• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN HUMAS SMK PASUNDAN 1 KOTA SERANG DALAM MENJALIN KEMITRAAN DENGAN DUNIA INDUSTRI (Studi Pada Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang) - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERANAN HUMAS SMK PASUNDAN 1 KOTA SERANG DALAM MENJALIN KEMITRAAN DENGAN DUNIA INDUSTRI (Studi Pada Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang) - FISIP Untirta Repository"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Disusun Oleh: Titi Mulyati NIM. 6662121793

KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)
(3)
(4)
(5)

Kesabaran, Pantang Menyerah

dan di Sertai Dengan Rasa Cinta Dalam Menjalankannya. Kekuatan Cinta Memunculkan Tekad Yang Kuat

(Titi Mulyati)

Skripsi ini Ku persembahkan untuk Kedua Orang Tua, Teteh, dan Aa tercinta yang selalu melimpahkan kasih sayang dalam mendukung segala hal demi kesuksesan yang akan dicapai oleh Adik tercintanya. Terima kasih karena kalian telah memberikan segala hal yang

dibutuhkan Adik kecil kalian ini dan terus do’akan Adik kecil ini agar

(6)

Titi Mulyati. NIM. 6662121793. Skripsi. Peranan Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang Dalam Menjalin Kemitraan Dengan Dunia Industri (Studi pada Program Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang. Pembimbing 1: Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si dan Pembimbing II: Burhanudin, S.E., M.Si

SMK merupakan sekolah yang menyiapkan para lulusannya untuk siap bekerja. Demi tercapainya keinginan tersebut Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang membuat Bursa Kerja Khusus (BKK), sebagai wadah pemberi informasi ketenagakerjaan kepada para lulusan. Itulah sebabnya SMK Pasundan 1 Kota Serang perlu menjalin kemitraan dengan dunia industri. Sehingga, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri. Adapun konsep peranan humas yang digunakan dari Rosady Ruslan yaitu peranan humas sebagai communicator, relationship, back up management dan good image maker. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Dengan teknik analisis data dari model Miles and Huberman. Hasil penelitian mengenai peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri, studi pada program BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang, ialah (1) peranan humas sebagai communicator mereka memiliki Communication skill, Attitude, dan Knowledge level. Dan juga menjadi mediator diantara kepentingan sekolah maupun dunia industri. (2) Peranan sebagai pembina relationship dengan dunia industri selalu proaktif melakukan teknik menjemput bola dalam berkomunikasi. (3) peranan sebagai back up management dilakukan dengan melaksanakan management promosi, pemasaran, operasioanal dan personalia. (4) peranan humas sebagai good image maker dilakukan dengan menciptakan lulusan yang memiliki kualitas di bidangnya masing-masing.

Kata kunci: Peranan Humas, SMK, Kemitraan, BKK

(7)

Titi Mulyati. NIM. 6662121793. Thesis. The Role of Public Relations SMK Pasundan 1 Kota Serang In Establish Partnership With Industry World (Study in Special Job Fair Program (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang. Advisor 1: Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si and Advisor II: Burhanuddin,S.E., M. Si

Vocational is a school that prepares its graduates to be ready to work. In order to achieve these desires Public Relations SMK Pasundan 1 Kota Serang make Job Fair Special (BKK), as the container provider of employment information to the graduates. That is why SMK Pasundan 1 Kota Serang need to establish partnerships with industry. So that, researchers interested in studying how The Role of Public Relations SMK Pasundan 1 Kota Serang In Establish Partnership With Industry World. The concept of the role public relations used of Rosady Ruslan that is the role of public relations as a communicator, relationship, back up management and good image maker. This research uses descriptive qualitative research method. With data analysis techniques of models Miles and Huberman. Results of research on the role of PR SMK Pasundan 1 Kota Serang in Establish Partnership With Industry World, study on the program BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang, is (1) the role of public relations as a communicator they have the skill Communication, Attitude, and Knowledge level. And also a mediator of the interests of school dan industry. (2) The role as a builder relationship with the industry world always pick up the ball proactive techniques in communicating. (3) the role as back up management is done by carrying out promotion management, marketing, Operational and personnel. (4) the role of a good public relations image maker to create graduates who do have quality in their respective fields.

Keywords: The Role of Public Relations, Vocational, Partnership, BKK

(8)

karunia yang diberikan kepada hamba-Nya. Tak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa terkirim kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, para sahabat dan orang-orang yang menjadi pengikut setianya hingga akhir zaman. Hingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata satu (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat, di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peneliti telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “PERANAN HUMAS DALAM MENJALIN

KEMITRAAN DENGAN DUNIA INDUSTRI (Studi Pada Program Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang).

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan skripsi ini sangat peneliti harapkan. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skripsi ini kepada:

1. Bpk Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2. Bpk Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. selaku Dekan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sulatan Ageng Tirtayasa dan Dosen Pembimbing Akademik peneliti yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta menyempatkan waktunya dalam menjadi teman konsultasi, terimakasi banyak Bunda.

4. Bpk Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi I, yang telah membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini

(9)

5. Bpk Burhanudin, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II, yang telah membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Bpk Muhammad Jaiz, S.Sos, M.Pd selaku ketua penguji dan Ibu Uliviana Restu, S.Sos, M.I.Kom serta Bpk Ronny Yudhi Septa, M. Si selalu anggota penguji skripsi. Terima kasih atas saran dan masukannya dalam perbaikan skripsi ini

7. Para Bpk dan Ibu dosen yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta Sulta Ageng Tirtayasa.

8. Bpk Wakhid Risanto, S.T., S.Pd., MM Wakabid Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dan Bpk Anto Nuryulian, S.Pd koordinator BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang. Terima kasih atas izin dan bantuannya selama peneliti melakukan penelitian di SMK Pasundan 1 Kota Serang.

9. Bpk Sandi dari PT. Sayap Mas Utama dan Bpk Johan dari PT. Prima Duta Sejati. Terima kasih telah bersedia untuk diwawancara sebagai informan pendukung dalam membantu peneliti dalam penelitian

10.Ria Mulyani, Dudi Novianto dan Rosmalia para alumni SMK Pasundan 1 Kota Serang selaku informan pendukung, yang telah bersedia diwawancarai demi mendukung rampungnya skripsi ini

11.Kedua orang tua tercinta, Bapak yang telah bahagia disurga dan Ma Umih yang senantiasa memberikan semangat dan doanya.

(10)

13.Teman-teman kelas C yang dimasa awal kuliah terus saling memberikan dukungan, hingga kita sampai pada ujung perjuangan kita di Universita tercinta ini.

14.Tema-teman Humas dan Jurnalistik FISIP Untirta angkatan tahun 2012. Terima kasih kebersamaan dan pertemanan kita selama ini yang selalu di sertai dengan canda dan tawa

15.Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, terima kasih banyak.

Hanya allah SWT yang dapat memberikan balasan yang sangat setimpal dengan apa yang telah mereka berikan. Terima kasih unutk segalanya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan lainnya.

Serang, Oktober 2016

(11)

Halaman LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ……… LEMBAR PERSETUJUAN ……….. LEMBAR PENGESAHAN ……… MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………. ABSTRAK ………..

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1.1Latar Belakang ... 1.2Rumusan Masalah ...

1.3Identifikasi Masalah ………...

1.4Tujuan Penelitian ... 1.5Manfaat Penelitian ... 1.5.1 Manfaat Teoritis ... 1.5.2 Manfaat Praktis ...

