BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses melahirkan dikenal dengan dua cara, melahirkan secara normal dan dengan operasi cesar. Kata normal menjadi bias definisinya karena pengukuran atas ketidaknormalan proses melahirkan menjadi sulit dan kompleks, setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu persalinan alami dan persalinan cesar yaitu operasi untuk mengeluarkan bayi dengan melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram. Kedua proses persalinan tersebut sama-sama memiliki resiko yang dapat menambah AKI (Profil Kesehatan, 2013).
masih jauh dari target MDG’s tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran
hidup, sehingga dari permasalahan tersebut masih diperlukan berbagai upaya untuk pencapaian target (Depkes RI, 2013).
Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) adalah membentuk program baru seperti program EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival) pada tanggal 26 januari 2012. Program EMAS berupaya menurunkan AKI dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan emergency obstetri dan bayi baru lahir. Selain itu, EMAS juga berupaya untuk memperbanyak tenaga-tenaga medis dan puskesmas keliling, terutama didaerah yang AKI nya tinggi dan pada daerah-daerah yang terpencil, serta melakukan pendekatan dengan RS atau RB swasta untuk memperkuat jejaring sistem rujukan didaerah (Kemenkes, 2012) dalam (Wardah, 2012). Kabupaten Banyumas dengan adanya dukungan dari program EMAS berupaya untuk melakukan percepatan penekanan Angka Kematian Bayi yang menurun sangat lambat, dan Angka Kematian Ibu yang cenderung semakin meningkat (DKK Banyumas, 2015).
fistula, dan cedera otot-otot dasar panggul yang tidak mungkin dapat menyumbangkan kematian ibu (Prawirohardjo, 2009).
Cemas merupakan suasana hati yang ditandai dengan perasaan negatif dan tegang. Dampak negatif dari kecemasan tingkat tinggi dapat menghalangi keadaan fisik ibu hamil tersebut berfungsi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari seperti meningkatnya detak jantung, dan menegangnya otot-otot tubuh sehingga sering terlihat sebagai suatu reaksi panik (Dadang Hawari, 2006). Pada primigravida atau ibu yang pertama kali hamil, sering mengalami stress dan cemas dapat menjadi kegawatdaruratan baik bagi ibu sendiri maupun janin dalam proses persalinannya, yang menyebabkan lepasnya hormon stress antara lain
Adreno Cortico Tropin Hormone (ACTH), kortisol, katekolamin,
β-Endorphin, Growth Hormone (GH), prolaktin dan Lutenizing Hormone (LH) /
Folicle Stimulating Hormone (FSH). Lepasnya hormon-hormon stres tersebut mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi sistemik, termasuk diantaranya konstriksi vasa utero plasenta yang menyebabkan gangguan aliran darah didalam rahim, sehingga penyampaian oksigen ke dalam miometrium terganggu dan mengakibatkan lemahnya kontraksi otot rahim (Suliswati, 2005).
takut dapat meningkatkan rasa nyeri karena otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah, letih yang pada akhirnya dapat menghambat proses persalinannya. Hal ini juga ditunjukkan oleh Rahmat (2013) dalam Setyaningrum (2013) yang menyebutkan bahwa kehamilan pertama biasanya juga akan membuat seorang calon ibu mengalami kecemasan, kekhawatiran, ketakutan bercampur was-was. Kecemasan ibu hamil berkaitan dengan kecemasan masa kehamilan dan persalinannya. Kehamilan dan persalinan selain menimbulkan kecemasan juga dapat menimbulkan perasaan bahagia. Selain itu, menurut Kurniasih (2004), ibu primipara yang sedang dalam proses persalinan akan merasa berat dan cemas karena pada ibu primipara belum ada pengalaman untuk melahirkan sebelumnya.
Pada penelitian terbaru juga menyebutkan bahwa kecemasan umum berbeda dengan kecemasan pada kelahiran yang merupakan prediktor
penting dan membutuhkan jangka waktu lebih bagi tenaga kerja itu sendiri.
