• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN

STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT

SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Lorensius Dewa Buwana NIM: 021334061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Desember 2007 Penulis

(5)

v

LEMBARPERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, sayamahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Lorensius Dewa Buwana Nomor Mahasiswa : 021334061

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya rnemberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepadaPerpustakaan Universitas Sanata Dharmahak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublilkasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijm dan saya maupun mem-berikan royalti kepada saya selama tetap mencantunikan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 05 Maret 2008

Yang menyatakan

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah, dan

dengan agama hidup menjadi terarah.

Hidup adalah rintangan yang harus dihadapi, perjuangan yang harus

dimenangkan, rahasia yang harus digali, dan anugrah yang harus

dipergunakan.

Hal kecil membentuk kesempurnaan, tapi

kesempurnaan bukanlah hal kecil”

Persembahanku:

¾ Tuhan Yang Maha Esa

¾ Kedua orang tuaku Bapak RB. Pirngadi dan Ibu MM. Sumarliyah ¾ Kedua kakak P. Agung Santoso dan V. Dewi Bantarti

(7)

vii

ABSTRAK

Pengaruh Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, dan Status Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.

Studi kasus pada Siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu

Lorensius Dewa Buwana Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) pengaruh positif dan signifikan status sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (4) pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar, motivasi belajar, status sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu pada bulan Juli 2007. Metode pengumpulan data digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas XII yang berjumlah 85 siswa. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis Korelasi Product Moment, sedangkan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan Analisis Regresi Ganda dengan taraf signifikan 0,05.

(8)

viii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING ACHIEVEMENT, LEARNING MOTIVATION AND FAMILY’S SOCIAL ECONOMIC STATUS TOWARDS

THE STUDENT’S INTEREST TO CONTINUE STUDYING TO UNIVERSITIES.

(A case study on the third grade students of SMA Pangudi Luhur Sedayu ) Lorensius Dewa Buwana

021334061

Sanata Dharma University Yogyakarta

2008

This research aims to investigate: (1) the significant and positive influence of student’s learning achievement towards the student’s interest to continue studying to universities; (2) the significant and positive influence of student’s learning motivation towards the student’s interest to continue studying to universities; (3) the significant and positive influence of family’s social economic status towards the student’s interest to continue studying to universities; (4) the significant and positive influence of student’s learning achievement, student’s learning motivation, and family’s social economic status towards the student’s interest to continue studying to universities.

This research was conducted in SMA Pangudi Luhur Sedayu in July 2007. The technique of gathering the data was questionnaire. The samples of this research were 85 student’s the third grade of SMA Pangudi Luhur Sedayu. Product Moment Correlation analysis was used to investigate the influence between the dependent variable and the independent variable, while Multi Regresion analysis was used to investigate the influence of dependent variable and independent variable accordingly with significance of 0,05.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Sepantasnya, penulis menghaturkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi. Keberhasilan penyusun skripsi ini tidak lepas dari bimbingan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih sebagai berikut:

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. FX. Muhadi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing, yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam seluruh proses penyusunan laporan penelitian ini. 5. B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd selaku Dosen Tamu I, yang telah

memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan penyusunan laporan penelitian. 6. Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si selaku Dosen Tamu II yang telah memberikan

pandangan dan masukan untuk kesempurnaan laporan penelitian.

(10)

x

8. Karyawan dan karyawati sekretariat Pendidikan Akuntansi, yang memperlancar urusan perkuliahan yang diperlukan penulis.

9. Karyawan dan karyawati Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis mendapatkan buku-buku yang mendukung penelitian ini. 10. Orang tua, kakak dan kerabat yang telah mendukung penulis dengan doa-doa dan

memfasilitasi penulis selama studi di Universitas Sanata Dharma.

11. SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah memberikan waktu bagi penulis demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

12. Teman-Temanku (Apriliyanto Anicetus dan Hening Tyas Subekti), teman seperjuangan dalam penyusunan Skripsi dari awal sampaiiiiii Ujian Sarjana.

13. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angk’02 yang telah menyampaikan pandangan, kritik dan saran yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini.

14. Berbagai pihak yang telah membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Demikianlah, ucapan terima kasih saya kepada mereka yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan tulus hati menerima berbagai pandangan, kritikan dan saran yang berguna untuk penyempurnaan laporan penelitian ini dari para pembaca.

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul………....i

Halaman Persetujuan Pembimbing………ii

Halaman Pengesahan………iii

Pernyataan Keaslian Karya………...iv

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiyah………v

Motto dan Persembahan………...vi

Abstrak………vii

Abstract………..viii

Kata Pengantar………...ix

Daftar Isi………...xi

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah………..……….1

B. Identifikasi Masalah………..3

C. Rumusan Masalah………...3

D. Tujuan Penelitian………..4

E. Manfaat Penelitian………....5

BAB II Kajian Pustaka A. Kerangka Teoretik 1. Minat siswa………...6

2. Prestasi Belajar Siswa………...12

3. Motivasi Belajar ………...18

4. Kondisi Status Sosial Ekonomi………..………..21

B. Kajian Hasil Relevan Penelitian……….29

C. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh Prestasi Belajar Terhadap Minat Siswa………30

2. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Minat Siswa……...30

(12)

xii

4. Pengaruh Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi, Motivasi

Belajar, terhadap Minat siswa………...31

D. Paradigma Penelitian………..32

E. Hipotesis Penelitian………...33

BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian………...34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………...34

C. Subyek dan Obyek Penelitian………...35

D. Populasi dan Sampel………...35

E. Variabel Penelitian………..36

F. Teknik Pengumpulan Data……….40

G. Pengujian Instrumen Penelitian……….42

H. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Penelitian………...47

2. Pengujian Hipotesis………..49

3. Uji Signifikan………52

4. Sumbangan Variabel bebas terhadap variabel terikat………...53

BAB IV Gambaran Umum Sekolah A. Gambaran Umum Sekolah………..54

1. Sejarah Sekolah………...54

2. Identitas Sekolah………...55

B. Visi dan Misi………...55

1. Visi………55

2. Misi………...56

C. Organisasi………...56

D. Sumber Daya Manusia………58

E. Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu………...61

F. Sarana dan Prasarana serta Fasilitas Sekolah……….62

(13)

xiii

H. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah………...67

I. Hubungan Antara Sekolah dengan Masyarakat……….68

J. Usaha-usaha Penempatan Lulusan………...68

BAB V Analisis Data dan Pembahasan A. Deskripsi Data 1. Prestasi Belajar……….70

2. Motivasi Belajar………71

3. Status Sosial Ekonomi Keluarga………..72

4. Minat Siswa………..73

B. Analisis Data 1. Uji Prasyatat Penelitian……….74

a. Uji Normalitas………...74

b. Uji Linieritas………...75

2. Pengujian Hipotesis Penelitian………...77

3. Sumbangan Variabel Bebas dan Variabel Terikat………82

C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi………...83

2. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi………...84

3. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi……….85

4. Pengaruh Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi………...86

BAB VI Kesimpulan, Keterbatasan Penelitian dan Saran A. Kesimpulan………...88

B. Keterbatasan Penelitian………..89

(14)

xiv

Daftar Pustaka………...91

Lampiran I ………...93

- Kuesioner………...………...94

Lampiran II ………..100

- Data Validitas dan Reabilitas………...101

- Output Validitas dan Reabilitas………...………...114

Lampiran III ……….116

- PAP II………..117

Lampiran IV ………..121

- Output Normalitas………...122

- Output Linieritas………...123

Lampiran V ………...124

- Ouput Korelasi………125

- Output Regresi………...126

- Tabel-Tabel………..127

Lampiran VI ………..129

- Perhitungan Sumbangan Relatif……….………..130

- Perhitungan Sumbangan Efektif……….………..131

Lampiran VII ………...132

- Surat Ijin Penelitian………..…………...133

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan suatu negara adalah mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas dapat ditempuh atau dilakukan dengan cara peningkatan pendidikan bisa melalui lingkungan tempat mereka tinggal dan berinteraksi sehari-hari yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Ketiga lingkungan tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan setiap anak.