BAB II DESKRIPSI TEORI ……….

2.1 Komunikasi ………

2.2 Komunikasi Organisasi ... 2.3 Hubungan Masyarakat ……… 2.3.1 Pengertian Hubungan Masyarakat .………

(12)

2.3.2 Tugas Hubungan Masyarakat ... 2.3.3 Fungsi Hubungan Masyarakat ………... 2.3.4 Proses Hubungan Masyarakat .………...

2.3.4.1 Proses Kegiatan Humas di Lembaga Pendidikan …..………….

2.4 Peranan Hubungan Masyarakat ………..

2.5 Kemitraan ……….………..

2.6 Dunia Industri ………. 2.7 Bursa Kerja Khusus ...

2.8 Kerangka Berpikir ………... 2.9 Penelitian Terdahulu ……….………….

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….... 3.1 Metode Penelitian ... 3.2 Jenis Data ... 3.3 Informan …... 3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ………

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 3.4.2 Analisi Data ... 3.5 Keabsahan Data …... 3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ………. 4.1.1 Profil SMK Pasundan 1 Kota Serang ………. 4.1.2 Visi dan Misi SMK Pasundan 1 Kota Serang ……… 4.1.3 Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Serang ……….. 4.1.4 Profil Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang ……… 4.2 Deskripsi Data ……… 4.3 Hasil Penelitian ……….. 4.3.1 Peranan Humas Sebagai Communicator ……… 4.3.2 Peranan Humas Sebagai Relationship ………

(13)

4.3.3 Peranan Humas Sebagai Back Up Management ………

4.3.4 Peranan Humas Sebagai Good Image Maker ………

4.4 Pembahasan ………...………. 4.4.1 Peranan Humas Sebagai Communicator ……… 4.4.2 Peranan Humas Sebagai Relationship ……… 4.4.3 Peranan Humas Sebagai Back Up Management ………

4.4.4 Peranan Humas Sebagai Good Image Maker ………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………

5.1 Kesimpulan ………. 5.2 Saran ………... 5.2.1 Saran Teoritis ……… 5.2.2 Saran Praktis ……….

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...

RIWAYAT HIDUP ………

71 74 77 78 82 86 90

94 94 97 97 98

(14)

Halaman Table 3.1 Jadwal Penelitian ... 50

(15)

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ……... Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Serang ...

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang …….

34 55 56

(16)

Halaman Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Mencari Data dari Prodi Ilmu

Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa …….. Lampiran 2 Surat Balasan Atas Permohonan Izin Mencari Data dari SMK

Pasundan 1 Kota Serang …………...………...…. Lampiran 3 Kartu Bimbingan Skripsi ………..….... Lampiran 4 Pedoman Observasi ……….…. Lampiran 5 Hasil Observasi ……….…… Lampiran 6 Pedoman Wawancara ……….…... Lampiran 7 Hasil Wawancara ……….

Lampiran 8 Data Siswa SMK Pasundan 1 Kota Serang dari Tahun Ajaran

2013-2015 ……….…

Lampiran 9 Program Kerja Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang Tahun Ajaran 2015-2016 ………. Lampiran 10 Surat Izin Operasional BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang

dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Serang ... Lampiran 11 Data Daya Serap Lulusan SMK Pasundan 1 Kota Serang

(Kurun Waktu Tiga Tahun Terakhir) ………….………..

Lampiran 12 Daftar Nama Perusahaan Mitra BKK SMK Pasundan 1 Kota

Serang ………...

Lampiran 13 MOU Pelaksanaan Rekrutmen Tenaga Kerja antara SMK

Pasundan 1 Kota Serang dengan PT. Sayap Mas Utama ..….. Lampiran 14 Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Serang ….……....

Lampiran 15 Struktur Organisasi Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang ... Lampiran 16 Uraian Jabatan Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang …....…

Lampiran 17 Riwayat Hidup Peneliti ………..…...

(17)

1.1 Latar Belakang Masalah

Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) merupakan salah satu aspek yang diperlukan oleh setiap organisasi baik itu organsasi yang bersifat komersial maupun organisasi yang bersifat non komersial. Dilihat dari sejarahnya Humas atau Public Relations di negara-negara maju berkembang cukup pesat. Hal ini tidak mengeherankan jika melihat bahwa Humas merupakan bidang aktivitas yang menciptakan hubungan dan saling pengertian diantara publik dan organisasinnya.

Keberadaan Humas atau Public Relations di era globalisasi saat ini sangat dibutuhkan, mulai dari perusahaan-perusahaan baik asing maupun lokal, lembaga pemerintahan, rumah sakit, lembaga pendidikan yang bukan hanya jenjang perguruan tinggi saja membutuhkan Humas, tetapi Humas juga dibutuhkan kehadirannya pada sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Karena Humas salah satu bagian penting sebagai sumber informasi terpercaya yang dimiliki organisasi dan memiliki tanggung jawab sebagai jembatan untuk menjalin hubungan dengan publiknya terutama public eksternal. Serta mampu menciptakan publikasi yang positif sehingga membangun nama baik organisasi atau lembaga. Untuk itu Humas dapat dikatakan sebagai salah satu yang menentukan keberlangsungan dan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(18)

Hingga saat ini pengertian dari humas sendiri masih memiliki banyak versi, Dr. Rex Harlow mengatakan “Public relations adalah fungsi manajemen khas yang mendukung pembinaan dan membangun upaya saling menguntungkan melalui komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama yang baik antara organisasi dengan publiknya1. Sementara itu Cutlip, Center & Brown menyebutkan Publik Relations adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara oraganisasi dengan berbagai publiknya2. Rachmadi dalam bukunya yang berjudul Publik Relations dalam Teori dan Praktek mendefinisikan Humas adalah kegiatan yang dilakukan

oleh suatu organisasi atau lembaga dalam rangka mengorganisasikan dan mengkomunikasikan segala sesuatu guna mencapai saling pengertian yang lebih baik antara organisasi dengan publik yang dituju3.

Memperhatikan dari beberapa penjelasan Humas diatas peneliti mendapatkan gambaran bahwa Humas merupakan jembatan komunikasi dalam menjalin hubungan yang baik terhadap publiknya dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan metode yang tepat. Sehingga membuat terwujudnya hubungan secara terus menerus, akibat dari adanya hubungan dua arah yang sehat antara publik dengan organisasi.

1

Rosady Ruslan. 2007. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.7

2

Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. 2010. Dasar-Daasar Public Relations. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. hal.14

3

(19)

Keberadaan Humas sebagai jembatan komunikasi dan sumber informasi terpercaya antara organisasi dengan publiknya dalam menjalin hubungan sangat penting, sehingga peranan humas begitu diperlukan. Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Publik Relation dan Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi menjelaskan ada empat peranan utama humas yaitu sebagai communicator, membina relationship, peranan back up management dan membentuk good image maker4.

Sekarang ini bukan hanya perusahaan profit saja yang membutuhkan peranan Humas atau Publik Relations untuk menjembatani komunikasi dalam rangka menjalin hubungan dengan publiknya. Tetapi juga perusahaan non profit seperti, lembaga pendidikan membutuhkan peranan Humas, tak terkecuali bagi Sekolah Menengah Kejuruann (SMK). Salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki Humas adalah SMK Pasundan 1 Kota Serang.

Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang ada dari awal berdirinya sekolah, karena sekolah memiliki berbagai kepentingan dalam menunjang kehidupan organisasi, khususnya dengan publik eksternalnya. Untuk itu SMK sangat memerlukan orang yang terorganisasi untuk dapat melakukan komunikasi dalam rangka menjalin kerjas sama. Sehingga dengan adanya kepengurusan humas membuat kegiatan dapat dikerjakan secara fokus, lebih terarah dan terencana.

