PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN POWER POINT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN
RETENSI MEMORI BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 LANGSA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan DalamMemperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
EKARIANA S.PANDIA NIM: 8116174003
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
EKARIANA S. PANDIA. Perbandingan Penggunaan Media Audiovisual dan Power Point Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Retensi Memori Biologi Siswa kelas XI SMA Negeri 2 Langsa. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Desember 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Tingkat perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang diajarkan dengan menggunakan media audiovisual dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan gambar diam dalam bentuk Power point pada materi sel di kelas XI SMA Negeri 2 Langsa; dan Tingkat perbedaan kemampuan retensi memori siswa yang diajarkan dengan menggunakan media audiovisual, dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan gambar diam dalam bentuk Power point pada materi sel di kelas XI SMA Negeri 2 Langsa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA 2 Negeri Langsa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Langsa sebanyak 120 orang. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling dan selanjutnya melalui pengundian maka kelas XI IPA.2 yang berjumlah 27 orang terpilih sebagai kelas yang diberi perlakuan penggunaan media audiovisual berupa aplikasi Adobe Flash CS5 dan kelas XI IPA.3 yang berjumlah 27 orang terpilih sebagai kelas yang diberi media gambar diam aplikasi Power point. Media instrumen yang digunakan setelah divalidasi oleh validator dan tes hasil belajar berjumlah 40 soal dalam bentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. Retensi memori siswa diperoleh dari hasil tes belajar setelah 21 hari submateri selesai diajarkan. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan uji t dengan bantuan program SPSS 19.0 (SPSS Inc.). Hasil penelitian menunjukan : Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media audiovisual jauh lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan gambar diam Power point pada materi sel di kelas XI SMA Negeri 2 Langsa(thitung= 7,89; P= 0,00); dan Kemampuan retensi memori siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media audiovisual lebih lama dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media gambar diam Power point pada materi sel di kelas XI SMA 2 Negeri Langsa (thitung= 6,04; P= 0,00)
ii
ABSTRACT
EKARIANA S. PANDIA. Comparison Audiovisual Media Uses And Power Point To The Biology Higher-Order Thinking And Retention Of Biology Memory of XI Grade SMA 2 Langsa. Thesis Medan: Graduated Program State University Of Medan, December 2013
This research was aimed to know: The level difference of higher-order thinking skills of students who are taught by using audiovisual media with students who are taught by using static picture media in the form of a Power point on the cell material of XI grade SMA Negeri 2 Langsa; and memory retention ability difference levels of students who are taught by using audiovisual media, with students being taught by using static picture in the form of a Power point on the cell material of XI grade SMA Negeri 2 Langsa. The research was conducted in SMA 2 Negeri Langsa. The population of this study are all students in grade XI SMA Negeri 2 Langsa 120 people. Samples were taken with a random cluster technique sampling and further through the draw then the class XI IPA.2 , 27 people selected as the class that were treated the use of audiovisual media applications such as Adobe Flash CS5 and class XI IPA.3, 27 people selected as the class that were treated with static picture media in the form of a Power point. Media instruments used after being validated by a validator and instrument in this research used achievement test in the form of 40 multiple choice question that have been tested for validity, reliability, discrimination power, and difficulty level. Student’s retention memory can be gathered from the achievement test after 21 days sub matter is done finished. The research hypothesis was tested by using t test with SPSS 19.0 for windows. These results indicate : higher-order thinking skill of students who taught by using audiovisual media is much better compared to students that by using static picture media in the form of a Power point on the cell material of XI grade SMA Negeri 2 Langsa (t= 7,89; P= 0,00); and memory retention ability difference levels of students who are taught by using audiovisual media for longer compared with students by using static picture in the form of a Power point on the cell material of XI grade SMA Negeri 2 Langsa (t= 6,04; P= 0,00).
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanyalah milik Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat meyelesaikan tesis ini. Shalawat dan
salam ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah melakukan revolusi
moral dan pemikiran sehingga kemajuan disegala aspek kehidupan dapat tercipta
hingga sekarang tesis ini disusun untuk memenuhi sebagaian persyaratan
memperoleh gelar Magister Pendidikan Studi Pendidikan Biologi Program Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan.