Tidak memungkiri fakta bahwa paritas dengan memberikan anestesi
dianggap sebagai prediktor, tampak bahwa pada wanita dengan situasi
cemas dalam persalinannya membuat persalinannya menjadi lama
dibandingkan dengan wanita dengan rasa cemas lebih rendah dalam
persalinannya akan lebih singkat (Reck, et all, 2013 ).
Menurut teori terdapat lima tingkatan kecemasan diantaranya yaitu tingkatan kecemasan tidak cemas, kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat, dan kecemasan berat sekali (Nursalam, 2007). Apabila ibu dalam masa persalinannya memiliki tingkat kecemasan tinggi terutama
pada kala I , maka akan memperpanjang masa kala I, dan dapat
berdampak fatal untuk ibu dan bayinya.
Berdasarkan uraian diatas, kecemasan pada ibu bersalin kala I
terutama primipara dapat menyebabkan persalinan lama yang dapat
menyumbangkan AKI sehingga, peneliti tertarik untuk mengambil judul
“Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Primipara dalam Persalinan Kala I di Puskesmas Kalibagor tahun 2015”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalah dalam
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat kecemasan pada ibu primipara dalam persalinan kala I di Puskesmas Kalibagor tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi frekuensi tingkat usia pada ibu bersalin primipara dalam persalinan kala I
b. Mengetahui distribusi frekuensi tingkat kecemasan pada ibu bersalin kala I dengan tingkat kecemasan tidak cemas, tingkat kecemasan ringan, tingkat kecemasan sedang, tingkat kecemasan berat, dan tingkat kecemasan berat sekali
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Referensi tambahan tentang gambaran tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan persalinan kala I.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Tambahan bahan wacana tentang tingkat kecemasan pada ibu primipara dalam persalinan kala I agar waktu mendatang dapat diteliti lebih lanjut.
3. Bagi Diri Sendiri
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Perbedaan penelitian dengan penelitian yang lain
No Nama Peneliti Judul Hasil Penelit
1 Ditha Arindra Kecemasan dalam
Menghadapi Persalinan Pertama pada Ibu Dewasa Awal…
melibatkan tiga responden yaitu kecemasan tertinngi dialami oleh subjek ketiga, kecemasan yang lebih rendah dialami oleh responden kedua
dan tingkat kecemasam
terendah dialami oleh
responden pertama
2 Cut Ti Arafah Kecemasan Ibu
Primigravida dalam
Menghadapi Persalinan di Klinik Hj.Hadijah Medan Setelah Menonton Video Proses Persalinan Normal
Responden pre menonton video proses persalinan
mayoritas responden
mengalami kecemasan berat 8 oranng dan kecemasan
sedang 6 orang dan
kecemasan ringan 1 orang. Sedangkan responden post menonton video persalinan mayoritas kecemasan sedang 13 orang, kecemasan berat 1
Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di Wilayah
Kerja Puskesmas
Pembantu Kandungan
Bawen
Tidak mengalami kecemasan
sejumlah 5 responden
(14,3%), yang mengalami
kecemasan ringan 15
reponden (42,9%),
kecemasan sedang sejumlah 11 responden (31,4%), dan yang mengalami kecemasan berat (11,4%)
4 Dede Mahdiyah Hubungan Antara
Pendampingan Suami
dengan Tingkat
Kecemasan Proses
Persalinan pada Ibu
Primipara di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin
Responden yang dioleh suami sebagian besar mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu 14 responden (73,7%)
dan mengalami tingkat
kecemasan sedang 5
responden (26,3%)
sedangkan yang tidak
didampingi oleh suami (100%)
Persalinan Kala I di Rumah Bersalin Ngudi Saras Janten Karanganyar
Ada perbedaan tingkat
kecemasan antara
primigravida dan multi gravida
yang menjalani proses
persalinan, primigravida nilai
rata-rata kecemasannya
250,50 sedangkan
F. Sistematika Penelitian
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menguraikan lima bab yang saling berkaitan satu sama lain.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pertama ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan yang terahir sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang teori persalinan, teori kecemasan, dan teori pendampingan suami.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab imi berisi tentang jenis dan rancangan penelitian yang digunakan, lokasi, waktu penelitian, sampel, populasi, dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan analisis.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBHASAN
Dalam bab ini berisi gambaran umum lokasi penelitian, pembahasan hasil penelitian dan batasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA