• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

No. 01/01/Th. XVIII, 04 Januari 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DESEMBER 2015 INFLASI 1,78 PERSEN

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang umum digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumahtangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas hasil SBH 2012 di Kota Pematangsiantar sendiri terdiri dari 320 komoditas.

 Pada Desember 2015 terjadi inflasi sebesar 1,78 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 123,87 pada November 2015 menjadi 126,07 pada Desember 2015.

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga dari beberapa kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya IHK pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 3,78 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,99 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,18 persen, kelompok sandang sebesar 6,70 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,10 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,18 persen. Sebaliknya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan IHK adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

 Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2015 sebesar 3,36 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 3,36 persen.

(2)

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Pematangsiantar, pada November 2015 terjadi inflasi sebesar 0,28 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 123,53 pada Oktober 2015 menjadi 123,87 pada November 2015. Tingkat inflasi tahun kalender November 2015 sebesar 1,56 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2015 terhadap November 2014) sebesar 4,29 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga dari beberapa kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya IHK pada kelompok pengeluaran

bahan makanan sebesar 1,05 persen; kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,99 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 1,10 persen,

kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,18 persen, kelompok sandang sebesar 6,70

persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,18 persen. Sebaliknya kelompok pengeluaran yang

mengalami penurunan IHK adalah transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,01 persen

.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2015 antara lain, adalah: cabai merah, bawang merah, beras, dencis, teri, kelapa, daging ayam ras, rokok kretek filter, tarip listrik, bad cover, sprey, baju kaos berkerah, celana panjang jeans, gaun, dokter spesialis, televisi. Adapun komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain, adalah: bayam, tahu mentah, minyak goreng, udang basah, tomat buah, sabun cair, blender, setrika, lemari pakaian, kerudung, BH katun, sepatu, emas perhiasan, sabun wajah, obat gosok, shampo, bensin.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2015, yaitu: kelompok pengeluaran

bahan makanan sebesar 1,012 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau sebesar 0,2001 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,0377,

kelompok sandang sebesar 0,4699 dan kelompok kesehatan sebesar 0,044 persen, kelompok pendidikan,

rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0124

. Adapun kelompok komoditas yang memberikan andil deflasi adalah

kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,001 persen

.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Pematangsiantar Bulan Desember 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2014 IHK November 2015 IHK Desember 2015 Inflasi Desember 20151) Laju Inflasi Tahun Kalender 20152) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) Umum (Headline) 118,78 123,87 126,07 1,78 3,36 3,36 1 Bahan Makanan 127,07 123,72 128,40 3,78 1,05 1,05

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 125,35 138,54 139,91 0,99 11,62 11,62 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 116,15 119,71 119,93 0,18 3,25 3,25

4 Sandang 106,74 109,22 116,52 6,70 9,16 9,16

5 Kesehatan 110,57 116,65 117,93 1,10 6,66 6,66

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 110,05 112,73 112,93 0,18 2,62 2,62 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 135,62 128,34 128,33 -0,01 -5,38 -5,38

1) Persentase perubahan IHK Desember 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya

2) Persentase perubahan IHK Desember 2015 terhadap IHK Desember 2014

(3)

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Kota Pematangsiantar (2012=100) Desember 2015 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi/Deflasi

(%)

(1) (2)

U M U M 1,78

1. Bahan Makanan 1,01

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,20 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0,04

4. Sandang 0,47

5. Kesehatan 0,04

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0,01

7. Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan 0,00

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Pematangsiantar (2012=100), Desember 2014–Desember2015 100,000 110,000 120,000 130,000 140,000

Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15 Agu-15 Sep-15 Okt-15 Nov-15 Des-15

IH

K

Umum Bhn.makanan

Makanan jadi, rokok dan tembakau Perumahan, air, listrik dan bahan bakar

Sandang Kesehatan

(4)

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pematangsiantar (2012=100) Desember 2015 ,000 ,2000 ,4000 ,6000 ,8000 1,000 1,2000 1,4000 1,6000 1,8000 2,000 A n d il (% ) Umum 1. Bhn.makanan

2. Makanan jadi, rokok dan tembakau 3. Perumahan, air, listrik dan bahan bakar

4. Sandang 5. Kesehatan

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 7. Transpor, komunikasi dan jasa keuangan Umum 1 2 3 4 5 6 7

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Desember 2015 mengalami inflasi sebesar 3,78 persen atau terjadi kenaikan 123,72 pada November 2015 menjadi 126,07 Desember 2015.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan pada bulan November 2015, 10 subkelompok diantaranya mengalami inflasi dan 1 subkelompok yang mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan (23,39 persen) sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Kacang-kacangan (-0,11 persen).

Kelompok pengeluaran ini pada Desember 2015 memberikan andil inflasi sebesar 1,0120 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain: cabai merah sebesar 0,3154 persen, bawang merah sebesar 0,1659 persen, beras sebesar 0,1337 persen, dencis sebesar 0,0598 persen, teri sebesar 0,05111 persen, kelapa sebesar 0,0497 persen, daging ayam ras sebesar 0,0262 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Desember 2015 mengalami inflasi sebesar 0,99 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 138,54 pada November 2015 menjadi 139,91 pada Desember 2015.

