FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI ALASAN KONSUMEN
UNTUK MENGUNJUNGI PASAR KLITHIKAN
Studi kasus: Pasar Klithikan Kuncen Yogyakarta
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Ismara Indra NIM : 04 2214 043
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI ALASAN KONSUMEN
UNTUK MENGUNJUNGI PASAR KLITHIKAN
Studi kasus: Pasar Klithikan Kuncen Yogyakarta
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Ismara Indra NIM : 04 2214 043
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv MOTTO
KAU MEMPEROLEH KEKUATAN, KEBERANIAN, DAN RASA PERCAYA DIRI DARI SETIAP PENGALAMAN YANG MEMBUATMU BERHENTI SEJENAK UNTUK MENGHADAPI TAKUTMU.
KAU DAPAT BERKATA PADA DIRIMU SENDIRI, ‘AKU TELAH TABAH MENGHADAPI KENGERIAN INI, AKU PASTI MAMPU MENGHADAPI HAL BERIKUTNYA’.
-Eleanor Roosevelt-
SERAHKANLAH SEGALA KEKUATIRANMU KEPADA-NYA, SEBAB IA YANG MEMELIHARA KAMU. (1 PETRUS 5: 7)
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Filipi 4:6)
“ Segala perkara dapat Ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku “
(Filipus 4 :13)
JIKA KAMU BERPIKIR BISA,
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan Kepada:
Yesus Kristus dan Bunda Maria...
Bapak dan Ibu
Kakak dan Adik – Adikku..
Jelly
( Teman sisa hidupku )Mbak Reri Marina Dewi , Mbak Ernas Susanti , Mamah Anik ,
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 4 April 2011 Penulis,
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Ismara Indra
Nomor Mahasiswa : 04 2214 043
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :
FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI ALASAN KONSUMEN UNTUK MENGUNJUNGI PASAR KLITHIKAN. Studi kasus: Pasar Klithikan Kuncen Yogyakarta.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 4 April 2011
Yang menyatakan,
viii ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI ALASAN KONSUMEN
UNTUK MENGUNJUNGI PASAR KLITHIKAN
Studi kasus: Pasar Klithikan Kuncen Yogyakarta Ismara Indra
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata DharmaYogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi faktor-faktor yang menjadi alasan konsumen untuk mengunjungi Pasar Klitikan Kuncen Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang responden.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang telah mengunjungi Pasar Klithikan Kuncen Yogyakarta. Teknik analisis yang digunakan adalah 1) Analisis Persentase untuk mengetauhi karakteristik konsumen, 2) Analisis Cochran Q-Test untuk mengetahui alasan-alasan konsumen untuk mengunjungi Pasar Klitikan Kuncen Yogyakarta.
Dari Analisis persentase diperoleh hasil yaitu paling banyak konsumen yang diteliti adalah pria (71%), berusia 21 - 30 tahun (53%), tingkat pendidikan SMA/Sederajt (51%), bekerja sebagai karyawan swasta (42%), penghasilan perbulan sebesar Rp 501.000 – Rp 1.000.000 (50%), belum menikah (69%) dan frekuensi berkunjung 1 kali dalam sebulan (38%). Dari analisis Cochran Q-Test menunjukan bahwa alasan konsumen mengunjungi pasar Klitikan Kuncen Yogyakarta, yaitu harga barang di Pasar Klithikan murah dan terjangkau, suasana khas dalam pasar Klithikan tidak ditemui di pasar lain , keluarga, teman, rekan kerja menjadi referensi untuk mengunjungi Pasar Klithikan , perasaan nyaman dengan gedung Pasar Klithikan yang layak dan memadai dan lokasi Pasar Klithikan mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi .
ix ABSTRACT
FACTORS THAT MOTIVATED CONSUMERS TO VISIT KLITHIKAN MARKET
A Case Study on Klithikan Market, Kuncen, Yogyakarta
Ismara Indra
Management Study Program Faculty of Economic
Sanata Dharma University Yogyakarta 2011
The objective of this study is to find out factors that motivate consumers to visit Klithikan Market, Kuncen, Yogyakarta. This study is a case study. The sample of this research is 100 respondents.
This research was conducted by distributing the questionnaire to 100 respondents who were visiting Klithikan Market, Kuncen, Yogyakarta. The analysis technique that is applied in this research are (1) Percentage Analysis technique and (2) Chocharan Q-Test Analysis technique.
x
KATA PENGANTAR
Segala hormat, puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih serta anugerah-Nya yang senantiasa penulis rasakan dari awal sampai akhir penulisan skripsi yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI ALASAN KONSUMEN UNTUK MENGUNJUNGI PASAR KLITHIKAN. Studi kasus: Pasar Klithikan Kuncen Yogyakarta”. Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J.
2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Drs. Marianus M. Modesir, M.M., selaku Dosen Pembimbing I yang
xi
5. Bapak Drs. Hg. Suseno TW.,M.S., selaku pembimbing II yang telah berkenan mencurahkan perhatian, waktu, tenaga, pikiran dan semangat kepada penulis untuk menyusun skripsi ini dari awal hingga selesai.
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis selama proses perkuliahan.
7. Segenap staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang memberikan banyak informasi dalam penyelesaian skipsi ini.
8. Kedua orang tuaku, Bapak Antonius Endro Suwarno dan Ibu Endang Kusumastuti, yang memberikan dukungan baik riil maupun materiil serta kasih sayang sehingga saya bisa seperti ini.
9. Kakak tercinta Yustina Indria, serta adik-adik tercinta Dani, Bimo, dan Rinda yang selalu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
10.Saudaraku Alm. Mbak Reri, mamah Anik, mbak Santi dan nenek saya bu Nani yang selalu mendoakan, mendukung serta semangat yang diberikan memperlancar pengerjaan skripsi.
11.Untuk my Lovely, Asteria Jelita Larasati yang selalu mengisi hati dan selalu ada disetiap jengkal hidup saya.
12.Teman-teman seperjuanganku, Betti, Bungalolon, Enggar, Reo, Hima, Maya, Ristu, Harry iblis, Catur, Fauzan, Desan, Hendro, dan anak-anak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas suka dan duka yang telah kita lewati bersama.
xii
14.Teman kerja di Yamaha mas Neo, Kiki, Budi, Ibnu, Tini, dan segenap karyawan yang memberikan dukungan dan semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.
15.Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih buat dukungan, doa dan kerjasamanya selama ini.
