Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang
optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak
RPI2-JM Bidang Cipta Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan
sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan
fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang
menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber
daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian
untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen
harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.
6.1. Kerangka Kelembagaan
6.1.1. Struktur Organisasi, tugas, dan fungsi masing-masing unit yang terkait
dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya
A. Kondisi Kelembagaan Saat Ini
Dari sektor di bidang Keciptakaryaan dalam pengelolaan dibagi dalam
beberapa dinas dan badan di struktur pemerintahan Kabupaten Bener
Meriah sebagai berikut :
1. Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Kab. Bener Meriah
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Bener
Meriah
3. Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Bener
Meriah
Adapun pembagian tugas dan wewenang sesuai dengan Tupoksi dan SOP
B. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya
1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bener Meriah
Dari Peraturan Bupati No.1Tahun 2008 tentang Penjabaran, Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Bener Meriah, dari struktur organisasi Bappeda Kab. Bener Meriah yang
terkait langsung dengan bidang cipta karya adalah Bidang Perencanaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana, membawahkan :
a. Subbidang Infrastruktur, Iptek dan Energi;
b. Subbidang Pengembangan Sumber Daya Penataan Wilayah dan
Kerjasama Pembangunan;
Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah di bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana.
Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana dalam
melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan Perumusan Kebijakan, bimbingan, konsultasi dan
Koordinasi Perencanaan pembangunan infra Struktur, Iptek dan Energi,
sumber daya, pemetaan wilayah dan kerjasama pembangunan;
b. Penyelenggaraan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
infra struktur, iptek dan energi, sumbar daya, penataan wilayah dan
kerjasama pembangunan.
(1) Subbidang Infra Struktur, Iptek dan Energi mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan
pembangunan sarana dan prasarana;
b. Merumuskan kebijakan operasional tentang petunjuk pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan infra struktur, iptek
dan energi serta menyusun pedoman dan standar perencanaan
pembangunan infra struktur, iptek dan energi;
c. Melaksanakan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan infra
d. Merumuskan perencanaan kerjasama pembangunan infra struktur,
iptek dan energi antar daerah kabupaten dan antar daerah
kabupaten dengan swasta dalam dan luar negeri;.
e. Menyusun, menyelenggarakan dan mengendalikan petunjuk
pelaksanaan perencanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan
perkotaan di bidang infra struktur, iptek dan energi;
f. Menyusun, menyelenggarakan dan mengendalikan petunjuk
pelaksanaan perencanaan keserasian pengembangan perkotaan
dan pedesaan, serta pelaksanaan pedoman dan standar
perencanaan pelayanan perkotaan dibidang infra struktur, iptek dan
energi;
g. Menyusun petunjuk pelaksanaan, pedoman dan standar
perencanaan pengembangan pembangunan infranstruktur, iptek dan
energi perwilayahan meliputi wilayah tertinggal, perbatasan dan
pesisir;
h. Menyusun perencanaan pengembangan pembangunan infra
struktur, iptek dan energi Kawasan prioritas, cepat tumbuh dan
andalan;
i. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dan pengendalian
perencanaan pembangunan infra struktur, iptek dan energi;
j. Memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi perencanaan
kerjasama pembangunan infrastruktur, iptek dan energi antar
kecamatan dan dan desa dengan swasta dalam dan luar negeri;
k. Melakukan konsultasi perencanaan pembangunan pengelolaan
kawasan dan lingkungan perkotaan dibidang infrastruktur, iptek dan
energi perkotaan serta memberikan bimbingan, supervisi dan
konsultasi perencanaan pengelolaan kawasan kecamatan dan
Kampung dibidang infrastruktur, iptek dan energi;
l. Melakukan konsultasi perencanaan pembangunan dibidang
pelayanan infra stuktur, iptek dan energi perkotaan serta
menyelenggarakan bimbingan, supervisi dan konsultasi
perencanaan pelayanan, infra struktur, iptek dan energi di
m. Melakukan konsultasi keserasian perencanaan pengembangan
infrastruktur, iptek dan energi perkotaan dan pedesaan serta
menyelenggarakan supervisi dan konsultasi keserasian
perencanaan pengembangan infrastruktur, iptek dan energi di
kecamatan dan Kampung;