Lingkungan memberikan fasilitas bermain bagi setiap anggotanya untuk mengembangkan kepribadian mereka. Lingkungan yang baik dapat meningkatkan kualitas yang baik pula, tetapi kondisi lingkungan belum tentu dapat mendukung dan menguntungkan perkembangan anggotanya dan dapat menciptakan hal-hal yang buruk. Perhatian terhadap pendidikan bagi generasi muda khususnya dalam lingkungan sekolah tidak bisa lepas dari peranan pendidikan itu sendiri dalam kehidupan mereka.

(16)

akan datang. Karena itu banyak orang tua tidak ragu-ragu untuk memberikan pendidikan bagi anak-anaknya agar anaknya mempunyai prestasi yang membanggakan.

Untuk memperoleh pendidikan yang tinggi dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Biaya yang tinggi kadang menjadi hambatan untuk otang tua yang tidak mampu untuk membiayai anaknya sekolah yang lebih tinggi. Banyak diantara mereka terpaksa putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi karena keterbatasan dana orang tua untuk membiayai sekolah anaknya. Apa lagi sekarang ini biaya pendidikan semakin mahal dan biaya untuk hidup sehari-hari semakin tinggi.

Apabila siswa hendak mengambil keputusan terhadap sekolah lanjutannya, mereka harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu misalnya kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup, kemampuan financial., tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga.

(17)

Dari banyaknya faktor tersebut dapat dipilih beberapa faktor yang dominan dan berpengaruh terhadap sikap siswa SMA kelas III (XII) untuk melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi swasta atau negeri. Beberapa faktor tersebut antara lain prestasi belajar siswa, motivasi belajar, dan status sosial ekonomi keluarga.

B. Identifikasi Masalah

Dipilihnya prestasi belajar siswa, didasarkan pada pertimbangan bahwa prestasi belajar siswa dapat mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi karena prestasi ini dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. Di faktor motivasi belajar didasarkan pada sejauh mana siswa mempunyai motivasi untuk belajar. Ini bisa dilihat dari berbagai faktor dan berbagai unsur yang mempengaruhinya yaitu faktor dari luar maupun faktor dari dalam siswa tersebut. Faktor dari luar hanya berfungsi sebagai dorongan saja. Sedangkan difaktor status sosial ekonomi orang tua didasarkan pada pertimbangan faktor dari luar siswa yang sangat berpengaruh pada minat siswa untuk melanjutkan studi.

C. Rumusan Masalah

1. Masalah umum

(18)

2. Masalah Khusus

a. Apakah ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi?

b. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi?

c. Apakah ada pengaruh status sosial ekonomi terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Ingin mengetahui apakah ada pengaruh prestasi belajar, motivasi belajar dan status sosial ekonomi terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi?

2. Tujuan Khusus

a. Ingin mengetahui apakah ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi?

b. Ingin mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi?

(19)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa Kelas III

Sebagai masukan dan gambaran untuk menentukan sikap dan tindakan serta keingianan untuk melanjutkan Studi ke perguruan tinggi setelah lulus SMA. 2. Bagi SMA

Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang berhubungan dengan studi lanjut.

3. Bagi Peneliti

Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dari penelitian ini dan dapat mengetahui secara mendalam tentang pengaruh prestasi belajar, status sosial ekonomi, motivasi belajar, terhadap minat siswa kelas III melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

(20)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KERANGKA TEORETIK

1. Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

a. Pengertian Minat

Minat merupakan sesuatu yang dapat menentukan suatu keinginan atau pilihan pada seseorang yang mendorong seseorang untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang, karena jika seseorang dalam mengerjakan sesuatu tidak berminat maka pekerjaan tersebut tidak akan berhasil dan maju. Menurut W.S. Winkel (1983:30) minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal yang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Menurut penelitian Sutjipto yang berjudul Minat Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMEA) Terhadap Kewiraswastaan

(21)

rendahnya perhatian dan dorongan psikologis pada setiap siswa belum tentu sama, maka tinggi rendahnya minat terhadap objek pada setiap siswa juga belum tentu sama. Dalam laporan penelitian Sutjipto tersebut dikemukakan rumusan minat menurut ahli-ahli antara lain:

1) Nunnally (1977) menjabarkan minat sebagai suatu ungkapan kecenderungan tentang kegiatan yang sering dilakukan setiap hari, sehingga kegiatan itu disukainya.

2) Guilford (1969) menyatakan minat sebagai tendensi seseorang untuk berperilaku berdasarkan ketertarikannya pada jenis-jenis kegiatan tertentu.

3) Sax (1969) mendefinisikan minat sebagai kecenderungan seseorang terhadap kegiatan tertentu di atas kegiatan yang lainnya.

4) Crites (1969) mengemukakan bahwa minat seseorang terhadap sesuatu akan lebih terlihat apabila yang bersangkutan mempunyai rasa senang terhadap objek tersebut.

(22)

memprediksi tingkat kepuasan siswa terhadap suatu bidang studi. Penelitian yang dilakukan oleh Berdie sebagaimana dalam Hopkins menemukan bahwa hubungan antara skor tes minat kejuruan (vocational) dengan seleksi kurikulum lebih tinggi dibandingkan dengan hubungan antara prestasi belajar denga skap atau tes kepribadian.

Dari berbagai pendapat yang ada, maka minat melanjutkan ke perguruan tinggi pada siswa kelas III SMA, dapat diartikan sebagai kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk memilih perguruan tinggi sebagai kelanjutan pendidikan setelah lulus SMA. Ini ditandai dengan adanya perasaan senang, tertarik dan bangga atas perguruan tinggi yang dipilih bahwa perguruan tinggi yang dilihnya sesuai dengan kebutuhannya. Melanjutkan ke perguruan tinggi adalah suatu kegiatan individu untuk meningkatkan taraf pendidikan yang lebih tinggi dari pendidikan yang telah diselesaikannya.

b. Perguruan Tinggi

(23)

orang tua mahasiswa, staf peguruan tinggi, masyarakat dan pemerintah. Berbagai kepentingan yang berbeda dari pelanggan tersebut harus menjadi acuan utama dalam merencanakan maupun melaksanakan pendidikan.

