• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1. Jenis Penelitian - RURIN WINANTI .... BAB III OKE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2.1. Jenis Penelitian - RURIN WINANTI .... BAB III OKE"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

2.1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka yang bertujuan untuk menguji hipotesis serta menggunakan data sekunder. Data sekunder tersebut berupa annual report

2010-2013 yang diperoleh dari situs BEI yaitu www.idx.co.id.

2.2.Objek penelitian

Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013. Rancangan penelitian menggunakan data sekunder yang menggunakan objek dan laporan keuangan tahunan. Laporan yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2013 yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara berturut-turut.

2.3.Data yang Diperoleh

2.3.1. Jenis Data

(2)

laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumen) yang dipublikasikan.

2.3.2. Data yang Diperlukan

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010 sampai dengan 2013. Data yang diperlukan diperoleh dari situs resmi BEI www.idx.co.id.

2.3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi. Data dikumpulkan, dicatat dan dikaji sedangkan untuk studi pustaka diperoleh dari penelitian terdahulu dan ditunjang dengan literatur lainnya. Data perusahaan yang melakukan pergantian KAP diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh BEI melalui web www.idx.co.id selama periode penelitian.

2.4.Populasi dan Sampel

2.4.1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2.4.2. Sampel

(3)

3.5.Teknik Sampling

pemilihan sampel menggunakan metode sampel bersasaran (purposive sampling) agar di peroleh sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel yang dibutuhkan sebagai berikut :

1. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013 yang laporan keuangannya telah diaudit.

2. Perusahaan tidak diaudit oleh KAP yang sama selama enam tahun berturut-turut (PMK No.17/PMK.01/2008).

3. Perusahaan melakukan pergantian auditor (KAP) secara sukarela (voluntary) selama periode penelitian, yaitu 2010-2013.

4. Tidak menggunakan perusahaan yang mengalami rasio DER negatif. 5. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah. 6. Data yang dibutuhkan tersedia lengkap.

3.6.Definisi Operasional

3.6.1. Variabel Dependen (Y)

(4)

2.6.2. Variabel Independen (X)

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari beberapa faktor yang mempengaruhi pergantian auditor, antara lain sebagai berikut:

a. Opini Audit (X1)

Opini audit merupakan pernyataan pendapat yang diberikan oleh auditor dalam menilai kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan klien yang diauditnya. Pengukuran variabel opini audit ini menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien menerima opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified) maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified), maka diberikan nilai 0.

b. Kesulitan Keuangan (X2)

Kesulitan Keuangan merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan sulit keuangan. Dalam penelitian ini variabel kesulitan keuangan diproksikan dengan rasio total utang dengan modal sendiri/equitas (Debt to Equity Ratio/ DER) mengacu pada penelitian yang dilakukan Trisnawati (2010).

Rumus :

DER (Debt to Equity Ratio) =

(5)

Tingkat rasio DER yang aman adalah 100%. Rasio DER diatas 100% merupakan salah satu indikator memburuknya kinerja keuangan sehingga perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan atau financial distress (Sinarwati,2010). Variabel kesulitan keuangan menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien memiliki rasio DER diatas 100%, maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien memiliki rasio DER dibawah 100%, maka diberikan nilai 0.

c. Ukuran KAP (X3)

(6)

d. Pergantian Manajemen (X4)

Variabel pergantian manajemen menggunakan variabel

dummy. Jika perusahaan klien mengganti direksi atau CEO dalam perusahaan maka diberikan diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak mengganti direksi atau CEO dalam perusahaan, maka diberi nilai 0. Maksud dari pergantian manajemen adalah pergantian presiden direktur perusahaan (Damayanti, 2007) dalam (Sinarwati, 2010).

e. Ukuran Perusahaan Klien (X5)

Ukuran perusahaan klien merupakann besarnya ukuran sebuah perusahaan yang diukur berdasarkan total asset. Semakin besar total aset sebuah perusahaan mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut besar dan sebaliknya. Dalam penelitian ini variabel ukuran perusahaan klien dihitung dari logaritma natural atas total asset perusahaan (Nasser, et al., 2006) dalam (Wijayani dan Januarti, 2011)

Ukuran Perusahaan : Ln Total Assets

2.7.Metode Analisis Data

(7)

diprediksi dengan variabel independen. Analisis regresi logistik tidak memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011).

2.7.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata(mean), standar deviasi, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi), ukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif tergantung pada tipe skala pengukuran construct yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2011).

2.7.2. Regresi Logistik

Pengujian dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui kekuatan prediksi variabel independen terhadap variabel dependen.

(8)

Regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh opini audit, kesulitan keuangan, ukuran KAP, pergantian manajemen, dan ukuran perusahaan terhadap pergantian auditor. Model regresi logistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

Keterangan :

= Variabel dummy pergantian auditor

a = Konstanta

OPINI = Opini Audit FIN_DIST = Financial Distress KAP = Ukuran KAP

PERG_MAN = Pergantian Manajemen KLIEN = Ukuran Perusahaan Klien

= Koefisien Regresi

e = Error Term

(9)

a. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah pertama adalah menilai Overall Model Fit terhadap data. Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk menilai Model Fit adalah :

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menuji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

(10)

b. Pengujian Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Pengujian koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan dengan nilai Nagelkerke R Square. Nagelkerke R Square

merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell R Square

dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterprestasikan seperti regresi berganda (Ghozali, 2011).

