• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN PEMERINTAH NO.53 THN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS. - Repository IPDN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERATURAN PEMERINTAH NO.53 THN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS. - Repository IPDN"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PEMERINTAH NO.53

THN

2010 TENTANG DISIPLIN PNS.

(2)
(3)
(4)
(5)

Selamat…

Selamat…

Pagi!

Pagi!

Semangat…

Semangat…

Pagi!

Pagi!

PESERTA

PESERTA

BIMTEK

BIMTEK

Luar…..Biasa

(6)

Biodata Narasumber

• Nama

: Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si

• Lahir

: Jambi, 4 Maret 1977

• NIP

: 19770304 1995 11 1 001

• Jabatan

: Dosen Fungsional (Lektor Kepala)

• Pangkat

: Pembina Tk. I (IV/b)

• Instansi

: Kampus IPDN Jatinangor

• Alamat

: Komp. Singgasana Pradana

Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung

• Email/HP :

kisankiel@yahoo.co.id

– 08122445916

(7)

PERATURAN PEMERINTAH NO.53 THN

2010

TENTANG DISIPLIN PNS.

PENGERTIAN

1.DISIPLIN PNS adalah kesanggupan PNS untuk

menaati kewajiban dan menghindari larangan

yang ditentukan dalam peraturan perundang

undangan/peraturan kedinasan yang apabila tidak

ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

(8)

3.HUKUMAN DISIPLIN adalah hukuman

yang dijatuhkan kepada PNS karena

melanggar peraturan disiplin.

4.UPAYA ADMINISTRASI adalah prosedur

yg dapat ditempuh oleh PNS yg tidak puas

terhadap hukuman disiplin yg dijatuhkan

kepadanya

berupa

keberatan

atau

(9)

5.KEBERATAN adalah upaya administratif yg dapat

ditempuh oleh PNS yang tidak puas terhadap

hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat

yang berwenang menghukum kepada atasan

pejabat yg berwenang menghukum.

(10)

7.UCAPAN adalah setiap kata kata yang

diucapkan dihadapan atau dapat didengar orang

lain,seperti dalam rapat,ceramah,diskusi,melalui

telepon,radio,televisi,rekaman

atau

alat

komunikasi lainnya.

(11)

9.PERBUATAN adalah setiap tingkah

laku,sikap atau tindakan yang dilakukan

oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu

yang

seharusnya

dilakukan

sesuai

peraturan perundang undangan.

10.PEJABAT

Yang

BERWENANG

MENGHUKUM adalah pejabat yg diberi

wewenang menjatuhkan hukuman disiplin

kepada

PNS

yang

melakukan

(12)

Pasal 3

PNS WAJIB :

Pasal 3

PNS WAJIB :

1.

mengucapkan sumpah/janji PNS;

2.

mengucapkan sumpah/janji jabatan ;

3.

setia dan taat sepenuhnya kpd Pancasila,

UUD 1945, NKRI, dan Pemerintah ;

4.

menaati segala ketentuan peraturan per-UU

5.

melaksanakan tugas kedinasan dgn penuh

pengabdian kesadaran, dan tanggung jwb ;

(13)

7.

mengutamakan kepentingan negara daripada

kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau

golongan ;

8.

memegang rahasia jabatan yang menurut

sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan ;

9.

bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan

bersemangat untuk kepentingan negara ;

10.

melaporkan dengan segera kpd atasannya

bila mengetahui hal yg dpt membahayakan

atau merugikan negara atau Pemerintah

terutama di bidang keamanan, keuangan, dan

materiil ;

(14)

12.

mencapai sasaran kerja pegawai yang

ditetapkan

13.

menggunakan dan memelihara

barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya

14.

memberikan pelayanan sebaik-baiknya

kepada masyarakat

15.

membimbing bawahan dalam

melaksanakan tugas

16.

memberikan kesempatan kepada bawahan

untuk mengembangkan karier

17.

menaati peraturan kedinasan yang

(15)

Pasal 4

PNS DILARANG :

Pasal 4

PNS DILARANG :

1.

menyalahgunakan wewenang ;

2.

menjadi perantara untuk mendapatkan

keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan

menggunakan kewenangan orang lain ;