Tesis awalnya berjudul “Perbandingan Penggunaan Media Audiovisual Berbasis Adobe Flash CS5 Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Retensi Memori Biologi Siswa kelas XI SMA Negeri 2 Langsa. Setelah uji sidang dan atas saran narasumber maka judul berubah menjadi “Perbandingan penggunaan media audiovisual dan power point terhadap kemampuan berpikir
Tingkat tinggi dan Retensi memori Biologi siswa kelas xi sma Negeri 2 langsa”.
Pada materi Sel disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Biologi,Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada; Prof.Dr.rer.nat. Binari Manurung, M.Si dan Dr. Syahmi Edi,
M.Si sebagai dosen pembimbing tesis yang telah banyak memberikan bimbingan
dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya
penulisan tesis ini. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr.
Hasruddin, M.Pd, Dr. Fauziah Harahap, M.Si dan Dr. Rachmat Mulyana, M.Si
sebagai narasumber yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai sejak
rencana penelitian sampai selesainya penulisan tesis ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dr. Retno Dwi Suyanti,
M.Si dan Dra. Hj. Martina Restuati, M.Si selaku validator yang telah memberikan
masukan yang begitu berarti serta ungkapan terimakasih kepada seluruh dosen
yang telah memberikan pengetahuan dan ilmunya selama menempuh pendidikan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada guru-guru, dan staf pegawai SMA
iv
Terima kasih buat orang tua saya, Tarmen S.Pandia dan Siti Hasanah Br
Ginting yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik dan sebagai panutan
hidup saya. Terima kasih buat kakak Sari Agustina, adik-adikku, Julian sova dan
Frananta, yang selalu menemani, menyemangati dan memberikan doa serta
dukungan setiap saat. Terima kasih untuk abang M. Lukman, kakak Glori, abang
Sakti, kakak Rahmayani, Nurul serta teman-teman seangkatan kelas B, yang telah
memperhatikan dan memberikan semangat.
Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu di dalam peyelesain
pendidikan penulis hingga penyelesaian tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu penulis ucapkan terimakasih yang tidak terhingga semoga semua bantuan
yang terlah diberikan menjadi amal jariah yang akan mendapat balasan yang lebih
baik disisi Allah SWT (Amin).
Medan, Maret 2014
Penulis
v DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 7
1.6. Manfaat Penelitian 7
BAB II KERANGKA TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Hakikat Pembelajaran Biologi 9
2.1.2. Hakikat Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi 12
2.1.3. Hakikat Retensi Memori Siswa 16
2.1.4. Hakikat Media Audio visual 19
2.1.5. Penelitian Relevan 26
2.2. Kerangka Berfikir
2.2.1. Perbedaan Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang
dibelajarkan dengan media audio visual aplikasi Adobe Flash CS5 dengan siswa yang di berikan Media gambar diam berupa Power
Point. 30
2.2.2. Perbedaan retensi memori siswa yang dibelajarkan dengan
media audio visual aplikasi Adobe Flash CS5 dengan siswa yang di berikan Media gambar diam berupa Power point 32
2.3. Hipotesis Penelitian
2.3.1. Hipotesis Verbal 34
2.3.2. Hipotesis Statistik 36
BAB III METODE PENELITIAN
vi
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi 37
3.2.2. Sampel 37
3.3. Validator Penelitian 37
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 37
3.5. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
3.5.1. Variabel Penelitian 38
3.5.2. Defenisi Operasional Variabel Penelitian 38
3.6. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian
3.6.1. Prosedur Penelitian 39
3.6.2. Pelaksanaan Penelitian 41
3.6.3. Pengontrol Perlakuan 44
3.7. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
3.7.1. Teknik Pengumpulan Data 45
3.7.2. Instrumen Pengumpulan Data 45
3.7.3. Uji Coba Instrumen 47
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Analisis Deskritif 48
3.8.2. Analisis Inferensial 49
BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Data Pretest 50
4.1.2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Yang
Dibelajarkan Dengan Media Adobe Flash Dan Power Point 51 4.1.3. Kemampuan Retensi Siswa Yang dibelajarkan Dengan
