• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan strategi bisnis tempat hiburan berdasarkan analisis swot/tows pada Liquid Next Genertaion : studi kasus Kafe Liquid Next Generation Jl. Magelang KM 5,5 Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penentuan strategi bisnis tempat hiburan berdasarkan analisis swot/tows pada Liquid Next Genertaion : studi kasus Kafe Liquid Next Generation Jl. Magelang KM 5,5 Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN STRATEGI BISNIS TEMPAT HIBURAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT/TOWS

PADALIQUID NEXT GENERATION Studi Kasus : Kafe Liquid Next Generation

Jl Magelang KM 5,5 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Christianus Yanuarto Donny NIM : 022214103

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

(2)
(3)
(4)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Cogita Ergo Sum.

Rene Descrates

perangi sisi buruk dalam diri anda, perangi dengan pencerahan dan kelapangan

j iwa . kemauan untuk bergulat dengan setan membuat para malaikat

bersenandung . "

August Wilson

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

(5)
(6)

ABSTRAK

PENENTUAN STRATEGI BISNIS TEMPAT HIBURAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT/TOWS PADA

LIQUID NEXT GENERATION Studi Kasus : Kafe Liquid Next Generation

Jl. Magelang KM 5,5 Yogyakarta

Christianus Yanuarto Donny Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui situasi eksternal dan internal tempat hiburan yang diteliti. (2) untuk mengetahui strategi apa yang nantinya akan sesuai dan akan digunakan tempat hiburan berdasarkan analisis SWOT/ TOWS.

Penelitian ini merupakan penelitian terapan bersifat deskriptif dengan cara studi kasus pada pihak manajemen kafe Liquid Next Generation. Pengumpulan data dengan melakukan penelitian terhadap data-data perusahaan, dan dari data tersebut kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Sedangkan pengolahan data menggunakan analisis SWOT. Pengklasifikasian dilakukan menggunakan EFAS dan IFAS yang hasilnya akan dijadikan dasar perencanaan strategis berdasarkan Matriks Internal Eksternal. Sedangkan tahap akhirnya/proses pengambilan keputusan menggunakan Matriks QSPM.

(7)

ABSTRACT

FORMULATION OF BUSINESS STRATEGY FOR AN AMUSEMENT CENTER BASED ON SWOT/TOWS ANALYSIS IN LIQUID NEXT

GENERATION

A Case Study at Liquid Next Generation Cafe Jl. Magelang KM 5,5 Yogyakarta

Christianus Yanuarto Donny Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

Objectives of this research were: (1) to indicate both external and internal situation of an amusement center. (2) to indicate which strategy will be suitable and will be used for the amusement center based on SWOT/TOWS analysis.

It was an applied research which is descriptive and is a case study at the Liquid Next Generation Cafe. The data collected were the firm’s data. The data were then analyzed to arrive at conclusions. The data were analyzed using SWOT analysis. A classification was done using EFAS and IFAS matrices. The results would be the fundamental of strategic planning; which were drawn from the Internal-External Matrix. And, in the last stage, decision making was conducted using the QSPM Matrix.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: "Penentuan Strategi Bisnis

Tempat Hiburan Berdasarkan Analisis SWOT/TOWS pada Liquid Next

Generation"

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang

memberikan bimbingan, nasihat, dorongan, dan saran dari permulaan sampai

selesainya penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., sebagai Ketua Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dra.B.R.Diah Utari, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I yang telah sabar

dan menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan, nasihat, dorongan dan

saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

sabar dan menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan, nasihat,

(9)

5. Bapak Judi Setiawan selakuExecutive Director dan Bapak Sapto Ari Cahyadi

selaku owner, juga buat bu Afun dan bu Melisa yang telah mengijinkan saya

untuk melakukan penelitian dan atas bantuan terhadap selesainya skripsi ini.

6. Pihak manajemen kafe Liquid Next Generation yang telah memberikan

banyak bantuan dan masukan yang merupakan pengalaman yang sangat

berharga bagi saya.

7. Teman-teman di Liquid Next Generation mba Lia, mba Inung, mba Rini, mba

Novi, mba Rienang, mas Ames, bang Dempsey, Mr Jonkoping, Mr Kirjoe, Mr

Honest, DJ Glory, mas Bagong, mas Bob, mas Yono, mas Adi, mba Olive,

mas made, mas Roma, mas wahyu, mas Guntur…..thanks for ur helps and the

friendship.

8. Para dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

9. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

10. Kedua Orang Tuaku tercinta dan adik-adik Gusti, Yuyun, Geri, dan si kecil Ita

terima kasih untuk doa, perhatian dan dukungan baik secara materi dan moril

kepada penulis.

11. Teman – teman kos di Brojowikalpo 28B, terima kasih atas kebersamaan dan

dukungannya selama ini.We Rock mAn!!!

12. Senior Amang Gode beserta keluarga besar Manggarai, terima kasih atas

(10)

13. Teman-teman sekampus dan seangkatan: Beben, Juan Ebynem, Ade, beni,

dan lain-lain…. Terima kasih untuk kenangan selama kuliah yang tak akan

terlupakan.

14. Teman-temanku yang lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

terima kasih telah memberi masukan-masukan dan dukungan kepada penulis

serta terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

Yogyakarta, 9 Agustus 2007

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN……… ii

HALAMAN PENGESAHAN………. iii

HALAMAN MOTTO DAN PESEMBAHAN………. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. v

ABSTRAK………...………. vi

ABSRTACT... vii

KATA PENGANTAR...……… viii

DAFTAR ISI………...………. xi

DAFTAR TABEL……… xiv

DAFTAR GAMBAR………... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Batasan Masalah… ... 4

E. Manfaat Penelitian……… 5

(12)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Strategi Perusahaan………... 7

B. Visi dan Misi... 9

C. Tujuan ………... 10

D. Lingkungan Perusahaan ... 11

E. Macam-macam Strategi... 17

F. Analisis SWOT/TOWS ....……... 20

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian………....………. 27

C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ... … 27

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... … 28

F. Sumber Data ... … 29

G. Teknik Analisis Data………...……… 29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran umum kafeLiquid Next Generation ...……… 39

B. Visi, Misi dan Tujuan kafeLiquid Next Generation... ... 41

C. Struktur Organisasi KafeLiquid Next Generation... 41

D. Personalia... 47

E. Produksi dan Operasi... 53

(13)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Pertama (Input Stage)... 66

B. Tahap Kedua (Matching Stage)... 99

C. Tahap Ketiga (Decision Stage)... 100

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Kesimpulan………... 104

B. Saran...………. 105

C. Keterbatasan Penelitian…...………... 107

DAFTAR PUSTAKA... .. 108

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1 EFAS…… ... 31

Tabel III.2 IFAS…..…... 33

Tabel III.3 Matriks Internal Eksternal... 33

Tabel III.4 Bentuk Dasar QSPM... 35

Tabel IV.1 Jumlah Karyawan kafeLiquid Next Generation... 48

Tabel IV.2 Jumlah Karyawan kafeLiquid Next Generation……… ... 48

Tabel V.1 Jumlah Sponsor kafeLiquid Next Generation... 67

Tabel V.2 Pengeluaran Masyarakat DIY Tahun 2001-2005... 69

Tabel V.3 Distribusi Pendapatan Masyarakat DIY... 70

Tabel V.4 Inflasi... 71

Tabel V.5 Laporan Keuangan Januari-Juni 2007... 82

Tabel V.6 EFAS Matrix periode Januari-Juni 2008... 91

Tabel V.7 IFAS Matrixperiode Januari-Juni 2008... ... 99

Tabel V.8 Matriks Internal Eksternal... 100

Tabel V.9 Tabulasi Perhitungan QSPM... 101

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1 Matriks Internal Eksternal... 25

Gambar II.2 Matriks QSPM... 26

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia hiburan di Indonesia khususnya Yogyakarta

dalam beberapa tahun terakhir sangat signifikan. Memasuki tahun 2000

jumlah tempat hiburan malam di wilayah Yogyakarta semakin banyak

jumlahnya. Sehingga Yogyakarta yang dikenal dengan sebutan kota

pendidikan secara perlahan juga dikenal sebagai kota hiburan. Hal ini

dibuktikan dengan semakin banyak kafe yang masing-masingnya mempunyai

pelanggannya sendiri. Menurut keputusan wali kota Surakarta no.11 tahun

2001 pasal 1 adalah: kafe adalah usaha komersil yang ruang lingkup

kegiatannya menyediakan pelayanan makanan dan minuman ringan disertai

fasilitas musik dengan pemain tunggal atau tape recorder dan tanpa tempat

melantai atau menari, diperuntukkan bagi bagi orang yang telah beumur di

atas 17 tahun.

