MOTIF MENONTON SERIAL MAHABHARATA DI ANTV
(Studi Deskriptif Remaja di Desa Gampang, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi (S.I.Kom) Dalam Bidang Ilmu Komunikasi
Oleh:
SITI NUR KOMARIYAH NIM. B06211031
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
ABSTRAK
Siti Nur Komariyah. 2015. Motif Menonton serial Mahabharata di ANTV ( Studi deskriptif Remaja di Desa Gampang, Kec. Prambon, kab. Sidoarjo).
Kata kunci : Motif/motivasi, Serial Mahabharata di ANTV, Remaja, Desa
Gampang.
Pada penelitian ini, peneliti membahas tentang motif remaja di desa Gampang yang senang menonton serial Mahabharata di ANTV serta bagaimana kecenderungan mereka dalam menonton serial tersebut. Banyaknya para remaja yang gemar menonton serial Mahabharata di ANTV membuat peneliti memutuskan untuk membuat judul penelitian ini.
Pendekatan yang digunakan untuk mengkaji penelitian tentang motif menonton serial mahabharata di ANTV (studi deskriptif remaja di desa Gampang Kec. Prambon. Kab. Sidoarjo) adalah pendekatan fenomenologi, Pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Kualitatif merupakan Metode yang menekankan pada pemahaman (verstehen) tentang masalah- masalah yang ada dalam realitas sosial. Teori yang di pakai adalah Teori Fenomenologi. Subjek dari penelitiannya adalah informan yang akan memberikan informasi seputar masalah yang sedang diteliti dalam penelitian ini, yaitu para remaja di desa Gampang yang senang menonton serial Mahabharata. Sedangkan pengumpulan data-data diperoleh melalui beberapa cara seperti wawancara mendalam yang dilakukan kepada para informan dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai masalah yang sedang diteliti oleh peneliti.
Hasil temuan dari penelitian ini adalah :
Motif yang membuat remaja di desa Gampang senang menonton serial mahabharata di ANTV antara lain: Penasaran dengan serial Mahabharata setelah mendengar cerita teman, Senang dengan aktor pemain serial Mahabharata, Serial Mahabharata mengandung banyak pelajaran dan terdapat nilai-nilai islam, Ingin mengetahui sejarah Mahabharata, Menonton serial Mahabharata sebagai hiburan dan pengisi waktu luang dan Penggemar serial mahabharata di ANTV didominasi oleh remaja putri.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii
PEGESAHAN TIM PENGUJI ... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Penelitian Terdahulu ... 8
F. Definisi Konsep ... 12
G. Kerangka Pikir Penelitian ... 17
H. Metode Penelitian ... 20
1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian ... 20
2. Subyek, Obyek Dan Lokasi Penelitian ... 21
3. Jenis Dan Sumber Data ... 21
4. Tahap-Tahap Penelitian ... 23
5. Teknik Pengumpulan Data ... 24
6. Teknik Analisa Data ... 27
7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 28
I. Sistematika Pembahasan ... 30
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Pustaka ... 32
1. Motif ... 32
2. Media Televisi ... 36
3. Sinetron Televisi ... 42
4. Stasiun Televisi ANTV ... 44
5. Serial Mahabharata di ANTV ... 46
6. Masa Remaja ... 48
7. Aktifitas Warga desa Gampang ... 51
B. Kajian Teori ... 53
1. Teori Fenomenologi ... 53
BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN A. Deskripsi Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian ... 55
1. Deskripsi Subyak Penelitian ... 55
2. Deskripsi Obyek penelitian ... 56
B. Deskripsi Hasil ... 61 1. Motif yang membuat remaja desa Gampang senang
menonton serial Mahabharata ... 62 2. Kecenderungan remaja desa gampang menonton
serial Mahabharata ... 72 BAB IV ANALISIS DATA
A. Hasil Temuan Penelitian ... 86 1. Temuan Penelitian Tentang Hasil Temuan Tentang Motif
yang membuat remaja di desa Gampang senang menonton
serial Mahabharata ... 86 2. Temuan Penelitian Tentang Kecenderungan remaja di
desa Gampang dalam menonton serial Mahabharata... 91 B. Konfirmasi Dengan Teori ... 94
1. Motif yang membuat remaja di desa Gampang senang
menonton serial Mahabharata dalam teori Fenomenologi ... 96 2. Kecenderungan remaja di desa Gampang menonton serial
Mahabharata dalam teori fenomenologi ... 103
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 110 B. Saran ... 112 DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya media televisi lahir karena perkembangan
teknologi. Televisi berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi
itu sendiri dan mampu menyentuh kehidupan manusia.
Dalam buku Komunikasi massa (Sebuah Analisis Media Televisi)
yang ditulis oleh Wawan Kuswandi pada tahun 1996, dijelaskan bahwa
televisi lahir pada tahun 1883-1884. Bermula dari ditemukannya
Electrische Teleskop sebagai perwujudan gagasan seorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) bernama Paul Nipkov, untuk mengirim gambar
melalui udara dari tempat satu ke tempat yang lain, yang pada akhirnya
Nipkov diakui sebagai ‘bapak’ televisi.1 Tak berapa lama setelah itu
Televisi sudah banyak dikenal oleh masyarakat, dan televisi yang awalnya
dipandang sebagai barang mainan/ sesuatu yang memberikan sumbangan
terhadap kehidupan sosial kemudian menjadi alat pelayanan. Dengan
demikian televisi akan banyak memberikan pengaruh-pengaruh dalam
kehidupan manusia, bisa dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,
bahkan pertahanan dan keamanan Negara.
Dalam kehidupan sehari-hari, televisi menjadi salah satu media
yang tidak bisa terlewatkan oleh khalayak. Televisi merupakan salah satu
1
2
media yang menayangkan berbagai hiburan kepada masyarakat, salah
satunya yaitu sinetron. Program penayangan sinetron di televisi
nampaknya mendapat respon positif dari khalayak. Banyak dari khalayak
media yang senang menonton sinetron di Televisi. Sinetron menjadi labih
marak dan lebih digemari oleh khalayak karena berperan sebagai sarana
baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan, manyajikan cerita,
peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lainnya kepada
masyarakat umum .
Sinetron (sinema elektronik) adalah istilah untuk serial drama
sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Sinetron pada
umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai
konflik berkepanjangan.2 Sinetron berbeda dengan film. Sinetron biasanya
membutuhkan beberapa seri atau episode berhari-hari untuk sampai pada
akhir cerita, sedangkan film hanya membutuhkan kurang lebih 2 jam
untuk sampai pada akhir cerita.
Menurut Onong Uchjana, film adalah cerita singkat yang
ditampilkan dalam bentuk gambar dan suara yang dikemas sedemikian
rupa dengan permainan kamera, teknik editing, dan scenario yang ada
sehingga membuat penonton terpesona.3 Film biasanya di buat untuk
diputar di layar lebar, sedangkan sinetron di buat untuk ditayangkan di
televisi.
2
Amareta-pawilia.blogspot.com. diakses pada hari selasa, 12-05-2015, pukul 09.02 Wib. 3
3
Kehadiran Sinetron membuat khalayak tidak merasa kesepian
dengan waktu luang di luar jam kerja mereka dan mereka juga dapat
menikmati waktu senggang mereka bersama keluarga secara hemat dan
sehat. Oleh karenanya banyak stasiun televisi yang kini berlomba-lomba
untuk menggarap sinetron semenarik mungkin agar diminati oleh khalayak
serta mendapat rating yang tinggi. Rating adalah data kepemirsaan televisi, atau data dari hasil pengukuran kuantitatif. Rating bisa dikatakan
sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan
sebagai prosentase dari kelompok sampel atau potensi total. Suatu
program acara televisi yang mendapat rating tinggi menandakan bahwa program acara tersebut sangat diminati oleh khalayak, sebaliknya
rendahnya rating suatu program televisi menandakan rendahnya minat
khalayak pada program televisi tersebut.
