• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIF PENDENGAR MENJADI CITIZEN JOURNALISM PADA RADIO SUARA SURABAYA

(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Motif Pendengar Menjadi Citizen Journalism Pada Radio Suara Surabaya )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

Oleh :

AKBAR TRY SUTRISNO 0743010004

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SURABAYA 2011

(2)

MOTIF PENDENGAR MENJADI CITIZEN JOURNALISM PADA RADIO SUARA SURABAYA

(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Motif Pendengar Menjadi Citizen Journalism Pada Radio Suara Surabaya)

Oleh :

AKBAR TRY SUTRISNO 0743010004

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 12 Mei 2011

Tim Penguji 1. Ketua

Dra. Sumardjijati, M.Si NIP. 19620323 199309 2 00 1 2. Sekretaris

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si NIP. 19641225 199309 2 00 1 3. Anggota

Yuli Candrasari, S.Sos, M.Si NPT. 3 7107 94 0027 1 Pembimbing Utama

Yuli Candrasari, S.Sos, M.Si NPT. 3 7107 94 0027 1

Mengetahui, DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si NIP. 199550718 198302 2 00 1

(3)

ii

Motif Pendengar Menjadi Citizen Journalism Pada Radio Suara Surabaya

(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Motif Pendengar Menjadi Citizen Journalism Pada Radio Suara Surabaya)

Disusun oleh : AKBAR TRY SUTRISNO

0743010004

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui, Pembimbing Utama

Yuli Candrasari, S.Sos, M.Si NPT. 3 7107 94 0027 1

Mengetahui, DEKAN

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si NIP. 199550718 198302 2 00 1

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT, penulis sampaikan karena

dengan limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya, Skripsi yang berjudul

“Motif Pendengar Menjadi Citizen Journalism Pada Radio Suara Surabaya” dapat penulis susun dan selesai sebagai wujud pertanggung jawaban penulis.

Dalam proses penulisan Skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada pihak-pihak berikut ini:

1. Rasulullah Muhammad SAW untuk inspirasi serta tuntunan yang senantiasa

mengilhami penulis dalam rangka “perjuangan” memaknai hidup.

2. Prof. DR. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor UPN “Veteran” Jatim.

3. Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP) UPN “Veteran” Jatim.

4. Juwito, S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP

UPN “Veteran” Jatim.

5. Drs. Syaifuddin Zuhri, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu

Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jatim.

6. Yuli Candrasari, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis.

Terima kasih atas segala kontribusi Ibu terkait penyusunan Skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi maupun Staf Karyawan

FISIP hingga UPN “Veteran” Jatim pada umumnya.

(5)

v

8. Bapak Eroll, Mbak Diba serta segenap karyawan Radio Suara Surabaya.

Terima kasih atas izin dan bimbingannya selama peneliti melakukan

penelitian.

9. Orang tua Bapak Priyanto S. Basuki dan Subakmini, Maaf dan Terima kasih

yang tiada hentinya atas segala doa, pengorbanan dan perjuangan tulus suci

untuk menjadikanku manusia yang belajar memahami hidup dan kehidupan .

10. Nur Alinda, Evan, Irfan, Dwi Yulianti, Apiek, dan Axa, terhadap kesetiaan

yang luar biasa dalam menemani langkah penulis. “Because of you…I’m not

alone.”

11. Seluruh teman – teman UPN Televisi yang telah menjadi inspirasi serta

motivasi besar bagi penulis dalam menempuh pendidikan di UPN “Veteran”

Jawa Timur.

12. Seluruh pihak yang tak dapat penulis sebutkan atas keterbatasan halaman

ini, untuk segala bentuk bantuan yang diberikan, penulis ucapkan terima

kasih.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kesempurnaan.

Oleh sebab itu, kritik maupun saran selalu penulis harapkan demi tercapainya hal

terbaik dari Skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga Skripsi ini dapat

memberikan manfaat sekaligus menambah pengetahuan bagi berbagai pihak.

Amin.