n. Merencanakan pengembangan infrastruktur, iptek dan energi
wilayah tertinggal dan pesisir serta melakukan konsultasi
perencanaan infrastruktur, iptek dan energi di kawasan prioritas,
cepat tumbuh dan andalan;
o. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
daerah, kerjasama pembangunan, pengelolaan kawasan prioritas
lingkungan dan kawasan perkotaan, pengembangan kawasan
prioritas, cepat tumbuh dan andalan serta monitoring dan evaluasi
pelaksanaan keserasian dibidang infrastruktur, iptek dan energi;
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;
(2) Pengembangan Sumber Daya Penataan Wilayah dan Kerjasama
Pembangunan mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan
pembangunan sumber daya dan penataan wilayah;
b. Merumuskan kebijakan operasional tentang petunjuk pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan sumber daya dan
penataan wilayah serta menyusun pedoman dan standar
perencanaan pembangunan dan penataan wilayah;
c. Melaksanakan, mengkoordinasikan perencanaan pembangunan
sumber daya dan penataan wilayah;
d. Merumuskan perencanaan kerjasama pembangunan sumber daya
dan penataan wilayah antar daerah kabupaten dan antar daerah
kabupaten dengan swasta dalam dan luar negeri;
e. Menyusun, menyelenggarakan dan mengendalikan petunjuk
pelaksanaan perencanaan dibidang Sumber Daya dan penataan
f. Menyusun, menyelenggarakan dan mengendalikan petunjuk
pelaksanaan perencanaan keserasian sumber Daya dan penataan
wilayah;
g. Menyusun petunjuk pelaksanaan pedoman dan standar perencanan
keserasian pengembangan pembangunan Sumber Daya dan
Penataan Wilayah Perwilayahan ( wilayah tertinggal, perbatasan dan
pesisir);
h. Menyusun perencanaan pengembangan pembangunan Sumber
Daya dan Penataan Wilayah;
i. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dan pengendalian
perencanaan pembangunan Sumber Daya dan Penataan Wilayah;
j. Memberikan bimbingan , supervisi dan konsultasi perencanaan
kerjasama pembangunan Sumber Daya dan Penataan Wilayah serta
memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi perencanaan
pengelolaan dibidang Sumber Daya dan Penataan Wilayah di
kecamatan dan Kampung;
k. Melakukan konsultasi perencanaan pembangunan pengelolaan
kawasan dan lingkungan perkotaan dibidang Sumber Daya dan
penataan wilayah serta memberikan bimbingan, supervisi dan
konsultasi perencanaan pengelolaan kawasan kecamatan dan
Kampung dibidang Sumber Daya dan penataan wilayah;
l. Melakukan konsultasi perencanaan pembangunan bidang
pelayanan Sumber Daya dan penataan wilayah perkotaan serta
menyelenggarakan bimbingan, supervisi dan konsultasi
perencanaan pembangunan bidang pelayanan Sumber daya dan
penataan wilayah dikecamatan dan Kampung;
m. Melakukan konsultasi keserasian perencanaan pengembangan
sumber daya dan penataan wilayah perkotaan serta memberikan
bimbingan, supervisi dan konsultasi keserasian perencanaan
pengembangan sumber daya dan penataan wilayah di Kecamatan
dan Kampung;
n. Merencanakan pengembangan sumber daya dan penataan wilayah
perencanaan sumber daya dan penataan wilayah dikawasan
prioritas, cepat tumbuh dan andalan;
o. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
daerah, kerja sama pembangunan, pengelolaan lingkungan dan
kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan serta keserasian
pengembangan dibidang sumber daya dan penataan wilayah;
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;
2) Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Bener Meriah
Dinas Bina Marga dan Cipta Karya merupakan unsur pelaksana bidang infrastruktur
yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kepala Dinas
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan pemerintahan dan
pembangunan, melaksanakan urusan kebinamargaan dan keciptakaryaan
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah Propinsi Aceh.
Fungsi Cipta Karya dan Pengairan :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang ke Bina Marga- an dan ke Cipta
Karya-an;
2. Pengendalian teknis, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian
bidang bina marga dan cipta karya;
3. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang izin
mendirikan bangunan;
4. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas Bina Marga dan Cipta Karya.
Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Bener Meriah
terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan;
d. Bidang Perumahan, Air Bersih, Sarana dan Prasarana Permukiman;
e. Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wialayah;
g. UPTD; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Tugas Pokok dan Fungsi
Bidang Perumahan, Air Bersih, Sarana dan Prasarana Permukiman pada
Dinas Bina Marga dan Cipta Karya merupakan bidang yang berkaitan
secara langsung dengan ke-cipta karyaan.