Jika melihat kondisi sekarang ini, program acara televisi yang
mendapat rating tinggi kebanyakan adalah program yang mengandung unsur hiburan di dalamnya, termasuk sinetron. Walaupun terkadang
program acara tersebut tidak mengandung unsur yang mendidik.
Dari sekian banyak program acara yang tayang di televisi, sinetron
Serial Mahabharata merupakan salah satu serial yang sangat di minati oleh
khalayak. Serial ini tayang di stasiun televisi ANTV mulai hari senin
sampai sabtu pukul 20.30 sampai 21.00 WIB. Serial Mahabharata ini
banyak menarik minat pemirsa. Hal ini bisa disebabkan Dubbing bahasa
4
monoton. Pihak ANTV ternyata tepat mengambil lagkah untuk
menayangkan sinetron Mahabharata, karena mendapat respon positif dari
khalayak dan mendapat rating yang melonjak.
Serial Mahabharata pertama kali tayang di stasiun televisi ANTV
pada tanggal 17 maret 2014 pukul 20.30. Serial ini menceritakan konflik
para Pandawa Lima dengan Kurawa, yakni saudara sepupu mereka yang
berjumlah seratus orang. Puncak dari konflik ini berujung pada perang
Bharatayudda (perang yang memperebutkan kerajaan Bharata) yang
berlangsung di medan Kurusetra. Peperangan diawali dengan aksi judi
dimana kaum Pandawa kalah. Kekalahan ini menyebabkan mereka harus
mengembara di hutan belantara selama dua belas tahun. Setelah itu, pada
tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan Kurawa, para Pandawa harus
menyembunyikan diri di tempat tertentu. Namun para Pandawa
memutuskan untuk bersembunyi di istana raja Matsyapati. Pada tahun
berikutnya, para Pandawa keluar dari persembunyian dan memperlihatkan
diri di muka umum lalu menuntut hak mereka kepada Kurawa. Namun
tuntutan mereka tidak dipenuhi kurawa hingga terjadi perang
Bharatayudda. Peperangan ini berlangsung selama delapan belas hari dan
dimenangkan oleh Pandawa4 .
Melalui cerita yang menarik serta aktor yang mendukung membuat
sinetron Mahabharata semakin digemari oleh khalayak. Ada sebuah desa
yang sebagian warganya sangat gemar menonton Serial Mahabharata.
4
5
Desa itu adalah desa Gampang. Desa ini berada di kecamatan Prambon
kabupaten Sidoarjo. Semua warga desa ini beragama islam dan mayoritas
sangat antusias dalam hal keagamaan. Kecenderungan warga dalam
menonton serial mahabharata tidak terjadi pada orang dewasa saja,
melainkan para remaja dan anak-anak. Namun dalam penelitian ini peneliti
lebih memfokuskan kepada remajanya. Karena pada umumnya para
remaja sangat menyukai sinetron yang bertemakan anak muda, cinta, atau
film yang sesuai dengan stile mereka seperti film Korea, tapi mengapa para remaja desa ini sangat menyukai serial Mahabharata yang merupakan
sinetron tentang sejarah dan kebanyakan digemari oleh orang dewasa atau
bahkan orang tua. Setiap harinya sebagian dari meraka selalu
menyampatkan waktu mereka hanya untuk menonton serial tersebut.
Setiap Mahabharata tayang di stasiun Televisi ANTV, warga desa
Gampang terutama para Remajanya yang senang dengan serial tersebut
tidak mau ketinggalan untuk menontonnya walaupun hanya satu episode
saja. Sebelum Mahabharata tayang di ANTV, sebagian warga yang senang
menontonnya sudah siap menanti di depan televisi mereka
masing-masing. Terkadang tidak hanya menyaksikan serial tersebut sendirian, tapi
mereka menyaksikan bersama-sama dengan orang tua, saudara, atau teman
mereka. Ketika ada satu episode saja yang terlewatkan, mereka akan
bertanya kepada yang lain bagaimana jalan cerita dari episode yang
terlewatkan tersebut, ada yang rela mencari file video sinetron
6
sampai menonton sinetron Mahabharata di Youtube. Bahkan ketika ada acara rutinan di desa yang pulangnya sekitar pukul 21.00 , ada sebagian
dari mereka yang cepat-cepat pulang seusai acara tersebut agar ia bisa
menonton serial Mahabharata. Bahkan ada sebagian dari mereka rela tidur
larut malam demi menonton sinetron Mahabharata di laptop mereka,
seakan-akan mereka telah kecanduan dengan kelanjutan sinetron tersebut.
Pernah suatu ketika peneliti mengikuti kegiatan yang ada di Desa
Gampang, yang kebetulan banyak dihadiri para remaja desa tersebut.
Sebelum acara dimulai ada segerombolan remaja putri yang sedang asyik
berbincang-bincang dengan teman-temannya, seperti sedang berdiskusi.
Akhirnya peneliti mendekati para remaja putri yang berkumpul tersebut
dan ikut dalam perbincangan mereka. Ternyata yang sedang mereka
perbincangkan tak lain adalah sinetron serial Mahabharata yang tayang di
televisi ANTV.
Dari kenyataan di atas, timbul pertanyaan di hati peneliti,
Sebenarnya apa yang membuat warga desa Gampang, khususnya para
remanja senang nenonton serial Mahabharata?, Apakah mereka
menyukainya dari segi Aktor, budaya, sejarah, latar, atau agamanya?.
Itulah yang mendorong peneliti untuk membuat judul “Motif menonton
serial Mahabharata di ANTV (Studi deskriptif Remaja di Desa Gampang,
7
B. Rumusan Masalah
1. Apa motif remaja desa Gampang Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo
menonton serial Mahabharata?
2. Bagaimana kecenderungan remaja desa Gampang, Kec. Prambon Kab.
Sidoarjo dalam menonton serial Mahabharata?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan motif yang membuat remaja desa Gampang,
Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo menonton serial Mahabharata.
2. Untuk menjelaskan kecenderungan Remaja desa Gampang, kec.
Prambon, kab. Sidoarjo dalam menonton serial Mahabharata.
D. Manfaat Penelitian
Manfaaat penelitian ini antara lain:
1. Manfaat teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu
komunikasi, khususnya berkaitan dengan motif yang mendorong
seseorang menonton televisi yang dikaitkan dengan teori-teori
komunikasi melalui metode penelitian kualitatif.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
khalayak media massa dalam melihat motif dan kecenderungan
8
juga diharapkan menambah dan memperluas pengetahuan sejarah
tentang cerita Mahabharata yang sudah ada dan telah menyebar luas di
masyarakat.
E. Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mencoba mencari
referensi sebagai acuan atau rujukan mengenai tema yang dikaji oleh
peneliti. Salah satu referensi yang dijadikan acuan adalah penelitian
berbentuk skripsi yang berjudul “Motif menonton acara kejamnya dunia di
Trans TV (studi deskriptif ibu-ibu rumah tangga di kelurahan Rungkut
Kidul)” yang dilakukan oleh Nur Kusuma Rini, Nim: B06303021,
mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel
Surabaya pada tahun 2007. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui
motif ibu rumah tangga di daerah Rungkut Kidul dalam menonton acara
kejamnya dunia. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori Uses
And Gratification, menggunakan pendekatan fenomenologi, dan
menggunakan analisis Induktif. Hasil dari penelitian terdahulu antara lain,
motif ibu-ibu rumah tangga di kelurahan rungkut kidul menonton acara
kejamnya dunia di Trans TV adalah untuk mengisi waktu luang yang
mereka punya setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya, sehingga untuk
menghilangkan kejenuhan, mereka mencari hiburan dan informasi melalui
9
“Motif menonton serial Mahabharata di ANTV (Studi deskriptif Remaja di
Desa Gampang, kec. Prambon, Kab. Sidarjo)”. Adapun teori yang
digunakan dalam penelitian yang sekarang adalah teori Fenomenologi
dengan menggunakan analisis model Alur. Penelitian terdahulu dengan
penelitian yang sekarang mempunyai beberapa persamaan, antara lain:
sama-sama menggunakan pendekatan fenomenologi dan berjenis
penelitian kualitatif.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Gigih Setyo Wibowo (NPM.
