PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN TERHADAP
KEINFORMATIFAN LABA AKUNTANSI DENGAN
KUALITAS AUDIT SEBAGAI PEMODERASI
(Studi Empiris Pada Perusahaan Non-Keuangan di BEI )SKRIPSI
OLEH :
MUHAMMAD AKBAR WISESA
NPM. C1C012049
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2016
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN TERHADAP
KEINFORMATIFAN LABA AKUNTANSI DENGAN
KUALITAS AUDIT SEBAGAI PEMODERASI
(Studi Empiris Pada Perusahaan Non-Keuangan di BEI )SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Bengkulu untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi
OLEH :
MUHAMMAD AKBAR WISESA
NPM. C1C012049
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2016
Skripsi oleh Muhammad Akbar Wisesa ini
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Bengkulu, 06 Juni 2016
Pembimbing,
Saiful, S.E., M.Si., Ph.D., Ak
NIP. 19700108 199702 1 001Mengetahui : Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. Fadli, S.E., M.Si., Ak. CA
NIP. 19730203 1998021 001Skripsi oleh Muhammad Akbar Wisesa
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada hari Senin, 06 Juni 2016
Bengkulu, 06 Juni 2016 Dewan Penguji :
Ketua, Anggota I,
Saiful, SE., M.Si., Ph.D., Ak Nikmah, SE., M.Si., Ak NIP. 19700108 199702 1 001 NIP. 19710611 199003 2 001
Anggota II, Anggota III,
Dr. Fadli, SE., M.Si., Ak. CA Darman Usman, SE., MM., CPA NIP. 19730203 199802 1 001 NIP. 19580207 199001 1 001
Mengetahui,
a.n Dekan Fakultas Ekonomi,
Wakil Dekan Bidang Akademik,
Dr. Willy Abdillah, SE., M.Sc. NIP. 19790729 200501 1 002
Motto
“Man Jadda Wa Jadda”
( Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil )
Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri
yang merubahnya ( Q.S AR- Rad : 11)
Khoiru an-nasi ahsanuhum khuluqan wa anfa’uhum linnas
( Sebaik-baik manusia itu adalah yang lebih baik budi pekertinya dan yang
lebih bermanfaat bagi manusia )
A person whoo never make a mistake never tried anything new
- AlbertEinstein
( Seseorang yang tak pernah membuat satu kesalahan, maka tak pernah
mencoba sesuatu yang baru )
Jangan malas, jangan berhenti untuk belajar, berani mencoba karena
suatu hasil tidaklah penting tanpa menjalani prosesnya
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Allah SWT yang selalu memberikan rahmat, berkah dan
hidayah-Nya kepada jalan yang benar dan diridhoi. Dan Nabi
Muhammad SAW sebagai rasul Allah yang menjadi pedoman umat
manusia.
Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai, Ayah dan Ibu
yang telah membesarkan aku dengan penuh kasih sayang dan
ketulusannya, yang selalu berdoa untuk keberhasilanku, semoga
apa yang telah kalian korbankan akan mendapatkan balasan surga
dari Allah. Amin.
Saudaraku ( Uwi, Miti dan Teska ) yang menjadi
penyemangat dalam hidupku, memberikan perhatian dan motivasi
untuk jangan pernah menyerah, Allah pasti memberikan yang
terbaik untuk kita semua.
Keluarga besarku, terima kasih telah menjadikan aku
sekarang ini. Keberhasilanku adalah wujud dari doa kalian.
Seluruh sahabatku dan Akunibkece 2012, terimakasih saran
dan kritiknya selama ini. Percayalah persahabatan ini akan kekal
dan abadi sepanjang masa.
Almamaterku tercinta Universitas Bengkulu, tempat aku
belajar dan menimba ilmu pengetahuan.
Special Thanks to
Subhanallah, puji dan syukur yang tak habis-habisnya selalu ku ucapkan dalam setiap sujud dan doaku yang tak bisa membalas semua nikmat dan karunia yang Kau berikan pada ku. Tak lupa juga shalawat dan salam bagi Nabi Besar Muhammad sallallahu 'alaihi wassalam yang telah menjadi teladan terbaik sepanjang zaman. Ya Allah ya Rabbi, izinkan aku memberi sedikit kebahagiaan dalam pembuatan skripsi ini pada orang-orang yang ku cintai dan aku sayangi:
• Kepada Allah SWT yang selalu berada disampingku, selalu memberikan ujian dan pertolongan agar aku bisa bertambah kuat, semangat, tegar dan taat kepadamu.
• Kepada kedua orang tua yang sangat kucintai dan kusayangi, Ayahku (Drs. Hendarmin) dan Ibu (Dra. Asnelli Aziz) terima kasih telah mengiringi setiap langkahku dengan doa-doa, pengorbanan, cinta, perhatian dan kasih sayang kalian, serta dukungan spiritual dan material yang telah diberikan selama ini. Semoga aku akan tetap menjadi anak yang berbakti kepada orang tua.
• Uniku Enne Puri Kencana, S.Pd., M.Pd., dan Damitri Cempaka Putri, S.E., serta Adikku tersayang Teska Riasani, terima kasih dukungan, motivasi, kasih sayang, perhatian, kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT berupa kenikmatan yang luar biasa besarnya.
• Ucapan terima kasih tak terhingga kepada dosen pembimbing skripsiku bapak Saiful, S.E., M.Si., Ph.D., Ak dalam meluangkan waktunya untuk membimbing dan membantu penyelesaian skripsi ini dengan baik.
• Terima kasih juga kepada bapak Dr. Fadli., S.E., M.Si., Ak, CA selaku ketua jurusan akuntansi dan selaku dewan penguji atas saran, nasehat, dan bimbingannya buat saya. Dan juga untuk dewan penguji lainnya kepada ibu Nikmah, S.E., M.Si., Ak, lalu bapak Darman Usman, S.E., MM., CPA yang telah banyak memberikan masukkan untuk skripsi yang saya tulis.
• Terima kasih kepada ibu Isma Coryanata, SE., M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan pengarahan serta bimbingan selama masa perkuliahan ini.
• Terima kasih untuk bapak Madani Hatta, S.E., M.Si., Ak., CA dan seluruh dosen di jurusan akuntansi yang telah membagikan ilmu dan pengalaman yang dimiliki selama saya menempuh kuliah di Universitas Bengkulu.
• Terima kasih untuk sahabat-sahabatku A.Karnoto, Ikbal Muik, Hendro, Arifatun, lalu Ari, Aldio, Lean, Andrian dan teman-teman AKUNIBKECE 2012 yang lain atas waktu, cerita, suka dan duka dalam mengisi hari-hariku agar tak mudah untuk menyerah sampai kapanpun.
• Terima kasih teman-teman KOPMA UNIB yang sudah memberikan inspirasi dan belajar berorganisasi sampai menyelesaikan skripsi ini. Bravo Koperasi !!
• Buat teman-teman jurusan akuntansi angkatan 2012 dan rekan perjuangan KKN Kelompok 171 Muara Dua (Agus, Edo, Weni, Reni, Nurul, Sherly, dan Dwi) terima kasih atas kenangan dan kerjasamanya selama melaksanakan kegiatan perkuliahan.
