• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan 1. Nurfadilah (2016) dengan Judul “ Analisis Kalimat Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016” - RISDA ANGGRIANINGSIH BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan 1. Nurfadilah (2016) dengan Judul “ Analisis Kalimat Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016” - RISDA ANGGRIANINGSIH BAB II"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Relevan

1. Nurfadilah (2016) dengan Judul “ Analisis Kalimat Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016

Penelitian mengenai kalimat, khususnya kalimat interogatif dan deklaratif dengan menggunakan kajian sintaksis sebelumnya pernah diteliti oleh Nurfadilah dari Universitas Maritim Raja Ali Haj Tanjungpinang dengan judul “Analisis Kalimat

Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016. Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan ketiga jenis kalimat tersebut beserta maknanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam kalimat deklaratif lebih mendominasi dari pada kalimat interogatif dan imperatif. Makna yang dikandung adalah mengungkapkan kekecewaan, kekhawatiran, ketidaksetujan, keyakinan, peringatan, perbandingan, pertentangan, nasehat, harapan, perkiraan, pembuktian, penegasan, dan penjelasaan keadaan. Data yang diambil dan digunakan peneliti dalam penelitian, yaitu data berupa kalimat yang mengandung kalimat interogatif dan deklaratif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016.

2. Zulromdhon (2015) dengan Judul “ Analisis Kalimat Interogatif Pemabawa Acara Hitam Putih di Trans 7 Edisi Pertengahan April – Mei 2016”

(2)

7

digunakan pembawa acara Hitam Putih di Trans 7. Hasil penelitian menyatakan ada 160 fungsi kalimat interogatif yang digunakan pada Acara Hitam Putih. Adapun fungsi kalimat yang paling dominan digunakan adalah fungsi meminta pengakuan jawaban “ya” atau “tidak”. Data yang diambil dan digunakan dalam penelitian ini

yaitu berupa kalimat yang mengandung fungsi kalimat interogatif dalam acara Hitam Putih Edisi Pertengahan April – Mei 2016.

Perbedaan penelitian yang akan peneliti lakukan dengan penlitian sebelumnya yaitu, pada penelitian yang dilakukan oleh Nurfadilah mengenai analisis kalimat deklaratif, interogatif dan impertaif, data dan sumber data yang digunakan pada tajuk koran sindo. Sedangkan pada penelitian yang penliti lakukan yaitu analisis kalimat deklaratif dan interogatif, data dan sumber data yang di gunakan talk show “Mata Najwa” di youtube unggahan Januari 2017. Kemudian perbedaan penelitian yang akan

dilakukan peneliti dengan penelitang oleh Zulromadhon yaitu pada penelitian Zulromadhon hanya meneliti kalimat interogatif pada pembawa acara Hitam Putih. Sedangkan pada penelitian yang peneliti lakukan yaitu analisis kalimat deklaratif dan kalimat interogatif pada pembawa acar dan narasumber talk show Mata Najwa di youtube unggahan Januari 2017. Persamaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitan sebelumnya yaitu merupakan penelitain deskriptif kualitataif. Dengan tiga tahap penelitian yaitu tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, dan hasil penganalisisan data.

B. Sintaksis

1. Pengertian Sintaksis

(3)

8

bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa, berbeda dengan morfologi yang membicarakan seluk-beluk kata dan morfem (Ramlan, 2005: 18). Sintaksis adalah salah satu cabang tata bahasa yang membicarakan struktur - struktur kalimat, klausa, dan frasa (Tarigan, 1984: 6).

Ada pula yang mengatakan bahwa sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan sebagai sarana untuk menggabung-gabungkan kata menjadi kalimat, Stryker (dalam Tarigan,1984:5). Jadi sintaksis adalah salah satu cabang dari ilmu tata bahasa yang membicarakan struktur-struktur wacana,kalimat, klausa, dan frase.

C. Kalimat

1. Pengertian Kalimat

(4)

9

adalah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik (Ramlan,2005:23). Berdasarkan definsi-definsi di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Dalam wujud lisan atau tulisan, disertai dengan intonasi akhir,dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik , dan mengandung pikiran lengkap.

