• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Rabu, 14 Januari 2009

Pada hari Selasa, 13 Januari 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Rabu, 14 Januari 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana gempa bumi di propinsi Papua Barat dan Perkembangannya A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi.

2. Waktu Kejadian : 4 Januari 2009 pukul 02:43:51 WIB.

3. Kekuatan : 7,2 SR.

4. Kedalaman : 10 km.

5. Pusat Gempa : 0.42º LS – 132.93º BT (135 km Barat Monokwari – Irian

Barat). Gempa tersebut berpotensi Tsunami.

6. Gempa dirasakan : Sorong,V-VI MMI, Manokwari IV-V MMI.

7. Penyebab Gempa Bumi :

Kejadian gempabumi ini terjadi akibat pergerakan Sesar Sorong. Sesar Sorong tergolong sebagai sesar aktif yang membentang mulai dari Kepala Burung sampai ke wilayah Provinsi Maluku hingga ke lengan timur Pulau Sulawesi. Berdasarkan data mekanisme fokal dari USGS, gempabumi ini disebabkan oleh sesar naik dengan komponen mendatar dan kedudukan N 308o E/ 55o, slip 99°.

Berdasarkan sumber gempabumi utama dan susulan, diduga terjadi zona patahan (rupture zone) yang terganggu seluas 220 km x 130 km. Dengan zona patahan seluas itu patut diduga akan lama terjadi keseimbangan pada sesar aktif. Oleh karena itu diduga masih akan terjadi gempabumi susulan.

(2)

B. Kondisi Mutakhir

1. Gempa Susulan > 5 SR ( tanggal 04 s/d 13 Januari 2009).

Tanggal Gempa Susulan

4 Januari 2009 45 kali 5 Januari 2009 10 kali 6 Januari 2009 8 kali 7 Januari 2009 5 kali 8 Januari 2009 2 kali 9 Januari 2009 6 kali 10 Januari 2009 - kali 11 Januari 2009 4 kali 12 Januari 2009 2 kali 13 Januari 2009 2 kali Total 84 kali

2. Korban jiwa dan kerusakan : a. Korban :

Kab / Kota Korban (jiwa) Keterangan

MD LB LR Pengungsi

Manokwari 1 9 462 2.991 Korban luka di rawat di RSU Manokwari

Kota Sorong 13 14 900

Kab. Sorong 3 9 150

Sorong Selatan 2

Jumlah 4 31 478 4.041

Catatan : MD : Meninggal Dunia, LB : Luka Berat dan LR : Luka Ringan

b. Kerusakan :

Kab / Kota Rumah

Tempat

Ibadah Sekolah Lain-Lain

RB RR RB RR RB RR Manokwari 1.582 3.116 61 78 68 36 - RS/ Pus19 RR dan 12 RB, - Jalan 6 RR dan 1RB, - Jembatan 9 RR dan 10 RB - Hotel 7 RR dan 4 RB - Fasitas lainnya 52 RR.

Kota Sorong 356 117 11 5 - RS/ Pus 1 RB - Fasilitas lain 8 RR.

Kab. Sorong 52 763 5 3 1 2 - RS/Pus 2 RR dan 3 RB - Jalan 7 RB - Jembatan 6 RB - Fasilitas lain 1RR Sorong Selatan 29 10 6 6 Jumlah 2.919 4.006 83 86 69 44

Catatan : RB: Rusak Berat, RR: Rusak Ringan

3. Keadaan Kamtibmas dalam keadaan aman terkendali dan kegiatan masyarakat telah kembali berjalan normal.

(3)

C. Upaya Penanganan

1. Hari in Satkorlak PB Provinsi Papua Barat mendistribusikan bantuan makanan dan obat-obatan ke kampung Weiben Distrik Abun Kabupaten Sorong dengan menggunakan Pesawat Hely Bell BP. Tangguh

2. Paket-paket bantuan yang diterima Kabupaten Sorong dan Kota Sorong, untuk daerah-daerah yang mudah dijangkau, sudah dapat didistribusikan kepada masyarakat yang layak menerimanya, dengan bantuan alat transportasi dari TNI AD, Kepolisian dan Marinir.

3. Dinkes Kab. Manokwari dan Kab/kota Sorong masih melakukan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas Pustu dan Rumah Sakit.

4. Satkorlak PB Provinsi Papua Barat masih melakukan monitoring terhadap pendistribusian bantuan di Distrik-distrik sekitar kota Manokwari dan pembongkaran tenda-tenda yang sudah tidak digunakan oleh para pengungsi.