Penulis percaya bahwa kasih dan kemurahan Tuhan selalu menyertai dan memberkati semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya dalam skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan menfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Yogyakarta, 4 April 2011 Penulis
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ...viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ...xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Pengertian Pemasaran ... 7
xiv
C. Perilaku Konsumen ... 11
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 13
E. Lima (5) Kebutuhan Dasar Maslow ... 16
F. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 17
G. Alasan Konsumen ... 18
H. Hipotesis ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
A. Jenis Penelitian ... 21
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 21
C. Variabel Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 22
D. Populasi dan Sampel ... 25
E. Sumber Data ... 26
F. Teknik Pengambilan Sampel... 27
G. Teknik Pengujian Instrumen ... 27
H. Teknik Analisis Data ... 29
BAB IV GAMBARAN UMUM ... 32
A. Sejarah Singkat dan Deskripsi Pasar Klithikan ... 32
B. Pengelolaan Pasar Klitikan ... 33
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Penjelasan Penelitian ... 36
B. Pengujian Instrumen... 36
C. Analisis Data ... 40
xv
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
PENELITIAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 58
C. Keterbatasan Penelitian ... 59
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian... 37
Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 38
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 40
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . 41
Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 42
Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan 43
Tabel V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 44
Tabel V.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 45
Tabel V.10 Rekapitulasi Data Alasan Konsumen ... 46
Tabel V.11 Tes Statistics 1 ... 47
Tabel V.12 Tes Statistics 2 ... 49
Tabel V.13 Tes Statistics 3 ... 50
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini banyak bermunculan pusat-pusat perbelanjaan kebutuhan pokok, baik yang dikonsumsi sehari-hari (primer) maupun sekunder dan tersier. Tetapi, tidak sedikit dari tempat-tempat perbelanjaan itu banyak yang mengalami pasang surut pembeli, dan banyak yang gulung tikar. Bagi tempat perbelanjaan yang melakukan perubahan-perubahan untuk lebih mengikuti perkembangan jaman dalam selera konsumen akan tetap bisa bertahan hidup dan bersaing. Seperti masih bertahannya pasar Klithikan, Kuncen Yogyakarta.
Tidak ada kejelasan tentang kapan berdirinya pasar Klithikan. Namun, nama Klithikan sendiri mulai dikenal masyarakat Yogyakarta sejak tahun 1960-an ketika kondisi ekonomi mulai memburuk. Puncak maraknya pasar yang terletak tidak jauh dari Tugu Yogyakarta ini adalah paska krisis ekonomi tahun 1998 (pasar Klithikan jalan Mangkubumi). Semakin banyak pedagang yang memadati area trotoar dan semakin banyak pengunjung yang setiap hari mengunjungi pasar Klithikan.
2
Alun-alun selatan, pasar Klithikan jalan Mangkubumi, pasar Klithikan Poncowinatan dan lain-lain. Pemerintah melakukan relokasi tersebut karena pasar-pasar Klithikan yang ada tidak tertata dengan baik, dari segi kebersihan, keamanan, pajak kepada pemerintah dan sering membuat kemacetan lalu lintas karena parkir motor yang kurang tertata dengan baik.
Meskipun menjual barang bekas, tidak berarti pengunjung pasar ini hanya dari kalangan menengah kebawah saja. Terbukti, banyak pengunjung datang dengan gaya berpakaian yang beranekaragam. Ada yang tampil cukup dengan kaos oblong dan celana kolor, ada pula yang tampil bersih dan modis. Mereka datang dengan berbagai kepentingan mulai mencari barang yang lebih murah hingga sengaja mencari barang antik untuk dikoleksi, dan pakaian-pakaian baru, tentu Pasar Klithikan juga sangat pantas untuk dinilai sebagai objek wisata. Barang dagangan yang berupa second hand ataupun produk baru jelas tak bisa dijadikan alasan untuk menilai miring pasar ini.
Barang dagangan yang lebih dari sekedar barang bekas itulah yang menjadi daya tarik pasar ini sehingga selalu ramai dikunjungi. Mulai pukul 19.00, Klithikan sudah dipenuhi kerumunan pengunjung. Aktivitas menimang barang hingga tawar menawar adalah kebiasaan yang dilakukan para pengunjung. Tidak jarang, tawar menawar bisa berlangsung lama dan membuat peminat barang harus bolak-balik untuk meluluhkan hati pedagang agar menjual barang yang diinginkan.
Bila di pasar lain anda hanya akan menemui aktivitas jual beli, maka tidak di Pasar Klithikan. Sebuah obrolan menarik tentang barang tertentu yang diinginkan seorang pengunjung bisa terjalin akrab dengan salah satu penjual. Tidak jarang pula topik tertentu disahuti oleh sekelompok pengunjung hingga terjadi semacam arisan di tengah-tengah pasar. Suara tawa lebar dan umpatan-umpatan kecil menjadi sesuatu yang turut menghidupkan suasana pasar ini.
Pasar Klithikan seperti menawarkan lebih dari sekedar barang bekas biasa, tetapi juga kualitas dan keunikannya serta keakraban nuansa pasar. Dengan adanya berbagai anggapan tentang apa yang membuat orang untuk mengunjungi pasar Klithikan, maka penulis mengambil judul penelitian; “FAKTOR- FAKTOR YANG MENJADI ALASAN KONSUMEN UNTUK MENGUNJUNGI PASAR KLITHIKAN ”.
B. Rumusan Masalah
4
1. Bagaimana karakteristik konsumen pasar Klithikan Kuncen Yogyakarta? 2. Apakah ada faktor-faktor yang menjadi alasan konsumen untuk
mengunjungi pasar Klithikan, Kuncen Yogyakarta?
C. Batasan Masalah
1. Konsumen yang diteliti adalah pengunjung yang sedang mengunjungi pasar Klithikan, Kuncen Yogyakarta.
2. Pengujian ini terbatas pada faktor- faktor yang menjadi alasan konsumen untuk mengunjungi pasar Klithikan, Kuncen Yogyakarta.
3. Responden yang diteliti sebanyak 90 responden.
4. Faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen meliputi : Harga, Keunikan barang, Suasana khas dalam pasar, Kelompok referensi, Kenyamanan.
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan, yaitu untuk :
1. Mengetahui karateristik konsumen yang mengunjungi pasar Klithikan, Kuncen Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini penulis dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama masa kuliah dalam praktek sesungguhnya.
2. Bagi Pemerintah
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai sebagai bahan pertimbangan untuk dan informasi untuk kemajuan pasar klithikan.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan bagi siapa saja yang membacanya dan dapat menambah referensi bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah.
BAB III : METODE PENELITIAN
6
pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PASAR KLITIKAN
Bab ini berisikan tentang sejarah berdirinya Pasar Klitikan Kuncen Yogyakarta.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang hasil penelitian disertai dengan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB VI : KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran bagi produsen sehubungan dengan permasalahan yang dibahas penulis.
7 BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu fungsi pada perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran tidak sekedar fungsi bisnis yang terpisah dari yang lain, tetapi merupakan sebuah falsafah yang menjadi pedoman seluruh perusahaan. Tujuan pemasaran adalah menciptakan kepuasan konsumen dengan membangun hubungan timbal balik yang menguntungkan.
Beberapa ahli pemasaran mengungkapkan pendapatnya mengenai pengertian pemasaran, yaitu:
Menurut Philip Kotler & Armstrong (2001:7)
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.
