• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN MITIGASI DAN TANGGAP DARURAT BENCANA TANAH LONGSOR PADA MASYARAKAT DUKUH SEMAMPIR KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN MITIGASI DAN TANGGAP DARURAT BENCANA TANAH LONGSOR PADA MASYARAKAT DUKUH SEMAMPIR KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

i

GAMBARAN PENGETAHUAN MITIGASI DAN TANGGAP DARURAT BENCANA TANAH LONGSOR PADA MASYARAKAT

DUKUH SEMAMPIR KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh:

Dwi Riyadi Lukmanul Hakim NIM: A11300877

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullohi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi dengan judul “Gambaran Pengetahuan Mitigasi dan Penanganan Bencana Tanah Longsor pada Masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

Dalam proses penyusunan proposal ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak, sehingga proposal ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Hj. Herniyatun, S.Kep, M.Kep, Sp.Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Rina Saraswati, M. Kep, selaku pembimbing satu yang selalu memberikan waktu dan berbagi ilmunya untuk pembuatan proposal skripsi ini.

4. Putra Agina W.S., M.Kep, Selaku pembimbing kedua yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada kami.

5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan, Do’a dan dukungannya.

Peneliti menyadari bahwa proposal skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari isi maupun tulisan. Penulis berharap semoga proposal ini bermanfaat bagi penulis pada khusunya dan bagi pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Warohmatullohi wabarokatuh

Gombong, Maret 2017

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Perrsembahan karya ini :

1. Alhamdulilah Terimakasih kepada alloh (ى لاع توه ناحب س) yang telah memberikan saya kelancaran dalam penyusunan skripsi ini, semoga selalu engkau bimbing saya dalam

jalanMU..aammiinn. solawat salam kita haturkan kepada baginda agung muhammad

sebagai mahluk yang termulia dan yang kita cintai, sayang lebih dari siapapun.

2. Bapakku Bambang Siyono dan Ibuku Siti Khanifatun Ma’sumah atas lantunan do’a, dukungan

moril dan materil, motivasi, kesabaran, dan kasih sayang yang telah diberikan sepanjang

hidupku, semua yang telah kalian berikan kepada anakmu ini, rasanya tak mampu saya

membalaskan jasa engkau. Buatku kalian adalah segalanya, kalian orang tua terhebat dalam hidupku.

3. Keluarga besar Mbah Kakung Putri Amir ( Pakde Yatin, Pakde Anip, Lik Ipul, Lik Umi ) dan

Keluarga Mbak Singa Wangsa ( Pakde Selamet, Lik Warsih, Lik Basuki, Lik Muhaimin ) terima kasih atas dukungan dan motivasinya selama ini.

Ku bingkiskan untuk :

1. Adikku tersayang, Fikri Nur Iskandar, Fatimah Jamilatun Khoiriyah, Fajriatul Mufidah terima kasih atas dukungann, do’a, bantuan semangat dan motivasinya selama ini 

2. Seseorang : Dwi Rizki Mardiana terima kasih untuk dukungan, do’a, bantuan, semangatnya  3. sepupuku semuanya  ( aziz, hasan, wahid, topa, nadif, imam, nisa, nida, atun, mudah, dan

semuanya terima kasih untuk dukungannya.

4. Sahabat-sahabatku ( tama, rizky sibeng ahli hisap, amar, ibnu, fathul, ardli, andi, burhan, irfan,

(9)

ix

MOTTO

“ Satu kata untuk hidup, tetaplah terus berusaha”

“ Disetiap kesusahan yang engkau peroleh entah itu kegagalan, makian, cacian ataupun hinaan

berusaha dan yakinlah akan ada saatnya engkau bangkit dan di diberi kemudahan karena

semuanya, disetiap jam, menit bahkan disetiap detikpun ada yang mengatur,

ALLOH ( ى ) tak pernah tidur”

“ Hidup ini proses, berusaha nikati dan syukuri apa yang telah diberi ”

(10)

x PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, juli 2017

Dwi riyadi L.H1Rina saraswati2 Putra agina W.S3

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MITIGASI DAN TANGGAP DARURAT BENCANA ALAM TANAH LONGSOR PADA MASYARAKAT DUKUH SEMAMPIR KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN

KEBUMEN

ABSTRAK

Latar Belakang: Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Tahun 2016 terdapat 323 kejadian longsor yang menyebabkan 126 orang meninggal dan 18.655 jiwa menderita, Kejadian ini mengalami peningkatan 54% dibandingkan tahun 2015. Bencana tanah longsor yang terjadi di Sampang telah menimbulkan 6 korban jiwa dan 8 kerusakan bangunan. Upaya yang dapat mengurangi resiko bencana, antara lain dengan melakukan penanganan mitigasi dan tanggap darurat bencana.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mitigasi dan tanggap darurat bencana tanah longsor pada masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.

