• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF MENONTON SERIAL MAHABHARATA DI ANTV : STUDI DESKRIPTIF REMAJA DI DESA GAMPANG, KEC. PRAMBON, KAB. SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIF MENONTON SERIAL MAHABHARATA DI ANTV : STUDI DESKRIPTIF REMAJA DI DESA GAMPANG, KEC. PRAMBON, KAB. SIDOARJO."

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIF MENONTON SERIAL MAHABHARATA DI ANTV

(Studi Deskriptif Remaja di Desa Gampang, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi (S.I.Kom) Dalam Bidang Ilmu Komunikasi

Oleh:

SITI NUR KOMARIYAH NIM. B06211031

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Siti Nur Komariyah. 2015. Motif Menonton serial Mahabharata di ANTV ( Studi deskriptif Remaja di Desa Gampang, Kec. Prambon, kab. Sidoarjo).

Kata kunci : Motif/motivasi, Serial Mahabharata di ANTV, Remaja, Desa

Gampang.

Pada penelitian ini, peneliti membahas tentang motif remaja di desa Gampang yang senang menonton serial Mahabharata di ANTV serta bagaimana kecenderungan mereka dalam menonton serial tersebut. Banyaknya para remaja yang gemar menonton serial Mahabharata di ANTV membuat peneliti memutuskan untuk membuat judul penelitian ini.

Pendekatan yang digunakan untuk mengkaji penelitian tentang motif menonton serial mahabharata di ANTV (studi deskriptif remaja di desa Gampang Kec. Prambon. Kab. Sidoarjo) adalah pendekatan fenomenologi, Pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Kualitatif merupakan Metode yang menekankan pada pemahaman (verstehen) tentang masalah- masalah yang ada dalam realitas sosial. Teori yang di pakai adalah Teori Fenomenologi. Subjek dari penelitiannya adalah informan yang akan memberikan informasi seputar masalah yang sedang diteliti dalam penelitian ini, yaitu para remaja di desa Gampang yang senang menonton serial Mahabharata. Sedangkan pengumpulan data-data diperoleh melalui beberapa cara seperti wawancara mendalam yang dilakukan kepada para informan dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai masalah yang sedang diteliti oleh peneliti.

Hasil temuan dari penelitian ini adalah :

Motif yang membuat remaja di desa Gampang senang menonton serial mahabharata di ANTV antara lain: Penasaran dengan serial Mahabharata setelah mendengar cerita teman, Senang dengan aktor pemain serial Mahabharata, Serial Mahabharata mengandung banyak pelajaran dan terdapat nilai-nilai islam, Ingin mengetahui sejarah Mahabharata, Menonton serial Mahabharata sebagai hiburan dan pengisi waktu luang dan Penggemar serial mahabharata di ANTV didominasi oleh remaja putri.

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

PEGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Penelitian Terdahulu ... 8

F. Definisi Konsep ... 12

G. Kerangka Pikir Penelitian ... 17

H. Metode Penelitian ... 20

1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian ... 20

2. Subyek, Obyek Dan Lokasi Penelitian ... 21

3. Jenis Dan Sumber Data ... 21

4. Tahap-Tahap Penelitian ... 23

5. Teknik Pengumpulan Data ... 24

6. Teknik Analisa Data ... 27

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 28

I. Sistematika Pembahasan ... 30

BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Pustaka ... 32

1. Motif ... 32

2. Media Televisi ... 36

3. Sinetron Televisi ... 42

4. Stasiun Televisi ANTV ... 44

5. Serial Mahabharata di ANTV ... 46

6. Masa Remaja ... 48

7. Aktifitas Warga desa Gampang ... 51

B. Kajian Teori ... 53

1. Teori Fenomenologi ... 53

BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN A. Deskripsi Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian ... 55

1. Deskripsi Subyak Penelitian ... 55

2. Deskripsi Obyek penelitian ... 56

(7)

B. Deskripsi Hasil ... 61 1. Motif yang membuat remaja desa Gampang senang

menonton serial Mahabharata ... 62 2. Kecenderungan remaja desa gampang menonton

serial Mahabharata ... 72 BAB IV ANALISIS DATA

A. Hasil Temuan Penelitian ... 86 1. Temuan Penelitian Tentang Hasil Temuan Tentang Motif

yang membuat remaja di desa Gampang senang menonton

serial Mahabharata ... 86 2. Temuan Penelitian Tentang Kecenderungan remaja di

desa Gampang dalam menonton serial Mahabharata... 91 B. Konfirmasi Dengan Teori ... 94

1. Motif yang membuat remaja di desa Gampang senang

menonton serial Mahabharata dalam teori Fenomenologi ... 96 2. Kecenderungan remaja di desa Gampang menonton serial

Mahabharata dalam teori fenomenologi ... 103

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 110 B. Saran ... 112 DAFTAR PUSTAKA

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya media televisi lahir karena perkembangan

teknologi. Televisi berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi

itu sendiri dan mampu menyentuh kehidupan manusia.

Dalam buku Komunikasi massa (Sebuah Analisis Media Televisi)

yang ditulis oleh Wawan Kuswandi pada tahun 1996, dijelaskan bahwa

televisi lahir pada tahun 1883-1884. Bermula dari ditemukannya

Electrische Teleskop sebagai perwujudan gagasan seorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) bernama Paul Nipkov, untuk mengirim gambar

melalui udara dari tempat satu ke tempat yang lain, yang pada akhirnya

Nipkov diakui sebagai ‘bapak’ televisi.1 Tak berapa lama setelah itu

Televisi sudah banyak dikenal oleh masyarakat, dan televisi yang awalnya

dipandang sebagai barang mainan/ sesuatu yang memberikan sumbangan

terhadap kehidupan sosial kemudian menjadi alat pelayanan. Dengan

demikian televisi akan banyak memberikan pengaruh-pengaruh dalam

kehidupan manusia, bisa dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,

bahkan pertahanan dan keamanan Negara.

Dalam kehidupan sehari-hari, televisi menjadi salah satu media

yang tidak bisa terlewatkan oleh khalayak. Televisi merupakan salah satu

1

(9)

2

media yang menayangkan berbagai hiburan kepada masyarakat, salah

satunya yaitu sinetron. Program penayangan sinetron di televisi

nampaknya mendapat respon positif dari khalayak. Banyak dari khalayak

media yang senang menonton sinetron di Televisi. Sinetron menjadi labih

marak dan lebih digemari oleh khalayak karena berperan sebagai sarana

baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan, manyajikan cerita,

peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lainnya kepada

masyarakat umum .

Sinetron (sinema elektronik) adalah istilah untuk serial drama

sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Sinetron pada

umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai

konflik berkepanjangan.2 Sinetron berbeda dengan film. Sinetron biasanya

membutuhkan beberapa seri atau episode berhari-hari untuk sampai pada

akhir cerita, sedangkan film hanya membutuhkan kurang lebih 2 jam

untuk sampai pada akhir cerita.

Menurut Onong Uchjana, film adalah cerita singkat yang

ditampilkan dalam bentuk gambar dan suara yang dikemas sedemikian

rupa dengan permainan kamera, teknik editing, dan scenario yang ada

sehingga membuat penonton terpesona.3 Film biasanya di buat untuk

diputar di layar lebar, sedangkan sinetron di buat untuk ditayangkan di

televisi.

2

Amareta-pawilia.blogspot.com. diakses pada hari selasa, 12-05-2015, pukul 09.02 Wib. 3

(10)

3

Kehadiran Sinetron membuat khalayak tidak merasa kesepian

dengan waktu luang di luar jam kerja mereka dan mereka juga dapat

menikmati waktu senggang mereka bersama keluarga secara hemat dan

sehat. Oleh karenanya banyak stasiun televisi yang kini berlomba-lomba

untuk menggarap sinetron semenarik mungkin agar diminati oleh khalayak

serta mendapat rating yang tinggi. Rating adalah data kepemirsaan televisi, atau data dari hasil pengukuran kuantitatif. Rating bisa dikatakan

sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan

sebagai prosentase dari kelompok sampel atau potensi total. Suatu

program acara televisi yang mendapat rating tinggi menandakan bahwa program acara tersebut sangat diminati oleh khalayak, sebaliknya

rendahnya rating suatu program televisi menandakan rendahnya minat

khalayak pada program televisi tersebut.