Menurut Alex S. Nitisemito ( 1981:13 )
Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperluas arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif.
Menurut William J. Stanton ( 1985:7)
8
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan, baik keinginan para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
Dari ketiga definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pemasaran bertujuan untuk memenuhi permintaan konsumen dengan melakukan proses penciptaan, pembelian maupun pertukaran. Hal ini berarti bahwa seluruh kegiatan pemasaran berorientasi pada konsumen.
B. Konsep Pemasaran
Ada lima konsep yang bisa dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran, yaitu: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran dan konsep pemasaran social (Kotler, 1997: 17-37)
1. Konsep Produksi
Konsep produksi memiliki pandangan bahwa konsumen selalu menyukai produk yang tersedia dimana-mana, memiliki harga yang murah dan terjangkau oleh konsumen. Usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah berupaya efisiensi produksi yang tinggi dan dapat menjangkau wilayah distribusi yang luas.
2. Konsep Produk
pesaing. Usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah berupaya untuk melakukan inovasi pada produk maupun modifikasi produk.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan memiliki pandangan bahwa konsumen akan tertarik dan mau membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sejauh perusahaan melakukan usaha-usaha promosi dan penjualan secara agresif.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran memiliki pandangan bahwa perusahaan dapat berhasil dengan baik apabila perusahaan mau mengetahui keinginan dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen kemudian menyediakan produk sesuai dengan cirri-ciri yang lebih unggul dari pada pesaing. Upaya yang dilakukan adalah selalu berupaya untuk mengikuti kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Konsep pemasaran bersandar pada 4 pilar utama yaitu: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
a. Pasar Sasaran
Perusahaan akan dapat berhasil dengan baik apabila mereka menetapkan batas pasarnya secara tepat, sehingga dengan mengetahui pasar sasaran maka mereka dapat mempersiapkan program pemasaran yang sesuai.
b. Kebutuhan Pelanggan
10
3) Kebutuhan yang tidak diutarakan 4) Kebutuhan kegembiraan
5) Kebutuhan rahasia.
Kunci pemasaran yang professional adalah memahami kebutuhan pelanggan dan dapat memenuhinya secara lebih baik daripada pesaing.
c. Pemasaran Terpadu
Konsep pemasaran terpadu dituntut untuk melaksanakan dua hal yaitu pemasaran eksternal dan pemasaran internal. Pemasaran eksternal adalah pemasaran yang ditujuakn terhadap orang-orang diluar perusahaan. Sedangkan pemasaran internal merupakan kegiatan keberhasilan dalam menerima, melatih, dan memotivasi karyawan yang memiliki kemampuan dan ingin melayani pelanggan dengan baik (Kotler, 1997: 21).
d. Profitabilitas
Perusahaan-perusahaan swasta memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan laba. Namun, bagi organisasi nirlaba atau organisasi masyarakat yang tidak bertujuan untuk mencari laba memiliki tujuan yang cenderung untuk bertahan hidup dan mengumpulkan dana untuk kegiatan merekan sendiri. Kebanyakan perusahaan atau organisasi tidak menjalankan atau menganut konsep pemasaran sampai pada akhirnya mereka dipaksa oleh keadaan, antara lain:
2) Pertumbuhan yang lambat 3) Pola pembelian berubah 4) Persaingan yang meningkat
5) Biaya pemasaran yang semakin tinggi e. Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran social memiliki pandangan bahwa perusahaan dapat berhasil dengan baik apabila perusahaan mau mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, kemudian menyediakanproduk yang sesuai dengan cirri-ciri yang lebih unggul dibandingkan dengan pesaing dan tetap memperhatikan kebahagiaan atau kesejahteraan masyarakat.
C. Perilaku Konsumen
Banyak terdapat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, perilaku konsumen itu berbeda-beda untuk produk dan pasar sasaran serta ragamnya yang tidak terbatas, karena itu memasukkan semua kemungkinan untuk situasi pasar tidak mungkin, tetapi prinsip yang umum tentang perilaku konsumen dapat digunakan untuk lebih mengenal pasar sasaran .
12
Menurut American Marketing Association, perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Menurut Peter dan Olson (1999 : 6), ada 3 ide penting dari definisi perilaku konsumen yaitu:
1. Perilaku konsumen adalah dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, kelompok konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.
2. Melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan pengembangan strategi pemasaran yang tepat, kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.
3. Melibatkan pertukaran. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Susanto (2000:223) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain adalah sebagai berikut:
1. Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen.
a. Kultur (kebudayaan)
Kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang. Nilai-nilai kebutuhan dan kepercayaan biasanya relatif stabil sepanjang masa tapi bisa berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya sehubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
b. Sub Kultur
Setiap kultur terdiri dari sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik. Sub kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub kultur yang membentuk segmen pasar yang penting dimana para pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan mereka.
c. Kelas Sosial
14
Dari kesamaan-kesamaan inilah muncul sikap sosial yang mencirikan kelas tertentu.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.
a. Kelompok Acuan
Banyak kelompok yang mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan seseorang terdiri dari kelompok yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang. Orang-orang juga berpengaruh oleh kelompok-kelompok dimana mereka bukan anggotanya. Kelompok yang seseorang ingin masuk disebut kelompok
aspirasional. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok acuan dari pelanggan sasaran mereka.
b. Keluarga
Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua seseorang. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak-anak.
c. Peran dan Status
3. Faktor Pribadi
a. Usia dan tahap siklus hidup, ini akan menentukan selera seseorang terhadap produk/ jasa
b. Pekerjaan, hal ini akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang
c. Keadaan ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam.
d. Gaya hidup yaitu pola hidup yang di ekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan disamping itu juga dapat mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang, misalnya kepribadian.
e. Kepribadian dan konsep pribadi, kepribadian ini adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
4. Faktor Psikologis a. Motivasi
Suatu motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak.
b. Persepsi
16
c. Pengetahuan
Teori pengetahuan mengajarkan pemasar bahwa mereka dapat menciptakan permintaan akan suatu produk menghubungkannya dengan dorongannya yang kuat, menggunakan petunjuk yang memotivasinya dan memberikan pengetahuan yang positif.
d. Kepercayaan dan sikap pendirian
Melalui bertindak dan belaja, orang-orang memperoleh kepercayaan dan pendirian yang kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka.
E. Lima (5) Kebutuhan dasar Maslow
Disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya. 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya
F. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 222), proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu :
1. Tahap pengenalan kebutuhan
Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
2. Tahap pencarian informasi
Tahap proses pengambilan keputusan dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih lanjut informasi. Dalam tahap ini, konsumen hanya mungkin meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi. 3. Tahap evaluasi berbagai alternative
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternative dalam satu susunan pilihan.
4. Tahap keputusan pembelian
18
5. Tahap Perilaku Pasca Pembelian
Dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.
