• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KONDISI LINGKUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN KUD GIRI TANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI KONDISI LINGKUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN KUD GIRI TANI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

KONDISI LINGKUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN KUD GIRI TANI

6.1. Analisis Lingkungan Internal 6.1.1. Produksi dan Operasi

Kegiatan produksi yang dilakukan KUD Giri Tani sudah cukup baik. KUD Giri Tani berusaha semaksimal mungkin beroperasi dengan biaya yang rendah namun memiliki kualitas dan tingkat produktivitas yang tinggi dalam setiap unit usaha, seperti: unit persusuan, unit konsentrat, unit kesehatan hewan, unit simpan pinjam. Namun, produksi utama dari KUD Giri Tani adalah susu sapi perah yang dikirim ke PT Cimory. Biaya yang dikeluarkan untuk produksi susu dioptimalkan serendah mungkin, namun tetap tidak mengurangi kualitas susu.

Dalam melakukan operasinya kepada PT Cimory, KUD Giri Tani menerapkan sistem kontrak penjualan dengan PT Cimory, ketika PT Cimory didirikan pada tahun 2005. Kontrak penjualan itu berisi tentang: (1) PT Cimory akan menjadikan KUD Giri Tani sebagai prioritas utama dalam penerimaan bahan baku susu sebelum menerima susu dari daerah lain. Hal ini harus menjadi pemicu bagi KUD Giri Tani untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas susu para peternak anggotanya. (2) PT Cimory menetapkan harga jual susu lebih tinggi 10 persen dari PT Diamond Cold Storage. Berdasarkan kontrak penjualan ini, KUD Giri Tani menetapkan PT Cimory sebagai pelanggan utama KUD Giri Tani. Tidak ada hukuman khusus atau peraturan khusus yang mengatur proses pengiriman susu ke PT Cimory, semua kebijakan proses pengiriman diserahkan kepada kebijakan KUD Giri Tani. PT Cimory tidak turut ambil bagian dalam penentuan peraturan pengiriman susu ke PT Cimory.

Upaya KUD Giri Tani untuk menghemat biaya produksi adalah dengan melakukan pengiriman langsung ke PT Cimory yang letak lokasinya tidak jauh dari KUD. Proses pengambilan susu dilakukan dua kali sehari yaitu pagi sekitar pukul 08.00 dan sore hari sekitar pukul 17.00 WIB. Untuk mengefisiensikan proses pengambilan susu dari peternak, KUD Giri Tani membagi empat kelompok, yaitu kelompok pertama mengambil susu ke Kelompok Tirta Kencana

(2)

dan Baru Sibereum, kelompok kedua mengambil susu ke kelompok Mekar Jaya, kelompok ketiga mengambil susu ke Kelompok Joglo (Bina Warga), dan kelompok keempat mengambil susu ke Kelompok Baru Tegal dan Bina Warga. Setelah mengambil susu, empat kelompok tersebut kemudian mengirimkan susu yang diambil langsung ke PT Cimory. Hanya saja, KUD Giri Tani masih kekurangan bahan baku untuk melakukan produksi susu sapinya. Hal ini dikarenakan KUD Giri Tani tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan PT Cimory sebanyak 10.000 liter susu per harinya. KUD Giri Tani memiliki kemampuan produksi susu rata-rata sekitar 5000 liter susu per harinya, baik yang dikirim langsung dari peternak maupun yang dikirim melalui KUD Giri Tani.

Selanjutnya untuk hubungan KUD dengan peternak-peternak yang kecil yang cukup baik dengan mereka yang masih aktif memberikan pasokan susu melalui KUD Giri Tani. Tetapi tidak demikian, dalam hal hubungan KUD dengan peternak besar anggota KUD Giri Tani yang memiliki sapi lebih dari 100 ekor. Saat ini banyak peternak besar anggota KUD Giri Tani yang mengirimkan susunya langsung ke PT Cimory tanpa melalui KUD Giri Tani. Hal ini membuat KUD merasa dirugikan, dan tidak dianggap sebagai badan hukum yang menaungi pengiriman susu dari peternak anggota KUD Giri Tani ke PT Cimory. Sebelumnya KUD Giri Tani memang sudah memiliki kontrol terhadap proses pengiriman ini, supaya setiap anggota koperasi melakukan pengiriman melalui KUD, namun terdapat kebijakan baru dari ketua KUD untuk mengadakan pengiriman langsung ke PT Cimory. Kebijakan ini dianggap tidak baik oleh pengurus lainnya seperti bendahara dan sekretaris KUD, karena dapat merugikan peternak kecil. Namun karena semua wewenang ada di tangan ketua, maka mereka tidak berhak melakukan perlawanan. PT Cimory pun sebenarnya tidak merasa dirugikan oleh kebijakan ini, maka PT Cimory bersedia saja menerima kebijakan baru ini.