3.

tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau

bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau

organisasi internasional ;

4.

bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing,

atau lembaga swadaya masyarakat asing ;

5.

memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,

(16)

6.

melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman

sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun

di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang

secara langsung atau tidak langsung merugikan

negara ;

7.

memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu

kepada siapapun baik secara langsung atau tidak

langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat

dalam jabatan ;

8.

menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja

dari siapapun juga yang berhubungan dengan

jabatan dan/atau pekerjaannya ;

(17)

10.

melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan

suatu tindakan yang dapat menghalangi atau

mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga

mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani ;

11.

menghalangi berjalannya tugas kedinasan ;

12.

Memberikan dukungan kepada calon Presiden / Wakil

Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah dengan cara :

a.

ikut serta sebagai pelaksana kampanye;

b.

menjadi peserta kampanye dengan menggunakan

atribut partai atau atribut PNS;

c.

sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan

PNS lain; dan/atau

(18)

13.

memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil

Presiden dengan cara :

a.

membuat keputusan dan/atau tindakan yang

menguntungkan atau merugikan salah satu

pasangan calon selama masa kampanye;

b.

mengadakan kgt yg mengarah keberpihakan thd

pasangan calon peserta pemilu sebelum, selama,

dan sesudah masa kampanye, meliputi pertemuan,

ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang

kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,

anggota keluarga, dan masyarakat

(19)

15.

memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/

Wakil Kepala Daerah, dengan cara :

a.

terlibat dalam kegiatan kampanye untuk

mendukung calon menggunakan fasilitas yg

terkait dgn jabatan dlm kampanye ;

b.

membuat keputusan dan/atau tindakan yang

menguntungkan atau merugikan salah satu

pasangan calon selama masa kampanye;

c.

mengadakan kegiatan yang mengarah kepada

keberpihakan terhadap pasangan calon sebelum

selama, dan sesudah masa kampanye meliputi

pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau

(20)

HUKUMAN DISIPLIN

1. PNS dan CPNS yang tidak menaati

kewajiban atau melanggar larangan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan

pasal 4 PP.No.53 tahun 2010 dijatuhi

hukuman disiplin.

(21)

3.Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam peraturan

perundang

undangan

pidana,PNS

yang

melakukan

pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.

CONTOH :

Sdr.Paimin golonganruang II/d,diduga telah melakukantindak

pidana

dan

dilakukan

penahanan

sehingga

yang

bersangkutan diberhentikan sementara dari jabatan negeri.

(22)

TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN

1.TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN TERDIRI DARI:

a.hukuman disiplin ringan.

b.hukuman disiplin sedang.

c.hukuman disiplin berat.

2.JENIS H.D. RINGAN TERDIRI DARI:

a.teguran lisan

b.teguran tertulis

(23)

3.JENIS H.D. SEDANG TERDIRI DARI:

a.penundaan kenaikan gaji berkala selama 1

(satu)tahun.

b.penundaan kenaikan pangkat selama 1(satu)

tahun.

c.penurunan pangkat setingkat lebih rendah

(24)

4.JENIS HUKUMAN DISIPLIN BERAT

TERDIRI DARI:

a.Penurunan pangkat setingkat lebih rendah

selama 3 tahun.

b.Pemindahan dalam rangka penurunan

jabatan setingkat lebih rendah.

c.Pembebasan dari jabatan.

d.Pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri sebagai PNS.

(25)

25

NO.

KEWAJIBAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10) 1 mengucapkan sumpah/janji PNS; apabila pelanggaran

dilakukan tanpa alasan yang sah 2 mengucapkan sumpah/janji

jabatan apabila pelanggaran dilakukan tanpa alasan yang sah 3 setia dan taat sepenuhnya kepada

Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara

4 menaati segala ketentuan

peraturan perundang undangan apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 5 melaksanakan tugas kedinasan

yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara

KEWAJIBAN & SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN PNS

BERDASARKAN PP NO. 53 TAHUN 2010

(26)

26

NO.

KEWAJIBAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)

6 menjunjung tinggi kehormatan negara,

Pemerintah, dan martabat PNS

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 7 mengutamakan kepentingan

negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 8 memegang rahasia jabatan

yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 9 bekerja dengan jujur, tertib,

cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 10 melaporkan dengan segera

kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di

bidang keamanan, keuangan, dan materiil

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan

(27)

27

NO.

KEWAJIBAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)

11 masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja :

 tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 5 (lima) hari kerja

Teguran lisan

 tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) hari kerja

Teguran tertulis

 tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 11 (sebelas) sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja

Peryataan tidak puas secara tertulis

 tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 16 (enam belas) sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja

penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun

 tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 21 (dua puluh satu) sampai dengan 25 (dua puluh lima) hari kerja

penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun

 tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 26 (dua puluh enam) sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja

(28)

28

NO.

KEWAJIBAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)

11 masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja :

 tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 31 (tiga puluh satu) sampai dengan 35 (tiga puluh lima) hari kerja

penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun

 PNS yang menduduki jabatan

struktural atau fungsional

tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) hari kerja;

pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

 PNS yang menduduki jabatan

struktural atau fungsional

tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 41 (empat puluh satu) sampai dengan 45 (empat puluh lima) hari kerja

pembebasan dari jabatan

 tidak masuk kerja tanpa alasan

yang sah selama 46 (empat puluh enam) hari kerja atau lebih pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan

(29)

29

NO.

KEWAJIBAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)

12 mencapai sasaran kerja

pegawai yang ditetapkan apabila pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun hanya mencapai 25% (dua puluh lima persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen)

apabila pencapaian sasaran kerja

pegawai pada akhir tahun kurang dari 25% (dua puluh lima persen)

13 menggunakan dan

memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 14 memberikan pelayanan

sebaik-baiknya kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 15 membimbing bawahan dalam

melaksanakan tugas apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja

apabila pelanggaran dilakukan dengan sengaja

16 memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja apabila pelanggaran dilakukan dengan sengaja

17 menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan

(30)

30

NO.

LARANGAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13) 1 menyalahgunakan

wewenang Berat

2 menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan

kewenangan orang lain

Berat

3 tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau

bekerja untuk negara lain / organisasi internasional

Berat

4 bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau LSM asing

Berat

5 memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,

menyewakan, atau meminjamkan barang bergerak atau tidak

bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila

pelanggaran

berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/ atau negara

LARANGAN & SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN PNS

BERDASARKAN PP NO. 53 TAHUN 2010

(31)

31

NO.

LARANGAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13) 6 melakukan kgt bersama

dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar

lingkungan kerjanya dgn tujuan utk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara lsg atau tdk lsg

merugikan negara

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/ atau negara

7 memberi atau

menyanggupi akan memberi sesuatu kpd siapapun dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan

Berat

8 menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya

Berat

(32)

32

NO.

LARANGAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13) 10 melakukan tindakan atau

tidak melakukan tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani

sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU

11 menghalangi berjalannya tugas kedinasan

apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja

apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi apabila berdampak negatif pd pemrinth /negara 12 Memberikan dukungan kpd

calon Presiden / Wapres, DPR, DPD, atau DPRD dengan cara :

a.ikut serta sebagai pelaksana kampanye;

Sedang b. menjadi peserta

kampanye dgn

menggunakan atribut partai atau atribut PNS;

Sedang

c. sebagai peserta

kampanye mengerahkan PNS lain

Sedang

d. sebagai peserta

kampanye menggunakan fasilitas negara

(33)

33

NO.

LARANGAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13) 13 memberikan dukungan kepada

calon Presiden / Wakil Presiden dengan cara:

a.membuat keputusan dan/ atau tindakan yang

menguntungkan atau merugikan salah satu

pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

Sedang

b. mengadakan kgt yg

mengarah keberpihakan thd pasangan calon peserta

pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingk kerjanya, keluarga, dan masyarakat

Berat

14 memberikan dukungan kepada calon anggota DPD atau calon KDh/Wakil KDh dengan

memberikan surat dukungan disertai fotokopi KTP atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan per-UU

(34)

34

NO.