Walaupun demikian konsep kafe telah berkembang dari pengertiaan

ini; sekarang kafe telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas sepertilive band,

berbagai jenis racikan minuman beralkohol, dan sebagainya. Sebagai bukti

perkembangan kafe di Yogyakarta berikut beberapa yang muncul setelah

tahun 2000 yaitu, Liquid Next Generation, Caesar, TJ s, Bosche VVIP Club,

(17)

tempat hiburan yang telah ada sebelumnya seperti, Pappilon, JJ, Goedang,

Java Café dan beberapa lagi lainnya dengan konsumennya masing-masing.

Munculnya berbagai tempat hiburan di Yogyakarta tidak terlepas dari

banyaknya jumlah mahasiswa dan wisatawan yang menjadikan Yogyakarta

sebagai tempat tujuan kuliah dan sebagai tempat liburan. Para mahasiswa

dipandang sebagai pasar potensial oleh para pengelola tempat hiburan.

Berbagai faktor lain juga menjadi penyebab menjamurnya berbagai tempat

hiburan seperti berubahnya gaya hidup masyarakat (mahasiswa,

komunitas-komunitas seperti,reggae,punk, dsb). Beberapa tahun sebelumnya, kafe lebih

merupakan tempat hiburan yang hanya dinikmati oleh sebagian orang,

kebanyakan lebih tertarik untuk bergabung dalam komunitas tertentu. Pada

saat itu lebih didominasi oleh pelaksanaan pentas musik di kampus seperti

yang sering dibuat oleh USD, Atma Jaya, UPN, UNY, UII dan kampus

lainnya-setidaknya dalam sebulan ada dua kali even musik-.

Jumlah tempat hiburan yang semakin banyak mengakibatkan para

pelaku bisnis berusaha untuk memiliki konsumennya sendiri. Masing-masing

kafe menjalankan strateginya dengan berbagai program seperti, ladies night,

buy one get one free, university party, dan sebagainya. Karena ini penentuan

strategi merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam persaingan bisnis dunia

hiburan.

Analisis situasi merupakan awal dari proses perumusan strategi. Para

manager strategis dipacu untuk menemukan kesesuaian strategis antara

(18)

Menurut J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen (2003: 93) analisis

SWOT/TOWS merupakan akronim daristrengths, weaknesses, opportunities,

dan threats dari organisasi, yang kesemuanya merupakan faktor-faktor

strategis.

Dewasa ini analisis SWOT lebih populer dengan sebutan analisis

TOWS karena tiap perusahaan dalam persaingan sekarang ini dituntut untuk

terlebih dahulu memperhatikan/mempelajari ancaman dan peluang yang

merupakan faktor eksternal, kemudian barulah faktor kekuatan dan kelemahan

perusahaan. Analisis SWOT merupakan analisis faktor internal yang terdiri

atas faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan serta faktor eksternal yang

terdiri atas faktor kesempatan dan ancaman perusahaan. Yang dimaksud

dengan faktor kekuatan adalah faktor yang menguntungkan perusahaan untuk

mencapai tujuan. Kelemahan berarti faktor yang membatasi perusahaan dalam

pencapaian tujuan. Sedangkan faktor kesempatan adalah faktor eksternal

perusahaan yang memberi kesempatan bagi perusahaan untuk

mengembangkan kedudukan kompetitifnya dalam industri. Faktor ancaman

berarti faktor yang dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk

memperbaiki kedudukan kompetitifnya dalam perusahaan.

Strategi kompetitif itu sendiri berarti strategi yang berhubungan

dengan cara perusahaan untuk mengukur rencana jangka panjang perusahaan.

Untuk terus berada dalam persaingan dunia hiburan, menemukan posisi, yang

mana suatu tempat hiburan memiliki pertahanan yang baik dalam mengatasi

(19)

Perkembangan dunia industri yang begitu pesat memacu para pelaku

dunia usaha untuk menemukan dan memakai strategi yang tepat untuk

mempertahankan bahkan untuk mengembangkan usahanya. Dari uraian di atas

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “ Perencanaan Strategi

Bisnis Tempat Hiburan Berdasarkan Analisis SWOT/TOWS”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana situasi eksternal dan internal tempat hiburan yang diteliti?

2. Strategi apakah yang nantinya akan sesuai dan akan digunakan tempat

hiburan yang diteliti berdasarkan analisis SWOT/TOWS untuk periode

Januari-Juni 2008 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kondisi eksternal dan internal tempat hiburan yang

diteliti.

2. Untuk mengetahui strategi apa yang nantinya akan sesuai dan akan

digunakan tempat hiburan berdasarkan analisis SWOT/TOWS.

D. Batasan Masalah

Dalam tulisan ini penulis membatasi pada pemilihan strategi yang tepat

berdasarkan situasi eksternal dan internal tempat hiburan dalam jangka waktu

(20)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi

perusahaan yang diteliti dalam pemilihan dan penggunaan strategi yang

tepat.

2. Bagi Universitas

Diharapkan penelitian ini dapat menambah bahan bacaan bagi pihak-pihak

yang memerlukan topik yang berkaitan dengan analisis SWOT/TOWS.

Juga penulis mengharapkan dapat menjadi bahan tambahan bagi referensi

kepustakaan Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi penulis

Penelitian ini sebagai aplikasi dari teori yang didapat semasa kuliah dengan

kenyataan yang sesungguhnya yang terjadi di perusahaan, khususnya

mengenai topik analisis SWOT/TOWS.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan

(21)

strategi perusahaan, pengertian manajemen strategi, visi dan misi,

tujuan, lingkungan perusahaan, macam-macam strategi dan

analisis SWOT/TOWS.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, subjek penelitian dan objek penelitian, variabel

penelitian dan pengukuran, teknik pengumpulan data dan teknik

analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan di antaranya

sejarah berdiri dan perkembangan perusahaan, visi dan misi

perusahaan, tujuan perusahaan, struktur organisasi, data

personalia, data produksi dan operasi, serta data pemasaran.

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang proses dan hasil analisis data yang telah

dikumpulkan dengan menggunakan alat analisis yang telah

ditentukan yang juga disertai dengan pembahasan.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan atas hasil penelitian

mengenai strategi yang akan dijalankan oleh perusahaan,

keterbatasan dalam menjalankan penelitian, dan saran-saran bagi

(22)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Strategi Perusahaan

Dalam beberapa tahun terakhir Yogyakarta mulai dibanjiri dengan

berbagai tempat hiburan malam. Kafe merupakan salah satu jenis tempat

hiburan yang paling banyak ditemui. Yogyakarta merupakan pasar potensial

karena banyaknya mahasiswa sehingga memacu para pelaku dunia hiburan

untuk menemukan konsumennya sendiri. Banyaknya jumlah kafe menuntut

setiap pemiliknya untuk mempunyai strategi yang tepat. Strategi di sini

memiliki peranan yang besar untuk memperoleh pangsa pasar yang ada

tersebut. Dalam perkembangannya banyak bermunculan konsep mengenai

strategi.