Sistem pengendalian dan perputaran fasilitas sudah berjalan optimal di KUD, tetapi tidak halnya dengan tata letak dan utilitas fasilitas. Banyak fasilitas di KUD Giri Tani yang tidak dipakai seperti cooling room, dan ruang lantai bawah yang kosong pada kantor KUD. Tata letak kantor dan interior kantor KUD juga

(3)

kurang baik, sehingga terlihat tidak menarik kantornya. Sedangkan untuk produksi dan operasi unit usaha konsentrat, juga sudah cukup baik.

Unit usaha konsentrat merupakan unit yang menyediakan pakan konsentrat kepada peternak anggota KUD Giri Tani, dengan merk konsentrat yang disalurkan KUD Giri Tani diantaranya: HS (Himpunan Bersaudara), Prima Feed dan GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia). Kekurangannya adalah KUD Giri Tani belum mampu membuat sendiri konsentrat. Semua konsentrat yang dijual masih merupakan pasokan dari pemasok makanan ternak. Jadi, mutu dan kualitas dari konsentrat tersebut tidak dapat dikontrol dengan seksama oleh KUD Giri Tani. Oleh karena kekurangan ini, KUD Giri Tani berniat untuk mendirikan pabrik pakan ternak sendiri agar dapat mempertahankan mutu yang dikehendaki oleh KUD sesuai dengan kondisi sapi dan dapat menyerap tenaga kerja baru dari sekitar KUD sehingga bisa mengurangi pengangguran.

Selanjutnya untuk unit usaha kesehatan hewan (keswan), KUD Giri Tani memiliki produk obat-obatan dan Inseminasi Buatan (IB). Inseminasi Buatan itu diberikan kepada peternak yang memiliki sapi yang sedang birahi agar sapi tersebut dapat hamil dan menghasilkan anak sapi. Sedangkan semen beku yang dimiliki KUD Giri Tani didapat dari Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang dan Balai Inseminasi Buatan (BIB) Singosari, Jawa Timur. Obat-obatan yang dimiliki KUD Giri Tani diberikan kepada sapi yang sedang sakit supaya dapat kembali sembuh. Masalah yang dihadapi unit usaha ini adalah jumlah keterbatasan karyawan yang dimilikinya. Keterbatasan jumlah karyawan pada unit ini menyebabkan sering terjadinya keterlambatan dalam pelayanan usaha.

KUD Giri Tani juga mempunyai pelayanan jasa bagi anggotanya, yaitu unit usaha simpan pinjam. Unit usaha simpan pinjam ini dapat memberikan kredit kepada peternak serta melakukan penerimaan dana dari anggota yang ingin menyimpan dananya pada KUD Giri Tani. Operasi unit usaha ini adalah apabila ada anggota yang ingin melakukan peminjaman dana maka jumlah transaksi ini pun harus diketahui oleh bagian simpan pinjam, supaya bagian simpan pinjam dapat mengetahui sejauh mana tingkat pengembalian kredit dari anggota yang akan meminjam. Jika anggota ingin menyimpan dananya pada KUD Giri Tani

(4)

maka anggota tersebut dipersilahkan menemui bagian simpan pinjam untuk pengurusan administrasi.

6.1.2. Keuangan

Manajemen keuangan KUD Giri Tani sudah terorganisir dengan baik. Manajemen keuangan ini dipegang oleh bendahara yang mengorganisasikan perolehan dana, menggunakan dana dan sekaligus mengendalikan dana tersebut dalam rangka memaksimalkan keuntungan KUD Giri Tani. Modal KUD Giri Tani antara lain berasal dari bantuan hibah pemerintah, dana aspirasi Bupati Bogor, program skim pemerintah seperti kredit bank Bukopin, dan BRI. Selain itu, modal KUD Giri Tani juga berasal dari simpanan wajib anggota sebesar Rp. 1000,- per bulan dan simpanan pokok anggota pada awal masuk sebesar Rp. 10.000,-. Dan semua modal yang didapat KUD Giri Tani diinvestasikan dengan membeli sapi perah dan gedung untuk kantor KUD Giri Tani.

