• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara tersebut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara tersebut."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara tersebut. Karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang di arahkan untuk meningkatakan pergerakan partisipasi masyarakat dalam pergerakkan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Dengan kata lain pasar modal memiliki peranan penting bagi perekonomian negara karena pasar modal memiliki dua fungsi yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor (Witjaksono, 2010). Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor Husnan (2004:4). Kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dengan resiko masing-masing.

Di Indonesia, Fenomena emas merupakan bentuk investasi paling diminati masyarakat. Sebab, emas tidak pernah terpengaruh inflasi sehingga nilainya tetap dari

(2)

waktu kewaktu. Di bandung saja, investasi emas di kantor pegadaian melonjak hingga 115 persen sepanjang tahun lalu. Di perbankan syariah juga kenaikan ditarget mencapai 100 persen. Kenaikan itu juga terjadi di toko-toko emas di bandung.

Ada dua jenis investasi dengan emas, yakni dalam bentuk fisik dan online. Investasi fisik berarti seseorang memiliki bentuk fisik emas, baik berupa perhiasan emas, koinemas, maupun batangan emas. Emas dalam bentuk fisik tersebut disimpan untuk jangka waktu tertentu, dan baru dilepas jika ada kebutuhan mendesak. Investasi online adalah investasi emas melalui lembaga berjangka. Dalam investasi online ini, harga emas dunia menjadi acuannya. Belakangan, investasi emas dalam bentuk fisik kian marak di masyarakat, terutama dalam bentuk emas batangan dari PT Aneka Tambang (Persero)Tbk.

Cara mendapatkan emas batangan Antam yang mudah menjadi pemicu investor tertarik berinvestasi di emas batangan Antam. Disebut mudah karena untuk mendapatkan emas batangan Antam, orang tak lagi harus datang ke outlet Antam yang hanya berada di Jakarta, Surabaya, dan Makasar. Sejumlah lembaga keuangan seperti pegadaian dan bank syariah menyediakannya. Selain itu, toko emas dan perdagangan emas batangan banyak yang menawarkan emas batangan dari Antam. Dan untuk soal harga, emas batangan Antam sudah memiliki patokan. Biasanya setiap hari Antam merilisnya melalui laman http://logammullia.com Harga emas batangan Antam yang dijual di luar outlet resmi Antam lebih tinggi sedikit karena penjual biasannya menetapkan margin sebagai pengganti ongkos pembeliaan keoutlet Antam. (Sayuti, Tribun Jabar Kamis, 31 Januai 2013)

(3)

Investasi yang tidak kalah menjanjikan adalah investasi suku bunga di bank, salah satunya yaitu deposito. Deposito adalah sejenis produk investasi atau tabungan yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Kelebihan antara bunga deposito adalah tingkat suku bunga bank yang diberikan lebih besar dari pada produk tabungan biasa namun uang yang telah disimpan hanya boleh ditarik nasabah setelah jangka waktu tertentu. Deposito biasa dikenal juga sebagai deposito berjangka.

Investasi Anda akan aman dari penurunan nilai pokok, walaupun suku bunga bergerak naik turun. Fluktuasi suku bunga bank hanya akan berpengaruh terhadap pendapatan bunga yang Anda terima, tidak pada penurunan atau kenaikan nilai pokok uang yang Anda investasikan. (http://www.belajarinvestasi.net/lain/tabungan-deposito)

Selain tingkat suku bunga SBI, energi juga memegang salah satu peran penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi bahwa di Bursa Efek Indonesia, nilai kapitalisasi perusahaan tambang yang tercatat di IHSG mencapai 16,7% (www.idx.co.id). Selain itu berdasarkan data Bursa Efek Indonesia(BEI) per Desember 2012, transaksi perdagangan saham didominasi oleh sektor pertambangan sentral, keadaan ekonomi global, tingkat harga energi dunia, kestabilan politik suatu negara, dll. Blanchard (2006:80). Para perilaku investor sendiri juga akan memberikan pengaruh terhadap pergerakan Indeks Saham. Di Indonesia kebijakan suku bunga dikendalikan secara langsung oleh Bank Indonesia melalui BI rate. BI rate merupakan respon bank sentral terhadap tekanan inflasi kedepan agar tetap berada pada sasaran yang telah ditetapkan. Perubahan BI rate sendiri dapat memicu

(4)

pergerakan di pasar saham Indonesia. Penurunan BI rate secara otomatis akan memicu penurunan tingkat suku bunga kredit maupun deposito, akan mengurangi tingkat keuntungan yang diperoleh bila dana yang mereka miliki diinvestasikan dalam bentuk deposito.