0443010368) pada tahun 2010 yang berjudul Motif Ibu Rumah Tangga
Dalam Menonton Tayangan Acara Supernanny di Metro TV( Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga di Surabaya terhadap Tayangan
Acara Supernanny di Metro TV). Penelitian ini berbentuk Skripsi yang
diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pada
Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur. Penelitian ini menaruh perhatian pada apakah
motif ibu rumah tangga yang memiliki kasus tentang kenakalan anak dan
yang sulit diatur dalam menonton sebuah tayangan Acara Supernanny di
Metro TV. Penelitian Gigih Setyo Wibowo ini didasarkan pada bagaimana
cara mengatasi kenakalan anak dengan cara yang benar, efektif, efisien,
dan tidak mempengaruhi perkembangan psikologis anak. Hasil dari
penelitian ini adalah tidak semua acara yang ada di dalam tayangan acara
Supernanny di MetroTV dibutuhkan, diterima, dan diminati oleh para ibu
10
gratification dan berjenis penelitian kuantitatif . Sedangkan metode analisis datanya menggunakan tabel frekuensi data dari hasil kuesioner.
Persamaan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Gigi Setyo Wibowo
dengan penelitian yang sekarang adalah sama-sama bertujuan untuk
mencari motif apa yang membuat khalayak menonton televisi.
Selain penelitian yang dilakukan oleh Nur Kusuma Rini dan Gigih
Setyo Wibowo, penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Elizabeth
Nisca Wain, NPM. 0743010217, pada tahun 2011, dari Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
judul penelitiannya adalah Motif Anak Dalam Menonton Tayangan
Program Opera Anak ( Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Anak
SD di Surabaya dalam Menonton Tayangan Program Acara Opera Anak di
Trans 7). Bentuk penelitiannya berupa Skripsi. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui motif anak SD di Surabaya dalam
menonton tayangan program acara Opera Anak di Trans 7. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uses and Gratification, dengan
metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
motif yang mendominasi anak-anak Surabaya dalam menonton tayangan
Opera Anak di Trans 7 adalah motif hiburan, motif informasi serta motif
integrasi dan intereksi sosial masuk kategori tinggi sedangkan motif
identitas pribadi masuk dalam kategori sedang. Perbedaannya dengan
penelitian yang sekarang terletak pada teori, metode dan pendekatan yang
11
Nama peneliti
Nur Kusuma Rini Gigih Setyo Wibowo
Elizabeth Nisca Wain
Judul penelitian
Motif menonton acara kejamnya dunia di Trans TV (studi deskriptif ibu-ibu rumah
tangga di
kelurahan Rungkut Kidul)
berjudul Motif
Ibu Rumah
Tangga Dalam
Menonton
Tayangan Acara
Supernanny di Metro TV( Studi deskriptif tentang motif ibu rumah
tangga di
Surabaya terhadap
Tayangan Acara
Supernanny di Metro TV).
Motif Anak Dalam Menonton
Tayangan Program Opera Anak ( Studi Deskriptif
Kuantitatif Tentang Motif Anak SD di Surabaya dalam Menonton
Tayangan Program Acara Opera Anak di Trans 7).
Jenis Penelitian penelitian kualitatif penelitian kuantitatif . Penelitian kuantitatif Tujuan Penelitian Untuk
mengetahui motif ibu rumah tangga
di daerah
Rungkut Kidul dalam menonton acara kejamnya dunia.
Untuk mengatasi kenakalan anak dengan cara yang benar, efektif, efisien, dan tidak mempengaruhi perkembangan psikologis anak
untuk mengetahui motif anak SD di Surabaya dalam menonton tayangan
program acara
Opera Anak di Trans 7
Hasil Penelitian
untuk mengisi waktu luang yang
mereka punya
setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya
tidak semua acara yang ada di dalam tayangan acara
Supernanny di MetroTV
dibutuhkan, diterima, dan diminati oleh para ibu rumah tangga di Indonesia.
motif yang
mendominasi
anak-anak Surabaya
dalam menonton tayangan Opera Anak di Trans 7
adalah motif
hiburan, motif informasi serta motif integrasi dan intereksi sosial masuk kategori tinggi sedangkan motif identitas
12
dalam kategori sedang.
Metode Penelitian
metode deskriptif.
Teori yang
digunakan teori
Uses And
Gratification, menggunakan pendekatan fenomenologi, dan menggunakan analisis Induktif.
metode analisis data
menggunakan tabel frekuensi data dari hasil kuesioner
. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Uses and
Gratification,
dengan metode
deskriptif kuantitatif.
Tahun Penelitian
2007 2010 2011
Bentuk penelitian
Skripsi Skripsi Skripsi
F. Definisi Konsep 1. Motif
Motif adalah implus atau dorongan yang memberi energi pada
tindakan manusia sepanjang lintasan kognitif/ perilaku ke arah
pemuasan kebutuhan.5 Pengertian Motif tidak jauh berbeda dengan
Motivasi. Dari segi Taksonomi, Motivasi berasal dari kata “ Movere”
dalam bahasa latin, yang artinya bergerak. Berbagai hal yang biasanya
terkandung dalam berbagai definisi tentang Motivasi antara lain adalah
keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan dan insentif.
Motif juga didefinisikan sebagai dorongan dalam diri manusia yang
timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi
oleh manusia tersebut.
5
[image:19.595.135.533.111.562.2]
13
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu motif adalah
keadaan kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan atau menggerakkan
dan motif itulah yang mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap,
dan tindak tanduk seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian
tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi masing-masing
organisasi yang bersangkutan. Karena itulah dapat dikatakan bahwa
bagaimanapun motivasi di definisikan, terdapat tiga komponen
utamanya, yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. 6 Kebutuhan yang
merupakan segi pertama dari motivasi, timbul dari diri seseorang
apabila ia merasa adanya kekuragan dalam dirinya. Segi kedua
motivasi yaitu Dorongan, berorientasi pada tindakan tertentu yang
secara sadar dilakukan seseorang. Dorongan dapat bersumber dari
dalam diri seseorang dan dapat pula bersumber dari luar diri orang
tersebut. Segi ke tiga motivasi adalah tujuan. Dalam teori motivasi,
tujuan adalah segala sesuatu yang menghilangkan kebutuhan dan
mengurangi dorongan. Dengan perkataan lain, mencapai tujuan berarti
mengembalikan keseimbangan dalam diri seseorang, baik yang bersifat
fisiologis maupun yang bersifat psikologis. Berarti tercapainya tujuan
akan mengurangi aatau bahkan menghilangkan dorongan tertentu
untuk berbuat sesuatu.
6
14
2. Sinetron
Sinetron (sinema elektronik) adalah film cerita yang dibuat
untuk media televisi. Saat ini sinetron merupakan salah satu alternatif
hiburan yang banyak diminati masyarakat. Keberadaan sinetron
biasanya ditentukan oleh rating, bila ratingnya naik, maka episodenya
bisa diperpanjang, dibuat berseri atau jam tayangnya ditambah.
