Data Dan Informasi
PUSAT DATA DAN INFORMASI KETENAGAKERJAAN
Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi
PENEMPATAN
TENAGA KERJA
LUAR NEGERI
KATA PENGANTAR
Dengan mempertimbangkan nilai strategis TKI di luar negeri, baik sebagai penghasil
devisa, mengurangi pengangguran, dan menjadi duta Indonesia di luar negeri diperlukan
komitmen pemerintah untuk bersungguh-sungguh mengelola penempatan dan
perlindungan TKI ke luar negeri agar keberlanjutan program tersebut berjalan baik dan
sesuai dengan yang diharapkan oleh seluruh bangsa Indonesia.
Untuk mendukung program pemerintah tersebut diperlukan data dan informasi
kondisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akurat, terukur dan berkelanjutan. Melalui Pusat
Data dan Informasi Ketenagakerjaan dalam menghimpun data dan informasi tersebut telah
melaksanakan kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar
Negeri pada Tahun Anggaran 2014 yang berisikan data dan informasi kondisi TKI selama
tiga tahun terakhir (2011, 2012, 2013) serta pendukung penempatan TKI.
Diharapkan dengan penyajian data dan informasi ini, dapat bermanfaat dan
mempermudah para pihak untuk mengetahui perbandingan kondisi penempatan tenaga
kerja Indonesia di luar negeri selama tiga tahun dan sebagai bahan masukan dalam
penyusunan kebijakan, strategi dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan.
Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan buku data
dan informasi penempatan tenaga kerja luar negeri ini, disampaikan terima kasih.
Jakarta, Agustus 2014
Kepala Pusat
Data dan Informasi Ketenagakerjaan
Edi Purnama, SH, MM
NIP. 19601220 198603 1 001
SAMBUTAN
Kebijaksanaan penempatan tenaga kerja di luar negeri merupakan usaha strategis
untuk mengatasi kelangkaan kesempatan kerja dan pengangguran di dalam negeri.
Kebijaksanaan ini didasarkan pada peluang kerja ke luar negeri yang terbuka luas
dibeberapa negara pada berbagai sektor dan jabatan.
Program penempatan TKI di luar negeri terbatas mendapat respon antusias dari
masyarakat yang umumnya perempuan perdesaan, rendah pendidikan dan kualitas untuk
bekerja sebagai pekerja domestic worker (informal). Tetapi pada tiga tahun terakhir ini
pekerja sector informal mulai berkurang dan lebih cenderung meningkat pada sektor
formal, tahun 2011 TKI formal lebih banyak 9,28 persen, tahun 2012 lebih banyak 4,50
persen dan tahun 2013 lebih banyak 11,40 persen dibanding TKI informal.
Demikian pula upaya pemerintah dalam mengurangi pengangguran melalui
program penempatan tenaga kerja ke luar negeri, dapat dilihat pada persentase jumlah TKI
yang berhasil ditempatkan terhadap jumlah Pekerja selama tiga tahun terakhir. Tahun 2011
menempatkan TKI sebesar 586.802 orang atau 1,22 persen dari jumlah Pekerja Agustus
2011 (Sakernas) sebesar 48.052.286 orang. Tahun 2012 sebesar 494.450 orang atau 0,94
persen dari jumlah Pekerja Agustus 2012 sebesar 52.542.378 orang, sedangkan tahun
2013 sebesar 512.168 orang atau 0,98 persen dari jumlah Pekerja Agustus 2013 sebesar
52.378.223 orang.
Jika dilihat dari persentase penempatan TKI terhadap jumlah pekerja sangatlah kecil,
namun demikian kedepan pemerintah akan lebih meningkatkan lagi jumlah penempatan
diberbagai sektor. Untuk mengetahui kondisi-kondisi tersebut diperlukan data dan
informasi yang akurat, terukur dan berkesinambungan.
Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi (Balitfo) melalui Pusat Data dan
Informasi Ketenagakerjaan adalah penyedia data dan informasi ketenagakerjaan yang
benar, akurat, dan berkesinambungan berupaya melengkapi data ketenagakerjaan
khususnya tenaga kerja Indonesia dari berbagai sumber yang dilakukan secara
terus-menerus.
Untuk tersedianya data dan informasi tersebut maka disusun buku yang menyajikan
Data dan informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi pemangku kebijakan atau masyarakat luas lainnya yang membutuhkan
data tersebut.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada jajaran Pusat Data dan
Informasi Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja
dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
dengan segala upaya dan kerjasamanya sehingga dapat menerbitkan buku ini.
Harapan kami penyajian data dan informasi tersebut akan dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan penyusunan kebijakan, strategi, perencanaan dan serta mendukung
operasional dan pelayanan publik.
Jakarta, Agustus 2014
Kepala Badan
Penelitian, Pengembangan dan Informasi
Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT
NIP. 19580417 198203 1 004
TIM PENYUSUN
Pembina
Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT
Penanggung Jawab
Edi Purnama, SH, MM
Penulis
Dra. Liliek F. Winarnie
Rusita Danudilaga, S.Kom, M.Si
Taofik Hidayat, S.Si. MSi
Pengumpul dan Pengolah Data
Miyata, SE
Titin Rustini, SE
Joko Priyono, SE
Karisma Ayu Rahmawati, S.Kom
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
SAMBUTAN ... ii
TIM PENYUSUN ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG ... 1
B. DASAR HUKUM ... 2
C. TUJUAN ... 3
D. KELUARAN ... 3
E. RUANG LINGKUP ... 3
F. METODOLOGI ... 4
BAB II KONSEP DAN DEFINISI ... 7
BAB III PERKEMBANGAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) ... 11
A. PENEMPATAN TKI MENURUT PROVINSI SELAMA 3 (TIGA) TAHUN ... 11
B. PENEMPATAN TKI DI 10 (SEPULUH) PROVINSI TERBESAR ... 13
C. PENEMPATAN TKI MENURUT KABUPATEN/KOTA ... 15
(Diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun) ... 15
D. PENEMPATAN TKI MENURUT JENIS KELAMIN... 18
E. PENEMPATAN TKI MENURUT PENDIDIKAN ... 20
F. PENEMPATAN TKI MENURUT FORMAL DAN INFORMAL ... 21
G. PENEMPATAN TKI MENURUT SEKTOR USAHA ... 23
H. PENEMPATAN TKI MENURUT STATUS PERKAWINAN ... 24
I.
PENEMPATAN TKI MENURUT NEGARA TUJUAN
(Diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun) ... 25
J.
PENEMPATAN TKI MENURUT JABATAN (Diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun) . 28
K. MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI TKI ... 31
BAB IV PERANGKAT PENDUKUNG PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI... 35
A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ... 35
B. JOB ORDER TENAGA KERJA INDONESIA TERDAFTAR ... 38
C. PELAKSANA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA SWASTA ... 40
D. REMITANSI
... 41
E. LEMBAGA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ... 44
BAB V SEKILAS DATA PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI SEMESTER I 2014 ... 47
A.
PENEMPATAN TKI MENURUT PROVINSI ... 47
B.
PENEMPATAN TKI MENURUT JENIS KELAMIN... 49
C.
PENEMPATAN TKI MENURUT FORMAL DAN INFORMAL ... 50
D.
PENEMPATAN TKI MENURUT PENDIDIKAN ... 51
E.
PENEMPATAN TKI MENURUT STATUS PERKAWINAN ... 53
F.