4

(20)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Serang beralamat di Jl. Raya Jakarta Km.3 Pakupatan Serang berdiri pada tanggal 17 Juli 1984. Lembaga sekolah ini berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan yang berkedudukan di Jl. Sumatra No.41 Bandung. SMK Pasundan 1 Kota Serang memiliki 3 bidang keahlian dengan 6 Kompetensi Keahlian yaitu :

1. Bidang Bisnis dan Manajemen dengan Kompetensi Keahlian : 1) Administrasi Perkantoran

2) Akuntansi 3) Penjualan

2. Bidang Pariwisata dengan Kompetensi Keahlian : 1) Akomodasi Perhotelan

3. Bidang Teknologi Informasi dengan Kompetensi Keahlian : 1) Multimedia

2) Teknik Komputer Jaringan

(21)

Pasundan 1 Kota Serang pun semakin tinggi dalam mencetak lulusan-lulusan berkompeten dibidangnya masing-masing.

Sesuai dengan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa:

“Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang

tertentu”5 .

Penjelasan tersebut dapat diartikan secara singkat bahwa idealnya lulusan SMK dapat diserap langsung oleh lapangan pekerjaan. Namun, keselarasan tersebut belum tercapai karena banyaknya lulusan SMK tiap tahun bertambah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten tingkat pengangguran terbuka (TPT) presentasi tertinggi dialami oleh lulusan SMK, Per Februari 2016 pengangguran terbuka lulusan SMK sebanyak 9,29% 6.

Dalam mengatasi masalah tersebut SMK memerlukan sebuah wadah sebagai pelayanan penempatan tenaga kerja yang merupakan kegiatan untuk mempertemukan tenaga kerja (pencari kerja) dalam hal ini adalah siswa-siswi yang lulus dari SMK dengan pemberi kerja (pengguna tenaga kerja) yaitu dunia industri, agar lulusan SMK dapat terserap di dunia industri. Untuk itu salah satu cara yang dilakukan oleh SMK Pasundan 1 Kota Serang adalah dengan terbentuknya program Bursa Kerja Khusus (BKK). BKK berada

5

UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf) diaksess pada 4 Mei 2016 jam 20.20 WIB

6

(22)

dibawah tanggung jawab Humas Sekolah karena sebagian besar kegiatannya adalah melakukan komunikasi dan berhubungan dengan publik eksternal, sebagiamana yang kita tahu bahwa humas salah satu kegiatannya berhubungan dengan publik eksternal. BKK ini berfungsi sebagai unit penyelenggaraan pemberian fasilitas pelayanan dan informasi mengenai lowongan pekerjaan, pelaksanaa pemasaran lulusan, penyaluran dan penempatan lulusan di Dunia Industri.

Sejak berdirinya Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang pada Oktober 2007 telah menyalurkan beberapa lulusannya ke Dunia Industri. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari pengelola Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang tercatat pada tahun ajaran 2012-2013 telah menyalurkan sebanyak 97 atau sekitar 18% dari 537 jumlah lulusan, pada tahun ajaran 2013-2014 tersalur sebanyak 124 atau 20% dari 595 jumlah lulusan dan untuk tahun ajaran 2014-2015 tersalur sebanyak 108 atau 19% dari 573 lulusan.

(23)

Sebagaimana kita ketahui suatu kegiatan akan berjalan dengan baik dan lancar jika adanya hubungan yang baik pula diantara para pelakunya. Hal ini dipertegas dengan adanya pendapat dari F. Rachmadi dalam bukunya Public Relations dalam Teori dan Praktek yang menyebutkan bahwa masalah

penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga ekonomi, bisnis, sosial dan politik setelah terjadinya revolusi industri adalah masalah hubungan. Permasalahannya berkisar pada pertanyaan bagaimana membangun dan mengembangankan hubungan-hubungan yang baik antar lembaga-lembaga tersebut dalam masyarakat (publik) demi tercapaiannya tujuan lembaga atau organisasi7. Oleh karena itu sangat diperlukan kerja sama atau kemitraan antara lembaga atau pengelola penyalur tenaga kerja dengan Dunia Industri. Apalagi sekarang ini jumlah SMK tidak sedikit, khususnya di Kota Serang saja sebagi tempat domisilin SMK Pasundan 1 Kota Serang terdapat kurang lebih 7 SMK Negeri dan 35 SMK Swasta8. Itu artinya persaingan dalam menciptakan hubungan kemitraan dengan dunia industri semakin ketat.

Sekolah Kejuruan merupakan sekolah yang menyiapkan lulusannya untuk dapat terserap langsung ke Dunia Kerja atau Dunia Industri. Sehingga pada tahun 1993-1998 Mendiknas yang digagas oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro memperkenalkan konsep link and match atau konsep keterkaitan

7

Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. 2010 Dasar-Dasar Public Relations. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Cet.7. hal.6

8

(24)

dan kesepadanan (kesesuaian)9. Lebih lanjutnya terkait konsep tersebut Mendikbud mengeluarkan keputusan Nomor 0490/1992 tentang Kerjasama SMK dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI) yang bertujuan meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia kerja yang diusahakan dengan saling menguntungkan10. Hal ini sudah memperjelas bahwa memang hubungan kemitraan antara sekolah dengan Dunia Industri sangat diperlukan untuk mendukung terselenggaranya program SMK.

Hubungan kemitraan antara SMK Pasundan 1 Kota Serang dengan Dunia Industri memberikan manfaat yang bersifat win-win solution. Keuntungan yang diperoleh bukan hanya dirasakan oleh pihak sekolah, akan tetapi pola kerjasama seperti ini membawa dampak positif bagi perusahaan. Sebagai contoh, ketika salah satu perusahaan yang ada di Kota Serang yaitu PT. Sayap Mas Utama membutuhkan karyawan baru, mereka datang menghubungi BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang dan menyampaikan keriteria calon karyawan yang dibutuhkan. Permintaan perusahaan tersebut kemudian dijadikan dasar untuk memilih lulusan. Dari fakta ini dapat dilihat kedua belah pihak merasakan manfaat kerjasama. Pihak sekolah memiliki akses kedunia kerja, sementara disisi lain pihak perusahaan terbantu mendapatkan karyawan baru sesuai keriteria yang mereka inginkan.

9

Nur Ulwiyah. 2011. Tantangan Dunia Pendidikan Menghadapi Pasar Tunggal Asean 2015. (Vol 1 No 1 2011) (http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/download/26/27) diakses 1 April 2016 jam 15.30 WIB

10

(25)

Kepercayaan yang diberikan perusahaan dengan mendatangi langsung BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang untuk merekrut karyawan baru, sesuai dengan keinginan mereka dari para lulusan SMK Pasundan 1 Kota Serang, dapat dilatar belakangi oleh karyawan yang telah bekerja terlebih dahulu di perusahaan tersebut, merupakan lulusan dari SMK Pasundan 1 Kota Serang yang memiliki kemampuan sangat baik dalam bekerja. Sehingga hal tersebut dijadikan salah satu pertimbangan perusahan untuk melakukan kemitraan dengan SMK Pasundan 1 Kota Serang.