• Serta semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini secara langsung atau tidak langsung yang tidak dapat peneliti tulis satu persatu, terima kasih banyak untuk semuanya.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
Pengaruh Kepemilikan Manajemen Terhadap Keinformatifan Laba Akuntansi Dengan Kualitas Audit Sebagai Pemoderasi
yang diajukan untuk diuji pada tanggal 06 Juni 2016, adalah hasil karya saya sendiri.
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat secara keseluruhan atau sebagian tuliasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menujukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagia tulisan saya sendiri, dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau saya saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas dengan sengaja maka saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil dari pemikiran saya sendiri berarti gelar sarjana dan ijazah yang diberikan oleh universitas batal saya terima.
Bengkulu, 06 Juni 2016 Yang membuat pernyataan,
Muhammad Akbar Wisesa C1C012049
THE EFFECT OF MANAGEMENT OWNERSHIP TO THE INFORMATIVENESS OF ACCOUNTING EARNINGS, WITH THE
QUALITY OF AUDIT AS MODERATING
(
Study on non-financial companies listed at Indonesia Stock Exchange )By:
Muhammad Akbar Wisesa 1) Saiful, SE., M.Si., Ph.D., Ak 2)
ABSTRACT
This research aimed to determine the effect of management ownership to the informativeness of accounting earnings, with the quality of audit as moderating. The sample consisted of 110 firms (non-financial) listed at Indonesia Stock Exchange from 2012 - 2014 by using a purposive sampling method. The theory in this research is signalling theory. And proxy of the informativeness of accounting earnings is earnings response coefficient (ERC).
The results of this research showed the effect of management ownership didn’t negative to the informativeness of accounting earnings. Then, the quality of audit (dummy variable) found moderating the effect of management ownership to the informativeness of accounting earnings.
Keywords: Audit quality, management ownership, earnings response coefficient,
moderating variable
1) Student 2) Supervisor
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN TERHADAP
KEINFORMATIFAN LABA AKUNTANSI DENGAN
KUALITAS AUDIT SEBAGAI PEMODERASI
(
Studi Empiris Pada Perusahaan Non-Keuangan di BEI)Oleh
Muhammad Akbar Wisesa 1) Saiful, SE., M.Si., Ph.D., Ak 2)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajemen terhadap keinformatifan laba akuntansi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012 sampai 2014.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dan memperoleh 110 sampel perusahaan setiap tahunnya dan menjadi 330 observasi. Variabel Kepemilikan manajemen adalah persentase kepemilikan dewan komisaris dan direksi dalam perusahaan. Serta variabel keinformatifan laba akuntansi diukur dengan Earnings
Response Coefficient (ERC).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh negatif kepemilikan manajemen terhadap keinformatifan laba akuntansi. Kemudian kualitas audit yang diproksikan dengan variabel dummy (Big Four dan non-Big
Four) memoderasi pengaruh kepemilikan manajemen terhadap keinformatifan
laba akuntansi.
Kata kunci : Kualitas Audit, Kepemilikan Manajemen, Keinformatifan Laba
Akuntansi, Variabel Moderasi
1) Mahasiswa
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji dan syukur atas kehadirat ALLAH
SWT yang selalu ada dalam setiap langkahku atas karunia, berkah dan hidayah serta akal pikiran dan atas segala kemudahannya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat dalam skripsi ini yaitu: “Pengaruh Kepemilikan Manajemen Terhadap Keinformatifan Laba Akuntansi Dengan Kualitas Audit Sebagai Pemoderasi”.
Adapun maksud dari pembuatan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Bengkulu. Peneliti menyadari bahwa dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapat bantuan yang sangat besar dari berbagai pihak baik secara moral dan material, oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, puji syukur peneliti panjatkan atas kasih sayang, rahmat, kesehatan dan perlindungan-Nya.
2. Ayah dan Ibu, uni dan adikku tercinta, serta keluarga semua, terima kasih atas semua yang telah diberikan sampai dengan studi ini selesai.
3. Bapak Saiful, S.E., M.Si., Ph.D., Ak selaku dosen pembimbing skripsi yang selama ini telah membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Fadli., S.E., M.Si., Ak, CA selaku ketua jurusan akuntansi FEB UNIB dan juga selaku dewan penguji, lalu dewan penguji lain Ibu Nikmah, S.E., M.Si., Ak, juga selaku Sekretaris Jurusan S1 Akuntansi FEB UNIB lalu Bapak Darman Usman, S.E., MM., CPA yang telah banyak mengoreksi, memberikan saran, dan bimbingannya buat saya untuk perbaikan skripsi menjadi lebih baik.
5. Ibu Isma Coryanata, SE., M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak membantu dan membimbing peneliti dalam menjalankan proses belajar di Jurusan Akuntansi Universitas Bengkulu. 6. Bapak Dr. Ridwan Nurazi, SE., M.Sc., Ak., CA selaku Rektor Universitas
Bengkulu.
7. Bapak Prof. Lizar Alfansi, SE., MBA., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIB yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu telah memberikan ilmu dan pengetahuan selama kuliah sampai penulisan skripsi ini.
9. Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terima kasih banyak.
Akhir kata peneliti berharap, semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan walaupun masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi. Dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua,
Wassalammu’alaikum wr. wb
Bengkulu, 06 Juni 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
HALAMAN UCAPAN TERIMAKASIH ... vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... ix
ABSTRACT ... x
ABSTRAK ... xi
KATA PENGANTAR ... xii
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.1 Landasan Teori ... 8
2.1.1 Teori Signal ... 8
2.1.2 Keinformatifan Laba Akuntansi... 9
2.1.3 Kepemilikan Manajemen ... 10
2.1.4 Kualitas Audit ... 11
2.2 Penelitian Sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis ... 13
2.2.1 Penelitian Sebelumnya ... 13
2.2.2 Pengembangan Hipotesis ... 14
2.2.3 Kerangka Berfikir ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ... 18
3.1 Jenis Penelitian ... 18
3.2 Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 18
3.2.1 Variabel Dependen ... 18
3.2.2 Variabel Independen ... 21
3.2.3 Variabel Moderasi ... 22
3.3 Metode Pengambilan Sampel ... 22
3.4 Teknik dan Sumber Pengumpulan Data ... 23
3.5 Metode Analisis Data ... 24
3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 24
3.5.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 26
3.5.3 Uji Kesesuaian Model ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
4.1 Hasil Penelitian ... 30
4.1.1 Sampel Penelitian ... 30
4.1.2 Statistik Deskriptif ... 31
4.1.3 Pengujian Asumsi Klasik ... 34
4.1.3.1 Uji Normalitas Data ... 34
4.1.3.2 Uji Multikolinearitas ... 35
4.1.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 36
4.1.3.4 Uji Autokorelasi ... 37
4.1.4 Uji Koefisien Determinasi ... 38
4.1.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 38
4.1.5.1 Pengujian Hipotesis 1 ... 39
4.1.5.2 Pengujian Hipotesis 2... 40
4.2 Pembahasan Penelitian ... 41
4.2.1 Pengaruh Kepemilikan Manajemen Terhadap Keinformatifan Laba Akuntansi ... 41
4.2.2 Pengaruh Kepemilikan Manajemen Terhadap Keinformatifan Laba Dengan Kualitas Audit Sebagai Pemoderasi ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45
5.1 Kesimpulan ... 45
5.2 Implikasi Penelitian ... 46
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 46
5.4 Saran bagi penelitian selanjutnya ... 46
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 13
Tabel 4.1 Populasi dan Pemilihan Sampel Penelitian ... 30
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ... 31
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ... 34
Tabel 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 36
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 37
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis ... 39
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan perusahaan berisi informasi keuangan suatu perusahaan
yang dapat menggambarkan kinerja suatu perusahaan tersebut. Menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Tahun 2013 yang direvisi
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang
dikeluarkan perusahaan tentunya akan mendapat berbagai macam respon dari
pasar baik respon positif maupun respon negatif. Salah satunya adalah informasi
laba yang menjadi perhatian utama bagi para investor untuk berinvestasi.