Jika melihat kondisi sekarang ini, program acara televisi yang

mendapat rating tinggi kebanyakan adalah program yang mengandung unsur hiburan di dalamnya, termasuk sinetron. Walaupun terkadang

program acara tersebut tidak mengandung unsur yang mendidik.

Dari sekian banyak program acara yang tayang di televisi, sinetron

Serial Mahabharata merupakan salah satu serial yang sangat di minati oleh

khalayak. Serial ini tayang di stasiun televisi ANTV mulai hari senin

sampai sabtu pukul 20.30 sampai 21.00 WIB. Serial Mahabharata ini

banyak menarik minat pemirsa. Hal ini bisa disebabkan Dubbing bahasa

(11)

4

monoton. Pihak ANTV ternyata tepat mengambil lagkah untuk

menayangkan sinetron Mahabharata, karena mendapat respon positif dari

khalayak dan mendapat rating yang melonjak.

Serial Mahabharata pertama kali tayang di stasiun televisi ANTV

pada tanggal 17 maret 2014 pukul 20.30. Serial ini menceritakan konflik

para Pandawa Lima dengan Kurawa, yakni saudara sepupu mereka yang

berjumlah seratus orang. Puncak dari konflik ini berujung pada perang

Bharatayudda (perang yang memperebutkan kerajaan Bharata) yang

berlangsung di medan Kurusetra. Peperangan diawali dengan aksi judi

dimana kaum Pandawa kalah. Kekalahan ini menyebabkan mereka harus

mengembara di hutan belantara selama dua belas tahun. Setelah itu, pada

tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan Kurawa, para Pandawa harus

menyembunyikan diri di tempat tertentu. Namun para Pandawa

memutuskan untuk bersembunyi di istana raja Matsyapati. Pada tahun

berikutnya, para Pandawa keluar dari persembunyian dan memperlihatkan

diri di muka umum lalu menuntut hak mereka kepada Kurawa. Namun

tuntutan mereka tidak dipenuhi kurawa hingga terjadi perang

Bharatayudda. Peperangan ini berlangsung selama delapan belas hari dan

dimenangkan oleh Pandawa4 .

Melalui cerita yang menarik serta aktor yang mendukung membuat

sinetron Mahabharata semakin digemari oleh khalayak. Ada sebuah desa

yang sebagian warganya sangat gemar menonton Serial Mahabharata.

4

(12)

5

Desa itu adalah desa Gampang. Desa ini berada di kecamatan Prambon

kabupaten Sidoarjo. Semua warga desa ini beragama islam dan mayoritas

sangat antusias dalam hal keagamaan. Kecenderungan warga dalam

menonton serial mahabharata tidak terjadi pada orang dewasa saja,

melainkan para remaja dan anak-anak. Namun dalam penelitian ini peneliti

lebih memfokuskan kepada remajanya. Karena pada umumnya para

remaja sangat menyukai sinetron yang bertemakan anak muda, cinta, atau

film yang sesuai dengan stile mereka seperti film Korea, tapi mengapa para remaja desa ini sangat menyukai serial Mahabharata yang merupakan

sinetron tentang sejarah dan kebanyakan digemari oleh orang dewasa atau

bahkan orang tua. Setiap harinya sebagian dari meraka selalu

menyampatkan waktu mereka hanya untuk menonton serial tersebut.

Setiap Mahabharata tayang di stasiun Televisi ANTV, warga desa

Gampang terutama para Remajanya yang senang dengan serial tersebut

tidak mau ketinggalan untuk menontonnya walaupun hanya satu episode

saja. Sebelum Mahabharata tayang di ANTV, sebagian warga yang senang

menontonnya sudah siap menanti di depan televisi mereka

masing-masing. Terkadang tidak hanya menyaksikan serial tersebut sendirian, tapi

mereka menyaksikan bersama-sama dengan orang tua, saudara, atau teman

mereka. Ketika ada satu episode saja yang terlewatkan, mereka akan

bertanya kepada yang lain bagaimana jalan cerita dari episode yang

terlewatkan tersebut, ada yang rela mencari file video sinetron

(13)

6

sampai menonton sinetron Mahabharata di Youtube. Bahkan ketika ada acara rutinan di desa yang pulangnya sekitar pukul 21.00 , ada sebagian

dari mereka yang cepat-cepat pulang seusai acara tersebut agar ia bisa

menonton serial Mahabharata. Bahkan ada sebagian dari mereka rela tidur

larut malam demi menonton sinetron Mahabharata di laptop mereka,

seakan-akan mereka telah kecanduan dengan kelanjutan sinetron tersebut.

Pernah suatu ketika peneliti mengikuti kegiatan yang ada di Desa

Gampang, yang kebetulan banyak dihadiri para remaja desa tersebut.

Sebelum acara dimulai ada segerombolan remaja putri yang sedang asyik

berbincang-bincang dengan teman-temannya, seperti sedang berdiskusi.

Akhirnya peneliti mendekati para remaja putri yang berkumpul tersebut

dan ikut dalam perbincangan mereka. Ternyata yang sedang mereka

perbincangkan tak lain adalah sinetron serial Mahabharata yang tayang di

televisi ANTV.

Dari kenyataan di atas, timbul pertanyaan di hati peneliti,

Sebenarnya apa yang membuat warga desa Gampang, khususnya para

remanja senang nenonton serial Mahabharata?, Apakah mereka

menyukainya dari segi Aktor, budaya, sejarah, latar, atau agamanya?.

Itulah yang mendorong peneliti untuk membuat judul “Motif menonton

serial Mahabharata di ANTV (Studi deskriptif Remaja di Desa Gampang,

(14)

7

B. Rumusan Masalah

1. Apa motif remaja desa Gampang Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo

menonton serial Mahabharata?

2. Bagaimana kecenderungan remaja desa Gampang, Kec. Prambon Kab.

Sidoarjo dalam menonton serial Mahabharata?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan motif yang membuat remaja desa Gampang,

Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo menonton serial Mahabharata.

2. Untuk menjelaskan kecenderungan Remaja desa Gampang, kec.

Prambon, kab. Sidoarjo dalam menonton serial Mahabharata.

D. Manfaat Penelitian

Manfaaat penelitian ini antara lain:

1. Manfaat teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu

komunikasi, khususnya berkaitan dengan motif yang mendorong

seseorang menonton televisi yang dikaitkan dengan teori-teori

komunikasi melalui metode penelitian kualitatif.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

khalayak media massa dalam melihat motif dan kecenderungan

(15)

8

juga diharapkan menambah dan memperluas pengetahuan sejarah

tentang cerita Mahabharata yang sudah ada dan telah menyebar luas di

masyarakat.

E. Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mencoba mencari

referensi sebagai acuan atau rujukan mengenai tema yang dikaji oleh

peneliti. Salah satu referensi yang dijadikan acuan adalah penelitian

berbentuk skripsi yang berjudul “Motif menonton acara kejamnya dunia di

Trans TV (studi deskriptif ibu-ibu rumah tangga di kelurahan Rungkut

Kidul)” yang dilakukan oleh Nur Kusuma Rini, Nim: B06303021,

mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel

Surabaya pada tahun 2007. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui

motif ibu rumah tangga di daerah Rungkut Kidul dalam menonton acara

kejamnya dunia. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan

menggunakan metode deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori Uses

And Gratification, menggunakan pendekatan fenomenologi, dan

menggunakan analisis Induktif. Hasil dari penelitian terdahulu antara lain,

motif ibu-ibu rumah tangga di kelurahan rungkut kidul menonton acara

kejamnya dunia di Trans TV adalah untuk mengisi waktu luang yang

mereka punya setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya, sehingga untuk

menghilangkan kejenuhan, mereka mencari hiburan dan informasi melalui

(16)

9

“Motif menonton serial Mahabharata di ANTV (Studi deskriptif Remaja di

Desa Gampang, kec. Prambon, Kab. Sidarjo)”. Adapun teori yang

digunakan dalam penelitian yang sekarang adalah teori Fenomenologi

dengan menggunakan analisis model Alur. Penelitian terdahulu dengan

penelitian yang sekarang mempunyai beberapa persamaan, antara lain:

sama-sama menggunakan pendekatan fenomenologi dan berjenis

penelitian kualitatif.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Gigih Setyo Wibowo (NPM.