Surabaya, April 2011

Penulis

(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI...ii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR LAMPIRAN...x

ABSTRAKSI...xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Perumusan Masalah ...9

1.3 Tujuan Penelitian ...10

1.4 Manfaat Penelitian ...10

1.4.1 Kegunaan Teoritis ...10

1.4.2 Kegunaan Praktis ...10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...11

2.1 Landasan Teori ...11

2.1.1 Komunikasi Massa ...11

2.2 Motif ...16

2.2.1 Teori Jurnalistik Walter Lippman dan John Dewey ...18

(7)

vii

2.2.2 New Media Theories of Citizen Journalism ...20

2.2.3 Informasionalisme dan Jaringan Masyarakat ...22

2.2.4 Reportase Efektif ...23

2.2.5 Khalayak Pendengar ...26

2.2.6 Teknologi Informasi Komunikasi ...27

2.3 Jurnalistik Radio ...28

2.3.1 Ciri – ciri Jurnalistik Radio ...30

2.3.2 Karekteristik Radio ...31

2.3.3 Prinsip Radio Siaran ...32

2.3.4 Peran Jurnalistik Radio ...33

2.4 Pengertian Citizen Journalism...34

2.4.1 Implikasi Citizen Journalism ...35

2.4.2 Dampak Citizen Journalism ...37

2.4.3 Fungsi Citizen Journalism ...38

2.4.4 Kelemahan dan Kelebihan Citizen Journalism ...38

2.4.5 Peluang dan Tantangan Citizen Journalism ...38

2.4.6 Peranan Citizen Journalism ...39

2.5 Kerangka Berfikir ...40

BAB III METODE PENELITIAN ...44

3.1 Metode Penelitian ...44

3.2 Unit Analisis Data ...45

3.3 Teknik Pengumpulan Data ...46

3.5 Teknik Analisis Data...48

(8)

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...49

4.1 Gambaran Objek Penelitian ...49

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ...49

4.1.1.1 Radio Suara Surabaya ...49

4.1.1.2 Citizen Journalism ...51

4.1.2 Identitas Informan ...54

4.1.3 Penyajian Data dan Analisis Data ...56

4.1.3.1 Motif Pendengar Menjadi Citizen Journalism pada Radio Suara Surabaya ...57

4.1.3.2 Peran Teknologi Komunikasi (Handphone/Telepon Genggam) sebagai Sarana Citizen Journalism pada Radio Suara Surabaya ...77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...92

5.1 Kesimpulan ...92

5.2 Saran ...93

DAFTAR PUSTAKA...95

LAMPIRAN ... 97

(9)

ix  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Analisis isi Topik Berita Informan Penelitian ………88

(10)

x DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Interview Guide ... 97

Lampiran 2. Transkrip Wawancara Informan 1 ...98

Lampiran 3. Transkrip Wawancara Informan 2 ...101

Lampiran 4. Transkrip Wawancara Informan 3 ...105

Lampiran 5.Transkrip Wawancara Informan 4 ...108

Lampiran 6. Transkrip Wawancara Informan 5 ...111

Lampiran 7. Foto Wawancara dengan Informan 1 ...115

Lampiran 8. Foto Wawancara dengan Informan 2 ...116

Lampiran 9. Foto Wawancara dengan Informan 3 ...117

Lampiran 10. Foto Wawancara dengan Informan 4 ...118

Lampiran 11. Foto Wawancara dengan Informan 5 ...119

Lampiran 12 Transkrip Pernyataan Penelitian ...120

Lampiran 13 Transkrip Jadwal Siaran Suara Surabaya ………..121

Lampiran 14 Transkrip Struktur Organisasi Radio Suara Surabaya …...122

(11)

xi ABSTRAKSI

AKBAR TRY SUTRISNO. NPM 0743010004. MOTIF PENDENGAR MENJADI CITIZEN JOURNALISM PADA RADIO SUARA SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Motif Pendengar Menjadi Citizen Journalism Pada Radio Suara Surabaya)

Penelitian ini berdasarkan adanya fenomena Citizen Journalism yang dilakukan pendengar Radio Suara Surabaya. Citizen Journalism pada Radio Suara Surabaya memiliki kecepatan dan keakuratan dalam melaporkan berita di lokasi kejadian secara langsung melalui handphone atau telepon genggam. Hal itu dibuktikan oleh beberapa pendengar Radio Suara Surabaya dalam mencari dan melaporkan peristiwa yang diliput kepada radio salah satunya yaitu melaporkan kendala jalan melalui program kelana kota pada Radio Suara Surabaya.