REMITANSI ... 55
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Penempatan TKI menurut Provinsi ... 11
Tabel 2. Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2011 ... 13
Tabel 3. Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2012 ... 14
Tabel 4. Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2013 ... 14
Tabel 5. Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun
Tahun 2011 ... 15
Tabel 6. Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun
Tahun 2012 ... 16
Tabel 7. Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun
Tahun 2013 ... 17
Tabel 8. Penempatan TKI menurut Jenis Kelamin Tahun 2011-2012-2013 ... 18
Tabel 9. Penempatan TKI menurut Pendidikan Tahun 2011-2012-2013 ... 20
Tabel 10. Penempatan TKI menurut Formal dan Informal Tahun 2011-2012-2013 ... 21
Tabel 11. Penempatan TKI menurut Sektor Usaha Tahun 2011-2012-2013 ... 23
Tabel 12. Penempatan TKI menurut Status Perkawinan Tahun 2011-2012-2013 ... 24
Tabel 13. Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun 2011 ... 25
Tabel 14. Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun 2012 ... 26
Tabel 15. Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun
Tahun 2013 ... 27
Tabel 16. Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun
Tahun 2011 ... 28
Tabel 17. Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun
Tahun 2012 ... 29
Tabel 18. Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun
Tahun 2013 ... 30
Tabel 19. Masalah-masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Tahun 2013... 31
Tabel 20. Job Order Tenaga Kerja Indonesia Terdaftar Menurut Negara, Sektor dan
Jabatan Melalui Jobsinfo BNP2TKI Tahun 2013 ... 38
Tabel 21. Perkembangan Jumlah Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta
(PPTKIS) pada Tahun 2011-2013 (Lembaga) ... 40
Tabel 22. Penerimaan Remintansi TKI Berdasarkan Profesi Tahun 2013 (USD) ... 42
Tabel 23. Perkembangan Penerimaan Remintansi TKI menurut Kawasan/Negara
Penempatan Tahun 2011-2013 (USD) ... 43
Tabel 24. Lembaga Pendukung Penempatan TKI Tahun 2013 ... 45
Tabel 25. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia menurut Provinsi Periode Januari s.d
Juni Tahun 2014... 48
Tabel 26. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia menurut Jenis Kelamin Periode Januari
s.d Juni Tahun 2014 ... 49
Tabel 27. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia menurut Formal dan Informal Periode
Januari s.d Juni Tahun 2014 ... 50
Tabel 28. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia menurut Pendidikan Periode Januari s.d
Juni Tahun 2014... 52
Tabel 29. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia menurut Status Perkawinan Periode
Januari s.d Juni Tahun 2014 ... 53
Tabel 30. Penerimaan Remintansi TKI Berdasarkan Profesi Periode Januari s.d Juni
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Penempatan TKI Kabupaten Indramayu dan Lombok Timur
Tahun 2011-2012-2013 ... 18
Grafik 2. Penempatan TKI menurut Jenis Kelamin Tahun 2011-2012-2013 ... 19
Grafik 3. Penempatan TKI menurut Pendidikan Tahun 2011-2012-2013 ... 21
Grafik 4. Penempatan TKI menurut Formal dan Informal Tahun 2011-2012-2013 ... 22
Grafik 5. Penempatan TKI menurut Status Perkawinan Tahun 2011-2012-2013 ... 24
Grafik 6 Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
Tahun 2011– 2013 (Milyar USD) ... 43
DAFTAR LAMPIRAN
A. Potensi
Job Order Tenaga Kerja Indonesia ...59
B.
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ...61
D.
Remitansi Tenaga Kerja Indonesia ...154
E.
Lembaga Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ...155
F.
Lembaga Pelaksana Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia ...157
G.
Bursa Kerja Luar Negeri ...158
H.
Lembaga Sertifikasi Profesi ...159
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Melihat pengalaman kebelakang ada banyak penyebab yang saling berhubungan
dan ikut berperan melatarbelakangi banyak tenaga kerja yang memutuskan untuk menjadi
Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Total penduduk Indonesia pada Februari 2014 berdasarkan
hasil SP2010 diperkirakan sebanyak 251,04 juta orang dengan jumlah penduduk usia kerja
sebesar 181,17 juta orang, bertambah 1,20 juta orang atau 0,67 % dibanding keadaan enam
bulan sebelumnya, yaitu pada Agustus 2013 sebesar 179,97 juta orang dan bertambah 2,40
juta orang atau 1,34 % dibanding keadaan setahun yang lalu.
Saat ini, jumlah pengangguran pada Februari 2014 mencapai 7,15 juta orang,
berkurang sekitar 260 ribu orang jika dibandingkan keadaan Agustus 2013 sebesar 7,41
juta orang. Dalam kondisi tersebut pilihan bekerja diluar negeri menjadi salah satu pilihan
alternative yang menjanjikan dengan mendaftarkan diri menjadi Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) semakin meningkat, mengingat terbatasnya lapangan pekerjaan dalam negeri.
Salah satu kebijakan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut melalui pembangunan
ketenagakerjaan dengan menempatkan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri yang mana
kedudukannya sangat strategis dalam pembangunan nasional, karena mempunyai peran
ganda yaitu sebagai sasaran (obyek) dan sebagai pelaku (subyek) pembangunan, sebagai
sasarannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dapat meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja itu sendiri.
Dilain pihak, pengiriman TKI dianggap oleh pemerintah sebagai salah satu solusi
akan ketidakmampuan pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Pemerintah kemudian membuat regulasi pengiriman TKI dengan maksud untuk mengatur,
mengawasi dan memberikan bantuan bagi TKI yang terkena masalah. Tindakan pemerintah
ini patut diapresiasi dan didukung, walaupun demikian kewajiban pemerintah akan
tugasnya menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai didalam negeri tetap dilakukan.
Keduanya harus seiring dan sejalan agar suatu hari pengiriman TKI yang beresiko tinggi bisa
dihilangkan dan suatu saat negara kita hanya mengirimkan TKI yang berbasis pendidikan,
keterampilan dan profesionalitas.
Oleh karena itu, pada Tahun Anggaran 2014 Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan
melakukan kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri
sebagai upaya pemerintah dalam memecahkan permasalahan ketenagakerjaan dengan
membangun serta menguatkan data dan informasi ketenagakerjaan yang benar, lengkap
dan berkesinambungan, yang diharapkan nantinya dijadikan sebagai bahan masukan
untuk mengambil suatu keputusan atau kebijakan oleh pemerintah.
B. DASAR HUKUM
Landasan hukum kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja
di Luar Negeri ini adalah :
1.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri;
3.
Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh Informasi
Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja;
4.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. PER. 12/MEN/VII/2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Kep.250/MEN/XII/2008
Tentang Klasifikasi dan Karakteristik Data dari Jenis Informasi Ketenagakerjaan;
6.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. PER.01/MEN/I/2009 Tentang
Pedoman Penggunaan Metoda Statistik Ketenagakerjaan;
7.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. PER.03/MEN/II/2009 Tentang
Pedoman Penyajian Informasi Ketenagakerjaan;
8.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. PER.11/MEN/V/2009 Tentang
Tata Cara Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Data dan Informasi Ketenagakerjaan;
9.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. PER.19/MEN/IX/2009 Tentang
Pembangunan dan Pengembangan Sistem Informasi Ketenagakerjaan; dan
10. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran pada Pusat Data dan Informasi
Ketenagakerjaan, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2014 No. 026.11.1.452703/2014
Tanggal 5 Desember Tahun 2013.
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan buku Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar
Negeri adalah :
1.