Strategi adalah pola tindak manajemen untuk mencapai tujuan badan

usaha (Reksohadiprodjo 2003: 1). Pendapat lain dari H. Itami (1987) yang

mendefenisikan strategi sebagai cara menentukan kerangka kerja dari

aktivitas bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk

mengoordinasikan aktivitas, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dan

mempengaruhi lingkungan yang selalu berubah. Strategi mengatakan dengan

jelas lingkungan yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti

apa yang hendak dijalankan (dalam Kuncoro, 2006: 1). Sedangkan menurut

Jauch dan Glueck (1987: 9), strategi adalah rencana yang disatukan,

(23)

dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa

tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh

perusahaan.

Selanjutnya beberapa pengertian mengenai manajemen strategik;

menurut Pearce dan Robinson (2000: 3): “Strategic management is defined

as the set of decisions and actions that result in the formulation and

implementation of plan designed to achieve a company’s objectives”.

Pendapat senada juga diungkapkan Kuncoro (2006: 7); bahwa manajemen

stratejik terdiri dari analisis, keputusan, dan aksi yang diambil organisasi

untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

Sedangkan menurut Nawawi (2000: 148-149) dalam

perkembangannya pengertian manajemen strategik telah berkembang

diantaranya:

1. Manajemen strategik adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan

keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara

melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan

diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk

mencapai tujuannya.

2. Manajemen strategik adalah usaha manajerial menumbuhkembangkan

kekuatan organisasi untuk mengeksploitasi peluang yang muncul guna

mencapai tujuannya yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah

(24)

3. Manajemen strategik adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah

pada pengembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk

membantu mencapai tujuan organisasi.

4. Manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut

perencanaan strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang

jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak

(keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan

organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam usaha

menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan

barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan

pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan srategik) dan berbagai

sasaran (tujuan operasional) organisasi.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Visi adalah suatu pernyataan komprehensif tentang: apa yang

diinginkan oleh pemimipin organisasi, mengapa suatu organisasi berdiri

dan apa yang diyakininya, atau gambaran masa depan organisasi

(Kuncoro, 2006: 58).

2. Misi

Misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang dilakukan oleh

berbagai unit organisasi dan apa yang mereka harapkan untuk mencapai

(25)

Menurut Hunger dan wheelen (2003: 12): misi organisasi adalah

tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup. Pernyataan misi yang

disusun dengan baik mendefenisikan tujuan mendasar dan unik yang

membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Misi dapat

ditetapkan secara sempit dan secara luas. Misi secara sempit menjelaskan

jelas bisnis utama organisasi, misi ini juga membatasi jangkauan aktivitas

perusahaan yang berhubungan dengan produk atau jasa, teknologi yang

dipakai, pasar yang dilayani juga membatasi kesempatan untuk tumbuh.

Sedangkan misi secara luas memberikan ruang bagi organisasi untuk

memasukkan banyak tipe produk atau jasa, pasar dan teknologi.

C. Tujuan

Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan

apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur

jika memungkinkan. Istilah sasaran (goal) sering rancu dengan istilah tujuan

(objective). Sasaran adalah pernyataan terbuka yang berisi satu harapan yang

akan diselesaikan tanpa perhitungan apa yang akan diselesaikan tanpa

perhitungan apa yang akan dicapai dan tidak ada penjelasan waktu

penyelesaian.

Menurut Robert M. Grant (1999: 22-23) tujuan dari strategi adalah:

1. Membimbing keputusan manajemen dalam rangka membentuk dan

mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan, sehingga perusahaan

tersebut dapat mencapai sukses.

(26)

Strategi tidak hanya dapat digunakan untuk memperoleh konsistensi dalam

keputusan yang kita ambil dalam waktu yang berbeda, tetapi untuk

organisasi yang kompleks, strategi dapat digunakan sebagai alat untuk

memperoleh konsistensi dalam keputusan yang diambil oleh berbagai

departemen dan individu yang ada dalam organisasi.

3. Strategi sebagai target konsep

Strategi akan digabungkan dengan visi dan misi untuk menentukan di

mana perusahaan akan berada dalam masa yang akan datang.

D. Lingkungan Perusahaan

1. Lingkungan Eksternal Perusahaan

Bagian ini perlu diperhatikan karena sebelum menentukan strategi yang

tepat faktor lingkungan perusahaan dibutuhkan sebagai dasar sebelum

melakukan analisis SWOT. Menurut Glueck & Jauch (1987: 99-110)

faktor lingkungan perusahaan terdiri atas:

a) Sektor Sosio-ekonomis

Mencakup faktor-faktor ekonomi, demografi, geografi, dan sosial yang

akan membantu atau menghambat perusahaan untuk mencapai

tujuannya.

1) Faktor ekonomi

Faktor-faktor ekonomi yang spesifik yang dianalisis dan

didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan termasuk:

(27)

(b) Gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang-barang dan jasa.

(c) Kebijakan keuangan, tingkat bunga dan keuangan atau

revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing.

(d) Kebijaksanaan fiskal: tingkat pajak untuk perusahaan dan

perorangan.

(e) Neraca pembayaran, surplus atau defisit dalam hubungannya

terhadap perdagangan luar negeri.

2) Faktor demografis

Berikut beberapa faktor penting yang berkaitan dengan

kependudukan yang mempengaruhi pasaran barang dan jasa.

(a) Perubahan penduduk.

(b) Pergeseran umur penduduk.

(c) Distribusi pendapatan di kalangan penduduk.

3) Faktor geografis

Perencana strategi mencari lokasi untuk menambah lokasi yang

telah ada atau mencari daerah untuk pindah (dalam daerah yang

sama atau yang baru).

4) Faktor sosial

Rangkaian terakhir dari faktor sosio-ekonomis terpusat pada

penilaian dan sikap orang- konsumen dan karyawan- yang dapat

(28)

b) Sektor Teknologis

Di samping faktor sosio-ekonomis, perencanaan strategi yang efektif

meneliti lingkungan untuk mencari perubahan teknologi yang dapat

mempengaruhi bahan baku, operasi dan produk serta jasa perusahaan,

oleh karena perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar

untuk meningkatkan hasil, tujuan atau mengancam kedudukan

perusahaan.

c) Sektor pemasok (supplier)

Kekuatan relatif dari pemasok adalah sebagai berikut:

1) Kekuatan yang dimiliki pemasok untuk menaikkan harga dan

mengurangi keuntungan pembelinya tergantung pada seberapa jauh

pemasok ini terpisah dari model persaingan-bebas.

2) Kekuatan yang dimiliki supplier untuk menaikkan harga dan

mengurangi keuntungan pembelinya akan berkurang kalau

perusahaan pembeli itu merupakan perusahaan monopolistis atau

oligopolistis.

3) Kekuatan yang dimiliki supplier untuk menaikkan harga dan

mengurangi keuntungan pembelinya paling kuat kalau pembelinya

bukan pelanggan yang penting.

4) Kekuatansupplier paling kuat kalau supplier itu dapat melakukan

integrasi ke depan, yaitu membeli atau menguasai saluran yang ada

(29)

5) Ancaman supplier pada persoalan ke -4 dapat disingkirkan kalau

pembeli dapat menyatu ke belakang dan berada dalam

perindustrian yang amat menguntungkan, atau dia dapat membeli

atau mengambil alihsupplier.

d) Sektor pesaing

Ada tiga faktor yang harus diperhatikan berkaitan dengan pesaing:

1) Masuk dan keluarnya pesaing utama.