5. Pemprov / Satkorlak PB Provinsi Papua Barat saat ini masih melaksanakan perbaikan sarana dan prasarana skala prioritas pada situasi tanggap darurat diantaranya perbaikan jaringan Listrik dan jaringan pipa PDAM.

6. Telah dilakukan koordinasi dengan pihak TNI AL, dan sudah disetujui bahwa pengiriman bantuan ke distrik-distrik yang ada di pantai utara akan dilakukan dengan menggunakan kapal perang TNI AL, namun untuk menunggu kedatangan kapal perang tersebut diperlukan waktu agak lama, sehingga diputuskan untuk menggunakan kapal ikan seperti telah dijelaskan di atas.

D. Rekomendasi

• Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak PB dan Satkorlak PB, jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi yang diikuti oleh tsunami.

• Masyarakat agar tetap waspada dengan masih berlangsungnya kejadian

gempabumi susulan dan bagi masyarakat yang rumahnya telah mengalami kerusakan, agar mengungsi ke tempat yang lebih aman dan selalu mengikuti arahan petugas untuk menjauhi dari bangunan yang sudah retak.

• Bagi masyarakat yang tinggal di perbukitan agar waspada terhadap kemungkinan

terjadinya tanah longsor. Menurut prakiraan potensi kejadian longsor bulan Januari 2009, wilayah Manokwari dan sekitarnya berpotensi menengah hingga tinggi terjadi longsor.

• Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Papua Barat di Manokwari bahwa

persediaan logistik, permakanan lauk pauk, susu anak-anak/balita, obat-obatan, selimut/sarung, tenda dan alat pembersih puing sudah terpenuhi dan masih mencukupi.

• Bagi Masyarakat Kota Sorong yang tertimpa musibah gempa, pemberian bantuan

yang berupa permakanan dinilai tidak terlalu penting karena makanan tersedia cukup banyak, dan mayoritas penduduknya tergolong mampu, sehingga kedepan akan lebih baik apabila bantuan untuk korban gempa direalisasikan dalam bentuk bahan bangunan.

Sumber : SATKORLAK PB Prov. Papua Barat, TRC BNPB, Pusat Penanggulangan Krisis Depkes, BMG, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi, Kodim 1703/Manokwaridan Kodim 17044 Sorog.

(4)

II. Pemantauan Ancaman Banjir di Jabodetabek (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU, Hari Senin, 12 Januari 2009 pukul 00.00, 06.00, 08.00, 12.00 dan pukul 18.00 WIB, ketinggian air di 3 Pintu Air perkembangan sebagai berikut :

KATULAMPA

20 20 40 40 20 20 40 40 10 10 40 110 10 10 40 130 10 10 40 80 0 30 60 90 120 150 180 210

10-Jan 11-Jan 12-Jan 13-Jan

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

DEPOK

135 135 120 135 105 120 100 150 160 235 85 135 185 235 285 335

10-Jan 11-Jan 12-Jan 13-Jan

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

MANGGARAI

670 670 720 720 670 670 760 720 670 670 720 780 670 670 680 700 650 650 680 770 600 700 800 900 1000

10-Jan 11-Jan 12-Jan 13-Jan

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

Sumber :Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU.

Siaga III (>80 cm) Siaga II (>150 cm) Siaga I (>200 cm) Siaga III (>200 cm) Siaga II (>270 cm) Siaga I (>350 cm) Siaga III (>750 cm) Siaga II (>850 cm) Siaga I (>950 cm)

(5)

Prakiraan Cuaca di Jabodetabek

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Selasa, 13 Januari 2009 dilaporkan sebagai berikut :

NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 12.00) Siang (12.05 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 JAKARTA PUSAT Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan kadang sedang

Berawan dan hujan ringan sedang

2 JAKARTA UTARA Berawan dan hujan ringan

sedang Berawan dan hujan ringan - lebat

Berawan dan hujan ringan - sedang

3 JAKARTA SELATAN Berawan dan hujan ringan

-sedang Berawan dan hujan sedang-lebat

Berawan dan hujan ringan - sedang 4 JAKARTA TIMUR Berawan dan hujan ringan

-sedang Berawan dan hujan ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan - sedang 5 JAKARTA BARAT Berawan dan hujan

ringan-sedang Berawan dan hujan sedang - lebat

Berawan dan hujan ringan - sedang 6 KEP. SERIBU Berawan dan hujan ringan

- sedang

Berawan dan hujan ringan - sedang

Berawan dan hujan ringan - sedang 7 BOGOR Berawan dan hujan ringan-

sedang Berawan dan hujan sedang-lebat

Berawan dan hujan ringan-sedang 8 TANGERANG Berawan dan hujan

ringan-sedang Berawan dan hujan sedang-lebat

Berawan dan hujan ringan-sedang 9 DEPOK Berawan dan hujan ringan

sedang Berawan dan hujan sedang-lebat

Berawan dan hujan ringan-sedang 10 BEKASI Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan-sedang Berawan dan hujan

ringan-sedang

Keterangan :