Pemasukan KUD Giri Tani berasal dari unit usaha yang dijalankan, antara lain: unit usaha persusuan, unit usaha pakan ternak (konsentrat), unit usaha kesehatan hewan dan unit usaha simpan pinjam. Dana-dana yang di dapat digunakan lagi untuk menjalankan usaha tersebut supaya lebih maju dengan menambah banyak teknologi baru dan sapi perah dan atau Inseminasi Buatan, semen beku dan obat-obatan. Dana tersebut juga digunakan untuk kas KUD Giri Tani agar dapat memenuhi usaha simpan pinjam KUD tanpa harus meminjam ke bank.

Semua dana yang didapat oleh KUD Giri Tani, diusahakan untuk tetap untung dan tidak besar pasak daripada tiang. KUD Giri Tani berusaha untuk mensejahterakan kehidupan anggotanya melalui manajemen keuangan yang sistematis, melalui pembukuan yang baik yang memberikan informasi aktual dan faktual mengenai kondisi kesehatan KUD Giri Tani. Berdasarkan sumber, KUD Giri tani sudah mampu memiliki omset kurang lebih satu miliar dalam kasnya. Dan bisa saja meningkat di masa yang akan datang karena permintaan susu terus meningkat. Namun dapat juga menurun, apabila banyak peternak anggota koperasi, terutama peternak besar yang tidak lagi mengirimkan susunya untuk dijual melalui KUD Giri Tani.

(5)

6.1.3. Sumberdaya manusia

Sumberdaya manusia merupakan bagian yang paling penting bagi suatu organisasi. Rekrutmen sumberdaya manusia atau karyawan di KUD Giri Tani tidak terlalu rumit. Tidak ada proses penyeleksian dalam perekrutannya. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat sekitar KUD Giri Tani yang tidak memiliki pekerjaan. Daripada menjadi pengangguran, lebih baik mereka direkrut menjadi karyawan KUD, baru sesudah itu dilakukan pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia bagi mereka. Sebagian besar karyawan KUD Giri Tani memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Namun hal ini tidak menjadi penghalang bagi pengembangan KUD, karena karyawan KUD banyak mendapat pelatihan khusus dalam rangka mengoperasikan pekerjaan yang menjadi tugasnya. Dari total karyawan sebanyak 23 orang, sebanyak 11 orang merupakan lulusan SD, enam orang merupakan lulusan SLTP, lima orang merupakan lulusan SMA, dan hanya satu orang yang merupakan lulusan S1.

Pendidikan yang tidak terlalu tinggi ini menjadi dasar bagi KUD untuk melatih calon karyawan untuk dapat melakukan tugas dan job description. Contohnya calon karyawan untuk bagian administrasi yang bertugas mencatat banyaknya susu yang dikirim oleh peternak ke KUD tiap harinya, calon karyawan untuk menjadi supir, calon karyawan untuk bagian pemeliharaan gedung dan teknologi, dan calon karyawan untuk manajemen keuangan, sebelumnya mereka diberi pelatihan oleh pengurus KUD Giri Tani untuk dapat melakukan tugas-tugasnya masing-masing. Oleh karena itu, sangat diperlukan banyak pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan ketrampilan bekerja dan perlu juga dilakukan penilaian prestasi kerja serta penghargaannya, sehingga dapat meningkatkan loyalitas karyawan terhadap KUD Giri Tani.

6.1.4. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran dilakukan KUD dengan tujuan untuk menjual barang dan jasa yang diproduksi perusahaan ke pasar. KUD Giri Tani melakukan berbagai upaya komunikasi pemasaran, diantaranya dengan terus menjaga kualitas produk dan jasa yang diproduksinya, seperti kualitas susu sapi yang baik dan segar, dan konsentrat yang dijual oleh KUD mempunyai kualitas yang baik. KUD juga melakukan kegiatan promosi dalam komunikasi pemasaran. Promosi yang

(6)

dilakukan KUD Giri Tani masih kurang optimal, sehingga masih banyak perusahaan susu atau konsumen lain yang membutuhkan pasokan susu tidak mengetahui keberadaan KUD Giri Tani sebagai pemasok susu utama di PT Cimory.