0443010368) pada tahun 2010 yang berjudul Motif Ibu Rumah Tangga

Dalam Menonton Tayangan Acara Supernanny di Metro TV( Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga di Surabaya terhadap Tayangan

Acara Supernanny di Metro TV). Penelitian ini berbentuk Skripsi yang

diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pada

Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur. Penelitian ini menaruh perhatian pada apakah

motif ibu rumah tangga yang memiliki kasus tentang kenakalan anak dan

yang sulit diatur dalam menonton sebuah tayangan Acara Supernanny di

Metro TV. Penelitian Gigih Setyo Wibowo ini didasarkan pada bagaimana

cara mengatasi kenakalan anak dengan cara yang benar, efektif, efisien,

dan tidak mempengaruhi perkembangan psikologis anak. Hasil dari

penelitian ini adalah tidak semua acara yang ada di dalam tayangan acara

Supernanny di MetroTV dibutuhkan, diterima, dan diminati oleh para ibu

(17)

10

gratification dan berjenis penelitian kuantitatif . Sedangkan metode analisis datanya menggunakan tabel frekuensi data dari hasil kuesioner.

Persamaan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Gigi Setyo Wibowo

dengan penelitian yang sekarang adalah sama-sama bertujuan untuk

mencari motif apa yang membuat khalayak menonton televisi.

Selain penelitian yang dilakukan oleh Nur Kusuma Rini dan Gigih

Setyo Wibowo, penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Elizabeth

Nisca Wain, NPM. 0743010217, pada tahun 2011, dari Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran”, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

judul penelitiannya adalah Motif Anak Dalam Menonton Tayangan

Program Opera Anak ( Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Anak

SD di Surabaya dalam Menonton Tayangan Program Acara Opera Anak di

Trans 7). Bentuk penelitiannya berupa Skripsi. Penelitian ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui motif anak SD di Surabaya dalam

menonton tayangan program acara Opera Anak di Trans 7. Pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uses and Gratification, dengan

metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

motif yang mendominasi anak-anak Surabaya dalam menonton tayangan

Opera Anak di Trans 7 adalah motif hiburan, motif informasi serta motif

integrasi dan intereksi sosial masuk kategori tinggi sedangkan motif

identitas pribadi masuk dalam kategori sedang. Perbedaannya dengan

penelitian yang sekarang terletak pada teori, metode dan pendekatan yang

(18)

11

Nama peneliti

Nur Kusuma Rini Gigih Setyo Wibowo

Elizabeth Nisca Wain

Judul penelitian

Motif menonton acara kejamnya dunia di Trans TV (studi deskriptif ibu-ibu rumah

tangga di

kelurahan Rungkut Kidul)

berjudul Motif

Ibu Rumah

Tangga Dalam

Menonton

Tayangan Acara

Supernanny di Metro TV( Studi deskriptif tentang motif ibu rumah

tangga di

Surabaya terhadap

Tayangan Acara

Supernanny di Metro TV).

Motif Anak Dalam Menonton

Tayangan Program Opera Anak ( Studi Deskriptif

Kuantitatif Tentang Motif Anak SD di Surabaya dalam Menonton

Tayangan Program Acara Opera Anak di Trans 7).

Jenis Penelitian penelitian kualitatif penelitian kuantitatif . Penelitian kuantitatif Tujuan Penelitian Untuk

mengetahui motif ibu rumah tangga

di daerah

Rungkut Kidul dalam menonton acara kejamnya dunia.

Untuk mengatasi kenakalan anak dengan cara yang benar, efektif, efisien, dan tidak mempengaruhi perkembangan psikologis anak

untuk mengetahui motif anak SD di Surabaya dalam menonton tayangan

program acara

Opera Anak di Trans 7

Hasil Penelitian

untuk mengisi waktu luang yang

mereka punya

setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya

tidak semua acara yang ada di dalam tayangan acara

Supernanny di MetroTV

dibutuhkan, diterima, dan diminati oleh para ibu rumah tangga di Indonesia.

motif yang

mendominasi

anak-anak Surabaya

dalam menonton tayangan Opera Anak di Trans 7

adalah motif

hiburan, motif informasi serta motif integrasi dan intereksi sosial masuk kategori tinggi sedangkan motif identitas

(19)

12

dalam kategori sedang.

Metode Penelitian

metode deskriptif.

Teori yang

digunakan teori

Uses And

Gratification, menggunakan pendekatan fenomenologi, dan menggunakan analisis Induktif.

metode analisis data

menggunakan tabel frekuensi data dari hasil kuesioner

. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Uses and

Gratification,

dengan metode

deskriptif kuantitatif.

Tahun Penelitian

2007 2010 2011

Bentuk penelitian

Skripsi Skripsi Skripsi

F. Definisi Konsep 1. Motif

Motif adalah implus atau dorongan yang memberi energi pada

tindakan manusia sepanjang lintasan kognitif/ perilaku ke arah

pemuasan kebutuhan.5 Pengertian Motif tidak jauh berbeda dengan

Motivasi. Dari segi Taksonomi, Motivasi berasal dari kata “ Movere”

dalam bahasa latin, yang artinya bergerak. Berbagai hal yang biasanya

terkandung dalam berbagai definisi tentang Motivasi antara lain adalah

keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan dan insentif.

Motif juga didefinisikan sebagai dorongan dalam diri manusia yang

timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi

oleh manusia tersebut.

5

[image:19.595.135.533.111.562.2]
(20)

13

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu motif adalah

keadaan kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan atau menggerakkan

dan motif itulah yang mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap,

dan tindak tanduk seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian

tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi masing-masing

organisasi yang bersangkutan. Karena itulah dapat dikatakan bahwa

bagaimanapun motivasi di definisikan, terdapat tiga komponen

utamanya, yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. 6 Kebutuhan yang

merupakan segi pertama dari motivasi, timbul dari diri seseorang

apabila ia merasa adanya kekuragan dalam dirinya. Segi kedua

motivasi yaitu Dorongan, berorientasi pada tindakan tertentu yang

secara sadar dilakukan seseorang. Dorongan dapat bersumber dari

dalam diri seseorang dan dapat pula bersumber dari luar diri orang

tersebut. Segi ke tiga motivasi adalah tujuan. Dalam teori motivasi,

tujuan adalah segala sesuatu yang menghilangkan kebutuhan dan

mengurangi dorongan. Dengan perkataan lain, mencapai tujuan berarti

mengembalikan keseimbangan dalam diri seseorang, baik yang bersifat

fisiologis maupun yang bersifat psikologis. Berarti tercapainya tujuan

akan mengurangi aatau bahkan menghilangkan dorongan tertentu

untuk berbuat sesuatu.

6

(21)

14

2. Sinetron

Sinetron (sinema elektronik) adalah film cerita yang dibuat

untuk media televisi. Saat ini sinetron merupakan salah satu alternatif

hiburan yang banyak diminati masyarakat. Keberadaan sinetron

biasanya ditentukan oleh rating, bila ratingnya naik, maka episodenya

bisa diperpanjang, dibuat berseri atau jam tayangnya ditambah.