Media Adobe Flash dan Power Point 52
4.2. Pengujian Persyaratan Analisis
4.2.1. Uji Normalitas 53
4.2.2. Uji Homogenitas 54
4.3. Pengujian Hipotesis
4.3.1. Hipotesis Pertama 55
4.3.2. Hipotesis Kedua 59
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
4.4.1. Perbandingan Penggunaan Media Audivisual Berbasis Adobe Flash CS5 Dan Gambar Diam Power Point Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas XI SMAN 2
Langsa 60
4.4.2. Perbandingan Penggunaan Media Audivisual Berbasis Adobe Flash CS5 Dan Gambar Diam Power Point Terhadap Retensi Memori Siswa Kelas XI SMAN 2 Langsa 62
vii
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 65
5.2. Implikasi 65
5.3. Saran 67
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Desain Penelitian 38
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
retensi memori biologi materi sel 46
Tabel 4.1. Uji Normalitas Data Pretes 50
Tabel 4.2. Hasil Uji t Pretest Kelas Eksperimen 51
Tabel 4.3. Rata-Rata Skor Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Setiap
Kelas Perlakuan Secara Umum 52
Tabel 4.4. Rata-Rata Skor Retensi siswa Setiap Kelas Perlakuan Secara
Umum 53
Tabel 4.5. Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
dan Retensi Siswa 54
Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Skor Kemampuan berpikir Tingkat
Tinggi dan Retensi 54
Tabel 4.7. Hasil Uji-t Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Kelas
Ekperimen 55
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Kerucut pengalaman Edgar Dale 22
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 43
Gambar 4.1. Rata-Rata Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 51
Gambar 4.2. Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA Negeri 2 Langsa yang
Dibelajarkan Menggunakan Media Adobe flash dan
Power point Pada Materi Sel 56
Gambar 4.3. Perbedaan Rata-Rata Hasil Tes Soal C3 yang Dibelajarkan Dengan Media Adobe flash dan Power point Pada Materi
Sel 57
Gambar 4.4. Perbedaan Rata-Rata Hasil Tes Soal C4 yang Dibelajarkan Dengan Media Adobe flash dan Power point Pada Materi Sel 58
Gambar 4.5. Perbedaan Rata-Rata Hasil Tes Soal C5 yang Dibelajarkan Dengan Media Adobe flash dan Power point Pada Materi Sel 58
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tes Hasil Belajar 74
Lampiran 2. Silabus Biologi Kelas XI 83
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media Audio Visual Adobe Flash 85
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media gambar diam power point 96
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kemampuan Bepikir
Tingkat Tinggi dan Retensi 106
Lampiran 6. Hasil Reabilitas Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan
Retensi 107
Lampiran 7. Hasil Daya Pembeda 108
Lampiran 8. Hasil Uji Indeks Kesukaran 109
Lampiran 9. Uji Pretes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi 111
Lampiran 10. Uji Postes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi 113
Lampiran 11. Data Hasil Test Berpikir Tingkat Tinggi Soal Kognitif C3,
C4 dan C5 115
Lampiran 12. Uji Postest II/ Uji Retensi 118
Lampiran 13. Uji Normalitas 120
Lampiran 14. Uji Homogenitas 121
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh proses pembelajaran, salah
satunya adalah terlalu dominannya peran guru di sekolah sebagai penyebar ilmu
atau sumber ilmu (teacher center) belum student center, dan fokus pendidikan di
sekolah lebih pada yang bersifat menghafal atau pengetahuan faktual. Siswa
hanya dianggap sebagai sebuah wadah yang akan diisi dengan ilmu oleh guru.
Dalam kegiatan belajar mengajar tersebut terjadi interaksi edukatif antara guru
dan siswa ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa di kelas.
Materi pelajaran yang diberikan guru akan kurang memberikan dorongan kepada
siswa bila penyampaiannya menggunakan model pembelajaran dan media
pembelajaran yang kurang tepat. Proses pembelajaran baru dilaksanakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran pada tingkat rendah yakni mengetahui, memahami,
dan menggunakan belum mampu menumbuhkan kebiasaan berpikir kreatif yakni
suatu yang paling esensi dari dimensi belajar. Sebagian besar guru belum
merancang pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir
(Kamdi,2002).