KUD Giri Tani hanya dikenal oleh masyarakat sekitar Cisarua. Konsumen yang berada di luar KUD Giri Tani tidak mengetahui keberadaan KUD Giri Tani ini. KUD Giri Tani tidak sepopuler Greenfield, Malang, oleh karena KUD Giri Tani tidak mau membesarkan namanya. Plang-plang mengenai keberadaan KUD Giri Tani pun tidak ada di sekitar Cisarua, yang ada hanya plang-plang Cimory. Padahal pasokan susu yang di dapat oleh PT Cimory tersebut berasal dari KUD Giri Tani. Namun KUD Giri Tani tidak berusaha untuk memamerkan dirinya ke pasar luas sebagai pemasok susu utama ke PT Cimory.

Kelemahan lain dari mekanisme komunikasi pemasaran KUD Giri Tani adalah belum luasnya jangkauan distribusi untuk melakukan kegiatan komunikasi pemasaran susu, membuat konsumen sulit untuk mendapatkan susu bahkan tidak mengenalinya sama sekali. Contoh kasusnya adalah lebih tenarnya PT Cimory daripada KUD Giri Tani, padahal pemasok susu utama dari PT Cimory tersebut adalah KUD Giri Tani.

6.1.5. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen digunakan untuk memperbaiki kinerja suatu perusahaan dengan memperbaiki kualitas keputusan manajerial. KUD Giri Tani pun melakukan sistem ini untuk melakukan manajemennya. KUD Giri Tani menyadari salah satu keberhasilan dalam suatu organisasi maupun suatu perusahaan terletak pada manajemennya. Unsur yang diterapkan KUD Giri Tani dalam manajemennya adalah planning, organizing, activating, dan controlling. KUD Giri Tani melakukan empat unsur tersebut dalam aktivitasnya dengan memiliki tiga komponen yang berperan penting dalam mengatur dan menjalankan jalannya aktivitas KUD dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen di atas. Tiga komponen tersebut antara lain:

1) Rapat Anggota Tahunan (RAT)

Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi KUD Giri Tani. Penyelenggaraan RAT ini bertujuan untuk

(7)

mengontrol dan mengevaluasi kinerja KUD selama satu tahun. RAT juga dimaksudkan untuk membahas keputusan-keputusan strategis atau kebijakan-kebijakan baru yang dibuat oleh Badan Pengurus dalam menjalankan aktivitas ekonomi KUD Giri Tani untuk satu tahun ke depan. Namun hal ini tidak terlalu ditaati dengan baik oleh badan pengurus, dan ketua KUD tidak memiliki wibawa yang baik untuk berdisiplin melakukan RAT di tiap tahunnya. Ketua KUD Giri Tani bernama Heru Susanto, berdasarkan hasil wawancara banyak anggota yang kecewa dengan kepemimpinannya. Bapak Heru jarang datang ke kantor KUD untuk mengontrol KUD dan tidak memiliki ketegasan dalam memimpin. Beliau dipilih menjadi ketua melalui proses pemilihan dari anggota KUD, tetapi sebelumnya mereka tidak tahu bahwa loyalitas beliau terhadap KUD tidak kuat. Hanya sekretaris dan bendahara saja yang sadar akan pentingnya RAT. Namun karena posisi mereka yang berada di bawah ketua, maka mereka tidak mempunyai kuasa untuk mengadakan RAT tanpa ada izin dan tanpa kehadiran ketua KUD. Seperti contoh, selama periode berjalan, KUD Giri Tani tidak melakukan RAT selama dua tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2006 dan tahun 2007, hal ini dikarenakan adanya mutasi jabatan bagian pembukuan ke bagian lain, sehingga karyawan baru yang menempati posisi pembukuan belum dapat mengerjakan tugasnya secara optimal. Keterlambatan ini menghambat proses pembukuan yang digunakan untuk terselenggaranya RAT. Seharusnya penggantian posisi ini dilakukan setelah RAT, hal ini bisa menjadi kesalahan badan pengurus yang tidak tegas dalam mengurus, terutama untuk ketua KUD nya.