LARANGAN

HUKUMAN DISIPLIN

RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13) 15 memberikan dukungan

kepada calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah, dengan cara :

a. terlibat dalam kegiatan

kampanye Pilkada Sedang b. menggunakan fasilitas

yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye Pilkada ;

Berat

c. membuat keputusan dan/ atau tindakan yang

menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau

Berat

d. mengadakan kgt yg

mengarah keberpihakan terhadap pasangan

peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi

pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kpd PNS dalam lingk kerjanya, keluarga, dan masyarakat

(35)

Untuk jadi perhatian.

Untuk jadi perhatian.

Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja

Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja

dan mentaati ketentuan jam kerja tersebut di

dan mentaati ketentuan jam kerja tersebut di

hitung secara kumulatif sampai dengan akhir

hitung secara kumulatif sampai dengan akhir

tahun berjalan.

tahun berjalan.

yaitu bahwa pelanggaran yang dilakukan

yaitu bahwa pelanggaran yang dilakukan

dihitung mulai bulan januari sampai dengan

dihitung mulai bulan januari sampai dengan

bulan desember tahun yang bersangkutan. Juga

bulan desember tahun yang bersangkutan. Juga

termasuk terlambat masuk kerja dan pulang

termasuk terlambat masuk kerja dan pulang

cepat

cepat

Keterlambatan Masuk Kerja dan Pulang Cepat

Keterlambatan Masuk Kerja dan Pulang Cepat

dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 jam

dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 jam

sama dengan 1 (hari) tidak masuk kerja

(36)
(37)

Pejabat yg Berwenang Menghukum di

Kab/Kota

No Pejabat yang berwenang

menghukum Jenis Kepegawaian Pejabat yg Dihukum Jenis Hukuman

1

PPK Kab/

Kota

PNS Kab/Kota

1. Sekda

Pasal 7 ayat (2), (3),

(4), huruf a

2.

Fungsional tertentu

Jenjang Utama

Pasal 7 ayat (2), (3), (4)

3. Fungsional Umum,

IV/d – IV/e

Pasal 7 ayat (2), (3),

(4), huruf a, d, e

4.

Eselon II, Fungsional

tertentu Jenjang

Madya,

Penyelia

Pasal 7 ayat (2), (3), (4)

5. Fungsional Umum,

IV/a – IV/c

Pasal 7 ayat (3), (4)

huruf a, d, e

6. Eselon III ke bawah,

Fungsional Tertentu

Jenjang Muda,Penyelia

ke bawah

Pasal 7 ayat (3), (4)

7. Fungsional Umum

(38)

PPK Kab/Kota PNS DPK ke dalam

1. Sekda Pasal 7 ayat (2)

2. Fungsional Tertentu

Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c 3. Fungsional Umum,

IV/a – IV/e Pasal 7 ayat (2) 4. Eselon II Kebawah,

Fungsional Tertentu JenjangMadya, Penyelia

ke bawah

Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c.

PNS DPB ke dalam

1. Sekda Pasal 7 ayat (2), (3), (4), huruf a

2. Fungsional tertentu Jenjang Utama

Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf

a, b, c. 3. Fungsional Umum

IV/d – IV/e

Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a.

4. Eselon II, Fungsional tertentu Jenjang Madya

Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf

a, b, c 5. Eselon III ke bawah,

Fungsional tertentu Jenjang Muda, Penyelia ke bawah

Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, b, c.

6. Fungsional Umum III/c – III/d

(39)

PPK Kab/kota PNS DPK ke luar 1. Eselon II ke bawah, Fungsional tertentu Jenjang Utama ke bawah

Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e.

2. Fungsional Umum

IV/e ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e. PNS DPB ke luar Eselon II ke bawah,

fungsional tertentu jenjang Utama ke bawah, fungsional umum IV/e ke bawah

Pasal 7 ayat (4) huruf d, e.

2 (Sekda) PNS Kab/Kota 1. Eselon II, Fungsional tertentu jenjang Madya, fungsional umum IV/a – IV/ c

Pasal 7 ayat (2)

2. Eselon III, Fungsional Tertentu Jenjang Muda, Penyelia, Fungsional

Umum III/c – III/d

Pasal 7 ayat (2)

3. Eselon IV, Fungsional Tertentu jenjang Pertama, Pelaksana Lanjutan,

Fungsional Umum II/c– III/ b

Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.