Informasi laba adalah salah satu pengukur keberhasilan atau kegagalan
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya.
Menurut Nugraheni dan Supatmi (2008) dalam Ginting (2014), laba
mempunyai keinformatifan yang penting karena digunakan pihak manajemen
untuk menyampaikan informasi mengenai kinerja dan prospek perusahaan di
masa depan. Keinformatifan laba tersebut membuat para investor tidak hanya
melihat laporan keuangan perusahaan dengan berfokus pada laba perusahaan saja,
tetapi juga memperhatikan bagaimana komponen dan prosedur yang digunakan
perusahaan untuk menghasilkan informasi mengenai laba tersebut. Penelitian Lev
alternatif untuk mengukur keinformatifan laba. Rendahnya ERC menunjukkan
bahwa laba kurang informatif dan kurang relevan bagi investor dalam
pengambilan keputusan.
Ketika menjalankan aktivitas dan kinerja perusahaan, ada beberapa pihak
yang berperan menentukan kebijakan seperti para pihak manajemen dan
pemegang saham. Pihak manajemen adalah direksi dan komisaris sedangkan
pihak pemegang saham adalah pihak yang mempunyai saham di perusahaan
tersebut. Para pemegang saham tersebut memberikan tanggung jawab kepada
pihak manajemen untuk mengelola perusahaan yang mereka miliki. Maka dari itu
pihak manajemen selalu akan memberikan kinerja yang terbaik untuk pemegang
saham (Welim dan Rusiti, 2014).
Persentase tertentu kepemilikan saham oleh pihak manajemen cenderung
tidak sepenuhnya berpengaruh positif terhadap keinformatifan laba akuntansi.
Menurut Christiawan dan Tarigan (2007), kebijakan yang dihasilkan pihak
manajemen tentunya berbeda jika ia juga sebagai pemegang saham dalam
perusahaan atau yang dikenal sebagai kepemilikan manajemen . Maka ada besar
persentase kepemilikan tertentu yang tidak menutup kemungkinan dapat
berpengaruh negatif terhadap keinformatifan laba perusahaan dikarenakan pihak
manajemen selain sebagai pengelola juga sebagai pemilik yang sangat mungkin
untuk mengabaikan pemegang saham lain. Misalnya penelitian yang dilakukan
oleh Gul et al.(2002), Riswandi (2013) dan Kusumaningrum (2013).
Penelitian Gul et al.(2002) memberikan bukti bahwa hubungan positif
keinformatifan laba dengan kepemilikan manajemen lebih rendah untuk
manajemen berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. Kemudian
Kusumaningrum (2013) dalam Welim dan Rusiti (2014) menyatakan jika
kepemilikan saham oleh direksi semakin meningkat, maka keputusan yang
diambil oleh direksi akan lebih cenderung untuk menguntungkan dirinya. Hal ini
dikarenakan belum memisahkan pengelolaan perusahaan dengan kepemilikannya
dimana selain sebagai pengelola juga sebagai pemilik memudahkan manajemen
untuk melakukan berbagai cara agar tercapainya kepentingan pribadi dimana
cenderung entrench pada posisinya yang membuat keputusan tak bernilai. Dengan
begitu keinformatifan laba menjadi kurang handal dan kurang relevan dalam
pengambilan keputusan dan menimbulkan reaksi pasar yang negatif.
Menurut Watts dan Zimmerman (1986) menyatakan suatu pemeriksaan
laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat digunakan sebagai
pengawasan terhadap tindakan manajemen dalam melaporkan kinerja perusahaan.
Oleh karena itu, fungsi kualitas audit merupakan salah satu cara meminimalisir
kebijakan kepemilikan manajemen yang menyimpang untuk menjaga kualitas
laporan keuangan dan tentunya meningkatkan keinformatifan laba perusahaan.
Apalagi dalam negara yang memiliki sistem hukum yang lemah seperti Indonesia
terutama lemahnya proteksi terhadap investor dimana kurangnya kebijakan
pemerintah untuk membatasi perilaku pihak manajemen untuk berperilaku
oportunistik (Hung (2001) dalam Kartinah dan Yavida (2014), maka secara tidak
langsung kualitas audit akan semakin berperan dalam meningkatkan
keinformatifan laba yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan dalam
Pemeriksaaan laporan keuangan yang dilakukan KAP memiliki kualitas
yang berbeda-beda, audit yang berkualitas tinggi lebih efektif mengkoreksi
kesalahan yang material dalam laporan keuangan. Menurut DeAngelo (1981)
dalam Dahlan (2009) kualitas audit meningkat sesuai dengan ukuran KAP karena
KAP besar mempunyai kemampuan lebih untuk berspesialisasi dan berinovasi
melalui teknologi yang dimiliki. Pembentukan kualitas audit, terutama kualitas
audit yang berhubungan dengan Big Four menjadi proritas utama untuk
mengurangi masalah pengaruh negatif kepemilikan manajemen terhadap
keinformatifan laba.
Teoh dan Wong (1993) menyatakan bahwa ERC lebih tinggi untuk Big 6
karena audit berkualitas tinggi. Terdapat asumsi untuk Big 6 bahwa (a) sebuah
audit berkualitas tinggi merupakan pengalihan ke kualitas laba yang tinggi dan (b)
kualitas laba positif berkaitan dengan hubungan antara laba dilaporkan dan return
pasar. Dan menurut Aronmwan (2013) dalam menyatakan ukuran KAP besar
(Big Four) akan menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi. Maka ini
menunjukkan hubungan yang signifikan antara kualitas audit dengan kepemilikan
manajemen terhadap keinformatifan laba akuntansi dari sisi para investor.
Berdasarkan juga hasil penelitian Gul et al.(2002) menunjukkan
perusahaan Big 6 lebih konservatif dan dirasakan oleh pasar untuk memberikan
kualitas audit yang berkualitas tinggi dengan mengurangi efek penggunaan
informasi negatif yang muncul dari perusahaan dengan kepemilikan manajemen
yang rendah. Maka dari itu, studi Gul et al.(2002) menjadi panduan untuk
penelitian ini dalam hal keinformatifan laba akuntansi dimana kualitas audit
Penelitian ini menguji hubungan kualitas audit, kepemilikan manajemen
dan keinformatifan laba akuntansi dengan memproksikan ERC. Beberapa peneliti
telah mengukur dengan ERC antara lain, Teoh dan Wong (1993), Warfield et
al.(1998) serta Paramita dan Hidayanti (2013) . Perbedaan penelitian ini dengan
sebelumnya adalah tempat penelitian dan tahun penelitian yang digunakan.
