• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT INDONESIA AIR TRANSPORT Tbk. PT INDONESIA AIR TRANSPORT Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT INDONESIA AIR TRANSPORT Tbk. PT INDONESIA AIR TRANSPORT Tbk"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PT INDONESIA AIR TRANSPORT Tbk

LAPORAN KEUANGAN

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL 31 DESEMBER 2008

(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK

TAHUN 2007)

(MATA UANG RUPIAH)

PT INDONESIA AIR TRANSPORT Tbk

FINANCIAL STATEMENTS

AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2008

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2007)

(2)

Daftar Isi/Table of Contents

Halaman/Page

Laporan Auditor Independen Report of Independent Auditors

Neraca ……….. 1-2 .……… Balance Sheet

Laporan Laba Rugi……….……….. 3 …..……….. ……… Statement of Income

Statement of Changes

Laporan Perubahan Ekuitas ……….…………. 4 ……….. in Stockholders’ Equity

Laporan Arus Kas………. 5-6 ……..………... ……… Statement of Cash Flows

Notes to the Financial

(3)
(4)
(5)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

.

2007

Catatan/ Disajikan kembali/

Notes 2008 As restated

AKTIVA ASSETS

AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Bank 3,4,33 8.839.770 4.237.536 Cash and Bank

Piutang usaha 3,5,12,16,33 46.571.275 33.046.157 Trade receivables

Piutang lain-lain 6 3.820.476 13.903.751 Other receivables

Persediaan 3,7,16 98.226.083 84.652.355 Inventories

Uang muka dan biaya dibayar dimuka 3,8,33 12.604.947 11.345.297 Advances and prepaid expenses

Pajak dibayar di muka 3,18 1.496.746 - Prepaid taxes

Jumlah Aktiva Lancar 171.559.297 147.185.096 Total Current Assets

AKTIVA TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Taksiran tagihan pajak penghasilan 3,18 4.956.153 5.712.512 Claim for tax refund

Aktiva Pajak Tangguhan 3,18 12.329.293 - Deferred Tax Asset

Investasi saham 3,9 1.000 1.000 Investment in shares of stock

Aset tetap - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan Fixed asset - net of accumulated

sebesar Rp 165.605.564 depreciation of

tahun 2008 Rp 165,605,564 in 2008

(Rp 139.403.735 tahun 2007) 3,10,12,16 384.899.112 319.959.326 (Rp 139,403,735 in 2007)

Aktiva lain-lain 3,11,33 30.164.529 71.587.682 Other assets

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 432.350.087 397.260.520 Total non-Current Assets

JUMLAH AKTIVA 603.909.384 544.445.616 TOTAL ASSETS

(6)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

.

2007

Catatan/ Disajikan kembali/

Notes 2008 As restated

LIABILITIES AND

KEWAJIBAN DAN EKUITAS STOCKHOLDERS’ EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

Hutang bank 3,5,12,33 32.850.000 28.257.000 Bank loan

Wesel bayar 13,33 32.080.000 30.117.495 Notes payable

Hutang usaha 14,33 49.794.577 26.933.283 Trade payables

Hutang lain-lain Other payables

Pihak ketiga 20,33 16.335.242 1.692.789 Third parties

Hutang pajak 3,18 6.329.478 6.241.795 Taxes payable

Biaya masih harus dibayar 15 3.293.814 9.143.788 Accrued expenses

Hutang yang jatuh tempo Current maturities of:

dalam satu tahun:

Hutang bank 3,16,33 136.824.750 38.003.031 Bank loan

Hutang sewa pembiayaan 3,17 563.393 555.581 Obligations under capital lease

Jumlah Kewajiban Lancar 278.071.254 140.944.762 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES

Kewajiban pajak tangguhan - bersih 3,18 - 19.153.770 Deferred tax liability-net

Kewajiban imbalan kerja 3,19 16.415.991 13.898.830 Employee benefit liability

Hutang jangka panjang - setelah dikurangi Long- term debt – net of current

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: maturities:

Hutang bank 3,16,33 107.468.001 110.407.344 Bank loan

Hutang sewa pembiayaan 3,17 269.709 417.531 Obligations under capital lease

Kewajiban jangka panjang lainnya 20,33 12.084.133 10.243.163 Other long-term liabilities

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 136.237.834 154.120.638 Total non-Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 414.309.088 295.065.400 Total Liabilities

EKUITAS STOCKHOLDERS’ EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 100 Capital stock – Rp 100

per saham par value per share

Modal dasar – 6.800.000.000 saham Authorized – 6,800,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh - Subscribed and fully paid up-

2.149.605.138 saham tahun 2008 2,149,605,138 shares in 2008

(2.149.605.000 saham tahun 2007) 21 214.960.514 214.960.500 (2,149,605,000 shares in 2007)

Agio saham 22 10.365.618 10.365.606 Additional paid-in capital

Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)

Telah ditentukan penggunaannya 29 2.551.851 - Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya (38.277.687 ) 24.054.110 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 189.600.296 249.380.216 Total Stockholders’ Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND

EKUITAS 603.909.384 544.445.616 STOCKHOLDERS’ EQUITY

(7)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

.