Semua subkelompok dalam kelompok pengeluaran ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok makanan jadi sebesar 0,45 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,02 persen, serta subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,92 persen.

Kelompok pengeluaran ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,2001 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu: rokok kretek filter sebesar 0,1041 persen; martabak sebesar 0,0419 persen; rokok putih sebesar 0,0366 persen; rokok kretek sebesar 0,0169 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Desember 2015 mengalami inflasi sebesar -0,18 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 119,71 pada November 2015 menjadi 119,93 pada Desember 2015.

Subkelompok pada kelompok pengeluaran ini yang mengalami inflasi pada November Desember 2015, yaitu: subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,85 persen, sebkelompok bahan bakar, penerangan sebesar 0,37 persen, subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,29 persen . Sebaliknya subkelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,07 persen.

Pada Desember 2015, kelompok pengeluaran ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,0377 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarip listirk sebesar 0,0208 persen; bed cover sebesar 0,0121 persen; sprey sebesar 0,0082 persen; pembersih lantai sebesar 0,0066 persen; kipas angin sebesar 0,0041 persen; kain gorden sebesar 0,0037 persen; dan dispenser sebesar 0,0037 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Desember 2015 mengalami inflasi sebesar 6,70 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 109,20 pada November 2015 menjadi 116,52 pada Desember 2015.

(6)

Pada bulan Desember 2015, subkelompok sandang wanita sebesar 5,19 persen, subkelompok sandang anak-anak sebesar 14,56 persen, subkelompok sandang laki-laki sebesar 12,43 persen, ketiga subkelompok ini mengalami inflasi. Sedangkan subkelompok barang pribadi dan sandang mengalami deflasi sebesar 2,42 persen.

Kelompok pengeluaran ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan andil inflasi sebesar 0,4699 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu: celana panjang jeans sebesar 0,0762 persen; baju kaos berkerah sebesar 0,0542 persen; gaun sebesar 0,0511 persen dan kemeja panjang katun sebesar 0,028 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Desember 2015 mengalami inflasi sebesar 1,10 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 116,65 pada November 2015 menjadi 117,93 pada Desember 2015.

Subkelompok pengeluaran dalam kelompok ini yang mengalami inflasi pada bulan Desember 2015 yaitu subkelompok jasa kesehatan sebesar 2,63 persen, subkelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,98 persen, subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,58 persen sedangkan subkelompok obat-obatan mengalami deflasi sebesar 0,24 persen.

Kelompok pengeluaran ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan andil inflasi sebesar 0,044 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu: dokter spesialis sebesar 0,0308 persen; bedak sebesar 0,0076 persen; creambath sebesar 0,0044 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, olahraga pada Desember 2015 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 112,73 pada November 2015 menjadi 112,93 pada Desember 2015.

Subkelompok pengeluaran dalam kelompok ini yang mengalami inflasi pada bulan Desember 2015 yaitu subkelompok rekreasi sebesar 1,07 persen.

Kelompok pengeluaran ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan andil inflasi sebesar 0,0124 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu: televisi berwarna 0,019 persen, vcd/dvd player sebesar 0,0006 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok pengeluaran ini pada Desember 2015 mengalami deflasi sebesar -0,01 persen yang disebabkan adanya deflasi pada subkelompok transport sebesar 0,01 persen.

Sumbangan deflasi pada kelompok pengeluaran ini memberikan andil sebesar -0,001 persen secara keseluruhan. Adapun komoditas yang berperan memberikan sumbangan deflasi adalah bensin sebesar 0,001 persen.

(7)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2015 sebesar 3,36 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 3,36 persen. Adapun tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2013 dan 2014 masing-masing 12,02 persen dan 7,94 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Desember 2013 terhadap Desember 2012 dan Desember 2014 terhadap Desember 2013 masing-masing sebesar 12,02 persen dan 7,94 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2013–2015

Inflasi 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4)

1. Desember 0,47 2,69 1,78

2. (Desember) tahun kalender 12,02 7,94 3,36

3. Desember terhadap Desember (year on year)

(tahun n) (tahun n-1) 12,02 7,94 3,36

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Kota Pematangsiantar Tahun Kalender 2013–2015

Jan Jan-Feb Jan-Mar Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun Jan-Jul Jan-Agt Jan-Sep Jan-Okt Jan-Nov Jan-Des

-3,000 -2,000 -1,000 ,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000 In fl a s i (% ) 2013 2014 2015

(8)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun, 2013–2015

Jan-Jan

Feb-FebMar-Mar Apr-AprMei-Mei Jun-Jun Jul-Jul Agt-Agt Sep-Sep Okt-Okt Nov-Nov Des-Des ,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000 In fl a s i (% ) 2013 thd 2012 2014 thd 2013 2015 thd 2014

(9)