Selain itu, dengan penurunan suku bunga kredit, biaya modal akan menjadi kecil, ini dapat mempermudah perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dengan biaya yang murah untuk meningkatkan produktifitasnya. Peningkatan produktifitas akan mendorong peningkatan laba, hal ini dapat menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi di pasar modal.

Perubahan tingkat suku bunga SBI mempengaruhi perubahan BI rate secara otomatis. Pada tahun 2012 perubahan tingkat suku bunga untuk bulan Januari 2012 sebesar 6,00% adapun perkembangan tingkat suku bunga mengalami penurunan pada bulan Desember BI rate menjadi 5,75%, Sampai dengan bulan Januari 2013. Atau

5.20% 5.40% 5.60% 5.80% 6.00% 6.20% 6.40% 6.60% 6.80% 7.00%

Tingkat Suku Bunga

2010 2011 2012

(5)

mengalami penurunan sebesar 0,25% (www.bi.go.id). Kenaikan BI rate diikuti dengan kenaikan tingkat suku bunga SBI.

Selain tingkat suku bunga SBI, emas merupakan salah satu komoditi penting yang dapat mempengaruhi pergerakan bursa saham. Hal ini didasari bahwa emas merupakan salah satu alternatif investasi yang cenderung aman bebas resiko Sunariyah (2011:20). Kenaikan harga emas akan mendorong penurunan indeks harga saham karena investor yang semula berinvestasi di emas yang relatif lebih aman daripada berinvestasi di bursa saham. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Smith,2001). Hasil penelitian yang didapat adalah harga emas dunia memiliki hubungan yang negatif dengan Indeks Harga Saham.

Dampak dari harga emas terhadap IHSG dapat dilihat dari data yang diperoleh pada saat harga emas melonjak tinggi dan berdampak pada ke IHSG. Ini disebabkan selama periode pengamatan perekonomian dunia senantiasa mengalami pertumbuhan

1000 1080 1160 1240 1320 1400 1480 1560 1640 1720 1800

Harga Emas

2010 2011 2012

(6)

tiap tahunnya. Pada tahun 2012 harga emas rata-rata US$ 1.674 per troy ounce dan untuk tahun 2013 harga emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan untuk

puncaknya sebesar US$ 2.000 sampai US$ 2.500 per troy ounce sampai dengan akhir

tahun 2013.

(http://www.tempo.co/read/news/2013/01/03/092451732/Harga-Emas-Naik-di-2013). Tingginya minat investor akan emas karena investor memiliki kesempatan diversifikasi yang nilainya cenderung naik dan mengurangi investasi

beresiko. Kenaikan harga emas dunia diikuti dengan kenaikan IHSG. Hal ini

menunjukan bahwa hasil penelitian tentang pengaruh harga emas dan tingkat suku

bunga tidak konsisten atau berbeda antara peneliti yang satu dengan peneliti yang

lain. Dengan adanya ketidakkonsistenan hasil peneliti ini, serta pengaruh ekonomi

dunia yang memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia. Penelitian yang

dilakukan oleh Rusbariandi (2012), penelitian menggunakan data harga emas dunia yang berasal dari www.indexmundi.com data tersebut merupakan data time series penutupan tiap akhir bulan yang diambil mulai dari bulan Januari 2005 sampai dengan bulan Maret 2012. Perbedaan dengan penelitian lain, penelitian ini menggunakan data harga emas yang digunakan pada sore hari (harga emas Gold P.M)

yang tersedia di Gold Fixing London, data tingkat suku bunga SBI menggunakan BI

Rate dan IHSG yang sudah tersedia di BAPEPAM maka penelitian ini mengambil

judul “Pengaruh Investasi Emas dan Tingkat Suku Bunga terhadap IHSG

(7)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan pada latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah permasalahannya sebagi berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh harga emas dan tingkat suku bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan secara simultan pada periode 2010-2012?

2. Bagaimana pengaruh harga emas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Periode 2010-2012?

3. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Periode 2010-2012?

1.3 Maksud danTujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen S-1, Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama serta memberi gambaran sekaligus masukan tentang pengaruh Investasi Emas dan Tingkat Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis Pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan berdasarkan

Harga Emas dan Tingkat Suku Bunga secara simultan pada periode 2010-2012 .

2. Untuk menganalisis Indeks Harga Saham Gabungan berdasarkan Harga Emas Periode 2010-2012.

(8)

3. Untuk menganalisis Indeks Harga Saham Gabungan berdasarkan Tingkat Suku Bunga Periode 2010-2012.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pihak Investor

Diharapkan informasi yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan investasi emas dan tingkat suku bunga di pasar modal.

2. Penulis

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dimana penulis dapat memperoleh gambaran mengenai bagaimana keadaan investasi emas dan tingkat suku bunga terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

3. Civitas Akademika.

Penelitian ini diharapkan pembaca dapat memperoleh informasi dan wawasan yang luas mengenai keadaan investasi emas dan tingkat suku bunga terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Serta sebagai referensi jika ingin meneliti lebih lanjut mengenai harga emas dan tingkat suku bunga di pasar modal.