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari

- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari

- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari

- Hujan sangat lebat : >20 mm/jam >100 mm/hari

Peringatan Dini : Hati-hati potensi hujan yang hampir merata dengan intensitas kadang lebat yang disertai kilat/petir terutama menjelang siang sore dan malam hari hingga menjelang pagi hari.

Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika

III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia(Laporan perkembangan)

A. Perkembangan situasi gunung api di Indonesia berdasarkan informasi dari Pusat

Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada hari Selasa, 13 Januari 2009, 2 (dua) Gunung Api dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :

1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 02 Desember 2008 pukul 13.00 WITA hingga hari Selasa, 13 Januari 2009 pukul 06.00 WITA, status aktivitas G. Api Karangetang masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Karangetang sebagai berikut:

a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TL TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR 1. 12 Januari 2009 ¾ 00.00 – 06.00 - - - Menerus ¾ 06.00 – 12.00 - - - Menerus ¾ 12.00 – 18.00 - - - Menerus ¾ 18.00 – 24.00 - - - Menerus TOTAL I 0 0 0 0 0 0 0 - -2. 13 Januari 2009 ¾ 00.00 – 06.00 - - - Menerus TOTAL II 0 0 0 0 0 0 0 0

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TL = tektonik Lokal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor

(6)

b. Visual NO KONDISI WAKTU 11 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 12 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 1. Cuaca Berawan- deras Mendung-sedang 2. Angin Barat Laut Lemah - kencang Barat Laut lemah 3. Pandangan tertutup kabut Tertutup kabut 4. Asap Putih tipis -

5. Lain-lain Sinar api 10 m -

2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 21 April 2008 hingga hari Selasa, 13 Januari 2009 pukul 06.00 WIT, status aktivitas G. Api Ibu masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Ibu sebagai berikut :

a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR 1. 12 Januari 2009 - - - - - - - 00.00 – 06.00 - - - 11 5 - - -- - 06.00 – 12.00 - - - 9 11 - - -- - 12.00 – 18.00 - - - 14 12 - - -- - 18.00 – 24.00 - - - 12 5 - - -- TOTAL I 0 0 0 46 33 0 0 0 2. 13 Januari 2009 - - 00.00 – 06.00 0 0 13 8 0 - - TOTAL II 0 0 0 13 8 0 0 0

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor

b. Visual NO KONDISI WAKTU 12 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 13 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 1. Cuaca mendung-hujan mendung - hujan 2. Angin tenang tenang

3. Pandangan Gunung tertutup kabut Gunung tertutup kabut

4. Asap - -

5. Lain-lain -. -

B. Rekomendasi Umum

1. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang dan gunung Ibu dihimbau agar tetap

tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

2. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak

diperbolehkan mendekati G. Karangetang melebihi ketinggian 500 meter.

3. Masyarakat di sekitar gunung Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Ibu dalam radius 2 km.

4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut, karena abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

(7)

IV. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 14 Januari 2009 pukul 07.00 WIB -19.00 WIB sebagai berikut :

1.25 - 2.0 m : Samudera Hindia Barat Aceh hingga Lampung, LAut Sawu, LAut Timor, Laut Bali, Selat Makasar bagian utara, Laut Banda bagian timur, Perairan Kep. Aru yang berbahaya bagi perahu nelayan.

2.0 - 3.0 m : Perairan utara dan timur Aceh, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Sulawesi, Perairan sangihe Talaud, laut Halmahera, Laut utara Papua bagian barat yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang

3.0 - 4.0 m : Perairan Bangka Belitung, Selat Karimata, Laut Jawa bagian barat, Perairan Sulawesi, Laut Banda Bagian Timur yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan ferry

> 4.0 m : Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Perairan timur Kep. Riau, Perairan barat dan utara Kalimantan Barat, Perairan utara Bangka Belitung, Laut Arafuru yang berbahaya bagi semua jenis kapal

Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika

V. Lain-lain`

1. Bencana banjir dan tanah longsor di Prov. Kalimantan Barat (Laporan perkembangan)

Telah terjadi bencana banjir dan tanah longsro pada hari Sabtu, 10 Januari 2009 di tiga Kabupaten/kota, yaitu Kota Singkawang, Kab. Sambas dan Bengkayang.