2. Jenis Kalimat

Berdasarkan bentuk atau kategori sintaksisnya, kalimat lazim dibagi atas (1) kalimat deklaratif atau kalimat berita, (2) kalimat imperatif atau kalimat perintah, (3) kalimat interogatif atau kalimay tanya, dan (4) kalimat eksklamtif atau kalimat serum. (Alwi, dkk, 2010: 344). Berdasarkan fungsinya dalam hubungan situasi, kalimat dapat digolongkan menjadi tiga golongan, ialah kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat suruh (Ramlan, 2005: 26). Jenis kalimat berdasarkan isinya dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu : kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah (Putrayasa,2009:19). Jadi dapat disimpulkan, jenis kalimat dibedakan berdasarkan bentuk atau isi dan fungsinya meliputi : kalimat deklaratif (kalimat berita), kalimat interogatif (kalimat tanya), dan kalimat imperatif (kalimat perintah).

3. Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk (Fungsi atau Isinya).

(5)

10

a. Kalimat Deklaratif

1) Pengertian Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif , yang juga dikenal dengan nama kalimat berita dalam buku-buku tata bahasa Indonesia, secara formal, jika dibandingkan dengan ketiga jenis kalimat yang lainnya, tidak bermarkah khusus. Dalam pemakaian bahasa bentuk kalimat deklaratif umumnya digunakan oleh pembicara atau penulis untuk membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya ( Alwi, dkk, 2010: 361). Kalimat berita adalah kalimat yang mendukung suatu pengungkapan peristiwa atau kejadian (Putrayasa, 2009:19).

Berdasarkan fungsi dalam hubungan situasi, kalimat berita berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga tanggapan yang diharapkan berupa perhatian seperti tercermin pada pandangan mata yang menunjukkan adanya perhatian. Kadang-kadang perhatian itu disertai anggukan, kadang-kadang pula disertai ucapan ya ( Ramlan, 2005: 27). Sedangkan (Chaer, 1988: 396), kalimat berita adalah kalimat yang isinya menyatakan berita atau pernyataan untuk diketahui oleh orang lain (pendengar atau pembaca). Jadi kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain dan mendukung suatu pengungkapan peristiwa atau kejadian.

2) Ciri-Ciri Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

(6)

11

b) dalam bentuk lisan, suara berakhir dengan nada turun ( Ramlan, 2005:29)

c) tidak terdapat kata-kata tanya (apa, siapa, dimana dan mengapa, ajakan, persilahan dan larangan) (Ramlan, 2005:27).

d) dalam bentuk tulisan kalimat berita diakhiri dengan tanda titik (Putrayasa, 2009:19).

3) Jenis Kalimat Deklaratif Berisikan Ungkapan Perasaan.

Secara garis besar, arti kalimat deklaratif dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : a) kalimat deklaratif berisikan pernyataan-pernyataan dan b) kalimat deklaratif berisikan ungkapan perasaan. Penelitian ini menggunakan jenis kalimat deklaratif berisikan ungkapan perasaan, karena lebih sesuai dengan objek penelitian. Kalimat deklaratif yang berisikan ungkapan perasaan ini dapat dibedakan atas beberapa bagian, yakni : a) ungkapan keyakinan, b) ungkapan harapan, c) ungkapan kekhawatiran, d) ungkapan kebencian, e) ungkapan kasih sayang, f) ungkapan serah diri, g) ungkapan pengandaian atau perumpamaan, dan h) ungkapan nasihat atau peringatan, Suparman (dalam Putrayasa, 2009: 23).

a) Ungkapan Keyakinan

Ungkapan keyakinan adalah apa yang diungkapkan tentang kepercayaan yang sungguh – sungguh, kepastian, dan ketentuan (Depdiknas, 2007: 1277).