2007

Catatan/ Disajikan kembali/

Notes 2008 As restated

PENDAPATAN USAHA 3,23 292.909.455 217.137.870 OPERATING REVENUES

BEBAN LANGSUNG

PENERBANGAN 3,24 226.097.472 129.734.622 DIRECT COST

LABA KOTOR 66.811.983 87.403.248 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 3,25 89.206.651 72.321.855 OPERATING EXPENSES

INCOME (LOSS)

LABA (RUGI) USAHA (22.394.668 ) 15.081.393 FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) OTHER INCOME

LAIN-LAIN (EXPENSES)

Laba atas penjualan aset 10 4.017.954 6.849.958 Gain on sale of fixed asset

Pendapatan bunga 40.190 237.759 Interest income

Rugi selisih kurs - bersih (41.291.447 ) (4.625.510) Loss on foreign exchange - net

Beban pembiayaan 26 (32.832.636 ) (12.266.563) Interest expense

Lain-lain - bersih 27 1.197.598 2.191.180 Others - net

Beban Lain-lain - Bersih (68.868.341) (7.613.176) Other Expenses - Net

LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT INCOME (LOSS) BEFORE INCOME

(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN (91.263.009 ) 7.468.217 TAX BENEFIT (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME TAX BENEFIT

PENGHASILAN 3,18 (EXPENSE)

Kini - (1.173.197) Current

Tangguhan 31.483.063 (3.743.169) Deferred

Manfaat (Beban) Pajak - Bersih 31.483.063 (4.916.366) Income Tax Benefit (Expense) - Net

LABA (RUGI) BERSIH 28 (59.779.946 ) 2.551.851 NET INCOME (LOSS)

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 28 - 1,19 BASICS EARNING PER SHARE

(8)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

4

Modal ditempatkan Saldo laba (Deficit)/

dan disetor / Agio Retained earnings

Subscribed and saham/

Catatan paid -up Additional paid- Telah ditentukan/ Belum ditentukan/ Jumlah Ekuitas/

Notes capital stock in capital Appropriated Unappropriated Total Equity

Saldo 31 Desember 2007, Balance December 31, 2007,

dilaporkan sebelumnya 214.960.500 10.365.606 - 22.183.601 247.509.707 As previously reported

Penyesuaian karena penerapan Adjustment arising from

Pernyataan Standar Akuntansi adoption of PSAK 102

Keuangan (PSAK) No. 102 2 - - - 1.870.509 1.870.509

Saldo 31 Desember 2007, Balance December 31, 2007,

Setelah disajikan kembali 214.960.500 10.365.606 - 24.054.110 249.380.216 As restated

Appropriated for

Pembentukan cadangan 29 - - 2.551.851 (2.551.851) - Retained earnings

Penawaran umum terbatas dengan

hak memesan efek terlebih Limited offering through rights

dahulu 1 14 12 - - 26 issue with preemptive rigths

Rugi bersih tahun berjalan - - - (59.779.946) (59.779.946) Net loss current year

Saldo 31 Desember 2008 214.960.514 10.365.618 2.551.851 (38.277.687) 189.600.296 Balance December 31, 2008

(9)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

Catatan/

Notes 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 279.384.336 206.188.646 Cash receipt from customers

Pembayaran kepada pemasok (133.750.742) (135.395.586) Cash paid to suppliers

Pembayaran kepada karyawan (56.559.655) (53.775.913) Cash paid to employee

Kas dihasilkan dari operasi 89.073.939 17.017.147 Cash generated from operations

Pembayaran pajak penghasilan (9.814.993 ) (8.158.883) Income tax paid

Penerimaan bunga 40.190 237.759 Interest received

Pembayaran bunga pinjaman (32.832.636 ) (13.899.200) Interest paid

Kas Bersih Diperoleh dari

(Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in)

Aktivitas Operasi 46.466.500 (4.803.177) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Perolehan aset tetap (107.880.994) (101.085.872) Acquisition of fixed assets

Uang muka pembelian pesawat - (44.072.745) Advances for purchase of aircraft

Hasil penjualan aset tetap 14.515.700 1.500.000 Proceeds from sale of fixed asset

Penerimaan (pembayaran) uang Receipt (payment) of deposit and

jaminan dan performance bond (7.688.816 ) (2.893.778) performance bond

Kas Bersih Digunakan untuk

Aktivitas Investasi (101.054.110 ) (146.552.395) Net Cash Used in by Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