A. Kejadian

¾ Kab. Singkawang :

Banjir melanda 3 Kecamatan (13 Desa) dan longsor di 3 Kecamatan (3 Desa), akibat hujan deras selama 2 hari berturut-turut dan pasang air laut dengan ketinggian air 3 – 5 meter. Bencana tersebut mengakibatkan 935 kk mengungsi dan 50 kk tergenang. Dilaporkan, saat ini tanggal 13 Januari 2009, kondisi air mulai kembali surut.

¾ Kab. Sambas :

Banjir melanda 7 Kecamatan dan longsor 1 kecamatan, akibat intensitas curah hujan yang tinggi selama 24 jam dan pasang air laut dengan ketinggian air 1,5 meter. Korban dan kerusakan akibat bencana tersebut masih dalam pendataan.

¾ Kab. Sanggau :

Banjir melanda 7 Desa 3 Kecamatan, akibat intensitas curah hujan yang tinggi selama 24 jam dan pasang air laut dengan ketinggian air 1,5 meter. Bencana tersebut mengakibatkan 30 kk mengungsi. Dilaporkan saat ini tanggal 13 Januari 2009, kondisi air mulai kembali surut.

B. Upaya penanganan

- Satlak PB Kabupaten setempat telah menghimbau, berkoordinasi,

menginventarisir serta mengevakuasi warga korban banjir dan tanah longsor ke lokasi Camat dan sekolah-sekolah.

- Satlak PB Kota Singkawang telah menyalurkan bantuan berupa sembako dan

obat-obatan ke lokasi kejadian.

- Pada tanggal 12 Januari 2009, Walikota Singkawang telah meninjau lokasi

banjir di Semalagi dan Sedau serta menyalurkan bantuan berupa beras dan permakanan kepada korban banjir.

- Permasis bersama Foket telah memberikan bantuan berupa 3.000 mie instan

dan ikan kalengan ke Singkawang Utara, Tengah dan Selatan.

(8)

2. Bencana Banjir Bandang di Kab. Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat (Laporan perkembangan)

A. Kejadian

Terjadi pada hari Sabtu, 10 Januari 2009 akibat hujan terus menerus dan meluapnya Sungai Maloso di Kec. Matili (9 desa), Kec. Wonomulyo (7 desa), Kec. Bulo (2 desa), Kec. Luyo, Kec. Tinambung dan Kec. Campalagia.

B. Kondisi Muthakhir - Korban jiwa

Meninggal : 9 orang meninggal

Hilang : 4 orang

Pengungsi : 890 KK / 2.810 jiwa

Menderaita : 116 jiwa

- Kerusakan

Rumah : 4.632 unit (528 unit hanyut, 1.306 unit rusak berat dan

2.798 rusak ringan

- Sampau dengan tanggal 13 Januari 2009 pukul 12.00 WIB, dilaporkan air mulai surut.

C. Upaya Penanganan

- Satlak PB setempat mendirikan Posko Pengungsian di 5 titik dan bersama

masyarakat terus melakukan pencarian korban yang masih hilang.

- Dinsos dan Dinkes dan KODIM masih mendistribusikan bantuan, memberikan

pelayanan kesehatan terhadap korban dan melakukan Karya Bhakti.

Sumber :Tim TRC BNPB, Satlak PB, KODIM 1402 Polmas dan PPK Depkes.

3. Bencana Banjir Bandang di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Laporan perkembangan) A. Kejadian

Telah terjadi pada hari Sabtu, 10 Januari 2009 pukul 03.00 WITA di 2 (dua ) Kabupaten, akibat hujan deras dan meluapnya air sungai.

1. Kabupaten Sumbawa Barat :

Melanda 10 Desa 2 (dua) Kecamatan (Kec. Jereweh dan Taliwang). Bencana tersebut mengakibatkan 100 jiwa mengungsi, 70 unit rumah hanyut, 161 unit rusak berat, 30 unit rusak ringan, 1 unit posyandu rusak,2 unit jembatan terputus dan area pertanian ± 800 Hektar rusak. Kondisi banjir secara umum sudah surut.