2) Tersedianya barang pengganti.

3) Perubahan penting dalam strategi pesaing yang sekarang.

e) Sektor pemerintah

Tindakan dari pemerintah juga mempengaruhi pilihan strategi usaha.

Tindakan ini dapat meningkatkan peluang atau hambatan usaha

kadang-kadang dua-duanya. Beberapa contoh peluang:

1) Pemerintah merupakan pembeli besar untuk barang-barang dan

jasa.

2) Pemerintah memberikan subsidi pada perusahaan dan industri,

yang berarti membantu kelangsungan hidup mereka dan dapat terus

berkembang.

3) Pemerintah melindungi produsen dalam negeri terhadap saingan

luar negeri.

4) Perubahan kebijaksanaan pemerintah dapat mengarah kepada

(30)

2. Lingkungan Internal / Strategis

Berikut beberapa faktor keunggulan strategis perusahaan.

a) Faktor Pemasaran dan Distribusi

Faktor-faktor pemasaran dan distribusi terdiri atas:

1) Struktur persaingan dan bagian pasar.

2) Sistem riset pasaran yang efisien dan efektif.

3) Bauran produk-jasa: kualitas produk dan jasa.

4) Lini jasa: lengkapnya lini jasa dan bauran

produk-jasa; tahap siklus kehidupan produk dan jasa utama.

5) Produk-produk yang kuat dan kepemimpinan jasa baru.

6) Efisiensi dan efektivitas sistem penilaian pasar.

7) Efisiensi dan efektivitas saluran distribusi.

b) Faktor R&D dan Faktor Rekayasa (Engineering)

Faktor-faktor R&D dan rekayasa terdiri atas:

1) Kemampuan penelitian dasar di dalam perusahaan.

2) Kemampuan pengembangan bagi rekayasa produk.

3) Keistimewaan dalam disain produk.

4) Lingkungan kerja yang cocok untuk kreativitas dan penemuan

baru.

5) Para manajer yang dapat menerangkan sasaran kepada para peneliti

dan hasil penelitian kepada manajer yang lebih tinggi.

c) Faktor Manajemen Produksi dan Operasi

(31)

1) Total biaya operasi yang lebih rendah dibandingkan dengan total

biaya dari pesaing.

2) Kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar.

3) Mempunyai fasilitas yang efisien dan efektif.

4) Kantor yang efisien dan efektif.

5) Sistem pengendalian persediaan yang efisien dan efektif.

d) Faktor Sumberdaya Perusahaan dan Karyawan

Faktor-faktor sumberdaya perusahaan dan karyawan terdiri atas:

1) Struktur organisasi dan suasana yang efektif.

2) Besarnya perusahaan dalam hubungannya dengan industri

(hambatan untuk memasuki).

3) Sistem manajemen strategis.

4) Sistem dukungan staf perusahaan yang efektif.

5) Informasi manajemen dan sistem komputer yang efektif.

6) Karyawan berkualitas tinggi.

7) Hubungan yang efektif dengan serikat buruh.

8) Citra dan prestise perusahaan.

9) Pengaruh terhadap badan pemerintah.

e) Faktor Keuangan dan Akuntansi

Faktor-faktor keuangan dan akuntansi terdiri atas:

(32)

2) Struktur modal yang efektif, memungkinkan adanya fleksibilitas

dalam pengumpulan modal tambahan kalau diperlukan;

mempunyaifinancial leverage.

3) Kondisi pajak yang menguntungkan.

4) Perencanaan keuangan, modal kerja dan prosedur penganggaran

modal yang efisien dan efektif.

5) Sistem akuntansi untuk perencanaan, anggaran dan laba serta

prosedur audit yang efisien dan efektif.

6) Kebijaksanaan penilain persediaan.

E. Macam-macam Strategi

Menurut Fred R. David (dikutip dari Umar: 42-51) strategi perusahaan

terdiri atas beberapa macam strategi:

1. kelompok Strategis Integrasi Vertikal

Strategi ini dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu:

a. Forward Integration Strategy. Strategi ini menghendaki agar

perusahaan mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian

para distributor atau pengecer mereka, bila perlu dengan memilikinya.

b. Backward Integration Strategy. Merupakan strategi perusahaan agar

pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi

para pemasok sudah dinilai tidak lagi menguntungkan perusahaan,

seperti keterlambatan dalam pengadaan bahan, kualitas bahan yang

(33)

c. Horizontal Integration Strategy. Strategi ini dimaksudkan agar

perusahaan meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing

perusahaan walau harus dengan memilikinya.

2. Kelompok Strategi Intensif

Berikut akan dipaparkan tiga jenis strategi intensif:

a. Market Penetration Strategy. Strategi ini berusaha untuk

meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui

usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Tujuan strategi ini adalah untuk

meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal.

b. Market Development Strategy. Strategi ini bertujuan untuk

memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada sekarang ke

daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru.

c. Product Development Strategy. Strategi ini merupakan strategi yang

bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara

meningkatkan atau memodifikasi produk-produk atau jasa-jasa yang

ada sekarang.

3. Kelompok Strategi Diversifikasi

Ada tiga tipe umum strategi diversifikasi yang sudah dipakai dan

diimplementasikan, yang terdiri atas:

a. Concentric Diversification Strategy. Strategi ini dapat dilaksanakan

dengan cara menambah produk dan jasa yang baru tetapi masih saling

(34)

b. Horizontal Diversification Strategy. Strategi ini dilakukan dengan

menambahkan produk dan jasa pelayanan yang baru, tetapi tidak saling

berhubungan untuk ditawarkan pada para konsumen yang ada

sekarang.

c. Conglomerate Diversification Strategy. Strategi dengan menambahkan

produk atau jasa yang tidak saling berhubungan.

4. Kelompok Strategi Bertahan

Kelompok strategi ini dikelompokkan dalam empat jenis strategi yang

terdiri atas:

a. Joint Venture Strategy. Strategi ini merupakan strategi yang populer,

yakni di mana terjadi saat dua atau lebih perusahaan membentuk suatu

perusahaan temporer atau konsorium untuk tujuan kapitalisasi modal.

b. Retrenchment Strategy. Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi

biaya dan aset perusahaan. Strategi ini juga terkadang disebut sebagai

strategi turnaround dirancang agar perusahaan mampu bertahan pada

pasar persaingannya.

c. Divestiture Strategy. Menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan

disebut divestiture. Strategi ini sering digunakan dalam rangka

penambahan modal dari suatu rencana investasi atau untuk

menindaklanjuti strategi akuisisi yang telah diputuskan untuk proses

selanjutnya.

d. Liquidation Strategy. Menjual seluruh aset perusahaan yang dapat

(35)

sebuah pengakuan dari suatu kegagalan. Bagaimana pun juga,

mungkin lebih baik menghentikan operasi perusahaan daripada

meneruskannya akan tetapi nanti rugi besar.

F. Analisis SWOT/TOWS

1. Pengertian analisis SWOT/TOWS

Analisis SWOT/TOWS adalah akronim untuk strengths, weaknesses,

opportunities dan threats dari organisasi, yang kesemuanya merupakan

faktor-faktor strategis (Hunger dan Wheelen 2003: 193).

SWOT is an acronym for the internal strengths and weaknesses of a firm

and environmental opportunities and threats facing that firms” (Pearce

dan Robinson, 2000: 202).