PNS DPB/DPK ke

dalam Tertentu Jenjang Muda, Eselon III,Fungsional Penyelia, Fungsional Umum III/c – III/d

Pasal 7 ayat (2)

PNS DPB ke dalam Eselon IV,Fungsional Tertentu jenjang Pertama, Pelaksana Lanjutan, Fungsional Umum II/c – III/b

(40)

3 Eselon II PNS Kab/Kota 1. Eselon III, Muda, Penyelia,

III/c – III/d

Pasal 7 ayat (2)

2. Eselon IV, Pertama, Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b

Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.

PNS DPB/DPK ke dalam

Eselon III, Muda, Penyelia, III/c – III/d

Pasal 7 ayat (2)

PNS DPB ke

dalam Pelaksana Lanjutan, Eselon IV, Pertama, II/c – III/b

Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.

4 Eselon III PNS Kab/Kota 1. Eselon IV, Pertama, Pelaksana Lanjutan, Fungsional Umum II/c – III/b

Pasal 7 ayat (2)

2. Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula, Fungsional Umum II/a – II/b

Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.

PNS DPB/DPK ke dalam

Eselon IV, Pertama, Pelaksana Lajutan, Fungsional Umum II/c-III/b

Pasal 7 ayat (2)

PNS DPB ke

dalam Pelaksana Pemula, II/a-II/ Eselon V, Pelaksana, b

(41)

5 Eselon IV PNS Kab/Kota 1. Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula, II/a – II/b

Pasal 7 ayat (2)

2. Fungsional Umum, I/a – I/d

Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.

PNS DPB/DPK ke

dalam • Pelaksana Pemula, Eselon V, Pelaksana, II/a – II/b

Pasal 7 ayat (2)

PNS DPB ke

dalam I/a – I/d Fungsional Umum Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 6 Eselon V PNS Kab/Kota Fungsional Umum

I/a – I/d Pasal 7 ayat (2) PNS DPB/DPK ke

dalam

Fungsional Umum I/a – I/d

(42)

Untuk perhatian;

- Pejabat yg berwenang menghukum wajib menjatuhkan

HD kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin.

- Apabila pejabat yang berwenang menghukum tidak

menjatuhkan HD kepada PNS yang melakukan pelang

garan disiplin,maka pejabat yang berwenang tersebut

dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya sama dengan

(43)

Apabila tidak terdapat pejabat yang

berwenang menghukum ,maka

(44)

TATA CARA

PEMANGGILAN

a. PNS yang diduga melakukan pelanggaran

disipilin dipanggil secara tertulis oleh atasan

langsung untuk dilakukan pemeriksaan.

b. Pemanggilan kepada PNS yang diduga

melakukan pelanggaran disipilin dilakukan paling

lambat 7 hari kerja sebelum tanggal

pemeriksaan.

c. Apabila pada tanggal yang seharusnya

yang bersangkutan diperiksa tidak hadir,maka

dilakukan pemanggilan kedua paling lambat 7

(45)

d. Apabila pada tanggal pemeriksaan

setelah dipanggil yang kedua juga tidak

hadir,maka pejabat yang berwenang

menghukum menjatuhkan hukuman

disiplin berdasrkan alat bukti dan

(46)

TATA CARA PEMERIKSAAN

a. Sebelum PNS dijatuhi hukuman

disiplin setiap atasan langsung wajib

memeriksa terlebih dahulu PNS yang

diduga melakukan pelanggaran disiplin.

b. Pemeriksaan dilakukan secara tertutup

(47)

c. Apabila menurut hasil pemeriksaan ternyata

kewenangan untuk menjatuhkan hukuman

disiplin kepada PNS tersebut merupakan

kewenangan dari :

-- atasan langsung yang bersangkutan maka

atasan langsung tersebut wajib menjatuh

kan hukuman disiplin.