Sinetron merupakan sebuah karya cipta budaya yang merupakan

media komunikasi massa yang dapat dipandang dan didengar, dibuat

berdasarkan sinematografi dengan direkam melalui proses elektronik

dan ditayangkan melalui stasiun penyiaran televisi. Sinetron bisa juga

disebut sebagai film yang dibuat khusus untuk penayangan di media

elektronik, seperti televisi.7

3. Serial Mahabharata

Mahabharata adalah sebuah cerita legendaris yang cerita aslinya

di tulis oleh Began Viasi dari india. Dan di tulis dalam bahasa

sansekerta. Cerita ini bercorakkan ajaran Hindi. Di dalam ceritanya

syarat dengan ajaran Hindu, mitos-mitos Hindu dan segala hal yang

berhubungan dengan agama Hindu.8

Serial Mahabharata pertama kali tayang di stasiun televisi

ANTV mulai tanggal 17 maret 2014, pukul 20.30. Serial ini adalah

sinetron di India yang kemudian ditayangkan di Indonesia. Serial

7

Departemen pendidikan nasional, Kamus Besar bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 1070

8

(22)

15

Mahabharata menceritakan mengenai asal-usul penyebab perang

Bharatayudda (peperangan antara Pandawa dengan Kurawa yang

berlangsung selama delapan belas hari), perebutan kekuasan kerajaan

Hastina Pura, Janji Bhisma untuk membela kerajaan Hastina dari

siapapun, kisah Dewi Drupadi yang ingin ditelanjangi oleh Duryodana

tapi pada akhirnya dengan kesaktian Sri Krisna baju yang dikenakan

Drupadi tidak pernah habis dibuka, sampai kebijaksaan Sri Krisna

memberikan nasehat kepada para Pandawa saat peperangan melawan

Kurawa.

4. ANTV

ANTV atau Andalas televisi adalah salah satu stasiun televisi

swasta yang dikelola oeh PT Cakrawala Andalas televisi dan dimiliki

bersama antara group perusahaan Bakri dan Husada. Di awal siaran

percobaannya, banyak kendala yang dihadapi oleh ANTV. Peresmian

stasiunnya di kota Lampung dengan waktu mengudaranya cukup lama.

Liputan Sidang Umum MPR 1993 merupakan siaran awal percobaan

ANTV. Siaran ANTV di Jakarta dipancarkan dari gedung Mulia

Centre di daerah kuningan Jakarta Selatan. Pada awalnya siaran ANTV

menggunakan Transponder Palapa B-4, kemudian menggunakan

Palapa B-2p seperti stasiun televisi swasta lainnya.9

ANTV menayangkan serial Mahabharata pertama kali pada

tanggal 17 maret 2014 pukul 20.30 WIB, kemudian mulai tanggal 20

(23)

16

juli 2014 berubah jam tayangnya menjadi jam 21.00 WIB, karena ada

serial The Adventure Of Hatim pada jam 20.30 WIB.

5. Remaja

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari

masa awal anak hingga masa awal dewasa, pada usia kira-kira 10

hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.

Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan

berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh dan

perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,

perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada

perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat

menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan

semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.10

6. Desa Gampang

Desa Gampang merupakan salah satu desa yag ada di kecamatan

Prambon kabupaten Sidoarjo. Desa ini terbagi menjadi 8 RT dan 2

RW. Sebagian besar warganya aktif dalam bidang keagamaan,

terutama para remajanya. Selain pendidikan formal, warga desa ini

juga sangat memprioritaskan pendidikan nonformal bagi anak-anak

mereka. Pendidikan nonformal yang dimaksud disini adalah

pendidikan diniyah, seperti mengaji. Itu sebabnya anak-anak di desa

ini tumbuh menjadi remaja yang agamis dan berakhlaqul karimah.

10

(24)

17

Hampir seluruh warga di desa ini bisa membaca Al-Qur’an, termasuk

para remajanya.

Remaja di desa Gampang sangat aktif dalam berorganisasi.

Baik organisasi yang bersiat umum maupun yang bersifat keagamaan.

Mereka aktif dalam organisasi yang ada di desa mereka, seperti karang

taruna (Kartar), dan IPNU/ IPPNU. Selain itu mereka juga aktif dalam

kegiatan rutinitas yang ada di desa mereka, seperti mengikuti

khataman rutin pada setiap hari sabtu dan mengikuti kegiatan diba’

pada setiap hari minggu. Dalam organisasi IPNU/ IPPNU mereka juga

aktif dalam kegiatan Istighotsah, Manaqib, pembacaan Maulid Diba’,

dan Khitobah.

Setiap tanggal 17 Agustus para remaja desa Gampang selalu

mengadakan kegiatan di desa mereka. Begitu juga setiap ada momen

PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), para remaja desa ini juga selalu

mengadakan kegiatan, entah itu hanya melibatkan anggota organisasi

mereka atau melibatkan masyarakat umum.

G. Kerangka Pikir Penelitian

Untuk memotret motif remaja desa Gampang yang senang

menonton serial Mahabharata, peneliti menggunakan teori fenomenologi.

(25)

18

Fenomenologi (phenomenology) menggunakan pengalaman langsung sebagai cara untuk memahami dunia.11

Aliran fenomonologi lahir sebagai reaksi metodologi positivistik

yang diperkenalkan oleh Comte. Pendekatan positivisme ini selalu

mengandalkan seperangkat fakta sosial yang bersifat obyektif, atau gejala

yang tampak secara kasatmata. Dengan demikian, metodologi ini

cenderung melihat fenomena hanya dari kulitnya, dan kurang mampu

memahami makna di balik gejala yang tampak tersebut. Sedangkan

fenomenologi berangkat dari pola pikir subyektivisme , yang tidak hanya

memandang dari suatu gejala yang tampak, akan tetapi berusaha menggali

makna gejala itu. 12

Alfred Schutz meupakan salah satu orang yag mendalami teori

fenomenologi, ia mengoreksi konsep pendekatan verstehen yag diperkenalkan oleh Max Weber. Pendekatan tersebut bertujuan untuk

memahami makna tindakan seseorang, dengan berasumsi bahwa seseorang

dalam bertindak tidak haya sekedar melaksanakan, tetapi juga

menempatka diri dalam lingkungan berpikir dan peilaku orang lain.

Konsep pendekatan ini lebih mengarah pada suatu tindakan bermotif pada

tujuan yang hendak dicapai atau in order to motive. Pendekatan yang

diperkenalkan oleh Max Weber tersebut mendapat koreksi dari Alfred

Schutz, menurut Schutz tindakan subyektif para aktor tidak muncul begitu

saja, tetapi ia ada melalui proses panjang untuk dievaluasi dengan

11

Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa (jakarta: Kencana, 2013) hlm. 39 12

(26)

19

mempertimbangkan kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan norma etika atas

dasar tingkat kemampuan pemahaman sendiri sebelum tindakan itu

dilakukan. Dengan kata lain sebelum masuk pada tataran in order to motive , menurut Schutz ada tahapan because motive yang

mendahuluinya.13

13Ibid. Hlm.134

Motif

Remaja desa Gampang

Rasionalitas menonton

Serial Mahabharata Latar kultur

Serial

Mahabharata

Aktor Setting

Sosial Film Alur

cerita

(27)

20

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

Fenomenologi, Pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa

dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam

situasi-situasi tertentu dan berusaha untuk masuk kedalam dunia

konseptual para subyek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga

peneliti mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang

dikembangkan oleh subjek penlitian di sekitar peristiwa dalam

kehidupannya sehari-hari.

b. Jenis penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

kualitatif, yakni sebuah prosedur penelitian yang memahami

realitas sosial dengan menekankan empathy dan emic serta interaksi dialektis antara peneliti dan informan guna

merekonstruksi realitas yang diteliti. Kualitatif merupakan Metode

yang menekankan pada pemahaman (verstehen) tentang masalah- masalah yang ada dalam realitas sosial.14

14

(28)

21

2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian

a. Subyek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah

remaja desa Gampang, Prambon, Sidoarjo. Penentuan subyek

penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik sampling

(purposive sampling), yaitu: penelitian mengambil anggota sampel

diserahkan pada pertimbangan pengumpul data yang menurutnya

sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.15

b. Obyek penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah motif yang membuat

remaja desa Gampang suka menonton serial Mahabharata yang

tayang di stasiun televisi ANTV.

c. Lokasi penelitian

Lokasi yang dipilih oleh peneliti sebagai lokasi penelitian

adalah desa Gampang, kecamatan Prambon, kabupaten Sidoarjo.