Bidang Perumahan, Air Bersih, Sarana dan Prasarana Permukiman
memiliki dua seksi, yaitu :
a. Seksi Perumahan; dan
b. Seksi Air Bersih, Air Limbah dan Drainase.
(1) Bidang Perumahan, Air Bersih, Sarana dan Prasarana Permukiman
bertugas melakukan pembangunan perumahan, air bersih, air limbah
dan drainase. Memiliki fungsi :
a. pembinaan teknis penyusunan petunjuk teknis bidang perumahan,
air bersih, sarana dan prasarana permukiman;
b. pembinaan teknis penyiapan sarana dan prasarana perumahan, air
bersih, sarana dan prasarana permukiman;
c. pembinaan dan pengendalian teknis penyusunan program
perumahan, air bersih, sarana dan prasarana permukiman;
d. pembinaan dan pengendalian teknis perencanaan teknis
perumahan, sarana dan prasarana permukiman;
e. pembinaan pengendalian teknis pembangunan perumahan, sarana
dan prasarana permukiman;
f. pembinaan dan pengendalian teknis penetapan standarisasi
program perumahan, sarana dan prasarana permukiman;
g. pembinaan dan pengkoordinasian teknis perkembangan
perusahaan air bersih, pengelolaan air limbah dan persampahan;
h. pembinaan teknis pelaporan program perumahan, sarana dan
prasarana permukiman;
i. pengendalian teknis monitoring, evaluasi dan pelaporan;
j. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait
k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya sesuai dengan tugas dan
fungsinya
(2) Seksi Perumahan mempunyai tugas melakukan survey, investigasi,
perencanaan dan bantuan teknis pembangunan dan rehabilitasi
perumahan, sarana dan prasarana permukiman. Fungsi nya :
a. Pelaksanaan fasilitasi penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis
di bidang perumahan;
b. pelaksanaan fasilitasi penyiapan sarana dan prasarana perumahan;
c. pelaksanaan perencanaan teknis perumahan, sarana dan
prasarana permukiman;
d. pelaksanaan fasilitasi pengendalian dan pembangunan perumahan,
sarana dan prasarana permukiman;
e. pelaksanaan fasilitasi penyiapan bahan penetapan standarisasi
program perumahan, sarana dan prasarana permukiman;
f. pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
perumahan; dan
g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
kepala Bidang Perumahan, Air Bersih, Sarana dan Prasarana
Permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) Seksi Air Bersih, Air Limbah dan Drainase mempunyai tugas
melakukan survey, investigasi, perencanaan dan bantuan teknis
pembangunan dan rehabilitasi sarana, prasarana air bersih dan air
limbah dan drainase. Fungsi nya :
a. pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis di bidang air bersih, air
limbah dan drainase;
b. pelaksanaan fasilitasi penyiapan sarana dan prasarana air bersih,
air limbah dan drainase;
c. pelaksanaan perencanaan teknis survey, investigasi air bersih, air
d. pelaksanaan pengendalian perencanaan dan bantuan teknis
pembangunan dan rehabilitasi sarana, prasarana air bersih dan air
limbah dan drainase;
e. pelaksanaan fasilitasipembinaan perkembangan perusahaan air
bersih, pengelolaan air limbah dan persampahan;
f. pelaksanaan fasilitasipelaporan program pengendalian air bersih,
air limbah dan drainase;
g. pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan di
bidangair bersih, air limbah dan drainase; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
kepala Bidang Perumahan, Air Bersih, Sarana dan Prasarana
Permukiman sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Bener Meriah
Berdasarkan Qanun Kabupaten Bener Meriah Nomor 3 Tahun 2014
tentang Perbahan Kedua atas Qanun Kabupaten Bener Meriah Nomor 2
Tahun 2010 tentang Perubahan atas QanunKabupaten Bener Meriah
Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bener Meriah. Badan Lingkungan
Hidup, Kebersihan dan Pertamanan merupakan perangkat daerah sebagai
unsur pendukung pemerintah kabupaten di lingkungan hidup, kebersihan
dan pertamanan, dengan susunan organisasi sebagai berikut :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Lingkungan Hidup;
d. Bidang Kebersihan;
e. Bidang Pertamanan;
f. UPTB; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(1) Tugas Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan
Tugas Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan
melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang
perundang-undangan.
