I
RPI2-JM
I Kabupaten Halmahera Tengah I
ASPEK KELEMBAGAAN
KABUPATEN HALMAHERA
TENGAH
12.1 KONDISI KELEMBAGAAN
Sebagai bagian dari upaya memaksimalkan pelaksanaan RPIJM Kabupaten Halmahera
Tengah, maka di perlukan inventalisir lembaga pemerintah yang memiliki keterkaitan
secara langsung dalam rangka pelaksanaan RPIJM, diantaranya; Bappeda,Dinas PU,
Kantor Penanaman Modal Dalam Daerah, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah,
Bagian Ekonomi dan Pemangunan dan PDAM. Hal ini dimaksud agar dapat terjadi
hubungan koordinasi yang kuintinyu dalam mengawal dan mengendalikan pembangunan
infrastruktur.
Untuk mewujudkan pelaksanaan RPIJM Kabupaten Halmahera Tengah maka tentunya di
butuhkan adanya kerjasama yang harmonis dalam lingkup internal (kabupaten) yang
dapat dituangkan dalam bentuk kerjasama dan komunikasi antar instansi sesuai dengan
kewenangan masing-masing. Hal tersebut dilakukan guna tidak terjadi tupang tindih
kewenangan atau terjadi penyerobotan kewenangan oleh instansi tertentu.
Hasil indentifikasi kelengkapan kelembagaan yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan
RPI2-JM Kabupaten Halmahera Tengah dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD);
2. Dinas Pekerjaan Umum;
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda);
4. Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Sekertariat Daerah);
5. PDAM Kabupaten Halmahera Tengah.
I
RPI2-JM
I Kabupaten Halmahera Tengah I
Tabel 10.1. Komposisi pegawai dalam unit kerja Bidang CK
Unit
Kerja Golongan Jenis Kelamin
Latar Belakang
Pendidikan Jabatan Fungsional
1 2 3 4 5
Dinas PU Gol I/II : 15 Orang Pria : 29 Orang < SMA : ... Orang Jafung TBP : ... Orang
Gol III : 21 Orang Wanita : 9 Orang SMA : 18 Orang Jafung TPL : ... Orang
Gol IV : 2 Orang D3 : 2 Orang dst.
S1 : 15 Orang S2/S3 : 5 Orang
Bappeda Gol I/II : 7 Orang Pria : 8 Orang < SMA : 0 Orang Jafung TBP : 0 Orang Gol III : 22 Orang Wanita : 25 Orang SMA : 7 Orang Jafung TPL : 0 Orang
Gol IV : 4 Orang D3 : 0 Orang dst.
S1 : 18 Orang
S2/S3 : 8 Orang
12.2 TATA LAKSANA BIDANG CIPTA KARYA
A. Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD)
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang
pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
Daerah ;
2. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD ;
3. Penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD ;
4. Pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah ;
5. Pelaksanaan fungsi bendahara umum daerah ;
6. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan dan pengelolaan
keuangan daerah ;
7. Penyusunan laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD ;
8. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
I
RPI2-JM
I Kabupaten Halmahera Tengah I
1. Kepala Dinas ;
2. Sekretariat ;
3. Bidang Pendataan dan Penetapan Pendapatan ;
4. Bidang Penagihan ;
5. Bidang Keuangan ;
6. Bidang Akuntansi ;
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas ;
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
B. Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum adalah unsur pelaksana otonomi daerah, yang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada pasal
4, Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pekerjaan Umum ;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pekerjaan
Umum ;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pekerjaan Umum ;
4. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya
C. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan
daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah ;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
perencanaan pembangunan daerah ;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;
4. Pelaksanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi dibidang perencanaan
pembangunan ;
5. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
I
RPI2-JM
I Kabupaten Halmahera Tengah I
12.3 RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
12.3.1 Rencana Pengembangan Keorganisasian
Rencana Pengembangan Keorganisasian yaitu :
1. Pengembangan Kualitas dan Kuantitas organisasi bidang Cipta Karya.
2. Pengembangan kapasitas organisasi mengacu pada kebijakan nasional dan kebijakan otonomi daerah,
3. Konsistensi pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur baik sebagai tupoksi maupun penyelenggara,
4. Pengembangan kapasitas bersifat multi-dimensional, mencakup beberapa kerangka waktu yakni jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek, 5. Pengembangan kapasitas menyangkut “multiple stakeholders”,
6. Pengembangan kapasitas harus bersifat “demand driven”, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/luar, tetapi harus datang dari stakeholdernya sendiri, 7. Meningkatkan fasilitas pendukung kantor dan operasional lapangan.
8. Restrukturisasi BUMD dalam pelayanan umum infrastruktur yang berkaitan dengan pelaksanaan Pekerjaan Umum guna meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah.
12.3.2 Rencana Pengembangan Tata Laksana
Rencana Pengembangan Tata Laksana yaitu :
1. Menempatkan peranan masyarakat, swasta, LSM, dan akademisi secara proposional sesuai dengan potensi, kompetensi, dan atraktif minatnya dan tidak hanya dijadikan sebagai pelengkap.