PENDANAAN FINANCING ACTIVITY

Penerimaan (pembayaran) pinjaman Proceeds (payment) of

jangka panjang (40.231.469 ) 93.987.855 long-term loans

Hasil penerbitan wesel bayar - 30.117.495 Proceeds from notes payable

Penerimaan hutang bank 104.323.590 2.996.490 Proceeds from bank loans

Penerimaan setoran modal saham - 1.266.334 Proceeds from issuance of shares

Pelunasan hutang sewa pembiayaan (140.010 ) (607.744) Payments of lease liabilities

Pembayaran biaya administrasi bank (4.762.265 ) (2.558.664) Payments of loan administration fee

Pembayaran dividen - (7.159.250) Dividen paid

Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided by

Aktivitas Pendanaan 59.189.844 118.042.516 Financing Activities

KENAIKAN

(PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE)

KAS DAN BANK 4.602.234 (33.313.056) IN CASH AND BANK

KAS DAN BANK CASH AND BANK AT

AWAL TAHUN 4.237.536 37.550.592 BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK CASH AND BANK

AKHIR TAHUN 8.839.770 4.237.536 END OF YEAR

(10)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of these financial statements.

. Catatan/ Notes 2008 2007

PENGUNGKAPAN

SUPPLEMENTARY

TAMBAHAN

INFORMATION

Aktivitas investasi dan pendanaan Non-cash investing and

yang tidak mempengaruhi kas : financing activities

Setoran modal dari kapitalisasi Capitalization of retained earning

saldo laba - - to capital stock

Kenaikan piutang melalui penjualan Increase in receivable through sale of

aset tetap - 12.929.828 property and equipment

Perolehan aset tetap : Acquisition of property and equipment through

Melalui pembayaran uang muka - 2.354.750 Application of advances

(11)

1. UMUM 1. GENERAL

Pendirian Perusahaan The Company’s Establishment

PT Indonesia Air Transport (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan Akta No. 14 tanggal 10 September 1968 dari Notaris Frederik Alexander Tumbuan, SH. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. JA5/18/21 tanggal 15 April 1969 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 20 Mei 1969, Tambahan No. 68. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia No. 03/V/1984 tanggal 24 Pebruari 1984, status Perusahaan berubah dari penanaman modal asing menjadi penanaman modal dalam negeri. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 11 tanggal 22 Pebruari 2008 dari Notaris Meiyane Halimatussyadiah, SH, mengenai pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Indonesia Air Transport Tbk untuk mengubah tujuan Perusahaan dan menyesuaikan Anggaran Dasar Perubahan dengan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 mengenai “Perseroan Terbatas”. Perubahan ini mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-13749.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 19 Maret 2008.

PT Indonesia Air Transport (the Company) was established in Jakarta within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 year 1967 based on Deed No. 14 dated September 10, 1968 of Notary Frederik Alexander Tumbuan, SH. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia, in his Decision Letter No. JA5/18/21 dated April 15, 1969 and was published to the State Gazette No. 40 dated May 20, 1969, Supplement No. 68. Based on Decision Letter of the Chairman of the Capital Investment Coordinating

Board (BKPM) No. 03/V/1984 dated February 24,

1984, the Company changed its status from Foreign Capital Investment (PMA) into a Domestic Capital Investment company. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Deed No. 11 dated February 22, 2008 of

Notary Meiyane Halimatussyadiah, SH, about PT

Indonesia Air Transport Tbk General Share Holders Meeting decision concerning the changes of the Company’s objective and the Company’s Articles of Association to conform with Law No. 40 Year 2007 of Limited Liability Company. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision Letter No. AHU-13749.AH.01.02.2008 dated March 19, 2008.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah dalam bidang pengangkutan udara, menyewakan dan/atau menyewa, perdagangan, perawatan, jasa kebersihan dan jasaboga, perwakilan dan agen penjualan umum dan jasa pengamanan bandar udara. Perusahaan beroperasi secara komersial pada tahun 1969 dengan daerah operasi di Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Jakarta. Perusahaan beralamat di Jl. Baru Skatek – Apron Selatan, Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to carry on activities in the field of air transportation, hiring and/or leasing aircrafts, repairs and maintenance of aircrafts and trading of aviation technical equipment and related spareparts. The Company started its commercial operations in 1969 with operations in Balikpapan (East Kalimantan) and Jakarta. The Company is domiciled in Jakarta and its office is located in Jl. Baru Skatek – Apron Selatan, Halim Perdanakusuma Airport.

(12)

. .

