• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. ketika perekonomian global mengalami perlambatan. (

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. ketika perekonomian global mengalami perlambatan. ("

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perekonomian pada era globalisasi menggerakkan mata uang dari negara satu ke negara lain dengan cepat. Mata uang tersebut cenderung berpindah ke negara yang pendapatannya lebih tinggi. Seiring perkembangan perekonomian yang terjadi, maka nilai mata uang yang bergerak antar negara dipengaruhi oleh aliran modal di setiap negara. Kebijakan perekonomian yang menjadi tantangan sendiri bagi Negara berkembang adalah mengoptimalkan kebijakan moneter global untuk memicu arus modal balik. Sebagian Negara berkembang tersebut juga menggunakan kebijakan fiskal untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi agar menjadi lebih baik. Kedua kebijakan tersebut digunakan ketika perekonomian global mengalami perlambatan. (www.bi.go.id)

Perdagangan internasional muncul karena perkembangan ekonomi internasional yang melibatkan beberapa negara untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan negara itu sendiri. Perdagangan internasional ini terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu penguasaan ilmu teknologi, perbedaan kekayaan sumber daya alam, perbedaan selera, perbedaan iklim, keinginan memperluas pasar, kekurangan atau kelebihan produk pada suatu negara. Interaksi dalam perdagangan antar negara ini sangat penting karena dapat memicu perekonimian suatu negara (www.jurnal.id).

(2)

Kondisi perekonomian gobal pada tahun 2018 ini ditandai dengan ketidakpastian yang meningkat, karena terdapat tiga perkembangan perekonomian global yang kurang menguntungkan bagi Negara berkembang. Diantaranya pertumbuhan ekonomi dunia mulai melambat, suku bunga Federal Fund Rate (FFR) meningkat, dan ketidakpastian pasar global yang juga meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang mulai melambat 0,1% dibandingkan dari tahun kemaren, hal ini dapat menimbulkan pertumbuhan volume perdagangan dunia dan harga komoditas global akan menurun. Suku bunga (FFR) yang meningkat memicu risiko yang dapat menyebabkan para investor Negara berkembang mengambil kembali investasinya. Ketidakpastian pasar uang global juga meningkat, hal tersebut dapat mengancam mata uang di berbagai Negara melemah terhadap Dollar AS. (www.bi.go.id)

Perekonomian di Indonesia pada tahun 2018 mengalami pertumbuhan yang baik, bisa dilihat dari pembangunan sarana infrastruktur yang menjadi salah satu penompang meningkatnya sistem ekonomi di Indonesia. Peningkatan pertumbuhan tersebut tidak lepas dari dampak positif dari bauran kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan pemerintahan Indonesia terhadap ketidakpastian global. Meningkatnya sistem ekonomi Indonesia ini juga bergantung pada pemerintah dalam mengakumulasikan beberapa indikator makro dan juga dapat mengukur kondisi perekonomian di Indonesia. Pengukuran sistem perekonomian

(3)

suatu negara itu dapat dilihat dari nilai kurs mata uang suatu negara tersebut baik atau buruk (www.dbs.com).

Penentuan nilai kurs pada dasarnya ada tiga pandangan. Pertama memandang nilai kurs sebagai harga relatif dari uang (pendekatan moneter). Kedua nilai kurs dipandang sebagai harga relatif barang (pendekatan paritas daya beli). Terahir nilai kurs dipandang sebagai harga relatif obligasi (Eiteman,dkk : 2010). Perbedaan dari ketiga pandangan mengenai teori nilai kurs ini juga memiliki hubungan mengenai penentuan nilai kurs dan kegunaan relatif dalam peramalan.

Sejalan dengan perkembangan perekonomian tersebut, nilai kurs suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor makro ekonomi yaitu tingkat pendapatan (GDP), tingkat inflasi, suku bunga, balance of payment (BOP), pengawasan atau kebijakan pemerintah, dan spekulasi atau rumor (Hady, 2016 : 109). Beberapa faktor tersebut telah diuji oleh beberapa peneliti, yang mana hasil dari penelitian yang sejenis mengalami perbedaan terhadap nilai kurs Rupiah atas Dollar Amerika Serikat.

Penelitian (Wilya : 2015) mengemukakan hasil yang berbeda bahwa variabel pendapatan nasional (GDP) mempunyai pengaruh signifikan positif dan inflasi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai tukar, sedangkan pada penelitian (Murdayanti : 2012) mengemukakan bahwa variabel pendapatan nasional (GDP) berpengaruh negatif signifikan dan inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai tukar.