Menurut Freddy Rangkuti (2005: 19-20): SWOT adalah singkatan

dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan

eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis

SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities)

dan Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan

Kelemahan (weaknesses). Berikut merupakan penjelasan dari lingkungan

internalstrengths danweaknesses serta lingkungan eksternalopportunities

danthreats:

a. S=Strengths = kekuatan-kekuatan

Merupakan kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang

(36)

pasaran. Yang termasuk dalam pengertian ini adalah sumber daya,

ketrampilan, produk andalan yang membuatnya lebih kuat dari para

pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan

direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

b. W=weaknesses = kelemahan-kelemahan

Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya,

ketrampilan, teknologi, sumber dana dan kemampuan yang menjadi

penghalang serius bagi kinerja perusahaan.

c. O=Opportunities = kesempatan-kesempatan

Merupakan berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi

suatu perusahaan. Yang termasuk dalam pengertian ini adalah

identifikasi dalam suatu segmen pasar yang belum mendapat perhatian

perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan dalam peraturan

perundang-undangan dari pemerintah yang membuka berbagai

kesempatan baru dalam kegiatan berusaha.

d. T=Threats = ancaman-ancaman

Merupakan berbagai faktor lingkungan yang tidak menguntungkan

bagi suatu perusahaan. Yang termasuk dalam pengertian ini adalah

pertumbuhan pasar yang lambat, terlalu banyak pesaing, situasi dan

kondisi politik negara serta perkembangan dan perubahan teknologi

(37)

2. Proses Perencanaan Strategis

Menurut Rangkuti (2005: 21) ada tiga tahap yang harus dilakukan

dalam penyusunan perencanaan strategis:

a. Tahap pengumpulan data (Input Stage)

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan

data, tetapi juga merupakan kegiatan pengklasifikasian dan

pra-analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data

eksternal dan data internal.

Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar

perusahaan, seperti:

• Analisis pasar

• Analisis kompetitor

• Analisis komunitas

• Analisis pemasok

• Analisis pemerintah

• Analisis kelompok kepentingan tertentu

Data Internal dapat diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri,

seperti:

• Laporan keuangan (Neraca, Laba-Rugi, Cash-flow, Struktur

pendanaan)

• Laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan,

pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji,turn-over)

(38)

• Laporan kegiatan operasional

Pada tahap ini model yang digunakan yaitu EFAS (External

Strategic Factors Analysis Summary) dan IFAS (Internal Strategic

Factors Analysis Summary). EFAS merupakan suatu evaluasi secara

sistematis tentang kesempatan-kesempatan dan tantangan lingkungan

eksternal perusahaan. IFAS menyajikan representasi visual tentang

keadaan perusahaan sekarang sebagai akibat perkembangannya dari

keputusan strategi masa lalu serta interaksinya dengan lingkungan

internal perusahaan.

Teknis pemberian bobot pada masing-masing faktor yang

terdapat di lingkungan eksternal dan lingkungan internal dilakukan

oleh pihak perusahaan. Sebelum perencanaan strategis dikembangkan

manajemen puncak perlu menganalisis lingkungan eksternal untuk

mengetahui berbagai peluang dan ancaman. Masalah strategis yang

akan dimonitor harus ditentukan karena masalah ini mungkin dapat

mempengaruhi perusahaan di masa yang akan datang. Pada lingkungan

internal manajemen perlu menganalisis hubungan antara fungsi-fungsi

manajemen perusahaan dengan mempelajari struktur perusahaan

(corporate s structure), budaya perusahaan (corporate s culture), dan

(39)

b. Tahap Analisis (Matching Stage)

Sebelum sampai pada tahap pengambilan keputusan (decision stage)

akan dilakukan tahap analisis. Pada bagian ini penulis hanya

menggunakan alat analisis berupa Matriks Internal Eksternal.

1) Matriks Internal Eksternal

Matrik internal eksternal ini dikembangkan dari model General

Electric (GE-Model). Parameter yang digunakan meliputi

parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal

yang dihadapi. Dari analisis SWOT/TOWS, manajer strategis

dalam perusahaan dapat mengkonsolidasi faktor-faktor eksternal

strategis (peluang dan ancaman) di bawah kategori EFAS total

weighted score. Manajer strategis juga dapat mengkonsolidasi

faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) di bawah kategori

IFAS total weighted score. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

(40)

Gambar II.1

Matriks Internal Eksternal

IFAS Total Weighted Score

Kuat Rata-rata Lemah

I II III

IV V VI

EFAS

Total

Weighted

Score

Tinggi

Sedang

Rendah

VII VIII IX

c. Tahap Pengambilan Keputusan (Decision Stage)

Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses penyusunan

perencanan strategis. Tahap pengambilan keputusan menggunakan

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM adalah alat

yang direkomendasi bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi

pilihan strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan key success

(41)

Gambar II.2

Matriks QSPM

Strategic Alternatives

Key Factors Weight Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

Key external factors

Economy

Political/Legal/Govermental

Social/Cultural/Demographic/Environment

Technological

Competitive

Key Internal Factors

Management

Marketing

Finance/Accounting

Production/Operations

Research & Development

Computer Information Systems

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu jenis

pengumpulan data dengan melakukan penelitian terhadap data-data

perusahaan, dan dari data tersebut kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan.

Hasil dari penelitian serta hasil analisis hanya berlaku bagi perusahaan yang

diteliti dan berlaku saat penelitian.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian: Kafe Liquid Next Generation Jl. Magelang KM 5,5

Yogyakarta

Waktu penelitian : Mei – Juni 2007

C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

Subjek penelitian : Pimpinan dan karyawan kafeLiquid Next Generation

Objek penelitian : Situasi eksternal dan internal kafeLiquid Next Generation

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran

Variabel yang diteliti adalah lingkungan eksternal dan lingkungan internal

yang akan dianalisis menggunakan analisis SWOT. Pengklasifikasian

(43)

(EFAS) dan Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) yang

hasilnya akan dijadikan dasar perencanaan strategis berdasarkan Matriks

Internal Eksternal. Sedangkan tahap akhirnya/proses pengambilan keputusan

menggunakan metode QSPM.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari

catatan-catatan dan dokumen historis yang berhubungan dengan objek

yang diteliti. Data-data tersebut digunakan untuk melakukan analisis

SWOT/TOWS.

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan dan

pencatatan secara teliti dan sistematis atas gejala-gejala yang sedang

diteliti. Data yang diambil meliputi keadaan perusahaan secara umum, data

penjualan, data pemasaran.

3. Wawancara.

Wawancara adalah merupakan salah satu cara mengumpulkan informasi

dengan bertanya jawab secara bertatap muka dengan responden. Yang

menjadi responden adalah Executive Director, Supervisor, Monetary

(44)

F. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil dari

pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya

dalam bentuk tabel atau diagram. Sebagian sumber data juga diperoleh dari

dari BPS, surat kabar, dan sumber lainnya.

G. Teknik Analisis Data

Analisis SWOT merupakan alat analisis yang dipakai untuk

menganalisis faktor internal dan eksternal. Faktor internal dan eksternal

diidentifikasi menggunakan EFAS dan IFAS yang hasilnya akan digunakan

untuk menentukan alternatif strategi. Alat pemilihan alternatif strategi yang

dipakai adalah Matriks Internal Eksternal. Adapun langkah-langkah yang

dipakai dalam menganalisis masalah ini:

1. Tahap pengumpulan data

a) Matriks Faktor Strategi Eksternal

1) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan

(45)

2) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor

tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor

strategis.

3) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1

(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi

perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor

peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating

+4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai

rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai

ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai

ancamannya sedikit ratingnya 4.

4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa

skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya

bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan

mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor

pembobotannya dihitung.

6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh

(46)

total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi

terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.

Tabel III.1. EFAS

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI EKSTERNAL

BOBOT RATING BOBOT x

RATING

KOMENTAR

PELUANG:

-ANCAMAN

-TOTAL

Sumber Rangkuti (2005: 24)

b) Matriks Faktor Strategi Internal:

Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi,

suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)

disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut

dalam kerangka strengths and weaknesses perusahaan. Tahapnya

adalah:

1) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

2) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari

1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan

pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis

perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi

(47)

3) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1

(poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi

perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif

(semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai

dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan

membandingkannya dengan rata-rata industri. Sedangkan variabel

yang bersifat negatif, kebalikannya.

