PERAN MAMAK TERHADAP PENDIDIKAN KEMENAKAN (Studi kasus: Kemenakan dari Anak “Janda” di Kampung Rumah Nan
Ampek Nagari Punggasan Timur Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan)
Oleh:
Muslim.1,Adiyalmon S,Ag, M.Pd.2, Rinel Fitlayeni, M.A.3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
Muslim, ( 09070061). Role Of Mamak To Education Of Kemenakan Case Child Widow in Kampung House of Nan Ampek Nagari Punggasan Timur District Of Linggo Gist;Sari of Baganti Kabupaten Pesisir Selatan, Skripsi. Prodi Education Of Sociology of STKIP PGRI West Sumatra, Field, 2014.
This research of background overshadow by existence of problems of widow mother in continuing education of its childs in College. In this case, how role of mamak to education of him. Target of research for the mendeskripsikan of Role Of Mamak To Education of Him it from Child Widow in Kampung House of Nan Ampek Kenagarian Punggasan East District Of Linggo Gist Sari of Baganti Kabupaten of Peseisir Selatan. Theory the used is functional structural according to Robert K Merton. Type Research the used is qualitative with descriptive type. Informan in this research is mamak, widow and kemenakan with informan grand total 18 people. Election of informan at this research of technique mengunakan of purposive sampling. Data type the used is primary data and data of sekunder. Technique data collecting done in a few way of: ( 1) observation ( observation non-partcipant). ( 2) circumstantial interview. ( 3) documentation ( survey book). Unit analyse data is group. Technique analyse data the used is model analyse data of interaktif ( interaktif model analisiys of) Miles and of Huberman, including: ( 1) data discount. ( 2) presentation of data ( displayed by data). ( 3) withdrawal of conclusion ( verification). Result of this research can be concluded: ( 1). Mamak still share to defray to education of him it given aid in the form of materil in form of goods and money if money start from hundreds of thousand until millions of rupiah, while in form of goods is Leptop and of Printer IP canon 1880. In its meaning still really menjalan as duty and account its reply, like the saying of aphorism of adat,"anak hold in lap me of kemenakan guided by kampung urang of dipatenggangkan". That still found hitherto among mamak in Kampung House of Nan Ampek, ( 2). Mamak also assisting Moralely in the form of motivation, tuition and attention which is things in character develop;build so that him earn finishing education him better.
Keyword: role of mamak. education, kemenakan, widow.1
Muslim1.Mahasiswa stkip pgri sumbar. Adiyalmon S,Ag,M.Pd2.pembimbing 1 Rinel Fitlayeni M.A3.Pembimbing 2
PENDAHULUAN
Hampir seluruh negara
menempatkan pendidikan sebagai
sesuatu yang paling utama dalam konteks pembangunan bangsa dan
negara. Begitu juga Indonesia
menempatkan pendidikan sebagai
sesuatu yang paling penting dalam rangka pembangunan bangsa. Maka ini dapat kita lihat secara seksama dari isi pembukaan UUD 1945 alinea IV yang
menegaskan bahwa Indonesia
mempunyai salah satu tujuan
pendidikan bangsa Indonesia adalah
untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Pendidikan anak biasanya
dilakukan oleh kedua orang tua karena orang tua sangat menjadi faktor
penunjang terhadap pendidikanya,
pegaruh kedua orang tua baik ayah maupun ibu itu jadi utama. Apabila salah satu tidak ada lagi maka hal
tersebut berpengaruh bagi anak.
Ketiadaan salah satu orang tua dapat diakibatkan oleh perceraian, kematian.