Menghimpun data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri;
2. Menyediakan data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri dengan
berbagai klasifikasi dan karakteristiknya.
3.
Menyajikan data perbandingan perkembangan penempatan TKI selama tiga tahun
terakhir.
D. KELUARAN
Keluaran dari kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja
Luar Negeri adalah Buku Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri yang
berisi tentang data dan informasi perkembangan penempatan Tenaga Kerja Indonesia
selama tiga tahun terakhir (2011,2012,2013) dan sekilas penempatan tahun 2014 serta
perangkat pendukung penempatan Tenaga Kerja Indonesia dengan mengacu pada
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor 1 Tahun 2014 atas perubahan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP. 250/MEN/XII/2008.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri
adalah :
1.
Ruang Lingkup Substansi
Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri mencakup
data dan informasi perkembangan serta perbandingan penempatan Tenaga Kerja
Indonesia selama tiga tahun terakhir yang meliputi penempatan TKI menurut
Provinsi, Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, Pendidikan, Formal informal, Sektor Usaha,
Status Perkawinan, Negara Tujuan, Jabatan, Masalah-masalah, Hak dan Kewajiban,
serta perangkat pendukung penempatan tenaga kerja di luar negeri yang meliputi
peraturan perundang-undangan,
Job Order
, PPTKIS, Remitansi, Lembaga penempatan.
2.
Lokasi Pengumpulan Data
Lokasi pengumpulan data dan informasi pada kegiatan Penyusunan Data dan
Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri dilakukan di Pusat yaitu BNP2TKI
dan di 19 Provinsi melalui BP3TKI di tahun 2013 dan tahun 2014 bulan Januari sampai
dengan Juni.
F. METODOLOGI
Metode pengumpulan serta pengolahan data, analisis, penyajian data dan informasi
dalam penyusunan buku Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri sebagai berikut:
1.
Pengumpulan Data dan Informasi
a.
Di Pusat
Pengumpulan data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri
dilakukan di Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Ditjen Binapenta
dan Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
b.
Di Daerah
Pengumpulan data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri
dilakukan di Balai Pelayanan dan Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia (BP3TKI) di daerah. Pengumpulan data dan informasi dilakukan
melalui wawancara langsung dengan narasumber dan pencatatan dari data
pelaporan.
2.
Pengolahan Data dan Informasi
a. Data dan informasi yang telah terkumpul oleh masing-masing petugas
pengumpul data, dicatat, dikompilasi kemudian dikelompokkan menurut
jenisnya;
b. Melakukan koordinasi dengan Petugas dari BPTKI yang melaksanakan fungsi
ketenagakerjaan dengan jangka waktu maksimum 21 hari setelah kunjungan,
apabila ada data dan informasi yang kurang lengkap;
c. Data yang telah terkumpul kemudian diidentifikasi variabel, klasifikasi
karakteristik, kodifikasi, penghitungan, tabulasi, dan editing; dan
d. Data yang tersaji dalam tabel diverifikasi dan divalidasi dengan unit teknis di
Pusat.
3.
Analisis Data dan Informasi
Hasil dari pengolahan, data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri
dianalisis secara deskriptif.
4.
Penyajian Data dan Informasi
a.
Bentuk Penyajian Data dan Informasi
Data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri disajikan dalam
bentuk tabel, grafik dan narasi.
•
Bentuk tabel yang disajikan adalah tabel silang yang memuat data dan
informasi penempatan tenagan kerja di luar negeri;
•
Grafik menyajikan data dan informasi dalam bentuk gambar grafik yang
menunjukkan data berupa angka yang dibuat berdasarkan tabel dan/atau
dalam bentuk visualisasi. Grafik yang digunakan berupa grafik batang/
balok, lingkaran;
•
Narasi menyajikan uraian mengenai kondisi penempatan tenaga kerja ke
luar negeri.
b.
Struktur Penyajian Data dan Informasi
Struktur tabel yang disajikan adalah tabel yang memuat data dan informasi
penempatan tenaga kerja di luar negeri berdasarkan tingkat nasional, kemudian
dilanjutkan berdasarkan tingkat provinsi.
BAB II
KONSEP DAN DEFINISI
Untuk menyamakan konsep dan persepsi terhadap berbagai istilah yang digunakan dalam
buku Data dan informasi Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri ini yang dianggap penting
dan melandasi penulisan buku, maka yang dimaksud dengan :
1.
Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut dengan TKI adalah setiap warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk
jangka waktu tertentu dengan menerima upah;
2.
Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut calon TKI adalah setiap warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar
negeri dan terdaftar di instansi pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan;
3.
Pencari Kerja adalah angkatan kerja yang sedang menganggur dan mencari pekerjaan,
maupun yang sudah bekerja tetapi ingin pindah atau alih pekerjaan yang dinyatakan
dengan aktivitasnya mendaftarkan diri kepada pelaksana pelayanan penempatan tenaga
kerja atau melamar pekerjaan kepada pemberi kerja;
4.
Lowongan kerja adalah jenis pekerjaan/jabatan yang belum terisi oleh pencari kerja;
5.
Pemberi Kerja atau disebut pengguna jasa tenaga kerja adalah orang perseorangan,
6.
Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai bakat,
minat, dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan
proses perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan,
persiapan pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan pemulangan
dari negara tujuan;
7.
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri oleh Pemerintah adalah proses
penempatan yang dilaksanakan oleh Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia atas dasar perjanjian secara tertulis antara pemerintah Indonesia dengan
pemerintah negara pengguna Tenaga Kerja Indonesia atau pengguna berbadan hukum di
negara tujuan;
8.
Pelaksana Penempatan TKI Swasta adalah badan hukum yang telah memperoleh izin tertulis
dari Pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI di luar negeri;
9.
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri oleh Swasta adalah proses penempatan
yang dilaksanakan Swasta atas izin tertulis dari Menteri;
10.
Mitra Usaha adalah instansi atau badan usaha berbentuk badan hukum di negara tujuan
yang bertanggung jawab menempatkan TKI pada Pengguna;
11.
Pengguna Jasa TKI yang selanjutnya disebut dengan Pengguna, adalah instansi Pemerintah,
Badan Hukum Pemerintah, Badan Hukum Swasta, dan/atau Perseorangan di negara tujuan
yang mempekerjakan TKI;
12.
Surat Izin Pelaksana Penempatan TKI yang selanjutnya disebut SIPPTKI adalah izin tertulis
yang diberikan oleh Menteri kepada perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan
TKI swasta;
13.
Surat Izin Pengerahan yang selanjutnya disebut SIP, adalah izin yang diberikan Pemerintah
kepada Pelaksana Penempatan TKI Swasta untuk merekrut calon TKI dari daerah tertentu,
untuk jabatan tertentu, dan untuk dipekerjakan pada calon Pengguna tertentu dalam
jangka waktu tertentu;
14.
Surat Permintaan TKI adalah surat dari Pengguna dan atau Mitra Usaha kepada PPTKIS yang
disahkan/dilegalisasi oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara penempatan mengenai
permintaan TKI dengan syarat dan kualifikasi jabatan tertentu;
15.
Perjanjian Kerja Sama Penempatan, adalah perjanjian tertulis antara pelaksana penempatan
TKI swasta dengan Mitra Usaha atau Pengguna yang memuat hak dan kewajiban
masing-masing pihak dalam rangka penempatan serta perlindungan TKI di Negara tujuan;
16.
Perjanjian Penempatan TKI adalah perjanjian tertulis antara pelaksana penempatan TKI
swasta dengan calon TKI, yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam
rangka penempatan TKI di negara tujuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
17.