Sinetron merupakan sebuah karya cipta budaya yang merupakan
media komunikasi massa yang dapat dipandang dan didengar, dibuat
berdasarkan sinematografi dengan direkam melalui proses elektronik
dan ditayangkan melalui stasiun penyiaran televisi. Sinetron bisa juga
disebut sebagai film yang dibuat khusus untuk penayangan di media
elektronik, seperti televisi.7
3. Serial Mahabharata
Mahabharata adalah sebuah cerita legendaris yang cerita aslinya
di tulis oleh Began Viasi dari india. Dan di tulis dalam bahasa
sansekerta. Cerita ini bercorakkan ajaran Hindi. Di dalam ceritanya
syarat dengan ajaran Hindu, mitos-mitos Hindu dan segala hal yang
berhubungan dengan agama Hindu.8
Serial Mahabharata pertama kali tayang di stasiun televisi
ANTV mulai tanggal 17 maret 2014, pukul 20.30. Serial ini adalah
sinetron di India yang kemudian ditayangkan di Indonesia. Serial
7
Departemen pendidikan nasional, Kamus Besar bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 1070
8
15
Mahabharata menceritakan mengenai asal-usul penyebab perang
Bharatayudda (peperangan antara Pandawa dengan Kurawa yang
berlangsung selama delapan belas hari), perebutan kekuasan kerajaan
Hastina Pura, Janji Bhisma untuk membela kerajaan Hastina dari
siapapun, kisah Dewi Drupadi yang ingin ditelanjangi oleh Duryodana
tapi pada akhirnya dengan kesaktian Sri Krisna baju yang dikenakan
Drupadi tidak pernah habis dibuka, sampai kebijaksaan Sri Krisna
memberikan nasehat kepada para Pandawa saat peperangan melawan
Kurawa.
4. ANTV
ANTV atau Andalas televisi adalah salah satu stasiun televisi
swasta yang dikelola oeh PT Cakrawala Andalas televisi dan dimiliki
bersama antara group perusahaan Bakri dan Husada. Di awal siaran
percobaannya, banyak kendala yang dihadapi oleh ANTV. Peresmian
stasiunnya di kota Lampung dengan waktu mengudaranya cukup lama.
Liputan Sidang Umum MPR 1993 merupakan siaran awal percobaan
ANTV. Siaran ANTV di Jakarta dipancarkan dari gedung Mulia
Centre di daerah kuningan Jakarta Selatan. Pada awalnya siaran ANTV
menggunakan Transponder Palapa B-4, kemudian menggunakan
Palapa B-2p seperti stasiun televisi swasta lainnya.9
ANTV menayangkan serial Mahabharata pertama kali pada
tanggal 17 maret 2014 pukul 20.30 WIB, kemudian mulai tanggal 20
16
juli 2014 berubah jam tayangnya menjadi jam 21.00 WIB, karena ada
serial The Adventure Of Hatim pada jam 20.30 WIB.
5. Remaja
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari
masa awal anak hingga masa awal dewasa, pada usia kira-kira 10
hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan
berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,
perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada
perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat
menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan
semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.10
6. Desa Gampang
Desa Gampang merupakan salah satu desa yag ada di kecamatan
Prambon kabupaten Sidoarjo. Desa ini terbagi menjadi 8 RT dan 2
RW. Sebagian besar warganya aktif dalam bidang keagamaan,
terutama para remajanya. Selain pendidikan formal, warga desa ini
juga sangat memprioritaskan pendidikan nonformal bagi anak-anak
mereka. Pendidikan nonformal yang dimaksud disini adalah
pendidikan diniyah, seperti mengaji. Itu sebabnya anak-anak di desa
ini tumbuh menjadi remaja yang agamis dan berakhlaqul karimah.
10
17
Hampir seluruh warga di desa ini bisa membaca Al-Qur’an, termasuk
para remajanya.
Remaja di desa Gampang sangat aktif dalam berorganisasi.
Baik organisasi yang bersiat umum maupun yang bersifat keagamaan.
Mereka aktif dalam organisasi yang ada di desa mereka, seperti karang
taruna (Kartar), dan IPNU/ IPPNU. Selain itu mereka juga aktif dalam
kegiatan rutinitas yang ada di desa mereka, seperti mengikuti
khataman rutin pada setiap hari sabtu dan mengikuti kegiatan diba’
pada setiap hari minggu. Dalam organisasi IPNU/ IPPNU mereka juga
aktif dalam kegiatan Istighotsah, Manaqib, pembacaan Maulid Diba’,
dan Khitobah.
Setiap tanggal 17 Agustus para remaja desa Gampang selalu
mengadakan kegiatan di desa mereka. Begitu juga setiap ada momen
PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), para remaja desa ini juga selalu
mengadakan kegiatan, entah itu hanya melibatkan anggota organisasi
mereka atau melibatkan masyarakat umum.
G. Kerangka Pikir Penelitian
Untuk memotret motif remaja desa Gampang yang senang
menonton serial Mahabharata, peneliti menggunakan teori fenomenologi.
18
Fenomenologi (phenomenology) menggunakan pengalaman langsung sebagai cara untuk memahami dunia.11
Aliran fenomonologi lahir sebagai reaksi metodologi positivistik
yang diperkenalkan oleh Comte. Pendekatan positivisme ini selalu
mengandalkan seperangkat fakta sosial yang bersifat obyektif, atau gejala
yang tampak secara kasatmata. Dengan demikian, metodologi ini
cenderung melihat fenomena hanya dari kulitnya, dan kurang mampu
memahami makna di balik gejala yang tampak tersebut. Sedangkan
fenomenologi berangkat dari pola pikir subyektivisme , yang tidak hanya
memandang dari suatu gejala yang tampak, akan tetapi berusaha menggali
makna gejala itu. 12
Alfred Schutz meupakan salah satu orang yag mendalami teori
fenomenologi, ia mengoreksi konsep pendekatan verstehen yag diperkenalkan oleh Max Weber. Pendekatan tersebut bertujuan untuk
memahami makna tindakan seseorang, dengan berasumsi bahwa seseorang
dalam bertindak tidak haya sekedar melaksanakan, tetapi juga
menempatka diri dalam lingkungan berpikir dan peilaku orang lain.
Konsep pendekatan ini lebih mengarah pada suatu tindakan bermotif pada
tujuan yang hendak dicapai atau in order to motive. Pendekatan yang
diperkenalkan oleh Max Weber tersebut mendapat koreksi dari Alfred
Schutz, menurut Schutz tindakan subyektif para aktor tidak muncul begitu
saja, tetapi ia ada melalui proses panjang untuk dievaluasi dengan
11
Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa (jakarta: Kencana, 2013) hlm. 39 12
19
mempertimbangkan kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan norma etika atas
dasar tingkat kemampuan pemahaman sendiri sebelum tindakan itu
dilakukan. Dengan kata lain sebelum masuk pada tataran in order to motive , menurut Schutz ada tahapan because motive yang
mendahuluinya.13
13Ibid. Hlm.134
Motif
Remaja desa Gampang
Rasionalitas menonton
Serial Mahabharata Latar kultur
Serial
Mahabharata
Aktor Setting
Sosial Film Alur
cerita
20
H. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
Fenomenologi, Pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa
dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam
situasi-situasi tertentu dan berusaha untuk masuk kedalam dunia
konseptual para subyek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga
peneliti mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang
dikembangkan oleh subjek penlitian di sekitar peristiwa dalam
kehidupannya sehari-hari.
b. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian
kualitatif, yakni sebuah prosedur penelitian yang memahami
realitas sosial dengan menekankan empathy dan emic serta interaksi dialektis antara peneliti dan informan guna
merekonstruksi realitas yang diteliti. Kualitatif merupakan Metode
yang menekankan pada pemahaman (verstehen) tentang masalah- masalah yang ada dalam realitas sosial.14
14
21
2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian
a. Subyek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah
remaja desa Gampang, Prambon, Sidoarjo. Penentuan subyek
penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik sampling
(purposive sampling), yaitu: penelitian mengambil anggota sampel
diserahkan pada pertimbangan pengumpul data yang menurutnya
sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.15
b. Obyek penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah motif yang membuat
remaja desa Gampang suka menonton serial Mahabharata yang
tayang di stasiun televisi ANTV.
c. Lokasi penelitian
Lokasi yang dipilih oleh peneliti sebagai lokasi penelitian
adalah desa Gampang, kecamatan Prambon, kabupaten Sidoarjo.