Dalam melakukan suatu tindakan tanpa perbuatan pasti didasarkan pada motif. Motif diartikan timbulnya dorongan agar individu itu berbuat, bertindak atau bertingkah laku untuk mencapai beberapa tujuan dari tingkat tertentu. Penelitian menaruh perhatian pada pendengar Radio Suara Surabaya menjadi Citizen Journalism, baik berupa kemampuan pendengar dalam memperoleh berita dengan teknologi yang sederhana. Teori yang digunakan adalah Teori Jurnalistik Walter Lippmann dan John Dewey serta New Media Theories of Citizen Journalism.

Metode dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu sebuah metode yang lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini kenyataannya ganda, menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Teknik analisis data dalam penelitian ini ialah metode deskriptif, yaitu data yg dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar.

Hasil penelitian mengenai motif pendengar menjadi Citizen Journalism pada Radio Suara Surabaya antara lain menginformasikan peristiwa secara aktual, kepedulian masyarakat dalam mengabarkan informasi dan menyampaikan aspirasi serta pengalaman masyarakat. Selain itu, peran teknologi komunikasi yang

digunakan dalam aktivitas Citizen Journalism yaitu berupa telepon genggam

(Handphone). Fitur Handphone berupa telepon dan sms menjadi fitur yang efektif dalam melakukan aktivitas Citizen Journalism.

Kesimpulan yang dihasilkan yakni, Dalam hal ini kelima informan

melakukan aktivitas Citizen Journalism dengan menggunakan teknologi

komunikasi berupa telepon genggam atau handphone untuk melaporkan berita kepada Radio Suara Surabaya. Motif pendengar Radio Suara Surabaya (informan

penelitian) melakukan aktivitas Citizen Journalism pada Radio Suara Surabaya

seperti menginformasikan peristiwa secara aktual, kepedulian masyarakat dalam mengabarkan informasi dan menyampaikan aspirasi serta pengalaman masyarakat. Hal ini timbul karena kebutuhan akan informasi yang informan harapkan dapat terpenuhi. Selain itu informan peneliti juga dengan rela mengeluarkan pulsa untuk menghubungi Radio Suara Surabaya hanya untuk melaporkan peristiwa atau informasi yang ada.

(12)

1    BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini peranan dan pengaruh

informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan di

dalam dan oleh masyarakat yang tidak memerlukan informasi. Kenyataan tersebut

diatas tidak dapat dipungkiri kebenarannya. Hanya orang atau bangsa yang

mempunyai banyak informasi yang dapat berkembang dengan pesat. Dalam hal

ini Negara yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta informasi akan lebih memperoleh kesempatan memiliki

system komunikasi yang dapat menunjang kepentingan nasional, ideologi, dan

pandangan hidupnya.

Salah satu kebutuhan utama masyarakat adalah informasi, dalam

perkembangan yang terjadi saat ini semakin banyak individu maupun kelompok

yang membutuhukan informasi. Informasi tidak hanya digunakan sebagai

kebutuhan semata, melainkan juga alat untuk mendapatkan kesuksesan.

Penguasaan terhadap media informasi mampu menjadikan kita sebagai penguasa.

Seperti yang ada dalam pandangan umum bahwa penguasa media informasi

merupakan penguasa masa depan. (Romli 1999:26)

Dalam kemajuan teknologi komunikasi terutama pasca runtuhnya rezim

orde baru, masyarakat Indonesia memiliki kebebasan dalam mengakses dan

menyebarluaskan berita dengan leluasa, ditambah dengan kemajuan era digital.