Akibatnya mereka mengalami
berbagai kesulitan, antara lain dalam hal ekonomi, maupun pendidikan khususnya bagi anaknya yang di perguruan tinggi salah satunya yang
mengalami kesulitan ini sangat
dirasakan janda (jando) sebagai orang tua tunggal yang harus berperan sebagai ayah sekaligus ibu untuk bisa
menafkahi dan memberikan
pendidikan formal pada anaknya. Di Minangkabau mamak pada dasarnya yang ikut bertanggung jawab terhadap pendidikan kemenakannya, hubungan mamak dalam Minangkabau digambarkan dalam pepatah: “Kaluak paku kacang balimbiang, buahnyo lenggang-lenggangkan, di baok urang ka saruaso, anak dipangku kemenakan
dibimbiang urang kampuang
dipatenggangkan”. Dari pepatah
tersebut terlihat seorang mamak
mempunyai kewajiban terhadap anak dan kemenakannya salah satunya bidang pendidikan formal. Masyarakat Minangkabau dikenal dengan sistem matrilineal yaitu garis keturunan ditarik dari garis keturunan ibu dan
hak memiliki diberikan kepada
perempuan, walaupun demikian hak kontrol tetap berada di tangan laki-laki yaitu mamak (Samin dkk, 1996:4).
Di Minangkabau menempatkan laki-laki sebagai pemimpin. Alokasi kekuasaan yang berlaku mengharuskan laki-laki mempunyai tanggung jawab yang sagat besar untuk menjaga dan melindungi serta membantu janda dalam hal pendidikan formal anaknya, semua saudara perempuannya dan semua anak dari saudara-saudara perempuannya
(http://nofello.blogspot.com. diakses 18 Oktober 2013). Artinya, anak akan mendapat perlindungan yang kuat dari
mamaknya. Kedudukan sebagai
kemenakan memberikan hak
kepadanya untuk dipelihara serta
dibantu dalam pendidikan oleh
mamaknya. Dalam kondisi yang
demikian, di Minangkabau anak tidak akan terlantar meskipun orang tuanya bercerai.
Begitu juga di Kampung
Rumah Nan Ampek, di sini juga ditemukan orang tua yang bercerai dengan berbagai faktor penyebab seperti meninggal, selingkuh, di
penjara, dan penyakit mental
semuanya telah bercerai secara hukum dan agama. Di Kampung Rumah Nan Ampek Nagari Punggasan Timur banyaknya janda yang menjalankan tugas serta tanggung jawab tanpa suami. Di Kampung Rumah Nan
Ampek Nagari Punggasan Timur ada 317 Kepala Keluarga (KK). Ada 36 orang yang berstatus janda, disebabkan karena perceraian dan kematian suaminnya.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di Kampung Rumah Nan Ampek Nagari Punggasan Timur
Kecamatan Linggo Sari Baganti
Kabupaten Pesisir Selatan, ditemukan ada 36 orang yang berstatus janda
(jando), dan 26 orang janda
mempunyai anak yang masih duduk di bangku pendidikan SD sampai ke Perguruan Tinggi memiliki 48 orang anak. Peran mamak sangat dituntut
terutama dalam pendidikan
kemenakannya dan mengontrol
kemenakannya serta tindak-tanduk
yang dilakukannya agar
kemenakannya tidak melanggar nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
Berdasarkan latar belakang
tersebut maka peneliti merumuskan penelitian ini dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu : Bagaimana peran
mamak terhadap pendidikan
kemenakannya dari anak janda di Kampung Rumah Nan Ampek Nagari Punggasan Timur Kecamatan Linggo
Sari Baganti Kabupaten Pesisir
Selatan?
Tujuan penelitian ini adalah:
Mendeskripsikan peran mamak
terhadap pendidikan kemenakan kasus anak janda di Kampung Rumah Nan Ampek Nagari Punggasan Timur
Kecamatan Linggo Sari Baganti
Kabupaten Pesisir Selatan. Manfaat Penelitian a. Secara Akademis
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti lainnya untuk
meneliti masalah Peran Mamak
terhadap Pendidikan Kemenakan dari perspektif yang berbeda.
b. Secara Teoritis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti dan sebagai kajian ilmiah khususnya bidang studi sosiologi keluarga dalam melihat Peran Mamak terhadap Pendidikan Kemenakan yaitu dari Anak Janda di Kampung Rumah Nan Ampek Nagari Punggasan Timur Kecamatan Linggo
Sari Baganti Kabupaten Pesisir
Selatan.