3. Jenis dan Sumber Data
Dalam hal untuk keakuratan data, penelitian ini digali dari
beberapa jenis dan sumber data, antara lain:
15
22
a. Jenis Data
1). Data Primer
Data primer yang merupakan data pokok dari
penelitian ini merupakan data yang diperoleh secara langsung
dari penelitian perorangan, kelompok dan organisasi.16
Data primer ini diperoleh dari hasil wawancara
dengan informan mengenai motif dan kecenderugan remaja
di desa Gampang dalam menonton serial Mahabharata dan
diperoleh dari hasil observasi di lapangan.
2). Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber
kedua atau sumber sekunder.17 Dan segala data yang
mendukung hasil penelitian. Data ini diperoleh dari beberapa
referensi atau bacaan-bacaan yang ada dan mendukung
penelitian ini.
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi sumber
data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini yang dimaksud
sumber data primer adalah informan yang sudah dipilih karena
dapat memberikan data terkait tujuan penelitian.
16
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hlm. 29
17
23
Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah
data primer. Sumber data ini dipilih dengan tujuan dapat menjadi
pelengkap dan pendukung sumber data primer. Data yang dicari
adalah data perihal motif warga desa Gampang menonton serial
Mahabharata.
4. Tahap-Tahap Penelitian
Ada 3 tahapan yang dilaksanakan dalam proses penelitian ini,
yaitu:
a. Pra lapangan
Tahap ini merupakan tahapan persiapan sebelum melakukan
penelitian, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1). Menyusun Rancangan Penelitian
Penelitian ini diawali dengan menentukan objek yang
akan dijadikan penelitian, membuat rumusan masalah yang
akan diteliti dari fenomena yang ada di lapangan, serta segala
hal yang diteliti terkait metodologinya dalam proposal
penelitian.
2). Mengurus Perizinan
Setelah proposal penelitian disetujui, dilanjutkan
dengan mengurus surat izin penelitian untuk melakukan
wawancara atau penggalian serta observasi data-data yang
24
b. Penelitian atau pelaksanaan lapangan
Sebelum melakukan wawancara lapangan, penulis
melakukan observasi lapangan terlebih dahulu yakni memahami
latar penelitian dan persiapan diri, meliputi:
1) Klasifikasi data dalam tahapan ini peneliti melakukan
identifikasi identitas subjek penelitian.
2) Melakukan pendekatan kepada informan dalam penelitian serta
melakukan pengamatan secara langsung seputar data.
3) Membuat pedoman wawancara seputar hal-hal yang ingin
diteliti.
c. Berperan sambil mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang
valid dan peneliti mewawancarai subyek penelitian tentang motif
dan kecenderungan menonton serial Mahabharata.
d. Laporan
Setelah tahap lapangan selesai, penulis membuat serta
menyusun laporan yang berisi kegiatan yang telah dilakukan dalam
bentuk tulisan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan sebuah penelitian, teknik pengumpulan data
merupakan sebuah langkah yang sangat penting, karena tanpa upaya
25
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, diantaranya adalah wawancara mendalam,
observasi dan dokumentasi.
a. Wawancara mendalam
Teknik wawancara (interview) adalah teknik pemcarian
data/ informasi mendalam yang diajukan kepada responden /
informan dalam bentuk pertanyaan susulan setelah teknik angket
dalam bentuk pertanyaan lisan.18 Sedangkan menurut Soehartono
wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada responden dicatat atau direkam
dengan alat perekam.19
Banyak keuntungan dengan menggunakan teknik
wawancara, salah satunya adalah wawancara dapat digunakan
pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis, jika ada
pertanyaan yang masih belum dipahami oleh informan,
pewawancara bisa segera menjelaskannya, pewawancara bisa
mengecek kebenaran jawaban responden dengan melihat wajah
atau gerak-gerik responden. Namun sebelum melakukan
wawancara sebaiknya pewawancara terlebih dahulu menyiapkan
panduan wawancaranya agar proses wawancara dapat berjalan
lancar dan terarah.
18
26
Wawancara mendalam merupakan suatu cara
mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap
muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran
lengkap tentang topik yang teliti. Wawancara mendalam dilakukan
secara intensif dan berulang-ulang. pada penelitian kualitatif,
wawancara mendalam menjadi alat utama yang dikombinasikan
dengan observasi partisipasi.20
b. Observasi Partisipan
Observasi partisipan yaitu peneliti melakukan penelitian
dengan cara melibatkan diri secara langsung di obyek penelitian.
Penelitian ini dapat memperoleh data relative lebih akurat dan
lebih banyak, karena peneliti secara langsung mengamati perilaku
dan kejadian atau peristiwa di tempat penelitian tersebut.21
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi, yakni penelusuran dan perolehan data
yang diperlukan melalui data yang telah tersedia, biasanya berupa
data statistik, agenda kegiatan, produk keputusan dan kebijakan
dan lain sebagainya. Data yang bersifat dokumen biasanya
difokuskan pada masalah penelitian. Menurut Meleong, (1996:161)
bahwa dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat
20
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. 1, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2001), hlm. 110
27
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk
meramalkan.22
6. Teknik Analisis Data
Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah mengumpulkan
data adalah menganalisis data. Teknik analisis data terdiri dari tiga alur
kegiatan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan/verifikasi. 23
a. Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyerdehanaan, pengabstrakan, dan
transformasi data ‘kasar’ yang muncul dari catatan-catatan tertulis
di lapangan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus
selama penelitian berlangsung.
b. Display Data/penyajian data
Dispaly data / penyajian data adalah sekumpulan informasi
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data biasanya
dalam bentuk teks naratif.
c. Verifikasi
Menarik kesimpulan / verifikasi adalah peneliti mulai
mencari arti tentang data-data yang dikumpulkan, menyimpulkan
dan memverifikasi data yang ada.
22Hikmat, Metode Penelitian... hal. 83 23
28
7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk membuktikan bahwasannya peneliti dapat
dipertanggungjawabkan dari segala segi makna diperlukan teknik
keabsahan data, adapun teknik keabsahan data yang digunakan peneliti
ialah:
a. Perpanjangan Keikutsertaan
Teknik ini dilakukan dengan cara memperpanjang waktu
atau masa penelitian dikarenakan untuk mendapatkan data yang
banyak yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut. Hal ini juga
dapat meningkatkan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.
Di dalam suatu penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen
pertama, sehingga keikutsertaan peneliti sangat menentukan.
Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat,
tapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada saat
penelitian24.
b. Ketekunan Pengamatan
Peneliti dalam mengkaji masalah-maslah penelitian, peneliti
harus meneliti secara mendalam memahami persoalan yang
diangkat oleh peneliti. Ketekunan pengamatan bermaksud
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat
relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan
kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
24
29
Dengan adanya pengamatan yang berperan serta dalam penelitian
maka akan memperoleh kedalaman data yang bisa disesuaiakan
dengan masalah yang diteliti25.
c. Teknik Diskusi dengan Teman Sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mendiskusikan data-data
yang telah terkumpul dan analisisnya dengan orang-orang yang
dianggap memahami fokus penelitian yang dikaji.
d. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsaan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pebanding data.