Perjanjian Kerja adalah perjanjian tertulis antara TKI dengan Pengguna yang memuat
18.
Pembekalan Akhir Pemberangkatan yang selanjutnya disebut PAP adalah kegiatan
pemberian pembekalan atau informasi kepada calon TKI yang akan berangkat bekerja ke
luar negeri agar calon TKI mempunyai kesiapan mental dan pengetahuan untuk bekerja ke
luar negeri, memahami hak dan kewajibannya serta dapat mengatasi masalah yang akan
dihadapi;
19.
Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang selanjutnya disebut KTKLN adalah kartu identitas bagi
TKI yang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luar negeri;
20.
Visa Kerja adalah izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang pada perwakilan
suatu Negara yang memuat persetujuan untuk masuk dan melakukan pekerjaan di negara
bersangkutan;
21.
Perlindungan TKI adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan calon TKI/TKI dalam
mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja;
22.
Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktifitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada
tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan
atau pekerjaan;
23.
Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan;
24.
Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan
secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia, standar internasional dan/atau standar khusus;
25.
Sertifikat Kompetensi Kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga profesi
terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja
tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
26.
Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit
usaha/kegiatan;
27.
Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau
ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau sementara tidak bekerja;
28.
Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/ perusahaan/kantor tempat
seseorang bekerja;
29.
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya
disebut BNP2TKI adalah lembaga pemerintah non Kementerian yang mempunyai fungsi
sebagai pelaksana kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri;
30.
Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya
disebut BP3TKI adalah perangkat BNP2TKI yang bertugas memberikan kemudahan
pelayanan pemrosesan seluruh dokumen penempatan TKI;
31.
Dinas kabupaten/kota adalah instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan
di kabupaten/kota;
32.
Dinas provinsi adalah instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan di
provinsi;
BAB III
PERKEMBANGAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA INDONESIA (TKI)
Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia berdampak terhadap
masalah-masalah pengangguran, kemiskinan, migrasi, dan sektor-sektor kependudukan lainya
terutama faktor tenaga kerja. Dengan laju pertumbuhan penduduk tinggi, secara langsung akan
berdampak terhadap perkembangan angkatan kerja dan kesempatan kerja.
Meskipun demikian pemerintah selalu berupaya untuk mengatasi masalah tersebut
dengan program penempatan tenaga kerja luar negeri dengan segala regulasinya termasuk
perlindungan tenaga kerja Indonesia.
Perkembangan penempatan TKI akan digambarkan dalam berbagai tabel dan grafik berupa
data perbandingan penempatan TKI selama 3 (tiga) tahun terakhir (2011, 2012, 2013), yaitu :
A. PENEMPATAN TKI MENURUT PROVINSI SELAMA 3 (TIGA) TAHUN
Tabel 1.
Penempatan TKI menurut Provinsi
NO
PROVINSI
TAHUN
2011
2012
2013
1
ACEH
1,490
762
910
2
SUMATERA UTARA
12,447
13,728
13,299
NO
PROVINSI
TAHUN
2011
2012
2013
4
RIAU
495
459
717
5
KEPULAUAN RIAU
1,179
1,427
1,540
6
JAMBI
578
747
934
7
SUMATERA SELATAN
2,233
1,874
2,662
8
BENGKULU
373
317
334
9
LAMPUNG
17,085
16,259
17,975
10 BANGKA BELITUNG
225
144
110
11 BANTEN
27,576
10,853
13,244
12 DKI JAKARTA
18,718
15,021
14,248
13 JAWA BARAT
145,603
119,620
129,885
14 JAWA TENGAH
123,154
115,456
105,971
15 DI YOGYAKARTA
4,395
4,620
4,967
16 JAWA TIMUR
109,233
100,368
93,843
17 BALI
15,066
14,082
14,617
18 NUSA TENGGARA BARAT
72,835
46,245
63,438
19 NUSA TENGGARA TIMUR
10,725
8,753
5,308
20 KALIMANTAN BARAT
1,689
2,607
10,091
21 KALIMANTAN TENGAH
107
67
60
22 KALIMANTAN SELATAN
1,250
797
888
23 KALIMANTAN TIMUR
665
959
716
24 SULAWESI SELATAN
13,948
13,875
10,358
25 SULAWESI TENGGARA
496
641
689
26 SULAWESI TENGAH
1,273
820
1,066
27 SULAWESI UTARA
1,196
1,742
1,543
28 SULAWESI BARAT
1,082
625
542
29 GORONTALO
52
46
29
30 MALUKU
462
353
325
31 MALUKU UTARA
54
44
56
32 PAPUA
85
47
110
33 PAPUA BARAT
73
75
54
TOTAL
586,802
494,609
512,168
Pada Tabel 1, dapat kita lihat peningkatan maupun penurunan jumlah penempatan TKI di
berbagai provinsi, tetapi secara menyeluruh dalam tiga tahun terakhir penempatan TKI masih
stabil jika dilihat dari angka-angka tersebut, namun memang ada beberapa provinsi yang tetap
merupakan kantong TKI.
Jumlah penempatan TKI dibeberapa provinsi sangatlah bervariasi, ada yang meningkat
juga menurun jumlahnya, tetapi secara keseluruhan terjadi penurunan sebesar 15,71 persen
pada tahun 2012 dari tahun 2011, sedangkan pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar 3,55
persen dari tahun 2012.
B. PENEMPATAN TKI DI 10 (SEPULUH) PROVINSI TERBESAR
Tabel 2.
Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2011
NO
TAHUN 2011
PROVINSI
JUMLAH
1
JAWA BARAT
145,603
2
JAWA TENGAH
123,154
3
JAWA TIMUR
109,233
4
NUSA TENGGARA BARAT
72,835
5
BANTEN
27,576
6
DKI JAKARTA
18,718
7
LAMPUNG
17,085
8
BALI
15,066
9
SULAWESI SELATAN
13,948
10 SUMATERA UTARA
12,447
Tabel 3.
Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2012
NO
TAHUN 2012
PROVINSI
JUMLAH
1
JAWA BARAT
119,620
2
JAWA TENGAH
115,456
3
JAWA TIMUR
100,368
4
NUSA TENGGARA BARAT
46,245
5
LAMPUNG
16,259
6
DKI JAKARTA
15,021
7
BALI
14,082
8
SULAWESI SELATAN
13,875
9
SUMATERA UTARA
13,728
10 BANTEN
10,853
Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker
Tabel 4.
Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2013
NO
TAHUN 2013
PROVINSI
JUMLAH
1
JAWA BARAT
129,885
2
JAWA TENGAH
105,971
3
JAWA TIMUR
93,843
4
NUSA TENGGARA BARAT
63,438
5
LAMPUNG
17,975
6
BALI
14,617
7
DKI JAKARTA
14,248
8
SUMATERA UTARA
13,299
9
BANTEN
13,244
10 SULAWESI SELATAN
10,358
Ketiga tabel diatas (Tabel 2,3,4) menunjukan sepuluh provinsi terbesar yang menempatkan
TKI ke luar negeri. Empat diantaranya yang nyaris konsisten dapat menempatkan TKI paling besar
yaitu : 1) Provinsi Jawa Barat selama tiga tahun terakhir berkontribusi menempatkan TKI sebesar
24 persen hingga 25 persen per tahunnya dari jumlah keseluruhan yang ditempatkan, 2) Provinsi
Jawa Tengah 20 persen hingga 23 persen, 3) Provinsi Jawa Timur 18 persen hingga 20 persen, 4)
Provinsi Nusa Tenggara Barat 9 persen hingga 12 persen.