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan Boards of Commissioners and Directors, and

Employees Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha

PT Bhakti Investama Tbk. Pada tanggal 31 Desember 2008, Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 5 Desember 2008 dan disahkan oleh Notaris di Jakarta yaitu Ny. Fatiah Helmy, SH dengan No. 7 tanggal 5 Desember 2008 para pemegang saham menyetujui dan memutuskan antara lain, perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menjadi :

The Company is one of the group of companies owned by PT Bhakti Investama Tbk. On December 31, 2008, Based on Annual General Share Holders Meeting Decision dated December 5, 2008 and notarial deed by Mrs. Fatiah Helmy, SH in Jakarta No. 7 dated December 5, 2008, the shareholders agreed and decided on the changes of the Company’s management consisted of the following :

Komisaris Utama : Hary Tanoesoedibjo : President Commissioner

Komisaris : Dharma Putrawati : Commissioner

Komisaris Independen : Muhamad Budi Rustanto : Independent Commissioner

Direktur Utama : Gustiono Kustianto : President Director

Direktur : Ending Ridwan : Director

Direktur : Juwono Kolbioen : Director

Direktur : Toto Soebandoro : Director

Berdasarkan Keputusan Komisaris Perusahaan tanggal 12 Pebruari 2008 Perusahaan menyetujui pergantian Komite Audit yang lama dan mengangkat komite audit yang baru sebagai berikut:

Based on the decree of Company’s Commissioner, dated February 12, 2008, the Commissioner agreed to replace members of audit committee and assign new member of audit committee as follows:

Ketua : Harmanto Tanidjaja : Chairman

Anggota : Lely Asyura : Member

Anggota : Nul Zulhadi : Member

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2007 are as follows:

Komisaris Utama : Chappy Hakim : President Commissioner

Komisaris : Muhamad Budi Rustanto : Commissioner

Komisaris Independen : Anton Tjahjono : Independent Commissioner

Direktur Utama : Roekman Prawirasasra : President Director

Direktur : Krisman Tarigan : Director

Direktur : Juwono Kolbioen : Director

Direktur : Tony Dwi Hadi : Director

Perusahaan memberikan kompensasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus. Jumlah kompensasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 (31 Desember 2007) masing-masing sebesar Rp 3.825.073 (Rp 4.131.000). Jumlah karyawan Perusahaan sebanyak 289 pada 31 Desember 2008 (326 karyawan pada 31 Desember 2007) (tidak diaudit).

The Company provided salaries, allowances and bonuses to the Company’s commissioners and directors amounting to Rp 3,825,073 in 2008 (Rp 4,131,000 in 2007). The Company had a total number of permanent employees of 289 in 2008 (326 in 2007) (unaudited).

(13)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Penawaran Umum Saham Perusahaan Public Offering of the Company’s Shares

Pada tanggal 31 Agustus 2006, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. S-1759/BL/2006 untuk melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat sebanyak 432.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 130 per saham.

Seluruh saham Perusahaan sebanyak 2.149.605.000 saham tahun 2007 telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

On August 31, 2006, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market and Financial Supervisory Agency in his Letter No. S-1759/BL/2006 for the Initial Public Offering of 432,000,000 shares with par value of Rp 100 per share, at an offering price of Rp 130 per share.

All of the Company’s shares totaling 2,149,605,000 shares in 2007 have been listed on the Indonesia Stock Exchanges.

Pada tanggal 5 Desember 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-8803/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 1.289.763.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga perolehan Rp 186 per saham. Saham ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Desember 2008

On December 5, 2008, the Company obtained an effective notice from the Chairman of Bapepam-LK in his letter No. S-8803/BL/2008 for the Limited Offering of a maximum of 1,289,763,000 shares through Rights Issue with Preemptive Rights to the Stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 186 per share, These shares were was listed on the Indonesia Stock Exchange on December 22, 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2008 (2007), sejumlah 2.149.605.138 (2.149.605.000) saham Perusahaan yang beredar telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2008 (2007), the Company’s outstanding shares totaling 2,149,605,138 (2,149,605,000) have been listed on the Indonesia Stock Exchange.

2. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

TAHUN 2007

2. RESTATEMENT OF 2007 FINANCIAL

STATEMENT Mulai 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK

No. 102, “Akuntansi Murabahah”. Sebagaimana disyaratkan dalam PSAK, laporan keuangan untuk tahun 2007 telah disajikan kembali untuk menunjukkan dampak perubahan akuntansi terhadap periode sebelumnya, sebagai berikut:

Since January 1, 2008, The Company applied PSAK No. 102, “Murabaha Accounting”. As required in PSAK, financial statement for 2007 have been restated to show the accounting changes in the previous period:

Dilaporkan Disajikan

Sebelumnya/ Kembali/

As As

Previously Stated Restated

Neraca Balance sheet

Jumlah Kewajiban 296.935.909 295.065.400 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 247.509.707 249.380.216 Total Equity

Laporan Laba Rugi Income Statement

Beban Lain-lain 9.483.687 7.613.176 Other expense

(14)

. .