METODE
Pendekatan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kualitatif ini karena peneliti bisa melihat, dan mengamati secara langsung prilaku dari informan, sehingga data yang
diperoleh lebih akurat mengenai
bagaimana peran saudara laki-laki
kandung dalam membantu janda
membesarkan dan mendidik anaknya. Tipe penelitian yang digunakan deskripif, yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati bertujuan untuk menyumbangkan pengetahuan secara mendalam. Tipe penelitian deskriptif ini untuk menggambarkan keadaan
yang terjadi melalui data yang
didapatkan, tipe penelian ini
merupakan pencarian fakta dengan interpestasi yang tepat (Moleong, 2010:7).
Informannya dalam penelitian ini yaitu : Informan dalam penelitian ini antara lain Janda 6 orang, Mamak 5 orang, dan Kemenakan 6 orang (anak
janda). Kriteria informan dalam
penelitian ini adalah:
1. Janda (jando) yang mempunyai
anak masih duduk dibangku
pendidikan khususnya perguruan tinggi.
3. Anak janda yang duduk dibangku pendidikan khususnya Perguruan Tinggi
Pengumpulan data dilakukan
melalui 3metode yaitu : 1.Observasi
Pengamatan yang sering disebut
dengan teknik observasi adalah
merupakan pengamatan secara
langsung dengan cara menulis apa yang terjangkau oleh panca indra.
Apabila hendak meneliti prilaku
seseorang, peneliti dapat mencatat
apa-apa yang terjangkau oleh
penglihatannya. Contohnya apabila ingin meneliti benda bersejarah dari
segi umur dan pembuatannya,
pertama-tama peneliti harus
mengamati untuk mencari ciri cirinya dan mengambil bagian benda itu untuk diteliti di labor (Nasution, 1996:59). 2.Wawancara
Wawancara atau yang sering
disebut dengan interview adalah
interaksi dengan informan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan cara tanya jawab untuk menanyakan sesuatu yang jawabannya yang dianggap sebagai data penelitian (Soehartono, 2002:67).
3.Dokumentasi
Book survey atau study
dokumentasi adalah suatu cara
pengumpulan data dengan membaca
teks (Arikunto, 2002:135),
dokumentasi berasal dari kata
dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Barang-barang tertulis arsip-arsip.
Teknik analisis data Model Analisis Interaktif (Interaktif Model of
analisys), (Huberman, 1992:222)
seperti berikut ini: 1. Pengumpulan data.
2. Reduksi data. 3. Penyajian data.
4. Penarikan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN
A. Peran Mamak terhadap Pendidikan Kemenakan.
Bantuan yang diberikan oleh mamaknya ada yang berupa:
1. Bantuan Moril atau Non Materil Bantuan moril berupa jasa atau pikiran yang selalu tertuang untuk kemenakan seperti uraian berikut ini:
a. Mengontrol pendidikan kemenakan Dorongan atau motivasi dari seorang mamak sangat berpengaruh sekali terhadap pendidikan anak janda atau kemenakan tersebut, kemudian
juga membantu mengontrol atau
mengawasi segala tindak tanduk apa yang dilakukan kemenakan, agar kemenakannya tidak keluar dari segala aturan-aturan yang berlaku di tempat tinggalnya itu sangat dibutuhkannya guna untuk menunjang pendidikannya, agar tetap semangat dan tidak mudah menyerah dan putus asa dalam
menghadapi keadaan hidup,
kebanyakan orang yang gigihlah yang banyak menancapai keberhasilan yang diinginkannya.