2) Badan pengawas

Badan pengawas bertugas untuk mengawasi kinerja badan pengurus. Semua kegiatan badan pengurus, keputusan-keputusan strategis, dan kebijakan-kebijakan baru yang ditetapkan badan pengurus harus diketahui secara jelas oleh badan pengawas. Badan pengawas adalah anggota koperasi yang telah lama menjadi anggota KUD, pernah jadi pengurus, dan biasanya mencalonkan diri menjadi pengawas. Jika tidak ada anggota senior koperasi yang mau mencalonkan diri, badan pengurus yang memilih badan pengawas. Badan pengawas yang dipilih memiliki pendidikan yang cukup tinggi, mengerti seluk-beluk KUD dan mempunyai pekerjaan yang baik. Badan pengawaslah yang menganalisis apakah

(8)

semua kegiatan, keputusan-keputusan strategis dan kebijakan-kebijakan baru tersebut baik dan sesuai dengan kebutuhan KUD. Namun peran badan pengawas ini tidak dilakukan dengan baik.

Selama masa jabatannya dari tahun 2006-2011, badan pengawas hampir tidak pernah turut ambil bagian dalam pengawasan pengurus KUD. Mereka tidak menjalankan fungsinya untuk mengawas dan menilai saat badan pengurus menetepkan kebijakan baru bagi KUD Giri Tani, baik itu merugikan maupun menguntungkan. Sebagai contoh, kebijakan ketua KUD yang memberikan izin kepada salah satu peternak besar anggota KUD untuk melakukan pengiriman langsung ke PT Cimory tanpa melalui KUD Giri Tani, tidak dikritik oleh badan pengawas. Padahal jelas-jelas, kebijakan ini merugikan KUD Giri Tani. Tindakan masa bodoh ini, dianalisis karena ada salah seorang anggota badan pengawas yang telah berafiliasi dengan PT Cimory karena telah menduduki jabatan tertenti di PT Cimory. Hal ini sungguh sangat menurunkan wibawa badan pengawas.

3) Badan Pengurus

Badan pengurus merupakan jantung dari aktivitas KUD Giri Tani. Merekalah yang bekerja menentukan segala hal yang baik bagi perkembangan koperasi. Mereka yang mengambil keputusan-keputusan strategis bagi KUD dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang penting bagi kemajuan KUD. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kesolidan antar badan pengurus (ketua, sekretaris, dan bendahara). Mereka harus bekerja sama memberikan segenap kekuatan mereka untuk KUD. Namun kembali lagi hal ini tidak terlihat di tubuh badan pengurus.

Berdasarkan hasil wawancara, ketua KUD Giri Tani tidak memiliki loyalitas yang tinggi kepada KUD. Beliau tidak memiliki wibawa yang baik dalam menjalankan tugasnya. Beliau juga jarang sekali datang ke KUD untuk mengawasi aktivitas KUD. Dan hal yang paling disayangkan adalah kebijakan yang diputuskannya mengenai pengiriman langsung susu sapi oleh peternak besar ke PT Cimory. Sebaliknya, sekretaris KUD dan bendahara memiliki kesamaan pandangan dalam mengelola KUD. Mereka tidak setuju adanya kebijakan ini, mereka berpendapat kalau memang para peternak besar mau mengirimkan langsung susunya ke PT Cimory, tanpa melalui KUD, lebih baik mereka diberhentikan sebagai anggota KUD Giri Tani. Namun hal ini sangat tidak

(9)

dihiraukan oleh ketua KUD. Ketua KUD masa bodoh dan tetap menjalankan kebijakannya tanpa memperhatikan peternak-peternak kecil anggota KUD yang merasa dirugikan karena pendapatan mereka menjadi berkurang. Selain itu, masih banyak lagi ketimpangan-ketimpangan yang terjadi di tubuh badan pengurus ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Cipto sebagai sekretaris, KUD Giri Tani sering mendapatkan banyak bantuan dana dari berbagai sumber baik pemerintah maupun swasta, namun dana tersebut tidak terlihat dan sangat tidak jelas masuk ke mana dalam aktivitas KUD, contohnya seperti bantuan dana dari PEMDA setempat sebesar Rp. 10.000.000,-, yang biasa diurus oleh ketua KUD tidak terlihat jelas penggunaannya. Alokasi dana bantuan tidak transparan dan tidak pernah masuk ke kas KUD. Bendahara dan sekretaris curiga, bantuan dana tersebut masuk ke kas Ketua.