Ada tiga dasar tipe Triangulasi dalam penelitian kualitatif,
yaitu:
1). Triangulasi Data
Triangulasi data adalah penggunaan beragam sumber
data dalam suatu penelitian sampai benar-benar valid. Seperti:
dokumentasi, hasil wawancara, dan hasil observasi.
2). Triangulasi Peneliti
Triangulasi peneliti adalah mengadakan pengecekan
diluar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data,
seperti: pembimbing peneliti bertindak sebagai pengamat.
30
3). Triangulasi Teori
Triangulasi teori adalah penggunaan berbagai teori
yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang
dikumpulkan sudah memenuhi syarat.
I. Sistematika Pembahasan
Berikut sisitematika pembahasan penelitian yang berjudul Analisis
Motivasi Penghuni kos Meisin menonton film Mahabharata
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan ini di dalamnya mencakup sub bahasan, antara
lain tentang latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Hasil Penelitian, Kajian Penelitian Terdahulu, Definisi
Konsep, Kerangka Pikir Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika
Pembahasan.
BAB II : KAJIAN TEORITIS
Kajian Teoretis menguraikan tentang beberapa hal yang
menyangkut tentang pembahasan dalam penelitian ini. Bab ini memiliki
dua sub bahasan yaitu: Kajian Pustaka, yang menyangkut pengertian
motif, media televisi, sinetron televisi, serial Mahabharata di ANTV dan
pengertian masa remaja. Sub yang kedua adalah Kajian Teori, menyangkut
31
BAB III : PAPARAN DATA PENELITIAN
Paparan Data Penelitian ini meliputi subyek, obyek dan lokasi
penelitian serta deskripsi data penelitian.
BAB IV : ANALISIS DATA
Setelah melakukan penelitian maka tahap berikutnya akan
membahas mengenai analisis data dan temuan penelitian.
BAB V : PENUTUP
Bab ini disebut pula bab penutup karena terletak di akhir dan
32
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Pustaka 1. Motif
Kata “Motif” berasal dari bahasa perancis yang berarti bergerak,
penyebab untuk bergerak, atau sesuatu yang merangsang untuk bergerak.
Dalam bahasa inggris “Motivation” yang dalam bahasa indonesia
“Motivasi”. Dari pengertian tersebut terkandung adanya unsur gerakan
atau dorongan yang selalu berhubungan dengan faktor kebutuhan. 1
Motivasi dapat tumbuh pada diri seseorang karena adanya satu
atau beberapa kebutuhan yang membuat seseorang itu terdorong atau
bergerak untuk melakukan sesuatu dalam usaha memenuhi kebutuhan.
Memotivasi seseorang berarti memberikan pengertian tentang sesuatu
agar orang tersebut mengerti dan tumbuh kesadarannya, menerima dan
terdorong atau tergerak untuk meakukan sesuatu.
Suatu dorongan akan membuat seseorang melakukan sesuatu hal,
ini terjadi karena sistem komunikasi intrapersonal pada diri individu.
Proses komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan
berpikir. Sensasi adalah proses menagap stimuli. Persepsi adalah proses
memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh
pengetahuan baru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi menjadi
1
33
informasi. Memori adalah proses menyimpan informasi dan
memanggilnya kembali. Berpikir adalah mengolah dan memanipulasikan
informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respon.2
Abraham H. Maslow, seorang yang mendalami teori motivasi
mengemukakan lima kebutuhan manusia yang ia sebut sebagai teori
kebutuhan.
Lima kebutuhan manusia tersebut antara lain:
a) Kebutuhan faali atau fisik
Kebutuhan tubuh untuk mempertahankan hidup, misalnya: makanan,
air, pakaian, kesehatan dan lain sebagainya.
b) Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan untuk mendapatkan keselamatan dan keamanan hidup.
c) Kebutuhan akan cinta, sayang dan aktifitas sosial.
Kebutuhan rasa kasih sayang, pergaulan, kerjasama, persahabatan,
ingin merasakan satu dengan lingkungannya, merupakan kebutuhan
akan cinta, sayang dan aktifitas sosial.
d) Kebutuhan untuk dihargai atau dihormati.
e) Kebutuhan pengembangan pribadi atau aktualisasi diri.
Kebutuhan pengembangan pribadi berhubungan dengan hal-hal yang
menyangkut tingkat perkembangan pribadi supaya mendapat
kedudukan teratas.
2
34
a. Jenis Motivasi
Ada dua jenis motivasi.
1) Motivasi Intrinsik
Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang,
dorongan atau gerakan untuk melakukan sesuatu yang yang
tidak dipengaruhi oleh faktor lain di luar dirinya.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang timbul pada diri seseorang akibat
pengaruh dari luar dirinya, misalnya: dalam hubungannya
dengan orang lain ataupun karena lingkungan sekitarnya.
b. Fungsi Motivasi
Memotivasi berfungsi untuk mengarahkan, mendorong dan
menggerakkan seseorang atau kelompok untuk melakukan sesuatu.
Hal tersebut ditempuh melalui cara:
1) Mengusahakan terciptanya suatu keadaan yang dapat
menumbuhkan dorongan batin seseorang agar tergerak untuk
bertingkah laku.
2) Memberikan pengertian kepada individu atau kelompok agar
mereka terdorong untuk melakukan sesuatu setelah ia mengerti.
c. Manfaat Motivasi
Beberapa manfaat Motivasi antara lain:
1) Sebagai unsur penggerak atau pendorong
35
3) Sebagai unsur pengayoman
4) Sebagai unsur penggerak semangat.
d. Bentuk-bentuk Motivasi
1) Motivasi Perorangan
Motivasi perorangan yaitu proses untuk mendorong atau
merangsang individu dengan cara menyebarkan informasi
(pesan) yang mengandung pegetahuan nilai-nilai dengan tujun
agar individu yang bersangkutan melakukannya.
2) Motivasi Kelompok
Motivasi kelompok yaitu motivasi yang ditujukan
kepada sekelompok sasaran yang sama (misalnya pada
kelompok ibu-ibu, generasi muda, bapak-bapak), sehingga isi
pesan yang disampaikan dapat diterima secara bersama-sama
dan serentak.
3) Motivasi massa
Motivasi massa dilakukan terhadap sasaran massa dan
biasanya dilakukan dengan menggunakan media seperti radio,
televisi, dan lain sebagainya.
e. Faktor Pendorong Timbulnya Motivasi
Faktor pendorong adalah faktor yang dapat menimbulkan dan
36
1) Faktor dalam
a) Kebutuhan manusia
Seseorang akan terdorong untuk melakukan tindakan bila
ada tuntutan kebutuhan.
b) Pengetahuan dan pengalaman
Pengetahuan dan pengalaman seseorang akan menentukan
corak motivasi yang akan kita laksanakan
2) Fator luar
a) Sarana
Sarana merupakan salah satu faktor dan penunjang yang
penting dalam pemberian motivasi, sehingga proses
motivasi dapat berjalan lebih lancar.
b) Imbalan dan tekanan
Imbalan dan tekanan merupakan faktor yang cukup
berpengaruh untuk menimbulkan motivasi.
c) Panutan Tokoh masarakat
Panutan Tokoh masyarakat adalah penteladanan atau sifat
teladan dari pemuka-pemuka masyarakat yang berpengaruh
di suatu daerah tertentu.