Sedangkan untuk provinsi lainnya masih dibawah 5 persen berkontribusi menempatkan
TKI, seperti provinsi Banten, Lampung, Bali dan lain sebaginya, hingga Provinsi Gorontalo yang
paling sedikit menempatkan TKI sebesar 0,01 persen selama tiga tahun terakhir.
C. PENEMPATAN TKI MENURUT KABUPATEN/KOTA
(Diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun)
Tabel 5.
Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun
Tahun 2011
NO KABUPATEN/KOTA
FORMAL
INFORMAL
TOTAL
Laki-Laki Perempuan
Total
Laki-Laki Perempuan
Total
1
INDRAMAYU
4,113
2,520
6,633
161
23,172
23,333
29,966
2
LOMBOK TIMUR
25,157
675
25,832
93
2,466
2,559
28,391
3
LOMBOK TENGAH
18,373
536
18,909
174
4,269
4,443
23,352
4
CILACAP
4,827
1,654
6,481
149
15,503
15,652
22,133
5
CIREBON (KAB)
3,112
1,841
4,953
153
14,046
14,199
19,152
6
CIANJUR
2,310
1,522
3,832
297
14,257
14,554
18,386
7
KARAWANG
1,274
1,300
2,574
135
11,737
11,872
14,446
8
KENDAL
1,610
1,522
3,132
118
10,727
10,845
13,977
9
BREBES
3,217
983
4,200
98
9,444
9,542
13,742
10 MALANG
1,946
546
2,492
92
10,823
10,915
13,407
11 SUKABUMI (KAB)
2,177
1,218
3,395
198
9,667
9,865
13,260
12 SERANG
1,272
481
1,753
337
10,946
11,283
13,036
13 SUBANG
1,312
1,028
2,340
108
9,470
9,578
11,918
14 PONOROGO
2,615
361
2,976
60
8,503
8,563
11,539
15 BLITAR
2,242
440
2,682
79
8,605
8,684
11,366
16 LOMBOK BARAT
8,240
208
8,448
76
1,535
1,611
10,059
Penempatan TKI menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2011 terdapat 425 Kabupaten/Kota
yang dapat menempatkan tenaga kerja ke luar negeri atau sebesar 85,51 persen dari seluruh
Kabupaten/Kota yang berjumlah 497 Kabupaten/Kota. Sedangkan Kabupaten/Kota yang
menempatkan tenaga kerja ke luar negeri diatas 10.000 orang/tahun berjumlah 16 Kabupaten/
Kota dari 425 Kabupaten/Kota atau sebesar 3,76 persen.
Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar negeri tertinggi pertama adalah
Kabupaten Indramayu sebesar 5,11 persen, kedua Kabupaten Lombok Timur sebesar 4,84 persen
dan ketiga Kabupaten Lombok Tengah sebesar 3,98 persen (Lihat Tabel 5).
Tabel 6.
Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun
Tahun 2012
NO KABUPATEN/KOTA
FORMAL
INFORMAL
TOTAL
Laki-Laki
Perempuan
Total
Laki-Laki
Perempuan
Total
1
INDRAMAYU
5,707
1,471
7,178
255
21,091
21,346
28,524
2
LOMBOK TIMUR
18,186
622 18,808
130
998
1,128
19,936
3
CILACAP
5,300
1,366
6,666
262
12,871
13,133
19,799
4
CIREBON (KAB)
3,773
1,116
4,889
222
11,644
11,866
16,755
5
LOMBOK TENGAH
11,597
438 12,035
194
1,446
1,640
13,675
6
CIANJUR
1,927
515
2,442
579
9,245
9,824
12,266
7
MALANG
1,911
458
2,369
93
9,195
9,288
11,657
8
BREBES
4,331
727
5,058
159
6,074
6,233
11,291
9
KENDAL
1,769
680
2,449
125
8,393
8,518
10,967
10
PONOROGO
2,615
379
2,994
63
7,883
7,946
10,940
11
KARAWANG
985
437
1,422
249
8,667
8,916
10,338
12
BLITAR
2,120
421
2,541
75
7,713
7,788
10,329
Penempatan TKI menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2012 terdapat 460 Kabupaten/Kota
yang dapat menempatkan tenaga kerja ke luar negeri atau sebesar 92,56 persen dari seluruh
Kabupaten/Kota yang berjumlah 497 Kabupaten/Kota. Sedangkan Kabupaten/Kota yang
menempatkan tenaga kerja ke luar negeri diatas 10.000 orang/tahun berjumlah 12 Kabupaten/
Kota dari 425 Kabupaten/Kota atau sebesar 2,61 persen.
Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar negeri tertinggi pertama adalah
Kabupaten Indramayu sebesar 5,77 persen, kedua Kabupaten Lombok Timur sebesar 4,03 persen
dan ketiga Kabupaten Cilacap sebesar 4,00 persen (Lihat Tabel 6).
Tabel 7.
Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun
Tahun 2013
NO KABUPATEN/KOTA
FORMAL
INFORMAL
TOTAL
Laki-Laki Perempuan
Total
Laki-Laki
Perempuan
Total
1
LOMBOK TIMUR
29,711
1,366
31,077
57
2,153
2,210
33,287
2
INDRAMAYU
6,242
1,582
7,824
268
20,318
20,586
28,410
3
CIREBON (KAB)
4,397
1,049
5,446
229
13,000
13,229
18,675
4
CILACAP
6,046
1,534
7,580
144
9,868
10,012
17,592
5
LOMBOK TENGAH
12,091
978
13,069
56
1,668
1,724
14,793
6
CIANJUR
1,806
603
2,409
699
11,531
12,230
14,639
7
KARAWANG
980
432
1,412
283
10,054
10,337
11,749
8
KENDAL
2,204
713
2,917
74
8,506
8,580
11,497
9
SUBANG
1,636
683
2,319
203
8,139
8,342
10,661
10 SUKABUMI (KAB)
1,881
508
2,389
425
7,763
8,188
10,577
11 PONOROGO
3,229
464
3,693
31
6,770
6,801
10,494
12 MALANG
2,140
525
2,665
50
7,503
7,553
10,218
Penempatan TKI menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2013 terdapat 473 Kabupaten/Kota
yang dapat menempatkan tenaga kerja ke luar negeri atau sebesar 95,17 persen dari seluruh
Kabupaten/Kota yang berjumlah 497 Kabupaten/Kota. Sedangkan Kabupaten/Kota yang
menempatkan tenaga kerja ke luar negeri diatas 10.000 orang/tahun berjumlah 12 Kabupaten/
Kota dari 473 Kabupaten/Kota atau sebesar 2,54 persen.
Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar negeri tertinggi pertama adalah
Kabupaten Lombok Timur sebesar 6,50 persen, kedua Kabupaten Indramayu sebesar 5,55 persen
dan ketiga Kabupaten Cirebon sebesar 3,65 persen (Lihat Tabel 7).
Jika dilihat dari ketiga tabel Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar
negeri dari tahun 2011 sampai dengan 2013 ada dua kabupaten yang konsisten menempatkan
TKI tertinggi yaitu Kabupaten Indramayu dan Lombok Timur, namun demikian jumlahnya masih
mengalami penurunan dan peningkatan disetiap tahunnya, seperti Kabupaten Indramayu pada
tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 4,81 persen dari tahun sebelumnya dan pada tahun
2013 masih mengalami penurunan sebesar 0,40 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan
untuk Kabupaten Lomnok Timur pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 29,78 persen
dari tahun sebelumnya dan tahun 2013 justru mengalami peningkatan sangat signifikan sebesar
166,97 persen dari tahun sebelumnya.