Berpikir adalah kegiatan memfokuskan pada eksplorasi gagasan,
memberikan berbagai kemungkinan-kemungkinan dan mencari jawaban-jawaban
yang lebih benar. Menurut pandangan Slavin (1995) dalam proses pembelajaran
guru hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa. Pengembangan
2
membelajarkan siswa bagaimana memahami pernyataan, (3) mengikuti dan
menciptakan argumen logis, (4) mengiliminir jalur yang salah dan fokus pada
jalur yang benar. Dalam konteks itu berpikir dapat dibedakan dalam dua jenis
yakni berpikir kritis dan berpikir kreatif. Dalam taksonomi Bloom sebagai contoh,
kemampuan melibatkan analisis, evaluasi dan mengkreasi dianggap berpikir
tingkat tinggi (Pohl, 2000). Secara umum, keterampilan berfikir terdiri atas empat
tingkat, yaitu: menghafal (recall thinking), dasar (basic thinking), kritis (critical
thinking) dan kreatif (creative thinking) (Krulik dan Rudnick, 1999).
Biasanya pembelajaran yang berlangsung selama ini cukup menyampaikan
materi dan siswanya mampu menjawab soal tanpa diketahui bagaiman cara siswa
tersebut mendapat jawaban tersebut. Kenyataan inilah yang menyebabkan konsep
yang diajarkan tidak dapat lekat dalam ingatan siswa. Menurut Matlin (1984)
secara kognitif pembelajaran dengan menggunakan mental imagery akan
meningkatkan retensi siswa dalam mengingat materi-materi pelajaran yang ada.
O’Day (2007) melaporkan bahwa penggunaan animasi komputer memberikan
retensi ingatan jangka panjang yang lebih baik pada pembelajaran apotopsis.
Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 2 Langsa didapatkan
bahwa pembelajaran Biologi masih disampaikan dalam bentuk yang abstrak.
Metode yang sering digunakan adalah metode ceramah. Sementara media yang
digunakan hanya media sederhana seperti gambar. Akibat dari penggunaan media
yang kurang optimal tersebut diduga berdampak terhadap rendahnya hasil belajar
kognitif yang diperoleh siswa. Rendahnya hasil belajar kognitif, dapat dilihat
berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar siswa semester genap dimana didapat nilai
3
Biologi semester genap pada SMA Negeri 2 Langsa tahun 2009/2010 masih
ditemukan siswa dengan rata-rata nilai 65, sementara nilai KKM 68, pada tahun
2010/2011 nilai rata-rata 68, sementara nilai KKM 71, dan pada tahun 2011/2012
nilai rata-rata 70, sementara nilai KKM 72.
Hal ini berarti penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu
efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan atau isi pelajaran
sehingga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman karena menyajikan
informasi secara menarik dan terpercaya. Salah satu inovasi yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran adalah menggunakan media pembelajaran
kombinasi multimedia dan power point, sehingga tidak hanya cukup dengan
menggunakan media-media sederhana seperti spidol, papan tulis, dan gambar
dalam proses penyampaiannya. Seperti yang diungkapkan oleh Arsyad (2002)
media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Dengan diterapkan media pembelajaran tersebut dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa.
Penggunaan media pembelajaran yang tidak efektif, dimana media yang
digunakan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru, contohnya, karena guru
kurang menguasai bahan pelajaran maka media tertentu digunakan, bukan dari
sudut kebutuhan, minat dan kondisi siswa (Sanjaya, 2008). Guru masih kurang
memperhatikan pengalaman siswa dalam lingkungannya untuk dapat diangkat
dalam proses pembelajaran, kurang memperhatikan penguatan konsep dalam
proses belajarnya, serta kurang memperhatikan perolehan belajar mereka selama
4
Salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran, dan diyakini dapat
lebih meningkatkan animo mahasiswa adalah media audio visual (Haryoko,
2009). Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi
media yang dapat dilihat dan didengar (Rohani, 1997). Media audio visual juga
merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui
pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Biologi merupakan subyek visual yang sering mengandung urutan proses
yang dinamis yang kompleks dan konsep-konsep abstrak, sehingga visualisasi
merupakan alat yang berharga untuk mempelajari proses dinamis dan
konsep-konsep abstrak dalam biologi (O’Day, 2007). Materi dan metode pembelajaran
yang cenderung monoton sehingga menyebabkan proses belajar mengajar kurang
menarik perhatian siswa (Prayitno dan Manullang, 2010). Menurut O’Day (2006)
animasi merupakan alat visualisasi yang efektif dibandingkan gambar statis pada
belajaran biologi sel.