3. Jenis dan Sumber Data

Dalam hal untuk keakuratan data, penelitian ini digali dari

beberapa jenis dan sumber data, antara lain:

15

(29)

22

a. Jenis Data

1). Data Primer

Data primer yang merupakan data pokok dari

penelitian ini merupakan data yang diperoleh secara langsung

dari penelitian perorangan, kelompok dan organisasi.16

Data primer ini diperoleh dari hasil wawancara

dengan informan mengenai motif dan kecenderugan remaja

di desa Gampang dalam menonton serial Mahabharata dan

diperoleh dari hasil observasi di lapangan.

2). Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

kedua atau sumber sekunder.17 Dan segala data yang

mendukung hasil penelitian. Data ini diperoleh dari beberapa

referensi atau bacaan-bacaan yang ada dan mendukung

penelitian ini.

b. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi sumber

data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini yang dimaksud

sumber data primer adalah informan yang sudah dipilih karena

dapat memberikan data terkait tujuan penelitian.

16

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hlm. 29

17

(30)

23

Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah

data primer. Sumber data ini dipilih dengan tujuan dapat menjadi

pelengkap dan pendukung sumber data primer. Data yang dicari

adalah data perihal motif warga desa Gampang menonton serial

Mahabharata.

4. Tahap-Tahap Penelitian

Ada 3 tahapan yang dilaksanakan dalam proses penelitian ini,

yaitu:

a. Pra lapangan

Tahap ini merupakan tahapan persiapan sebelum melakukan

penelitian, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1). Menyusun Rancangan Penelitian

Penelitian ini diawali dengan menentukan objek yang

akan dijadikan penelitian, membuat rumusan masalah yang

akan diteliti dari fenomena yang ada di lapangan, serta segala

hal yang diteliti terkait metodologinya dalam proposal

penelitian.

2). Mengurus Perizinan

Setelah proposal penelitian disetujui, dilanjutkan

dengan mengurus surat izin penelitian untuk melakukan

wawancara atau penggalian serta observasi data-data yang

(31)

24

b. Penelitian atau pelaksanaan lapangan

Sebelum melakukan wawancara lapangan, penulis

melakukan observasi lapangan terlebih dahulu yakni memahami

latar penelitian dan persiapan diri, meliputi:

1) Klasifikasi data dalam tahapan ini peneliti melakukan

identifikasi identitas subjek penelitian.

2) Melakukan pendekatan kepada informan dalam penelitian serta

melakukan pengamatan secara langsung seputar data.

3) Membuat pedoman wawancara seputar hal-hal yang ingin

diteliti.

c. Berperan sambil mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang

valid dan peneliti mewawancarai subyek penelitian tentang motif

dan kecenderungan menonton serial Mahabharata.

d. Laporan

Setelah tahap lapangan selesai, penulis membuat serta

menyusun laporan yang berisi kegiatan yang telah dilakukan dalam

bentuk tulisan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan sebuah penelitian, teknik pengumpulan data

merupakan sebuah langkah yang sangat penting, karena tanpa upaya

(32)

25

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data, diantaranya adalah wawancara mendalam,

observasi dan dokumentasi.

a. Wawancara mendalam

Teknik wawancara (interview) adalah teknik pemcarian

data/ informasi mendalam yang diajukan kepada responden /

informan dalam bentuk pertanyaan susulan setelah teknik angket

dalam bentuk pertanyaan lisan.18 Sedangkan menurut Soehartono

wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung kepada responden dicatat atau direkam

dengan alat perekam.19

Banyak keuntungan dengan menggunakan teknik

wawancara, salah satunya adalah wawancara dapat digunakan

pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis, jika ada

pertanyaan yang masih belum dipahami oleh informan,

pewawancara bisa segera menjelaskannya, pewawancara bisa

mengecek kebenaran jawaban responden dengan melihat wajah

atau gerak-gerik responden. Namun sebelum melakukan

wawancara sebaiknya pewawancara terlebih dahulu menyiapkan

panduan wawancaranya agar proses wawancara dapat berjalan

lancar dan terarah.

18

(33)

26

Wawancara mendalam merupakan suatu cara

mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap

muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran

lengkap tentang topik yang teliti. Wawancara mendalam dilakukan

secara intensif dan berulang-ulang. pada penelitian kualitatif,

wawancara mendalam menjadi alat utama yang dikombinasikan

dengan observasi partisipasi.20

b. Observasi Partisipan

Observasi partisipan yaitu peneliti melakukan penelitian

dengan cara melibatkan diri secara langsung di obyek penelitian.

Penelitian ini dapat memperoleh data relative lebih akurat dan

lebih banyak, karena peneliti secara langsung mengamati perilaku

dan kejadian atau peristiwa di tempat penelitian tersebut.21

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi, yakni penelusuran dan perolehan data

yang diperlukan melalui data yang telah tersedia, biasanya berupa

data statistik, agenda kegiatan, produk keputusan dan kebijakan

dan lain sebagainya. Data yang bersifat dokumen biasanya

difokuskan pada masalah penelitian. Menurut Meleong, (1996:161)

bahwa dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat

20

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. 1, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2001), hlm. 110

(34)

27

dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk

meramalkan.22

6. Teknik Analisis Data

Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah mengumpulkan

data adalah menganalisis data. Teknik analisis data terdiri dari tiga alur

kegiatan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan

kesimpulan/verifikasi. 23

a. Reduksi Data

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyerdehanaan, pengabstrakan, dan

transformasi data ‘kasar’ yang muncul dari catatan-catatan tertulis

di lapangan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus

selama penelitian berlangsung.

b. Display Data/penyajian data

Dispaly data / penyajian data adalah sekumpulan informasi

tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data biasanya

dalam bentuk teks naratif.

c. Verifikasi

Menarik kesimpulan / verifikasi adalah peneliti mulai

mencari arti tentang data-data yang dikumpulkan, menyimpulkan

dan memverifikasi data yang ada.

22Hikmat, Metode Penelitian... hal. 83 23

(35)

28

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk membuktikan bahwasannya peneliti dapat

dipertanggungjawabkan dari segala segi makna diperlukan teknik

keabsahan data, adapun teknik keabsahan data yang digunakan peneliti

ialah:

a. Perpanjangan Keikutsertaan

Teknik ini dilakukan dengan cara memperpanjang waktu

atau masa penelitian dikarenakan untuk mendapatkan data yang

banyak yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut. Hal ini juga

dapat meningkatkan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.

Di dalam suatu penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen

pertama, sehingga keikutsertaan peneliti sangat menentukan.

Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat,

tapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada saat

penelitian24.

b. Ketekunan Pengamatan

Peneliti dalam mengkaji masalah-maslah penelitian, peneliti

harus meneliti secara mendalam memahami persoalan yang

diangkat oleh peneliti. Ketekunan pengamatan bermaksud

menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat

relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan

kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

24

(36)

29

Dengan adanya pengamatan yang berperan serta dalam penelitian

maka akan memperoleh kedalaman data yang bisa disesuaiakan

dengan masalah yang diteliti25.

c. Teknik Diskusi dengan Teman Sejawat

Teknik ini dilakukan dengan cara mendiskusikan data-data

yang telah terkumpul dan analisisnya dengan orang-orang yang

dianggap memahami fokus penelitian yang dikaji.

d. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsaan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pebanding data.

Ada tiga dasar tipe Triangulasi dalam penelitian kualitatif,

yaitu:

1). Triangulasi Data

Triangulasi data adalah penggunaan beragam sumber

data dalam suatu penelitian sampai benar-benar valid. Seperti:

dokumentasi, hasil wawancara, dan hasil observasi.