Penelitian sebelumnya di Australia pada tahun 1992-1993 sedangkan penelitian
yang akan dilakukan oleh penulis, tempatnya di Indonesia dengan tahun penelitian
2012-2014.
Melihat dan mempertimbangkan dari uraian sebelumnya, penelitian ini
akan mengangkat judul penelitian adalah "Pengaruh Kepemilikan Manajemen
Terhadap Keinformatifan Laba dengan Kualitas Audit sebagai Pemoderasi".
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan, maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a) Apakah besarnya persentase kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap
keinformatifan laba pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2012-2014?
b) Apakah besarnya persentase kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap
keinformatifan laba dengan kualitas audit yang memoderasi pada perusahaan
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a) Memberikan bukti empiris tentang pengaruh besarnya persentase kepemilikan
manajemen terhadap keinfomatifan laba akuntansi dari perusahaan
non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014.
b) Memberikan bukti empiris tentang pengaruh besarnya persentase kepemilikan
manajemen terhadap keinformatifan laba akuntansi dengan kualitas audit yang
memoderasi dari perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2012-2014.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a) Bagi Perusahaan tentang pentingnya memilih kualitas auditor dan kepemilikan
manajemen untuk lebih meningkatkan keinformatifan laba perusahaan.
b) Bagi Investor dalam melakukan investasi di suatu perusahaan khususnya
pemahaman dan pertimbangan kualitas audit serta kepemilikan manajemen
untuk keinformatifan laba perusahaan.
c) Bagi Pengembang Ilmu, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan
masukan dan tambahan materi untuk pengembangan ilmu akuntansi khususnya
kualitas audit, kepemilikan manajemen dan keinformatifan laba akuntansi.
d) Bagi pembaca/masyarakat, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran
mengenai kualitas audit, kepemilikan manajemen dan keinformatifan laba
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian ini adalah keinformatifan laba akuntansi yang
diproksikan dengan ERC sedangkan kualitas audit menggunakan variabel dummy
yang berhubungan dengan Big Four dan non-Big Four serta kepemilikan
manajemen dilihat dari besarnya persentase kepemilikan dalam perusahaan.
Periode yang diamati dalam penelitian ini adalah untuk 3 tahun periode akuntansi,
yaitu tahun 2012, 2013 dan 2014 dengan sampel perusahaan non-keuangan yang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal
Astika (2011) dalam Saputra (2013) menyebutkan teori pensinyalan
(signaling theory) menjelaskan bahwa manajemen suatu entitas melaporkan
informasi-informasi perusahaan secara sukarela kepada pasar modal walaupun
tidak ada ketentuan yang berlaku. Teori ini juga membahas bagaimana
seharusnya sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan manajemen (agent)
disampaikan kepada pemilik (principal). Pihak manajemen selalu berusaha untuk
mengungkapkan setiap informasi yang menurut pertimbangannya sangat diminati
oleh investor dan pemegang saham lainnya khususnya bila informasi tersebut
merupakan berita baik. Manajemen juga berminat menyampaikan informasi yang
dapat meningkatkan kredibilitasnya dan kesuksesan perusahaan meskipun
informasi tersebut tidak diwajibkan.
Menurut Wolk et al. (2000) dalam Agustiningsih (2009) mengemukakan
bahwa sinyal-sinyal yang dapat diberikan oleh perusahaan salah satunya
berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya mengurangi ketidakpastian
mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang. Pada waktu informasi
diumumkan oleh pihak manajemen, pelaku pasar terlebih dahulu menganalisis
keinformatifan laba tersebut sebagai sinyal baik atau buruk maka dari pemberian
sinyal itu, menimbulkan reaksi pasar yang dicerminkan dalam harga saham yang
informasi laba yang relevan dan informatif yang digunakan oleh para investor
untuk memperkirakan earnings power, menilai performance manajemen,
memprediksi laba masa depan, dan menilai resiko kredit (SFAC No.1).
2.1.2 Keinformatifan Laba Akuntansi
Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang
bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan
laba yang representatif dalam jangka panjang, meramalkan laba, menaksir resiko
dalam berinvestasi, memprediksi arus kas masa depan serta memiliki pengaruh
besar bagi penggunanya dalam pengambilan keputusan. Suatu keinformatifan laba
membantu pihak lain melakukan penaksiran atas earning power perusahaan
dimasa yang akan datang. Menurut Suwardjono (2005) dalam Ichsan dan Taqwa
(2013), salah satu cara untuk mengukur mengetahui keinformatifan laba adalah
dengan mengukur reaksi pasar modal terhadap pengumuman laba akuntansi
perusahaan yang dilakukan oleh pihak manajemen.
Kuatnya reaksi pasar terhadap keinformatifan laba yang tercermin dari
tingginya earnings response coefficient (ERC), menunjukkan laba yang
dilaporkan berkualitas, relevan dan sangat informatif. ERC adalah ukuran besaran
abnormal return suatu saham sebagai respon terhadap komponen laba abnormal
yang dilaporkan oleh perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut (Scott,
2003). Menurut Collins et al.(1984) dalam Paramita (2013) tinggi rendahnya ERC
sangat ditentukan kekuatan responsif yang tercermin dari keinformatifan
(good/badnews) yang terkandung dalam laba tersebut. ERC merupakan salah satu
Menurut Cho dan Jung (1991) pengertian ERC adalah sebagai efek setiap dolar
unexpected earnings terhadap return saham, dan biasanya diukur dengan koefisien
dalam regresi abnormal returns saham dan unexpected earning ".
2.1.3 Kepemilikan Manajemen
Kepemilikan manajemen terhadap perusahaan atau yang biasa dikenal
dengan istilah Insider Ownership ini didefinisikan sebagai persentase suara
yang berkaitan dengan saham dan opsi yang dimiliki oleh manajer dan
direksi suatu perusahaan (Mathiesen, 2004). Kepemilikan manajemen ditandai
dengan adanya kepemilikan saham perusahaan oleh pihak manajemen yang ikut
berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Apalagi jika kepemilikan yang
dimiliki oleh pihak manajemen sebagai pemegang saham pengendali maka hak
kontrol yang dimiliki akan mengurangi keinformatifan laba perusahaan (Fan dan
Wong, 2002 dalam Hakim, 2014). Karena pada kasus seperti ini perusahaan yang
sahamnya juga dimiliki oleh pihak manajemen cenderung tidak transparan dalam
mengungkapkan informasi (Huafang dan Jianguo,2007).
Kepemilikan saham oleh pihak manajemen menandakan manajemen
tersebut selain sebagai pengelola juga sebagai pemegang saham.. Kebijakan yang
dihasilkan pihak manajemen tentunya berbeda jika ia juga sebagai pemegang
saham dalam perusahaan atau yang dikenal sebagai kepemilikan manajemen
(Christiawan dan Tarigan, 2007). Persentase tertentu kepemilikan saham oleh
pihak manajemen cenderung tidak sepenuhnya berpengaruh positif terhadap
keinformatifan laba akuntansi. Ada besar persentase kepemilikan tertentu yang
pihak manajemen selain sebagai pengelola juga sebagai pemilik yang sangat
mungkin untuk mengabaikan pemegang saham lain. Misalnya penelitian yang
dilakukan oleh Gul et al.(2002), Riswandi (2013) dan Kusumaningrum (2013).