2. Media televisi
Menurut Skomis dalam bukunya “Television and society: An incuest and agenda” (1965), dibandingan dengan media massa lainnya
37
salah satu media yang mempunyai sifat istimewa. Ia merupakan
gabungan dari media dengar dan gambar. Bisa bersifat komulatif,
hiburan, maupun pendidikan, bahkan gabungan dari ketiga unsur di atas.
Televisi menciptakan suasana tertentu, yaitu para pemirsanya dapat
melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk untuk
menyaksikannya. Penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara
komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikn oleh televisi,
akan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat
secara visual.3
Perkembangan teknologi komunikasi massa Televisi memberikan
banyak pengaruh dalam kehidupan manusia. Pengaruh tersebut bisa
dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, bahkan pertahanan dan
keamanan negara. Dengan teknologi televisi yang sekarang ini,
batas-batas negara pun tidak lagi merupakan hal yang sulit untuk diterjang,
melainkan begitu mudah untuk diterobos.
a. Sejarah Televisi
Media televisi lahir karena perkembangan teknologi. Bermula
dari ditemukannya electrische teleskop oleh seorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Nipkov sekitar tahun
1883-1884. 4
Televisi mulai dapat dinikmati oleh publik Amerika Serikat
(AS) pada tahun 1939, namun sempat berhenti ketika terjadi Perang
3
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa (sebuah analisis media televisi), ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996) Hlm. 8
38
Dunia II. Tahun 1946 kegiatan dalam bidang pertelevisian mulai
nampak kembali. Pada waktu itu di seluruh AS hanya terdapat
beberapa buah pemancar. Tapi kemudian, karena situasi dan kondisi
yang mengizinkan serta pesatnya perkembangan teknologi, maka
jumlah studio/pemancar televisi pun meningkat.
Masuknya televisi di Indonesia (Jakarta) pada tahun 1962,
bertepatan dengan “The 4th Asian Games” (peristiwa olahraga Asia
ke-4). Ketika itu indonesia menjadi penyelenggara. Peresmian pesta
olahraga tersebut bersamaan dengan peresmian penyiaran televisi
oleh Presiden Soekarno, tanggal 24 Agustus 1962. Televisi yang
pertama muncul pada waktu itu adalah TVRI.
b. Kekuatan media Televisi
Media televisi mempunyai kekuatan dan kelemahan.
Kekuatan media televisi ialah menguasai jarak dan ruang karena
teknologi televisi telah menggunakan elektromagnetik, kabel dan
fiber yang dipancarkan (transmisi) melalui satelit. Sasaran yang
dicapai untuk menjangkau massa, cukup besar. Nilai aktualitas
terhadap suatu liputan atau pemberitaan sangat cepat. Daya rangsang
seseorang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan
oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif). Satu
hal yang paling berpengaruh dari daya tarik televisi ialah bahwa
39
dan sistematif, sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari isi
pesan dalam menagkap siaran televisi.5
c. Kekurangan media Televisi
Selain mempunyai kelebihan, media televisi juga mempunyai
kekurangan. Kekurangan media televisi adalah bersifat “transitory”,
media televisi terikat oleh waktu tontonan, sedangkan media cetak
dapat dibaca kapan dan di mana saja. Televisi tidak bisa melakukan
kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung seperti media
cetak. Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek
psikologis massa, sedangkan media cetak lebih mengandalkan efek
rasionalitas.
d. Televisi sebagi media massa
Media televisi berkembang begitu cepat seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi. Televisi sebagai media
massa dirasakan sangat besar manfaatnya, dimana suatu peristiwa
yang terjadi di belahan bumi yang berbeda, dalam waktu yang
bersamaan dapat diikuti khalayak di belahan bumi yang lain, dengan
jumlah penonton yang relatif tidak terbatas jumlahnya.
Sebagai media massa, televisi harus memenuhi fungsi media
massa itu sendiri, diantaranya adalah sebagai media penerangan,
40
sebagai media pendidikan, sebagai media hiburan dan sebagai media
promosi.6
Televisi sebagai media massa dengan kelebihan yang dimiliki
mampu menarik perhatian khalayak media dan mampu menguasai
jarak secara geografis dan sosiologis. Untuk itu media televisi harus
terus menerus berupaya meningkatkan program siarannya dan tak
terlepas dari fungsi dan peranan televisi sebagai media massa. Sesuai
dengan cara menyampaikan pesan informasinya, televisi sebagai
media massa mempunyai proses komunikasi satu arah, artinya si
peneima pesan (komunikan) tidak dapat berhubungan langsung
dengan si pengirim pesan (komunikator). Demikian pula
komunikator pada media televisi tidak bersifat individual melainkan
bersifat kolektif dan massa komunikannya adalah para penontonnya
yang mempunyai karakteristik tersendiri.
e. Dampak media Televisi bagi pemirsa
Sebagaimana media massa lainnya, media televisi berperan
sebagai alat informasi, hiburan, kontrol sosial, dan penghubung
wilayah secara geografis.
Ada beberapa unsur penting dalam media massa, antara lain:
adanya sumber informasi, isi pesan (informasi), saluran informasi
(media), khalayak sasaran (masyarakat) dan umpan balik khalayak
sasaran.
6
41
Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi psan
media televisi kepada pemirsa, maka pesan itu juga akan
diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa. serta
dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam. Dengan demikian
apa yang diasumsikan televisi sebagai suatu acara yang penting
untuk disajikan bagi pemirsa, belum tentu penting bagi khalayak.
Jadi efektif tidaknya isi pesan itu tergantung dari situasi dan kondisi
pemirsa dan lingkungan sosialnya.
Wawan Kuswandi dalam bukunya yang berjudul Komunikasi
Massa (sebuah analisis media televisi) menyebutkan ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televisi terhadap pemirsa yaitu:7
1) Dampak kognitif, yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa
untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi
yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsa. contoh: acara kuis
di televisi.
2) Dampak peniruan, yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual
yang ditayangkan televisi. Contoh: model pakaian, model
rambut dari bintag televisi yang kemudian digandrungi atau
ditiru secara fisik.
3) Dampak perilaku, yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial
budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan
42
dalam kehidupan pemirsa sehari-hari. Contoh: sinetron Dokter Sartika yang mengintemalisasikan kesehatan bagi masyarakat.
3. Sinetron Televisi
a. Pengertian sinetron
Sinetron (sinema elektronik) merupakan sinema yang biasa
disiarkan televisi dan sangat dipengaruhi oleh durasi. Sinetron
merupakan wacana atau tiruan dari realitas sosial nyata. Sinetron
menyajikan versi persepsi-persepsi dan hubungan sosial terkini,
mengandung pesan-pesan respon terhadap perubahan
persepsi-persepsi dan hubungan-hubungan sehingga audiens menjadi sadar
atas adanya pilihan-pilihan ganda yang yang kontradiktif. Sinetron
disajikan secara sekilas, bertutur dalam bingkai episodic, konkret
dan dengan cara yang dramatis. Makna-mana hadir secara kontras
dan menyamaratakan makna tanda-tanda (sign) yang saling
bertentangan dengan menggunakan logika ucapan dan visual.8
Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia
sehari-hari yang diwarnai konflik seperti layaknya drama atau
sandiwara, sinetron diwarnai dengan pengenalan para tokoh-tokoh
yang mengawali karakter khas masing-masing. Berbagai karakter
yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar,
sehingga sampai pada titik klimaknya. Akhir dari sinetron dapat
8
43
bahagia maupun sedih tergantung dari jalan cerita yang ditentukan
oleh sutradara penulis cerita.
b. Tujuan sinetron
1) Sebagai media informasi (jalaludin rahmat)
Yaitu menyebarkan informasi dan menanamkan
pengertian atau pengetahuan yang mendalam tentang bidang
yang diminatinya. Karena film diatur untuk merombak cara
berfikir lama menuju cara berfikir baru.