2). Triangulasi Peneliti

Triangulasi peneliti adalah mengadakan pengecekan

diluar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data,

seperti: pembimbing peneliti bertindak sebagai pengamat.

(37)

30

3). Triangulasi Teori

Triangulasi teori adalah penggunaan berbagai teori

yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang

dikumpulkan sudah memenuhi syarat.

I. Sistematika Pembahasan

Berikut sisitematika pembahasan penelitian yang berjudul Analisis

Motivasi Penghuni kos Meisin menonton film Mahabharata

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini di dalamnya mencakup sub bahasan, antara

lain tentang latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Hasil Penelitian, Kajian Penelitian Terdahulu, Definisi

Konsep, Kerangka Pikir Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika

Pembahasan.

BAB II : KAJIAN TEORITIS

Kajian Teoretis menguraikan tentang beberapa hal yang

menyangkut tentang pembahasan dalam penelitian ini. Bab ini memiliki

dua sub bahasan yaitu: Kajian Pustaka, yang menyangkut pengertian

motif, media televisi, sinetron televisi, serial Mahabharata di ANTV dan

pengertian masa remaja. Sub yang kedua adalah Kajian Teori, menyangkut

(38)

31

BAB III : PAPARAN DATA PENELITIAN

Paparan Data Penelitian ini meliputi subyek, obyek dan lokasi

penelitian serta deskripsi data penelitian.

BAB IV : ANALISIS DATA

Setelah melakukan penelitian maka tahap berikutnya akan

membahas mengenai analisis data dan temuan penelitian.

BAB V : PENUTUP

Bab ini disebut pula bab penutup karena terletak di akhir dan

(39)

32

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Pustaka 1. Motif

Kata “Motif” berasal dari bahasa perancis yang berarti bergerak,

penyebab untuk bergerak, atau sesuatu yang merangsang untuk bergerak.

Dalam bahasa inggris “Motivation” yang dalam bahasa indonesia

“Motivasi”. Dari pengertian tersebut terkandung adanya unsur gerakan

atau dorongan yang selalu berhubungan dengan faktor kebutuhan. 1

Motivasi dapat tumbuh pada diri seseorang karena adanya satu

atau beberapa kebutuhan yang membuat seseorang itu terdorong atau

bergerak untuk melakukan sesuatu dalam usaha memenuhi kebutuhan.

Memotivasi seseorang berarti memberikan pengertian tentang sesuatu

agar orang tersebut mengerti dan tumbuh kesadarannya, menerima dan

terdorong atau tergerak untuk meakukan sesuatu.

Suatu dorongan akan membuat seseorang melakukan sesuatu hal,

ini terjadi karena sistem komunikasi intrapersonal pada diri individu.

Proses komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan

berpikir. Sensasi adalah proses menagap stimuli. Persepsi adalah proses

memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh

pengetahuan baru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi menjadi

1

(40)

33

informasi. Memori adalah proses menyimpan informasi dan

memanggilnya kembali. Berpikir adalah mengolah dan memanipulasikan

informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respon.2

Abraham H. Maslow, seorang yang mendalami teori motivasi

mengemukakan lima kebutuhan manusia yang ia sebut sebagai teori

kebutuhan.

Lima kebutuhan manusia tersebut antara lain:

a) Kebutuhan faali atau fisik

Kebutuhan tubuh untuk mempertahankan hidup, misalnya: makanan,

air, pakaian, kesehatan dan lain sebagainya.

b) Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan untuk mendapatkan keselamatan dan keamanan hidup.

c) Kebutuhan akan cinta, sayang dan aktifitas sosial.

Kebutuhan rasa kasih sayang, pergaulan, kerjasama, persahabatan,

ingin merasakan satu dengan lingkungannya, merupakan kebutuhan

akan cinta, sayang dan aktifitas sosial.

d) Kebutuhan untuk dihargai atau dihormati.

e) Kebutuhan pengembangan pribadi atau aktualisasi diri.

Kebutuhan pengembangan pribadi berhubungan dengan hal-hal yang

menyangkut tingkat perkembangan pribadi supaya mendapat

kedudukan teratas.

2

(41)

34

a. Jenis Motivasi

Ada dua jenis motivasi.

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang,

dorongan atau gerakan untuk melakukan sesuatu yang yang

tidak dipengaruhi oleh faktor lain di luar dirinya.

2) Motivasi ekstrinsik

Motivasi yang timbul pada diri seseorang akibat

pengaruh dari luar dirinya, misalnya: dalam hubungannya

dengan orang lain ataupun karena lingkungan sekitarnya.

b. Fungsi Motivasi

Memotivasi berfungsi untuk mengarahkan, mendorong dan

menggerakkan seseorang atau kelompok untuk melakukan sesuatu.

Hal tersebut ditempuh melalui cara:

1) Mengusahakan terciptanya suatu keadaan yang dapat

menumbuhkan dorongan batin seseorang agar tergerak untuk

bertingkah laku.

2) Memberikan pengertian kepada individu atau kelompok agar

mereka terdorong untuk melakukan sesuatu setelah ia mengerti.

c. Manfaat Motivasi

Beberapa manfaat Motivasi antara lain:

1) Sebagai unsur penggerak atau pendorong

(42)

35

3) Sebagai unsur pengayoman

4) Sebagai unsur penggerak semangat.

d. Bentuk-bentuk Motivasi

1) Motivasi Perorangan

Motivasi perorangan yaitu proses untuk mendorong atau

merangsang individu dengan cara menyebarkan informasi

(pesan) yang mengandung pegetahuan nilai-nilai dengan tujun

agar individu yang bersangkutan melakukannya.

2) Motivasi Kelompok

Motivasi kelompok yaitu motivasi yang ditujukan

kepada sekelompok sasaran yang sama (misalnya pada

kelompok ibu-ibu, generasi muda, bapak-bapak), sehingga isi

pesan yang disampaikan dapat diterima secara bersama-sama

dan serentak.

3) Motivasi massa

Motivasi massa dilakukan terhadap sasaran massa dan

biasanya dilakukan dengan menggunakan media seperti radio,

televisi, dan lain sebagainya.

e. Faktor Pendorong Timbulnya Motivasi

Faktor pendorong adalah faktor yang dapat menimbulkan dan

(43)

36

1) Faktor dalam

a) Kebutuhan manusia

Seseorang akan terdorong untuk melakukan tindakan bila

ada tuntutan kebutuhan.

b) Pengetahuan dan pengalaman

Pengetahuan dan pengalaman seseorang akan menentukan

corak motivasi yang akan kita laksanakan

2) Fator luar

a) Sarana

Sarana merupakan salah satu faktor dan penunjang yang

penting dalam pemberian motivasi, sehingga proses

motivasi dapat berjalan lebih lancar.

b) Imbalan dan tekanan

Imbalan dan tekanan merupakan faktor yang cukup

berpengaruh untuk menimbulkan motivasi.

c) Panutan Tokoh masarakat

Panutan Tokoh masyarakat adalah penteladanan atau sifat

teladan dari pemuka-pemuka masyarakat yang berpengaruh

di suatu daerah tertentu.

2. Media televisi

Menurut Skomis dalam bukunya “Television and society: An incuest and agenda” (1965), dibandingan dengan media massa lainnya

(44)

37

salah satu media yang mempunyai sifat istimewa. Ia merupakan

gabungan dari media dengar dan gambar. Bisa bersifat komulatif,

hiburan, maupun pendidikan, bahkan gabungan dari ketiga unsur di atas.