Metode Penelitian: Deskriptif kuantitatif dengan Pendekatan survey.Jumlah sampel 55 responden.Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling.Pengumpulan data dengan lembar kuesioner. Analisa data dengan menggunakan analisa univariat.

Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan, didapatkan hasil bahwa:

Gambaran tingkat pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi kategori baik sebanyak 48 responden (87.3%), Gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang tanggap darurat kategori baik sebanyak 49 responden (89.1%).

Kesimpulan: Responden memiliki rata-rata bependidikan SD/sederajat (54.5%). tetapi tingkat pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi dan tanggap darurat bencana tanah longsor mayoritas di peroleh kategori baik.

Rekomendasi: Untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai faktor faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan mitigasi dan gawat darurat.

Kata Kunci: bencana, mitigasi, tanggap darurat

--- 1

Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong 2

Dosen Pembimbing I Stikes Muhammadiyah Gombong 3

(11)

xi S1 PROGRAM OF NURSING DEPT

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Mini-thesis, July 2017

Dwiriyadi L.H 1Rina saraswati2 Putra agina W.S3

KNOWLEDGE LEVEL OVERVIEW OF MITIGATION AND EMERGENCY RESPONSES OF LAND SLIDE NATURAL DISASTER AT SEMAMPIR

SOCIETY, SEMPOR, KEBUMAT

ABSTRACT

Background: Indonesia is one of the most disaster-prone countries. The incidents of disaster can threaten and disrupt the life and livelihood of the people. Mean while, landslide disaster has caused many serious losses and negative impacts. This needs an effort to reduce disaster risks, such as by mitigation and emergency response.

Objective: To know the knowledge level over view of mitigation and emergency response of landslide disaster at Semampir society, Sempor Sub-district, Kebumen Regency.

Method: This study is a descriptive quantitative with survey approach. The samples are 55 respondents taken by purposive sampling technique. Data was obtained from questionnaire sheet and analyzed by using univariate analysis.

Result: This study resulted in the findings that the knowledge level about disaster mitigation was mostly in good category of 48 respondents (87.3%). The knowledge level of the public about emergency response of landslide disaster was mostly in good category of 49 respondents (89.1%).

Conclusion: The knowledge level of the community about mitigation and emergency response of landslide disaster was in good category.

Recommendation: Further study is needed to examine the factors that affect the knowledge level of mitigation and emergency.

Keywords: Disaster, mitigation, emergency response.

--- 1

Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong 2

First Consultant of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong 3

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... v

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

MOTTO... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN... ix

ABSTRAK... x

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Keaslian Penelitian ... 6 A. Jenisdan Rancangan Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 28

D. Variabel Penelitian ... 28

(13)

xiii

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Pengolahan dan Analisa Data ... 31

H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 32

I. Etika Penelitian ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35

B. Pembahasan Penelitian ... 37

C. Keterbatasan Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 43

B. Saran ... 43 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...28

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Bencana ...29

Tabel 4.1 Distribusirespondenditinjaudarikarakteristik...35

Tabel 4.2 Distribusi responden ditinjau dari karakteristik pekerjaan...36

Tabel 4.3 Distribusi responden ditinjau dari tingkat pengetahuan masyarakat tentang mitigasi bencana alam tanah longsor...36

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3. Lembar Kuesioner

Lampiran 4. Surat Studi Pendahuluan Lampiran 5. Surat Studi Pendahuluan

Lampiran 6. Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 7 Tabulasi Penelitian

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan dilanda bencana, tanah longsor menjadi bencana paling mematikan saat ini, hingga awal bulan September 2016 terdapat 323 kejadian longsor yang menyebabkan 126 orang meninggal dan 18.655 jiwa menderita. Dibandingkan dengan tahun 2015, jumlah korban meninggal dan hilang pada tahun 2016 mengalami peningkatan 54% (BNPB, 2016). Provinsi Jawa Tengah merupakan yang sering dilanda tanah longsor, Kabupaten Kebumen menduduki peringkat ketiga untuk daerah yang rentan terjadi longsor, Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten kebumen terletak pada 7o271-7o501 Lintang Selatan dan 109o331-109o501 Bujur Timur. Kabupaten Kebumen secara administratif terdiri dari 26 kecamatan dengan luas wilayah sebesar 128.111,50 Ha atau 1.281,115 Km2, dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pesisir pantai, pegunungan, dan dataran rendah (Kebumenkab, 2015).