Tabel 4

IHK Kota Pematangsiantar Bulan Desember 2015, Perubahan Terhadap Bulan November 2015, Tahun Kalender, dan Perubahan Terhadap Bulan Desember 2014

Kelompok/Sub Kelompok IHK Desember 2015 % Perubahan thd November 2015 Tahun Kalender Year on Year % Perb. Desember 2015 thd Desember 2014 [1] [2] [3] [4] [5] U M U M 126,07 1,78 3,36 3,36 I. BAHAN MAKANAN 128,40 3,78 1,05 1,05

1. Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 125,27 2,14 7,94 7,94 2. Daging dan Hasil-hasilnya 103,98 2,82 0,94 0,94

3. Ikan Segar 116,27 1,29 2,86 2,86

4. Ikan Diawetkan 130,81 3,59 8,94 8,94

5. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 123,59 1,24 3,72 3,72 6. Sayur-sayuran 99,79 5,16 -21,85 -21,85 7. Kacang-kacangan 151,39 -0,11 0,81 0,81

8. Buah-buahan 183,82 1,31 5,33 5,33

9. Bumbu-bumbuan 165,41 23,39 -10,03 -10,03 10. Lemak dan Minyak 101,87 2,48 -3,97 -3,97 11. Bahan Makanan Lainnya 132,75 0,00 1,51 1,51

II. MAKANAN JADI, MINUMAN,

ROKOK & TEMBAKAU 139,91 0,99 11,62 11,62

1. Makanan Jadi 134,13 0,45 9,32 9,32

2. Minuman yang Tidak Beralkohol 116,83 0,02 7,49 7,49 3. Tembakau dan Minuman Beralkohol 157,38 1,92 15,74 15,74

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR

119,93 0,18 3,25 3,25

1. Biaya Tempat Tinggal 112,05 -0,07 2,49 2,49 2. Bahan Bakar, Penerangan dan Air 145,45 0,37 3,58 3,58 3. Perlengkapan Rumahtangga 104,11 0,85 1,63 1,63 4. Penyelenggaraan Rumahtangga 117,84 0,29 7,24 7,24 IV. SANDANG 116,52 6,70 9,16 9,16 1. Sandang Laki-laki 123,13 12,43 14,77 14,77 2. Sandang Wanita 116,60 5,19 7,03 7,03 3. Sandang Anak-anak 129,85 14,56 18,67 18,67 4. Barang Pribadi dan Sandang Lain 102,21 -2,42 -0,36 -0,36

V. KESEHATAN 117,93 1,10 6,66 6,66

1. Jasa Kesehatan 108,63 2,63 7,08 7,08

2. Obat-obatan 122,58 -0,24 7,35 7,35

3. Jasa Perawatan Jasmani 126,34 0,98 8,48 8,48 4. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 121,59 0,58 5,53 5,53

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 112,93 0,18 2,62 2,62 1. Jasa Pendidikan 111,00 0,00 0,61 0,61 2. Kursus-kursus/Pelatihan 117,20 0,00 0,00 0,00 3. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 109,21 -0,01 5,42 5,42 4. Rekreasi 116,83 1,07 6,07 6,07 5. Olahraga 142,32 0,00 31,06 31,06

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN

128,33 -0,01 -5,38 -5,38

1. Transpor 143,56 -0,01 -7,87 -7,87

2. Komunikasi dan Pengiriman 100,13 0,00 0,00 0,00 3. Sarana Penunjang Transpor 122,54 0,00 0,00 0,00

(10)

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

1. Ir. Sawaluddin Naibaho, M.Si

Kepala BPS Kota Pematangsiantar

2. Frits Fahridws Damanik, SST, M.Si

Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Pematangsiantar

BPS Kota Pematangsiantar

Jln. Porsea No. 5A - Pematangsiantar Telp: (0622) 24495

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis kesesuaian lahan berdasarkan karakteristik jenis tanah, ketinggian tempat dan iklim dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) menunjukkan terdapat

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan

Pengembangan kawasan Pulau Maitara dengan konsep ekowisata, sehingga masyarakat dituntut keterlibatan dan peran aktif pada pengelolahan destinasi, masyarakat harus

Pengujian diatas frekuensi resonan untuk melihat tegangan keluaran dan arus yang mengalir pada lampu.. Gelombang tegangan dan arus lampu diatas

Menindaklanjuti dan mendukung program pengabdian tahun pelaksanaan 2019 yang sudah dilaksanakan bahwa teknologi dapat digunakan sebagai salah satu media atau sarana

sebesar 0,214 dan nilai siginifikan 0,022 dan (6) Motivasi Lulus tepat Waktu, Kemampuan Menulis Karya Tulis Ilmiah, Ketersediaan Sumber Belajar, Kualitas Bimbingan Skripsi, dan

Penyusunan laporan ini selain untuk menginformasikan mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, jua menjelaskan tingkat keberhasilan atau kegagalan

1) Modernisasi pesantren bagi Abdurrahman Wahid adalah proses dinamisasi: penggalakan nilai-nilai hidup positif tradisi-tradisi pesantren dan penggunaan nilai-nilai baru