Tanpa adanya kemitraan yang terjalin dapat dipastikan visi misi SMK tidak akan tercapai, dan itu akan membuat citra sekolah SMK menjadi buruk. Sehingga kemitraan itu sangat diperlukan bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kemitraan Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil Pasal 1 ayat 8 yang berbunyi:

“Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha

menengah atau dengan usaha besar disertai pertimbangan dan pengembangan usaha oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan

saling menguntungkan”11 .

Kemitraan yang akan dijalankan SMK memerlukan sekelompok orang yang terorganisasi untuk melaksanakannya. Dalam hal ini peranan humas lah sebagai bagian dari pengelola manajemen dalam membantu keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Humas di lembaga sekolah memiliki fungsi

11

Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil, pasal 1 ayat 8, hal. 2

(http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/fl19845/parent/457) diakses 10 Maret 2016 jam 19.30

12

(26)

ganda seperti yang dikemukakan oleh F. Rachmadiyaitu12; fungsi internal dan fungsi eksternal. Fungsi humas internal lebih kepada membangun komunikasi dan distribusi informasi pekerjaan. Sementara fungsi eksternal humas lebih kepada pihak luar, membina, mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah dan Dunia Industri.

Penjelasan permasalahan diatas menjelaskan bahwa peranan Humas sangat dibutuhkan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dalam hal ini adalah SMK Pasundan 1 Kota Serang. Sesuai dengan uraian diatas bahwasannya SMK Pasundan 1 Kota Serang memerlukan jalinan kemitraan dengan Dunia Industri guna menunjang keberhasilan yang ingin dicapai sebagai Sekolah Kejuruan yang mencetak lulusan-lulusan yang berkompeten dibidangnya masing-masing dan mampu terserap langsung oleh Dunia Industri. Lalu bagaimana peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri.

1.2Rumusan Masalah

(27)

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat di identifikasikan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai Communicator dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?

2. Bagaimanakah peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai relationship dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?

3. Bagaimana peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai back up management dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?

4. Bagaimanakah peranan humas SMK Pasundan 1 kota Serang sebagai good image maker dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai Communicator dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri

2. Untuk mengetahui peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai relationship dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri

3. Untuk mengetahui peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai back up management dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri

(28)

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi peneliti-peneliti di masa yang akan datang sebagai bahan referensi salah satu bentuk penerapan ilmu komunikasi, terkait peranan humas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri. Sehingga dapat memahami lebih dalam lagi peranan humas sebagai communicator, relationship, back up management, dan good image maker

guna tercapaianya tujuan organisasi atau lembaga.

1.5.2 Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi praktisi humas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khusunya SMK Pasundan 1 Kota Serang. Dalam menjalankan perannya sebagai communicator, relationship, back up management, dan good image maker.

(29)

2.1 Komunikasi

Istilah komuikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna13. Maka dapat diartikan bahwa dalam prosesnya komunikasi harus memiliki kesamaan dalam unsur-unsurnya agar pada saat pertukaran pikiran maupun pengertian antara sumber dan penerimanya dapat sepaham. Jika kesepahaman diantara sumber dan penerima maka komunikasi dapat dikatakan berhasil.

Gary Crokhite merumuskan empat asusmsi pokok komunikasi, yaitu14: 1. Komunikasi adalah suatu proses

2. Komunikasi adalah pertukaran pesan

3. Komunikasi adalah interaksi yang bersifat multidimensi artinya, karakteristik sumber, saluran, pesan, audiens dan efek dari pesan semuanya berdimensi kompleks

4. Komunikasi merupakan interaksi yang mempunyai tujuan-tujuan atau maksud-maksud ganda.

Menurut Benard Berelson dan Garry A. Stainer dalam bukunya Humas Behavior mendefinisikan komunikasi sebagai penyampaian informasi,

gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang-

13

Onong Uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi:Teori dan Praktek.. Remaja Rosdakarya. Bandung. Cet.10. hal.9

14

A. Sihabudin dan Rahmi W. 2012. Komunikasi Antar Manusia. Pustaka Getok Tular. Serang. hal.19

(30)

lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain15. Sedangkan W. Weaver menyatakan komunikasi adalah semua prosedur dimanan pikiran seseorang dapat mempengaruhi orang lain. Sementara Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain16.

Agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik harus memiliki komponen-komponen komunikasi. Menurut Lasswall ada lima komponen komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, komunikan dan efek17:

1. Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain. Dalam proses komunikasi keberadaan penerima adalah akibat dari adanya sumber. Menurut David K. Berlo (1960), ada empat faktor yang harus dimiliki komunikator untuk meningkatkan keberhasilan komunikasi, yaitu18:

a. Communication skill yaitu kemampuan melakukan komunikasi meliputi berbicara, membaca, mendengar dan berpikir atau logika b. Attitude yaitu sikap baik komunikator terhadap khalayak maupun

materi komunikasi yang dibicarakan

c. Knowledge level yaitu pengetahuan tetang topic atau masalah yang sedang dibicarakan

d. Social-cultural system yaitu komunikator memiliki posisi didalam masyarakat, misalnya hli, pemuka pendapat atau tokoh masyarakat. 2. Pesan adalah isi atau maksud yang akan disampaiakan oleh satu pihak

kepada pihak lain. Salah satu tujuan dari komunikasi adalah menyampaikan pesan itu sendiri. Sesuai yang diungkapkan Cangara:

15

Rosady Ruslan. 2007. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.17

16

Onong Uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi:Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Cet.10. hal.10

17

ibid

(31)

“Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu

yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media

komunikaasi”19

3. Saluran adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan, dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada atau suara20.

4. Komunikan adalah pihak yang menerima pesan dari komunikator. 5. Umpan balik atau efek adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi

pesan yang disampaikannya.

Berdasarkan pengertian dari komunikasi diatas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi adalah kegiatan menyampaikan suatu hal baik dalam bentuk tulisan dan lisan untuk mempengaruhi orang lain dan juga mengubah perilaku mereka sesuai dengan apa yang diharapkan komunikator. Dengan adanya kesamaan pikiran antara komunikator dan komunikan, yang akhirnya akan melahirkan perubahan sikap dan perilaku sesuai keinginan komunikator. Maka hal tersebut menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan berhasil. Dalam komunikasi yang efektif dapat menciptakann hubungan yang baik. Sehingga pada penelitian kali ini peneliti berupaya mengupas bagaimana peranan humas dalam berkomunikasi guna menjalin kemitraan dengan Dunia Industri.

19 Hafied Cangara. 2010.

Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.24

20

(32)

2.2 Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dalam lingkungan organisasi. Organisasi dipandang sebagai sebuah sistem dan bagaimanan individu berinteraksi dalam sistem tersebut21. Richard C. Huseman, Cal. M. Logue dan Dwight L. Fresley dalam bukunya Interpersonal and Organizational Communication mengungkapkan22:

“Sistem komunikasi organisasi mempunyai dua aspek, yaitu sistem

formal dan sistem tidak formal. Sistem formal biasanya mengikuti garis-garis wewenang sebagaimana dituangkan dalam organigram. Kebijaksanaan-kebijaksanaan dan intruksi-intruksi organisasional umumnya ditrasnmisikan melalui sistem ini. Sistem tidak formal terdiri atas hubungan-hubungan sosial yang dapat mempunyai kekuatan untuk menentukan apakah wewenang yang ditrasnmisikan melaui sistem formal itu akan dapat diterima. Oleh karena itu, amat penting bila posisi wewenang pada sistem formal juga mencakup posisi wewenang pada sistem tidak formal”.