Menurut Dr. Taliziduhu Ndraha (1988:42), perguruan tinggi adalah pola proses interaksi belajar mengajar sehari-hari yang terorganisasikan secara khusus sebagai bagian atau komponen system belajar mengajar secara keseluruhan didalam masyarakat. Dalam proses belajar mengajar tersebut pada suatu saat terlibat empat pihak, yaitu

1) Pihak yang berusaha belajar mengajar. 2) Pihak yang berusaha belajar.

3) Pihak yang merupakan sumber pelajaran.

4) Pihak yang berkepentingan atas hasil (outcome) proses belajar mengajar.

Berdasarkan GBHN 1978 hal 78 pendidikan tinggi dikembangkan dan peranan perguruan tinggi diarahkan untuk:

1) Menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat pemeliharaan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan kebutuhan pembangunan masa sekarang dan masa datang.

(24)

3) Menggiatkan mahasiswa sehingga bermanfaat bagi usaha-usaha pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

4) Mengembangkan tata kehidupan kampus yang memadai dan tampak jelas corak khas kepribadian Indonesia.

Tujuan Pendidikan Tinggi:

1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.

2) Mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Bentuk-bentuk perguruan tinggi antara lain :

2) Universitas adalah suatu oerguruan tinggi yang melaksanakan program pendidikan yang menawarkan banyak fakultas yang terdiri beberapa jurusan.

3) Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program pendidikan yang didalamnya hanya ada satu bidang pendidikan tertentu dan hanya terdapat satu fakultas dengan beberapa jurusan. 4) Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program

(25)

5) Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan dengan cara melaksanakan penelitian dan terdiri sejumlah fakultas dan beberapa fakultas.

Hubungannya perguruan tinggi dengan siswa SMA kelas III adalah siswa akan melanjutkan studinya yang lebih tinggi yaitu ke perguruan tinggi. Setiap siswa pun mempunyai banyak persepsi atau pemikiran mengenai perguruan tinggi yang akan dipilihnya sesuai dengan sudut pandang mereka. Berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Dari segi fasilitas perguruan tinggi, jenis perguruan tinggi,dan lulusan dari suatu perguruan tinggi siswa mempunyai gambaran tersendiri.

Agar kelak apa yang diharapkan tercapai maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan baik oleh siswa atau orang tuanya berkaitan dengan kualitas perguruan tinggi, antara lain:

1) Status atau eksistensi program studi beserta perguruan tinggi yang dipilihnya mempunyai izin resmi, sehingga keberadaan program studi di perguruan tinggi tersebut dijamin oleh pemerintah.

(26)

3) Yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi riil dari program studi di perguruan tinggi yang dipilihnya. Di era sekarang ini, pasar kerja tidak hanya cukup melihat ijazah yang kita miliki, tetapi mereka cenderung menguji kemampuan yang kita miliki. Karena itu, fasilitas laboratorium (termasuk ilmu-ilmu sosial terapan seperti komunikasi dan bahasa) perlu dilihat secara cermat.

Kesesuaian antara minat serta kemampuan siswa dengan program studi yang akan dipilihnya, sekaligus diperhitungkan dengan kebutuhan pengguna pada saat lulus nanti. Ini penting, mengingat bahwa mahasiswa yang berhenti di tengah jalan, karena merasa tidak mampu atau tidak sesuai dengan minatnya. Demikian pula bagaimana data lapangan yang menunjukkan besarnya jumlah lulusan yang terpaksa menganggur atau bekerja seadanya, karena ternyata jumlah lulusan dari program studi yang dipilihnya telah banyak yang menumpuk dan menganggur.

2. Prestasi Belajar Siswa

a. Pengertian Belajar

(27)

menjadi atau dapat membaca dan menulis. Hal tersebut bisa dikatakan hasil dari belajar.

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi dalam bukunya Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. (1992: 84):

1) Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of learning (1975),

“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseoang (misalnya kelelahan, pengaruh obat)”.

2) Gagne, dalam buku The conditions of learning (1977),

“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya ( performancenya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.

3) Morgan, dalam buku Introduction to psychology (1978),

“Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. 4) Witherington, dalam buku educational Psycology,

“Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.

(28)

1) Menemukan, misalnya: apakah anda telah belajar bagaimana caranya memecahkan teka-teki ini?

2) Mengingat, misalnya: apakah anda pernah belajar kata-kata “Starspangled Banner”?.

3) Menjadi effisien, misalnya: apakah anda telah belajar bagaimana caranya mengendarai mobil?

Banyak ahli berusaha merumuskan apa belajar itu. Dibawah ini dikemukakan beberapa perumusan belajar dikemukakan oleh Prof. Dr. Singgih. D. Gunarsa (1984:23):

1) Menurut Morgan, C.T. “Belajar dapat dirumuskan sebagai suatu perubahan, yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat (hasil) dari pengalaman yang lalu”.

Perubahan-perubahan tingkah laku yang dapat diamati pada perkembangan seseorang sejak bayi sampai dewasa terdapat tiga hal, yakni:

a) Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses kefatalan (fisiologis), misalnya sakit, penyakit.

b) Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses pemasakan (Kematangan, maturation).

(29)

2) Menurut Woodworth, R.S., perumusan belajar adalah sebagai berikut: “Belajar terdiri dari melakukan sesuatu yang baru, dan sesuatu yang baru ini dicamkan (artinya dimasukkan dalam fungsi ingatan) oleh individu, yang ditampilkan kembali dalam kegiatan kemudian”.

Sesuatu yang baru ini dapat berupa gerakan-gerakan, seperti halnya seseorang yang sedang belajar mengendarai mobil, dimana kadang-kadang ia harus melakukan aktivitas yang sifatnya kombinasi, misalnya: ia harus mengerem dan juga harus menginjak kopling sekaligus. Karena itu hal belajar ini bukan meruakan aktivitas yang khusus melainkan aktivitas yang kompleks dan sifatnya terutama menyeluruh.

Menurut WS. Winkel (1987:36) definisi belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap. Menurut Drs. Oeman Hamalik (1975: 21) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri sendiri yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.

(30)

mana seorang guru berusaha memberi ilmu sebanyak mungkin dan murid giat untuk mengumpulkannya. Di sini sering terlihat bahwa belajar itu disamakan dengan menghafal.

Sedangkan menurut Lester D. Crow dan Alice Crow (1982: 149), belajar ialah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Dalam definisi ini dikatakan bahwa seseorang belajar kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dalam menguasai ilmu pengetahuan. Belajar disini merupakan suatu proses dimana guru terutama nelihat apa yang terjadi selama murid menjalani pengalaman edukatif, untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Teori R Gagne (dalam Dra. Roestiyah N.K. 1982: 156) memberikan dua definisi, antara lain:

1) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh modifikasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.

2) Belajar adalah pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh dari instruksi.

(31)

1) Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya. Faktor ini berujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu.