2. Meningkatkan peran serta, investasi swasta dan masyarakat dengan menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan transparan dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur wilayah khususnya di bidang Cipta Karya,
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas operasional tata laksana penyelenggaraan infrasturktur,
4. Mengedepankan kepentingan umum sesuai dengan standar pelayanan minimum
12.3.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia yaitu :
1. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas SDM dalam meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis serta pembinaannya ditiap bidang dan sub- bidang Pekerjaan Umum.
I
RPI2-JM
I Kabupaten Halmahera Tengah I
4. Menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan dalam rangka penyusunan standart kompetensi SDM.
5. Pengembangan sistem informasi, kegiatan sosialisasi dan penyuluhan, evaluasi dan kajian peraturanperaturan bidang Pekerjaan Umum.
Tabel.10.2. Matriks Kebutuhan Sumber daya manusia
I
RPI2-JM
I Kabupaten Halmahera Tengah I
Tabel 10.3 Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
Aspek Kelembagaan
Startegi
Rencana Aksi
Organisasi
Pengembangan Kualitas dan Kuantitas organisasibidang Cipta Karya.
Penerimaan pegawai yang kompotensi sesuai bidang dengan tingkat pendidikan minimal strata
Pengembangan kapasitas organisasi mengacu pada kebijakan nasional dan kebijakan otonomi daerah,
Melakukan sinkronisasi baik dalam kebijakan,
peraturan, penataan ruang, maupun
pembangunan infrastruktur dengan
pemerintah pusat
Konsistensi pemerintah daerah dalam
pembangunan infrastruktur baik sebagai tupoksi maupun penyelenggara,
Melaksanakan pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan sesuai dengan rencana dan program pembangunan 5 tahunan (janga panjang, menengah, pendek) Pengembangan kapasitas bersifat multi-
dimensional, mencakup beberapa kerangka waktu yakni jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek
Pembangunan berkesinambungan dan konsisten baik dalam skala priorotas maupun skala kota atau pedesaan
Pengembangan kapasitas menyangkut “multiple stakeholders”,
Pembangunan yang dilaksanakan melibatkan SKPD terkait, masyarakat, swasta, dan lembaga lain dalam proses perencanaan, pengawasan dan pembangunan
Pengembangan kapasitas harus bersifat “demand driven”, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/luar, tetapi harus datang dari stakeholdernya sendiri,
Pembangunan dan pengembangan
infrastruktur dilakukan bersumber dari bawah atau masyarakat sebagai pelaku
Meningkatkan fasilitas pendukung kantor dan operasional lapangan.
I
RPI2-JM
I Kabupaten Halmahera Tengah I
Aspek Kelembagaan
Startegi
Rencana Aksi
pembangunan infrastruktur Restrukturisasi BUMD dalam pelayanan umum
infrastruktur yang berkaitan dengan pelaksanaan Pekerjaan Umum guna meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah.
Subdisidi silang atau sharing pendanaan
pembangunan kualitas dan kuantitas
infrastruktur
Tata Laksana
Menempatkan peranan masyarakat, swasta, LSM,dan akademisi secara proposional sesuai dengan potensi, kompetensi, dan atraktif minatnya dan tidak hanya dijadikan sebagai pelengkap.
Perlibatan stakeholder dimulai sejak proses pengusulan program sampai pada tingkat pemanfaatan infrastruktur
Meningkatkan peran serta, investasi swasta dan masyarakat dengan menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan transparan dalam
penyelenggaraan pembangunan infrastruktur
wilayah khususnya di bidang Cipta Karya,
Masyarakat dapat ikut dalam perencanaan,
pendanaan dan pembangunan secara
swadaya,
Meningkatkan kualitas dan kuantitas operasional tata laksana penyelenggaraan infrasturktur,
Pembebanan tugas dan fungsi baik instansi maupun orang yang membidangi sesuai dengan kompetensi dan keahlian
Mengedepankan kepentingan umum sesuai dengan standar pelayanan minimum
Melakukan pelayanan dan pengembangan infrastruktur yang memiliki azas manfaat dan berkelanjutan
Sumber Daya Manusia
Meningkatkan profesionalisme dan kualitas SDMdalam meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis serta pembinaannya ditiap bidang dan sub- bidang Pekerjaan Umum.
Membuat Standar Operasinal Prosedur (SOP) sesuai bidang dan kompetensi professional serta tupoksinya.
Mendorong dan memfasilitasi pendidikan profesi untuk Sumber Daya Manusia (SDM) baik melalui seminar, maupun pelatihan ditiap sektor Pekerjaan
I
RPI2-JM
I Kabupaten Halmahera Tengah I
Aspek Kelembagaan
Startegi
Rencana Aksi
Umum.
Meningkatkan kuantitas SDM di Bidang Pekerjaan Umum yang berkualitas melalui penerimaan PNS.
Penerimaan pegawai dengan kualifikasi dan persyaratan berupa sertifikat pelatihan yang nanti dibidangi.
Menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan dalam rangka penyusunan standart kompetensi SDM.
Melakukan studi-studi akademik terkait
perencanaan dan pengendalian
pembangunan infrastruktur Pengembangan sistem informasi, kegiatan
sosialisasi dan penyuluhan, evaluasi dan kajian peraturan-peraturan bidang Cipta Karya.