(2) Fungsi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan
Fungsi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan adalah :
a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan;
b. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang;
c. perumusan kebijakan teknis dalam lingkup pengendalian dampak
lingkungan, kebersihan, pertamanan dan penghijauan kota;
d. pelayanan penunjang penyelenggaraan pengendalian dampak
lingkungan, kebersihan, pertamanan dan penghijauan kota;
e. penyelenggaraan pengendalian dampak lingkungan, termasuk
penelitian, pengujian, standardisasi, perizinan, peningkatan sumber
daya manusia dan pengembangan kapasitas kelembagaan;
f. peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan,
pengendalian dampak lingkungan, kebersihan, pertamanan dan
penghijauan kota;
g. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian
dampak lingkungan, kebersihan, pertamanan dan penghijauan kota;
h. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait
lainnya di bidang kebersihan, pertamanan dan penghijauan kota;
i. pembinaan UPTB; dan
j. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
(3) Kewenangan Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan
sebagai berikut :
a. merumuskan kebijakan operasional pencegahan dan
penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan, pemulihan
kualitas lingkungan, kebersihan, pertamanan dan penghijauan kota;
b. melaksanakan koordinasi, penelitian dan pengembangan program
pengelolaan lingkungan, kebersihan, pertamanan dan penghijauan
c. melaksanakan kerjasama dengan institusi dan lembaga terkait
lainnya dalam rangka pengelolaan lingkungan, kebersihan,
pertamanan dan penghijauan kota;
d. melaksanakan koordinasi pencegahan dan penanggulangan
pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas
lingkungan hidup;
e. melaksanakan pembinaan dan pengendalian pengkajian teknis
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ;
f. melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penaatan
hukum lingkungan terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan;
g. mengkoordinasikan dan melakukan pengendalian terhadap kegiatan
lintas sektor yang menimbulkan dampak dan kerusakan lingkungan;
h. penyelengaraan pembinaan UPTB; dan
penyelenggaraan tugas-tugas kedinasan lainya yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya
6.1.2. Potensi dan persoalan terkait dengan organisasi dan tata laksana
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya
A. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Sebagaimana ditetapkan dalam Program RB, penataan tata laksana
merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas
kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan
adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan
menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam
melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan
produktifitas dan kinerja.
Secara internal, Cipta Karya keorganisasian urusan pemerintah bidang
Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai
dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas,
fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga
perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/
seksi di dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk
tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan
menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Tabel 6.1. Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No. Instansi
Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang
CK
Unit / Bagian yang Menangani Pembangunan
Bidang CK
(1) (2) (3) (4)
1. Bappeda Perencanaan Rencana Induk sistem/Master plan untuk semua sektor Bidang Cipta Karya
Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana
2. Dinas Bina Marga dan Cipta Karya
Perencanaan DED dan pembangunan prasarana dan sarana cipta karya sektor :
Bangkim, PLP : Drainase, PBL, Air minum
Bidang Program, Bidang Cipta Karya
3. Badan Lingkungan Hidup dan
Kebersihan
Perencanaan DED dan pembangunan prasarana dan sarana cipta karya sektor : PLP : Sampah dan Limbah , PBL : Ruang Terbuka Hijau
Tabel 6.2. Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya
No. Nama SOP Instansi yangTerlibat Instansi dalam SOPTugas dan Fungsi
(1) (2) (3) (4)
Pengembangan Permukiman
1 Perencanaan MP/ BAPPEDA& Dinas Bina Marga dan Cipta karya
Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana;
2 Perencanaan DED Dinas Bina Marga dan Cipta Karya
Menyelenggarakan pengelolaan tata ruang, permukiman dan perkotaan serta bangunan gedung dan lingkungan
Pengendalian tata ruang, permukiman dan perkotaan serta bangunan gedung dan lingkungan.
3 Pembangunan Dinas Bina Marga dan Cipta Karya
Penataan Bangunan dan Lingkungan
1 Perencanaan MP/ BAPPEDA& Dinas Bina Marga dan Cipta Karya, dan BLHKP
Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana;
2 Perencanaan DED Dinas Bina Marga dan Cipta Karya / BLHKP
Menyelenggarakan pengelolaan tata ruang, permukiman dan perkotaan serta bangunan gedung dan lingkungan
Pengendalian tata ruang, permukiman dan perkotaan serta bangunan gedung dan lingkungan.