(9)

. 1.5 Kerangka Pemikiran

Pasar keuangan merupakan tempat pertemuan antara pihak-pihak yang hendak menanamkan dana (investor) dan pihak-pihak yang membutuhkan dana dalam kegiatan investasi. Investasi menurut Simamora (2000:438) adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain – lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang. Investasi yang tidak kalah menjajikan untuk berinvestasi ialah investasi emas karena, investasi emas lebih stabil dan lebih tahan terhadap guncangan ekonomi. Disamping itu emas juga meminimalisir kerugian dan mengurangi risiko. Harga emas adalah salah satu sarana investasi karena bisa mendatangkan keuangan yang diperoleh dari perbedaan antara harga jual dengan harga beli atau semacam capital gain dalam investasi saham. Selain itu, investasi dalam emas merupakan investasi yang sangat likuid karena dinegara manapun emas diterima.

Investasi emas sangat efektif dan memberikan hasil yang positif menguntungkan jika situasi perekonomian mengalami ketidakseimbangan ketika krisis ekonomi keuangan sedang berada pada puncaknya. Harga emas melambung seiring dollar (Arifin, 2002:47). Harga emas yang terus meningkat dari tahun ke tahun menjadikan investasi emas sebagai pilihan utama dari semua investor di seluruh dunia hingga saat ini termasuk di Indonesia sendiri. Semua metode tradisional investasi seperti obligasi, asuransi, saham, real estate telah mulai kehilangan

(10)

peminatnya karena dunia pasar ketidakpastian perubahan harga dalam ekonomi negara dan suku bunga yang sangat rendah.

Menurut Novianto (2011), suku bunga adalah pembayaran yang dilakukan untuk pemakaian uang, selain itu suku bunga adalah jumlah bunga yang harus dibayar tiap unit waktu. Perubahan tingkat suku bunga ke depannya akan mempengaruhi keinginan investor untuk berinvestasi di pasar modal. Menurut Anoraga dan Pakarti (2001:20), pasar modal adalah pasar yang memperdagangkan sekuritas jangka panjang (lebih dari satu tahun).

Sekuritas jangka panjang berbentuk hutang maupun ekuitas (modal sendiri) serta berbagai produk turunannya. Berbagai sekuritas jangka panjang yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia antara lain saham biasa dan saham prefferen. Harga saham merupakan harga saham di bursa saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar terhadap permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.

Alat ukur yang digunakan untuk melihat pergerakan harga saham di pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan rata-rata tertimbang dari harga seluruh saham perusahaan pada bursa saham. IHSG merupakan ringkasan dari dampak atas berbagai macam faktor yang berpengaruh, terutama fenomena-fenomena ekonomi, bahkan indeks harga saham dijadikan barometer kesehatan ekonomi suatu negara dan sebagai landasan stastistik atau kondisi pasar terakhir Widoarmojo (2006:43). Dengan mengkaji IHSG, seorang investor akan memperoleh gambaran kinerja berbagai

(11)

saham investor dan tentunya akan mengindari resiko, sehingga investor akan cenderung melakukan aksi jual dan menunggu hingga situasi perekonomian dirasakan membaik. Aksi jual beli yang dilakukan investor ini akan mendorong penurunan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI Joesoef (2007:118).

Menurut Arifin (2002:112) perihal pengaruh tingkat suku bunga terhadaap IHSG: “Bahwa suku bunga SBI berhubungan negatif dengan harga saham karena peningkatan suku bunga SBI akan mengakibatkan pemilik dana untuk mengalihkan penanaman dananya dari saham ke deposito dan secara langsung berpengaruh terhadap IHSG.”

Hal ini terjadi karena kenaikan tingkat suku bunga SBI akan diikuti oleh bank-bank komersial untuk menaikan tingkat suku bunga simpanan. Apabila tingkat suku bunga deposito lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor, tentu investor akan mengalihkan dananya ke deposito. Terlebih lagi investasi di deposito sendiri merupakan salah satu jenis investasi yang bebas resiko. Pengalihan dana oleh investor dari pasar modal ke deposito tentu akan mengakibatkan penjualan saham besar-besaran sehingga akan menyebabkan penurunan indeks harga saham.

Selain itu, penurunan IHSG dipengaruhi juga oleh harga emas, kenaikan harga emas akan mendorong investor untuk memilih berinvestasi di emas daripada di pasar modal. Sebab resiko yang relatif lebih rendah, emas dapat memberikan hasil imbal balik yang baik dengan kenaikan harganya. Ketika banyak investor yang mengalihkan portofolio investasi kedalam bentuk emas batangan, hal ini akan

(12)

mengakibatkan turunnya Indeks Harga Saham di negara yang bersangkutan karena aksi jual yang dilakukan investor (Nanang Wahyudin, 27 April 2012 http://fxcl.web.id/tag/akan/page/32/).