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Dasar Penyajian laporan keuangan Basis of preparation of the financial statements

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), serta Peraturan dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam-LK) No.VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

The consolidated financial statements have been presented in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia which is the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK), Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) regulations and Guidelines in Presentation of Financial Statements circularized by Bapepam No.VIII.G.7. regarding Financial Statements Presentation Guidelines included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 and Circular Letter No. SE-02/PM/2002 dated December 27, 2002 regarding Guidance of Presentation and Disclosure of Financial Statements of Public Company.

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for the statements of cash flows, were prepared under the accrual basis of accounting. While the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statement of cash flows was prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.

These financial statements are presented in Indonesian Rupiah.

Setara kas Cash equivalents

Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya yang tidak dibatasi penggunaannya serta tidak dijaminkan atas hutang, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Time deposits with maturities of three (3) months or less at the time of placement, which are not restricted or pledged as collateral for loans, are classified as “Cash Equivalents”.

Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Transactions with related parties

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company has transactions with certain parties which are regarded as having special relationship as defined under PSAK No. 7 on “Related Party Disclosures”.

Semua transaksi material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau yang tidak dilakukan berdasarkan persyaratan dan kondisi normal, sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan laporan keuangan.

All material transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the related notes to the financial statements.

(15)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Investasi Saham Investment in Shares of stock

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, nilai tercatat dikurangi untuk mengakui kerugian atas penurunan tersebut dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Investment in shares of stock with ownership interest of less than 20% that does not have readily determinable fair value and is intended for long-term investment is stated at cost. The carrying amount of the investment is written down to recognize a permanent decline in the value of the investment, which is charged directly to current operations.

Piutang usaha Trade receivable

Piutang usaha dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu diestimasi berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

Trade receivables are stated at nominal value, net of allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is estimated based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.

Persediaan Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih (the

lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan

untuk suku cadang dan komponen perbaikan pesawat udara (repairable and rotable parts and components) yang telah dipasang (assigned) pada pesawat ditentukan sebesar jumlah tercatat setelah dikurangi dengan pembebanan persediaan. Pembebanan persediaan ditentukan berdasarkan jumlah jam terbang masing-masing pesawat udara. Biaya perolehan persediaan selain repairable spareparts dan components hanya untuk aktiva tetap tertentu ditentukan dengan metode “masuk pertama, keluar pertama” (FIFO).

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Repairable and rotable parts and components of aircraft which have been assigned to the individual aircraft types are stated at cost less inventory charges. Inventory charge is computed based on actual individual aircraft flying hours. Cost of inventories other than repairable spareparts and components of aircraft is determined using the first-in, first-out method.

Biaya dibayar di muka Prepaid expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

Aset tetap Fixed asset

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan

PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994) “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya (cost

model) atau model revaluasi (revaluation model)

sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Effective January 1, 2008, the Company applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”, Under PSAK No. 16 (Revised 2007), an entity shall choose between the cost model and revaluation model as the accounting policy for its property and equipment measurement. The Company has chose the cost model as the accounting policy for its fixed assets. The adoption of this revised PSAK did not have significant effect in the Company’s financial statements.

(16)

. .

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Aset tetap (lanjutan) Fixed assets (continued)

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation.

Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Fixed assets are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 20 Buildings and improvements

Pesawat udara – dengan nilai residu 20% 8 – 20 Aircraft – net of residual value of 20%

Mesin dan peralatan 5 Machinery and equipment

Kendaraan bermotor 5 Vehicles

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimates accounted for on a prospective basis.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable

amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang

dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan pada tahun berjalan.

When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset should be reduced to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Such impairment is recognized as loss impairment of fixed assets and charged to the current year.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred; significant cost of replacing part of assets and major inspection cost are recognized in the carrying amount of the assets if the recognition criteria are met. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current year operations.

Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah.

In accordance with PSAK No. 47 on “Accounting for Land”, land is stated at cost and is not depreciated. Costs relating to the renewal or extension of the term of the landrights are deferred and amortized over the terms of the landrights.

Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”, nilai aktiva ditelaah untuk setiap penurunan dan kemungkinan penghapusan aktiva ke nilai wajar jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali.

In accordance with PSAK No. 48 on “Impairment of Asset Value”, asset values are reviewed for any impairment and are written down to their recoverable value whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable.

(17)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Sewa pembiayaan Leases (lesse)

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.

Effective January 1, 2008, the Company applied PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”, which superdes PSAK No. 30 (1990), “Accounting for Leases”. Under PSAK No. 30 (Revised 2007), the classification of leases is based on the extend to which risks and reward incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lesse, and the substance of the transaction rather than the form.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemiikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban.

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership. At the commencement of the lease term, lessees shall recognise finance leases as assets and liabilities in their balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments shall be apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge shall be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability.

Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan aset yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan.