Untuk Proses komunikasi antar manusia dalam organisasi, komunikasi diawali oleh sumber, baik dari individu atau kelompok yang berusaha berkomunikai dengan individu atau kelompok lainnnya.

Menurut Goldhaber memberikan definisi komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah23. Hal-hal umum yang dapat disimpulkan dalam komunikasi organisasi yaitu:

21

A. Sihabudin dan Rahmi W. 2012. Komunikasi Antar Manusia. Getok Tular. Serang. hal.7

22

Onong Uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi:Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung: Cet.10, hal.13

23

(33)

1. Terjadi dalam suatu sistem terbuka yang komplek yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.

2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.

3. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan keterampilan atau kemampuannya24.

Komunikasi organisasi memang merupakan komunikasi yang bersifat dua arah, transaksional dan saling ketergantungan satu dengan yang lainya. Sesuai dengan definisi komunikasi organisasi menurut Zelko dan Dance yang mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan eksternalnya25.

Peneliti berpandangan bahwa komunikasi organisasi merupakan salah satu aspek yang mendasari kegiata humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri. Karena satu-satunya cara dalam mengelola aktivitas suatu organisasi adalah melalui proses komunikasi.

Hal tersebut diperkuat dengan pendapat William V. Hanney dalam bukunya, Communication and Organizational Behavior mengatakan “Organization consists of a number of people; it involves interdependence;

interdependence alls for coordinations; and coordination requires

communication.” (Organisasi terdiri atas sejumlah orang; ia melibatkan keadaan saling bergantung; kebergantungan memerlukan koordinasi; koordinasi mensyaratkan komunikasi)26.

24

Arni Muhammad. 2004. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta. hal.25

25

Ahmad Kunia. 2010. Modul XI: Komunikasi Organisasi. (http://teknikkepemimpian.blogspot.com/ 2010/08/modul-xi-komunikasi-organisasi.html?m=1) diakses 11 Maret 2016 jam 14.33 WIB

26

(34)

2.3 Hubungan Masyarakat

2.3.1 Pengertian Hubungan Masyarakat

Menurut definisi kamus terbitan Institute Of Public Relation (IPR), humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya27.

Internasional Public Relations Associations (IPRA) sebagai salah satu

organisasi PR atau humas di dunia mendefinisikan humas sebagai:

“Public Relations adalah suatu fungsi manajemen dari ciri yang

terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau public (umum) untuk memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka. Untuk mengaitkannya sedapat mungkin kebijaksanaan dan prosedur yang mereka pakai untuk melakukan hal itu direncanakan dan disebarkanlah informasi yang lebih produktif dan pemenuhan keinginan bersama yang lebih efisien”28 Cutlip, Center & Brown menyebutkan public relations is the distinctive managemet function which help establish and mutual line of commucations,

understanding, acceptance and cooperation between on organization and its

public (PR adalah fungsi menajemen secara khusus yang mendukung

terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya)29

Humas di lingkungan organisasi kerja atau instansi pemerintah termasuk juga di bidang pendidikan adalah rangkaian kegiatan organisasi atau

27

M.LinggarAnggoro. 2000. Teori dan Profesi Kehumasan. Bumi Aksara. Jakarta. hal.2

28

Soleh Soemirat dan Elvinaro A. 2010. Dasar-Dasar Public Relations. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Cet.7. hal.14

29

(35)

instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela30.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama mengenai humas, yaitu humas merupakan komunikasi yang terencana untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi.

2.3.2 Tugas Hubungan Masyarakat

Setiap bagian dalam struktur organisasi memiliki tugasnya masing-masing, begitu juga dengan Humas. Pembagian tugas ini memudahkan dan memperjelas pekerjaan apa saja yang harus dilaksanakan. Menurut Frida Kusumastuti ada tiga tugas humas dalam organisasi atau lembaga yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi humas. Ketiga tugas humas tersebut adalah sebagai berikut31:

1) Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan prilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi atau lembaga.

2) Mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan publik. 3) Mengevaluasi program-program organisasi atau lembaga khususnya

yang berkaitan dengan publik.

Sementara itu dalam buku Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktek Rumanti terdapat lima tugas pokok humas yaitu32:

30

Hadari Nawawi. 1997. Administrasi Pendidikan. Gunung Agung. Jakarta. Cet. 14

31

Frida Kusumastuti. 2002. Dasar-Dasar Humas. Ghalia Indonesia. Jakarta. hal.25

32

(36)

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi lisan, tertulis, melalui gambar kepada publik.

2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan organisasi dengan lingkungan. Perubahan lingkungan terjadi sangat cepat, berarti organisasi harus mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi dan berpengaruh terhadap produk atau jasa organisasi.

3. Memperbaiki citra oragnisasi. Citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi juga terletak pada bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercaya, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi. 4. Tanggung jawab sosial. Humas merupakan instrument untuk

bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap semua kelompok. Penting diusahakan seluruh organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau publik yang ada hubungannnya dan memlukan informassi, itulah mentalitas budaya organisasi apabila ingin mendapatkan kepercayan publik.

5. Komunikasi. Humas mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modal. Dalam fungsinya komunikasi itu sentral, selain itu humas perlu juga memiliki pengetahuan manajemen dan kepemimpinan.

2.3.3 Fungsi Hubungan Masyarakat

Fungsi public relations menurut DR.Rex F. harlow yang dikutip oleh Ruslan, dibagi menjadi dua yaitu :

1. Public Relations sebagai metode berkomunikasi (method of communication)

Artinya public relations mengandung makna setiap pimpinan dari sebuah organisasi bagaimanapun kecilnya dapat melaksanakan fungsi-fungsi public relations. Dari sini dapat disimpulkan bahwa hubungan fungsional antara public relations dan organisasi adalah sebagai metode komunikasi, yaitu mengefektifkan dan ngefisiensikan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi.

2. Public Relations sebagai perwujudan (stade of being)

Adalah perwujudan suatu kegiatan komunikasi yang

“dilembagakan” ke dalam bentuk biro, bagian, divisi atau seksi. Artinya terdapat orang yang memimpin atau pejabat public relations suatu kelembagaan tertentu33.

33

(37)

Sementara itu menurut pakar Humas Internasional Cutlip & Center, and Canfield (1982) fungsi public relations dapat dirumuskan sebagai berikut34:

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran

3. Mengidentifikasi segara sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah dan timbal balik, dan mengatur

arus informasi, publikassi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya. Demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak.

2.3.4 Proses Hubungan Masyarakat

Setiap kegiatan akan terlaksana dengan baik jika dilakukan dengan urutan proses yang sesuai, yaitu dengan tidak mendahulukan yang akhir dan mengakhirkan yang mestinya didahulukan. Untuk itu dalam kegiatan public relations menurut Cultip dan Carter dalam bukunya F. Rachmadi proses humas diantaranya35:

1) Perencanaan Program : Diartikan sebagai kegiatan membuat serangkaian rancangan keputusan mengenai tujuan yang hendak dicapai, cara dan sarana, penetapan public sasaran, waktu dan biaya serta keputusan lain yang ditujukan untuk terjadi di masa datang. 2) Pelaksanaan Program : Kegiatan pelaksanaan dari seperangkat rencana

yang telah disusun dan dilakukan melalui komunikasi persuasif sehingga program berjalan lancar dan tujuan program tercapai.

3) Evaluasi : Kegiatan penilaian yang dilakukan untuk melihat keberhasilan pelaksanaan dari program yang telah dijalankan.