6.1.6. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan Pengembangan dilakukan suatu perusahaan untuk melakukan inovasi-inovasi produk. Inovasi-inovasi ini diperlukan untuk mengatasi kejenuhan pasar. Menurut pedoman koperasi, koperasi yang memiliki produk utama raw material tidak perlu melakukan penelitian dan pengembangan. Oleh karena itu, KUD Giri Tani tidak membuat divisi penelitian dan pengembangan karena susu sapi segar yang merupakan produk utama dari KUD Giri Tani merupakan raw material PT Cimory, jadi sebagai raw material atau bahan baku susu segar, KUD Giri Tani tidak akan pernah mengalami kejenuhan pasar.

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal.

Analisis lingkungan eksternal yang ada di KUD Giri Tani terdiri dari ekonomi, sosial budaya, politik, teknologi, ancaman pendatang baru, ancaman pesaing, kekuatan tawar menawar konsumen, dan kekuatan tawar menawar pemasok.

6.2.1. Ekonomi

Keadaan ekonomi baik secara makro maupun mikro, turut mempengaruhi aktivitas KUD Giri Tani sebagai penyedia susu sapi segar. Semakin stabil perekonomian negara, semakin stabil juga usaha KUD Giri Tani. Begitu juga

(10)

dengan kebijakan-kebijakan ekonomi yang ditetapkan pemerintah sangat berpengaruh pada kegiatan usaha KUD Giri Tani. Contohnya, seperti penetapan tarif bea masuk susu impor. Saat ini tarif bea masuk yang diberikan untuk produk susu dan kepala susu adalah nol persen, dengan tidak adanya tarif bea masuk untuk susu impor, maka semakin banyak susu impor yang beredar di pasaran dalam negeri. Harga bahan baku susu impor yang digunakan IPS di Indonesia saat ini berkisar Rp. 4.800,- sampai Rp. 5.000,- per liter. Harga tersebut otomatis menyebabkan biaya pembelian susu impor semakin meningkat, dan membuat harga susu impor tersebut naik di tingkat peternak lokal yang semula berharga Rp. 2100,- menjadi Rp. 2800,-.

Namun untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melakukan kebijakan protektif bagi industri susu Indonesia. Tujuan kebijakan protektif ini antara lain untuk meningkatkan produk domestik, meningkatkan pendapatan para peternak sapi perah dan melindungi industri persusuan di Indonesia.

Kebijakan protektif tersebut antara lain: a) Kebijakan rasio impor

Kebijakan rasio impor merupakan instrumen kebijakan yang paling kompleks dalam industri persusuan nasional. Kebijakan ini merupakan salahsatu bentuk nontarif trade barrier, dimana pemerintah menentukan jumlah bahan baku yang diimpor berdasarkan jumlah bahan baku susu domestik yang diserap IPS. Diantara seluruh kebijakan persusuan Indonesia, kebijakan ini diduga memberi efek yang paling signifikan kepada produsen susu domestik karena secara otomatis mengatur jumlah bahan baku susu impor dan sekaligus domestik dalam sebuah kesepakatan. Legitimasi kebijakan rasio impor ini dilakukan dengan penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian No.236/Kpb/VII/1982, No. 341/M/SK/7/1982, dan No. 521/Kpts/Um/7/1982 tentang Pengembangan Usaha Peningkatan Produksi Pengolahan dan Pemasaran Susu di Dalam Negeri. Ruang gerak untuk melindungi industri persusuan nasional menjadi semakin sempit pada era liberisasi perdagangan. Oleh karena itu, pemerintah dihadapkan pada opsi untuk mentransformasikan proteksi tersebut dalam bentuk tarif impor.

(11)

b) Tarif Impor

Transformasi proteksi dari rasio impor menjadi tarif impor memberikan perubahan bagi produk impor. Pada tarif impor, pemerintah Indonesia menetapkan beban tarif sebesar lima sampai tiga puluh persen untuk semua bahan baku dan semua produk susu olahan yang diimpor. Bahan baku, seperti halnya nonfat dry milk powder (NFDM) yang merupakan input dari produk susu olahan dikenakan tarif sebesar tiga puluh persen sebelum dipasarkan di pasar produk susu olahan nasional.

c) Lisensi Impor

Kebijakan ekonomi lainnya yang juga mempengaruhi aktivitas KUD Giri Tani adalah kebijakan lisensi impor. Kebijakan lisensi impor menunjuk sejumlah importir untuk secara teknis melakukan impor bahan baku dan produk susu olahan yang tercantum dalam paket kebijakan Juni 1993. Beberapa perusahaan yang mendapatkan lisensi impor tersebut adalah: (1) PT Panca Niaga, mendapatkan lisensi untuk mengimpor bahan baku susu untuk industri non makanan yang berbasis susu. (2) PT Kerta Niaga mengimpor produk susu olahan (end products) untuk memenuhi kebutuhan domestik. (3) IPS diperbolehkan untuk mengimpor bahan baku susu menurut rasio impor yang telah ditetapkan. Kebijakan lisensi impor bagi importir terdaftar tersebut dilakukan sampai dengan tahun 1998. Setelah itu, pemerintah menghapuskan kebijakan tersebut dan mengeluarkan izin bagi para importir umum untuk melakukan impor bahan baku susu dan produk olahan susu.

6.2.2. Sosial Budaya

Budaya minum susu di Indonesia belum terlalu terikat kuat. Masih banyak keluarga di Indonesia yang tidak terbiasa minum susu. Jumlah konsumsi susu di Indonesia masih rendah dibandingkan negara di Asia lainnya. Berdasarkan data statistik, masyarakat Indonesia meminum susu 9 liter per kapita per tahun, jauh lebih rendah dari negara lain, seperti Malaysia yang meminum susu 25,4 liter per kapita per tahun, Vietnam yang meminum susu 10, 7 liter per kapita per tahun, India meminum susu 30 liter per kapita per tahun, Jepang 40 liter per kapita per tahun, sementara negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru mencapai 100 liter per kapita per tahun. Rendahnya budaya minum susu di

(12)

Indonesia mungkin dikarenakan tidak adanya kebiasaan dari keluarga untuk meminum susu setiap hari, atau mungkin memang orang Indonesia tidak menyukai rasa susu. Selain itu masih banyak warga Indonesia yang menganggap susu itu adalah barang mahal, terutama bagi warga kalangan menengah ke bawah. Dalam pemasarannya KUD Giri Tani menyadari kondisi ini. Tetapi karena KUD hanya memasok susu ke Cimory lalu Cimory yang mengolah, maka KUD tidak perlu khawatir akan kekurangan konsumen. KUD menyadari bahwa susu yang diproduksinya itu dikelola lebih baik dan lebih menarik lagi di PT Cimory, maka merupakan urusan PT Cimory untuk menarik perhatian publik untuk menerapkan budaya minum susu dalam kehidupan sehari-hari.

6.2.3. Politik

Arah kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting untuk pemasaran. Begitu juga dalam pemasaran yang dilakukan KUD Giri Tani, KUD Giri Tani selalu memperhatikan pengaturan perusahaan harus beroperasi. KUD Giri Tani memperhatikan undang-undang lingkungan dan perburuhan dalam operasi pemasarannya, hal ini dibuktikan dengan kesadaran KUD Giri Tani untuk menjaga lingkungan KUD dan lingkungan sekitar peternakan tidak tercemar oleh limbah peternakan. KUD Giri Tani juga selalu memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja dari para karyawan dan sapi. Apabila ada karyawan, anggota, atau sapi yang sakit, KUD Giri Tani akan berupaya untuk membuat mereka sehat kembali, bisa dengan memberikan pinjaman untuk biaya pengobatan, dan bisa juga langsung diberikan obat. Sistem perpajakan juga selalu ditaati oleh KUD Giri Tani.

Namun dalam perjalanannya KUD Giri Tani tentu saja pernah mengalami sandungan oleh karena kebijakan politik yang ada di Indonesia. Selama orde baru koperasi sering dijadikan alat politik pemerintah. Pendirian KUD di setiap desa didasari oleh keinginan penguasa negara untuk dapat menguasai masyarakat marjinal seperti petani, peternak, dan nelayan. Selanjutnya pembuatan undang-undang koperasi yang isinya seringkali tidak sesuai dengan jati diri koperasi yang sebenarnya. Contohnya UU no.25 tahun 1992 yang mengatakan bahwa koperasi merupakan badan usaha, padahal yang namanya badan usaha itu merupakan lembaga yang berorientasi kepada profit. Hal ini bertentangan dengan jati diri

(13)

koperasi yang merupakan kumpulan individu atau kelompok yang berorientasi tidak hanya dari sisi ekonomi saja namun juga hubungan sosial antar anggota dan kesejahteraan masyarakat.

6.2.4. Teknologi

Kemajuan teknologi dapat meningkatkan pasar baru yang menghasilkan penciptaan produk baru dan produk yang lebih baik. Dalam aktivitasnya KUD Giri Tani telah menggunakan teknologi, diantaranya cooling unit yang digunakan untuk mendinginkan susu hingga 3-4 derajat celcius setelah diambil dari peternak. Sedangkan untuk menjaga kualitas susu yang diminta oleh PT Cimory, KUD Giri Tani mempunyai laboratorium yang digunakan untuk mengukur tingkat bakteri, total solid, dan lain sebagainya. Untuk sistem administrasinya, KUD Giri Tani juga sudah menggunakan teknologi komputerisasi.

6.2.5. Ancaman Pesaing

Dalam kegiatan pemasarannya tentu saja KUD memiliki pesaing. Pesaing tersebut sama-sama merupakan pemasok susu, baik yang berupa koperasi maupun perseroan terbatas. Pesaing KUD Giri Tani antara lain pengalengan, Lembang, KUD Cipanas, dan GKSI.

6.2.6. Ancaman Produk Pengganti

Produk pengganti muncul dalam bentuk yang berbeda, tetapi dapat memuaskan kebutuhan yang sama dari produk lain. Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan bersaing dengan produk pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang substitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk pengganti dari susu adalah kopi, teh, syrup, soft drink, dan lain-lain.

6.2.7. Kekuatan Penawaran Pembeli atau konsumen

Konsumen mempengaruhi industri susu melalui kemampuan mereka untuk menekan harga permintaan terhadap kualitas susu yang lebih baik dan memainkan peran untuk melawan satu pesaing dengan lainnya. Kelompok konsumen kuat jika konsumen tersebut terkonsentrasi pada satu produsen dan membeli dalam jumlah yang besar. KUD Giri Tani memiliki konsumen yang kuat dalam aktivitas ekonominya, konsumen utama KUD Giri Tani adalah PT Cimory. PT Cimory memiliki loyalitas yang tinggi terhadap KUD Giri Tani. Loyalitas ini ditunjukkan

(14)

dengan ditetapkannya KUD Giri Tani sebagai pemasok utama susu kepada KUD Giri Tani, ditambah lagi dengan penawaran harga jual susu yang tinggi. Namun sayangnya ada peternak besar dari KUD Giri Tani yang mengirimkan langsung susunya ke PT Cimory tanpa melalui KUD Giri Tani, dan PT Cimory tidak berusaha untuk menghindari hal ini, malah mendukungnya.

Referensi

Dokumen terkait

Terapi keluarga berupa pendidikan keluarga penting dilakukan agar keluarga mengenal tentang masalah yang dialami klien dan bagaimana menangani masalah yang terjadi

Selain itu pegadain syariah juga tidak pernah ingkar janji, dan selalu berusaha membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi nasabahnya pada saat transaksi, serta selalu teliti

[r]

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 92 ayat (1) butir (7) Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang,

Hasil penelitian selengkapnya yang meliputi basil perhitungan sudut siku-siku sistem salib sumbu digicoord, perubahan faktor skala ke arah sumbu X dan Y,

Ketua IDI Cabang Sumba Timur memiliki peran dan tanggung jawab untuk menyampaikan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan pengawasan terhadap anggota IDI yang

hlm 9.. Waria melakukan pekerjaan seperti mengamen, psk dll. Mereka melakukan pekerjaan ini demi untuk mendapatkan uang untuk bertahan hidup. Pekerjaan secara umum

Salah satu pendekatan yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah terhadap lulusan sekolah di Indonesia khususnya dalam pembelajaran matematika adalah