• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2013

TENTANG

PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS METROLOGI LEGAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

KABUPATEN TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG,

Menimbang : : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 92 ayat (1) butir (7) Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang, perlu membentuk Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Tangerang;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu membentuk Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1981, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3193); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah 2 (dua) kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

(2)

-2-

5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007

tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

10. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 50/M-DAG/PER/10/2009 tentang Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal;

11. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 51/M-DAG/PER/10/2009 tentang Penilaian Terhadap Unit Pelaksana Teknis dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Metrologi Legal;

12. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 278/M-DAG/ PER/2/2009 tentang Sumber Daya Manusia Kemetrologian;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Nomor 08, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang 0810);

14. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang;

(3)

-3-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS METROLOGI LEGAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TANGERANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tangerang. 3. Bupati ialah Bupati Tangerang.

4. Dinas adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang.

5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang.

6. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang.

7. Kepala UPT adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang.

8. Metrologi Legal adalah metrologi yang mengelola satuan-satuan ukuran, metodametoda pengukuran dan alat-alat ukur, yang menyangkut persyaratan teknik dan peraturan berdasarkan Undang-undang yang bertujuan melindungi kepentingan umum dalam hal kebenaran pengukuran;

9. Menera ialah hal menandai dengan tanda tera sah atau tanda tera batal yang berlaku, atau memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tanda tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang berhak melakukannya berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya yang belum dipakai;

10. Tera Ulang adalah hal menandai berkala dengan tanda-tanda tera sah atau tera batal yang berlaku atau memberikan keterangan- keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang berhak melakukannya berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya yang telah ditera;

11. menjustir ialah mencocokkan atau melakukan perbaikan ringan dengan tujuan agar alat yang dicocokkan atau diperbaiki itu memenuhi

persyaratan tera atau tera ulang;

12. Alat Ukur adalah alat yang diperuntukan atau dipakai bagi pengukuran kualitas kuantitas.

13. Alat Takar adalah alat yang diperuntukan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas atau penakaran.

(4)

14. Alat Timbang adalah alat yang diperuntukan atau dipakai bagi pengukuran massa atau penimbangan.

15. Alat Perlengkapan alat yang diperuntukan atau dipakai sebagai perlengkapan atau tambahan pada alat-alat ukur, takar atau timbangan yang menentukan hasil pengukuran, penakaran atau penimbangan. 16. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang adalah retribusi atas pelayanan

pengujian alat-alat ukur, takar, timbang,perlengkapannya dan pengujian barang dalam keadaan terbungkus yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah.

17. Kas Umum Daerah adalah Kas Umum Daerah Kabupaten Tangerang. BAB II

KEDUDUKAN Pasal 2

(1) UPT merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas di lapangan; (2) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang dalam melaksanakan tugas

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3

(1) Susunan Organisasi UPT terdiri dari : a. Kepala UPT;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Sub Unit Massa dan Timbangan;

d. Sub Unit Ukuran Arus, Panjang dan Volume. e. Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Kesatu Tugas Dan Fungsi

Pasal 4

UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam hal pelayanan tera/tera ulang alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya, ketatausahaan UPT serta pelayanan kemetrologian legal lainnya.

(5)

-5- Pasal 5

(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, UPT mempunyai fungsi :

a. pengelolaan, pemeliharaan dan pelayanan tera/tera ulang; b. pelaksanaan ketatausahaan UPT;

c. pelaksanaan operasional metrologi legal;

d. pelaksanaan tera/tera ulang alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP);

e. pelaksanaan penerimaan dan penyetoran retribusi pelayanan tera/tera ulang ke Kas Umum Daerah;

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua Sub Bagian Tata Usaha

Pasal 6

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan, Surat menyurat, perlengkapan kantor, kepegawaian dan urusan umum.

(2) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. menyusun perencanaan dan kegiatan UPT ;

b. melaksanakan urusan keuangan, rumah tangga, perlengkapan dan peralatan serta kebersihan kantor;

c. melaksanakan administrasi kepegawaian;

d. melaksanakan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan;

e. melaksanakan penerimaan dan penyetoran retribusi pelayanan tera/tera ulang ke Kas Umum Daerah;

f. melaksanakan koordinasi penyusunan laporan;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Sub Unit Massa dan Timbangan Pasal 7