2) Faktor eksternal, ialah fakor yang datang dari luar diri si anak. Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan, dan sebagainya. b. Prestasi Belajar

Dalam kamus Bahasa Indonesia Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya) dari penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Nana Sudjana (1990:28) evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi, dan lain-lain.

(32)

3. Motivasi Belajar

Motivasi menurut Echlos dalam bukunya Ali Imron (1996:87) berasal dari kata Motivation yang berarti dorongan, pengalasan, dan motivasi. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti alasan, sebab akibat dan daya gerak.

Menurut Thomas L. Good dan Jere B. Broopy (1989:8) motivasi sebagai energi penggerak, pengarah dan memperkuat tingkah laku. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor-faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa sanang, dan semangat untuk belajar.

Bentuk Motivasi belajar terbagi atas dua bentuk, yaitu (Winkel, 1996:173-174):

a. Motivasi Ekstrensik: bentuk motivasi yang di dalam aktivitas belajarnya dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

b. Motivasi Intrinsik: bentuk motivasi yang di dalam akitivitas belajarnya dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajar.

(33)

a. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh. b. Tertarik pada mata Pelajaran yang diajarkan.

c. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama pada guru.

d. Ingin selalu bergabung dalam kelas. e. Ingin identitasnya diakui orang lain.

f. Tindakan, kebiasaan, dan moralnya selalu dalam kontrol diri. g. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali.

h. Selalu terkontol oleh lingkungan.

Unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain (Ali Imron, 1996:99):

a. Cita-cita atau aspirasi pembelajaran

Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi tertentu di dalam hidupnya. Cita-cita atau aspirasi ini senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. Bahkan tidak jarang, meskipun rintangan yang ditemui sangat banyak dalam mengejar cita-cita tersebut, seseorang tetap berusaha semaksimal mungkin.

b. Kemampuan pembelajar

(34)

berkemampuan tinggi, akan menjadi malas jika dituntut sebagaimana mereka yang berkemampuan rendah.

c. Kondisi pembelajar

Kondisi pembelajar dapat dibedakan atas kondisi fisiknya dan kondisi psikologis. Dan macam ini, fisik dan psikologis umunya saling mempengaruhi satu sama lainnya. Jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat dalam realitasnya juga berlaku sebaliknya. Bila seseorang kondisi psikologisnya tidak sehat, bisa berpengaruh juga terhadap ketahanan dan kesehatan fisiknya.

d. Kondisi lingkungan belajar Lingkungan belajar meliputi:

1) Lingkungan fisik adalah tempat dimana pembelajar tersebut belajar. 2) Lingkungan sosial adalah suatu lingkungan seseorang dalam kaitannya

dengan orang lain. Lingkungan sosial bisa berupa lingkungan sepermainan, lingkungan sebaya, kelompok belajar.

e. Unsur-unsur belajar pembelajaran

Unsur-unsur belajar pembelajaran meliputi sebagai berikut: 1) Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar. 2) Bahan belajar dan upaya penyediaannya.

3) Alat Bantu belajar dan upaya penyediaannya. 4) Suasana belajar dan upaya penyediannya.

(35)

f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran

Upaya guru dalam membelajarkan juga berpengaruh terhadap motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajaran, menjadikan pembelajar juga bergairah belajar. Guru yang sungguh-sungguh dalam membeljarkan pembelajaran, menjadikan tingginya motivasi belajar pembelajar. Sebagai akibatnya, hal-hal yang disajikan oleh guru menjadi menarik di mata pembelajar.

Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari empat indikasi yaitu: 1) Kemauan untuk mengikuti pelajaran

2) Kerelaan untuk menyediakan waktu belajar 3) Ketekunan

4) Keingian untuk menguasai materi.

4. Kondisi Status Sosial-Ekonomi

Menurut Joshep S. Roucek dan Rolland L. Warren (1984:79) status adalah kedudukan dalam suatu kelompok dan hubungannya dengan anggota lainnya itu atau kedudukan sesuatu kelompok berbanding dengan kelompok lainnya yang lebih besar jumlahnya. Menurut Astrid S. Susanto (1977:181) status adalah perbandingan peranan dalam masyarakat status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah manusia.

(36)

sehubungan dengan orang-orang lainnya dalam kelompok tersebut atau tempat suatu kelompok sehubungan dengan kelompok-kelompok lainnya di dalam kelompok yang lebih besar lagi.

Ukuran atau kriteria untuk menggolongkan anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya tertentu adalah sebagai berikut (menurut Soerjono Soekanto):

a. Ukuran Kekayaan

Ukuran kekayaan dapat dijadikan suatu ukuran, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak, termasuk dalam lapisan atas. Kekayaan tersebut misalnya dapat dilihat bentuk rumah yang bersangkutan, berupa mobil pribadi, cara berpakaian, serta bahan pakaian yang dipakai, kebiasaan untuk berbelanja barang mahal dan sebagainya.

b. Ukuran Kekuasaan

Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang menempati lapisan yang tertinggi.

c. Ukuran Kehormatan

(37)

d. Ukuran Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan sebagai ukuran dipakai oleh masyarakat-masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang menyebabkan terjadinya akibat-akibat negatif. Oleh karena itu, ternyata bahwa bukan mutu ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran akan tetapi gelar kesarjanaan. Sudah tentu hal itu mengakibatkan segala macam usaha untuk mendapatkan gelar tersebut walaupun tidak halal.

Menurut Selo Sumarjan dan Sulaeman Sumadi (1966:271) status atau kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Masyarakat pada umumnya mempunyai dua macam kedudukan yaitu (Soerjono Soekanto, 1983:144):

a. Ascribed Status, yaitu kedudukan yang diperoleh karena kelahiran, jadi tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran, misalnya kedudukan anak seorang bangsawan adalah bangsawan pula.

(38)

syarat-syarat tersebut. Apabila tidak, tak mungkin kedudukan sebagai hakim tersebut akan tercapai olehnya.

Status sosial ekonomi orang tua dapat dilihat dari beberapa segi,antara lain :

a. Pendidikan orang tua

Yang dimaksud dengan pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan terakhir yang dicapai oleh orang tua. Tingkat pendidikan formal yang dicapai akan membawa pengaruh luas pada kehidupan seseorang, yaitu bukan hanya pengaruh pada pengetahuan atau wawasan tetapi juga berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal, penghasilan, kekayaan, dan status sosial dalam masyarakat seseorang yang berpendidikan akan cenderung memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan. Demikian juga dengan keluarga yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi pada umumnya lebih mengerti akan pentingnya sekolah bagi anak-anaknya, dan sebaliknya.

b. Jenis pekerjaan orang tua

(39)

harinya. Beliau mengelompokkan pekerjaan/jabatan dalam 9 golongan sebagai berikut:

1) Golongan A

- Pemilik bus/colt - Pedagang

- Pengawas keamanan - Pengawas kantor - Petani pemilik tanah - Pemilik toko - Pegawai sipil ABRI - Peternak - Mandor - Tuan tanah 2) Golongan B