Contoh :

(4) Kami yakin, dia yang mengambil buku itu. (5) Tak salah lagi, memang dia orangnya.

b) Ungkapan Harapan

(7)

12

Contoh :

(6) Mudah-mudahan saya lulus dalam ujian ini. (7) Semoga mereka selamat sampai tujuan.

c) Ungkapan Kekhawatiran

Ungkapan kekhawatiran adalah sesuatu ungkapan tentang perasaan khawatir dan kecemasan (Depdiknas, 2007: 564).

Contoh :

(8) Jangan- jangan, dia terjebak dalam perjalanan.

(9) Kami amat khawatir, kalau- kalau persembunyiannya diketahui.

d) Ungkapan Kebencian

Ungkapan kebencian adalah ungkapan tentang perasaan benci, dan sesuatu yang dibenci (Depdiknas, 2007, 131).

Contoh :

(10) Aku sudah muak melihatnya.

(11) Apalagi melihat, mendengar suaranya pun aku mau muntah.

e) Ungkapan Kasih Sayang

Ungkapan kasih sayang adalah ungkapan tentang perasaan sayang, cinta, suka terhadap sesuatu (Depdiknas, 2007: 512).

Contoh :

(12) Tak dapat diucapkan dengan kata- kata, betapa sayangku padamu. (13) Jangankan harta, nyawa pun kuberikan.

f) Ungkapan Serah Diri

Ungkapan serah diri adalah ungkapan tentang menyerahkan diri, tidak ada usaha untuk melwan (Depdiknas, 2007: 921).

Contoh :

(8)

13

g) Ungkapan Pengandaian

Ungkapan pengandaian adalaah ungkapan tentang hal mengandaikan (Depdiknas, 2007: 45).

Contoh :

(16) Alngkah indah hidup ini, seandainya aku selalu bersamanya. (17) Seandainya aku jadi raja, akan kupilih kau sebagai permaisuriku.

h) Ungkapan Nasihat.

Ungkapan nasihat adalah ungkapan tentang ajaran atau pelajaran baik (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik (Depdiknas, 2007: 775).

Contoh :

(18) Kita tidak boleh sombong, di atas langit masih ada langit. (19) Amalkanlah ilmumu itu untuk kebaikan.

b. Kalimat Interogatif

1) Pengertian Kalimat Interogatif

(9)

14

Sementara itu (Chaer, 1988: 397) menjelaskan kalimat tanya adalah kalimat yang isinya mengharapkan reaksi atau jawaban berupa pengakuan, keterangan, alasan, atau pendapat dari pihak pendengar atau pembaca. Jadi kalimat interogatif adalah kalimat yang berfungsi untuk menanyakan sesuatu, secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dan mengandung suatu pertanyaan.

2) Ciri - Ciri Kalimat Interogatif

Kalimat interogatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a) ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan dan bagaimana (Alwi,dkk. 2010:366).

b) diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahsa tulis pada bahasa lisan dengan suara naik (Alwi,dkk.2010:366)

c) jenis kalimat ini ditandai pula oleh partikel tanya seperti kah (Putrayasa,2009:27)

3) Jenis Kalimat Interogatif

Menurut Chaer (1988:397) jenis kalimat interogatif sebagai berikut :

a) Kalimat Interogatif yang Meminta Pengakuan : ya tidak, atau ya bukan. Kalimat tanya yang meminta jawaban dalam bentuk pengakuan ya – tidak atau ya – bukan dapat dibentuk dengan cara :

(1) Memberi intonasi tanya pada sebuah klausa; dalam bahasa tulis intonasi tanya ini diganti atau dilambangkan dengan tanda tanya.

Contoh :

(10)

15

Kalimat jawaban untuk kalimat tanya jenis ini dapat dibuat dalam bentuk singkat, tetapi dapat juga dalam bentuk lengakp. Misalnya jawaban untuk kalimat tanya diatas.

Contoh :

(22) Ya, atau Ya, Beirut diserang lagi oleh Israel

(23) Tidak, mereka tidak bekerja sama dengan rakyat atau bukan. (2) Dengan memberi kata tanya apa atau apakah di muka sebuah kalusa.