Televisi menciptakan suasana tertentu, yaitu para pemirsanya dapat

melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk untuk

menyaksikannya. Penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara

komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikn oleh televisi,

akan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat

secara visual.3

Perkembangan teknologi komunikasi massa Televisi memberikan

banyak pengaruh dalam kehidupan manusia. Pengaruh tersebut bisa

dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, bahkan pertahanan dan

keamanan negara. Dengan teknologi televisi yang sekarang ini,

batas-batas negara pun tidak lagi merupakan hal yang sulit untuk diterjang,

melainkan begitu mudah untuk diterobos.

a. Sejarah Televisi

Media televisi lahir karena perkembangan teknologi. Bermula

dari ditemukannya electrische teleskop oleh seorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Nipkov sekitar tahun

1883-1884. 4

Televisi mulai dapat dinikmati oleh publik Amerika Serikat

(AS) pada tahun 1939, namun sempat berhenti ketika terjadi Perang

3

Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa (sebuah analisis media televisi), ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996) Hlm. 8

(45)

38

Dunia II. Tahun 1946 kegiatan dalam bidang pertelevisian mulai

nampak kembali. Pada waktu itu di seluruh AS hanya terdapat

beberapa buah pemancar. Tapi kemudian, karena situasi dan kondisi

yang mengizinkan serta pesatnya perkembangan teknologi, maka

jumlah studio/pemancar televisi pun meningkat.

Masuknya televisi di Indonesia (Jakarta) pada tahun 1962,

bertepatan dengan “The 4th Asian Games” (peristiwa olahraga Asia

ke-4). Ketika itu indonesia menjadi penyelenggara. Peresmian pesta

olahraga tersebut bersamaan dengan peresmian penyiaran televisi

oleh Presiden Soekarno, tanggal 24 Agustus 1962. Televisi yang

pertama muncul pada waktu itu adalah TVRI.

b. Kekuatan media Televisi

Media televisi mempunyai kekuatan dan kelemahan.

Kekuatan media televisi ialah menguasai jarak dan ruang karena

teknologi televisi telah menggunakan elektromagnetik, kabel dan

fiber yang dipancarkan (transmisi) melalui satelit. Sasaran yang

dicapai untuk menjangkau massa, cukup besar. Nilai aktualitas

terhadap suatu liputan atau pemberitaan sangat cepat. Daya rangsang

seseorang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan

oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif). Satu

hal yang paling berpengaruh dari daya tarik televisi ialah bahwa

(46)

39

dan sistematif, sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari isi

pesan dalam menagkap siaran televisi.5

c. Kekurangan media Televisi

Selain mempunyai kelebihan, media televisi juga mempunyai

kekurangan. Kekurangan media televisi adalah bersifat “transitory”,

media televisi terikat oleh waktu tontonan, sedangkan media cetak

dapat dibaca kapan dan di mana saja. Televisi tidak bisa melakukan

kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung seperti media

cetak. Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek

psikologis massa, sedangkan media cetak lebih mengandalkan efek

rasionalitas.

d. Televisi sebagi media massa

Media televisi berkembang begitu cepat seiring dengan

perkembangan teknologi dan informasi. Televisi sebagai media

massa dirasakan sangat besar manfaatnya, dimana suatu peristiwa

yang terjadi di belahan bumi yang berbeda, dalam waktu yang

bersamaan dapat diikuti khalayak di belahan bumi yang lain, dengan

jumlah penonton yang relatif tidak terbatas jumlahnya.

Sebagai media massa, televisi harus memenuhi fungsi media

massa itu sendiri, diantaranya adalah sebagai media penerangan,

(47)

40

sebagai media pendidikan, sebagai media hiburan dan sebagai media

promosi.6

Televisi sebagai media massa dengan kelebihan yang dimiliki

mampu menarik perhatian khalayak media dan mampu menguasai

jarak secara geografis dan sosiologis. Untuk itu media televisi harus

terus menerus berupaya meningkatkan program siarannya dan tak

terlepas dari fungsi dan peranan televisi sebagai media massa. Sesuai

dengan cara menyampaikan pesan informasinya, televisi sebagai

media massa mempunyai proses komunikasi satu arah, artinya si

peneima pesan (komunikan) tidak dapat berhubungan langsung

dengan si pengirim pesan (komunikator). Demikian pula

komunikator pada media televisi tidak bersifat individual melainkan

bersifat kolektif dan massa komunikannya adalah para penontonnya

yang mempunyai karakteristik tersendiri.

e. Dampak media Televisi bagi pemirsa

Sebagaimana media massa lainnya, media televisi berperan

sebagai alat informasi, hiburan, kontrol sosial, dan penghubung

wilayah secara geografis.

Ada beberapa unsur penting dalam media massa, antara lain:

adanya sumber informasi, isi pesan (informasi), saluran informasi

(media), khalayak sasaran (masyarakat) dan umpan balik khalayak

sasaran.

6

(48)

41

Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi psan

media televisi kepada pemirsa, maka pesan itu juga akan

diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa. serta

dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam. Dengan demikian

apa yang diasumsikan televisi sebagai suatu acara yang penting

untuk disajikan bagi pemirsa, belum tentu penting bagi khalayak.

Jadi efektif tidaknya isi pesan itu tergantung dari situasi dan kondisi

pemirsa dan lingkungan sosialnya.

Wawan Kuswandi dalam bukunya yang berjudul Komunikasi

Massa (sebuah analisis media televisi) menyebutkan ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televisi terhadap pemirsa yaitu:7

1) Dampak kognitif, yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa

untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi

yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsa. contoh: acara kuis

di televisi.

2) Dampak peniruan, yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual

yang ditayangkan televisi. Contoh: model pakaian, model

rambut dari bintag televisi yang kemudian digandrungi atau

ditiru secara fisik.

3) Dampak perilaku, yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial

budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan

(49)

42

dalam kehidupan pemirsa sehari-hari. Contoh: sinetron Dokter Sartika yang mengintemalisasikan kesehatan bagi masyarakat.

3. Sinetron Televisi

a. Pengertian sinetron

Sinetron (sinema elektronik) merupakan sinema yang biasa

disiarkan televisi dan sangat dipengaruhi oleh durasi. Sinetron

merupakan wacana atau tiruan dari realitas sosial nyata. Sinetron

menyajikan versi persepsi-persepsi dan hubungan sosial terkini,

mengandung pesan-pesan respon terhadap perubahan

persepsi-persepsi dan hubungan-hubungan sehingga audiens menjadi sadar

atas adanya pilihan-pilihan ganda yang yang kontradiktif. Sinetron

disajikan secara sekilas, bertutur dalam bingkai episodic, konkret

dan dengan cara yang dramatis. Makna-mana hadir secara kontras

dan menyamaratakan makna tanda-tanda (sign) yang saling

bertentangan dengan menggunakan logika ucapan dan visual.8

Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia

sehari-hari yang diwarnai konflik seperti layaknya drama atau

sandiwara, sinetron diwarnai dengan pengenalan para tokoh-tokoh

yang mengawali karakter khas masing-masing. Berbagai karakter

yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar,

sehingga sampai pada titik klimaknya. Akhir dari sinetron dapat

8

(50)

43

bahagia maupun sedih tergantung dari jalan cerita yang ditentukan

oleh sutradara penulis cerita.

b. Tujuan sinetron

1) Sebagai media informasi (jalaludin rahmat)

Yaitu menyebarkan informasi dan menanamkan

pengertian atau pengetahuan yang mendalam tentang bidang

yang diminatinya. Karena film diatur untuk merombak cara

berfikir lama menuju cara berfikir baru.

2) Sebagai media hiburan

Yaitu memberi sajian yang menghibur dan mengandung

gelak tawa atau kesenangan tersendiri tanpa menuntut pemirsa

untuk berfikir lebih panjang. Hiburan merupakan sebuah

kebutuhan bagi masyarakat dan pada kenyataannyatayangan

sinetron adalah hiburan yang tergolong murah meriah dan

mudah diperoleh oleh semua kalangan.

3) Sebagai media pendidikan

Yaitu menyampaikan nilai-nilai pendidikan yang berupa

pesan-pesan moral yang semakin luas penggarapannya dan

semakin baik. Dengan demikian penonton tidak akan meresa

digurui. Hampir semua sinetron (film) memberitahu kita tentang

(51)

44

c. Macam-macam sinetron

Berdasarkan penayangannya, terdapat empat kategori jenis

sinetron yaitu:

1) Sinetron seri

Sinetron seri adalah sinetron yang memiliki banyak

episode, tetapi masing-masing episode tidak memiliki hubungan

sebab akibat. Contoh sinetron rahasia ilahi di TPI, bajaj bajuri di

trans TV

2) Sinetron serial

Sinetron serial adalah sinetron yang memiliki banyak

episode dan masing-masing episode memiliki sebab akibat.