Selain membuat laporan keuangan perusahaan, pihak manajemen juga
mempunyai hak sebagai pemilik dalam membuat kebijakan perusahaan.
Sulistiono (2010) dalam Welim dan Rusiti (2014) menyatakan manajemen akan
mengambil kebijakan yang paling menguntungkannya baik sebagai manajemen
dan pemegang saham atau harus mengorbankan salah satu kedudukannya tersebut
sehingga keinformatifan laba perusahaa dapat diragukan.
2.1.4 Kualitas Audit
Menurut DeAngelo (1981) dalam Hardiningsih (2010) menyatakan bahwa
kualitas audit (audit quality) merupakan suatu kemungkinan (joint probability)
dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada
dalam sistem akuntansi para kliennya. Kualitas audit sangat penting karena
kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat
dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan.
Auditor eksternal yang berasal dari Kantor Akuntan Publik dapat
menjadi mekanisme pengendalian terhadap manajemen agar manajemen
menyajikan informasi keuangan secara relevan dan andal. Peran ini dapat dicapai
jika auditor KAP memberikan jasa audit yang berkualitas. Menurut DeAngelo
(1981) dalam Riyatno (2007) menyatakan bahwa kualitas audit secara langsung
akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan
dengan perusahaan audit yang kecil.
Berdasarkan juga penelitian menurut DeAngelo (1981) dalam Dahlan
(2009) kualitas audit meningkat sesuai dengan ukuran KAP karena KAP besar
mempunyai kemampuan lebih untuk berspesialisasi dan berinovasi melalui
teknologi yang dimiliki artinya semakin besar ukuran KAP maka semakin tinggi
kredibilitas angka akuntansi yang dilaporkan, dengan demikian semakin
meningkatkan tingkat keinformatifan laba di dalam laporan keuangan. Karena
perusahaan audit yang besar jika tidak memberikan kualitas audit yang tinggi
akan kehilangan reputasinya, dan jika terjadi maka dia akan mengalami
kerugian yang lebih besar dengan kehilangan klien (De Angelo,1981) dalam
Hardiningsih (2010).
Berbagai penelitian tentang kualitas audit banyak dilakukan, antara lain
Gul et al.(2002), mereka meneliti pengaruh kualitas audit dan kepemilikan
manajemen terhadap keinformatifan laba di negara Australia. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kualitas audit dapat mengurangi insentif kepemilikan untuk
akuntansi berbasis kontrak dan mengurangi manajemen laba. Selain itu penelitian
Ginting (2014) yang meneliti pengaruh kualitas audit dan prediktibilitas laba
terhadap ERC. Hasilnya adalah kualitas audit dan prediktibilitas laba berpengaruh
positif terhadap ERC. Serta penelitian Dewi (2014) yang membuktikan bahwa
2.2 Penelitian Sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis 2.2.1 Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang berkaitan terlihat seperti pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No .
Nama Peneliti dan Tahun Penelitian
Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Gul et al. (2002) Kualitas Audit, Kepemilikan
Manajemen, dan
Keinformatifan Laba
- Hubungan positif antara Keinformatifan laba dan kepemilikan manajemen signifikan lebih rendah untuk perusahaan Big 6
2. Sari, Ria N., dkk (2010) Pengaruh Struktur Kepemilikan, KualitasAudit dan Ukuran Perusahaan terhadap Transparansi Informasi - Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap
tingkat transparansi
informasi.
- Kualitas Audit yang diproksikan dengan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap transparansi informasi.
3. Wibowo, A.S dan Bandi (2013)
Apakah Kualitas Audit Berpengaruh Terhadap Kualitas Laba Dalam Masa Krisis Ekonomi Global?"
- Kualitas Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba
4. Riswandi, Pedi (2013)
Pengaruh Kepemilikan manajerial, proporsi komisaris independen terhadap kualitas laba
- Kepemilikan manajerial
berpengaruh negatif
terhadap kualitas laba
5. Ginting, Eka K.P (2014) Pengaruh Kualitas Audit dan Prediktabilitas Laba Terhadap ERC
- Kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap ERC
6. Dewi, F.K dan Khairunisa (2014)
Ukuran KAP, Struktur Modal, Ukuran
Perusahaan dan Market to book ratio terhadap ERC
- Secara simultan ukuran KAP mempengaruhi ERC
7. Hakim, M. Ibnu (2014) Pengaruh struktur kepemilikan terkonsentrasi dan karakteristik komite audit terhadap tingkat keinformatifan Laba - Struktur kepemilikan berpengaruh negatif terhadap tingkat keinformatifan laba 2.2.2 Pengembangan Hipotesis
Pada Teori Sinyal dijelaskan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh
pihak manajemen akan memberikan sinyal kepada pihak pengguna informasi
laporan keuangan tersebut seperti para investor dan kreditor. Tentunya, sinyal
yang berupa informasi dari pihak manajemen akan menimbulkan reaksi pasar dan
mempengaruhi nilai harga saham perusahaan misalnya informasi laba. Pasar akan
bereaksi positif jika informasi laba berupa sinyal-sinyal tersebut terpercaya,
relevan dan andal dalam pengambilan keputusan.
Keinformatifan laba pada hakekatnya menjadi perhatian utama dalam
menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen dan membantu pemilik
atau pihak pengguna informasi lain melakukan penaksiran atas earning power
perusahaan dimasa yang akan datang. Menurut Kusumaningrum (2013) dalam
Welim dan Rusiti (2014) menyatakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh
pihak manajemen atau biasa disebut kepemilikan manajemen, jika kepemilikan
akan lebih cenderung untuk menguntungkan dirinya sendiri. Karena kebijakan
yang dihasilkan pihak manajemen tentunya berbeda jika ia juga sebagai pemegang
saham dalam perusahaan (Christiawan dan Tarigan, 2007). Maka keinformatifan
laba menjadi kurang relevan dan kurang andal dalam unsur pengambilan
keputusan sehingga dapat merugikan para pengguna informasi lain yang
mengakibatkan reaksi pasar negatif dengan turunnya harga saham perusahaan
tersebut. Dengan begitu, besarnya persentase kepemilikan manajemen tertentu
dalam perusahaan dapat berpengaruh negatif terhadap keinformatifan laba.
H1 : Kepemilikan Manajemen berpengaruh negatif terhadap tingkat keinformatifan laba.
Para investor dan pengguna informasi keuangan yang lain sangat senang
jika perusahaan melaporkan laba yang tinggi karena mereka akan mendapatkan
dividen dari setiap saham yang dimilikinya. Dibalik informasi laba tersebut
terdapat peran KAP dimana auditornya yang memberikan opini terhadap laporan
keuangan perusahaan apakah terdapat kesalahan material atau tidak. Dengan
adanya pengauditan maka kesalahan yang terdapat didalam laporan keuangan bisa
dikurangi. Oleh karena itu, kualitas audit merupakan masalah utama yang harus
mendapat perhatian khusus. Audit yang berkualitas akan berdampak pada
peningkatan kepercayaan pengguna laporan keuangan bahwa laporan keuangan
yang dihasilkan merupakan laporan keuangan yang berkualitas, sehingga dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh investor.