Contoh :

(24) Apakah Beirut diserang lagi oleh Israel (25) Apakah mereka bekerja sama dengan rakyat. Kalimat jawabannnya sama dengan yang di atas.

(3) Dengan memberi partikel tanya kah pada bagian atau unsur kalimat yang ingin ditanyakan. Dalam hal ini bagian kalimat tanya diberi pertikel kah itu lazim ditempatkan pada awal kalimat.

Contoh :

(26) Bekerja samakah mereka dengan rakyat (27) Gelapkah ruangan itu?

Kalimat jawabannya juga sama strukturnya dengan kalimat jawaban untuk kalimat tanya diatas.

b) Kalimat Interogatif yang Meminta Keterangan Mengenai Salah Satu Unsur Kalimat.

Kalimat tanya yang meminta jawaban berupa keterangan mengenai salah satu unsur kalimat dibentuk dengan bantuan kata tanya siapa, apa, mana, berapa, dan kapan. Lazim pula disertai dengan partikel tanya kah. Kalimat tanya ini diletakkan

(11)

16

(1) Untuk menanyakan orang atau yang diorangkan digunakan kata tanya siapa, dan lazimnya diletakkan pada awal kalimat. Kalau kata tanya siapa ini ditempatkan pada awal kalimat, maka dapat diberi atau disertai partikel – kah; tetapi kalau ditempatkan pada akhir kalimat tidak dapat diberi partikel – kah.

Contoh :

(28) Siapa orang yang duduk di sana itu ? Jawab : - Bapak Lurah

atau - Orang yang duduk di sana adalah Bapak Lurah (29) Kepada siapakah surat itu kauberikan?

Jawab : - Kepada Pak Guru.

atau - Surat itu saya berikan kepada Pak Guru

(2) Untuk menanyakan benda bukan orang atau yang diorangkan harus digunakan kata tanya apa, yang biasanya dileatakan pada awal kalimat. Kalau kata tanya apa ini diletakan pada awal kalimat, maka dapat diberi atau disertai partikel – kah; tetapi kalau diletakkan pada akhir kalimat tidak dapat diberi partikel – kah.

(12)

17

(4) Untuk menanyakan jumlah atau banyaknya sesuatu benda harus digunakan kata tanya berapa yang biasanya ditempatkan pada awal kalimat. Jika ingin diserati dengan partikel tanya kah, maka partikel kah itu harus diletakan di belakang kata bantu bilangan atau di belakang nama satuan bendan tersebut.

Contoh :

(38) Berapa harganya? Jawab : - Rp 2.000, 00

atau - Tidak mahal, hanya Rp 2.000, 00) (39) Berapa meterkah tinggi monumen Nasional itu?

Jawab : - Sepuluh lembar

atau - Saya memerlukan sepuluh lembar

(5) Untuk menanyakan waktu harus digunakan kata tanya kapan atau bila yang biasanya diletakan pada awal kalimat. Dalam hal ini dapat juga diserati dengan partikel kah; tetapi bila kata tanya tersebut diletakan pada akhir kalimat, maka pertikel kah tidak perlu digunakan.

Contoh :

(40) Kapan kakakmu akan datang? Jawab : - nanti sore.

atau - kakakku akan datang nanti sore

(41) Kapankah Timor Timur berintegrasi dengan negara kita? Jawab : - Tahun 1976

atau - Timor Timur berintegrasi dengan negara kita pada tahun 1976.

Untuk menanyakan permulaan terjadinya suatau peristiwa harus digunakan kata tanya sejak kapan; dan untuk menanyakan batas akhir terjadinya peristiwa harus digunakan kata tanya sampai kapan.

c) Kalimat Interogatif yang Meminta Alasan

(13)

18

Contoh :

(42) Mengapa kamu sering terlambat? Jawab : - karena rumah saya jauh.

atau - karena sukar mencari kendaraannya (43) Kenapa anak itu menangis saja?