4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa

skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya

bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan

mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor

pembobotannya dihitung.

6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh

total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai

total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi

(48)

TABEL III.2. IFAS

Sumber Rangkuti (2005: 25)

2. Tahap analisis data (Matching Stage)

Penulis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis yaitu:

a. Matriks Internal Eksternal

Matriks Internal Eksternal dipakai untuk menentukan posisi

perusahaan di dalam matriks yang terdiri atas 9 sel ini.

Tabel III.3 Matriks Internal Eksternal

IFAS Total Weighted Score

EFAS Total

Weighted Score

(49)

Matriks Internal Eksternal terdiri atas: total skor dari EFAS Matrix

pada sumbu Y dan total dari IFAS Matrix pada sumbu X. EFAS

Matrix pada sumbu Y menunjukkan Daya Tarik Industri:

1) Skor 1,00 – 1,99 menunjukkan posisi daya tarik industri lemah

2) Skor 2,00 – 2,99 menunjukkan posisi daya tarik industri sedang

3) Skor 3,00 - 4,00 menunjukkan posisi daya tarik industri tinggi

Demikian juga dengan IFAS Matrix pada sumbu X dari Matriks

Internal Eksternal memiliki tiga jenis skor:

1) Skor 1,00 – 1,99 menunjukkan posisi kekuatan internal bisnis

lemah

2) Skor 2,00 – 2,99 menunjukkan posisi kekuatan internal bisnis

rata-rata

3) Skor 3,00 – 4,00 menunjukkan posisi kekuatan internal bisnis kuat

Matriks Internal Eksternal memiliki tiga implikasi strategi yang

berbeda, yaitu (Husein Umar: 236):

1) SBU yang berada pada sel I, II, atau IV dapat digambarkan

sebagai Grow and Build. Strategi-strategi yang cocok bagi bagi

SBU ini adalah strategi Intensif sepertiMarket Penetration, Market

Development, dan Product Development atau Strategi Terintegrasi

sepertiBackward Integration, Forward Integration, danHorizontal

Integration.

2) SBU yang berada pada sel-sel III, V, atau VII paling baik

(50)

Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu Strategi-strategiMarket Penetration dan

Product Development.

3) SBU yang berada pada sel-sel VI, VIII, atau IX dapat

menggunakan strategiHarvest atauDivestiture.

3. Tahap Pengambilan Keputusan (Decision Stage)

Setelah memaparkan matriks-matriks dariinput stage danmatching

stage tahap berikutnya menggunakan Quantitative Strategic Planning

Matrix(QSPM). QSPM adalah teknik yang dipakai pada tahap ketiga dari

kerangka kerja analisis formulasi strategi. Teknik ini menunjukkan secara

jelas alternatif strategi mana yang paling baik dipilih. QSPM

menggunakan input dari analisis pada langkah 1 dan langkah 2 yang

memberikan informasi untuk analisis selanjutnya melalui QSPM pada

langkah yang ke-3.

Tabel III.4 Bentuk dasar QSPM

Alternatif strategi

Faktor utama Weight Strategi 1 Strategi 2 Stretegi 3

Faktor eksternal

-Faktor Internal

-Faktor Internal : 1 = sangat lemah 2 = lemah

3 = kuat 4 = sangat kuat

Faktor Eksternal :respons perusahaan

1 = lemah 2 = rata-rata

(51)

Kolom sebelah kiri dari QSPM terdiri dari key success factors yang

dihasilkan EFAS Matrix dan IFAS Matrix yang diperoleh dari tahap input

stage. Barisan atas terdiri atas alternatif strategi yang dapat

direkomendasikan, dari Matriks Internal Eksternal dan Matriks

SWOT/TOWS pada tahapanMatching Stage. KolomWeight adalah bobot

kemenarikan yang diterima oleh masing-masing faktor dalam EFAS

Matrix dan IFAS Matrix.

Tahap Penyelesaian QSPM

Komponen-komponen utama dari suatu QSPM terdiri atas: key

factors, strategic alternatives, weights, total attractiveness score, dan sum

total attractiveness score. Berikut ini adalah langkah-langkah

pengembangan suatu QSPM:

a. Tahap 1: Buatlah daftar peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan SBU perusahaan di kolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil

dari EFASMatrixdan IFASMatrix. Minimal sepuluhexternal critical

success factors dan sepuluh internal critical success factors

dimasukkan ke dalam QSPM.

b. Tahap 2: Beri Weight pada masing-masing external daninternal key success factors.Weight ini sama dengan yang ada di EFAS Matrix dan

IFAS Matrix.

(52)

perusahaan. Catatlah strategi-strategi ini di bagian atas baris QSPM.

Kelompokkan strategi-strategi tersebut ke dalam kesatuan yang

mutually exclusive, jika memungkinkan.

d. Tahap 4: Tetapkan attractiveness score (AS), yaitu nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif untuk masing-masing strategi yang

terpilih. Attractiveness scoreditetapkan dengan cara meneliti

masing-masing eksternal dan internalkey success factors. Tentukan bagaimana

peran dari tiap faktor dalam proses pemilihan strategi yang sedang

dibuat. Jika, peran dari faktor tersebut adalah besar, maka strateginya

harus dibandingkan relatif pada faktor utama itu. Secara terinci, nilai

atractiveness score harus ada pada masing-masing strategi untuk

menunjukkan kemanarikan relatif dari satu strategi terhadap trategi

lainnya. Batasan nilaiatractiveness score adalah:

1 = tidak menarik,

2 = agak menarik,

3 = secara logis menarik,

4 = sangat menarik

e. Tahap 5: Hitunglah total attractiveness score. Total attractiveness score di dapat dari perkalian weight (tahap 2) dengan attractiveness

score (tahap 4) pada masing-masing baris. Total attractiveness score

menunjukkan relative attractiveness dari masing-masing alternatif

(53)

f. Tahap 6: hitungsum total attractiveness score. Jumlahkan semua total attractiveness score pada masing-masing kolom QSPM dari beberapa

nilai TAS yang didapat. Nilai TAS dari alternatif strategi yang

tertinggilah yang menunjukkan bahwa alternatif itu yang menjadi

pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif

(54)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum kafeLiquid Next Generation

Berawal dari kesuksesan Liquid di Jalan Gejayan yang berdiri pada

tanggal 22 Desember 2004 yang selalu penuh dengan pelanggan maka dengan

semangat dari dua orang yaitu Bapak Sapto Ari Cahyadi dan Bapak Judi

Setiawan membuat suatu tempat yang jauh lebih menarik lagi. Setelah

kesuksesanLiquid maka pada tanggal 21 September 2005 di Jalan Magelang

KM 5,5 didirikan kafe Liquid Next Generation yang merupakan lanjutan dari

Liquid Café di Jalan Gejayan. Kafe Liquid Next Generation dibangun atas

dasar menghadirkan kelengkapan fasilitasnya, antara lainlive band, DJ (Disc

Jokey), live concert. Letak kafeLiquid Next Generation berada di jalur yang

menghubungkan antara Kota Yogyakarta dengan Kota Magelang sangat

strategis sehingga mudah dijangkau oleh konsumen.