Grafik 1.
Penempatan TKI Kabupaten Indramayu dan Lombok Timur
Tahun 2011-2012-2013
18
Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar negeri
tertinggi pertama adalah Kabupaten Lombok Timur sebesar 6,50 persen,
kedua Kabupaten Indramayu sebesar 5,55 persen dan ketiga Kabupaten
Cirebon sebesar 3,65 persen (Lihat Tabel 7).
Jika dilihat dari ketiga tabel Kabupaten/Kota yang menempatkan
tenaga kerja ke luar negeri dari tahun 2011 sampai dengan 2013 ada
dua kabupaten yang konsisten menempatkan TKI tertinggi yaitu
Kabupaten Indramayu dan Lombok Timur, namun demikian jumlahnya masih
mengalami penurunan dan peningkatan disetiap tahunnya, seperti
Kabupaten Indramayu pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 4,81
persen dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2013 masih mengalami
penurunan sebesar 0,40 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk
Kabupaten Lomnok Timur pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar
29,78 persen dari tahun sebelumnya dan tahun 2013 justru mengalami
peningkatan sangat signifikan sebesar 166,97 persen dari tahun
sebelumnya.
Grafik 1.
Penempatan TKI Kabupaten Indramayu dan Lombok Timur
Tahun 2011-2012-2013
0
10.000
20.000
30.000
40.000
2011
2012
2013
Lombok Timur
Indramayu
D. PENEMPATAN TKI MENURUT JENIS KELAMIN
Tabel 8.
Penempatan TKI menurut Jenis Kelamin
Tahun 2011-2012-2013
NO
JENIS KELAMIN
TAHUN
2011
2012
2013
1 Laki-Laki
210,116
214,825
235,170
2 Perempuan
376,686
279,784
276,998
TOTAL
586,802
494,609
512,168
Penempatan TKI menurut jenis kelamin selama tiga tahun terakhir masih didominasi
oleh kaum perempuan (Tabel 8.). Tahun 2011 jenis kelamin perempuan sebesar 64,19 persen
lebih besar dibanding jenis kelamin laki-laki sebesar 35,81 persen, tahun 2012 jenis kelamin
perempuan sebesar 56,57 persen lebih besar dibanding jenis kelamin laki-laki sebesar 43,43
persen, sampai tahun 2013 tetap masih lebih besar jenis kelamin perempuan dibanding laki-laki
yaitu 54,08 persen : 45,92 persen.
Grafik 2.
Penempatan TKI menurut Jenis Kelamin
Tahun 2011-2012-2013
19
D.
PENEMPATAN TKI MENURUT JENIS KELAMIN
Tabel 8.
Penempatan TKI menurut Jenis Kelamin
Tahun 2011-2012-2013
NO
JENIS KELAMIN
TAHUN
2011
2012
2013
1 Laki-Laki
210,116
214,825
235,170
2 Perempuan
376,686
279,784
276,998
TOTAL
586,802
494,609
512,168
Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker
Penempatan TKI menurut jenis kelamin selama tiga tahun
terakhir masih didominasi oleh kaum perempuan (Tabel 8.). Tahun 2011
jenis kelamin perempuan sebesar 64,19 persen lebih besar dibanding
jenis kelamin laki-laki sebesar 35,81 persen, tahun 2012 jenis
kelamin perempuan sebesar 56,57 persen lebih besar dibanding jenis
kelamin laki-laki sebesar 43,43 persen, sampai tahun 2013 tetap
masih lebih besar jenis kelamin perempuan dibanding laki-laki yaitu
54,08 persen : 45,92 persen.
Grafik 2.
Penempatan TKI menurut Jenis Kelamin
Tahun 2011-2012-2013
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
2011
2012
2013
Laki-Laki
Perempuan
Peningkatan jumlah perempuan dalam mengisi kesempatan kerja di luar negeri salah satu
penyebabnya adalah kaum perempuan tidak hanya mengisi jabatan sebagai tenaga informal
tetapi sudah mulai bekerja sebagai tenaga formal seperti di perusahaan-perusahaan.
E. PENEMPATAN TKI MENURUT PENDIDIKAN
Tabel 9.
Penempatan TKI menurut Pendidikan
Tahun 2011-2012-2013
NO
PENDIDIKAN
TAHUN
2011
2012
2013
1 Pasca Sarjana
819
440
352
2 Sarjana
6,349
5,662
6,340
3 Diploma
24,276
26,572
29,012
4 SMU
104,370
119,714
124,825
5 SMP
233,775
195,092
191,542
6 SD
217,213
147,129
160,097
TOTAL
586,802
494,609
512,168
Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi keberhasilan seorang TKI yang
bekerja di luar negeri, oleh karena itu pendidikan TKI sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah
agar lebih ditingkatkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Berdasarkan tabel 9, dapat kita lihat kondisi pendidikan TKI selama tiga tahun terakhir,
persentase pendidikan TKI yang paling tinggi pada tahun 2011 yaitu pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sebesar 39,84 persen, tahun 2012 sebesar 39,44 persen dan tahun 2013
sebesar 37,40 persen. Urutan kedua tertingi yaitu pendidikan Sekolah Dasar (SD) mencapai 37,02
persen pada tahun 2011, 29,75 persen tahun 2012 dan 31,26 persen tahun 2013. Sedangkan di
posisi ketiga yaitu pendidikan Sekolah Menegah Atas (SMA) mencapai 17,79 persen pada tahun
2011, tahun 2012 sebesar 24,20 persen dan tahun 2013 sebesar 24,37 persen.
Grafik 3.
Penempatan TKI menurut Pendidikan
Tahun 2011-2012-2013
Grafik 3.
Penempatan TKI menurut Pendidikan
Tahun 2011-2012-2013
Secara keseluruhan pendidikan TKI pada tahun 2011 yang
berpendidikan SMA kebawah sebesar 94,64 persen, tahun 2012 sebesar
93,39 persen dan tahun
2013 sebesar 93,03 persen. Sedangkan sisanya antara 5
sampai 7 persen diisi oleh pendidikan Diploma keatas, yang artinya pendidikan TKI
sampai tiga tahun terakhir ini masih didominasi oleh mereka yang
mempunyai pendidikan menengah atas kebawah.
F.
PENEMPATAN TKI MENURUT FORMAL DAN INFORMAL
Tabel 10.
Penempatan TKI menurut Formal dan Informal
Tahun 2011-2012-2013
NO
SEKTOR
TAHUN
2011
2012
2013
1 Informal
266,191
236,198
226,871
2 Formal
320,611
258,411
285,297
TOTAL
586,802
494,609
512,168
Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker0
50000
100000
150000
200000
250000
2011
2012
2013
Pasca Sarjana
Sarjana
Diploma
SMU
SMP
SD
Secara keseluruhan pendidikan TKI pada tahun 2011 yang berpendidikan SMA kebawah
sebesar 94,64 persen, tahun 2012 sebesar 93,39 persen dan tahun 2013 sebesar 93,03 persen.
Sedangkan sisanya antara 5 sampai 7 persen diisi oleh pendidikan Diploma keatas, yang artinya
pendidikan TKI sampai tiga tahun terakhir ini masih didominasi oleh mereka yang mempunyai
pendidikan menengah atas kebawah.