- Buruh nelayan - Buruh tani - Buruh kecil - Penebang kayu 3) Golongan C

- ABRI (Tamtama-Bintara) - Pamong Praja - Pegawai Badan Hukum - Guru SD - Kepala Kantor Pos Cabang - Kepala Bagian - Manager perusahaan kecil - Pegawai Negeri (Gol. I/a-I/d) - Supervisor/pengawas

4) Golongan D

(40)

5) Golongan E

- Guru SLTP/SLTA - Pegawai Negeri ( Gol. II/a keatas) - Juru rawat - Kepala Sekolah - Pekerja social - Kontraktor - Perwira ABRI (Letda, Lettu, dan Kapten) - Wartawan 6) Golongan F

- Petani penyewa - Buruh tidak tetap - Penarik becak

7) Golongan G

- Ahli hukum - Kepala Kantor Pos Pusat - Manager perusahaan - Menteri

- Ahli ilmu tanah - Pegawai negeri

(gol. III/a keatas)

- Apoteker - Pengarang - Dokter - Peneliti - Dosen/Guru Besar - Penerbang - Gubernur - Walikota/ Bupati - Kontraktor Besar

8) Golongan H

(41)

9) Golongan I

- Seniman - Buruh tetap - Penjaga - Supir bus/colt - Montir - Tukang Kayu - Pandai besi/emas/perak - Tukang listrik - Penjahit - Tukang mesin c. Faktor Penghasilan (Pendapatan dan Pengeluaran)

1) Pengertian Pendapatan

Kalau diperhatikan secara cermat bahwa setiap orang pergi bekerja dan bekerja sesuai dengan pekerjaannya. Misalnya setiap pagi para petani pergi ke sawah untuk mengerjakan sawahnya, dan para pegawai kantor pergi ke kantor untuk mengerjakan pekerjaan rutinnya serta para guru pergi kesekolah untuk mengajar para siswa (anak didik). Semua ini dilaksanakan atau dilakukan oleh setiap orang hanya untuk mendapatkan atau memperoleh imbalan (gaji/upah).

(42)

guna membeli segala hal yang diperlukan untuk hidup (konsumsi) baik untuk makan tetapi mencakup seluruh barang dan jasa.

Dalam kaitannya dengan pendidikan, kondisi keluarga sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak mereka. Jika suatu kondisi keluarga yang berkecukupan maka orang tua bisa memberikan perhatiannya kepada anak-anaknya untuk bersekolah sampai kejenjang yang paling tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Sedangkan kondisi keluarga yang kurang dalam hal keuangan dan bahkan ada juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sulit, maka orang tua hanya bisa menyekolahkan anaknya walaupun tidak sampai kejenjang yang lebih tinggi.

2) Pengertian Pengeluaran

Didalam setiap keluarga selalu ada pemasukan dan bahkan ada pengeluaran. Menurut Drs Gilarso (1986:48) mengemukakan pengeluaran adalah bagian dari pendapatan keluarga atau uang masuk yang dibelanjakan lagi untuk membeli segala sesuatu yang diperlukan untuk hidup. Pengeluaran disini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan makan tetapi mencakup semua pemakaian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya seperti membeli sesuatu barang, membayar periksa dokter, dan sebagainya.

(43)

sesuai dengan kekayaan yang dimilikinya dan pemenuhan kebutuhan yang berbeda pula. Selain itu pengeluaran suatu keluarga didasarkan pada besarnya penghasilan keluarga tersebut, besarnya jumlah anggota keluarga. Makin banyak atau besar penghasilan makin besar pula pengeluaran dan sebaliknya makin sedikit penghasilan makin sedikit pula pengeluarannya.

B. KAJIAN HASIL RELEVAN PENELITIAN

Dalam penelitian Elisabet Ratri Nawang Sari dalam judulnya Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Ditinjau dari Prestasi Belajar, Motivasi Belajar dan Status Sosial ekonomi Orang Tua. Dalam penelitiannya ini, ia menarik kesimpulan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar, motivasi belajar, dan sosial ekonomi terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

(44)

C. KERANGKA BERPIKIR

1. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Prestasi belajar nampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai pelajaran yang tercermin dalam rata-rata nilai raport. Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dapat diraih siswa akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri, harapan dan cita-citanya. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian hasil belajar yaitu faktor dari luar maupun faktor dari dalam. Misalnya faktor dari dalam seperti bakat, minat aspirasi, harapan, keuletan kerajinan, kemandirian. Sedangkan faktor dari luar seperti kondisi lingkungan belajar, guru sebagai fasilitator dan pembimbing belajar, sarana dan prasarana yang tersedia. Prestasi belajar yang diperoleh siswa akan dapat mempengaruhi minat terhadap suatu obyek, yaitu diantaranya adalah minat melanjutkan ke perguruan tinggi.

2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor-faktor dari luar misalnya dari orang tua, guru, teman sebaya dan sepermaiannya tetapi motivasi tumbuh di dalam diri seseorang sehingga itu seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu yaitu belajar.

(45)

studi ke perguruan tinggi. Jika motivasi siswa itu rendah maka siswa tersebut mempunyai minat yang rendah pula untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.

3. Pengaruh Status Sosial ekonomi keluarga Terhadap Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Keadaan sosial ekonomi orang tua akan terasa berpengaruh pada anak yang beranjak dewasa, biasanya hal ini tampak apabila anak akan melanjutkan sekolahnya. Orang tua yang status sosial ekonominya tinggi menginginkan anaknya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan orang tua yang status sosial ekonominya rendah cenderung menginginkan anaknya untuk segera bekerja.

Status sosial ekonomi yang dimiliki orang tua akan dapat mempengaruhi minat terhadap suatu obyek, diantaranya adalah minat melanjutkan ke perguruan tinggi. Minat merupakan kekuatan yang dapat menyebabkan seseorang memusatkan perhatian pada obyek tertentu.

4. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa, Status Sosial Ekonomi Keluarga, Motivasi Belajar Terhadap Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.

(46)

Jika seseorang mempunyai prestasi yang membanggakan dan mempunyai motivasi untuk belajar tetapi dari faktor ekonomi tidak memungkinkan maka siswa tersebut belum tentu mempunyai minat untuk melanjutkan studinya. Dan jika seseorang mempunyai prestasi kurang baik tetapi mempunyai motivasi dan kondisi ekonomi mendukung maka siswa tersebut bisa mempunyai minat untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.

D. PARADIGMA PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar, status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar terhadap minat siswa SMA kelas III untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. Peneliti menyimpulkan bahwa ada pengaruh prestasi belajar, status sosial ekonomi orang tua, dan kualitas perguruan tinggi terhadap minat siswa untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi

X1

X2 Y X3

X1 : Variebel bebas, yaitu prestasi belajar X2 : Variabel bebas, yaitu motivasi belajar

(47)

E. HIPOTESIS PENELITIAN

1. Ada pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

2. Ada pengaruh positif dan signifikan keadaan motivasi belajar orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan status sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus, yaitu penelitian tentang subyek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas yaitu di sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Pangudi Luhur Sedayu, di Jln. Raya Wates Km.12,5 Sedayu, Argosari, Sedayu, bantul.