2) Sebagai media hiburan
Yaitu memberi sajian yang menghibur dan mengandung
gelak tawa atau kesenangan tersendiri tanpa menuntut pemirsa
untuk berfikir lebih panjang. Hiburan merupakan sebuah
kebutuhan bagi masyarakat dan pada kenyataannyatayangan
sinetron adalah hiburan yang tergolong murah meriah dan
mudah diperoleh oleh semua kalangan.
3) Sebagai media pendidikan
Yaitu menyampaikan nilai-nilai pendidikan yang berupa
pesan-pesan moral yang semakin luas penggarapannya dan
semakin baik. Dengan demikian penonton tidak akan meresa
digurui. Hampir semua sinetron (film) memberitahu kita tentang
44
c. Macam-macam sinetron
Berdasarkan penayangannya, terdapat empat kategori jenis
sinetron yaitu:
1) Sinetron seri
Sinetron seri adalah sinetron yang memiliki banyak
episode, tetapi masing-masing episode tidak memiliki hubungan
sebab akibat. Contoh sinetron rahasia ilahi di TPI, bajaj bajuri di
trans TV
2) Sinetron serial
Sinetron serial adalah sinetron yang memiliki banyak
episode dan masing-masing episode memiliki sebab akibat.
3) Sinetron mini seri
Sinetron mini seri adalah sinetro yang memilik 3 sampi 6
episode saja.
4) Sinetron lepas
Sinetron yang ditayangkan dalam satu episode selesai.
Contoh: FTV.
4. Stasiun Televisi ANTV
ANTV ( singkatan dari Andalas televisi) adalah sebuah stasiun
televisi swasta nasional Indonesia. Stasiun televisi ini awalnya disiarkan
pada 1 Januari 1993 di kota Lampungdan sekitarnya. Bermula dari izin
45
tahun kemudian, tepatnya tanggal 1 maret 1994, ANTV secara resmi
disiarkan ke seluruh Indonesia dari Jakarta.
ANTV dimiliki oleh konglomerat muda Anindya Bakrie dan
sekarang dikelola oleh Erick Thohir, yang menjadi direktur dari stasiun
televisi ini sekaligus Wakil komisaris utama VIVA.
Stasiun televisi ini pada mulanya di khususkan pada pemirsa
remaja (usia 13-25 tahun) dan pernah menyiarkan acara-acara MTV
Indonesia hingga awal tahun 2000-an, tetapi tahun 2002 stasiun ini
berkembang menjadi stasiun untuk segala usia, sama dengan stasiun
televisi yang lainnya.
a. Visi dan Misi ANTV
Visi:
Visi stasiun televisi ANTV adalah Menjadi saluran televisi
keluarga terbaik untuk seluruh keluarga Indonesia.
Misi:
Misi yang dilakukan oleh ANTV untuk dapat mencapai visi
di atas adalah memberikan program-programberkualitas terbaik
setiap anggota keluarga untuk mendukung pengembagan karakter
Bangsa Indonesia dengan spirit kreatifitas dan inovasi kekuatan
kerjasama tim dan tata kelola perusahaan.
46
5. Serial Mahabharata di ANTV
Serial mahabharata pertama kali tayang pada tanggal 17 maret
2014 di stasiun televisi ANTV. Tim produser terdiri dari penulis naskah
Bollywood: Salim Khan, penulis dan ahli mitologi: Devdutt Pattanaik,
perancang kostum: Bhanu Athaiya, musisi: Ajay-Atul dan Ismail Darbar,
sutradara laga: Ram Shetty dan desainer lokasi: Omang Kumar, Kasting
serial ini dilakukan oleh Sahil Ansari, Mahesh Chandra Bhatt dan Arun
Mitra.9
ANTV tidak salah memilih serial Mahabharata untuk
ditayangkan, karena film ini mendapat respon yang sangat positif dari
pemirsa. Mereka meyambut baik kehadiran serial mahabharata ini,
sehingga rating yang didapatpun sangat tinggi.
Serial mahabharata tayang di stasiun televisi ANTV mulai hari
senin sampai sabtu pukul 20.30 sampai 21.00 WIB. Para aktornya
terkenal Tampan-tampan dan memiliki bentuk fisik yang menarik dan
begitu juga para aktrisnya yang terkenal cantik-cantik.
Serial ini secara garis besar mengisahkan kehidupan Santanu
(Çantanu) seorang raja yang perkasa keturunan keluarga Kuru dan
bertakhta di kerajaan Barata. Bersama permaisurinya Dewi Gangga,
mereka dikaruniai seorang putra bernama Bisma. Kemudian raja Santanu
menikah dengan Setyawati. Perkawinan Çantanu dan Setyawati
melahirkan dua orang putra, masing-masing Citranggada dan
9
47
Wicitrawirya. Namun kedua putra ini meninggal dalam pertempuran
tanpa meninggalkan keturunan.
Karena takut punahnya keturunan raja, Setyawati memohon
kepada Bisma agar menikah dengan dua mantan menantunya yang
ditinggal mati oleh Wicitrawirya, masing-masing Ambika dan Ambalika.
Namun permintaan ini ditolak Bisma mengingat sumpahnya untuk tidak
menikah. Akhirnya Setyawati meminta kepada Wiyasa, anaknya dari
perkawinan yang lain, untuk menikah dengan Ambika dan Ambalika.
Perkawinan dengan Ambika melahirkan Destarasta dan dengan Ambalika
melahirkan Pandu. Destarasta lalu menikah dengan Gandari dan
melahirkan seratus orang anak, sedangkan Pandu menikahi Kunti dan
Madrim tapi tidak mendapat anak. Nanti ketika Kunti dan Madrim kawin
dengan dewa-dewa, Kunti melahirkan 3 orang anak masing dengan dewa
Darma lahirlah Yudistira, dengan dewa Bayu lahir Werkodara atau Bima
dan dengan dewa Surya lahirlah Arjuna. Sedangkan Madrim yang
menikah dengan dewa kembar Aҫwin, lahir anak kembar bernama
Nakula dan Sadewa.
Selanjutnya, keturunan-keturuan itu dibagi dua yakni keturunan
Destarasta disebut Kaum Kurawa sedangkan keturunan Pandu disebut
kaum Pandawa. Sebenarnya Destarasta berhak mewarisi takhta ayahnya,
tapi karena ia buta sejak lahir, maka takhta itu kemudian diberikan
kepada Pandu. Hal ini pada kemudian hari menjadi sumber bencana
48
berlarut-larut, hingga akhirnya pecah perang dahsyat yang disebut
Baratayuda yang berarti peperangan memperebutkan kerajaan Barata.
Nama-nama pemeran Serial Mahabharata antara lain:
1. Saurabh Raj Jain sebagai Prabu Krisna 2. Shaheer Sheikh sebagai Arjuna
3. Pooja Sharma sebagai Drupadi 4. Aham Sharma sebagai Karna 5. Arav Chowdhary sebagai Bisma 6. Praneet Bhatt sebagai Sangkuni 7. Rohit Bharadwaj sebagai Yudistira 8. Saurav Gurjar sebagai Bima 9. Arpit Ranka sebagai Duryudana 10. Vin Rana sebagai Nakula
11. Lavanya Bhardwaj sebagai Sadewa
12. Anoop Singh Thakur sebagai Prabu Destrarastra 13. Riya Deepsi sebagai Dewi Gandari
14. Shafaq Naaz sebagai Dewi Kunti
6. Masa Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke
dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis namun juga fisik. Bahkan
perubahan-perubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala
primer dalam pertu