(13)

2   

  Sekat – sekat ruang dan waktu dalam mendapatkan berita semakin tipis, era

reformasi memberikan kebebasan yang sangat luas kepada siapapun dalam

mendapatkan maupun menyebarluaskan informasi. Keadaan ini ditandai dengan

banyaknya stasiun radio swasta di Indonesia.

Kebebasan di era reformasi juga sangat berpengaruh positif terhadap

jurnalisme di Indonesia, kemunculan stasiun radio dan perkembangan teknologi

sangat member peran positif terutama jurnalisme. Jurnalisme sendiri telah

berevolusi mengikuti teknologi dimana media penyebarluasannya sekarang ini

semakin bervariasi, bisa lewat radio, televisi, maupun media cetak lainnya.

Perkembangan teknologi telah memberikan suatu terobosan terhadap jurnalisme.

Citizen Journalism merupakan fenomena bagi siapapun yang mengamati

perkembangan media, mereka yang berada di lingkup seperti akademisi, para

praktisi, crew dan pemilik media maupun mereka yang berada di luar media,

seperti para pengamat media dan pemirsa.

Bagi yang sudah lama mencermati dinamika dunia jurnalistik dari

esensinya yang paling dalam, mengetahui bahwa Citizen Journalism sebenarnya

hanya masalah beda istilah. Prinsipnya tetap sama dengan Public Journalism atau

civic journalism yang terkenal pada tahun 80-an. Yakni mengenai bagaimana

menjadikan jurnalisme bukan lagi sebuah ranah yang semata – mata dikuasi oleh

para jurnalis dan penguasa media. Di kuasai dalam arti diproduksi, dikelola, dan

di sebarluaskan oleh institusi media, atas nama bisnis ataupun kepentingan politis.

Pada dasarnya, tidak ada yang berubah dari kegiatan jurnalisme yang di

definisikan seputar aktivitas mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan

(14)

3   

 

berita. Citizen Journalism pada dasarnya melibatkan kegiatan seperti itu. Hanya

saja, kalau dalam pemaknaan jurnalisme konvensional yang melakukan aktivitas

tersebut adalah wartawan.

Citizen Journalism adalah bentuk spesifik dari Citizen Media dengan

content yang berasal dari publik. Di Indonesia, istilah yang dimunculkan untuk

Citizen Journalism adalah jurnalisme partisipatoris atau jurnalisme warga.

Setidaknya ada beberapa hal yang memunculkan corak Citizen Journalism seperti

sekarang ini. Pertama, komitmen pada suara – suara publik. Kedua, kemajuan

teknologi yang mengubah sudut pandang modus komunikasi. (Imam, 2010:29)

Citizen journalism tentu berbeda dengan jurnalis professional. Dalam hal

ini, jurnalis professional yang dimaksudkan adalah jurnalis yang bekerja untuk

sebuah media tertentu. Segmen dan tuntutan tugas keduanya berbeda. Pada

jurnalisme professional, kedalaman, kelengkapn, dan akurasi adalah syarat yang

mutlak dalam penyampaian berita. Sebaliknya, pada citizen journalism kecepatan

informasi yang menjadi penanda utama, selain nilai berita yang disampaikan

tentunya. Hanya saja karena kurangnya pengetahuan terhadap suatu isu, maka

informasi yang disajikan menjadi kurang akurat. Ketidak akuratan berita yang

disampaikan dapat mengarah pada berita bohong, fitnah, pencemaran nama baik,

dan perbuatan tidak menyenangkan. Berita yang baik tentu harus memenuhi unsur

penyampaian berita dan juga tidak hanya mewakili satu pihak yang diberitakan.

Citizen journalism bukanlah hal yang mengancam bagi jurnalis professional,

bahkan keduanya dapat berjalan berdampingan. Citizen journalism dapat menjadi

stimulasi atau informasi awal untuk para jurnalis professional dalam melakukan

(15)

4   

  pengumpulan berita. Selanjutnya, dengan riset yang matang, analisis yang cermat

dan tepat maka berita dapat disajikan dengan lengkap dan akurat.