Daerah Kabupaten Kebumen yang rentan terjadi tanah longsor Sebanyak 210 dari 449 desa dan 11 Kelurahan yang tersebar pada 26 kecamatan, Badan Nasional Penanggunalan Bencana (2016). Kecamatan Sempor merupakan salah satu daerah yang rawan terkena longsor, tahun 2016 Kecamatan Sempor mengalami tanah longsor yang menimpa 3 rumah dan 6 korban jiwa. Hal ini terjadi karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang bencana tanah longsor. Dampak dari bencana tanah lonsor terpengaruh dari sikap, perilaku dan pengetahuan masyarakat tentang tanah longsor.

Bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU No.24 Tahun 2007 dalam BNPB, 2016). Tanah longsor merupakan suatu bentuk erosi dimana pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dan melibatkan volume besar tanah. Longsor terjadi akibat gangguan kesetabilan tanah yang menjadikan bergesernya suatu volume tanah (Munir, 2006).

(18)

bencana, antara lain dengan melakukan penanganan mitigasi dan penanganan tanggap darurat bencana. Menurut Triatmadja (2010). “Mitigasi adalah suatu upaya atau tindakan yang dilakukan untuk mengurangi efek dari suatu kejadian bencana” yang dilakukan dalam jangka panjang maupun jangka pendek, yang berupa program maupun kebijakan yang diterapkan sebelum terjadi bencana atau tahap dini, upaya ini dilakukan untuk mengurangi resiko yang terjadi terhadap masyarakat, sehingga dapat meminimalisir dampak dari tanah longsor. Indonesia sebagai negara yang berada di daerah rawan bencana, harus melakukan tindakan peningkatan upaya dalam kesiapsiagaan untuk meminimalkan dampak dari bencana yang terjadi (Herdwiyanti & Sudaryono, 2013).

Berdasarkan Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun (2008).Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana bagi masyarakat. Kegiatan ini di lakukan oleh siapa saja yang bisa melakukannya, baik masyarakat, relawan dan petugas kesehatan.

Pengetahuan mengenai penanganan mitigasi dan tanggap darurat sangat penting dan berpengaruh besar bagi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah rawan terkena bencana, Bencana alam yang terjadi akan menimbulkan banyak kerugian dan dampak yang negatif bagi masyarakat, baik material maupun nonmaterial, maka sangatlah di perlukan usaha-usaha untuk meminimalkan, mitigasi merupakan salah satu upaya untuk meminimalkan dampak tersebut, sehingga masyarakat harus sadar akan pentingnya mitigasi untuk meminimalkan dampak dari bencana, mitigasi bencana dapat diartikan sebagai tindakan-tindakan untuk mengurangi dampak dari suatu bencana sebelum bencana itu terjadi. Sedangkan jika tidak ada upaya yang dilakukan dalam penanganan tanggap darurat dampak dan kerugian akan lebih besar khususnya bagi masyarakat, maka dibutuhkan bekal bagi masyarakat tentang pengetahuan penanganan bencana, penanganan bencana dapat di artikan sebagai upaya penyelamatan jiwa, melindungi harta dan menangani dampak dari bencana (Kurniayanti, 2012).

(19)

munculnya masalah sosial, maka perlu adanya pengetahuan masyarakat terhadap mitigasi dan tanggap darurat bencana tanah longsor. Harapannya agar masyarakat mengerti dan memahami kondisi lingkungan serta dapat berbuat sesuatu untuk menyelamatkan diri dan lingkungan, sehingga masyarakat dapat mengetahui tentang penanggulangan dan tahu tindakan yang harus dilakukan ketika bencana tanah longsor. Penanganan korban bencana saat ini belum tertangani secara maksimal, dimana evakuasi korban bencana sulit dilakukan dan seringkali menimbulkan keterlambatan penanganan karena kurangnya pemahaman penanganan (Priambodo, 2013).