Meskipun kafe Liquid Next Generation masih tergolong baru dalam

usia berdirinya, namun animo masyarakat terhadap kafe Liquid Next

Generation cukup besar dan juga tempat ini dikelola oleh tenaga profesional

yang berpengalaman sehingga sangat berperan dalam memberikan kesuksesan

terhadap berkembangnya kafe Liquid Next Generation.Dengan suasana yang

terkesan elegan dan eksklusif memberikan suasana yang berbeda dengan

kafe-kafe lainnya yang ada di wilayah Yogyakarta. Dengan suasana bagian depan

(55)

mencerminkan wilayah Yogyakarta yang didominasi oleh air dan terlihat

seperti keadaan laut parangtritis dengan Nyi Roro Kidul. Kafe Liquid Next

Generation selalu menjunjung dan menghormati kebudayaan Yogyakarta

dengan memberikan fitur ruangan yang indah sesuai dengan suasana Kota

Yogyakarta.

Kafe Liquid Next Generation memberikan konsep dengan gaya yang

berbeda dengan kafe-kafe yang lainnya, dengan desain dan interior unsur air

yang digunakan untuk menghiasi ruangan kafe Liquid Next Generation, serta

didukung dengan tata cahaya dari laser dan lampu yang saling berkombinasi

dengan unik menghiasi dan jugasound system lebih dari 20.000 watt ditambah

1 giant screen. Kafe Liquid Next Generation dapat menampung kapasitas

maksimal 1000 orang.

Secara keseluruhan kafe Liquid Next Generation memiliki lebar 20

meter dan panjang 50 meter, untuk lantai 1 terdiri dari receptionist, bar,

tempat duduk (VIP, Extra, Reguler), lighting dan sound room, toilet, stage,

kitchen, storage mopper, dance floor, office, rest room, ruang tamu, gudang

kecil dan gudang besar.

Dengan jumlah pengunjung yang semakin meningkat maka pada

tanggal 3 Februari 2006 Liquid Next Generation hadir dengan tampilan

ruangan yang semakin menarik dan dengan kapasitas ruangan yang lebih besar

(56)

B. Visi, Misi dan Tujuan kafe Liquid Next Generation

Visi dari kafe Liquid Next Generation adalah Be Most People Choice

Café yang berusaha menjadi salah satu kafe yang paling sering dituju oleh

masyarakat dengan menyajikan aneka macam hiburan, makanan, minuman,

dan mudah dijangkau oleh pengunjung.

Misi kafe Liquid Next Generation ialah Customer Satisfaction yang

mengutamakan kenyamanan pelanggan sehingga merasa puas dengan berbagai

pelayanan yang disajikan oleh kafe Liquid Next Generation, memberikan

hiburan dengan menikmati fasilitas-fasilitas yang disajikan sehingga

diharapkan dapat menampung segala kebutuhan akan hiburan. Hal yang paling

utama adalah sebagai tempat yang selalu mendukung perkembangan

pariwisata di Kota Yogyakarta dengan memberikan hiburan bagi wisatawan

baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Tujuan dari kafe Liquid Next Generation adalah Make U feel different

with the exclusive live entertainment performance and best quality food and

baverage membuat para pengunjung merasa betah dan enjoy dengan suguhan

live entertainment dengan berbagai macam sajian makanan (cemilan) dan

minuman yang tetap mengutamakan kualitasnya.

C. Struktur Organisasi kafe Liquid Next Generation

Dalam menjalankan kegiatannya kafe Liquid Next Generation di

(57)

lini dengan yang lainnya;berikut gambaran mengenai struktur organisasi kafe

Liquid Next Generation:

Gambar IV.1. Struktur Organisasi kafeLiquid Next Generation

Untuk memberikan gambaran mengenai masing-masing bagian, maka

diberikan deskripsi jabatan sebagai berikut:

1. President Director merupakan pemilik dan penyandang dana dari Kafe

Liquid Next Generation. Mempunyai tugas mengawasi kondisi dan

jalannya perusahaan, dengan wewenang berhak meminta pertanggung

jawaban sewaktu-waktu dari Executive Diretor tentang kondisi dan

jalannya perusahaan.

President Director

Executive Director Monetary Director

supervisor Marketing Designer Accounting Purchasing Cost Control

(58)

2. Executive Director merupakan pimpinan utama di Kafe Liquid Next

Generation mempunyai tugas dan tanggung jawab atas seluruh kegiatan

perusahaan. Bertugas sebagai penanggung jawab atas seluruh even.

Dengan wewenang berhak meminta pertanggungjawaban sewaktu-waktu

dari Monetary Director serta seluruh karyawan. Dan

mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan perusahaan kepada President

Director.

3. Monetary Director merupakan bagian yang mengatur segala sesuatu yang

berhubungan dengan keuangan Kafe Liquid Next Generation. Bagian ini

terdiri atas bagian Accounting, bagian cost control, bagian purchasing

yang tugasnya akan dipaparkan berikut:

a. Bagian Accounting bertugas melakukan pencatatan terhadap semua

jenis transaksi baik secara tunai maupun non-tunai. Hal ini meliputi

pencatatan laporan keuangan perusahaan, pemakaian keuangan untuk

kegiatan operasional (mobil operasional, bahan bakar penerangan,

dsb), mengurus gaji pegawai.

b. Bagian cost control; bagian ini berwenang melakukan pencatatan

terhadap nota penjualan/CO (Captain Order) dan melakukan

pengecekan barang secara harian untuk mengetahui produk makanan

dan minuman yang telah terjual pada saat operasional. Hasil ini

nantinya akan dicocokkan dengan data yang ada pada bagian

purchasing. Pegecekan dilakukan pada bar, dapur, dan gudang untuk

(59)

pencocokan catatan bagian cost control dengan catatan pada bagian

dapur (kitchen), bagian staf bar, dancaptain. Hal ini dimaksudkan agar

semua pencatatan pemakaian produk sesuai dengan produk awal yang

telah dikelurkan dari gudang utama.

c. Bagianpurchasing; bagian ini bertanggung jawab terhadap penyediaan

barang di gudang persediaan (gudang utama/gudang 1). Persediaan

dilakukan berdasarkan pesanan (request) dari bagian operasional kafe

Liquid Next Generation. Barang yang dipesan kemudian akan

dimasukkan ke gudang barang siap pakai yang kemudian menjadi

tanggung jawab bagian cost control. Hasil laporan dari bagian cost

control dan bagian purchasing kemudian diserahkan ke bagian

keuangan untuk dimasukkan dalam laporan keuangan perusahaan.

Yang akan dipertanggungjawabkan kepada President Director dan

Executive Director sebagai pengawas.

4. Supervisor merupakan koordinator dari pelaksana segala kegiatan di kafe

Liquid Next Generation;supervisor bertugas memimpinbriefing sebelum

dan sesudah kegiatan operasional kafe dijalankan. Briefing dilakukan

untuk mengingatkan kembali kepada crew tugasnya masing-masing dan

untuk mengevaluasi jalannya operasional kafe. Supervisor membawahi

beberapa gugus tugas di bawah ini:

a. Kapten terdiri atas dua bagian yaitu:front captain yang bertugas untuk

mengawai para pengunjung di bagian lobi dan melakukan

(60)

bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di dalam kafe; baik itu

mengawasi para tamu, mengawasi para crew, juga menanggapi jika

ada keluhan dari konsumen.

b. Bartender bertugas untuk menyediakan berbagai jenis produk yang

diminta konsumen melalui para server atau langsung melayani

konsumen yang berada pada kursi-kursi bar. Bagian ini dikepalai oleh

seorangbar captain yang membawahibar crew danbar boy.

c. Kitchen bertugas untuk menyediakan berbagai jenis makanan yang

diminta konsumen.

d. Server merupakan gugus tugas yang secara langsung berhadapan

dengan pengunjung, yang bertugas untuk melayani para konsumen

mengenai jenis produk apa yang ingin dipesan dan menerangkan

kepada para pelanggan jenis produk yang ditawarkan. Di sini juga

dituntut kesabaran dari bagian ini dalam menghadapi para tamu.