F. PENEMPATAN TKI MENURUT FORMAL DAN INFORMAL
Tabel 10.
Penempatan TKI menurut Formal dan Informal
Tahun 2011-2012-2013
NO
SEKTOR
TAHUN
2011
2012
2013
1
Informal
266,191
236,198
226,871
2
Formal
320,611
258,411
285,297
TOTAL
586,802
494,609
512,168
Penempatan TKI akhir-akhir ini didorong pada penempatan sector formal yang artinya
penempatan TKI berbasis kompetensi dan mengurangi TKI sector informal. Seperti terlihat pada
tabel 10, TKI formal sebesar 54,64 persen lebih besar dibanding TKI informal sebesar 45,36 persen
pada tahun 2011, untuk tahun 2012 TKI formal sebesar 52,25 persen lebih besar dibanding TKI
Informal sebesar 47,75 persen, dan tahun 2013 TKI formal sebesar 55,70 persen lebih besar
dibanding TKI informal sebesar 44,30 persen.
Grafik 4.
Penempatan TKI menurut Formal dan Informal
Tahun 2011-2012-2013
Penempatan TKI akhir-akhir ini didorong pada penempatan sector
formal yang artinya penempatan TKI berbasis kompetensi dan
mengurangi TKI sector informal. Seperti terlihat pada tabel 10, TKI
formal sebesar 54,64 persen lebih besar dibanding TKI informal
sebesar 45,36 persen pada tahun 2011, untuk tahun 2012 TKI formal
sebesar 52,25 persen lebih besar dibanding TKI Informal sebesar
47,75 persen, dan tahun 2013 TKI formal sebesar 55,70 persen lebih
besar dibanding TKI informal sebesar 44,30 persen.
Grafik 4.
Penempatan TKI menurut Formal dan Informal
Tahun 2011-2012-2013
Melihat persentase TKI formal lebih besar dari TKI informal
artinya pemerintah selama tiga tahun terakhir berhasil mendorong
peralihan TKI informal ke TKI formal dan tentunya mengurangi TKI
informal sehingga hal-hal yang berkaitan dengan masalah TKI informal
sedikit berkurang.
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
2011
2012
2013
Informal
Formal
Melihat persentase TKI formal lebih besar dari TKI informal artinya pemerintah selama tiga
tahun terakhir berhasil mendorong peralihan TKI informal ke TKI formal dan tentunya mengurangi
TKI informal sehingga hal-hal yang berkaitan dengan masalah TKI informal sedikit berkurang.
G. PENEMPATAN TKI MENURUT SEKTOR USAHA
Tabel 11.
Penempatan TKI menurut Sektor Usaha
Tahun 2011-2012-2013
NO
SEKTOR USAHA
TAHUN
2011
2012
2013
1
Angkutan Pengudangan dan Komunikasi
10,684
20,009
23,000
2
Bangunan
15,352
19,368
25,688
3
Industri Pengolahan
48,976
55,404
63,636
4
Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan
372,675
268,999
262,947
5
Kapal Pesiar
31,467
29,213
33,566
6
Kegiatan yang belum jelas batasannya
8,159
2,778
2,294
7
Keuangan, Asuransi, Usaha persewaan bangunan dan
tanah
905
1,000
1,098
8
Listrik, Gas dan Air
1,836
1,792
1,898
9
Lainnya
99
43
90
10 Perdagangan Besar, Eceran serta Rumah Makan dan Hotel
9,283
8,020
9,147
11 Pertambangan dan Penggalian
3,093
2,485
2,731
12 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan dan
Perikanan
84,273
85,498
86,073
TOTAL
586,802
494,609
512,168
Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker
Terdapat 12 (dua belas) sector usaha yang telah terisi oleh TKI, dan beberapa sector usaha
dari tiga tahun terakhir sangat mendominasi daya serapnya seperti pada tabel 11, sektor usaha
1) Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan adalah sector usaha yang paling diminati hingga
sebesar 63,51 persen untuk tahun 2011, sebesar 54,39 persen pada tahun 2012 dan tahun 2013
sebesar 51,34 persen. 2) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan pada
tahun 2011 sebesar 14,36 persen, tahun 2012 sebesar 17,29 persen dan tahun 2013 sebesar
16,81 persen. 3) Industri Pengolahan pada tahun 2011 sebesar 8,35 persen, tahun 2012 sebesar
11,20 persen, dan tahun 2013 sebesar 12,42 persen. 4) Kapal Pesiar tahun 2011 sebesar 5,36
persen, tahun 2012 sebesar 5,91 persen dan tahun 2013 sebesar 6,55 persen.
24
Data Dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar NegeriKeempat sector usaha diatas adalah termasuk yang memberikan kontribusi diatas 5 persen
tetapi pada tahun 2013 masih ada satu sector usaha yang berkontribusi diatas 5 persen yaitu
sector usaha Bangunan sebesar 5,02 persen. Sedangkan untuk sector usaha lainya berkontribusi
dibawah 4 persen hingga pada sector usaha paling kecil yaitu Keuangan, Asuransi, Usaha
Persewaan Bangunan dan tanah dari 0,15 hingga 0,21 persen.
H. PENEMPATAN TKI MENURUT STATUS PERKAWINAN
Tabel 12.
Penempatan TKI menurut Status Perkawinan
Tahun 2011-2012-2013
NO
STATUS PERKAWINAN
TAHUN
2011
2012
2013
1 Kawin
379,366
300,030
309,427
2 Belum Kawin
165,753
158,124
158,858
3 Cerai
41,683
36,455
43,883
TOTAL
586,802
494,609
512,168
Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker
Grafik 5.
Penempatan TKI menurut Status Perkawinan
Tahun 2011-2012-2013
Grafik 5.
Penempatan TKI menurut Status Perkawinan
Tahun 2011-2012-2013
Seperti terlihat pada tabel 12, status perkawinan Kawin pada
tahun 2011 sebesar 64,65 persen, tahun 2012 sebesar 60,66 persen dan
tahun 2013 sebesar 60,42 persen. Status perkawinan Belum Kawin pada
tahun 2011 sebesar 28,25 persen, tahun 2012 sebesar 31,97 persen dan
tahun 2013 sebesar 31,02 persen, Sedangkan status perkawinan Cerai
pada tahun 2011 sebesar 7,10 persen, tahun 2012 sebesar 7,37 persen
dan tahun 2013 sebesar 8,57 persen.
I.
PENEMPATAN TKI MENURUT NEGARA TUJUAN (Diatas 1.000
Orang/Negara/Tahun)
Tabel 13.
Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun
Tahun 2011
NO
TAHUN 2011
NEGARA
JUMLAH
1 SAUDI ARABIA
137,835
2 MALAYSIA
134,120
3 TAIWAN
78,865
4 HONG KONG
50,301
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
2011
2012
2013
Kawin
Belum Kawin
Cerai
Seperti terlihat pada tabel 12, status perkawinan Kawin pada tahun 2011 sebesar 64,65
persen, tahun 2012 sebesar 60,66 persen dan tahun 2013 sebesar 60,42 persen. Status perkawinan
Belum Kawin pada tahun 2011 sebesar 28,25 persen, tahun 2012 sebesar 31,97 persen dan tahun
2013 sebesar 31,02 persen, Sedangkan status perkawinan Cerai pada tahun 2011 sebesar 7,10
persen, tahun 2012 sebesar 7,37 persen dan tahun 2013 sebesar 8,57 persen.
I.