Pengetahuan atau knowledge atau pemahaman akan sesuatu yang bersifat spontan tanpa mengetahui seluk beluknya secara mendalam. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan yang metode, sistematis, dan logis. Metode maksudnya pengetahuan tersebut di peroleh dengan menggunakan cara kerja yang terperinci, dan telah di temtapkan sebelumnya, metode itu dapat deduktif dan induktif. Sitematis maksudnya pengetahuan tersebut merupakan suatu keseluruhan yang mandiri dari hal-hal yang saling berhubungan sehingga dapat di pertanggung jawabkan. Logis maksudnya proposisi-proposisi (pernyataan) yang satu dengan yang lain saling berhubungan sehingga dapat di tarik kesimpulan yang rasional pula (Notoatmodjo, 2007). Dampak dari pengetahuan tersebut akan memunculkan masyarakat yang berpengetahuan baik tehadap siap siaga penanganan bencana tanah longsor.

(20)

Studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2017 di Desa Sampang. Kepala Desa mengatakan bahwa Desa Sampang terbagi atas 7 RW setiap RW terbagi atas 5-7 RT. Desa sampang mengalami tanah longsor, hampir kurang lebih 10x dalam setahun, tanah longsor di Sampang biasanya hanya merusak material, tetapi tanah longsor yang terjadi terakhir pada tahun 2016 yang tepatnya di Dukuh Semampir RW03/RT07 merusak material dan menimbulkan korban, dalam kejadian tersebut menimbulkan 6 korban dan 8 rumah rusak. Berdasarkan wawancara dengan 3 orang mengenai pengetahuan masyarakat tentang mitigasi bencana tanah longsor, terdapat 2 orang belum mengerti tentang mitigasi bencana tanah longsor dan 1 orang yang tahu dan Dari hasil wawancara dengan 2 orang mengenai pengetahuan masyarakat tentang tanggap daruratbencana tanah longsor, 2orang tersebut belum mengerti tentang tanggap darurat bencana tanah longsor.

Berdasarkan studi pendahuluan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Gambaran pengetahuan tentang mitigasi dan tanggap darurat bencana alam tanah longsor pada masyarakat Dukuh Semampir Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas perumusan masalah yang di angkat adalah bagaimana gambaran pengetahuan mitigasi dan tanggap daruratbencana tanah longsor pada masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mitigasi dan tanggap darurat bencana tanah longsor pada masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.

b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang mitigasi bencana alam tanah longsor pada masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.

(21)

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Ilmu Keperawatan

Sebagai masukan untuk tenaga kesehatan di bidang keperawatan komunitas, mengenai pengetahuan mitigasi dan tanggap darurat bencana pada masyarakat rawan bencan tanah longsor.

b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai pengetahuan masyarakat tentang mitigasi dan tanggap darurat bencana tanah longsor.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Masyarakat

Sebagai pemahaman dan masukan untuk masyarakat mengenai mitigasi, kesiapan pasca bencana dan tanggap darurat yang di lakukan saat bencana.

b. Bagi Aparat Pemerintah

Sebagai masukan kepada aparat pemerintah mengenai pemahaman tentang mitigasi dan tanggap darurat bencana tanah longsor pada masyarakat di Dusun Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.

E. Keaslian Penelitian

1. Firmansyah, (2014). Hubungan pengetahuan dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dan longsor pada remaja usia 15-18 tahun di SMA Al-Hasan Kemiri Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, desain yang di gunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan crossectioanal, populasi pada penelitian ini adalah 183 siswa SMA Al-Hasan dengan 125 siswa sebagai sampel. Tehnik sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi pearson product moment dengan tingkat kepercayaaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan pengetahuan dengan prilaku kesiapsiagaan dalam menghadapi becana banjir dan longsor pada remaja usia 15-18 tahun di SMA Al-Hasan Kemiri Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. (P value = 0,000 α = 0,05). Pengetahuan dan perilaku kesiapsiagaan memiliki arah hubungan yang positif (r=0,531), artinya semakin tinggi pengetahuan maka prilaku kesiapsiagaannya juga akan meningkat, persamaannya adalah sama-sama mengambil tema bencana alam, perbedaannya adalah pada jumlah variabelnya. 2. Ningtyas, (2015). Pengaruh pengetahuan kebencanaan terhadap sikap kesiapsiagaan

(22)
(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aryono, D. P. & Sujudi A. (2016). Kegawatdaruratan dan Bencana (Solusi Dan Petunjuk Teknis Penanggulangan Medik & Kesehatan). Jakarta :Rayana Komunikasindo.