Jawab : - ditinggal ibunya. atau - perutnya sakit.

d) Kalimat Interogatif yang Meminta Pendapat atau Buah Pikiran Orang Lain. Kalimat tanya yang menanyakan proses atau menanyakan pendapat dibentuk dengan kata tanya bagaimana, yang biasanya diletakan pada kalimat, dan boleh pula diberi partikel tanya kah. Tetapi kalau kata tanya bagaimana ini diletakan pada akhir kalimat, maka partikel tanya kah itu tidak perlu digunakan.

Contoh :

(44) Bagaimana cara mengangkut batu sebesar ini? Jawab : - dengan bantuan mesin katrol. atau - ditarik beramai - amai

(45) Dulu dia pernah menipu kita, kalau sekarang dia menipu lagi, bagaimana?

Jawab : - kita laporkan kepada yang berwajib. atau - tidak usah kita temani lagi dia

D. Talk Show

1. Pengertian Talk Show

Talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau

(14)

19

2. Ciri – Ciri Talk Show

a. Talk show bersifat dinamis, tidak terpaku pada aktualitas topik perbincangan dan jam tayangnya fleksibel. Tidak seperti berita yang jam tayangannya dalam satu hari dibagi menjadi tiga sesuai dengan waktu.

b. Mengunakan percakapn sederhana (casual conversation) dengan bahasa yang universal. Diksi yang mudah dipahami oleh pendengar sehingga isi pembicaraan mudah ditangkap penonton.

c. Wacana yang diketengahkan merupakan isu yang sedang berkembang dan hangat dimasyarakat. Inilah membuat menarik acara ini karena menyuguhkan isu yang sedang hangat dan berkembang di masyarakat karena masyarakat ingin mengetahui lebih jauh perkembangan isu tersebut. Tema yang diangkat mestilah benar – benar penting (dianggap penting) untu, diketahui menarik atau tidaknya bagi pemirsa.

d. Komponen yang selalu ada dalam program talk show adalah obrolan dan musik yang berfungsi sebagai selingan. Pengertian dari talk show secara singkat adalah obrolan dan untuk membuat suasana dalam acara menjadi santai biasanya diiringi dengan musik sederhana yang disesuaikan dengan topik pembicaraan.

3. Jenis Talk Show

Jane M Shattuc (2001) membedakan talkshow ke dalam dua jenis, yaitu light entertainment dan serious discussion.

(15)

20

unsur sensasi atau drama. Mereka menampilkan orang-orang yang tidak dikenal sebagai tamu dengan permasalahan mereka yang kontroversial.

b. Serious Discussion adalah jenis talkshow yang isinya berkonsentrasi pada topik khusus dibidang politik atau sosial, atau pada seseorang yang sedang menjadi incaran berita pada waktu itu.

Talk show Mata Najwa merupakan jenis serious discussion talk show. Talk

show jenis ini isinya lebih berkonsentrasi pada topik khususnya di bidang politik atau

sosial atau pada seseorang yang sedang menjadi incaran berita pada waktu itu. Berita pada waktu itu maksudnya adalah berita yang masih hangat di masyarakat. Talk show jenis ini bersifat serius dengan mendatangkan tokoh – tokoh di bidang tertentu seperti politikus, budayawan, pengamat politik, pengamat sosial.

4. Talk Show “Mata Najwa”

Mata Najwa adalah sebuah acara talk show yang membahas seputar

permasalahan aktual Indonesia. Acara Mata Najwa dibawakan oleh seorang pewawancara, yaitu Najwa Shihab. Acara Mata Najwa disiarkan setiap hari Rabu pukul 21.30 WIB sampai dengan pukul 22.30 WIB di Metro TV. Program talk show Mata Najwa selalu menghadirkan tema yang disesuaikan dengan isu – isu yang kontemporer, sehingga tema pada setiap episodenya selalu berbeda.Permasalahan yang diangkat menjadi topik dalam acara Mata Najwa sangat beragam, mulai dari bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

E. Youtube

Youtube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer yang

(16)