Adapun alasan penelitian mengambil lokasi tersebut adalah:

a. Mempunyai prestasi yang baik dalam hal mendidik siswa-siswanya.

b. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai dalam proses belajar mengajar.

c. Mempunyai tenaga pengajar yang berkualitas.

d. Mempunyai manfaat tersendiri di mata masyarakat sekitar. 2. Waktu Penelitian

(49)

C. Subyek Dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian adalah siswa-siswi SMA kelas III di SMA Pangudi Luhur Sedayu.

2. Obyek Penelitian adalah prestasi belajar siswa, status sosial ekonomi, motivasi belajar dan minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian. Sesuai dengan masalah yang diteliti maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III SMA Pangudi Luhur Sedayu yang berjumlah 85 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang diteliti. Di SMA Pangudi Luhur Sedayu, populasi yang akan diambil sampelnya adalah siswa-siswi kelas XII yang terdiri dari tiga kelas. Kelas IPS1 terdiri dari 35 siswa, kelas IPS2 terdiri dari 32 siswa, dan IPA terdiri dari 18 siswa.

(50)

E. Variabel Penelitian

1. Pengelompokan variabel

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah: a) Variabel Bebas:

1) Prestasi belajar siswa 2) Motivasi belajar

3) Status sosial ekonomi orang tua b) Variabel terikat:

Minat siswa untuk melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. 2. Definisi dan pengukuran variabel

a. Prestasi Belajar

Dalam kamus Bahasa Indonesia Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan) dari penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Dalam penelitian ini prestasi belajar diukur berdasarkan hasil belajar yang ditunjukkan dalam raport siswa kelas III semester ganjil. b. Motivasi Belajar

(51)

sanang, dan semangat untuk belajar. Dalam penelitian ini motivasi belajar diukur menggunakan skala sikap dari Likert yang dimodifikasi dengan skor setiap item pernyataan positif adalah:

1) Sangat Setuju skor 4

2) Setuju skor 3

3) Tidak Setuju skor 2 4) Sangat Tidak Setuju skor 1

Sedangkan untuk skor setiap item pernyataan negatif adalah: 1) Sangat Setuju skor1

2) Setuju skor 2

3) Tidak Setuju skor 3 4) Sangat Tidak Setuju skor 4 c. Status Sosial Ekonomi

1) Tingkat Pendidikan Orang Tua

Tingkat pendidikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh orang tua siswa. Dalam hal ini tingkat pendidikan dikelompokkan menjadi:

(52)

2) Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jenis pekerjaan orang tua yaitu bidang pekerjaan pokok yang ditekuni orang tua setiap harinya. Berdasarkan penggolongan dari Dr. James J. Spillane, SJ. Pekerjaan dikelompokkan menjadi 9 kelompok:

Golongan Skor H

B F D I A C E G

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3) Pendapatan dan Fasilitas Keluarga

Pendapatan adalah penghasilan rata-rata yang diterima orang tua setiap bulan. Dalam hal ini pegukuran tingkat pendapatan digolongkan menjadi:

a). Tinggi, lebih dari Rp. 1.500.000,- skor 3 b). Sedang, antara Rp. 750.000,- - Rp. 1.500.000,- skor 2 c). Rendah, kurang dari Rp. 750.000,- skor 1

(53)

No Jenis Fasilitas yang dimiliki skor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. . Mobil Sepeda Motor Komputer Kulkas Pesawat telepon Telepon genggam TV Video Radio

Status tempat tinggal a. Rumah pribadi b. Rumah Kontrak c. Rumah famili

d. Rumah Dinas Jenis penerangan Lampu listrik a. < 250 watt b. 250 – 450 watt c. 450 - 900 watt d. > 900 watt Dinding rumah

a. Bambu gedeg b. Papan

c. Papan + tembok d. Tembok semuanya Lantai Rumah

a. Tanah

b. Semen plester c. Tegel biasa

d. Tegel keramik

9 8 7 6 5 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

d. Minat siswa

(54)

seseorang terhadap kegiatan tertentu di atas kegiatan yang lainnya Dalam penelitian ini motivasi belajar diukur menggunakan skala sikap dari Likert yang dimodifikasi dengan skor setiap item pernyataan positif adalah: 1) Sangat Setuju skor 4

2) Setuju skor 3

3) Tidak Setuju skor 2 4) Sangat Tidak Setuju skor 1

Sedangkan untuk skor setiap item pernyataan negatif adalah: 1) Sangat Setuju skor1

2) Setuju skor 2

3) Tidak Setuju skor 3 4) Sangat Tidak Setuju skor 4

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar yang ada dalam catatan atau dokumen di SMA Pangudi Luhur Sedayu.

2. Wawancara

(55)

3. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data variabel, status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar dan minat siswa SMA kelas III untuk melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. Indikator yang digunakan sebagai acuan membuat kisi-kisi setiap variabel dan penulisan butir-butir pertanyaan disajikan sebagai berikut:

Kisi-kisi penyusunan kuesioner

Variabel Indikator Nomor Butir

Prestasi Belajar Siswa Rata-rata nilai raport kelas III 1 Motivasi Belajar a. Merasa senang saat guru menjelaskan

materi

b. Bergairah untuk mengerjakan tugas c. Semangat siswa untuk mengikuti

pelajaran

1

2,3,4,5,6,7,8 9,10,11,12,13,14, 15,16,17,18,19,20 Status Sosial Ekonomi

Orang Tua

a. Tingkat pendidikan b. Jenis pekerjaan c. Tingkat Pendapatan

d. Fasilitas yang dimiliki keluarga

1,2 3,4,5,6 7,8,9,10

11,12,13,14,15,16 ,17,18,19,20,21, 22,23,24

Minat melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

a. Ketertarikan terhadap perguruan tinggi.

b. kecenderungan/perilaku siswa yang mengarah untuk melanjutkan keperguruan tinggi.

1,2,3,4,5,6,7

(56)

G. Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen digunakan untuk mengukur ubahan, maka terlebih dahulu diuji coba dengan masuk untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan tingkat keandalan (reliabilitas) instrument tersebut. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan uji validitas dan uji reliabilitas.

a) Pengujian Validitas

Validitas instrumen adalah sejauh mana sebuah alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pembuatan alat ukur tersebut. Suatu instrument dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data dan variabel yang diteliti secara tepat. (suharsimi Arikunto, 1998:160).

Untuk menguji validitas kuisioner digunakan teknik kolerasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

xy

r =

( )( )

( )

[

]

[

( )

]

2 2

2 2

y y

N x x

N

y x xy

N

rxy = Korelasi skor item dengan skor total N = Jumlah subyek

X = skor item Y = skor total

Setelah koefisien korelasi ditemukan, perlu diuji signifikansinya dengan taraf 5% korelasi antara item dengan total dinyatakan signifikan fxy lebih besar dari r tabel.