Azwar, S. (2013). Sikap Manusia – Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BNPB. (2008). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana. Jakarta: BNPB.

BNPB. (2008). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pedoman Komando Tanggap Darurat Bencana. Jakarta: BNPB.

BNPB. (2016). Berita, Profil Pengetahuan Bencana, dan Produk Hukum. www.bnpb.go.id. Diakses Pada Tanggal 10 Januari 2017.

Firmansyah, I,. Rasni, H., & Rondhianto. (2014). Hubungan pengetahuan dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dan longsor pada remaja usia 15-18 tahun di SMA Al-Hasani Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember. SKRIPSI. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.

Hardisman. (2014). Gawat darurat praktis. Yogyakarta :gosyen publishing. Hardiyatmo, H. C. (2012). Tanah Longsor dan Erosi – Kejadian dan

Penanganan. Yogyakarta: UGM Press.

Herdwiyanti, F. & Sudaryono. (2013). Perbedaan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Di Tinau Dari Tingkat Self-Eficacy Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Daerah Dampak Bencana Gunung Kelud. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Diakses Pada Tanggal 21 Januari 2017. Kebumenkab. (2015). Geografis. Diakses 5 Februari 2017 Dari

kebumenkab.go.id:

http://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/page/index/23.

(24)

Majid, K. A. (2008). Tanah Longsor dan Antisipasinya. Semarang: Aneka Ilmu. Munir,M. (2006). Geologi Lingkungan. Malang : Bayumedia Publishing.

Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ningtyas B, A. (2014). Pengaruh Pengetahuan Kebencanaan Terhadap Sikap Kesiapsiagaan Warga Dalam Menghadapi Bencana Tanah Longsor Di Desa Sridadi Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes tahun 2014. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Nurjanna. (2012). Manajemen Bencana. Alfabeta: Bandung.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka

Cipta

Pembriati. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu pada Pengintegrasian Materi Pengurangan Risiko Bencana dalam Mata Pelajaran IPS SMP terhadap Pengetahuan dan Kesiapsiagaan Bencana.Dalam Jurnal Bumi Lestari, Vol. 1 No.1, September 2013, hal. 1-8.Surakarta: UNS. (Diunduh tanggal 12 Februari 2017).

Polit, D, F & Beck, T. C (2012). Nursing Research. Philadelphia: Lippincot. Priambodo, S. A. (2013). Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta:

Kanisius.

Pudjawidjana. (2008). Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka.

Radianta, T. (2010). Tsunami: Kejadian, Penjalaran, Daya Rusak, dan Mitigasinya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rahman, A. Z. (2015). Kajian Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Manajemen dan Kebijakan Publik, 1(1).

Setyowati, D. L. (2010). Buku Ajar Erosi dan Mitigasi Bencana. Semarang: Sanggar Krida Aditama.

(25)

Soehatman, R. (2010). Pedoman Praktis Manajemen Bencana (Disaster Management). Jakarta: Dian Rakyat.

Sutikno. (1994). ”Pendekatan Geomorfologi Untuk Mitigasi Bencana Alam Akibat Gerakan Massa Tanah atau Batuan”. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Jakarta : Sekretaris Negara Republik Indonesia.

(26)

NO.

TINGKAT PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA PENDIDIKAN

(27)
(28)
(29)
(30)

Frequencies

Statistics

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(31)

Hasil Uji Validitas Pengetahuan Mitigasi

Correlations

skor_total

item1 Pearson Correlation .532*

Sig. (2-tailed) .005

N 20

item2 Pearson Correlation .504*

Sig. (2-tailed) .019

N 20

item3 Pearson Correlation .669**

Sig. (2-tailed) .001

N 20

item4 Pearson Correlation .581**

Sig. (2-tailed) .098

N 20

item5 Pearson Correlation .542*

Sig. (2-tailed) .003

N 20

item6 Pearson Correlation .590**

Sig. (2-tailed) .023

N 20

item7 Pearson Correlation .653**

Sig. (2-tailed) .002

N 20

item8 Pearson Correlation .499*

Sig. (2-tailed) .025

N 20

item9 Pearson Correlation .581**

Sig. (2-tailed) .018

N 20

item10 Pearson Correlation .617**

Sig. (2-tailed) .004

N 20

item11 Pearson Correlation .627**

Sig. (2-tailed) .011

N 20

item12 Pearson Correlation .541*

Sig. (2-tailed) .002

N 20

item13 Pearson Correlation .574**

Sig. (2-tailed) .006

N 20

item14 Pearson Correlation .558*

Sig. (2-tailed) .011

N 20

item15 Pearson Correlation .684**

Sig. (2-tailed) .024

N 20

total Pearson Correlation 1

N 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(32)