Menurut DeAngelo (1981) dalam Ebrahim (2001) dalam Riyatno (2007)
dari perusahaan audit artinya semakin besar ukuran KAP maka semakin
berkualitas auditor dan semakin tinggi kredibilitas angka akuntansi yang
dilaporkan karena mempertahankan reputasi, tanggung jawab dan kecakapan
profesionalnya. Dengan begitu, kualitas audit KAP Big Four yang lebih tinggi
meningkatkan kepercayaan dalam laporan keuangan tetap terjaga serta dapat
membatasi perilaku manajemen yang menyimpang dan meningkatkan
keinformatifan laba didalam laporan keuangan. Sedangkan KAP non-Big Four
masih memiliki ketergantungan ekonomi dengan para kliennya (DeFond dan
Subranyaman, 1998 dalam Kartinah dan Yuavida Nurim, 2014) sehingga belum
memiliki kecakapan profesional dan integritas yang sebanding dengan KAP Big
Four. Berdasarkan argumen tersebut, dapat ditetapkan hipotesis sebagai berikut:
H2: Kualitas audit memoderasi pengaruh kepemilikan manajemen terhadap keinformatifan laba akuntansi.
2.2.3 Kerangka Berfikir
Melihat dari hipotesis yang sudah dirumuskan sebelumnya, maka dapat
digambarkan suatu kerangka penelitian yang diilustrasikan pada Gambar 2.1
berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Gambar 2.1 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, peneliti menguji
pengaruh kepemilikan manajemen sebagai variabel independen terhadap
keinformatifan laba akuntansi sebagai variabel dependen dengan kualitas audit
(audit quality) sebagai variabel moderasi.
KUALITAS AUDIT ( Variabel Moderasi ) Kepemilikan Manajemen ( Variabel Independen ) Keinformatifan Laba Akuntansi (Variabel Dependen)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif disebut juga penelitian dengan metode positivisik yang digunakan
untuk meneliti populasi/sampel tertentu dengan analisis data bersifat kuantitatif
yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini
merupakan penelitian cross section dan time-series analysis dimana penelitian
yang menggunakan beberapa objek penelitian membandingkan laporan keuangan
perusahaan dari satu periode dengan periode lainnya. Data dalam penelitian ini
adalah data sekunder yaitu teknik pengumpulan data yang dapat digunakan
adalah teknik pengumpulan data dari basis data (Hartono 2004).
3.2 Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen
yaitu keinformatifan laba akuntansi yang diukur dengan Earnings Response
Coefficient (ERC) dan variabel independen yaitu kepemilikan manajemen serta
variabel moderasinya adalah kualitas audit.
3.2.1 Variabel Dependen
Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah keinformatifan
laba akuntansi. Keinformatifan laba akuntansi diproksikan dengan Earnings
Response Coeeficient (ERC). ERC merupakan ukuran besaran return abnormal
earnings). Berikut ini operasionalisasi komponen atau unsur yang diperlukan
untuk menghitung variabel ERC tersebut:
1). Laba (Earnings) adalah laba per lembar saham (EPS) yang diperoleh
suatu perusahaan pada tahun tertentu, dalam penelitian ini yang digunakan
adalah angka EPS tahun 2012 dan 2014.
EPS = Laba bersih setelah bunga dan pajak
Jumlah saham beredar
2). Laba kejutan (unexpected earnings ) adalah perbedaan antara laba per
lembar saham pada periode penelitian dan laba per lembar saham pada
periode sebelumnya. Laba kejutan dihitung dengan menggunakan rumus:
UEi,t = ( EPSi,t - EPSi,t-1) EPSi,t-1
Dimana :
UE = Laba kejutan perusahaan i pada periode t
EPSi,t = Laba per lembar saham perusahaan i pada periode t
EPSi,t - 1 = Laba per lembar saham perusahaan i pada periode t-1
t = hari terjadinya peristiwa
3). Return abnormal (abnormal return), menggunakan Market Adjusted
Return Model adalah perbedaan antara return ekspetasi dengan return
ARi,t = Ri,t - Rm,t
Dimana :
ARi,t = Return abnormal saham i pada periode t
Ri,t = Return aktual saham i pada periode t
Rm,t = Return pasar pada periode t
Penduga yang terbaik untuk mengestimasi return saham adalah
indeks harga pasar pada saat itu dengan demikian return abnormal adalah
return yang melebihi return pasar. (Schweitzer,1989) dalam Riyatno
(2007). Sedangkan return pasar diwakili dengan IHSG dihitung secara
harian dengan rumus:
Rm = ( IHSGt - IHSGt-1 ) IHSGt-1
Dimana:
Rm = Return pasar
IHSG t = Indeks harga saham gabungan pada hari t
IHSGt - 1 = Indeks harga saham gabungan pada hari t-1
Sedangkan Return sesungguhnya dengan rumus :
Rit = Pt - Pt-1 Pt-1
Dimana :
Rit = Return saham i pada periode t
Pt = Closing price pada periode t
Pt-1 = Closing price pada periode t-1
4. Return abnormal kumulatif (cummulative abnormal return= CAR) adalah
akumulasi return abnormal, dari t-3 sampai dengan t+3.
CARi,t =
Σ
ARi,t5. Model regresi untuk Earnings Response Coefficient (ERC) adalah sebagai
berikut :
CARi,t = α + βUEi,t + ε
Dari rumus diatas yang diregresikan, akan menghasilkan nilai ERC
yaitu nilai β unexpected earnings. Itu dikarenakan koefisien karena
respon terhadap laba kejutannya.
3.2.2 Variabel Independen
Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah kepemilikan
manajemen. Kepemilikan Manajemen (Insider Ownership) merupakan
kepemilikan saham oleh pihak manajemen dalam suatu perusahaan seperti
kepemilikan dewan komisaris dan direksi. Kepemilikan manajemen dihitung
membagi jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dengan total saham
beredar dalam suatu periode dikali dengan 100%.
3.2.3 Variabel Moderasi
Pada penelitian ini yang menjadi variabel moderasi adalah kualitas audit.
Kualitas audit (audit quality) menggunakan variabel dummy, yakni variabel
yang berukuran kategori dengan memberi kode 0 (nol) untuk kelompok yang
termasuk dalam kategori yaitu kantor akuntan publik non -Big Four dan
memberi kode 1 (satu) untuk kelompok yang termasuk dalam kategori yaitu
kantor akuntan publik Big Four (KPMG, Delloite, PWC dan Ernst and Young).
Literatur penelitian menunjukkan bahwa kantor akuntan publik yang
termasuk Big Four sangat kecil kemungkinannya untuk mengizinkan adanya
penyebab kesalahan dan meningkatkan keinformatifan laporan keuangan
akuntansi dibandingkan dengan kantor audit yang non-Big Four. Oleh karena itu,
pengawasan yang dilakukan oleh kantor akuntan publik Big Four lebih ketat dan
konservatif dibandingkan kantor akuntan yang bukan Big Four.