(4)

Adapun variabel selanjutnya memperoleh hasil bahwa tingkat bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai tukar, sedangkan dalam penelitian (Hazizah : 2017) tingkat suku bunga berpengaruh tidak signifikan dan positif terhadap nilai tukar. Penelitian yang dilakukan oleh Ramasamy (2015) mengemukakan bahwa variabel balance of payment mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap nilai kurs, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Eris (2017) variabel neraca pembayaran mempunyai pengaruh tidak signifikan dan negatif terhadap nilai kurs.

Hasil penelitian diatas menunjukkan adanya ketidakkonsistenan antara peneliti satu dengan yang lain. Peneliti akan melakukan penelitian kembali terkait ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu dan fenomena yang ada bahwa nilai tukar Rupiah pada tahun 2018 mengalami depresiasi terhadap Dollar Amerika Serikat dan faktor-faktor eksternal perusahaan atau faktor teknikal yang dapat berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Berikut data nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat periode kuartal I hingga kuartal IV tahun 2018 : Tabel 1.1 : Nilai kurs Rupiah – Dollar Amerika Serikat (Kuartal I - Kuartal

IV tahun 2018) Periode Rupiah Kuartal I 13.825 Kuartal II 14.476 Kuartal III 15.004 Kuartal IV 14.553 Sumber: www.bi.go.id

(5)

Tabel 1.1 menunjukkan data kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat kuartal I hingga kuartal IV pada tahun 2018. Mata uang Dollar Amerika Serikat pada tahun 2018 ini semakin menguat sehingga berdampak pada nilai tukar Rupiah yang semakin melemah hingga Rp. 15.004 per U$ Dollar pada kuartal ke III tahun 2018. Perlemahan tersebut diakibatkan karena Indonesia masih melakukan impor minyak dari luar negeri dan ekspor yang dilakukan lebih sedikit, hal tersebut bisa menjadi penyebab nilai tukar rupiah semakin tertekan (finance.detik.com)

Pemerintah Indonesia mentargetkan awal tahun 2019 nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat mencapai nominal Rp 14.400. Target yang di perkirakan tersebut lebih besar daripada asumsi APBN 2018 yaitu 13.400 per Dollar Amerika Serikat. Harga komoditas saat ini berfluktuasi hingga mempengaruhi ekonomi global, hal tersebut disebabkan oleh kebijakan perdagangan dan suku bunga Amerika Serikat mengalami kenaikan yang cukup besar. Negara-negara yang berkembang saat ini mengalami penekanan baik dari sisi nilai tukar maupun dari capital inflow (arus modal masuk) (kompas.com).

Pertumbuhan ekonomi negara Indonesia dapat diukur melalui produk domestik bruto atas dasar harga yang berlaku dan pendapatan perkapita negara Indonesia. Ekonomi Indonesia tahun 2018 ini mengalami pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari sisi produksi dan dari sisi pengeluaran. Sisi produksi memiliki tingkat pertumbuhannya didorong oleh lapangan usaha jasa lainnya, sedangkan

(6)

sisi pengeluaran pertumbuhannya didorong dari semua komponen. Akan tetapi pada kuartal ke IV tahun 2018 mengalami penurunan dari sisi produksi dan dari sisi pengeluaran karena terdapat efek musiman dan ekspor barang dan jasa yang juga mengalami penurunan (www.bps.com).

Kegiatan ekonomi sangat dipenuhi dengan gejolak yang sering terjadi secara beruntun. Krisis ekonomi di suatu negara akan berdampak kembali terhadap negara lain. Apabila kondisi ini terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan terjadinya inflasi, terutama harga barang yang bahan bakunya impor. Terjadinya inflasi akan semakin memperburuk nilai tukar rupiah dan juga akan melemahkan tingkat pendapatan nasional, sehingga yang terjadi adalah kurs tukar rupiah tidak dapat menguat kembali. Nilai kurs selalu bersifat fluktuatif atau berubah-ubah dari waktu ke waktu, perubahan tersebut dapat berupa depresiasi atau apresiasi (Anwary : 2011).

Perubahan kurs tersebut juga dapat terjadi ketika suku bunga di suatu negara mengalami fluktuasi secara berkala. Pada kuartal ke III 2018 terjadi peningkatan suku bunga Amerika Serikat sehingga dapat memperlemah kurs Rupiah terhadap US Dollar. Hal tersebut dapat mengakibatkan suku bunga di Indonesia juga mengalami kenaikan sehingga tingkat bunga kredit perbankan akan mengalami kenaikan pula. Pemerintah dapat meredakan kurs Rupiah terhadap US Dollar pada kuartal ke IV 2018, walaupun suku bunga Indonesia masih berada pada tingkat 6% (ekonomi.kompas.com).