Kegiatan media massa yang mengikuti perkembangan teknologi

komunikasi salah satunya adalah kebijakan pengaturan di bidang komunikasi

massa tidak terkecuali dunia siaran radio. faktor terbesar yang bisa menunjang

penyebaran informasi kepada khalayak adalah media massa. Media massa telah

menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi. Hal ini bisa tergambar

dari realita yang ada saat ini banyak frekuensi radio baru, stasiun televisi baru,

dan berbagai sarana media massa lain. Masing – masing media mempunyai

kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Salah satu kelebihan radio mampu menandingi bahkan mengalahkan

media lain dalam bidangnya. Radio seharusnya didesain cukup besar, kuat dan

tangguh, sehingga berkemampuan cukup dan sanggup berperan dan bisa menjadi

andalan. Setidaknya dalam hal aktualitas menang duluan menyampaikan pesan

meski tak mungkin detail. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Citizen

Journalism yang ada dalam radio Suara Surabaya.

Sejak awal radio Suara Surabaya (Radio SS) menerapkan format siaran

jurnalisme radio, dan menjadi jajaran radio swasta pertama di Indonesia yang

berkonsep radio informasi, di tengah – tengah dominasi radio musik dan

sandiwara radio. Siarannya berfilosofi “News-Interaktif-Solutif”. News adalah

sebuah berita yang fokus produksi informasi. Interaktif bermakna pola

komunikasi yang multi arah. Sedangkan Solutif berorientasi dampak siaran yang

wajib dan bermanfaat. Radio yang auditif semestinya dijadikan raja dalam siaran

(16)

5   

  kata (Talk), ajang informasi dan dialog antara komponen masyarakat tanpa batas,

demi mencapai solusi atas segala masalah yang ada di masyarakat.

Radio Suara Surabaya (Radio SS) mengembangkan siaran interaktif yang

berbasis jurnalistik yang beberapa tahun kemudian diformulasikan sebagai

“Citizen Journalism”. Pendengar yang secara sukarela menjadi reporter dan

informan, jumlahnya mencapai sekitar 330.000 di tahun 2009. Lingkup dan

dampak siarannya melampaui peran radio secara konvensional. Radio Suara

Surabaya kemudian dikenal sebagai penggerak partisipasi public, penggalang

kekerabatan sosial, sumber solusi permasalahan publik, dan inspirator kebijakan

kota. Khalayak menyebut Radio Suara Surabaya sebagai inspirasi komunikasi dan

demokratisasi publik.

Selama ini pendengar radio suara Surabaya belum mengetahui bahwa

dirinya merupakan salah satu dari citizen journalism atau jurnalisme warga yang

aktif dalam melaporkan berita atau peristwa yang terjadi untuk dipublikasikan

melalui radio suara Surabaya. Meskipun demikian, ini semua tidak mempengaruhi

pendengar dalam melaporkan peristiwa yang terjadi. Sampai saat ini, pihak radio

suara Surabaya menganggap pendengar yang melaporkan berita hanya sebagai

citizen journalism atau jurnalisme warga yang biasa dan tidak mempunyai

identitas sebagai reporter yang profesional.

Banyak manfaat mengapa pendengar atau citizen journalism suara

Surabaya berminat untuk berbagi berita atau informasi dalam media tersebut.

Bermula dari citizen journalism suara Surabaya memiliki dampak positif untuk

(17)

6   

  memperbaiki konsep pemberitaan di media yang bersangkutan dapat secara

langsung melibatkan masyarakat dalam prosesnya.