Berdasarkan fakta yang telah disebutkan maka penulis berpendapat
bahwa, perlu dilakukan penelitian dalam pemilihan media yang tepat agar dapat
membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
retensi memori. dengan demikian peneliti melakukan penelitian mengenai
“pengaruh penggunaan media audiovisual berbasis Adobe Flash CS5 terhadap
kemampuan berfikir tingkat tinggi dan retensi pada pelajaran biologi di SMA
5 1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini sebagai berikut:
1. Siswa masih belum terbiasa dalam keterampilan berfikir dikarenakan
guru hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa, tanpa
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
2. Pembelajaran yang dilaksanakan selama ini hanya menyampaikan materi
dan siswanya mampu menjawab soal tanpa diketahui bagaimana cara
siswa tersebut mendapat jawaban sehingga konsep yang diajarkan tidak
dapat lekat dalam ingatan siswa.
3. Guru kurang kreatif dalam membuat variasi media pembelajaran
sehingga membuat siswa jenuh atau bosan, dalam kegiatan belajar
mengajar.
4. Materi sel masih banyak disajikan dalam bentuk media cetak berupa
buku atau media lain yang berbentuk terpisah sebagai sumber utamanya,
sehingga perlu mengembangkan dan mendesain media pembelajaran
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka untuk mendapatkan
pembahasan yang tepat sasaran dan menghindari pembahasan yang terlalu luas,
perlu dibatasi masalah dalam penelitian ini:
1. Materi pelajaran biologi didasarkan pada kurikulum KTSP 2006 untuk
6
2. Media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi
menggunakan aplikasi Adobe Flash CS5 dan gambar diam dalam bentuk Power Point yang dirancang sendiri sesuai kebutuhan.
3. Berfikir tingkat tinggi siswa dibatasi pada ranah taksonomi Bloom
sebagai contoh kemampuan melibatkan analisis, evaluasi dan mengkreasi
(Pohl, 2000)
4. Retensi memori merupakan tes hasil belajar yang dibatasi pada
pengetahuan dari materi yang telah ditetapkan yaitu sel pada siswa kelas
XI SMA Negeri 2 Langsa Tahun Pembelajaran 2013/2014 setelah 21 hari
dari pemberian informasi.
1.4. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang
diajarkan dengan menggunakan media audiovisual aplikasi Adobe flash CS5 dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan gambar diam
dalam bentuk Power point pada materi sel di kelas XI SMA Negeri 2 Langsa?
2. Adakah perbedaan kemampuan retensi memori siswa yang diajarkan
dengan menggunakan media audiovisual aplikasi Adobe flash CS5 dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan gambar diam dalam
7 1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari uraian di atas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian
ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa yang diajarkan dengan menggunakan media audiovisual aplikasi
Adobe flash CS5 dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan
gambar diam dalam bentuk Power point pada materi sel di kelas XI SMA Negeri 2 Langsa
2. Untuk mengetahui tingkat perbedaan kemampuan retensi memori siswa
yang diajarkan dengan menggunakan media audiovisual aplikasi Adobe flash CS5, dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan gambar
diam dalam bentuk Power point pada materi sistem sel di kelas XI SMA
Negeri 2 Langsa
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian pengembangan ini diharapakan dapat bermanfaat pada
dunia pendidikan pada umumnya dan pelajaran biologi khususnya baik secara
teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi peneliti selanjutnya dan dapat digunakan sebagai bahan acuan
penggunaan media dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan penggunaan media pembelajaran Adobe flash CS5
untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi
8 2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru
biologi untuk mendisain konsep pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran Adobe flash CS5. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang
65 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi biologi siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan media audiovisual Adobe flash CS5 jauh lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
gambar diam Power point pada materi sel di kelas XI SMA Negeri 2 Langsa.
2. Kemampuan retensi memori biologi siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan media audiovisual Adobe flash CS5 lebih lama
dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
gambar diam Power point pada materi sel di kelas XI SMA Negeri 2 Langsa.
5.2. Implikasi
1. Apabila dalam penggunaan Media Audiovisual berbasis Adobe flash CS5
tidak dilakukan dengan persiapan yang matang dari seorang guru, maka
tujuan dari pembelajaran akan sulit dicapai dan pemberian materi untuk
66
2. Apabila dalam pembelajaran dengan menggunakan Media Audiovisual
berbasis Adobe flash CS5 pada pelajaran Biologi Materi Sel di SMA Negeri 2 Langsa tidak terstruktur dengan baik meliputi tahapan proses,
pemilihan gambar, teknik serta proporsi, maka kemampuan berpikir
tingkat tinggi dan retensi Siswa tidak bisa meningkat dengan baik.