2. Kabupaten Lombok Barat :

Melanda 14 Desa 5 (lima) Kecamatan (Kec. Gerung, Lembar, Kediri dan Labuapi) dengan ketinggian air ± 150 - 100 cm. Bencana tersebut

mengakibatkan 9.536 rumah terendam dan ± 700

Hektare sawah terendam. Pengungsi sudah kembali kerumah masing-masing dan keluarga. Kondisi banjir secara umum sudah surut.

3. Kabupaten Lombok Utara :

Melanda 2 Desa 2 (dua) Kecamatan (Kec. Gangga dan Tanjung). Bencana tersebut mengakibatkan 30 unit rumah rusak berat, 1 unit Masjid rusak berat, dan irigasi jabol, listrik dan PDAM putus. Pengungsi sudah kembali kerumah masing-masing dan keluarga. Kondisi banjir secara umum sudah surut.

4. Kota Mataram :

Melanda12 Desa 5 (lima) Kecamatan (Kec. Ampeman, Sekarbela, Sandubaya, Cakranegara dan Mataram) denga ketinggian air ± 100 - 150 cm. Bencana tersebut mengakibatkan sejumlah rumah rusak/terendam (dalam pendataan) dan kolami 0,5 Hektar rusak. Pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing dan keluarga. Kondisi banjir secara umum sudah surut.

(9)

B. Upaya penanganan

- Satlak PB setempat bersama masyarakat melakukan pembersiahn sisa-sisa

lumpur akibat banjir dengan menggunakan alat tradisional.

- Satlak PB setempat menyediakan air bersih untuk para korban bencana.

Sumber : Kesbang Linmas NTB, korem 162 Wirabuana dan Kodim 1607/Sumbawa

4. Bencana Banjir Kab. Badung dan Kota Denpasar, Prov. Bali

.

(Laporan perkembangan)

A. Kejadian

Telah terjadi bencana banjir pada Hari Minggu, 11 Januari 2009 di Desa Legian Kec. Legian Kab. Badung dan Desa Sidakarya Kec. Denpasar Kota Denpasar, akibat hujan deras dan angin kencang. Bencana tersebut mengakibatkan ratusan rumah terendam banjir, pohon-pohon bertumbangan, dan satu jembatan ambruk. Untuk sementara warga mengungsi ke kerabat dan sebagian tetap bertahan di rumah masing-masing. Ketinggian air saat ini sudah mulai surut.

B. Upaya penanganan

- Satkorlak PB, Pemkab Badung, Walikota Denpasar telah mengerahkan Tim gabungan untuk membantu korban banjir dengan peralatan 2 unit perahu karet, 10 unit mobil ambulan membantu Tim SAR, Brimob untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang berada di kawasan rawan, seperti di kawasan Pura Demak.

- Pemkab Badung dan Pemkot Denpasar telah memberi bantuan berupa makanan, minuman dan obat-obatan

- Tim Gaubngan bersama warga membersihkan lumpur dan sampah sisa-sisa banjir.

Sumber : Satlak PB Kota Denpasar

5. Tenggelam Kapal Teratai Prima di Perairan Baturoro, Kab. Majene, Sulawesi Barat (Laporan perkembangan)

A. Upaya penanganan

Telah terjadi bencana kapal tenggelam yaitu Kapal Teratai Prima II yang berangkat dari Pare-Pare tanggal 10 Januari 2009 pukul 19.00 Wita menuju Samarinda, Kalimantan Timur, kemudian kapal tersebut tenggelam di perairan Baturoro, Majene Sulawesi Barat pukul 03.00 Wita pada koordinat 3º LS - 118’55º BT dengan jumlah penumpang diperkirakan sebanyak 250 orang.

B. Kondisi Mutakhir

Sampai dengan hari Selasa 13 Januari pukul 19.00 Wita, berhasil ditemukan 2 orang meninggal, 35 orang selamat dan 213 masih dalam pencarian.

Menurut Kepala Pelabuhan Pare-Pare, Ibu Nurwahidah, kecelakaan tersebut bukan karena kapal tidak layak pakai lagi atau karena kelebihan penumpang. Diperkirakan kecelakaan tersebut akibat terjadinya gelombang laut yang tinggi.

C. Upaya penanganan

- Lantamal VI Makasar telah mengerahkan 5 unit kapal (4 unit KRI dan 1 unit kapal Laut) untuk pencarian korban.