PENEMPATAN TKI MENURUT NEGARA TUJUAN (Diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun)
Tabel 13.
Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun
Tahun 2011
NO
TAHUN 2011
NEGARA
JUMLAH
1 SAUDI ARABIA
137,835
2 MALAYSIA
134,120
3 TAIWAN
78,865
4 HONG KONG
50,301
5 SINGAPORE
47,786
6 UNITED ARAB EMIRATES
39,917
7 QATAR
16,616
8 UNITED STATES
13,749
9 KOREA SELATAN
11,392
10 BRUNEI DARUSSALAM
10,804
11 OMAN
7,306
12 BAHRAIN
4,379
13 SYRIA
4,229
14 ITALY
3,408
15 KUWAIT
2,723
16 JAPAN
2,508
17 SPAIN
1,484
18 SOUTH AFRICA
1,272
19 THAILAND
1,113
20 ALJAZAIR
1,084
21 CHINA
1,072
22 TURKEY
1,016
Beberapa negara tujuan TKI setiap tahun beragam, semua tergantung pada job order yang
dikeluarkan oleh negara tujuan itu sendiri. Namun demikian ada beberapa negara yang paling
sering menjadi negara tujuan TKI.
Seperti terlihat pada tabel 13, adalah beberapa negara penerima TKI diatas 1.000 orang/
negara/tahun yang berjumlah 22 negara atau 17,74 persen dari keseluruhan negara penerima
pada tahun 2011 berjumlah 124 negara, dari 17,74 persen negara dapat menyerap TKI sebesar
97,64 persen. Sedangkan negara yang paling besar sebagai penerima TKI pada tahun 2011
adalah Saudi Arabia sebesar 23,49 persen.
Tabel 14.
Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun
Tahun 2012
NO
TAHUN 2012
NEGARA
JUMLAH
1 MALAYSIA
134,023
2 TAIWAN
81,071
3 HONG KONG
45,478
4 SINGAPORE
41,556
5 SAUDI ARABIA
40,655
6 UNITED ARAB EMIRATES
35,888
7 QATAR
20,380
8 UNITED STATES
15,353
9 KOREA SELATAN
13,593
10 BRUNEI DARUSSALAM
13,146
11 OMAN
8,836
12 BAHRAIN
6,328
13 ITALY
3,691
14 JAPAN
3,293
15 KUWAIT
2,518
16 CHINA
1,967
17 SPAIN
1,746
18 SOUTH AFRICA
1,388
19 TURKEY
1,209
20 THAILAND
1,035
Pada tabel 14, beberapa negara penerima TKI diatas 1.000 orang/negara/tahun yang
berjumlah 20 negara atau 11,43 persen dari keseluruhan negara penerima pada tahun 2012
berjumlah 175 negara, dari 11,43 persen negara dapat menyerap TKI sebesar 95,66 persen.
Sedangkan negara yang paling besar sebagai penerima TKI pada tahun 2012 adalah Malaysia
sebesar 27,10 persen.
Tabel 15.
Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun
Tahun 2013
NO
TAHUN 2013
NEGARA
JUMLAH
1
MALAYSIA
150,236
2
TAIWAN
83,544
3
SAUDI ARABIA
45,394
4
UNITED ARAB EMIRATES
44,505
5
HONG KONG
41,769
6
SINGAPORE
34,655
7
QATAR
16,237
8
KOREA SELATAN
15,374
9
UNITED STATES
15,021
10 BRUNEI DARUSSALAM
11,269
11 OMAN
10,719
12 BAHRAIN
5,384
13 ITALY
3,746
14 JAPAN
3,042
15 KUWAIT
2,534
16 CHINA
2,055
17 TURKEY
1,518
18 SPAIN
1,417
19 NETHERLANDS
1,176
20 GERMANY
1,168
21 THAILAND
1,041
22 MAURITIUS
1,017
23 AUSTRALIA
1,012
Tabel 15, beberapa negara penerima TKI diatas 1.000 orang/negara/tahun yang berjumlah
23 negara atau 13,29 persen dari keseluruhan negara penerima pada tahun 2012 berjumlah 173
negara, dari 13,29 persen negara dapat menyerap TKI sebesar 96,42 persen. Sedang negara yang
paling besar sebagai penerima TKI pada tahun 2013 adalah Malaysia sebesar 29,23 persen.
J.
PENEMPATAN TKI MENURUT JABATAN (Diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun)
Tabel 16.
Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun
Tahun 2011
NO
TAHUN 2011
JABATAN
JUMLAH
1
House Maid
137,097
2
Women Worker
130,134
3
Care Taker
48,492
4
Operator
40,847
5
Plantation Worker
39,622
6
Worker (Man)
33,398
7
Others
26,156
8
Labour
17,098
9
Housekeepers
14,643
10 Driver Automotive
11,814
11 General Worker
8,364
12 Agricultural Labour
6,814
13 Caregiver
6,301
14 Steaward
5,952
15 Construction Labourers
5,625
Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker
Setiap tahunnya jabatan yang diisi oleh TKI sangat beragam adanya, tiap tahun selalu
bertambah dengan jabatan-jabatan baru tergantung kebutuhan negara tujuan itu sendiri. Pada
tabel-tabel berikut ini dapat melihat persentase peningkatan kebutuhan jabatan serta jabatan
yang paling banyak diisi oleh TKI.
Seperti terlihat pada tabel 16, adalah beberapa jabatan TKI diatas 5.000 orang/jabatan/
tahun yang berjumlah 15 jenis jabatan atau 3,62 persen dari keseluruhan jenis jabatan yang ada
pada tahun 2011 berjumlah 414 jabatan, dari 3,62 persen jabatan dapat menyerap TKI sebesar
90,72 persen. Sedangkan jenis jabatan yang paling banyak diisi oleh TKI pada tahun 2011 adalah
House Maid sebesar 23,36 persen.
Tabel 17.
Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun
Tahun 2012
NO
TAHUN 2012
JABATAN
JUMLAH
1
House Maid
133,635
2
Care Taker
51,474
3
Operator
40,347
4
Plantation Worker
36,478
5
Women Worker
31,346
6
Labour
19,493
7
Worker (Man)
17,030
8
Housekeepers
16,006
9
DeckHand
12,283
10 General Worker
8,488
11 Able Body Seaman
7,796
12 Driver Automotive
6,504
13 Construction Labourers
5,813
14 Steaward
5,341
15 Fisherman
5,213
16 Production Operator
5,163
17 Construction Worker
5,040
Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker
Pada tabel 17, adalah beberapa jabatan TKI diatas 5.000 orang/jabatan/tahun yang
berjumlah 17 jenis jabatan atau 1,88 persen dari keseluruhan jenis jabatan yang ada pada tahun
2012 berjumlah 902 jabatan, dari 1,88 persen jabatan dapat menyerap TKI sebesar 82,38 persen.
Sedangkan jenis jabatan yang paling banyak diisi oleh TKI pada tahun 2012 adalah House Maid
sebesar 27,02 persen.
Tabel 18.
Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun
Tahun 2013
NO
TAHUN 2013
JABATAN
JUMLAH
1
House Maid
143,860
2
Plantation Worker
47,598
3
Operator
46,799
4
Care Taker
45,751
5
Women Worker
24,458
6
General Worker
13,834
7
DeckHand
11,249
8
Construction Worker
10,204
9
Worker (Man)
9,249
10 Able Body Seaman
8,719
11 Housekeepers
8,301
12 Operator Production
5,856
13 Labour
5,854
14 Fisherman
5,559
Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker