR yang terintegrasi dengan strategi perusahaan, melalui pendampingan para pelaku usaha mikro ,kecil, dan menengah (UMKM) berbasis terigu, dan mereka adalah konsumen utama dari produk perusahaan ini.

Dengan adanya tekanan masyarakat agar perusahaan lebih peduli kepada lingkungan merupakan kesempatan untuk memperkuat antara perusahaan dengan karyawan dan masyarakat sekitar. Perusahaan harus menyadari pengembangan bisnis sangat penting, di samping untuk memperoleh public support dari masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan

(3)

dan operasi perusahaan. Bagaimanapun hubungan yang harmonis baik dan efektif serta menguntungkan bagi perusahaan dengan masyarakat diperoleh melalui proses komunikasi yang terus menerus dengan masyarakat. Perusahaan harus memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalankan tanggung jawab sosial.

Banyak Perusahaan yang akhirnya mengalami kesulitan karena kurangnya kepedulian terhadap lingkungan dengan kata lain tidak mengimplementasikan CSR dengan baik. Kasus CSR PT. Freeport Indonesia adalah salah satu kasus yang menunjukkan kurangnya tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat sekitar yang telah terkena dampak akibat eksploitasi pertambangan yang dilakukan terutama masyarakat yang menjadi pekerja PT. Freeport Indonesia tidak mendapatkan bentuk tanggung jawab yang sesuai atas resiko pekerjaan dan kerusakan

lingkungan yang dihasilkan perusahaan43

43

. Contoh Kasus lain masalah kerusakan lingkungan adalah kerusakan yang diakibat PT.Lapindo Brantas yang dikenal dengan peristiwa Lumpur Lapindo. Kerusakan yang terjadi merupakan dampak dari kegiatan perusahan yang telah merugikan masyarakat sekitar. Sampai saat ini bentuk tanggung jawab sosial perusahaan PT. Lapindo Brantas Inc belum sesuai dengan kerugian yang harus ditanggung masyarakat. Perusahaan akhirnya mengeluarkan

http://www.papua.us/2013/06/14-juni-2013-seluruh-pekerja-pt.html diakses 28 februari 2014

(4)

anggaran lebih besar lagi untuk penaggulangan bencana akibat kegiatan

perusahaan44

Dalam rangka merespon kondisi tersebut pihak perusahaan melakukan program tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar melalui pembangunan ekonomi.

.

Dalam perekonomian Indonesia dunia usaha memegang peranan yang penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian dari dunia usaha yang memegang peranan yang penting dalam meningkatkan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan akselerasi perekonomian di pedesaan, peningkatan ekspor non migas dan peningkatan di sektor perekonomian lainnya.

Berbagai peran strategis dimiliki sektor UMKM, namun sektor ini juga dihadapkan berbagai permasalahan. Kurangnya dukungan dari pemerintah menjadi salah satu penyebab pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ataupun Industri Kecil Menengah (IKM) di Sumatera

Utara tidak mampu berkembang seperti di Jawa atau daerah lainnya45

44

. Kendala dan permasalahan antara lain dari aspek permodalan, pemasaran, kemampuan manajemen usaha, dan kualitas sumberdaya manusia

http://nusantaranews.wordpress.com/2009/06/13/jusuf-kalla-dan-3-tahun-lumpur-lapindo/ diakses 28 februari 2014

45

(5)

pengelolanya. Permodalan menjadi masalah klasik UMKM yang mengakibatkan usaha dari tahun ke tahun tidak berkembang menjadi lebih besar. Kecilnya jatah kredit untuk sektor pembiayaan rupanya menjadi perhatian pemerintah. Bank Indonesia menetapkan pada tahun 2003 kucuran kredit untuk UMKM sebesar 42,3 Trilyun rupiah. Dana kredit tersebut berasal dari perbankan nasional termasuk Bank Syariah, BPR dan BPRS. Selanjutnya tahun 2004 meningkat secara signifikan sebesar 60, 4

Trilyun46. Tahun 2012 Bank Indonesia menyalurkan dana Rp526,4 triliun

kredit untuk UMKM47.Dari data Lembaga Pengelola Dana Bergulir-

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Tahun 2012 penyaluran dana bergulir mencapai Rp 1.32 triliun untuk UMKM

strategis48

Di Indonesia, UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Jumlah UMKM hingga 2011 mencapai sekitar 52 juta. UMKM di Indonesia sangat penting bagi ekonomi karena menyumbang 60% dari

.

PDB dan menampung 97% tenaga kerja. Tetapi akses ke lembaga keuangan sangat terbatas baru 25% atau 13 juta pelaku UMKM yang

mendapat akses ke lembaga keuangan49

46 Wahyuni, E, dkk. Lilitan Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Kontroversi

Kebijakan (Studi Kasus Sumatera Utara). (Medan:Penerbit Bitra Indonesia, 2005)

. Dari data diatas jelas akses permodalan UMKM sulit , para pelaku UMKM masih saja mengeluh

47

http://www.sindotrijaya.com/news/detail/3164/bi-akui-kur-ke-sektor-pertanian-masih-minim#.UxtGUaLTNqg diakses 8 maret 2014

48http://tekno.kompas.com/read/2012/01/30/12004085/umkm.diberi.peluang.dapat.k

ucuran.dana.bergulir. diakses 2 maret 2014

(6)

sebagai akibat dari rumitnya mengakses kredit di perbankan. Bank selalu saja memberlakukan persyaratan standar bagi debitur, termasuk berlaku juga bagi kalangan UMKM, misalnya mengharuskan adanya agunan dan kelengkapan surat-surat izin usaha. Disnilah Badan Usaha Milik Negara atau disingkat dengan BUMN mengambil peran dan fungsinya turut membantu peningkatan perekonomian dengan pengembangan UMKM melalui pelaksanaan Corporate Social Responsibility.

PT. Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu BUMN pada sektor perkebunan khususnya bergerak dibidang agroindustri kelapa sawit. Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang juga merupakan salah satu bentuk implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), PT. Perkebunan Nusantara III juga mengembangkan program yang bersifat sosial guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilingkungan sekitar kebun. Sebuah bentuk implementasi kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)50

Program Kemitraan merupakan Program Pembinaan Usaha Kecil dan pemberdayaan kondisi lingkungan yang dibiayai oleh BUMN agar UMKM menjadi lebih tangguh dan mandiri. PT.Perkebunan Nusantara III sebagai salah satu perusahaan BUMN terus meningkatkan pelaksanaan

.

(7)

program CSR-nya. Hal ini terlihat awal Juli 2012 Program Kemitraan PTPN III yaitu dengan menyerahkan 297 kepada mitra binaan dengan dana pinjaman lunak sebesar Rp 11.060.000.000. Selain itu pihak PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) bekerjasama dengan PT. sang Hyang seri juga menyerahkan pinjaman dana senilai Rp 10.000.000.000 dalam rangka pelaksanaan sinergi BUMN program peningkatan Produktivitas Pangan berbasis Korporasi ( GP3K ) untuk penamaan jagung hibrida seluas 1624 hektar di wiliyah Deli serdang, Serdang Bedagai, Langkat dan Simalungun. Sedangkan untuk pinjaman dana penanaman jagung dengan dengan pola klaster seluas 103,5 hektar di desa Tanjung Mblang, Kec.

Tiga Nderket Kab.Karo senilai Rp 1.000.000.00051

Dari penelitian yang dilakukan Nurul Widya Siska Usman tentang analisis pelaksanaan program kemitraan dalam rangka pemberdayaan UKM di kota Padang menemukan bahwa ketidakberhasilan mitra binaan dalam mengembangkan usahanya bukan hanya disebabkan aspek permodalan tetapi disebabkan kendala lain yang tidak diatasi dengan baik yaitu dalam aspek manajemen terhadap usaha yang kurang baik, perluasan pemasaran hasil usaha yang tidak bertambah, tidak adanya pengembangan tekhnik produksi, serta kurangnya kemauan dan motivasi dari mitra binaan untuk memajukan dan mengembangkan usahanya. Hal ini menyebabkan mitra binaan kurang berhasil dalam mengembangkan usahanya. Modal

.

51

http://lapantasya.wordpress.com/2012/07/11/spbun-ptpn-iii-adakan-zikir-akbar-donor-darah-dan-bakti-sosial-ptpn-iii- serahkan-dana-pkbl-csr-37-milyar/ diakses pada 12 februari 2014

(8)

yang telah terpenuhi tanpa pelatihan manajemen usaha yang baik, pelatihan pengembangan teknik produksi, bantuan perluasan pemasaran, serta membangun motivasi demi kemajuan usaha maka kegagalan

pengembangan usaha yang muncul52

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam

Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada Program Kemitraan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Distrik Asahan)”. Penulis memilih lokasi penelitian PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Distrik Asahan karena perkembangan UMKM Asahan cukup baik terlihat terpenuhinya target Dinas Koperasi dan UKM untuk tahun 2010 sebesar Rp 30 juta, namun hingga Agustus dinas tersebut telah menyetorkan PAD-nya sebesar 48 juta lebih

.

Akan tetapi sering muncul pertanyaan yaitu apakah tujuan program CSR sudah sesuai dengan pelaksanaan program Kemitraan (PK) PTPN III tersebut? Apakah program kemitraan mampu memberdayakan UMKM mitra binaannya tersebut?

53

52 Nurul Widya Siska Usman, Analisis Pelaksanaan Program Kemitraan Dalam Rangka

Pemberdayaan Ukm Di Kota Padang(Studi Kasus Program Kemitraan Pt. Semen Padang). Tesis S2 Universitas Andalas. Padang. 2011.