-- pejabat yang lebih tinggi maka atasan lang

sung tersebut wajib melaporkan secara

(48)

HD Sedang dan Berat.

a.Khusus untuk pelanggaran disiplin yang ancaman

hukumannya sedang dan berat dapat dibentuk tim

pemeriksa.

b. Tim pemeriksa terdiri dari atasan langsung,unsur

pengawasan, unsur kepegawaian atau pejabat

lain yang ditunjuk.

(49)

d. Apabila diperlukan atasan langsung,tim

pemeriksa atau pejabat yang berwenang

menghukum dapat meminta keterangan dari

orang lain.

e. Dalam rangka kelancaran pemeriksaan,PNS

yang diduga melakukan pelanggaran

disiplin dan kemungkinan akan dijatuhi

hukuman tingkat berat, dapat dibebaskan

sementara dari tugas jabatannya oleh

(50)

f.

Pembebasan sementara dari tugas jabatannya

berlaku sampai dengan ditetapkannya keputu

san hukuman disiplin.

g. PNS yang dibebaskan sementara dari tugas

jabatannya, tetap diberikan hak hak kepega

waian sesuai peraturan perundang undangan.

h. Dalam hal atasan langsung tidak ada,maka

(51)

BERITA ACARA PEMERIKSAAN

(1). Berita acara pemeriksaan harus

ditandatangani oleh pejabat yang

memeriksa dan PNS yang diperiksa.

(2). Dalam hal PNS yang diperiksa tidak

bersedia menandatangani BAP ,berita

acara pemeriksaan tersebut tetap

(52)

(3). PNS yang diperiksa berhak mendapat

foto copy berita acara pemeriksaan.

(4). Berdasarkan hasil pemeriksaan pejabat

yangberwenang menghukum menjatuhkan

hukuman disiplin.

(5). Dalam keputusan hukuman

(53)

PENJATUHAN HUKUMAN.

(1).

PNS yang berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata

melakukan beberapa pelanggaran disiplin,

terhadapnya hanya dapat dijatuhi satu jenis hukuman

disiplin yg terberat setelah mempertimbangkan

pelanggaran yg dilakukan.

(2). PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin

(54)

(3).

PNS tidak dapat dijatuhi hukuman disiplin dua kali

atau lebih untuk satu pelanggaran disiplin.

(4). Dalam hal PNS yang dipekerjakan atau yang diper

bantukan dilingkungannya akan dijatuhi hukuman

disiplin yang bukan menjadi kewenangannya, pim

pinan instansi atau kepala perwakilan mengusulkan

penjatuhan hukuman disiplin kepada PPK instansi

induknya disertai berita acara pemeriksaan.

(55)

SURAT KEPUTUSAN HD.

1. Setiap penjatuhan hukuman disiplin

ditetapkan dengan surat keputusan pejabat

yang berwenang menghukum.

(56)

3. Penyampaian keputusan hukuman

disiplin dilakukan paling lambat 14 hari

kerja sejak keputusan ditetapkan.

4. Dalam hal PNS yang dijatuhi hukuman

disiplin tidak hadir pada saat penyampaian

keputusan hukuman disiplin,keputusan

(57)

UPAYA ADMINISTRATIF

• Upaya adminstratif terdiri dari keberatan dan

banding administratif.

• Yang tidak dapat diajukan upaya administratif

adalah hukuman disiplin yg dijatuhkan oleh:

• 1. Presiden.

• 2. PPK . ringan,sedang dan berat(turun pangkat

3 thn,pemindahan dlm rangka penurunan

(58)

3. Gubernur selaku wakil pemerintah untuk

jenis HD : berat (pemindahan dalam

rangka turun jabatan dan pembebasan

dari jabatan).

4. Kepala Perwakilan Republik Indonesia.

5. Pejabat yang berwenang menghukum

(59)

HD YANG DIAJUKAN

KEBERATAN:

Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh:

Eselon I atau setara kebawah,sekda/eselon

II Kab/kota kebawah,eselon II kebawah

instansi vertikal,kantor perwakilan

provinsi dan unit setara dengan sebutan

lain yang berada dibawah dan

(60)

HD YANG DAPAT BANDING

ADMINISTRATIF:

HD yang dijatuhkan oleh:

a. Pejabat pembina kepegawaian.