34

ibid. hal.19

35

(38)

2.3.4.1Proses Kegiatan Humas di Lembaga Pendidikan

Secara umum proses kegiatan humas di lembaga pendidikan dengan humas pada umumnya adalah sama, dengan melakukan langkang-langkah dari awal kegiatan hingga akhir sampai juga pada tahap evaluasi. Menurut Suryosubroto proses kegiatan humas di lembaga pendidikan bisa ditempuh melalui 4 tahap, yaitu36:

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan petugas humas mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan tugasnya, meliputi bahan informasi (message) yang akan disampaikan kepada publik, media yang akan digunakan, rumusan tentang maksud dan tujuan yang ingin dicapai, serta fasilitas yang dibutuhkan, antara lain waktu, tempat, dan sarana penunjang lainnya.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini petugas humas melaksanakan kegiatan yang telah dipersiapkan sebelumnya dan diusahakan dapat terlaksana. Pesan hendaknya disampaikan dengan baik, baik menggunakan media atau tidak. Demikian pula waktu, tempat, atau sarana penunjang yang ada harus dimanfaatkan dengan efektif dan efisien.

3. Tahap pengecekan tanggapan

Pada tahap ini petugas humas berusaha mengetahui dengan pasti apakah kegiatan yang telah dilakukan mendapat tanggapan dan sambutan positif . Tanggapan tersebut dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Tanggapan tersebut dapat berbentuk dukungan moral, bantuan tenaga dan pemikiran, atau mungkin bantuan materi.

4. Tahap penilaian dan pengontrolan hasil

Pada tahap ini petugas melakukan evaluasi pencapaian maksud dan tujuan kegiatan kehumasan yang baru dilaksanakan. Tolok ukur yang digunakan ialah rumusan tujuan yang telah dibuat pada tahap persiapan. Apabila tidak terdapat penyimpangan tujuan, kegiatan humas dapat dikatakan berhasil.

36

(39)

2.4 Peranan Hubungan Masyarakat

Peranan humas diharapkan dapat menjadi mata dan telinga serta tangan kanan top manajemen dalam organisasi. Menurut Dozier (1992) peranan petugas atau praktisi humas merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman fungsi humas dan komunikasi organisasi. Peranan petugas humas dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yakni peranan managerial dan peranan teknis. Peranan managerial diuraikan menjadi 3 peranan, yakni expert preciber communication, problem solving process facilitator, dan

communication facilitator37.

Berbicara mengenai peran hubungan masyarakat sangat erat hubungannya dengan fungsi humas. Hal tersebut diperkuat dengan kutipan pernyataan dari F. Rachmadi dalam bukunya Publik Relations dalam Teori dan Praktek, yaitu38:

“Fungsi utama humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, internal maupun ekternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan

organisasi atau perusahaan.“

Peranan komunikasi dalam suatu aktivitas manajemen organisasi atau lembaga masa kini atau perusahaan biasanya diserahkan atau dilaksanakan oleh pihak humas. Dari peranan yang dilaksanakan tersebut pejabat humas akan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen perusahaan. Menurut Rosady

37

Frida Kusumastuti. 2002. Dasar-Dasar Humas. Ghalia Indonesia. Jakarta. hal.24

38

(40)

Ruslan dalam bukunya Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi peranan humas diuraikan sebagai berikut39:

1. Communicator

Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan (Spoken person) atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuader.

2. Relationship

Kemampuan peranan humas membangun hubungan yang positif antar lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga, upaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut.

3. Back up Management

Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegaiatan lainnya, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasionnal, personalia dan sebagainnaya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi.

4. Good Image Maker

Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra lembaga atau organisasi dan produk yang diwakilinya.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa penelitian ini ingin mengetahui secara seksama tentang peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri, studi pada program Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK Pasundan 1 Kota Serang. Dan untuk mencari dan mendapatkan jawaban tersebut peneliti menggunakan peranan humas menurut Rosady Ruslan.

Pemilihan peranan humas menurut Rosady Ruslan dianggap peneliti dapat memaparkan secara lebih rinci mengenai peranan humas SMK dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri. Peranan Humas menurut Rosady

39

(41)

Ruslan yaitu communication, relationship, back ap management dan good image maker. Keempat peranan ini menjelaskan secara lebih khusus terkait

hal yang akan diteliti, melihat humas pada bahasan kali ini menjalankan tugasnya membantu manajemen organisasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga hasil penelitian akan memaparkan secara lengkap dan jelas hingga ke akarnya. Untuk itulah peranan humas Rosady Ruslan yang dipilih dari para peranan humas menurut Dozier.

2.5 Kemitraan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kata mitra berarti teman,

kawan kerja, pasangan kerja, rekan”, sedangkan kemitraan adalah “perihal

hubungan atau jalinan kerjasama sebagai mitra”40

. Sedangkan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1997 tentang kemitraan pada pasal 1 angka 1 berbunyi bahwa41:

“Kemitraan adalah kerjasama usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan atau dengan Usaha Besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Menengah dan atau Usaha Besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan

saling menguntungkan”.

Menurut Muhammad Jafar Hafsah kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan

40

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. hal.652

41

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 tahun 1997 tentang Kemitraan pada pasal 1 angka 1, hal 2

(42)

saling membesarkan, karena merupakan strategi bisnis maka keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitar dalam menjalankan etika bisnis42.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemitraan adalah suatu usaha kerja sama yang dilakukan dua orang atau lebih dengan memperlihatkan prinsip saling membutuhkan dan saling menguntungkan. Hal ini semakin menegaskan bahwa kemitraan sebagai suatu bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentuk suatu ikatan kerja sama disuatu bidang kegiatan tertentu atau tujuan tertentu, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Kerjasama terpadu antara dua belah pihak atau lebih, secara serasi, sinergi, terpadu, sistematis dan memiliki tujuan dimaksudkan untuk menyatukan potensi dalam menghasilkan keuntungan yang optimal.

Membangun kemitraan pada hakekatnya adalah sebuah proses membangun komunikasi, berbagi ide, informasi dan sumber data atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan diantara pihak-pihak yang bermitra yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahama atau kesepakatan guna mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar.

Dengan adanya kemitraan pasti memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Berikut manfaat yang diperoleh oleh Sekolah dan Dunia Industri 43:

42

Muhammad Jafar Hafsah. 1999. Kemitraan Usaha. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. hal 43

43

(43)

a. Bagi Sekolah

- Mengetahui informasi tentang dunia kerja - Memperluas wawasan tentang teknologi baru. - Industri sebagai sumber pengembangan sekolah. - Sarana sebagai penyaluran tenaga kerja.

- Tempat mengirim peserta didik PKL/Prakerin. - Sumber pengembangan sekolah dan lulusannya. - Mengurangi waktu tunggu lulusan

b. Bagi Dunia Industri - Promosi perusahaan.

- Sebagai pengabdian masyarakat. - Mendapat sumber tenaga kerja. - Tambahan daerah pemasaran.

(44)

2.6 Dunia Industri

Kata industri berasal dari bahasa Francis kuno yaitu “Industrie” yang berarti aktivitas, tetapi kata tersebut dasarnya berasal dari bahasa latin yaitu “Industria” yang memiliki arti kerajinan dan aktivitas44. Menurut Dumairy dalam bukunya Perekonomian Indonesia, menyatakan bahwa istilah industri memiliki dua arti, yaitu: pertama, industri dapat berarti himpunan perusahaan-perusahaan sejenis. Kedua, industri dapat pula merujuk ke suatu sektor ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi atau barang setengang jadi45. Sedangkan menurut I Made Sandy industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi-tingginya46.