- Menhub dan Tim SAR hari iniakan menyisisr peraiaran Baturoro Majene

mencari korban.

- BNPB telah mengadakan koordinasi dengan BASARNAS tentang

langkah-langkah yang telah dilakukan dan kemungkinan dukungan dari BNPB.

- BASARNAS telah membentuk tim penanganan yanng dikoordinir oleh

BASARDA setempat dan laporan perkembangan penangana akan diinfokan kepada BNPB.

(10)

kapal Taratai Prima II Majene.

Sumber : Lantamal VI Makasar ( Mayor Adang)

6. Banjir di Jakarta Utara dan Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta ¾ Jakarta Utara

Terjadi pada hari Selasa, 13 Januari 2009, pukul 10.00 WIB di (Kecamatan Penjaringan dan Kapuk Muara)

a. Banjir yang terjadi di Kelurahan penjaringan disebabkan akibat pasangnya air laut, daerah yang terlanda meliputi RW 05 – 10 dan 17 (RT 16,17,18). Dilaporkan kondisi air telah surut.

b. Banjir yang terjadi di Kelurahan Kapuk Muara disebabkan akibat curah hujan yang cukup tinggi dari malam hingga pagi hari, ketinggian air berkisar antara 20-30 cm.

Satlak PB setempat melakukan peninjauan ke lokasi banjir serta melakuakan pendataan.

¾ Jakarta Timur

Terjadi pada hari Selasa, 13 Januari 2009, akibat curah hujan yang cukup tinggi yang turun dari malam hingga pagi hari, melanda 3 kecamatan (Pulogadung, Cakung, Jatinegara).

- Di kecamatan Pulogadung banjir melanda 5 RT di RW 15, keluarahan Kayu

Putih, Ketinggian air berkisar antara 30-50cm.

- Di kecamatan Cakung banjir merendam jalan raya Bekasi, Kelaurahan Teratai dengan ketinggian 1 meter.

- Di Kecamatan Jatinegara banjir merendam 62 RT di 8 RW, Kelurahan Cipinang Besar Utara, dengan Ketinggian air berkisar antara 10-40 cm.

7. Bencana Banjir di Kab. Demak Provinsi Jawa Tengah.

A. Kejadian

Telah terjadi bencana banjir dan tanggul Cabean jebol di Ds. Kebonagung Kec. Tegowanu dan menggenangi 4 Desa )Sidosejo, Rejosari, Krangmalang dan Mrambang) Kec. Karangawen Kab. Demak. Banjir juga menggenangi 24 Ha sawah setinggi 1-1, 5 m. Pengungsi sekitar 2.000 jiwa.

B. Upaya penanganan

- Tim BPBD telah mendirikan dapur umu di dua tempat..

- BBWS Jratun menangani tanggul yang jebol.

- Tim BPBD turun e lokasi untuk membantu logistik dan pendataan.

Sumber : Satlak PB Kota Denpasar

Pengawas,

Ir. Fatchul Hadi, Dipl, HE

Jakarta, 14 Januari 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

a) Pembentukan produk hukum (peraturan perundang-undangan) yang “upto- date” terhadap pelaksanaan pembangunan dengan selalu mempertimbangan konservasi lingkungan hidup, yang

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan expost facto atau pengukuran setelah kejadian dengan uji signifikansi menggunakan uji t.Dari hasil penelitian

sebagai sumber rujukan dan pedoman utama sehingga manusia terhindar dari sifat dan perilaku yang tidak sesuai ajaran dan norma dalam Islam akibat perilaku

(2004), terdapat empat perspektif mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi individu memiliki gangguan kepribadian skizotipal, yaitu 1) Perspektif biologis,

Kesimpulan dari uji coba tersebut adalah warna yang dihasilkan dalam proses pengelantangandari konsentrasi ini adalah memunculkan warna krem keputih-putihan, memang tidak

• Admin : yaitu pihak dari dalam perusahaan yang bertugas menghapus, merubah dan memasukkan data-data admin, berita, keterangan tampil, posisi, jurusan, industri, layanan

Dalam hal ini berarti variabel independen yaitu kemampuan membaca Alqur’an mempengaruhi variabel dependen yaitu hasil belajar Mahasiswa sebesar 70.8 %, sedangkan sisanya sebesar

Laporan Gratifikasi yang telah diterima dan masih dalam proses penanganan laporan di UPGP atau UPG sebelum ditetapkannya Peraturan Gubernur ini, diselesaikan