G. Alasan Konsumen
Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kegiatan. Alasan membeli produk sangat membantu konsumen untuk mengambil keputusan akan membeli produk tersebut atau tidak (Rangkuti,2002:44).
Berdasarkan hasil survei pendahuluan dapat ditentukan bahwa alasan konsumen mengunjungi pasar klitikan adalah:
1. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa atau jumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa (Kotler dan Armstrong, 2003:430).
2. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan konsumen (Kotler, 2001:8).
Kebutuhan adalah suatu keadaan merasa kekurangan (Kotler dan Amstrong, 2003: 7).
4. Merek
Menurut American Marketing Association, merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut.
5. Manfaat
Segala sesuatu yang dirasakan dan didapat setelah mengkonsumsi produk tertentu.
H. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, kerena sifatnya masih sementara maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empiris yang terkumpul (Sugiono, 1994: 39). Berdasarkan pokok permasalahan yang ada dalam penelitian maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
20
Gambar II.1 Kerangka Konseptual
Harga Barang
Keunikan Barang
Kualitas Barang
Suasana Khas Dalam Pasar
Kelompok Referensi
Kenyamanan
Kebutuhan Akan Uang Tunai
Akses ke Lokasi
Menjadi Alasan Konsumen Untuk Mengunjungi Pasar
21 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian survey. Dalam penelitian survey
informasi dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Umumnya
pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari
sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Ini berbeda dengan
sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi.
Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang
pokok (Singarimbun, Masri dan effendi, Sofyan, 1989:3). Pada umumnya
yang merupakan unit analisa dalam penelitian survey adalah individu tetapi
tidak tertutup kemungkinan bahwa unit analisanya adalah beberapa individu
sekaligus.
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian dilakukan di Pasar Klithikan Kuncen Yogyakarta.
2. Penelitian dilakukan pada bulan September 2010.
22
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ialah responden yang terlibat langsung dalam
penelitian dan mereka yang memberikan informasi yang berhubungan
dengan objek penelitian. (Kusumawati, 2005). Subyek penelitian dalam
penelitian ini adalah produk yang diminati pengunjung yang membeli
barang di Pasar Klithikan, Kuncen Yogyakarta, misalnya: handphone,
asesoris motor, pakaian, barang antik (sepeda, lampu, lonceng, kunci, dan
lain-lain), alat olah raga, alat musik.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ialah sesuatu yang akan diteliti. (Kusumawati,
2005). Objek penelitian dalam penelitian ini adalah karateristik konsumen
dan faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi
Pasar Klithikan Kuncen Yogyakarta.
C. Variabel Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor yang menjadi
alasan masyarakat/konsumen untuk mengunjungi pasar Klithikan Kuncen
Yogyakarta, dilihat dari faktor-faktor yang menjadi alasan konsumen.
a. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen dalam
mendapatkan manfaat atau menggunakan barang atau jasa (Kotlet,
2003:430). Komponen dari harga adalah harganya yang terjangkau,
yang kemudian disebut harga.
b. Keunikan barang
Keunikan barang merupakan suatu ciri khas yang dimiliki oleh produk,
dan tidak dimiliki oleh kebanyakan produk yang dijual pada pasar-
pasar lainnya.
c. Kualitas Barang
Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen.
d. Suasana khas dalam pasar.
Suasana yang ada dalam pasar adalah suasana keakraban antara
penjual dan pembeli sehingga menimbulkan suatu keadaan yang lain
daripada pasar yang lain.
e. Kelompok Referensi
Kelompok yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap perilaku seseorang. Komponen-komponen dari kelompok
referensi adalah keluarga/teman/rekan kerja.
f. Kenyamanan
Kenyamanan adalah sesuatu yang kita ciptakan sendiri, atas sesuatu
24
semua masalah yang kita temui. Komponen-komponen dari
kenyamanan antara lain, yaitu :
1) Gedung bangunan pasar yang baru.
2) Keamanan terjamin.
3) Tersedianya ruang informasi.
4) Tersedianya fasilitas ( kamar kecil, parkir, Koran dinding).
g. Kebutuhan akan uang tunai
Kebutuhan konsumen untuk memenuhi pengadaan kebutuhan primer.
Konsumen datang mengunjungi pasar Klithikan untuk menukar/
menjual barang miliknya dengan alat pemenuhan kebutuhan.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada subyek
penelitian/responden (Sugiono, 2003) dengan maksud untuk
memperoleh data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
masyarakat untuk mengunjungi pasar klitikan sebagai tempat
berbelanja. Dalam penyusunan kuesioner penulis menggunakan skala
Guttman. Skala ini terdiri dari 2 kategori jawaban yaitu ya dan tidak.
Bobot nilai yang diberikan untuk setiap jawaban pernyataan :
Jawaban Ya : mendapat nilai 1.
b. Observasi
Mengadakan pengamatan dan pencatatan langsung pada pada
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti, manfaat penelitian ini sebagai penunjang sebagai objek yang
akan diteliti sehingga dapat melengkapi hasil wawancara.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2007:61). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
Yogyakarta yang mengunjungi pasar klitikan Kuncen Yogyakarta.
2. Sampel
Menurut Djarwanto dan Subagyo (1996 : 108) sampel adalah sebagian dari
populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa
mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit dari pada jumlah
populasinya).
Penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan pada rumus (Umar, 2003
: 150).
26
Keterangan :
n : Ukuran sampel.
e : persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih bisa ditolelir atau
diinginkan yaitu sebesar 10%.
q : (1 - p), proporsi populasi yang tidak diinginkan
mempunyai karakteristik tertentu.
Zα/2 : Nilai uji t dengan tingkat keyakinan 95% (Zα/2 = 1,96).
p.q : Jika p dan q tidak diketahui, maka dapat diganti dengan
0,25.
Jumlah sampel harus lebih besar dari 96 maka dibulatkan menjadi
100 sampel responden, diharapkan sampel tersebut dapat mewakili
populasi yang ada.
E. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama misalnya dari
individu/perorangan seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau
bukti transaksi (Umar, 2003 : 67). Data primer yang dibutuhkan dalam
penelitian ini seperti hasil dari wawancara, kuesioner dan observasi yang
berkaitan dengan alasan masyarakat mengunjungi pasar klitikan Kuncen
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak lain
(Boedijoewono, 2001 : 12). Data sekunder dari penelitian ini adalah
bersumber dari koran, majalah.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Nawawi (dalam Utari BR, 2005 : 15) sampling atau teknik
pengambilan sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya
dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel
yang representatif atau benar-benar mewakili populasi.
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah
Accidental Sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel,bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,2001:77).
G. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan
pengujian validitas dan reliabilitas.
28
Uji Validitas yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang
bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur (Arikunto,
2000:219). Pengukuran ini menggunakan rumus Cronbach alpha, yaitu :
Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
di mana
= koef korelasi antara x & y
∑ = skor/nilai dari setiap pertanyaan
∑ = skor total dari setiap pertanyaan/item
n = jumlah responden
Dengan taraf signifikan (α)= 0,05, apabila rhitung ≥ rtabel maka kuesioner sebagai alat ukur dikatakan valid atau sahih.
2. Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003: 86). Teknik
yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas tersebut adalah teknik
Cronbach’s alpha yaitu dengan menggunakan koefisien alpha (α). Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut:
Dengan taraf signifikan (α)= 0,05, apabila rhitung ≥ rtabel maka kuesioner sebagai alat ukur dikatakan valid atau sahih.
Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji apakah
kuesioner yang dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan
sebagai alat pengukur. Pengujian ini hanya dilakukan pada butir-butir
pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah dinyatakan sebagai
butir yang valid. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas item digunakan
rumus Cronbach alpha, dimana rumus ini dipergunakan untuk menguji
reliabilitas berdasarkan atas uraian atau angket atau kuesioner.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Persentase
Metode analisis ini digunakan untuk menganalisis data
karakteristik responden yang diperoleh, yaitu berdasarkan jenis
kelamin,usia, pekerjaan, tujuan, uang saku atau pendapatan. Metode yang
a. Menyusun hipotesis
Ho : X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7 menjadi alasan konsumen
untuk mengunjungi pasar Klithikan Kuncen, Yogyakarta.
Ha : X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7 bukan atau tidak menjadi
alasan konsumen untuk mengunjungi pasar Klithikan
Kuncen, Yogyakarta.
b. Memutuskan menerima atau menolak hipotesis.
1) X2 tabel diperoleh dengan alpha: 0,05 (5%) dan df = (n – 1)
2) Kriteria: tolak Ho apabila Q > X2 tabel; terima Ho apabila Q < X2
tabel.
Dari faktor-faktor yang ada diuji dengan menggunakan Cochran
Q-Test secara bertahap. Langkah awal dengan menguji semua variable X
yang ada. Apabila hasil menolak Ho maka langkah selanjutnya adalah
menghilangkan Cj dengan jumlah terkecil, kemudian variabel tersebut
diuji kembali. Langkah ini diulang kembali apabila hasil masih menolak
Ho. Langkah tersebut harus terus dilakukan hingga hasil perhitungan
menerima Ho dan dapatdisimpulkan X1- X8 menunjukan faktor-faktor
konsumen mengunjungi pasar Klithikan Kuncen Yogyakarta.
32 BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat dan Deskripsi Pasar Klitikan
Istilah klitikan (klithikan) dalam Bahasa Indonesia berarti barang bekas. Seperti namanya, Pasar Klitikan Pakuncen Yogyakarta sebagai pusat jual-beli barang bekas atau seken (second hand), terletak di Jl HOS Cokroaminoto 34 Pakuncen, Yogyakarta.
Para pedagang di pasar ini menjual bermacam-macam dagangan seperti onderdil kendaraan, peralatan elektronik, barang-barang antik, alat pertukangan, buku, pakaian, bahkan ponsel pun dijajakan di sini. Tak melulu barang bekas, beberapa diantaranya juga menjual barang “baru”.
Pasar Klitikan Pakuncen mewarnai perekonomian Kota Yogya sejak 11 November 2007, tergolong masih baru. Tetapi baru diresmikan oleh Suryadharma Ali pada bulan Desember 2007, yang saat itu menjadi Menteri Negara Koperasi Dan UKM. Pasar ini dibangun untuk merelokasi (menata) para pedagang klitikan yang sebelumnya berjualan di trotoar Jalan Mangkubumi, Jalan Asemgede dan Alun-alun Kidul Kraton Yogya.
“Pasare Anyar, Rejekine Lancar”, seperti yang tertera pada sign system dibeberapa sudut Pasar Klitikan Pankuncen. Pasarnya baru, tentu saja bangunannya baru sehingga lingkungan pasar masih bersih, tak ada kesan kumuh. Fasilitas cukup memadai, toilet, tempat pakir luas meski pada malam hari libur meluap hingga ke pinggir jalan dan bila anda ingin melepas lelah di ujung timur tersedia los makanan.
Rejeki para pedagang Pasar Klitikan semakin lancar. Kini pengunjung pasar klitikan makin ramai, tak hanya para pelanggan lama tapi dari berbagai lapisan masyarakat juga menyempatkan untuk mampir. Sebagai tambahan informasi, Pasar Klitikan Pakuncen ini dibangun di atas lahan eks Pasar Hewan Pakuncen, kini pedagang hewan direlokasi ke Pasar Hewan Gamping, Sleman.
B. Pengelolaan Pasar Klithikan
Pasar Klitikan Pakuncen sendiri merupakan relokasi Pemerintah Kota Yogyakarta dari tiga Pasar yang sebelumnya berjualan di trotoar Jalan Mangkubumi, Jalan Asemgede dan Alun-alun Kidul Kraton Yogya. Pedagang pasar Klitikan Pakuncen ini seluruhnya berjumlah 718, 697 dari tiga pasar yang direlokasi, dan 21 lapak atau pedagang yang disediakan bagi masyarakat RT/RW di sekitar pasar.
34
(Kelompok Pedagang Pasar Klitikan) dimana ketua dipilih dari perwakilan pedagang. Ketua Umum Komunitas Pasar Klithikan Pakuncen (KOMPAK) yaitu Fachturrahman KOMPAK sendiri beranggotakan sekitar 720 pedagang, 80 juru parkir dan 9 orang pengelola WC.
Dengan adanya relokasi ini, status pedagang mengalami perubahan, yang dahulu status mereka merupakan PKL (Pedagang Kaki Lima), tetapi sekarang berubah menjadi pengusaha karena mereka membuka usaha atas namanya sendiri dan tidak lagi menempati garasi, depan gerbang rumah warga, dan trotoar seperti dahulu.
Para pedagang ternyata sebagian besar mendapatkan pasokan barang dagangan dari berbagai daerah, misalnya Jawa Barat, Riau, Mojokerto, dan sebagianya. Latar belakang para pedagang juga bermacam-macam, tidak hanya berasal dari Yogyakarta saja, bahkan bisa dikatakan hampir 40 % pedagang berasal dari luar Jawa dan luar Jogja, salah satu yang kami temui yaitu pedagang sepatu yang berasal dari Wonosobo.
Mengenai retribusi, pasar Klitikan juga menerapkan sistem pungutan pajak atau retribusi. Retribusi ditentukan oleh jenis dagangan, lama jam buka pasar, serta penggolongannya. Penggolongan pasar digolongkan menjadi dua berdasakan Perda no. 02 tahun 2009. Penggolongan tersebut antara lain : • Golongan B : Barang dagangan berupa konveksi dan retribusi sebesar Rp.
1575/hari.