3. Kemampuan siswa dalam membentuk kelompok menjadikan siswa lebih
aktif dalam menentukan objek yang digambar, hal ini membantu siswa
sendiri agar siswa lebih aktif guru aktif sehingga menyampaikan materi
pelajaran optimal dan membantu siswa untuk lebih memahami proses
mengambar bentuk dan penguasaan alat dan bahan serta dalam
menyiapkan alat peraga dalam pembelajaran.
4. Melalui penggunaan media audiovisual dengan aplikasi Adobe flash CS5 yang merupakan media yang digunakan dalam program pembuatan
animasi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir terhadap bahan pelajaran karena pemahaman siswa
mengenai suatu konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit dan disisi lain
tercipta efisiensi waktu yang digunakan sehingga proses belajar mengajar
67 5.3. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, penelitian mengajukan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru.
Guru atau pendidik memiliki beban, tanggung jawab yang besar terhadap
keberhasilan pendidikan siswa. Oleh karena itu dalam pengajaran Biologi
penggunaan cara/ teknik yang tepat sangatlah menunjang kemampuan berpikir
tingkat tinggi dan retensi yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi
belajar Siswa. Dengan demikian, maka hendaknya Guru dapat mempersiapkan
media yang dapat dimanfaatkan secara tepat dengan variasi yang baik. Pada
pembelajaran Biologi tentang Materi Sel sangatlah baik untuk menggunakan
media audiovisual berbasis Adobe flash CS5.
2. Bagi Siswa.
Melalui penggunaan media audiovisual berbasis Adobe flash CS5
diharapkan siswa dapat lebih mudah untuk memahami dan mudah untuk
mengingat materi yang disampaikan khususnya dalam pembelajaran Biologi,
sehingga siswa dapat aktif agar dapat mengembangkan kemampuan dalam
berpikir rasional, kritis dan kreatif.
3. Bagi Sekolah.
Dapat memberikan kontribusi dalam rangka mengembangkan media
pembelajaran khususnya penggunaan media audiovisual berbasis Adobe flash CS5 yang dapat menunjang proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
68 4. Bagi Peneliti Selanjutnya.
a. Berbagai keterbatasan ditemukan dalam pelaksanaan penelitian
sehingga diperlukan penelitian berikutnya terutama mengenai
faktor-faktor lain yang dapat memperngaruhi kemampuan berpikir tingkat
tinggi dan retensi memori siswa.
b. Penelitian ini hanya menyelidik kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
retensi pada materi sel sehingga sebaiknya penelitian sejenis
69
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, A. dan Hardjito, P. 2002. Pengarung Interferensi dan Rehearsal Terhadap Retensi Belajar Indonesia, 4 (1):83-86
Arsyad. 2005. Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press Indonesia.
Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi
Darmadi. 2009. Pengaruh Pemanfaatan Powerpoint Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Matematika Tingkat Sekolah dasar Ditinjau dari Gaya belajar Siswa. FPMIPA IKIP PGRI Madiun.
Daryanto.2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta.: AV Publisher.
Depdiknas 2006. Kepmendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Puskur – Balitbang Depdiknas.
Ganiajri, G., Winarni, S., dan Husodo, T. B. 2012. Perbedaan Pemanfaatan Multimedia Flash dan Ceramah Sebagai Media Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Bagi Remaja Awal Di SMP Negeri 3 Turi Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2): 154-162.
Hamid, A. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Program Pasca Sarjana UNIMED.
Haryoko, S. 2009. Efektitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi@Elektro, 5(1):1-10
Kamdi, W. 2002. Mengajar Berdasarkan Model Dimensi Belajar. Jurnal Guruan Dasar dan Menengah, 4 (6): 29-35
Killen, Roy. 2007. Effective Teaching Strategies Lesson from Research and Practice. Fourth edition. NSW: Social Science Press
70
Krulik, S,. dan Rudnick, J. A. 1999. Innovative Tasks To Improve Critical and Creative Thinking Skills. Reston: The National Council of teachers of Mathematics, Inc. 2 (1)138-145
Lewy., Zulkardi dan Aisyah.,N. 2009. Pengembangan Soal Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Bariasan dan Deret Bilangan Di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria Palembang. Jurnal pendidikan Matematika, 3(2): 13-28.