Menurut Twite (2002) pada penelitiannya terdahulu mengenai pengaruh harga emas IHSG mengatakan bahwa : Kenaikan harga emas akan mempengaruhi kenaikan indeks harga saham gabungan di bursa saham karena investasi emas merupakan salah satu investasi yang memberikan keuntungan yang besar.

Berdasarkan pendapat diatas, maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah fenomena Investasi emas dan Tingkat suku bunga terhadap IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Dengan demikian, alur kerangka berpikir dari penelitian ini dapat disusun dalam bagan kerangka pemikiran sebagai berikut:

(13)

Gambar 1.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Keterangan garis: Variabel yang tidak diteliti Variabel yang diteliti

Investasi

IHSG ( Indeks Harga Saham Gabungan ) Harga Emas

Resiko

Resiko Sistematis

Resiko Tidak

Sistematis

Suku Bunga

(14)

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh harga emas dan tingkat suku bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

2. Terdapat pengaruh harga emas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. 3. Terdapat pengaruh tingkat suku bunga terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan.

1.6 Metode Penelitian

Bentuk atau jenis penelitian ini dalam pelaksanaannya adalah deskripsi verifikatif dengan metode penelitian explanatory survey, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menafsirkan hubungan antara variable dengan cara menginterpretasikan terlebih dahulu kesimpulan yang diperoleh melalui hipotesis Nazir (2005:54). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif menggambarkan atau melukiskan atas setiap data aktual serta fenomena yang ada. Menurut Cooper and Shindler (2003:10), pengertian metode deskriptif sebagai berikut :

“A descriptive study tries to discover answer to the question who, what, when, where and sometimes how to describe or define a subject, often by creating a profile of a group of problems, people or event.”

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

(15)

hubungan antara fenomena yang diselidiki selanjutnya definisi metode verifikatif menurut Rasyad (2003:6) adalah sebagai berikut :

“Metode verifikatif adalah metode yang digunakan untuk melakukan perkiraan (estimate) dan pengujian hipotesis”.

Tujuan dari penelitian verifikatif ini adalah untuk menjawab permasalahan yang ada pada data yang akan diolah dengan menguji hipotesis dari data dan fakta yang ada.

Alat analisis yang digunakan adalah analisis statistik, yaitu menggunakan analisis korelasi, regresi berganda, koefisien determinasi. Dengan metode ini penulis dapat mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen serta besarnya hubungan yang terjadi. Untuk menguji hipotesis secara simultan digunakan dengan cara uji statistik F. Sedangkan untuk menguji hipotesis secara parsial dengan cara uji statistik t dari masing-masing variabel.

1.7 Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan dengan mengambil data-data sekunder diperoleh dari situs-situs keuangan dan bisnis (www.bapepam.go.id, www.Goldfixing.com dan www.bi.go.id), pencarian melalui google di www.google.com, perpustakaan Universitas Widyatama dan Universitas Padjadjaran, dan jurnal-jurnal peneliti lain. Penelitian ini dimulai dari 15 Januari 2013 sampai dengan 15 Mei 2013.

Referensi

Dokumen terkait

PENYUSUNAN PROFILE DAERAH PENGADAAN PAPAN DATA INFORMASI PROFILE DAERAH. JB: Modal JP:

Daftar Nama, Tempat dan Tanggal Lahir, Nomor Kontak, Pendidikan, Lokasi dan Jenis Kegiatan SP3 Tahun 2014. DAFTAR NAMA TEMPAT, TGL LAHIR TELP, FAX,

Pengabdian masyarakat yang akan dilakukan ini mempunyai tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan ibu- ibu PKK desa Makamhaji tentang penyakit DBD, yang

Mengklik salah satu data yang ada pada tebel data barang dan mengubah semua isian data kecuali Id (primary key) Lalu memilih tombol ubah. 

Dalam penanganan ini khususnya perbaikan kembang susut tanah yang diakibatkan kelebihan kadar air dan kepadatan tanah yang tidak menentu yang disebabkan oleh

uji satu lawan satu dan uji lapangan. 2 siswa yang terpilih kemudian diberi kesempatan untuk mengeksplorasi media hasil pengembangan. Tahap uji satu lawan satu ini

MTs Ishlahul Amanah Pangalengan Bandung Jawa Barat Lulus 14 052 Siti Nur Hidayati, S.Pd.. MTs Negeri Piyungan

Namun pihak pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan berbagai usaha, salah satunya penggunaan alat peraga yang bertujuan menjaga para