Dalam hal ini kedatangan citizen journalism pada radio suara Surabaya

membawa nilai positif terhadap perkembangan jurnalistik radio terutama pada

radio suara Surabaya yang menerapkan hal tersebut. Citizen journalism pada radio

suara Surabaya bisa menandingi reporter radio suara Surabaya dengan kecepatan

dan keakuratan dalam melaporkan berita di lokasi kejadian secara langsung. Hal

ini memicu persaingan antara citizen journalism dengan reporter radio suara

Surabaya dalam mendapatkan berita atau peristiwa secara cepat dan memenuhi

unsur – unsur berita yang ada. Sehingga pihak radio suara Surabaya berkeinginan

menutup divisi bidang reporter apabila reporter tersebut tidak bisa menandingi

kecepatan dalam mendapatkan berita dan minimnya reporter dibandingkan dengan

citizen journalism atau pendengar yang aktif pada radio suara Surabaya. Selain

permasalahan reporter, mekanisme kontrol kontribusi pendengar dalam menindak

lanjuti berita yang disampaikan oleh pendengar atau citizen journalism kurang

mendapat dukungan yang baik dari sumber daya manusia dari pihak suara

Surabaya. Sehingga tidak semua citizen journalism suara Surabaya bisa

mendapatkan solusi untuk mengatasi suatu permasalahan yang jelas. Namun hal

ini bagi citizen journalism suara Surabaya tidak menjadi penghalang dalam

mencari berita atau peristiwa untuk di siarkan secara langsung oleh media

tersebut.

Teknologi merupakan sesuatu yang dapat dipakai untuk mengurangi

ketidakpastian dalam hubungan timbal balik, demi untuk mencapai hasil yang di

(18)

7   

  inginkan, selain itu teknologi komunikasi dapat membuka jendela dalam membuat

kita mengetahui berbagai macam peristiwa yang sesungguhnya kita tidak

mengalaminya secara langsung. Disamping hal tersebut diatas banyak warga atau

masyarakat sekitar belum mengetahui bahwa masyarakat tersebut bisa melaporkan

peristiwa penting dan mempunyai nilai berita dengan menggunakan peralatan

elektronik yang masyarakat gunakan seperti Handphone, kamera digital,

handycam sampai dengan menggunakan sms.

Handphone atau telepon genggam bagi citizen journalism suara Surabaya

kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup manusia, padahal fungsi

utamanya hanya untuk mempermudah komunikasi, dan kini handphone

dilengkapi dengan berbagai macam tampilan yang lebih canggih. Namun

kecanggihan ini sering kali tidak dipergunakan untuk hal-hal yang lebih

bermanfaat seperti mencari informasi sebanyak mungkin dengan akses yang lebih

mudah dan terjangkau.

Radio berita seperti suara Surabaya membutuhkan peran dari masyarakat.

Masyarakat menjadi sumber informasi yang bisa menyampaikan kabar yang

terjadi di wilayahnya untuk menjadi referensi bagi masyarakat di daerah lainnya.

Dengan menggunakan telepon genggam yang dilengkapi dengan fasilitas kamera,

maka setiap warga bisa merekam dan mengabarkan kejadian penting yang ada di

dekatnya.

Kekuatan dari Citizen Jurnalism pada radio suara Surabaya adalah

masyarakat tersebut memiliki kecepatan menerima informasi dari segi pandangan

masyarakat yang biasanya cenderung objektif meskipun ada kemungkinan berita

(19)

8   

  bohong, namun kecepatan dari public menyampaikan berita merupakan hal yang

paling bermanfaat bagi radio berita seperti radio suara Surabaya menerima dan

mengolah informasi. Hal ini yang dapat mendorong minat masyarakat untuk

menjadi jurnalis profesional bermula peran aktif citizen journalism radio suara

Surabaya.

Motif dalam hal ini dapat diartikan sebagai suatu kondisi (kekuatan atau

dorongan) yang menggerakkan organisme (individu) untuk mencapai suatu tujuan

atau beberapa tujuan dari tingkat tertentu atau dengan kata lain motif itu yang

menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar individu itu berbuat, bertindak

atau bertingkah laku.

Saat ini yang mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas citizen

journalism berawal dari jurnalisme warga yang hadir untuk melepaskan dahaga

para masyarakat yang hobi menulis. Artinya disini mereka tidak lagi menjadi

pendengar, pemirsa, atau penikmat berita melainkan telah menjadi subyek atau

pelaku berita. Selain itu manusia mempunyai naluri ingin tahu dan naluri ingin

memberi tahu seperti apa yang dilakukan oleh citizen journalism dalam

memperoleh suatu berita dan mengabarkan kepada media.