36 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penjelasan Penelitian
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data terhadap data yang
telah dikumpulkan dari penyebaran kuesioner. Analisis data pada penelitian
ini terdiri atas dua bagian, bagian pertama merupakan pengujian instrumen
yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner yang
digunakan sebagai alat untuk memperoleh data dalam penelitian ini. Bagian
kedua terdiri dari analisis terhadap karakteristik responden yang meliputi jenis
kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan, status pernikahan
dan kunjungan ke pasar klitikan dalam satu bulan dan yang ketiga mengenai
faktor-faktor yang menjadi alasan konsumen untuk mengunjungi pasar
klitikan Kuncen Yogyakarta.
B. Pengujian Instrumen
Supaya terhindar dari kekeliruan dan ketidakpastian dalam analisis
data, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas
terhadap kuesioner yang digunakan dalam penelitian.
Dari jumlah sampel sebanyak 100 orang responden, pada tahap awal
40 orang responden diambil untuk uji coba kuesioner. Kemudian dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas. Setelah hasil kedua uji tersebut dinyatakan valid
dan reliabel untuk semua butir pertanyaan dalam kuesioner, selanjutnya baru
sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang responden, yang
merupakan sampel sesungguhnya yaitu para konsumen yang telah datang ke
pasar klitikan Kuncen, Yogyakarta.
1. Pengujian Validitas
Pengujian validitas ini dilakukan dengan mencari koefisien
validitas/kesahihan butir yang diperoleh dari korelasi antara skor butir dan
skor faktor. Skor faktor ini diperoleh dari jumlah skor semua butir
pertanyaan dalam faktor. Pedoman yang digunakan dalam
mempertahankan suatu butir adalah sebagai berikut :
a. Korelasi antara butir dengan faktor harus positif.
b. Peluang ralat (p) dari koefisien korelasi tersebut maksimal 5%.
Untuk responden yang berjumlah 100 (n), dapat diperoleh derajat
bebas df sebesar n – 2 = 100 – 2 = 98. Untuk df = 98 dan nilai alpha 5%
(dua sisi), diperoleh nilai rtabel sebesar 0,196 dan untuk nilai alpha 1% (dua
sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,256. Jika rhitung ≥ rtabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh rhitung ≥ rtabel dengan taraf keyakinan 95 %. Dengan menggunakan bantuan
komputer program SPSS for Windows Versi 15.0 pada taraf signifikansi
38
Tabel V. 1
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel r item-total r tabel Status Harga barang di Pasar Klithikan murah dan
terjangkau. (X1) 0,371(**) 0,256 Valid
Pasar Klithikan menjual beberapa barang antik. (X2) 0,514(**) 0,256 Valid Barang yang ditawarkan di pasar Klithikan berkualitas
baik. (X3) 0,555(**) 0,256 Valid
Suasana khas dalam pasar Klithikan tidak ditemui di pasar lain. (X4)
0,440(**) 0,256 Valid
Keluarga, teman, rekan kerja menjadi referensi untuk
mengunjungi Pasar Klithikan. (X5) 0,343(**) 0,256 Valid Perasaan nyaman dengan gedung Pasar Klithikan
yang layak dan memadai. (X6)
0,287(**) 0,256 Valid
Lokasi Pasar Klithikan mudah dijangkau dengan
kendaraan umum maupun pribadi. (X7) 0,224(*) 0,196 Valid Pasar Klithikan menjadi tempat dan sarana untuk
mendapatkan uang tunai dengan cepat (menjual barang). (X8)
0,527(**) 0,256 Valid
Sumber : Pengolahan Data Primer (2010)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua item-item
instrumen penelitian dinyatakan valid karena semua item memiliki nilai r
item-total yang lebih besar dari r tabel, baik dengan taraf alpha 5% (*) maupun
1% (**).
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas/keandalan pada prinsipnya menunjukkan
sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak
berbeda bila dilakukan pada subyek yang sama. Semakin tinggi tingkat
keandalan suatu alat ukur, semakin stabil dan semakin dapat diandalkan
keandalan butir yang digunakan adalah koefisien Cronbach’s Alpha.
Menurut Nunnally (Ghozali, 2001:133), batas minimal nilai Cronbach’s
Alpha yang umum diterima untuk persyaratan reliabilitas suatu instrumen
adalah 0,600. Dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for
Windows Versi 15.0 pada taraf 5% dapat dihitung keandalannya sebagai
berikut :
Tabel V. 2
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Sumber: Pengolahan Data Primer (2010)
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan seperti yang tersaji
pada tabel uji reliabilitas di atas, semua variabel memiliki, nilai
Cronbach’s Alpha di atas 0,600, maka semua variabel dalam penelitian ini
dinyatakan handal/reliabel.
Variabel Koefisien
Alpha
Batas
Minimum Status Harga barang di Pasar Klithikan murah dan
terjangkau. (X1) 0,634 0,600 Reliabel
Pasar Klithikan menjual beberapa barang antik. ( X2) 0,611 0,600 Reliabel Barang yang ditawarkan di pasar Klithikan berkualitas
baik. (X3) 0,602 0,600 Reliabel
Suasana khas dalam pasar Klithikan tidak ditemui di
pasar lain. (X4) 0,624 0,600 Reliabel
Keluarga, teman, rekan kerja menjadi referensi untuk
mengunjungi Pasar Klithikan. (X5) 0,639 0,600 Reliabel Perasaan nyaman dengan gedung Pasar Klithikan
yang layak dan memadai. (X6) 0,644 0,600 Reliabel
Lokasi Pasar Klithikan mudah dijangkau dengan
kendaraan umum maupun pribadi. (X7) 0,649 0,600 Reliabel Pasar Klithikan menjadi tempat dan sarana untuk
mendapatkan uang tunai dengan cepat (menjual barang). (X8)
40
C. Analisis Data
1. Analisis Karakteristik Responden
Analisis persentase dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui persentase responden berdasarkan karakteristik demografi.