b. Memberikan sumbangan pemikiran atau solusi dari masalah dalam
pendidikan yang dialami
kemenakan
Antara mamak dan kemenakan
tidak pernah terpisah dalam
kelembagaan mamak di dalam
kepemimpinannya mamak mengayomi dan memberi nasehat, sumbangan
pemikiran di dalam masalah
pendidikan yang dialami kemenakan, hubungan mamak dengan kemenakan
disimbolkan baringin di tangah
tempat berlindung kemenakan dan meminta nasehat atau arahan dan lindungan dikerimbunan dedaunannya
dari kepanasan dan kehujanan,
batangnya tempat bersandar
kemenakan dalam suasana nyaman berlindung.
c. Memberi motivasi untuk
menyelesaikan pendidikan
kemenakan
Mamak bertugas memberi
pencerahan dan memotivasi kepada kemenakan untuk berbudi baik baso katuju artinya mamak mengajarkan hal yang positif kepada kemenakan seperti menghormati orang yang lebih tua dan jauh dari segala keburukan dan berperan menjadi parik paga di dalam Nagari, memberikan kebaikan pada Nagari, mengerti dan sadar hukum adat di Nagari.
2. Bantuan Materil
Bantuan Materil berupa barang atau uang yang diberikan oleh mamak
berguna untuk memperlancar
pendidikan kemenakannya dari anak janda tersebut agar tidak terputus di tengah jalan pendidikannya, serta juga dapat meringankan beban tanggung jawab orang tua tunggalnya yaitu janda, karena bagi seorang janda suatu
hal tang tidak mudah untuk
menyelesaikan pendidikan anaknya disebabkan ia harus menyelesaikan dua tugas sekaligus selain sebagai seorang ayah ia juga sebagai seorang ibu dalam keluarganya, sehingga
mamak lebih berperan aktif
membantunya.
a. Bantuan berupa uang
Bantuan berupa uang yang
diberikan oleh mamaknya untuk
membantu kemenakannya di
Perguruan Tinggi. Pendidikan diyakini mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia sehingga dapat menciptakan
manusia produktif yang mampu
memajukan bangsanya, pendidikan
dalam arti luas di dalamnya
terkandung pengertian mendidik,
membimbing, mengajar dan melatih dalam keseluruhan proses pendidikan
di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok di dalam pendidikan. Untuk mencapai pendidikan yang lebih baik maka harus tuntutan materil sangat
tinggi pula sehingga di sini
kemenakan sangat mengharapkan
bantuan dari mamaknya
b. Bantuan berupa sarana belajar
Bantuan yang berbentuk
barang juga di berikan oleh mamaknya
KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan diatas
maka peran mamak terhadap
pendidikan kemenakan dapat diambil kesimpulan yaitu:
a. Berbentuk Moril, mamak masih
aktif mengontrol pendidikan
kemenakan, memberikan
sumbangan pemikiran atau solusi dari masalah dalam pendidikan yang dialami kemenakan, dan mamak masih memberi motivasi untuk menyelesaikan pendidikan kepada kemenakannya. Itu masih
ditemukan sampai sekarang
dikalangan mamak di Kampung Rumah Nan Ampek.
b. Berbentuk Materil, mamak
membantu secara materil seperti uang belanja dan uang semesternya mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah, serta bantuan barang berupa sarana belajar seperti Leptop
dan Printer untuk menunjang pendidikan kemenakannya.
DAFTAR PUSTAKA Buku:
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Sebagai Penelitian Praktek: Rineka Cipta.
Miles dan Huberman. 1992. Metode-Penelitian, diakses September 2012.
Moleong, Lexy J. 2010 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasution. 1996. Metode Research.
Bandung: Jemars.
Samin, dkk. 1996. Hubungan Mamak Dalam Minanagkabau. Jakarta: Rineka Cipta.
Internet:
(http://nofello. blogspot.com. Diakses tanggal 18 oktober 2013.