. Distrik Asahan merupakan salah satu distrik dari 8 wilayah yang tersebar di beberapa Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara, yaitu, Distrik Labuhan Batu-I, Distrik

53http://medanbisnisdaily.com/news/arsip/read/2010/11/23/8480/pad_diskop_dan_uk

(9)

Labuhan Batu II, Distrik Labuhan Batu III, Distrik Asahan, Distrik Simalungun, Distrik Deli Serdang 1, Distrik Deli Serdang 2, dan Distrik

Tapanuli Selatan54

I. 2. Fokus Penelitian .

Program CSR merupakan salah satu upaya untuk menjalin keharmonisan tersebut dengan komunitas sekitar perusahaan. Program Kemitraan adalah salah satu wujud implementasi program CSR PT. Perkebunan Nusantara III. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah mencoba menjawab bagaimana pelaksanaan Program Kemitraan PT. Perkebunan Nusantara III dalam memberdayakan UMKM. Peneliti berusaha melihat komunikasi yang dijalin antara perusahaan dengan masyarakat yaitu PT. Perkebunan Nusantara III dan Mitra binaan. Komunikasi yang dijalin secara timbal balik yaitu satu arah atau dua arah. Hal ini akan mempengaruhi pelaksanaan program tersebut, karena tanpa komunikasi yang baik maka perusahaan tidak dapat mengetahui kebutuhan Mitra binaan atau kelemahan dari program kemitraan yang sedang dilaksanaan atau telah dilaksanakan.

54http://balitbang.sumutprov.go.id/download.php?f=files/files/penelitian_balitbang/CS

(10)

I. 3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dirumuskan permasalahan penelitian adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan dalam memberdayakan UMKM?

2. Bagaimanakah dampak pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan dalam memberdayakan UMKM?

I. 4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang:

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan dalam memberdayakan UMKM

2. Untuk mengetahui bagaimana dampak pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan dalam memberdayakan UMKM.

(11)

I. 5. Manfaat Penelitian

Yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan

kemampuan berfikir melalui penelitian karya ilmiah dan untuk menerapkan teori-teori yang penulis telah terima selama masa perkuliahan di Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara;

2. Bagi Departemen Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk melengkapi ragam penelitian baik secara teoritis maupun praktis yang telah dilakukan oleh peneliti.

3. Penelitian ini dapat memberi sumbangan pemikiran atau masukan

tentang analisis pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan dalam Memberdayakan UMKM.

I. 6. Sistematika Penulisan

Setelah data diperoleh, untuk dapat menjelaskan lebih rinci maka penulisan ini dibuat ke dalam beberapa bab dalam subbab dengan sistematika penulisan .

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri atas Latar Belakang, Fokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

(12)

Bab II STUDI KEPUSTAKAAN

Bab ini berisi teori-teori dan referensi lain yang dipakai selama penelitian. Teori-teori di sini tidak berfungsi untuk membangun kerangka berpikir, tetapi lebih berfungsi sebagai bekal peneliti untuk memahami situasi sosial yang diteliti.

Bab III METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari subbab Alasan Menggunakan Metode Penelitian Kualitatif, Lokasi Penelitian, Teknik Pengambilan Subjek Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data,Pengujian Keabsahan Data, Jadwal Waktu Penelitian dan Implementasi Metode Penelitian.

Bab IV TEMUAN PENELITIAN

Bab ini menguraikan temuan penelitian diperoleh selama penelitian dilapangan dan dokumentasi-dokumentasi.

Bab V ANALISIS TEMUAN

Bab ini berisi penjelasan dan penguatan terhadap temuan dengan cara mengutip pendapat-pendapat dari informan yang dianggap kredibel.

Bab VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran, bagian kesimpulan berisi jawaban atas rumusan masalah yang dikemukakan. Pemecahan masalah dinyatakan dalam bentuk saran.

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan upaya untuk melestarikan aset dana bergulir yang ada di masyarakat berupa DAPM dan aset warisan PNPM Mandiri Perdesaan lainnya maka Badan

Rizal (2015) melakukan penelitian pengaruh penempatan baffle blocks tipe cekung parabolik dan setengah lingkaran pada bendung dengan kolam olak solid roller bucket terhadap

Adapun permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah (a) Bagaimana Pelaksanaan Keputusan Pesamuhan Agung III Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) terkait

Hal tersebut menunjukan bahwa adanya perusahaan yang bereputasi di Indonesia berdasarkan majalah Media Bisnis Indonesia yang berjudul “100 Excellent Growth Company Ranks 2018”

melaksanakan shalat tepat waktu lebih baik dari pada menundanya, karena di khawatirkan mereka lalai dalam melaksanakan shalat. Hal ini dimaksudkan agar peserta

Bila dipotong di bagian tengah badan memilki perbandingan antara tinggi badan dan lebar badan 3 : 2 (tergantung varietas). Warna tubuh ikan mas juga tergantung dari varietas,

(2) Jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan keputusan yang dimohon, sedangkan jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam peraturan