Karakteristik demografi responden dalam penelitian ini terdiri dari jenis
kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan, status
pernikahan dan kunjungan ke pasar klitikan dalam satu bulan. Hasil dari
analisis persentase yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari data yang diperoleh, terlihat persentase responden
berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :
Tabel V. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Pria 71 71
Wanita 29 29
Total 100 100 Sumber: Pengolahan Data Primer (2010)
Dari hasil jawaban responden berdasarkan jenis kelamin
menunjukkan bahwa dari 100 responden sebanyak 71 responden atau
71% responden berjenis kelamin pria dan sisanya 29 responden atau
71% responden berjenis kelamin wanita. Hal ini menunjukkan bahwa
menyukai suasana pasar dan juga karena produk yang ada di pasar
Klithikan mayoritas merupakan kebutuhan pria, seperti onderdil
sepeda motor atau mobil, alat pertukangan, barang-barang antik.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Dari data yang diperoleh, terlihat persentase responden
berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
Tabel V. 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Persentase (%)
≤ 20 tahun 24 24
21-30 tahun 53 53
31-40 tahun 19 19
> 40 tahun 4 4
Total 100 100 Sumber: Pengolahan Data Primer (2010)
Dari hasil jawaban responden berdasarkan umur menunjukkan
bahwa dari 100 responden sebanyak 53 responden atau 53% responden
berusia 21-30 tahun, hal ini menunjukkan sebagian besar responden
berusia antara 21 sampai 30 tahun. Sebanyak 24 responden atau 24%
responden berusia ≤ 20 tahun, 19 responden atau 19% responden berusia 31-40 tahun. Maka frekuensi terkecil terdapat pada responden
yang berusia > 40 tahun, yaitu sebanyak 4 responden atau 4% dari
42
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel V. 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SD 3 3
SMP/Sederajat 12 12
SMA/Sederajat 51 51
Akademi/Universitas 34 34
Total 100 100 Sumber: Pengolahan Data Primer (2010)
Dari hasil jawaban responden berdasarkan pendidikan terakhir
menunjukkan bahwa dari 100 responden sebanyak 51 responden atau
51% responden dengan tingkat pendidikan terakhir SMA/Sederajat, hal
ini menunjukkan sebagian besar responden dengan tingkat pendidikan
terakhir SMA/Sederajat. Sebanyak 34 responden atau 34% responden
dengan tingkat pendidikan terakhir Akademi/Universitas, 12
responden atau 12% responden dengan tingkat pendidikan terakhir
SMP/Sederajat. Maka frekuensi terkecil terdapat pada responden
dengan tingkat pendidikan terakhir SD, yaitu sebanyak 3 responden
atau 3% dari jumlah responden.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Dari data yang diperoleh, terlihat persentase responden
Tabel V. 6
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Pelajar 21 21
Pegawai Negeri 5 5
Wiraswasta/Pedagang 24 24
Ibu rumah tangga 4 4
Karyawan Swasta 42 42
Lain-lain 4 4
Total 100 100 Sumber: Pengolahan Data Primer (2010)
Dari hasil jawaban responden berdasarkan pekerjaan,
menunjukkan bahwa pekerjaan responden yang paling banyak adalah
sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 42 responden atau 42%.
Sebanyak 24 responden atau 24% responden adalah
wiraswasta/pedagang, 21 responden atau 21% responden masih
berstatus sebagai pelajar, 5 responden atau 5% responden sebagai
pegawai negeri, sedangkan masing-masing 4 responden atau sebanyak
4% responden adalah ibu rumah tangga dan yang memiliki pekerjaan
di luar pelajar, pegawai negeri, wiraswasta dan karyawan swasta
(lain-lain).
44
Tabel V. 7
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan
Penghasilan Jumlah Persentase
(%)
Rp 0 – Rp 250.000,00 11 11
Rp 251.000,00 – Rp 500.000,00 16 16 Rp 501.000,00 – Rp 1.000.000,00 50 50
> Rp 1.000.000,00 23 23
Total 100 100
Sumber: Pengolahan Data Primer (2010)
Dari hasil jawaban responden berdasarkan penghasilan
perbulan menunjukkan bahwa dari 100 responden sebanyak 50
responden atau 50% responden dengan tingkat penghasilan Rp
501.000,00 – Rp 1.000.000,00, hal ini menunjukkan sebagian besar
responden dengan tingkat penghasilan konsumen adalah Rp
501.000,00 – Rp 1.000.000,00. Sebanyak 23 responden atau 23%
responden dengan tingkat penghasilan > Rp 1.000.000,00, 16
responden atau 16% responden dengan tingkat penghasilan Rp
251.000,00 – Rp 500.000,00. Maka frekuensi terkecil terdapat pada
responden dengan tingkat penghasilan Rp 0 – Rp 250.000,00, yaitu
sebanyak 11 responden atau 11% dari jumlah responden.
f. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Dari data yang diperoleh, terlihat persentase responden
Tabel V. 8
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Status Jumlah Persentase (%)
Sudah Menikah 31 31
Belum Menikah 69 69
Total 100 100 Sumber: Pengolahan Data Primer (2010)
Dari hasil jawaban responden berdasarkan status pernikahan
menunjukkan bahwa dari 100 responden sebanyak 69 responden atau
69% responden dengan status belum menikah dan sisanya 31
responden atau 31% responden dengan status sudah menikah. Hal ini
menunjukkan bahwa pengunjung pasar Klithikan mayoritas adalah
konsumen yang belum menikah.
g. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ke Pasar
Klithikan Dalam Sebulan
Dari data yang diperoleh, terlihat persentase responden
berdasarkan frekuensi kunjungan ke pasar klithikan dalam sebulan
46
Tabel V. 9
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan
Frekuensi Jumlah Persentase (%)
1 38 38 Sumber: Pengolahan Data Primer (2010)
Dari hasil jawaban responden berdasarkan frekuensi kunjungan
dalam sebulan menunjukkan bahwa dari 100 responden sebanyak 38
responden atau 38% responden frekuensi kunjungan 1 kali dalam
sebulan, sebanyak 28 responden atau 28% responden frekuensi
kunjungan 2 kali dalam sebulan, masing-masing sebanyak 9 responden
atau 9% responden frekuensi kunjungan 3 dan 4 kali dalam sebulan,
sebanyak 7 responden atau 7% responden frekuensi kunjungan 4 kali
dalam sebulan, sebanyak 5 responden atau 5% responden frekuensi
kunjungan 7 kali dalam sebulan, sebanyak 3 responden atau 3%
responden frekuensi kunjungan 6 kali dalam sebulan dan sisanya 1
responden atau 1% responden dengan frekueni kunjungan 10 kali
dalam sebulan. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung pasar
2. Analisis Faktor-Faktor
Dalam analisis faktor-faktor digunakan uji Cochran untuk menguji
faktor-faktor/alasan-alasan konsumen untuk mengunjungi pasar Klitikan
Kuncen Yogyakarta. Pengujian atribut-atribut tersebut dilakukan secara
bertahap, yaitu mulai dari seluruh atribut (8 faktor), kemudian pengujian 7
faktor, pengujian 6 faktor, dan seterusnya sampai pengujian faktor yang
menunjukkan hasil tidak ada hubungan yang cukup signifikan antara
faktor yang dipilih responden. Di bawah ini merupakan tabel uji Cochran
terhadap faktor-faktor konsumen untuk mengunjungi pasar klitikan
Kuncen Yogyakarta.
Tabel V. 10
Rekapitulasi Data Alasan Konsumen
No. Alasan Konsumen Ya Tidak
1. Harga barang di Pasar Klithikan murah dan terjangkau (X1). 93 7
2. Pasar Klithikan menjual beberapa barang antik (X2). 74 26
3. Barang yang ditawarkan di pasar Klithikan berkualitas baik (X3). 62 38
4. Suasana khas dalam pasar Klithikan tidak ditemui di
pasar lain (X4). 83 17
5. Keluarga, teman, rekan kerja menjadi referensi untuk mengunjungi Pasar Klithikan (X
5). 86 14
6. Perasaan nyaman dengan gedung Pasar Klithikan
yang layak dan memadai (X6). 90 10
7. Lokasi Pasar Klithikan mudah dijangkau dengan
kendaraan umum maupun pribadi (X7). 94 6
8.