Kebanyakan orang mengasumsikan industri hanyalah kegiatan ekonomi manusia yang mengelolah bahan baku atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau bahan jadi. Padahal pengertian industri sangatlah luas, proses industri ini meliputi semua kegiatan manusia dalam suatu bidang tertentu yang sifatnya produktif dan komersial.

Produk industri tidak hanya berupa barang (manufaktur) tetapi juga dalam bentuk jasa (pelayanan), contoh hasil produksi bentuk jasa misalnya perbankan, asuransi, transportasi, jasa pengiriman barang dan sebagainya.

44

Rev Jazz. 2015. Pengertian Daasar Dunia Industri. (http://www.prosesindustri.com/2015/2/ pengertian-dasar-dunia-industri.html?m=1) diakses 2 Mei 2016 jam 20.32 WIB

45

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga. Jakarta. hal. 227

46

(45)

Masuknya jasa dalam bentuk produksi industri ini pertegas dengan adanya pengertian industri menurut UU RI Nomor. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian pada pas 1 ayat 2 yang menjelaskan bahwa :

“Industri adalah seluruh kegiatan ekonomi yang mengelola bahan baku dan/ atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi,

termasuk jasa industri”47 .

Suatu industri indentik dengan tempat dimana berlangsungnya suatu peridustrian yaitu pabrik, dalam arti luas pabrik adalah tempat manusia, mesin atau teknologi, material, energi, modal dan sumber daya dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi dengan tujuan menghasilkan suatu produk dan jasa yang efektif, efisien dan aman yang siap digunakan oleh masyarakat umum maupun dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan jenis produk lainnya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam dunia industri meskipun teknologi, bahan baku, modal dan lain sebagainya tersedia sangat banyak, tetapi tanpa adanya manusia semua itu akan percumah. Karena manusia lah yang mengendalikannya sehingga proses produksi industri tersebut berjalan. Manusia dalam dunia industri ini dinamakan sebagai tenaga kerja atau yang lebih sering kita sebut sebagai karyawan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa SMK merupakan sekolah yang menyiapkan lulusanya untuk dapat bekerja langsung pada

47

Undang-Undang RI Nomor. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, pasal 1 ayat 2

(46)

bidang tertentu, untuk itu dibuatlah Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK dalam memudahkan para lulusan tersalur ke Dunia Industri. BKK SMK kali ini yang akan dibahas adalah BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang, karena BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang ini dilaksanakan oleh bagian humas SMK Pasundan 1 Kota Serang maka dari itu pada penelitian ini akan membahas peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam Menjalin kemitraan dengan Dunia Industri.

2.7 Bursa Kerja Khusus (BKK)

Dalam pemenuhan kebutuhan akan dunia kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berperan dalam mengisi dunia kerja sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki kemampuan pada bidang tertentu. Sebagaimana tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 1998 perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang menyebutkan bahwa:

“Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional”48

.

Kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja memang menjadi pekerjaan umum bagi SMK, namun kesiapan kerja tanpa diimbangi dengan ketidak tersediaan informasi lapangan kerja akan menjadikan usaha yang sia-sia dan tidak bernilai.

48

PP RI Nomor 56 tahun 1998 tentang Pendidikan Menengah,

(47)

Sebagai salah satu bentuk nyata dari pemerintah dalam memperluas kesempatan pencari kerja untuk mendapatkan informasi dan lowongan pekerjaan, maka dibentuklah bursa kerja. Kali ini pemerintah mengikutsertakan lembaga pendidikan sebagai pihak yang diberi keistimewaan dan wewenang dalam penyaluran tenaga kerja melalui Bursa Kerja Khusus. Bursa Kerja Khusus (BKK) yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan menengah terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertugas memberikan pelayanan antar kerja kepada alumni SMK yang bersangkutan.

Secara yuridis penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK) dikuatkan dengan perjanjian kerjasama Mendikbud dan Menaker No. 076/U/1993 dan No. KEP.215/MEN/1993 tentang pembentukan Bursa Kerja dan Panduan Penyelenggaraan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi. Selain itu, juga keputusan bersama Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Dirjen Binapenta No. 009/KEP/U/1994 dan No. KEP.02/BP/1994 tentang pembentukan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menengah dan Panduan Penyelenggaraan Bursa Kerja49.

Depnaker dan Depdikbud mengemukakan beberapa tugas dan fungsi dari Bursa Kerja Khusus di Satuan Pendidikan Menengah diantaranya50:

a. Memberikan pelayanan informasi ketenagakerjaan pada pelajar dan alumni yang akan memasuki dunia kerja

b. Membina dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan swasta, termasuk dunia usaha dan alumni

49

Teguh Trianto. 2014. Peran Bursa Kerja Khusus Dalam Menyalurkan Lulusan Di SMK Muhammmadiyah 1 Tempel, Skripsi Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi. UNY. hal. 29. (http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17481) diakses 5 Februari 2016 jam 19.32 WIB

50

Nur Yani. 2015. Strategi Kemitraan Bursa Kerja Khusus (BKK) Di SMK Negeri 2 Depok Sleman,

(48)

dalam penyelenggaraan informasi tentang latihan kerja dan penyalurannya sebagai tenaga kerja.

c. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan rekrutmen dan seleksi calon pekerja/karyawan atas permintaan bantuan baik dari Depnaker/ lembaga pemerintah lain atau swasta atas bimbingan Depnaker. d. Membina hubungan dengan alumni yang telah bekerja dan berhasil

dalam bidang usaha untuk membantu memberikan peluang menyaluran, menempatkan alumni baru dari almamater yang memerlukan pekerjaan.

e. Membantu usaha pengembangkan dan penyempurnakan program pendidikan dan memperhatikan tuntutan lapangan kerja serta meningkatkan peran tenaga pengajar dalam pembinaan karir siswa dan alumni.

Bursa Kerja Khusus mempunyai peran penting dalam layanan antar kerja diantaranya dengan memberikan informasi ketenagakerjaan, membina dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan swasta, melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan rekrutmen dan seleksi, membina hubungan dengan alumni yang sudah bekerja serta membantu usaha pengembangan dan penyempurnaan program pendidikan yang membawa manfaat yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

BKK memberikan informasi mengenai ketenagakerjaan mulai dari menerima, menampung, mengidentifikasi dan mendata jenis-jenis informasi yang didapat dari dunia kerja kemudian menyampaikan informasi tersebut kepada siswa dan alumni sekolah yang bersangkutan.

(49)

2.8 Kerangka Berpikir

Salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan pengelolaan sebuah sekolah adalah keberhasilannya dalam pengembangan sumber daya manusia yang tidak terlepas dari proses penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan Menengah Kejuruan berperan menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik membuka lapangan pekerjaan sendiri ataupun memasuki dunia kerja perusahaan. SMK sebagai institusi pendidikan dituntut mampu menghasikan tamatan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja.

SMK Pasundan 1 Kota Serang merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di Kota Serang yang memiliki visi mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas unggul dalam bidang keilmuan dalam menghadapi persaingan, baik lokal, nasional, regional serta internasional. Dalam menjalankan salah satu fungsinya SMK Pasundan 1 Kota Serang mengadakan program Bursa Kerja Khusus. Bursa Kerja Khusus (BKK) ini digunakan sebagai wadah dalam menyalurkan para lulusan ke Dunia Industri. Disinilah peranan humas yang sangat dominan dalam keberlangsungan dan keberhasilan Program Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan adanya kemitraan yang terjalin dengan Dunia Industri.