Liliasari. 2000. Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Ketrampilan Bepikir Konseptual Tingkat Tinggi Calon Guru IPA. Makalah Seminar Nasional Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah Pendidikan MIPA Malang.UNM.
Martomidjojo, R. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains. http//russamimartowidjojocentre.Blogspot.com., [20 February 2013]
Matlin, M.W. 1984. Cognition Fort Worth: Harcourt Brace Publishers.
McClean, P., Johnson, C., Rogers, R., Daniels, L., Reber, J., Slator, B. M., Terpstra, J., and White, A. 2005. Malecular and cellular Biology Animations: Development and Impact on Student learning. Cell Bio1. Education, 4 (2): 169-179
Munir. 2003. Penggunaan Teknologi Multimedia Terhadap Motivasi Belajar Anak-anak Prasekolah dalam Pembelajaran Literasi. Universitas Pendidikan Indonesia
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Nurohman, S. 2010. Optimalisasi Pemanfaatan Ms. Power Point 2007 Sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT Untuk Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran. Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Untuk Mahasiswa PPG Basic Science FMIPA UNY.
Nosich, R.M. 2001. Learning to Things Through: A Guide to Critical Thinking in The Curriculum. New Jersey: Prentice- Hall. Inc.
71
O’Day, D.H.2007. The value of animation in biology teaching: a study of long term memory retention. CBE Life Science Education, 6 :217-223.
O’Day, D.H.2008. Using animation to teach biology: past and future research on the attributes that underline pedagogically sound animation. The American Biology Teacher, 70 :274-278.
Pohl. 2000. Learning to Think, Thinking to Learn: tersedia di www.purdue.edu/geri
Pradana, R. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Uji Makanan Menggunakan Adobe Flash Professional CS5. Universitas Negeri Yogyakarta.
Prayitno dan Manullang, B. 2010. Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Rahman, R, J., Setiawan, W., dan Fitrajaya, E, R. 2008. Optimalisasi Macromedia Flash Untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 1(2): 1-10.
Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Edisi revisi. Jakarta : Rineka Cipta.
Rusman, K. D., dan Riyana, C. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Rajawali Press.
Sadiman, A. 2005. Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sadirman, A. 2005. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Persada.
Samodra, D.W., Suhartono, V., dan Santoso S. 2009. Multimedia Pembelajran Reproduksi pada Manusia. Jurnal Teknologi Informasi, 5 (2):695-710
Sanaky, H.A.H. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Edisi Pertama. Cetakan ke-5. Jakarta: Kencana
72
Sardiman, A. M. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Setyosari, Punaji dan Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.
Siswanto, J., dan Mustofa, W. A. 2012. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual Dengan Media Audio-Visual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa. Prodi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang
Slavin, R. E., 1995. Cooperative Learning : Theory, Research, And Practice, New Jersey. Prentice Hall
Stith, B.J. 2004. Use of Animation in Teaching Cell Biology. Cell Biology Education, 3:181-188
Sudarmin. 2012. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Melalui Pembelajaran Kimia Terintegrasi Kemampuan Generik Sains.Varia Pendidikan, 24(1):97-103
Supraba. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Animasi dan Gambar Diam Terhadap Aktivitas Belajar dan Rtensi Memori Biologi Siswa KelasXI SMA Negeri 11 Medan. Medan: Program Pascasarjana Unversitas Negeri Medan.
Suratman, D. 2007. Pemanfaatan MS Power Point Dalam Pembelajaran. JurnalCakrawala Kependidikan, 5(1): 88-97
Suryadi, A. 2007. Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 8(1):83-98
Syah M. 1995. Psikologi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syukur, F. 2005. Teknologi Pendidikan. Semarang: RaAIL.
Taufiq Masitoh. 2011. Efektivitas Pembelajaran IPA Kelas Tinggi Berbasis Multemedia Interaktif Untuk Menigkatkan Kerampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru SD. Seminar Nasional Pendidikan MIPA UNILA. Wirahayu, A.Y dan Kristanto. S.M. 2007. Peningkatan Pemahaman Geografi
denga Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Penelitian Pendidikan, 7(1):15-33