HD

berat( pemberhentian dengan hormat dan

pemberhentian dengan tidak hormat).

b. Gubernur selaku wakil pemerintah.

HD berat (pemberhentian dengan hormat dan

pemberhentian dengan tidak hormat).

c. Pengajuan banding adminstratif disampaikan

kepada Badan Pertimbangan

(61)

CARA PENGAJUAN

KEBERATAN

1. Keberatan diajukan secara tertulis kepada

atasan pejabat yang berwenang menghukum

dengan memuat alasan keberatan dan

tembusannya disampaikan kepada pejabat

yang berwenang menghukum.

(62)

3.

Pejabat yang berwenang menghukum,harus

memberikan tanggapan atas keberatan yang

diajukan oleh PNS yang dikenakan hukuman.

4. Tanggapan disampaikan secara tertulis kepada

atasan pejabat yang berwenang menghukum,

dalam jangka waktu 6 hari kerja TMT yang

(63)

5. Atasan pejabat yang berwenang menghukum

wajib mengambil keputusan atas keberatan

yang diajukan oleh PNS ybs dalam jangka

waktu 21 hari kerja TMT ybs menerima surat

keberatan.

6. Apabila dalam jangka waktu 6 hari kerja pejabat

yg berwenang menghukum tidak memberikan

tanggapan atas keberatan,maka atasan pejabat

yg berwenang menghukum mengambil

(64)

7. Atasan pejabat yang berwenang

menghukum dapat memanggil atau

meminta keterangan dari pejabat yang

berwenang menghukum, PNS yang

(65)

Sikap atasan pej.yang berwenang

menghukum:

1.Dapat memperkuat, memperingan, memper

berat atau membatalkan hukuman disiplin yg

dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang

menghukum.

(66)

3. Apabila dalam waktu 21 hari kerja

atasan pejabat yang berwenang

menghukum tidak mengambil keputusan

atas keberatan maka keputusan pejabat

(67)

PNS YANG MENGAJUKAN UPAYA

BANDING ADMINSTRATIF;

1. Gajinya tetap dibayarkan sepanjang yang

bersangkutan tetap melaksanakan tugas.

2. Penentuan dapat atau tidaknya PNS

melaksa nakan tugas,menjadi kewenangan

PPK dengan mempertimbangkan dampak

terhadap lingku ngan kerja.

3. Apabila tidak mengajukan upaya banding

maka pembayaran gajinya dihentikan terhitung

mulai bulan berikutnya sejak hari ke 15

(68)

PNS KENA HD YG MENINGGAL DUNIA

DAN MENCAPAI BUP.

1.PNS yg meninggal dunia sebelum ada keputusan atas

upaya adminstratif,diberhentikan dengan hormat

sebagai PNS dan diberikan hak hak kepegawaiannya

berdasarkan ketentuan peraturan perundang

undangan.

2. PNS yang BUP sebelum ada keputusan atas:

- keberatan ; dianggap telah selesai menjalani HD

dan diberhentikan dengan hormat sebagai PNS serta

diberikan hak -hak kepegawaiannya.

(69)

1.PNS yang mengajukan keberatan atau

banding administratif,tidak diberikan

kenaikan pangkat atau kenaikan gaji

berkala sampai dengan ditetapkannya

keputusan yang mempunyai kekuatan

hukum tetap.

2. PNS yang sedang dalam proses

pemeriksaan karena diduga melakukan

pelanggaran disiplin atau sedang

(70)

BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN;

1. HD yang dijatuhkan oleh:

a.presiden.

b.PPK :ringan,sedang dan berat(huruf,a,b &c)

c. gubernur:berat(huruf, b dan c ).

d. kepala perwakilan RI

e. pejabat yg berwenang menghukum: ringan

MULAI BERLAKU SEJAK TANGGAL

(71)

2.Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat

selain pejabat tersebut diatas, apabila tidak di

ajukan keberatan maka mulai berlaku pada hari

ke 15 setelah keputusan hukuman disiplin

diterima.