Hasil Uji Validitas Pengetahuan Tanggap Darurat

Correlations

skor_total

item1 Pearson Correlation .621**

Sig. (2-tailed) .048

N 20

item2 Pearson Correlation .614**

Sig. (2-tailed) .010

N 20

item3 Pearson Correlation .557* Sig. (2-tailed) .011

N 20

item4 Pearson Correlation .676**

Sig. (2-tailed) .001

N 20

item5 Pearson Correlation .571**

Sig. (2-tailed) .024

N 20

item6 Pearson Correlation .590**

Sig. (2-tailed) .016

N 20

item7 Pearson Correlation .598**

Sig. (2-tailed) .005

N 20

item8 Pearson Correlation .546*

Sig. (2-tailed) .007

N 20

item9 Pearson Correlation .601**

Sig. (2-tailed) .021

N 20

item10 Pearson Correlation .483*

Sig. (2-tailed) .031

N 20

item11 Pearson Correlation .538*

Sig. (2-tailed) .014

N 20

item12 Pearson Correlation .540*

Sig. (2-tailed) .014

N 20

item13 Pearson Correlation .538*

Sig. (2-tailed) .014

N 20

item14 Pearson Correlation .552*

Sig. (2-tailed) .012

N 20

item15 Pearson Correlation .612**

Sig. (2-tailed) .036

N 20

total Pearson Correlation 1

N 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(33)

Hasil Uji Reliabilitas Pengetahuan Mitigasi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.836 15

Hasil Uji Reliabilitas Pengetahuan Tanggap Darurat

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(34)

Lampiran 8

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan Bulan

Oktober November Desember Januari Maret April Mei Juni 1 Mengajukan judul

2 Menetapkan judul 3 Penyusunan proposal 4 Mengajukan sidang

proposal

5 Perbaikan proposal 6 Mengajukan izin

penelitian

7 Uji coba kuisioner 8 Penelitian

9 Pengolahan data 10 Penyusunan laporan

skripsi

(35)

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

1. Petunjuk pengisian

a. Tulislah identitas anda pada tempat yang sudah tersedia.

b. Bacalah dan isilah pertanyaan dengan memberi tanda centang (√) sesuai dengan pengetahuan

c. Angket ini tidak akan mempengaruhi pada pekerjaan anda. Keterangan :

B = Benar, jika menurut anda pertanyaan/pernyataan benar

S = Salah, jika menurut anda pertanyaan/pernyataan salah.

2. Indentitas responden

No Pertanyaan/Pernyataan Tentang Mitigasi S B

1 Bencana tanah longsor adalah runtuhnya tanah dan batuan

2 Bencana longsor biasa terjadi didaerah perbukitan dan pegunungan.

3 Tanda-tanda longsor munculnya retakan di permukaan lereng dan miringnya pohon-pohonan.

4 Di daerah rawan bencana tanah longsor, masyarakat harus waspada dengan curah hujan yang tinggi.

5 Bencana tanah longsor dapat dicegah dengan penanaman pohon-pohon dan tidak membuka lahan-lahan untuk persawahan.

(36)

terjadinya tanah longsor di daerah rawan longsor.

7 Mitigasi/pencegahan adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi efek dari suatu kejadian bencana.

8 Upaya mitigasi harus dilakukan pada daerah-daerah rawan bencana tanah longsor.

9 Pengetahuan mengenai mitigasi diperlukan bagi masyarakat yang berada di daerah rawan bencana.

10 Agar tidak menimbulkan terjadinya longsor perlu dilakukan perbaikan lereng.

11 Untuk mengurangi akibat dari bencana longsor masyarakat perlu diberikan informasi, pendidikan kesehatan, dan pelatihan penanganan saat terjadi bencana