3.3 Metode Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahan sektor
non-keuangan yang terdaftar di BEI untuk tahun 2012-2014. Pemilihan sampel
dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk
mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang di
tentukan. yaitu:
1. Perusahaan-perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI untuk tahun 2012
sampai 2014.
2. Menerbitkan laporan tahunan (annual report) lengkap dan telah diaudit oleh
3. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian.
4. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata
uang rupiah.
5. Perusahaan yang periode akuntansinya berakhir pada bulan desember.
6. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama pengamatan karena angka laba
negatif menjadi tidak bermakna (Wahyudi, 2006).
3.4 Teknik dan Sumber Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi tidak langsung
yaitu teknik dokumenter data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah laporan tahunan perusahaan untuk periode 2012-2014 pada
perusahaan-perusahaan di sektor non-keuangan yang terdaftar di BEI yang telah diaudit oleh
kantor akuntan publik untuk periode pengamatan, informasi keuangan lainnya
seperti harga saham penutupan (closing price), informasi laba, dll. Informasi
tersebut bisa diperoleh dari IDX, finance.yahoo.com, www.sahamok.com dan
Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Selanjutnya data yang diperoleh
dilakukan evalusi dengan cara cross sectional approach dan time-series analysis.
Cross Sectional Approach yaitu suatu cara mengevaluasi dengan jalan
membandingkan dengan perusahaan lain, sedangkan cara timeseries analysis
melakukan evaluasi dengan jalan membandingkan laporan keuangan perusahaan
dari satu periode dengan periode lainnya.
3.5 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan regresi sebagai alat analisis data, sehingga
sebelumnya akan dilakukan pengujian asumsi klasik.
3.5.1 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah
data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Pengujian normalitas data
dilakukan dengan menggunakan One Sample Kormogorov-Smirnov Test, dengan
melihat tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas
adalah dengan melihat probabilitas asymp.sig (2-tailed) > 0.05 maka data
mempunyai distribusi normal dan sebaliknya jika probabilitas asymp.sig (2 tailed)
< 0.05 maka data mempunyai distribusi yang tidak normal (Ghozali, 2013).
Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
linear yang sempurna diantara variabel-variabel independen. Akibat dari adanya
multikolinearitas ini adalah koefisien regresinya tidak tertentu atau kesalahan
standarnya tidak terhingga. Apabila terdapat korelasi yang tinggi sesama variabel
bebas tersebut, maka salah satu diantaranya dieliminasi (dikeluarkan) dari model
dilihat dengan VIF (variance inflation factor) bila nilai VIF kurang dari 10 dan
nilai tolerance diatas 0,10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas dan begitu
pula sebaliknya (Ghozali, 2013). Ada beberapa alternatif cara jika terkena
masalah multikolinearitas adalah dengan mengganti atau mengeluarkan variabel
yang mempunyai korelasi yang tinggi.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2013). Model regresi yang baik tidak terjadi heterokedastisitas. Salah
satu cara untuk mendeteksinya dapat dilakukan dengan uji Glejser.
Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel independen (Ghozali,2013). Ada tidaknya heterokedastisitas dapat
diketahui dengan α = 5%. Jika variabel independen tidak signifikan (sig > 0,05)
secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan
yang lain pada model regresi. Metode yang digunakan adalah metode Lagrange
Multiplier (LM Test) yang lebih tepat dibandingkan metode Durbin-Watson
dikarenakan sampel penelitian diatas 100 observasi (Ghozali,2013). Metode ini
menggunakan model autoregressive dimana pada hasil regresi untuk koefisien
parameter residual bial signifikansinya <0,05 hal ini berarti terdapat masalah
adanya autokorelasi. Pengujian menggunakan SPSS 16.
3.5.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tujuan dari uji koefisien determinasi (R2) ini adalah untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Koefisien determinasi (R²) memperlihatkan proporsi yang diterangkan oleh
variabel independen dalam model terhadap variabel dependen, sisanya dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model, formulasi model yang
keliru dan kesalahan eksperimen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0-1. Nilai yang semakin
mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Koefisien determinasi
bias terhadap jumlah variabel independen dalam model regresi, sehingga banyak
peneliti menganjurkan menggunakan adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana
model regresi terbaik (Ghozali, 2013).
3.5.3 Uji Kesesuaian Model (Uji F)
Uji kesesuaian model digunakan untuk mengetahui kesesuaian atau
kecocokan dari model yang telah terbentuk. Uji kesesuaian model pada penelitian
ini dapat dilihat dari uji F pada tabel anova. Penilaian yang dilakukan adalah jika
nilai signifikan < 5% maka model yang dibuat diterima. Atau jika nilai
3.5.4 Pengujian Hipotesis 3.5.4.1 Uji Hipotesis ( Uji t)
Tujuan hipotesis ini adalah untuk menguji pengaruh secara parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan variabel lain adalah konstan. Kriteria penerimaan hipotesis adalah jika signifikannya pada tabel coefficient lebih kecil (< 0,05), maka H0
ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh secara parsial masing-masing variabel variabel independen terhadap variabel dependen. Jika signifikannya ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ini berarti bahwa tidak
ada pengaruh secara parsial masing-masing variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2013).
Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut:
H0: Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
Ha: Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
3.5.4.2 Pengujian Hipotesis 1
Persamaan untuk menguji hipotesis 1 dalam penelitian ini sebagai berikut:
CARit = α + β1UE+ β2KMit * UE + ε
Ket:
CAR = Cummulative Abnormal Return
UE = Unexpected Earnings
KM = Kepemilikan Manajemen
ε,i dan t = Error term, company dan respectively
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan formula sebagai
berikut untuk menguji arah koefisien β (uji arah):
H01 : β1 > 0 Kepemilikan manajemen tidak berpengaruh negatif terhadap keinformatifan laba akuntansi
Ha1 : β1 < 0 Kepemilikan manajemen berpengaruh negatif terhadap keinformatifan laba akuntansi
Selanjutnya, kriteria pengujian signifikansi yang digunakan adalah dengan
melihat nilai signifikansi koefisien regresi β1 memiliki p-value < 5% maka
berpengaruh signifikan. Apabila Ha1 diterima dan signifikan maka kepemilikan
manajemen berpengaruh negatif terhadap keinformatifan laba akuntansi. Tetapi
jika Ha1 diterima dan tidak signifikan maka kepemilikan manajemen tidak
berpengaruh terhadap keinformatifan laba akuntansi.
3.5.4.3 Pengujian Hipotesis 2
Pengujian hipotesis 2 untuk menguji interaksi variabel moderasi akan
digunakan model analisis uji residual dimana fokus dari uji ini ketidakcocokkan
(lack of fit) yang dihasilkan dari deviasi hubungan linear antar variabel
independen. Lack of fit ditunjukkan oleh nilai residual didalam regresi.