Pasar Klithikan menjadi tempat dan sarana untuk mendapatkan uang tunai dengan cepat (menjual barang) (X8).
48 52
48
Untuk analisis masalah kedua ini akan dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Tahap Pertama
Langkah pertama yaitu melakukan pengujian terhadap 8 faktor
yaitu: X1 terkait dengan harga, X2 terkait dengan keunikan barang, X3
terkait dengan kualitas barang, X4 terkait dengan suasana khas dalam
pasar, X5 terkait dengan kelompok referensi, X6 dan X7 terkait dengan
kenyamanan dan X8 terkait dengan kebutuhan akan barang tunai.
Dari semua faktor penentu jawaban “Ya” dilakukan pengujian
menggunakan perhitungan statistik dengan uji Cochran dengan
program SPSS 15.00 for windows :
Tabel V. 11 Test Statistics 1
N 100
Cochran's Q 116,040(a)
df 7
Asymp. Sig. .000
a 1 is treated as a success.
1) Menyusun hipotesis
Ho : X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dan X8 menjadi alasan
konsumen untuk mengunjungi pasar Klithikan Kuncen,
Ha : X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dan X8 bukan atau tidak
menjadi alasan konsumen untuk mengunjungi pasar
Klithikan Kuncen, Yogyakarta.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis.
a) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = (n – 1); df = 7, sehingga X2 tabel
= 14,1.
b) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 14,1; terima Ho apabila Q <
14,1.
c) Q hitung : 116,040
d) Q hitung : (116,040) > X2 tabel (14,1) maka Ho ditolak.
Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji
Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya”
terendah yaitu X8.
b. Tahap Kedua
Langkah kedua yaitu melakukan pengujian terhadap 7 faktor
yaitu: X1 terkait dengan harga, X2 terkait dengan keunikan barang, X3
terkait dengan kualitas barang, X4 terkait dengan suasana khas dalam
pasar, X5 terkait dengan kelompok referensi, X6 dan X7 terkait dengan
50
Tabel V. 12 Test Statistics 2
N 100
Cochran's Q 59,428(a)
df 6
Asymp. Sig. .000
a 1 is treated as a success.
1) Menyusun hipotesis
Ho : X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7 menjadi alasan konsumen
untuk mengunjungi pasar Klithikan Kuncen,
Yogyakarta.
Ha : X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7 bukan atau tidak menjadi
alasan konsumen untuk mengunjungi pasar Klithikan
Kuncen, Yogyakarta.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis.
a) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = (n – 1); df = 6, sehingga X2 tabel
= 12,6.
b) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 12,6; terima Ho apabila Q <
12,6.
c) Q hitung : 59,428
Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji
Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya”
terendah yaitu X3.
c. Tahap Ketiga
Langkah ketiga yaitu melakukan pengujian terhadap 6 faktor
yaitu: X1 terkait dengan harga, X2 terkait dengan keunikan barang, X4
terkait dengan suasana khas dalam pasar, X5 terkait dengan kelompok
referensi, X6 dan X7 terkait dengan kenyamanan.
Tabel V. 13 Test Statistics 3
N 100
Cochran's Q 25,241(a)
df 5
Asymp. Sig. .000
a 1 is treated as a success.
1) Menyusun hipotesis
Ho : X1, X2, X4, X5, X6 dan X7 menjadi alasan konsumen
untuk mengunjungi pasar Klithikan Kuncen,
Yogyakarta.
Ha : X1, X2, X4, X5, X6 dan X7 bukan atau tidak menjadi
alasan konsumen untuk mengunjungi pasar Klithikan
52
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis.
a) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = (n – 1); df = 5, sehingga X2 tabel
= 11,1.
b) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 11,1; terima Ho apabila Q <
11,1.
c) Q hitung : 25,241
d) Q hitung : (25,241) > X2 tabel (11,1) maka Ho ditolak.
Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji
Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya”
terendah yaitu X2.
d. Tahap Keempat
Langkah keempat yaitu melakukan pengujian terhadap 5 faktor
yaitu: X1 terkait dengan harga, X4 terkait dengan suasana khas dalam
pasar, X5 terkait dengan kelompok referensi, X6 dan X7 terkait dengan
kenyamanan.
Tabel V. 14 Test Statistics 4
N 100
Cochran's Q 9,435(a)
df 4
Asymp. Sig. .051
1) Menyusun hipotesis
Ho : X1, X4, X5, X6 dan X7 menjadi alasan konsumen untuk
mengunjungi pasar Klithikan Kuncen, Yogyakarta.
Ha : X1, X4, X5, X6 dan X7 bukan atau tidak menjadi alasan
konsumen untuk mengunjungi pasar Klithikan Kuncen,
Yogyakarta.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis.
a) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = (n – 1); df = 4, sehingga X2 tabel
= 9,49.
b) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 9,49; terima Ho apabila Q <
9,49.
c) Q hitung : 9,435.
d) Q hitung : (9,435) < X2 tabel (9,49) maka Ho diterima.
Karena hasilnya Q menerima Ho, maka dapat disimpulkan
bahwa X1, X4, X5, X6 dan X7 menjadi alasan konsumen untuk
mengunjungi pasar Klithikan Kuncen, Yogyakarta.
e. Tahap Kelima
Pada tahap kelima ini dapat diambil kesimpulan bahwa alasan
konsumen untuk mengunjungi pasar Klithikan Kuncen, Yogyakarta :
54
2) Suasana khas dalam pasar Klithikan tidak ditemui di pasar lain
(X4).
3) Keluarga, teman, rekan kerja menjadi referensi untuk mengunjungi
Pasar Klithikan (X5).
4) Perasaan nyaman dengan gedung Pasar Klithikan yang layak dan
memadai (X6).
5) Lokasi Pasar Klithikan mudah dijangkau dengan kendaraan umum
maupun pribadi (X7).
Kelima alasan inilah yang merupakan jawaban dari masalah kedua.
Dengan melihat dari hasil analisis yang ada dan kesimpulan dari jawaban
masalah kedua, diketauhi bahwa ada 5 yang memberikan alasan kuat
konsumen untuk mengunjungi pasar Klithikan Kuncen, Yogyakarta.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan terhadap
konsumen yang mengunjungi pasar Klithikan Kuncen, Yogyakarta, penulis
dapat melakukan pembahasan dari analisis data dengan menggunakan metode
Cochran Q-test sebagai berikut :
1. Faktor Kedelapan (X8) yaitu kunjungan ke pasar Klithikan untuk menjual
barang pribadi yang pertama kali dihilangkan. Faktor ini dihilangkan
karena memiliki jumlah Cj terkecil. Karena menurut konsumen,
kunjungan ke pasar Klithikan untuk menjual barang pribadi bukan menjadi