c. Menilai Kelayakan Model Regresi

Untuk menilai kelayakan model regresi dapat dilakukan dengan melihat output dari Hosmer dan Lameshow Goodness of Fit Test. Model ini untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit), hipotesis untuk menilai model fit adalah (Ghozali, 2011) :

H0 : model yang dihipotesiskan fit dengan data

HA : model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Model regresi dikatakan layak jika nilai statistik Hosmer Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai signifikan chi-square

(11)

bahwa model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya. Namun sebaliknya jika nilai Hosmer Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai signifikan chi-square lebih kecil dari 0,05 dengan begitu berarti H0 ditolak, hal ini berarti ada perbedaan signifikan antara model dengannilai observasinya sehingga

Goodness of fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.

d. Estimasi Parameter dan Interpretasinya

Estimasi parameter dapat dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien regresi menunjukkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas (sig). Apabila terlihat angka signifikan lebih kecil dari 0,05% maka berarti H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini berarti variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat dan begitu pula sebaliknya (Ghozali, 2011).

3.8.Pengujian Hipotesis

(12)

a. Hipotesis Pertama

1. Menentukan perumusan hipotesis :

≥ 0 : Opini audit tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian auditor (auditor switching).

< 0 : Opini audit berpengaruh negatif terhadap pergantian auditor (auditor switching).

2. Menentukan tingkat kepercayaan yang di gunakan sebesar 95% atau tingkat signifikan 5% ( = 0,05).

3. Menentukan kriteria penerimaan dan penarikan kesimpulam hipotesis didasarkan pada signifikan p-value (probabilitas value) dengan tingkat signifikan (0,05)

Jika p – value (significant) 0,05, maka diterima dan ditolak.

Jika p – value (significant) 0,05, maka ditolak dan diterima.

b. Hipotesis kedua

1. Merumuskan hipotesis :

0 : Kesulitan Keuangan tidak berpengaruh positif terhadap pergantian auditor (auditor switching).

0 : Kesulitan Keuangan berpengaruh positif terhadap pergantian auditor (auditor switching).

(13)

3. Menentukan kriteria penerimaan dan penarikan kesimpulam hipotesis didasarkan pada signifikan p-value (probabilitas value) dengan tingkat signifikan (0,05).

Jika p – value (significant) 0,05, maka diterima dan ditolak. Jika p – value (significant) 0,05, maka ditolak dan diterima.

c. Hipotesis ketiga

1. Merumuskan hipotesis :

0 : Ukuran KAP tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian auditor (auditor switching).

0 : Ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap pergantian auditor (auditor switching).

2. Menentukan tingkat kepercayaan yang di gunakan sebesar 95% atau tingkat signifikan 5% ( = 0,05).

3. Menentukan kriteria penerimaan dan penarikan kesimpulam hipotesis didasarkan pada signifikan p-value (probabilitas value) dengan tingkat signifikan (0,05)

Jika p – value (significant) 0,05, maka diterima dan ditolak.

(14)

d. Hipotesis Keempat

1. Merumuskan hipotesis :

0 : Pergantian Manajemen tidak berpengaruh positif terhadap pergantian auditor (auditor switching).

0 : Pergantian Manajemen berpengaruh positif terhadap pergantian auditor (auditor switching).

2. Menentukan tingkat kepercayaan yang di gunakan sebesar 95% atau tingkat signifikan 5% ( = 0,05).

3. Menentukan kriteria penerimaan dan penarikan kesimpulam hipotesis didasarkan pada signifikan p-value (probabilitas value) dengan tingkat signifikan (0,05)

Jika p – value (significant) 0,05, maka diterima dan ditolak. Jika p – value (significant) 0,05, maka ditolak dan diterima.

e. Hipotesis Kelima

1. Merumuskan hipotesis :

0 : Ukuran Perusahaan klien tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian auditor (auditor switching).

0 : Ukuran Perusahaan klien berpengaruh negatif terhadap pergantian auditor (auditor switching).

(15)

3. Menentukan kriteria penerimaan dan penarikan kesimpulam hipotesis didasarkan pada signifikan p-value (probabilitas value) dengan tingkat signifikan (0,05)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi nilai tekanan penduduk daerah pinggiran Kota Surakarta menunjukkan bahwa tekanan penduduk tinggi dan daya dukung lahan sawah yang

Tabel di atas adalah hasil pengambilan sampel menggunakan teknik tidak secara acak (nonprobability sampling) dengan jenis teknik sampel yaitu Judgement Sampling

Contoh penerapan c – chart adalah jumlah ketidaksesuaian permukaaan yang diamati dalam lembaran yang dilapisi seng atau yang dicat pada daerah tertentu,

Ada beberapa jenis bahan yang sering digunakan untuk cetakan karet, hal ini. tergantung dari benda yang akan

Penelitian ini yang menjadi populasinya adalah Istri dari pasangan usia subur yang pada saat ini tidak mengikuti program KB dengan kriteria jumlah anak lebih

1. Masyarakat di Desa Traji masih melakukan tradisi laku spiritual dengan peletakan sesaji di tempat-tempat keramat, dan masyarakat Desa Traji tidak berani meninggalkan

Sambaran jauh adalah sambaran yang misalnya meyambar hantaran udara atau induksi dari pelepasan muatan Petir awan pada hantaran udara atau sambaran dekat dengan

Penjumlahan 2 vektor dengan aturan segitiga yaitu dengan mempertemukan ujung vektor yang satu ( a ) dengan awal vektor yang lain ( b ), sehingga resultan (hasil penjumlahan