(50)

tanggung jawab untuk menjadi informan dan penghubungan antara lulusan dengan Dunia Industri.

Dimana dalam penelitian ini ingin mengetahui peranan humas sebagai communicator, relationship, back up management dan good image maker.

Jhon Ledingham (2003) mendefinisikan organisasi dan hubungan publik sebagai pernyataan keberadaan antara organisasi dan publik-publik kunci, yang mana tindakan salah satunya dapat mempengaruhi ekonomi, sosial, budaya atau politik pada orang lain51.

Untuk mengkonseptualkan kerangka berpikir penulis terhadap masalah dalam penelitian ini tergambar pada bagan berikut:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Peranan Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang

Communicator Back up Relationship

Management

Good Image Maker

Menjalin Kemitraan Dengan DU/DI

Bagaimana humas

Nama baik atau citra sekolah yang

(51)

Dalam alur proses penelitiannya peneliti melaksanakan pra riset terlebih dahulu ke humas SMK Pasundan 1 Kota Serang untuk melihat kegiatan humas dan berbincang dengan Wakabid humasnya, sebagai gambaran awal bagaimana peranan humas yang dilakkan dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri. Sehingga program BKK terkait prekrutan tenaga kerja dari para lulusan SMK Pasundan 1 Kota Serang dapat dilakukan di sekolah. Kemudian dari temuan awal itu akan dikembangakan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti. Sehingga akan memperjelas pernan humas yang sudah dilakukan demi keberhasilan program BKK.

Setelah terkumpulnya data-data yang dibutuhkan dari awal pra riset hingga pelaksanaan riset langsung, yang kemudian akan peneliti analisis berdasarkan pada teori-teori yang sudah di cantumkan pada bahasan sebelumnya. Yang pada akhirnya akan dibuatkan kesimpulan atas peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai communicator, relationship, back up management dan good image maker yang sudah dilakukan dalam

menjalin kemitraan dengan Dunia Industri.

2.9 Penelitian Terdahulu

(52)

No ITEM Annisa Rizki Teguh Trianto Nur Yani Kerja Khusus (BKK) Di SMK Negeri 2 Depok Sleman BKK dalam bermitra di SMK Negeri 2 Depok. 3. Mengetahui upaya mengatasi kendala kemitraan BKK di SMK N 2 Depok. Tenaga Kerja mengenai fungsi dan tugas BKK di Satuan Pendidikan Menengah

Strategi menurut

Sondang dengan analisis SWOT

5 Metode Kualitatif, studi kasus Kualitatif deskriptif Kualitatif deskriptif

6 Hasil tersalur, dan tahun 2012 sebanyak 267 orang. 2 Hambatan yang dihadapi: a.terkendala oleh ijin orang tua untuk bekerja jauh. untuk orang tua dari pengurus BKK. b. Pengarahan yang diberikan oleh pengurus BKK kepada calon tenaga kerja

1.Strategi, a. Strenghts Opportunities :

meng-update DU/DI yang memiliki prospek bagus; b.Weakness Opportunities: penambahan tenaga kerja baru, & pengembangan teknologi;

c. Strenghts Threats: kesiapan BKK menyed-iakan calon tenaga kerja; d. WeaknessThreats: meningkatkan pendid-ikan & pelatihan SDM 2. Kendala yang dihadapi: informasi link DU/DI minim, keterbatasan SDM & MOU belum maksimal 3. Upaya yang dilakukan: kegiatan roadshow, pemberdayaan guru, pendataan alumni,& koordinasi dengan DU/DI

7 Persamaan Membahas program yang dilaksanakan oleh humas organisasi atau

perusahaan guna mencapai tujuan yang dikehendaki

8 Perbedaan

Jika pada dua penelitian lainnya

Jika Annisa R mengkaji peranan humas dalam

(53)

program BKK menjadi bahan penelitian. Untuk penelitian karya Annisa Rizki ini menganalisis peranan human dari konsep peranan Dozier dan Glen M.

menghadapi masalah. Penelitian Teguh T mengkaji peranan BKK

dikaji sama seperti pada penelitian Teguh Trianto namun pada penelitian Nur Yani ini lebih mendalami strategi yang dilakukan pada saat menjalin kemitraan Negeri Yogyakarta. (http://eprints.uny.ac.id/ id/eprint/17481)

diakses 5 Februari 2016

Skripsi Jurusan

Penelitian ini dengan tiga penelitian sebelumnya sama-sama membahas program yang ada dalam organisasi atau perusahaan yang masing-masing program tersebut di jalankan oleh humas. Tetapi yang menjadi pembeda penelitian ini dengan ketiga penelitian terdahulunya yaitu pemilihan konsep dalam menganalisis data yang diperoleh.

Untuk penelitian pertama yang dibuat oleh Annisa Rizki dengan judul Peranan Humas PT.PLN Perseroan APJ Banten Utara (Studi Kasus

Pemadaman Penerangan Jalan Umum (PJU) Desember 2009) pada tahun

(54)

Muhammadiyah 1 Tempel menggunakan peranan humas menurut Rumusan

Departemen Tenaga Kerja mengenai fungsi dan tugas BKK di Satuan Pendidikan Menengah. Dan untuk penelitian ketiga yang dibuat oleh Nur Yani pada tahun 2015 dengan judul Strategi Kemitraan BKK Di SMK Negeri 2 Depok Sleman. Sesuai dengan judulnya maka penenlitian ketiga ini

menekankan pada bagaimana strategi kemitraan yang dilakukan humas sebagai pengelola BKK. Dengan menggunakan strategi menurut Sondang dengan analisis SWOT.

(55)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian adalah kegiatan menelusuri data atau fakta sebenarnya untuk memenuhi keingintahuan manusia tentang sesuatau yang dilihat atau didengar dengan mempergunakan ukuran kebenaran yang dianut52. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifaat induktif dan hasilnya lebih menekankan makna dari pada generalisasi53. Sedangkan Menurut Bagda dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati54.

Berdasarkan level of explanation penelitian kualitatif menghasilkan informasi berbentuk deskriptif yang mengungkapkan atau memotret situasi sosial secara menyeluruh, luas dan mendalam55.

52 Djam’an Sa

tori dan Aan Komariah. 2010. Metodolegi Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Cet.II. hal.20

53

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Cet.5. hal.1

54

Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung. Cet. 22. hal.4

55

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Cet.5. hal.35

(56)

Adapun tujuan dari deskriptif adalah untuk membuat pemaparan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu.

Penelitian kualitatif deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa yang diteliti, tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan menguji hipotesisi atau membuat prediksi. Melalui penelitian kualitatif penulis berusaha sebaik mungkin untuk memperolah informasi secara menyeluruh mengenai peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai communicator, relationship, back up management, dan good image maker

pada pengelola program Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam mejalin kemitraan dengan Dunia Industri. Jadi dalam penelitian ini bukan semata-mata mencari kebenaran tetapi lebih pada subjek terhadap dunia sekitarnya.

3.2 Jenis Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam jenis data untuk mendukung penelitian diantaranya:

1. Data Primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) yang secara khusus di kumpulkan oleh peneliti untuk menjawab permasalahan dalam penelitian56. Adapun yang dimaksud sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah informan kunci dan informan pendukung yang memiliki dan mengerti tentang subjek penelitian.

56

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Serang
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang
+2

Referensi

Dokumen terkait