Depreciation expense for depreciable assets as well as finance expense for each accounting period shall be consistent with that for depreciable assets that are owned. If there is no reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, the asset shall be fully depreciated over the shorter of the lease term and its useful life.

Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) secara prosfektif, perlakuan akuntansi sebelumnya untuk transaksi dan saldo sewa telah diterapkan dengan tepat. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

The Company applied the revised PSAK 30 prospectively; the previous accounting treatment for lease transactions and balances was applied properly. The adoption of this revised PSAK did not have significant effect in the Company’s financial statements.

(18)

. .

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

Murabahah Murabahah

Murabahah adalah transaksi pembelian barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Hutang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh diakui sebagai hutang murabahah sebesar harga beli yang disepakati (jumlah yang wajib dibayarkan). Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah diakui sebesar biaya perolehan murabahah tunai. Selisih antara harga beli yang disepakati dengan biaya perolehan tunai diakui sebagai beban murabahah tangguhan dan diamortisasi secara proporsional dengan porsi hutang murabahah.

Murabahah is a purchase contract for goods in which the purchase price and the margin have been agreed by both the buyer and the seller and are made explicit. A murabahah may or may not be based on an order for goods. Payable which come from deferred murabahah transaction is recognized as murabahah payable equivalent to agreed margin of purchase price (the amount must have been paid). Asset which come from murabahah transaction is recognized equivalent to acquisition cost of the murabahah cash. The difference between agreed purchase price and cash acquisition cost are recognized as deferred murabahah expense and amortized proportionally with murabaha payable.

Ijarah Ijarah

Ijarah adalah akad sewa menyewa antara ma’jur (lessor) dengan musta’jir (lessee) atas ma’jur (objek sewa) untuk mendapatkan imbalan atau barang yang disewakannya. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah perjanjian sewa suatu barang antara lessor dengan lessee yang diakhiri dengan perpindahan hak milik objek sewa.

An ijarah is a lease contract between muajjir (the owner of an object for lessee (ma’jur)) and musta’jir (lessee) to earn a return on the object. An ijarah muntahiyah bittamlik is a leasing agreement between lessor and a lessee in order to earn a gain on the object which includes an option to transfer the title of the object after a specified period of time in accordance with the lease contract.

Beban Tangguhan Deferred Charges

Biaya pendidikan pilot ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa ikatan dinas pilot berkisar antara 3 – 5 tahun.

Biaya kompensasi lahan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus berdasarkan jangka waktu perjanjian selama 30 tahun.

Biaya provisi atas pinjaman bank jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman.

Training costs for pilots are deferred and amortized using the straight-line method during pilot contract periods ranging from 3 to 5 years.

Costs of land compensation were deferred and are being amortized using the straight-line method over the term of 30 years.

Provision cost for long-term loan was deferred and was being amortized using the straight-line method over the term of the loans.

Biaya Emisi Saham Shares Issuance Cost

Biaya emisi saham dikurangkan dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

Shares issuance costs are deducted from additional paid-in capital and are not amortized.

(19)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Pengakuan pendapatan dan beban Revenue and expense recognition

Pendapatan jasa penyewaan dan perbaikan pesawat diakui pada periode penggunaan aset sejalan dengan berlalunya waktu. Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan. Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual).

Revenue from aircraft chartered and services is recognized based on the terms of the use of the assets. Revenue from aircraft repairs and maintenance services are recognized when the services are rendered or significantly provided and the benefits have been received by the customers. Interest income is recognized on a time proportion basis that takes into account the effective yield on the asset.

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Foreign currency transactions and balances Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam rupiah

berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku terakhir dari Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange last quoted by Bank Indonesia at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.

Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2008 (2007), adalah sebagai berikut:

The exchange rates used as of December 31, 2008 (2007) were as follows:

2008 2007

Dolar Amerika Serikat 10.950 9.419 United States dollar

Euro 15.432 13.760 Euro

GBP 15.802 18.804 GBP

Dolar Singapura 7.607 6.502 Singapore dollar

Dolar Australia 7.555 8.229 Australian dollar

Kurs tersebut dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan kurs jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi terakhir dari Bank Indonesia untuk tahun berjalan.

The above exchange rates were computed by taking the average of the buying and selling rates of bank notes and/or transactions exchange rate last quoted by Bank Indonesia at the end of the year.

Manfaat (Beban) pajak penghasilan Income tax

Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara dasar pelaporan komersial dan dasar pajak atas aktiva dan kewajiban pada masing-masing tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

(20)

. .

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued) Manfaat (Beban) pajak penghasilan (lanjutan) Income tax (continued) Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif

pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transakasi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deffered tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity

Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau hasil dari keberatan ditetapkan dalam hal pengajuan keberatan oleh Perusahaan.

Amendment to tax obligation is recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

Imbalan kerja Employee benefit

Perusahaan mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“ UU No. 13”) dan PSAK 24 (Revisi 2004).