(57)

(20) pertanyaan yang akan dilakukan uji validitas. Rangkuman uji validitas untuk motivasi belajar adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Rangkuman Pengujian Uji Validitas Motivasi Belajar

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Status

1 0,218 0,3800 Valid

2 0,218 0,4336 Valid

3 0,218 0,3881 Valid

4 0,218 0,6325 Valid

5 0,218 0,5667 Valid

6 0,218 0,4835 Valid

7 0,218 0,2748 Valid

8 0,218 0,4138 Valid

9 0,218 0,5180 Valid

10 0,218 0,1182 Valid

11 0,218 0,6029 Valid

12 0,218 0,6248 Valid

13 0,218 0,5597 Valid

14 0,218 0,5613 Valid

15 0,218 0,5323 Valid

16 0,218 0,5917 Valid

17 0,218 0,6085 Valid

18 0,218 0,6288 Valid

19 0,218 0,6952 Valid

20 0,218 0,4873 Valid

Sumber : Data penelitian

(58)

menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r tabel (r hitung > 0,218). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel motivasi belajar adalah valid.

Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Uji validitas ini dilakukan untuk tiap-tiap butir, sehingga ada tujuh belas (17) pertanyaan yang akan dilakukan uji validitas. Rangkuman uji validitas untuk minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2

Rangkuman Pengujian Uji Validitas Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Status

1 0,218 0,7326 Valid

2 0,218 0,4314 Valid

3 0,218 0,6992 Valid

4 0,218 0,4563 Valid

5 0,218 0,4768 Valid

6 0,218 0,7286 Valid

7 0,218 0,5251 Valid

8 0,218 0,7426 Valid

9 0,218 0,2619 Valid

10 0,218 0,2701 Valid

11 0,218 0,6865 Valid

12 0,218 0,4988 Valid

13 0,218 0,3595 Valid

14 0,218 0,4178 Valid

15 0,218 0,4188 Valid

16 0,218 0,6772 Valid

17 0,218 0,4382 Valid

(59)

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi menunjukkan bahwa ke tujuh belas butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini bisa dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 81 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 r tabel maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,218. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai rhitung semuanya menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r tabel (r hitung > 0,218). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah valid.

b) Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) berhubungan erat dengan taraf keprcayaan suatu instrumen dikatakan andal atau mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika dapat memberikan hasil yang mantap serta stabil. (Suharsimi Arikunto, 1998: 81). Untuk mengitung reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini digunakan teknik koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach dengan rumus sebagai berikut:

11

r =

⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ −1 k k ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ −

2 2 1 b b σ σ Keterangan:

rtt = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal Σαb2 = Jumlah varian butir

(60)

Setelah rtt diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikan 5% instrument dikatakan andal jika rtt lebih besar dari t tabel. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Motivasi Belajar

Tabel 3.3

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai r tabel Nilai r hitung Status

Motivasi Belajar 0,218 0,8861 Andal Dari dua puluh pertanyaan pada variabel motivasi belajar ini diperoleh nilai rhitung sebesar 0,8861. Dengan jumlah data (n) sebanyak 81 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,218. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel (0,8861 > 0,218). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel motivasi belajar dapat dikatakan andal.

b. Minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Tabel 3.4

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai r tabel Nilai r hitung Status

Minat Siswa untuk Melanjutkan studi ke Perguruan tinggi

(61)

Dari tujuh belas pertanyaan pada variabel minat siswa untuk melanjutkan studi ke merguruan tinggi ini diperoleh nilai rhitung sebesar 0,8804. Dengan jumlah data (n) sebanyak 81 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,218. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel (0,8804 > 0,218). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dapat dikatakan andal.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Penelitian

Persyaratan untuk analisis korelasi antara beberapa variabel bebas dan variabel terikat adalah datanya berdistribusi normal dan adanya hubungan linier antar masing-masing variabel bebas dengan terikat. Oleh karena itu, pada bagian ini diuraikan tentang pengujian normalitas dan pengujian linieritas.

a. Pengujian Normalitas

(62)

menggunakan rumus tes satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov (Wahid, 2003:37) dengan rumus sebagai berikut :

D=Maksimum

[

F0

( )

xSn

( )

x

]

Keterangan :

D = Deviasi atau penyimpangan

( )

x

F0 = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis

( )

x

Sn = Distribusi frekuensi yang diobservasi

Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi 5% berarti sebaran data variabel tidak normal pada taraf signifikansi 5%. Begitu pula sebaliknya.

b. Uji Liniearitas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linieritas digunakan rumus persamaan regrasi dengan menguji signifikansi nilai F. Menurut Sudjana (1996:332) rumusan yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut:

S2 TC F =

S2e Keterangan:

F : Harga bilangan F untuk garis regresi

JK(Tc)

S2 TC : varians tunai cocok dicari dengan cara

K – 2 JK(G)

S2e : Varians kekeliruan dacari dengan cara

(63)

Setelah didapat F hitung kemudian diuji dengan taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang (k-2) dan dk penyebut (n-k). Jika F hitung ≥ f (1-α) (k-2, n-k) hipotesis regresi ditolak.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi, digunakan rumus sebagai berikut:

y x

r1 =

(

)( )

(

)

[

]

[

( )

]

− 2 2 2 2 1 1 1 1 y y N x x N y x y x N Keterangan:

rx1y = Korelasi kolerasi antara rx1 dan y N = Jumlah subyek

χ1 = prestasi belajar siswa

γ = minat melanjutkan ke perguruan tinggi

Untuk mengetahui tinggi rendahnya hubungan antara X dan Y digunakan kreteria sebagai berikut:

Besarnya r antara + 0,800 s/d + 1,000 = Sangat Tinggi. + 0,600 s/d + 0,800 = Tinggi

+ 0,400 s/d + 0,600 = Cukup + 0,200 s/d + 0,400 = Rendah + 0,000 s/d + 0,200 = Sangat Rendah

(64)

a. Jika rxy hitung > rt005 berarti terdapat hubungan yang positif antara prestasi belajar dan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. b. Jika rxy < rt005 berarti tidak terdapat hubungan antara prestasi belajar

dan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Apabila ada hubungan yang positif antara prestasi dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, maka dapat ditafsirkan ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi, digunakan rumus sebagai berikut:

y x

r2 =

(

)( )

(

)

[

]

[

( )

]

− 2 2 2 2 2 2 2 2 y y N x x N y x y x N Keterangan:

rx2y = Korelasi kolerasi antara rx2 dan y N = Jumlah subyek

χ2 = status sosial ekonomi

γ = minat melanjutkan ke perguruan tinggi

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada pengaruh motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi, digunakan rumus sebagai berikut:

y x

r3 =

(

)( )

(

)

[

]

[

( )

]

− 2 2 2 2 3 3 3 3 y y N x x N y x y x N Keterangan:

rx3y = Korelasi kolerasi antara rx3 dan y N = Jumlah subyek

(65)

γ = minat melanjutkan ke perguruan tinggi.