e. Mopper bertanggung jawab terhadap kebersihan semua fasilitas yang

ada pada kafe Liquid Next Generation. Kegiatan pembersihan venue

biasanya dilakukan pada sebelum, selama dan setelah kegiatan

operasional dilakukan. Kebersihan juga merupakan jaminan bagi

kenyamanan para pengunjung sehingga kebersihan di tempat selalu

diperhatikan.

f. Cashier bagian ini bertugas untuk melakukan penerimaan pembayaran

pembeliaan produk. Bagian ini dalam tugasnya tidak langsung

(61)

g. Security mempunyai tugas untuk menjaga keamanan selama

berlangsungnya kegiatan operasional kafe; baik itu dalam

memperhatikan tingkah laku para pengunjung agar tidak menggangu

kenyamanan pelanggan lain juga untuk menjaga fasilitas yang ada

padaLiquid Next Generation.

h. Sound man dan lighting bertanggung jawab terhadap berfungsinya alat

band, speaker dsb juga pencahayaan selama kegiatan operasional

berlangsung.

i. Home DJ berperan sebagai reguler DJ untuk memberikan hiburan

kepada para pengunjung selama pelaksanaan even reguler maupun

pada saat pelaksanaan even spesial.

j. VJ bertugas untuk menampilkan para sponsor yang ikut serta dalam

kegiatan operasional kafe melalui TVC (Teve Commerce) yang

tersedia divenue.

k. Stage manager bertanggung jawab terhadap penampilan DJ, band,

dancer baik itu saat even regular maupun saat even spesial.

5. Marketing, mempunyai tugas untuk berhubungan baik dengan publik

seperti; media baik cetak maupun elektronik, managemen artis, travel

agent, hotel, catering dan bertanggung jawab atas kesuksesan even, serta

bertugas untuk mengatasi segala sesuatu yang berhubungan dengan

publikasi dan strategi pemasaran kafe Liquid Next Generation. Tugas dari

bagian ini juga meliputi melakukan penawaran penayangan melalui TVC

(62)

Membawahi bagian GRO (Guest Relations Officer) dalam berhubungan

dengan pengunjung yang berfungsi sebagai penyambut tamu; dalam

marketing juga terdapat divisi desain grafis yang bertugas untuk

mendesain flier, spanduk, dan tiket untuk pelaksanaan special event baik

itu artis, band maupun DJ lokal/internasional. Serta

mempertanggungjawabkan seluruh aktivitasnya kepada Executive

Director.

6. Programer, merupakan perancang segala kegiatan yang berhubungan

dengan acara mulai dari band, DJ, VJ maupun pencahayaan serta

bertanggung jawab atas kesuksesan acara yang ditampilkan diCafé Liquid

Next Generation.

D. Personalia

Karyawan merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung

keseluruhan kegiatan perusahaan. Kafe Liquid Next Generation sebagai

sebuah tempat hiburan di Yogyakarta dalam menjalankan kegiatannya

didukung oleh karyawan yang terampil, kreatif, terpercaya dan mampu

memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik kepada pelanggan.

Kafe Liquid Next Generation mempekerjakan 57 orang yang

(63)

Tabel IV. 1. Jumlah Karyawan KafeLiquid Next Generation

Sound mandan Lighting

Home DJ

Sumber : Bagian Administrasi KafeLiquid Next Generation

Tabel IV.2. Jumlah Karyawan KafeLiquid Next Generation

No Job Description

(64)

Sistem penerimaan karyawan dilakukan berdasarkan kebutuhan

perusahaan akan karyawan saat ini. Karyawan yang bekerja di kafe Liquid

Next Generation dikategorikan atas karyawan tetap dan karyawan training.

Karyawan tetap adalah karyawan yang telah menjalankan masa training

selama 2 bulan sedangkan karyawan training adalah karyawan yang harus

menjalankan masa training selama 2 bulan dan apabila dirasa sesuai dengan

kebutuhan perusahaan akan diangkat menjadi karyawan tetap. Untuk

memenuhi kebutuhan akan karyawan, perusahaan menggunakan karyawan

baik dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari dalam yaitu

menempatkan karyawan lama untuk menduduki jabatan tertentu yang kosong.

Kriteria yang dipilih untuk dapat menjadi karyawan adalah

berpenampilan menarik, kerajinan, kemampuan untuk berkomunikasi dengan

baik, bertanggung jawab, inisiatif dan yang sesuai dengan kriteria perusahaan

akan dipanggil dan menjalani masatraining selama 2 bulan.

Adapun syarat-syarat yang ditentukan oleh kafe Liquid Next

Generation bagi pelamar harus memenuhi kriteria perusahaan sebagai berikut:

1. Pendidikan

Untuk operasional siang minimal sarjana sedangkan untuk operasional

malam minimal SMA.

2. Umur

Karena bergerak pada bisnis hiburan malam pihak manajemen

menentukan umur kerja bagi karyawan untuk operasional malam minimal

(65)

3. Jenis kelamin

Karyawan bagian administrasi diutamakan berjenis kelamin wanita

sedangkan untuk bagian lainnya tidak harus pria atau wanita yang

terpenting sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

4. Pengalaman kerja

Pengalaman kerja tidak begitu diutamakan untuk para server karena bisa

dilatih asalkan karyawan yang bersangkutan dirasa cocok oleh perusahaan;

sedangkan untuk bagian lain diutamakan sudah mempunyai pengalaman

kerja.

5. Keadaan fisik

Calon tenaga kerja yang diterima adalah orang yang tidak punya cacat

fisik yang bisa mengganggu pekerjaan dan terutama berpenampilan

menarik.

Perusahaan mengeluarkan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh

para karyawan:

1. Jam kerja karyawan

Untuk operasional siang jam kerja dimulai pukul 09.00- pukul 17.00 setiap

hari kerja (kecuali hari minggu); sedangkan untuk operasional malam

dimulai pukul 20.00 – pukul 04.00 setiap hari kerja.

2. Kompensasi

a. Gaji bulanan

Karyawan tetap mendapat: gaji pokok, tunjangan jabatan, uang makan,

Gambar

Gambar II.1Matriks Internal Eksternal
Gambar II.2Matriks QSPM
Tabel III.1. EFAS
Tabel III.3 Matriks Internal Eksternal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan simpulan di atas, ada beberapa saran yang menjadi perhatian penulis sebagai berikut. Pertama, Nama geografi yang begitu unik di Indonesia perlu

Contoh-contoh Pelanggaran Etika Profesi dalam suatu bidang 1.Pelanggaran kode etik profesi kedokteran yaitu pemberian obat kepada pasien secara langsung (Self dispensing) hanya dibenarkan jika tidak ada sarana, seperti apotek, di sekitar tempat praktik, setidaknya jarak praktik dokter dengan apotek minimal

Produk atau penemuan baru tersebut merupakan pengembangan jaringan yang dilakukan dari infrastruktur yang telah dimiliki sebelumnya dengan menggunakan biaya operasional. Internet

Hasil penelitian yang penulis dapatkan sama dengan yang Santi dapatkan, yaitu sama- sama menemukan banyak referensi personal baik secara anafora maupun katafora dalam kumpulan

Periksalah semua indikator yang ada pada dashboard, dengan cara memutar kunci kontak, apakah semua masih jalan atau tidak.. Jika tidak, periksa penyebabnya

[r]

LATAR BELAKANG Demografi Pola Penyakit Status Sosial Perubahan Iptekdok & spesialisa si Peningkata n Biaya di RS Ketidakseragaman Kualitas Pelayanan Kesehatan Tarif

Berdasarkan hasil pengujian pengaruh secara parsial dengan uji t dengan nilai t hitung pada variabel pelaksanaan layanan home visit terhadap hasil belajar siswa lebih besar