21

Steven Chen, dan Jawed Karim. Menurut perusahaan penelitian Internet Hitwise, pada Mei 2006 YouTube memiliki pangsa pasar sebesar 43 persen.Para pengguna dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis.Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik (video klip), film, TV, serta video buatan para penggunanya sendiri.Format yang digunakan video - video di Youtube adalah .flv yang dapat diputar di penjelajah web yang memiliki plugin Flash Player.Orang pertama yang menaruh video di situs Youtube adalah Jawed Karim.Video berdurasi 19 detik itu diberi judul “Saya ketika di Kebun Binatang”. Makin cepatnya akses internet dan murahnya piranti perekam video dianggap sebagai salah satu faktor yang membuat youtube sangat populer. Raksasa pencari internet google mengendus pasar video online dan membeli situsini US$ 1,65 miliar pada 2006 (http://www. anneahira.com/youtube).

Menurut sebuah survey, sekitar 100.000 video ditonton setiap harinya di youtube. Setiap 24 jam ada 65.000 video baru diunggah ke youtube. Setiap bulannya youtube dikunjungi oleh 20 juta penonton dengan mayoritas kisaran usia antara 12 sampai 17 tahun (Burke, Snyder, & Rager, 2009). Youtube memang bukan situs berbagi video pendidikan, namun pada perkembangannya youtube meluncurkan layanan khusus untuk pendidikan (www.youtube.com/edu) pada tahun 2009. Layanan ini langsung mendapat sambutan positif dari pengguna. Pada tahun pertama sesudah diluncurkan lebih dari 300 kolese dan universitas bergabung dan ada lebih dari 65.000 video kuliah, kegiatan kampus, dan berita kampus.

F. Peta Konsep

(17)

22

(18)

23

Gambar 2.1 Peta Konsep

Analisis Kalimat Deklaratif dan Kalimat Interogatif dalam Talk Show “Mata Najwa” di Youtube Unggahan Januari 2017

Talk Show

Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk (Fungsi atau Isinya) fungsinya.

Kalimat Interogatif

Kalimat Deklaratif

a. Kalimat Deklaratif Berisikan Ungkapan Perasaan.

1. Ungkapan Keyakinan 6. Ungkapan Serah Diri 2. Ungkapan Harapan 7. Ungkapan Pengandaian 3. Ungkapan Kekhawatiran 8. Ungkapan Nasihat 4. Ungkapan Kebencian

5. Ungkapan Kasih Sayang 23

Youtube Pengertian Talk Show

Ciri – Ciri Talk Show

Jenis Talk Show

a. Kalimat Interogatif yang meminta jawaban ya – tidak, atau ya – bukan.

b. Kalimat Interogatif yang Meminta Keterangan Mengenai Salah Satu Unsur Kalimat. c. Kalimat Interogatif yang

Meminta Alasan.

Gambar

Gambar 2.1 Peta Konsep

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Konsentrasi Sukrosa Dan Pektin Terhadap Karakteristik Marmalade Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus).. Program Studi Teknologi Pangan.Universitas

Prinsip kerja dari densitometer yang dibuat adalah dari lampu LED yang menembus film radiografi ditangkap oleh sensor photodioda, tegangan yang terbentuk pada

Tujuan utamanya adalah naskah atau dokumen ilmiah yang diterbitkan oleh seluruh unit kerja yang ada di BATAN dapat terkendali sehingga dapat terhindari dari duplikasi judul atau

Y naik kembali maka hasil bagi konsentrasi-konsentrasi substansi yang ter- libat dalam reaksi pada sisi kiri persamaan (3) akan menyimpang dari nilai Q.. pada proses yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat protein ransum sangat berpengaruh terhadap performan entok lokal dan performan yang paling baik diperoleh pada entok

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daya dukung lingkungan perairan melalui pendekatan model beban limbah N untuk pengembangan budidaya ikan kerapu sistem

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan praktikan setelah selesai melaksankan kegiatan pembelajaran terbimbing dan kegiatan pembelajaran mandiri adalah ujian PPL 2.

Artinya jika setiap karyawan memiliki sikap komitmen, memiliki motivasi kerja dan mendapatkan kompensasi yang layak maka ia akan merasa senang sebagai karyawan, senang