(7)

Transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh beberapa negara dapat berupa perdagangan, keuangan dan moneter, hal ini dapat memepengaruhi aliran neraca pembayaran suatu negara. Neraca pembayaran atau balance of payment di Indonesia pada triwulan I 2018 mengalami defisit hingga triwulan ke III tahun 2018, hal tersebut terjadi karena neraca berjalan mengalami defisit sehingga cadangan devisa juga mengalami penurunan. Setelah triwulan terahir mengalami defisit neraca pembayaran, pada kuartal ke IV 2018 kini mengalami surplus neraca pembayaran. Hal tersebut terjadi karena defisit neraca pembayaran ditutupi oleh peningkatan surplus transaksi modal. Perkembangan tersebut didukung oleh kinerja investasi di Indonesia yang semakin membaik. (www.kompas.com)

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian ulang untuk mengetahui kebenaran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini didasarkan dengan membandingkan penelitian terdahulu dan fenomena yang terjadi pada nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika pada tahun 2018. Berdasarkan masalah yang terjadi peneliti mengambil judul penelitian pengaruh gross domestic product, inflasi, tingkat bunga, dan balance of payment terhadap nilai tukar Rupiah Terhadap Dollar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah diatas dapat diambil Perumusan masalah sebagai berikut :

(8)

1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara variabel gross domestic product, Inflasi, tingkat bunga, dan balance of payment terhadap nilai kurs tukar Rupiah - Dollar Amerika Serikat ?

2. Bagaimana pengaruh secara parsial variabel gross domestic product, Inflasi, tingkat bunga, dan balance of payment terhadap nilai kurs tukar Rupiah – Dollar Amerika Serikat?

3. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap nilai kurs tukar Rupiah - Dollar Amerika Serikat ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian yang akan dilakukan yaitu data yang diambil dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id) dan (www.bps.co.id) secara time series kuartal I tahun 2013 – kuartal IV tahun 2018. Data tersebut meliputi data gross domestic product, Inflasi, tingkat bunga, dan balance of payment.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk:

a. Untuk menguji variabel gross domestic product, Inflasi, tingkat bunga, dan balance of payment secara bersama-sama terhadap nilai kurs Rupiah - Dollar Amerika Serikat

b. Untuk menguji pengaruh secara parsial variabel gross domestic product, Inflasi, tingkat bunga, dan balance of payment terhadap nilai kurs Rupiah - Dollar Amerika Serikat.

(9)

c. Untuk menguji variabel mana yang paling berpengaruh terhadap nilai kurs Rupiah – Dollar Amerika Serikat

2. Kegunaan yang diharapkan meliputi: a. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengendalikan kebijakan pemerintah untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah dan untuk menyeimbangkan neraca pembayaran sehingga dapat mendorong naiknya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat.

b. Bagi Investor

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan penanaman modal asing, investasi asing langsung, pembelian sekuritas di pasar modal, sehingga investor dalam melakukan kegiatan tersebut bisa berjalan dengan efektif dan efisien.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang memiliki kesamaan dan berkaitan dengan judul penelitian ini. Hal tersebut dapat digunakan karena fenomena yang terjadi akibat faktor-faktor yang mempengaruhi dapat mengikuti perkembangan zaman.

Gambar

Tabel 1.1 menunjukkan data kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika  Serikat  kuartal  I  hingga  kuartal  IV  pada  tahun  2018

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham di Industri Manufaktur Pada Masa Pandemi

Menurut Heri (2015 :187) metode proyek adalah cara memberikan kesempatan kepada anak – anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari –hari sebagai

(Soekarto, 2008), dengan pengujian kelarutan yaitu pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya noda dan larut atau tidaknya suatu sampel untuk mengetahui termasuk larutan nonpolar

Pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Linggang Bigung Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas

Adanya ketidakkonsistenan hasil dalam penelitian terdahulu memotivasi peneliti agar melakukan penelitian ulang terkait pengaruh board diversity terhadap pengungkapan CSR

Dan di sini juga menunjukkan ke tawadlu‟an Beliau yang beliau ucapkan kepada nabi Khidhir “saya tidak menuntut/meminta anda untuk menjadikan saya(musa) agar sama

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan proses adaptasi perubahan kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 di SMA Muhammadiyah 3

Gangguan autisme pada awalnya dianggap berasal dari faktor psikologis atau psikodinamik, yaitu: karena kurangnya komunikasi dan kasih sayang dariorang tua terutama