12 Daerah rawan bencana tanah longsor harus ditanami pohon yang kuat menahan tanah.

13 Untuk mengurangi terjadinya longsor buatlah persawahan dengan terasering atau bertingkat.

14 Jika tanah mengalami retakan, secepat mungkin ditutup dan dipadatkan agar tidak beresiko terjadi bencana longsor.

15 Untuk mencegah longsor atur tingkat kemiringan lahan di perbukitan.

No Pertanyaan/PernyataanTentang Penanganan Bencana S B

16 Bencana longsor di sebabkan karena tanah yang tidak setabil.

17 Waspadalah saat terjadi hujan lebat.

18 Tanggap darurat merupakan tindakan pertolongan untuk masyarakat yang sedang tertimpa bencana.

19 Tanggap darurat bertujuan untuk melindungi warga masyarakat dari dampak bencana.

20 Untuk mengurangi jumlah korban jiwa pada saat bencana perlu adanya pemberian pendidikan mengenai pertolongan darurat. 21 Keluar dari rumah jika terdengar gemuruh pada tebing.

(37)

korban.

23 Saat terjadi tanah longsor langsung mencari tempat yang luas dan kokoh.

24 Berikan pertolongan darurat pada korban bencana untuk mengurangi jumlah korban jiwa.

25 Evakuasi korban ke tempat yang luas dan aman.

26 Utamakan penyelamatan bayi, anak-anak,ibu hamil dan lanjut usia 27 Setelah bencana lakukan pencarian dan penyelamatkan korban

yang belum terselamatkan

28 setelah terjadi longsor, masyarakat harus tetap waspada adanya longsor susulan.

29 Hindari memasuki bangunan setelah terjadi bencana longsor.

(38)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah membaca dan memahami penjelasan pada lembar permohonan untuk menjadi responden, saya bersedia untuk ikut serta atau berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh :

Nama : Dwi Riyadi Lukmanul Hakim

NIM : A11300933

Judul : Gambaran Pengetahuan Mitigasi dan Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor Pada Masyarakat Dukuh Semampir Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.

Demikian persetujua ini saya ikut serta atau berpartisipasi untuk menjadi responden dalam penelitian dan bersedia melakukan pemeriksaan sesuai dengan data yang akan diperlukan.

Kebumen, 2017

Responden

(39)

Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada /Yth Calon Responden Masyarakat Desa Sampang ditempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :

Nama : Dwi Riyadi Lukmanul Hakim Nim : A11300933

Judul : Gambaran Pengetahuan Mitigasi dan Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor Pada Masyarakat Dukuh Semampir Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.

Untuk tujuan tersebut saya akan mengumpulkan data dari saudara dan dengan kerendahan hati saya meminta anda menjadi responden untuk mengisi kuisioner yang akan saya bagikan. Prosedur penelitian ini tidak akan merugikan atau menimbulkan resiko kepada responden. kerahasian semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Apa bila ada pertanyaan atau kurang penjelasan, anda bisa menghubungi saya di nomor 089631557177 atau email lh6684786@gmail.com atau ditempat saya menempuh jenjang S1 Keperwatan di STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG dengan alamat Jl Yos Sudarso No. 461 telp (0287)472433, 473750. atas kerja samanya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb Peneliti

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian.........................................................
Tabel 4.3 Distribusi responden ditinjau dari tingkat pengetahuan masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Dinas tenaga kerja kota medan merupakan satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas dan kewenangan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan, dimana kedua perangkat daerah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik syari’ah marketing yang terdiri dari Teistis ( Rabbaniyah ), Etis ( Akhlaqiyyah ), Realistis (

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian [6]-gingerol pada galur sel A549 yang terinfeksi DENV secara signifikan dapat mengurangi virus titer baik perlakuan

Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jumlah ruang kelas

Ambil perhatian bahawasanya pemegang gadaian ke atas tanah/tanah-tanah yang tersebut di dalam Jadual yang dilampirkan bersama-sama ini telah membuat permohonan di bawah

" *Semua orang* sepakat bahwa ini adalah metode terbaik untuk menurunkan berat badan" " *TIdak ada satu orang pun* yang akan menolak produk Anda jika Anda menggunakan

Pengaruh variabel store atmosphere yang teridiri dari: exterior, general interior, store layout, dan interior display secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen

1. Melakukan analisis data terhadap pengelolaan alokasi dana desa dengan menggunakan beberapa indikator akuntabilitas pengelolaan keuangan desa yang disesuaikan dengan