3.Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat

selain pejabat tersebut diatas,apabila diajukan

keberatan maka mulai berlaku pada tanggal

(72)

Pendokumentasian HD ;

• Keputusan hukuman disiplin wajib didoku

mentasikan oleh pejabat pengelola

kepe gawaian di instansi yang

bersangkutan.

• Dokomentasi keputusan hukuman

(73)
(74)

CONTOH ;

Sdr.Suhendra golongan ruang III/a,fungsional umum

pada Kanreg XII BKN.Sejak bulan januari sampai

dengan bulan april 2011 sering tidak masuk kerja

atau sering pulang cepat tanpa keterangan yang

sah.

Setelah dihitung secara kumulatif jumlahnya

mencapai 40 jam kerja,dan dikonversi sama

dengan 5 hari tidak masuk kerja;karena 7 ½ jam

dikonversi sama dengan 1 hari tidak masuk kerja.

Dalam hal demikian Sdr.Suhendra dijatuhi hukuman

(75)

CONTOH

Sdr.Sugeng golongan ruang III/a jabatan Analis

kepegawaian

jenjang

pelaksana

lanjutan.ybs

sebelumnya telah dijatuhi hukuman disiplin berupa

teguran lisan karena tidak masuk kerja tanpa alasan

yg sah selama 5 hari dari bulan januari sampai

dengan april 2011.

Kemudian antara bulan mei s/d juli 2011 ybs tidak masuk

kerja lagi tanpa alasan yg sah selama 1 hari.

(76)

Contoh :

Sdr.Ani golongan ruang III/a,Jabatan analis

kepegawaian jenjang pelaksana lanjutan.ybs

sebelumnya telah dijatuhi hukuman disiplin berupa

teguran tertulis karena tidak masuk bekerja

selama 6 hari kerja.

Kemudian antara bulan Agustus s/d November 2011

ybs tidak masuk kerja lagi tanpa alasan sah

selama 6 hari.Dalam hal demikian setelah

diakumulatifkan menjadi 12 hari tidak masuk kerja.

Dalam hal demikian ybs dijatuhi hukuman disiplin

(77)

HUKUMAN DISIPLIN SEDANG BAGI YG

MELANGGAR KEWAJIBAN :

1.mengucapkan

sumpah/janji

PNS

pelanggaran dilakukan tanpa alasan yang

sah.

2.mengucapkansumpah/

janjiJabatan,pelanggaradilakukan

tanpa

alasan yang sah.

3.Nomor ;3,4,5,6,7,8,9,10,13 dan 17 apabila

pelanggaran berdampak negatif pada

instansi yang bersangkutan.

(78)

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH

Atas Perhatiannya

Atas Perhatiannya

Mohon Maaf Kalau

Mohon Maaf Kalau

Kurang

Kurang

Memuaskan!!!!

Referensi

Dokumen terkait

Pencucian uang menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003, Pencucian uang adalah perbuatan menempatkan, mentransfer, membayar, menghibahkan, dan membawa

Unsur inilah yang akan menyebabkan karya sastra (novel) hadir. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur yang secara langsung membangun sebuah cerita.. Keterpaduan berbagai

Tingkat kerusakan jalan Sedang terdapat sebanyak 20 ruas jalan dengan pembagian berdasarkan fungsi jalan sebagai berikut : Jalan Arteri Sekunder I sebanyak 3

Islam 3C 01-10-2012 Penyiap Bahan Penyusunan Kurikulum, Modul Dan Baha SUBBAG TENAGA KEPENDIDIKAN BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN

497.500.000,- (Empat ratus sembilan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) Tahun Anggaran 2016, maka dengan ini diumumkan bahwa Pemenang E-lelang Pemilihan Langsung

• Masalah tersebut dapat berupa masalah yang berhubungan dengan proses dan hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan harapan guru atau hal-hal lain yang berkaitan dengan.

Beberapa upaya telah dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka mengatasi kendala yang dihadapi pada pelaksanaan peningkatan kompetensi guru, di tiga lokasi

Tabel 6 : Persentase Aktivitas Guru dalam Pembelajaran PKn dengan Metode Picture and Picture di SDN 21 Kinali Siklus II Pertemu an Jumla h Skor Persent ase (%) I 12 80,00 % II 13