Maraknya citizen journalism di Indonesia tak terbatas pada kalangan

wartawan saja. Banyak pula masyarakat yang tidak berprofesi sebagai wartawan,

namun memedulikan obyektifitas dan kualitas dari sebuah informasi yang hendak

disampaikan, dengan menulis dalam situs (blog) untuk memberikan informasi

yang “sesuai” atau yang “sebenar-benarnya” kepada pembaca.

(20)

9   

  Ketertarikan masyarakat terhadap situs-situs (blog-blog) ini layaknya

mengakomodir perkembangan citizen journalism yang begitu pesat di Indonesia.

Koneksi internet yang semakin meluas pun turut andil dalam perkembangnya.

Faktor-faktor ini memperkuat kemungkinan masyarakat untuk “aktif” dalam

“dunia maya”. “Ketidakpercayaan” masyarakat terhadap obyektivitas dan

independensi media massa populer pun membuat maraknya “aktivitas” di dunia

maya ini semakin mengarah pada citizen journalism.

Dari fenomena diatas maka peneliti ingin mencari alasan atau motif dari

pendengar radio Suara Surabaya yang dengan antusias menjadi Citizen

Journalism. Dari data terakhir menunjukkan bahwa jumlah Citizen radio Suara

Surabaya pada tahun 2009 sekitar 330.000 orang. Hal ini menarik, karena

pendengar atau Citizen Journalism pada radio suara Surabaya menjadi aktif dalam

mencari dan melaporkan berita yang hanya bermodalkan handphone atau telepon

genggam yang memiliki kamera. Hal tersebut sangat berbeda dibandingkan

dengan wartawan profesional yang ada di radio suara Surabaya yang

menggunakan tape recorder atau handycam. maka dari itu peneliti tertarik untuk

meneliti “motif pendengar menjadi citizen journalism pada radio suara Surabaya”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas yang melandasi

penelitian ini, maka peneliti memperoleh permasalahan yang dapat dirumuskan

sebagai berikut : “Bagaimanakah Motif pendengar menjadi Citizen Journalism

pada Radio Suara Surabaya?”.

(21)

10   

  1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui motif pendengar menjadi Citizen Journalism yang ada di pada

radio suara Surabaya.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diambil peneliti, maka manfaat

dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Menambah kajian ilmu komunikasi yang berkaitan dengan penelitian

motif pendengar menjadi Citizen Journalism pada radio suara Surabaya,

sehingga hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi landasan pemikiran

untuk penelitian – penelitian selanjutnya.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi radio suara

Surabaya di dalam mengetahui motif pendengar menjadi Citizen

Journalism saat ini.

Gambar

Tabel 1. Analisis isi Topik Berita Informan Penelitian …………………88

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengevaluasi, memperbaiki dan mengevaluasi mengenai kekurangan-kekurangan dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan selama pra siklus

Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau. menjual suatu

Budaya SATRIYA lanjutnya, merupakan nilai budaya yang mengandung filosofi Hamemayu Hayuning Bawana, bermakna sebagai kewajiban melindungi dan memelihara serta membina

Namun, karena kurangnya dokumentasi dan karakeristik budaya Jawa penuh rasa “ewuh pekewuh” mengakibatkan kurang sosialisasinya budaya Jawa, maka perlu ada kajian sains asli

Jaminan tersebut adalah benda yang tidak bergerak, yang telah diatur berdasarkan Undang- Undang Nomer 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-Benda

Hasil dari penelitian saya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara aktivitas dzikir dengan kontrol diri pada Musyrifah Ma’had Sunan Ampel Al-Ali

Bila dilihat dari serapan total S, maka baik dari percobaan pot maupun lapangan secara konsisten gibs dan ZA lebih baik daripada tepung belerang (Gambar 1 dan

Di lingkungan Persatuan Islam (Persis) persoalan yang berkenaan dengan pendidikan politik mencakup melek politik, sadar hukum/ konstitusi, partisipasi politik, perilaku