Dengan persamaan regresi sebagai berikut:
AUDITit * UEit = α + β1UEit + β2KMit *UEit + ε ... ( 1 ) | ε | = α + CARit + z ... ( 2 )
Ket:
AUDITit = Kualitas audit ( moderasi )
CARit = Cummulative Abnormal Return
KMit = Kepemilikan Manajemen
UEit = Unexpected Earnings
ε,i dan t = Error term, company dan respectively
α = Intercept of the model
Langkah-langkahnya adalah dengan meregresikan antara laba kejutan dan
kepemilikan manajemen terhadap kualitas audit dan dihitung nilai residualnya.
Kemudian nilai residual diambil nilai absolutnya untuk diregresikan antara
Cummulative Abnormal Return (CAR) terhadap absolut residual. Jika koefisien
parameternya ternyata negatif dan signifikan maka dikatakan terjadi moderasi dan
hipotesis diterima. Model uji residual ini bebas dari multikolinearitas karena
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan non-keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 sampai 2014. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode purposive
sampling. Adapun secara rinci pemilihan sampel berdasarkan kriteria tersebut
disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Populasi dan Pemilihan Sampel Penelitian
No .
Perusahaan Sampel Penelitian Jumlah
Perusahaan
Persentase
1. Perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
422 100
2. Perusahaan yang baru listed selama periode 2012-2014 dan periode akuntansinya tidak berakhir pada bulan desember
(64) (15,17)
3. Perusahaan non-keuangan yang tidak menyediakan informasi yang berhubungan dengan variabel penelitian.
(101) (23,93)
4. Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata uang rupiah
(69) (16,35)
5. Laporan keuangan perusahaan yang memiliki laba negative
(78) (18,48)
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian untuk dijadikan sampel penelitian
110 26,07
Jumlah observasi ( 110 x 3 ) 330
4.1.2 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan
gambaran/deskriptif data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai
maksimum dan standar deviasi. Statistik deskriptif setiap variabel yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu laba kejutan atau Unexpected Earnings (UE) dan
Cummulative Abnormal Return (CAR) sebagai variabel regresi ERC serta variabel
independen kepemilikan manajemen (KM) dan variabel moderasi kualitas audit
(AUDIT). Deskriptif statistik penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation CAR 330 -0,168 0,436 0,0077 0,0621 UE 330 -0,973 2,661 1,2141 1,48351 KM 330 0,000 81,075 3,1658 9,0674 AUDIT 330 0,000 1,000 0,4515 0,4983
Sumber : Data sekunder diolah tahun 2016 dengan SPSS 16
Tabel 4.2 menunjukkan statistik deskriptif dari 110 sampel perusahaan
selama 3 tahun pengamatan, sehingga jumlah observasi sebanyak 330 observasi.
Deskriptif statistik variabel regresi Earnings Response Coefficient (ERC) yaitu
variabel Cummulative Abnormal Return (CAR) merupakan akumulasi dari
perbedaan return ekspetasi dengan return pasarnya yang dapat disebut juga
sebagai reaksi investor dari tahun sebelumnya. Nilai maximum CAR sebesar
0,436 dan terendah sebesar -0,168 serta nilai rata-rata sebesar 0,0077 dengan
standar deviasi 0,0621. Untuk detailnya, pada tahun 2012 yang merupakan reaksi
investor untuk laporan tahunan 2011, Perusahaan Siantar Top Tbk paling
2012 sebesar 0,4365. Sedangkan perusahaan yang mendapatkan respon pasar
negatif tertinggi adalah PT Holcim Indonesia Tbk sebesar -0,1683. Pada tahun
2013, perusahaan yang mendapatkan nilai CAR tertinggi adalah PT Beton Jaya
Manunggal Tbk sebesar 0,1979 sedangkan nilai CAR terendah adalah Jakarta
International Hotels & Development Tbk sebesar -0,0592. Pada tahun 2014, PT
Jakarta International Hotels & Development mengalami peningkatan drastis dari
reaksi para investor karena mendapatkan nilai CAR tertinggi yaitu 0,1412
sedangkan yang terendah adalah PT Smart Tbk sebesar -0,0764.
Nilai rata-rata CAR dalam regresi tersebut juga menunjukkan nilai positif
walaupun hanya sedikit sebesar 0,0077. CAR positif menunjukkan adanya
kecenderungan kenaikan harga saham yang terjadi di setiap perusahaan.
Kemudian perbandingan nilai standar deviasi dengan nilai rata-rata CAR untuk
keseluruhan model menunjukkan nilai standar deviasi yang lebih tinggi dari nilai
rata-rata CAR, hal ini menujukkan bahwa perusahaan yang menjadi sampel
memiliki data CAR yang bervariasi.
Variabel Unexpected Earnings yaitu perbedaan antara laba per lembar
saham pada periode penelitian dengan laba pada periode sebelumnya atau yang
dikenal dengan laba kejutan. Nilai maximum Unexpected Return (UE) sebesar
2,661 dan nilai minimum sebesar -0,973 serta nilai rata-rata sebesar 1,2141
dengan standar deviasi sebesar 1,48351. Detailnya, pada tahun 2012 nilai UE
tertinggi ada pada PT Tanah Laut Tbk sebesar 266,056 sedangkan nilai terendah
pada PT Modern Internasional Tbk. Pada tahun 2013, Perushaan Jakarta
International Hotels & Development Tbk memperoleh nilai UE tertinggi sebesar
pada tahun 2014, nilai UE tertinggi adalah PT Plaza Indonesia Reality Tbk
sebesar 7,753 sedangkan PT Jakarta International Hotels & Development
mengalami penurunan UE sangat drastis dari tahun sebelumnya menjadi 0,973.
Pada Tabel 4.2 tersebut nilai rata-rata Unexpected return (UE) yang akan
dianalisis dengan regresi tersebut menunjukkan nilai positif. Hal ini bisa
disimpulkan bahwa terdapat kecenderungan mengalami kenaikan nilai return yang
terjadi di setiap perusahaan. Kemudian perbandingan nilai standar deviasi yang
lebih besar dari nilai rata-rata UE untuk keseluruhan model menunjukkan bahwa
adanya data yang bervariasi dari sampel penelitian.
Variabel kepemilikan manajemen yaitu kepemilikan saham yang dimiliki
oleh pihak manajemen perusahaan. Berdasarkan deskriptif statistik mempunyai
nilai maksimum sebesar 81,075 dan nilai minimum sebesar 0,000 serta rata-rata
nilai sebesar 3,1658 dengan nilai standar deviasi 9,0674. Detailnya, pada tahun
2012, PT Tanah Laut Tbk memiliki persentase kepemilikan manajemen tertinggi
sebesar 81%, pada tahun 2013 dan tahun 2014 persentase kepemilikan manajemen
tertinggi masih pada PT Tanah Laut sebesar 61%. Dari seluruh sampel, rata-rata
perusahaan hanya memiliki 3,1% kepemilikan pihak manajemen. Kemudian
perbandingan nilai standar deviasi yang lebih besar dengan nilai rata-rata
kepemilikan manajemen untuk keseluruhan model menunjukkan perusahaan yang
menjadi sampel memiliki besarnya kepemilikan manajemen yang bervariasi.
Sedangkan variabel kualitas audit (AUDIT) sebagai variabel moderasi
merupakan kantor akuntan yang mengaudit perusahaan pada periode penelitian
menggunakan variabel dummy yaitu Big Four (1) dan non-Big Four (0). Dengan