Sedangkan untuk menguji signifikan dari koefisien kolerasi rxy hasil pengamatan dibandingkan dengn harga r teoretik pada taraf signifikan 5%. Kreteria pengujiannya sebagai berikut:

a. Jika rxy hitung > rt005 berarti terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

b. Jika rxy < rt005 berarti tidak terdapat hubungan antara motivasi belajar dan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Apabila ada hubungan yang positif antara motivasi belajari dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, maka dapat ditafsirkan ada pengaruh motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara variabel bebas bersama-sama terhadap variabel terikat, digunakan rumus korelasi ganda (Suharsimi Arikunto, 1998:486):

a1Σχ1γ + a2 Σχ2γ + a3 Σχ3γ Ry(1,2,3) = √

Σγ2 Keterangan:

Ry(1,2,3) : Koefisien korelasi antara variabel X1, X2,X3, dan Y. a1 : Koefisien prediktor X1

(66)

(ΣX1) (ΣY)

Σχ1γ : ΣX1Y −

N (ΣX2) (ΣY)

Σχ2γ : ΣX2Y −

N (ΣX3) (ΣY)

Σχ3γ : ΣX3Y −

N

Dimana X1= Variabel Prestasi Belajar

X2= Variabel Status Sosial Ekonomi X3= Variabel Motivasi Belajar

Y = Variabel Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

3. Uji Signifikan

Uji Signifikan F sama dengan 5% dan derajat kebebasan sebesar n-k-1. Jika F hitung > F tabel maka hipotesis nolnya (Ho) ditolak dan Ha diterima, berarti variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Jika F hitung < F tabel maka hipotesis nolnya (Ho) diterima dan Ha ditolak berarti variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Sudjana, 1996:285).

R2 (N-m-1) Freg =

m(1-R2) Keterangan:

Freg : Harga F garis regresi

R2 : Jumlah kuadrat koefisien korelasi berganda M : Banyaknya variabel bebas

(67)

4. Sumbangan Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat

a. Sumbangan Relatif (SR%)

Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan suatu variabel bebas terhadap nilai variabel terikat bila dibandingkan dengan sumbangan semua variabel bebas yang diteliti. Besarnya sumbangan relatif masing-masing variabel dinyatakan dalam persentase dengan rumus sebagai berikut:

a1∑x1y

SR%X1 = x100% JKreg

Keterangan:

SR% : Sumbangan relatif dari suatu variabel bebas a : Koefisien variabel bebas

∑xy : Jumlah antara variabel bebas (x) dengan variabel terikat (y) JKreg : Jumlah kudrat regresi

b. Sumbangan Efektif (SE%)

Sumbangan efektif ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas atau prediktor dalam manunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan pengadaan prediksi. Besarnya sumbangan efektif masing-masing variabel diwujudkan dalam bentuk presentase dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1985:45): SE%X1 = SR%X1 x R2

Keterangan:

(68)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Sekolah

SMA Pangudi Luhur Sedayu merupakan SMA alih fungsi dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama-sama dengan SPG yang lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25 Februari 1989. Oleh karena itu, visi SMA Pangudi Luhur Sedayu sama dengan visi SPG Pangudi luhur dengan penyesuaian, karena SMA bukan lembaga terminal system seperti SPG. Visi yang melandasi berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota Jogyakarta berhubung kurang mampu dalam hal biaya.

Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu mendirikan SPG St. Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi Luhur Moyudan.

(69)

2. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMA Pangudi Luhur Sedayu

Alamat : Jl. Wates Km. 12, Argosari, Sedayu, Bantul, Jogyakarta 55752

Telp. : (0274) 7494179

Fax : (0274) 7482229

Nomor Data Sekolah : 3004010011

Tahun Berdiri : 1989 (alih fungsi dari SPG menjadi SMA)

NSS : 302040104005

Jenjang Akreditasi : Disamakan

No. Keputusan AK : 273/C.c7/Kep/MN/99 Tanggal Keputusan : 17 September 1999 Waktu Sekolah : pagi

B. Visi dan Misi

1. Visi

(70)

2. Misi

Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir berikut: a. Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan professional. b. Mengembangkan keterampilan computer, akuntansi dan bahasa inggris. c. Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang

berbudi pekerti luhur.

d. Menyelenggarakan pelayanan prima, transparan dan akuntabel dengan semangat melayani yang miskin dan kekurangan.

e. Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya.

Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada usaha untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan yang jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup kemungkinan atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.

C. Organisasi

Yayasan Penyelenggara

Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Pangudi Luhur Alamat : Jl. Dr. Sutomo No. 4 Semarang 50244 Telp. : (024) 314004, (024) 317806

Akta Notaris : No. 16 tgl 6 Oktober 1954 Ketua Yayasan : Bruder Frans Sugi, FIC

(71)

Kepala Kantor : Bruder Theodorus Suwariyanto, FIC, MM SMA Pangudi Luhur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Seperti diamanatkan pada pembukaan UUD 1945 alenia I “…….bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa…….”. Pendidikan berusaha membebaskan bangsa dari kebodohan, dari ketergantungan dengan bangsa lain. Pendidikan berusaha untuk mendorong, mengajak, mendampingi warga negara untuk mencapai tujuan negara.

Pendidikan adalah hak seluruh warga negara, maka setiap lembaga pendidikan wajib memberikan hak tersebut tanpa memperhatikan suku, ras, golongan, agama dan keadaan sosial ekonomi warga negara. Yayasan melalui lembaga pendidikan Pangudi Luhur merasa terpanggil untuk mewujudkan cita-cita tersebut dengan penjabaran sesuai dengan cita-cita-cita-cita Yayasan Pangudi Luhur yaitu Para Bruder FIC.

Landasan Ideologis : 1. Pembukaan UUD 1945 2. UUD 1945 dan Pancasila 3. Konstitusi Bruder FIC Landasan Konstitusional :

1. UU No. 2 Th. 1989 tentang Pendidikan Nasional

(72)

3. SK Pendirian SPG dari Yayasan Pangudi Luhur Sedayu Pusat No. B/3581/1968, tanggal 4 Oktober 1968

4. SK Pendirian dan Penyelenggaraan SPG No. 19/I.13.12/E.1985, tanggal 7 Januari 1985

5. SK Mendikbud RI No. 034/I.13/H/Kpts/1989 tanggal 28 Februari 1989 tentang Pendirian SMA (Alih fungsi dari SPG)

6. Keputusan No. AK: 27

Gambar

Tabel 3.1 Rangkuman Pengujian Uji Validitas Motivasi Belajar
Tabel 3.2        Rangkuman Pengujian Uji Validitas Minat Siswa Melanjutkan Studi ke
Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Tabel 5.1 Prestasi Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF LOGICO TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB

I(AMBING TERIIADAI PENDAPATAiI USAEA TANI. DI Kf,CAMATAN KOTO TANCAB KOTA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, kepemilikan manajerial, dan Ukuran Perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor industri

Beberapa ketentuan dalam Lampiran Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

kemampuan yang diperoleh siswa diwujudkan dalam bentuk nilai hasil

Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih rendah daripada tingkat kupon (lihat contoh 2), harga obligasi akan lebih tinggi dari nilai parnya, atau obligasi dijual dengan

Untuk itu, penelitian ini akan menekankan pada keterkaitan antara dinamika perikanan cakalang dan dinamika oseanografi di wilayah perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi dengan penerapan strategi pembelajaran Guided Note Taking dan Card Sort pada siswa kelas