Sub Unit Massa dan Timbangan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja Sub Unit Massa dan Timbangan;

b. melaksanakan tugas menera/menera ulang alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) massa dan timbangan;

c. melaksanakan tugas pemeriksaan dan pengujian standar ukuran massa dan timbangan;

d. mengelola dan mengendalikan pelaksanaan tugas menera/menera ulang alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) massa dan timbangan;

e. melaksanakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dengan tera/tera ulang alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) massa dan timbangan;

f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(6)

-6-

Bagian Keempat

Sub Unit Ukuran Arus, Panjang dan Volume Pasal 8

Sub Unit Ukuran Arus, Panjang dan Volume mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja Sub Unit Ukuran Arus, Panjang dan Volume; b. melaksanakan tugas menera/menera ulang alat-alat Ukur, Takar, Timbang

dan Perlengkapannya (UTTP) ukuran arus, panjang dan volume;

c. melaksanakan tugas pemeriksaan dan pengujian standar ukuran arus, panjang dan volume;

d. mengelola dan mengendalikan pelaksanaan tugas menera/menera ulang alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) ukuran arus, panjang dan volume;

e. melaksanakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dengan tera/tera ulang alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) ukuran arus, panjang dan volume;

f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAB IV TATA KERJA

Pasal 9

(1) Kepala UPT berkewajiban memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf UPT.

(2) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT.

(3) Setiap Sub Unit dipimpin oleh seorang Kepala Sub Unit yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT.

Pasal 10

(1) Kepala UPT berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan UPT maupun dengan instansi lain yang terkait.

(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Sub Unit berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

(3) Kepala UPT, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Sub Unit masing-masing bertanggung jawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatannya masing-masing.

(7)

-7-

(4) Jabatan Kepala UPT tidak boleh dirangkap dan apabila Kepala UPT berhalangan dalam menjalankan tugasnya, Kepala UPT dapat menunjuk Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau salah seorang Kepala Sub Unit untuk mewakilinya.

Pasal 11

(1) Kepala UPT dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah jabatan Struktural. (2) Kepala Sub Unit bukan merupakan jabatan struktural atau jabatan

fungsional tertentu.

BAB VI

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 12

(1) Kepala UPT dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha diangkat dan diberhentikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Kepala Sub Unit diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Dinas atas usul Kepala UPT.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

Pengisian Jabatan UPT Metrologi Legal ini dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan teknis maupun administrasi dan atau paling lambat 2 (dua) tahun setelah Peraturan Bupati ini diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang.

Ditetapkan di Tigaraksa pada tanggal, 9 Januari 2013 BUPATI TANGERANG,

ttd.

H. ISMET ISKANDAR Diundangkan di Tigaraksa

pada tanggal, 9 Januari 2013 PLT. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG,

ttd.

ISKANDAR MIRSAD

(8)

NOMOR : 3 TAHUN 2013

TENTANG : PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS METROLOGI LEGAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TANGERANG.

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI UPTD METROLOGI LEGAL

PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KAB. TANGERANG

BUPATI TANGERANG, TTd. H. ISMET ISKANDAR KEPALA UPT SUB BAGIAN TATA USAHA SUB UNIT

UKURAN ARUS, PANJANG DAN VOLUME SUB UNIT

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa daerah penelitian cocok untuk dikembangkan pertanian tanaman kakao karena hasil analisis kesesuaian lahan daerah penelitian

Mengambil keputusan yang salah terhadap suatu kejadian dalam bermain game, akan dapat menjadi pelajaran yang penting bagi pemain, sehingga kesalahan tersebut tidak akan

Semua contoh program diatas menggunakan device dengan layar 240(width) x 320(height) sehingga apabila device anda berlayar resolusi lain maka anda harus merubah

Hasil analisis didapatkan nilai OR sebesar 4,98 (95% CI : 1,07-23,1) yang memiliki arti bahwa ibu dengan status gizi kurang berpeluang 4,98 kali lebih besar untuk melahirkan

Demikian semua yang disebut di muka yang telah banyak turut andil dalam kontribusi dan dorongan guna kelancaran penulisan Tugas Akhir ini, semoga menjadikan amal baik

Sementara jenis partikel yang lenih besar tidak dapat larut dalam aliran air, dan oleh karenanya mengendap di atas permukaan tanah untuk menudian bergerak merayap

Pondasi yang digunakan untuk dermaga kapal tongkang batubara ini adalah tiang pancang baja. - Kontrol kebutuhan kedalaman tiang.  Tiang tegak: sedalam 21 m dari seabed atau -29

Kesimpulannya, dalam tekanan anggaran waktu tinggi diharapkan auditor akan menjamin pelaksanaan pekerjaannya dilakukan dengan selayaknya, begitu juga sebaliknya pada