The Company recognized an unfunded employee benefit liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”) and PSAK No.24 (Revised 2004).

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial, projected

unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui

sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the defined benefit obligation. These gains or losses are amortized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

Program opsi karyawan Employee Stock Option Plan

Program opsi saham karyawan diberikan untuk direksi dan komisaris serta karyawan tetap yang mempunyai masa kerja minimal 5 tahun. Nilai wajar opsi ditentukan dengan menggunakan model the

black-scholes option pricing. Beban kompensasi ditentukan

berdasarkan jumlah opsi diberikan dan dibebankan dalam laporan laba rugi selama periode vesting.

Employee stock option plan is granted to the Company’s directors and commissioners and employees which have working tenure of a minimum of 5 years. The fair value of the stock option plan granted had been determined based on the market price at the grant date using an option pricing model. Compensation cost was measured based on the number of options granted and charged to operations during the vesting period.

(21)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Laba Per Saham Earning Per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham setelah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham bersifat dilutif.

Basic earnings (loss) per share is computed by dividing the net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Diluted earnings (loss) per share is computed by dividing the net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.

Informasi Segmen Segment Information

Informasi segmen disusun dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segments, while secondary segment information is based on geographical segments.

A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.

A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments

Penggunaan Estimasi Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, maka realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan estimasi yang telah dilaporkan sebelumnya.

The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts which differ from those estimates.

(22)

. .

4. KAS DAN BANK 4. CASH AND CASH IN BANK

2008 2007

Kas 246.461 208.484 Cash on hand

Bank – Rupiah Cash in banks - Rupiah

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 358.275 582.193 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

PT Bank DKI unit Syariah 25.417 - PT Bank DKI unit syariah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 24.330 722.309 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 15.826 13.067 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mega Tbk 11.677 85.105 PT Bank Mega Tbk

PT Bank Syariah Mandiri 11.394 6.914 PT Bank Syariah Mandiri

Standard Chartered Bank - 4.653 Standard Chartered Bank

PT Bank CIMB Niaga Tbk - 5.184 PT Bank CIMB Niaga Tbk

(Dahulu PT Bank Niaga Tbk) (Previously PT Bank Niaga Tbk)

Maybank Indocorp - 5.558 Maybank Indocorp

Jumlah Bank - Rupiah 446.919 1.424.983 Total Cash in banks - Rupiah

Bank – US Dollar Cash in banks – US Dollar

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 6.106.596 58.045 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Mandiri 1.881.023 350.061 PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank DKI unit Syariah 68.613 - PT Bank DKI unit syariah

PT Bank Central Asia Tbk 52.291 8.984 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 33.909 2.033.362 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

RBS 3.958 11.022 RBS

(Dahulu ABN Amro Bank) (Previously ABN Amro Bank)

Standard Chartered Bank - 2.478 Standard Chartered Bank

PT Bank CIMB Niaga Tbk - 74.062 PT Bank CIMB Niaga Tbk

(Dahulu PT Bank Niaga Tbk) (Previously PT Bank Niaga Tbk)

Maybank Indocorp - 66.055 Maybank Indocorp

Jumlah Bank – US Dollar 8.146.390 2.604.069 Total Cash in banks – US Dollar

Jumlah Bank 8.593.309 4.029.052 Total Cash in banks

Jumlah Kas dan Bank 8.839.770 4.237.536 Total Cash and Cash in Bank

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables from third parties are as follows:

2008 2007

PT Indonesia Nickel Tbk 10.728.987 - PT Indonesia Nickel Tbk

PT Star Energy 7.601.365 - PT Star Energy

Conoco Philips Indonesia Inc. Ltd 7.511.463 6.799.749 Conoco Philips Indonesia Inc. Ltd

PT Total E&P Indonesia (Catatan 16) 6.982.226 12.208.697 PT Total E&P Indonesia (Note 16)

Premier Oil Natuna Sea, BV 4.883.193 4.406.785 Premier Oil Natuna Sea, BV

Batavia Air 2.721.255 3.922.587 Batavia Air

Eni Bukat Limited 1.824.224 - Eni Bukat Limited

Chevron - 585.317 Chevron

Lainnya (masing-masing kurang dari 5% Others (each below 5% of total

dari jumlah piutang usaha) 4.318.562 5.123.022 trade accounts receivable)

Jumlah 46.571.275 33.046.157 Total

(23)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables is as follows:

2008 2007

Sampai dengan satu bulan 34.413.997 25.535.247 Until 1 month

1 sampai 2 bulan 5.250.184 5.307.777 >1 month – 2 month

2 sampai 3 bulan 5.385.205 1.661.230 >2 month – 3 month

Lebih dari 3 bulan 1.521.889 541.903 > 3 month

Jumlah 46.571.275 33.046.157 Total

Piutang usaha berdasarkan mata uang: Trade receivable based on currency:

2008 2007

Dolar Amerika Serikat 44.923.030 29.705.971 United States Dollar

Rupiah 1.648.245 3.340.186 Rupiah

Jumlah 46.571.275 33.046.157 Total

Seluruh piutang usaha merupakan tagihan kepada pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha tersebut dapat ditagih sehingga tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 12) dan pinjaman jangka panjang (Catatan 16).

All trade accounts receivable represent receivables from third parties. The management believes that all trade accounts receivable are collectible; thus, no allowance for doubtful accounts was provided. The trade accounts receivable are used as collateral for bank loan (Note 12) and long-term loans (Note 16).

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES

2008 2007

PT Global Maintenance Facility 1.604.985 - PT Global Maintenance Facility

PT Cheysia Aurelia 1.351.672 12.929.828 PT Cheysia Aurelia

Lainnya 863.819 973.923 Other

Jumlah 3.820.476 13.903.751 Total

Piutang dari PT Cheysia Aurelia (dahulu PT Cahaya Utama Delapan Belas) merupakan piutang atas asuransi 2 helikopter jenis Bell 212. Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain tersebut dapat ditagih sehingga tidak membuat penyisihan piutang.

Account receivable from PT Cahaya Utama Delapan Belas represent receivable of insurance of 2 aircraft type Bell 212. The management believes that all other accounts receivable are collectible; thus, no allowance for doubtful accounts was provided.

(24)

. .

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

Persediaan terdiri dari: Inventories consist of the following:

2008 2007

Repairable and rotable parts and components 62.901.695 55.912.093 Repairable and rotable parts and components

Suku cadang 35.290.495 23.884.888 Spareparts

Persediaan umum dan supplies 33.893 4.855.374 General inventories and supplies

Jumlah 98.226.083 84.652.355 Total

Manajemen tidak membentuk penyisihan penurunan nilai persediaan karena manajemen berpendapat pergerakan persediaan tersebut cepat. Persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (Catatan 16).

The management believes that no allowance for decline in value of inventories should be provided because of high turnover of inventories. Inventories are used as collateral for long-term loans (Note 16).

Berdasarkan kondisi fisik dari persediaan di akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa pembentukan penyisihan atas barang usang tidak perlu dibuat.

Based on the review of the status of the inventory account at the end of the year, the Company’s management believes that no allowance for inventory obsolescence is needed.

Pada tanggal 31 Desember 2008, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran atau kecurian dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sejumlah US$ 17,5 juta kepada PT Citra International Underwriter. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2008, inventories were insured under fire, theft and others for US$ 17,5 million to PT Citra Underwriter Insurance. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 8. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES

Akun ini terdiri dari : This account consists of:

2008 2007

Uang Muka persediaan 4.492.824 1.958.557 Advances for purchase of inventory

Asuransi - 6.929.558 Insurance

Uang Muka dan biaya dibayar dimuka lainnya 8.112.123 2.457.182 Other advances and prepaid expense

Jumlah 12.604.947 11.345.297 Total

9. INVESTASI DALAM SAHAM 9. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK

Akun ini merupakan investasi Perusahaan di PT Usaha Gedung Bimantara (pemegang saham perusahaan) sebanyak 1 saham, dengan persentase kepemilikan 0,01% dengan biaya perolehan Rp 1 juta.

This account represents the Company’s ownership interest in PT Usaha Gedung Bimantara of 1 share which represents 0.01% ownership with acquisition cost of Rp 1 million.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan anggota instanusantara Surabaya pada penggunaan media sosial instagram memiliki kepuasan yang dicari GS ( Gratification Sought ) lebih tinggi dari

Seorang wanita berumur 30 tahun (sudah menikah) datang ke apotek untuk membeli nistatin tablet vagina, apoteker memberi informasi obat tersebut lalu masuk dua

direkomendasikan : Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan menguji secara teknis sistem kendali otomatik dengan menggunakan PLC untuk pemberian larutan nutrisi pada jaringan irigasi tetes

Berangkat dari uraian di atas, kiranya dapat diketahui bahwa yang dimaksud saham adalah surat bukti penyertaan modal ke dalam suatu perseroan terbatas yang

TOGAF ini digunakan untuk mengembangkan enterprise architecture, dimana terdapat metode dan tools yang detil untuk mengimplementasikannya, hal inilah yang membedakan

Penilaian pegawai mengenai pemantauan pelaksanaan pengawasan melekat. Pemantauan merupakan rangkaian tindakan mengikuti pelaksanaan suatu kegiatan serta faktor-faktor yang

 Pada tugas akhir ini, optimasi global digunakan sebagai solver untuk mencari T (waktu) optimal, frekuensi optimal dan total biaya rata-rata minimum pada persediaan multi item..