3) Sinetron mini seri

Sinetron mini seri adalah sinetro yang memilik 3 sampi 6

episode saja.

4) Sinetron lepas

Sinetron yang ditayangkan dalam satu episode selesai.

Contoh: FTV.

4. Stasiun Televisi ANTV

ANTV ( singkatan dari Andalas televisi) adalah sebuah stasiun

televisi swasta nasional Indonesia. Stasiun televisi ini awalnya disiarkan

pada 1 Januari 1993 di kota Lampungdan sekitarnya. Bermula dari izin

(52)

45

tahun kemudian, tepatnya tanggal 1 maret 1994, ANTV secara resmi

disiarkan ke seluruh Indonesia dari Jakarta.

ANTV dimiliki oleh konglomerat muda Anindya Bakrie dan

sekarang dikelola oleh Erick Thohir, yang menjadi direktur dari stasiun

televisi ini sekaligus Wakil komisaris utama VIVA.

Stasiun televisi ini pada mulanya di khususkan pada pemirsa

remaja (usia 13-25 tahun) dan pernah menyiarkan acara-acara MTV

Indonesia hingga awal tahun 2000-an, tetapi tahun 2002 stasiun ini

berkembang menjadi stasiun untuk segala usia, sama dengan stasiun

televisi yang lainnya.

a. Visi dan Misi ANTV

Visi:

Visi stasiun televisi ANTV adalah Menjadi saluran televisi

keluarga terbaik untuk seluruh keluarga Indonesia.

Misi:

Misi yang dilakukan oleh ANTV untuk dapat mencapai visi

di atas adalah memberikan program-programberkualitas terbaik

setiap anggota keluarga untuk mendukung pengembagan karakter

Bangsa Indonesia dengan spirit kreatifitas dan inovasi kekuatan

kerjasama tim dan tata kelola perusahaan.

(53)

46

5. Serial Mahabharata di ANTV

Serial mahabharata pertama kali tayang pada tanggal 17 maret

2014 di stasiun televisi ANTV. Tim produser terdiri dari penulis naskah

Bollywood: Salim Khan, penulis dan ahli mitologi: Devdutt Pattanaik,

perancang kostum: Bhanu Athaiya, musisi: Ajay-Atul dan Ismail Darbar,

sutradara laga: Ram Shetty dan desainer lokasi: Omang Kumar, Kasting

serial ini dilakukan oleh Sahil Ansari, Mahesh Chandra Bhatt dan Arun

Mitra.9

ANTV tidak salah memilih serial Mahabharata untuk

ditayangkan, karena film ini mendapat respon yang sangat positif dari

pemirsa. Mereka meyambut baik kehadiran serial mahabharata ini,

sehingga rating yang didapatpun sangat tinggi.

Serial mahabharata tayang di stasiun televisi ANTV mulai hari

senin sampai sabtu pukul 20.30 sampai 21.00 WIB. Para aktornya

terkenal Tampan-tampan dan memiliki bentuk fisik yang menarik dan

begitu juga para aktrisnya yang terkenal cantik-cantik.

Serial ini secara garis besar mengisahkan kehidupan Santanu

(Çantanu) seorang raja yang perkasa keturunan keluarga Kuru dan

bertakhta di kerajaan Barata. Bersama permaisurinya Dewi Gangga,

mereka dikaruniai seorang putra bernama Bisma. Kemudian raja Santanu

menikah dengan Setyawati. Perkawinan Çantanu dan Setyawati

melahirkan dua orang putra, masing-masing Citranggada dan

9

(54)

47

Wicitrawirya. Namun kedua putra ini meninggal dalam pertempuran

tanpa meninggalkan keturunan.

Karena takut punahnya keturunan raja, Setyawati memohon

kepada Bisma agar menikah dengan dua mantan menantunya yang

ditinggal mati oleh Wicitrawirya, masing-masing Ambika dan Ambalika.

Namun permintaan ini ditolak Bisma mengingat sumpahnya untuk tidak

menikah. Akhirnya Setyawati meminta kepada Wiyasa, anaknya dari

perkawinan yang lain, untuk menikah dengan Ambika dan Ambalika.

Perkawinan dengan Ambika melahirkan Destarasta dan dengan Ambalika

melahirkan Pandu. Destarasta lalu menikah dengan Gandari dan

melahirkan seratus orang anak, sedangkan Pandu menikahi Kunti dan

Madrim tapi tidak mendapat anak. Nanti ketika Kunti dan Madrim kawin

dengan dewa-dewa, Kunti melahirkan 3 orang anak masing dengan dewa

Darma lahirlah Yudistira, dengan dewa Bayu lahir Werkodara atau Bima

dan dengan dewa Surya lahirlah Arjuna. Sedangkan Madrim yang

menikah dengan dewa kembar Aҫwin, lahir anak kembar bernama

Nakula dan Sadewa.

Selanjutnya, keturunan-keturuan itu dibagi dua yakni keturunan

Destarasta disebut Kaum Kurawa sedangkan keturunan Pandu disebut

kaum Pandawa. Sebenarnya Destarasta berhak mewarisi takhta ayahnya,

tapi karena ia buta sejak lahir, maka takhta itu kemudian diberikan

kepada Pandu. Hal ini pada kemudian hari menjadi sumber bencana

(55)

48

berlarut-larut, hingga akhirnya pecah perang dahsyat yang disebut

Baratayuda yang berarti peperangan memperebutkan kerajaan Barata.

Nama-nama pemeran Serial Mahabharata antara lain:

1. Saurabh Raj Jain sebagai Prabu Krisna 2. Shaheer Sheikh sebagai Arjuna

3. Pooja Sharma sebagai Drupadi 4. Aham Sharma sebagai Karna 5. Arav Chowdhary sebagai Bisma 6. Praneet Bhatt sebagai Sangkuni 7. Rohit Bharadwaj sebagai Yudistira 8. Saurav Gurjar sebagai Bima 9. Arpit Ranka sebagai Duryudana 10. Vin Rana sebagai Nakula

11. Lavanya Bhardwaj sebagai Sadewa

12. Anoop Singh Thakur sebagai Prabu Destrarastra 13. Riya Deepsi sebagai Dewi Gandari

14. Shafaq Naaz sebagai Dewi Kunti

6. Masa Remaja

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke

dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis namun juga fisik. Bahkan

perubahan-perubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala

primer dalam pertu

Gambar

tabel frekuensi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari pengolahan data yang didapatkan melalui kuisioner yang disebarkan maka dapat disimpulkan bahwa dalam menonton program acara “Music Lyric” di SBO TV sebagian besar

Maka motif secara keseluruhan remaja Surabaya dalam menonton Ftv Sinema Wajah Indonesia di SCTV adalah sedang karena dalam motif Kognitif yang diharapkan tidak sampai pada

Adapun Bentuk kekerasan yang ditiru oleh anak-anak dalam tayangan serial kartun (anime) Boboiboy dengan adanya kekuatan yang keluar dari dalam diri pemain Boboiboy

Teori yang digunakan untuk meneliti motif remaja dalam menonton kuis Happy Song di Indosiar adalah teori Uses and Gratifications yang menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan

Penelitian ini berjudul Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskriptif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan

Hasil dari pengolahan data yang didapatkan melalui kuisioner yang disebarkan maka dapat disimpulkan bahwa dalam menonton program acara “Music Lyric” di SBO TV sebagian besar

Dalam penelitian ini permasalahannya adalah bagaimana kebutuhan remaja sehingga memunculkan motif untuk menonton kuis “Happy Song di Indosiar.Tujuan penelitian adalah untuk