Merencanakan pengembangan dan mengelola Ruang Terbuka Hijau (RTH); 3 Pembangunan Dinas Bina Marga dan Cipta
Karya / BLHKP
Pengembangan Air Minum
1 Perencanaan MP/ BAPPEDA& Dinas Bina Marga dan Cipta Karya
Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana;
2 Perencanaan DED Dinas Bina Marga dan Cipta Karya
Menyelenggarakan pengelolaan tata ruang, permukiman dan perkotaan serta bangunan gedung dan lingkungan
3 Pembangunan Dinas Bina Marga dan Cipta Karya
No. Nama SOP Instansi yangTerlibat Instansi dalam SOPTugas dan Fungsi
(1) (2) (3) (4)
Pengembangan PLP
1 Perencanaan MP/ BAPPEDA dan BLHKP Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana;
2 Perencanaan DED BLHKP Menyelenggarakan operasional kebersihan dan pengangkutan sampah ke TPA Sampah dan mengawasi seluruh tahapan pengembangan persampahan;
Menyusun program pengendalian kerusakan lingkungan serta pengelolaan kebersihan, pertamanan dan pemakaman;
Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah pada lokasi TPA Sampah dengan sistem sanitary landfill;
Melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan hidup; Melaksanakan upaya terbentuknya kawasan tertib persampahan; 3 Pembangunan BLHKP
SOP Non-Teknis
1 Penyuluhan BLHK dan Dinas Bina Marga dan Cipta Karya
Melaksanakan tugas program Menuju Indonesia Hijau (MIH), program Kalpataru, KEHATI dan Hutan Kota;
B. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen
SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi
Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga
kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi
yang menangani bidang Cipta Karya, yang dapat dilakukan dengan
mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja
Tabel 6.3 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
No Unit Kerja
Golongan (orang) Jenis Kelamin
(orang) Latar Belakang Pendidikan (orang)
Jabatan Fungsional (orang) Gol. I/
II
Gol. III
Gol. IV
Laki-laki Perempuan < SMA SMA D3 S1
S2/ S3
Jafung TBP
Jafung TPL 1 Bappeda
Kabupaten Bener Meriah 8 24 4 29 7 - 9 2 22 3
2 Dinas Bina Marga dan Cipta
Karya Kabupaten Bener Meriah 37 30 2 52 16 2 37 4 23 4
3 BLHKP
6.1.3. Analisis Kebutuhan SDM dibandingkan Dengan Kondisi Eksisting
A. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan
keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja
organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Analisis
deskriptif dapat mengacu pada pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah struktur organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku?
2. Apakah tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah
sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi?
3. Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur
organisasi?
4. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam organisasi perangkat kerja
daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?
Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis ini
adalah dengan melakukan diskusi antar anggota Tim RPI2-JM.
B. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang
cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang
Cipta Karya. Dalam proses analisis ini beberapa pertanyaan kunci yang
perlu mendapat jawaban adalah sebagai berikut:
1. Apakah Perda penetapan Organisasi Pemerintah Daerah telah
menguraikan tupoksi masing-masing dinas/unit kerja yang ada?
2. Bagaimana mekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi
terkait bidang cipta karya yang terjadi selama ini?
3. Apakah keorganisasian bidang Cipta Karya yang ada sudah mengikuti
ketentuan dalam PP 41 tahun 2007? Juga perlu dicermati apakah
semua sektor bidang cipta karya yaitu bidang air minum,
pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman, dan
penataan bangunan dan lingkungan sudah tercantum dalam
4. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam ketatalaksanaan
perangkat kerja daerah yang terkait dengan bidang Cipta Karya?
5. Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi ketatalaksanaan
perangkat kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta
karya?
C. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui
permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap
kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Dalam proses analisis SDM, beberapa pertanyaan kunci yang dapat
dijawab adalah sebagai berikut :
1. Apakah SDM yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan baik dari
segi jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah, khususnya di
bidang Cipta Karya?
2. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam manajemen SDM
perangkat kerja daerah yang terkait dengan bidang cipta karya?
3. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
kualitas dan kuantitas SDM organisasi, khususnya yang terkait
D. Analisis SWOT Kelembagaan
Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT. Berdasarkan
penjabaran dari kondisi eksisting kelembagaan, serta
pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dalam analisis kelembagaan, maka
diperlukan melakukan analisis SWOT kelembagaan bidang CK yang
meliputi aspek organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia.
Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu
mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana
cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang
yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi
ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana
cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru (strategi W-T).
Berdasarkan informasi yang disusun dari pertanyaan serta analisis tentang
keorganisasian, tata laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab
sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT
Kelembagaan. Perumusan strategi bidang kelembagaan berdasarkan
Analisis SWOT diharapkan dapat menjadi acuan dalam rencana
pengembangan kelembagaan.