• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI

ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04

KECAMATAN BANYUBIRU

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

WULAN DEWI KURNIAWATI

NIM 11509037

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH

TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)
(3)

PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI

ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04

KECAMATAN BANYUBIRU

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

WULAN DEWI KURNIAWATI

NIM 11509037

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH

TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama : Wulan Dewi Kurniawati

NIM : 11509037 Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul :PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 14 Maret 2014 Pembimbing

(5)

SKRIPSI

PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DISUSUN OLEH

WULAN DEWI KURNIAWATI NIM:11509037

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 20 September 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh

gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.

Sekretaris Penguji : Peni Susapti, M.Si. Penguji I : Rasimin, M.Pd. Penguji II : Jaka Siswanta, M.Pd. Penguji III : Dr. Winarno, M.Pd.

Salatiga, 20 September 2014 Ketua STAIN Salatiga

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Wulan Dewi Kurniawati Nim : 11509037

Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 14 Maret 2014 Yang menyatakan,

Wulan Dewi Kurniawati

(7)

MOTTO

“Modal utama untuk keberhasilan adalah kerja keras yang diiringi

doa”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

 Ayahanda dan Ibunda tercinta yang tak henti-hentinya mendoakan dan mendidik anak-anaknya dalam mencurahkan kasih sayang.

 Keluarga besarku yang selalu mensuport dan memotivasi

 Kekasih tercinta yang selalu memberikan dukungan

 Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

 SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang yang telah membantu penelitian penulis dalam rangka penyelesaian skripsi ini

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) pendidikan guru madrasah ibtidaiyah pada Jurusan Tarbiyah di STAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyakkekurangan.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Suwardi, M.Pd. selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

3. Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(9)

dan memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan bimbingan selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepala sekolah SDN Banyubiru 04 beserta guru dan karyawan, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di SDN Banyubiru 04.

7. Ayahanda, Ibunda tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.

Teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan proses skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, mudah-mudahan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih perlu penyempurnaan baik dari isi maupun metodologi. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini.

(10)

ABSTRAK

Kurniawati, Wulan Dewi. 2014. Pengaruh Kondisi Ekonomi dan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Bapak Pembimbing: Dr. Winarno, M.Pd.

Kata Kunci : Kondisi ekonomi, motivasi orang tua, dan prestasi belajar.

Penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kondisi ekonomi dan motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasi, subjek penelitian sebanyak 30 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk memperoleh data kondisi ekonomi dan motivasi orang tua, data prestasi belajar diperoleh melalui dokumen nilai rapor ulangan semester satu.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh bahwa: (1) Kondisi ekonomi orang tua siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 tergolong tinggi 46,66% sebanyak 7 responden. (2) Motivasi orang tua siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 tergolong rendah 40% sebanyak 6 responden. (3) Prestasi beajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 tergolong rendah 53,33% sebanyak 8 responden. Terdapat pengaruh positif sehingga ada korelasi antara kondisi ekonomi dan motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan: (a) Korelasi X1 dengan X2 diperoleh hasil angka

0,680>0,514. (b) Korelasi X1 dengan Y diperoleh hasil angka

0,767>0,514. (c) Korelasi X2 dengan Y diperoleh hasil angka

0,687>0,514. (d) Nilai koefisien korelasi ganda dengan hasil angka 0,798 selanjutnya diuji signifikannya dengan

t

tabel diperoleh hasil angka

4,769>1,753.

(11)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO dan PERSEMBAHAN ... vii

(12)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

3. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 37

4. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar ... 38

D. Pengaruh Kondisi Ekonomi dan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar ... ... 39

8. Keadaan Lingkungan SDN Banyubiru 04 ... 46

(13)

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Deskriptif (tiap-tiap variabel) ... 55 B. Pengujian Hipotesis ... 60 C.Pembahasan ... 69

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan ... 71 B. Saran ... 73

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru dan Karyawan SDN Banyubiru 04 ... 44

Tabel 2 Data Siswa SDN Banyubiru 04 ... 45

Tabel 3 Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 04 ... 47

Tabel 4 Hasil Angket Kondisi Ekonomi ... 48

Tabel 5 Kategori Hasil Angket Kondisi Ekonomi ... 50

Tabel 6 Hasil Angket Motivasi Orang Tua ... 50

Tabel 7 Kategori Hasil Angket Motivasi Orang Tua ... 52

Tabel 8 Data Nilai Ulangan Tengah Semester ... 52

Tabel 9 Kategori Nilai Ulangan Tengah Semester ... 54

Tabel 10 Distribusi Frekuensi Prosentase Kondisi Ekonomi ... 57

Tabel 11 Distribusi Frekuensi Prosentase Motivasi Orang Tua ... 58

Tabel 12 Distribusi Frekuensi Prosentase Ulangan Tengah Semester ... 60

Tabel 13 Koefisien Korelasi Kondisi Ekonomi dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 61

Tabel 14 Ringkasan Statistik X1 dan X2 ... 62

Tabel 15 Ringkasan Statistik X1 dan Y ... 64

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 2 Surat Tugas Pembimbing

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting. Pendidikan tidak hanya berlangsung di bangku sekolah, namun bisa di keluaraga, pendidikan dimasyarakat. Hal ini menunjukan bahwa proses pendidikan terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Pendidikan mempunyai tujuan yang sangat mulia yaitu membentuk manusia seutuhnya, mencapai kedewasaan bagi peserta didik. Pendidikan itu diartikan sebagai seluruh daya upaya manusia untuk mengembangkan kemampuan, sikap mental, akal budi yang bernilai positif sehingga dia dapat hidup dimasyarakat dan mencapai kesejahteraan.(Lilik Sriyanti, 2003 :1).

(17)

cenderung memberikan banyak pilihan kepada orang tua untuk mengarahkan anak untuk dapat menikmati pendidikan daripada pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sehingga anak lebih terdorong dan bersemangat dalam proses pendidikan mereka. Tentunya semakin tinggi tingkat ekonomi orang tua, maka semakin tinggi pula motivasi anak sehingga akan lebih maksimal hasil yang dicapai.

(18)

Untuk dapat terlaksananya suatu kegiatan, pertama-tama harus ada dorongan untuk melaksanakan kegiatan itu. Dengan kata lain, untuk dapat melakukan sesuatu harus ada motivasi. Begitu juga keadaannya dalam proses belajar atau pendidikan. Peserta didik harus mempunyai motivasi untuk mengikuti kegiatan belajar atau pendidikan yang sedang berlangsung. Apabila mempunyai motivasi kuat, peserta didik akan menunjukkan minatnya, aktivitasnya, dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan belajar atau pendidikan yang sedang dilaksanakan. Mengingat pentingnya peranan motivasi dalam kehidupan seseorang dan khususnya dalam dunia pendidikan, maka sudah seharusnya semua pendidik memperhatikan semua hal yang dapat mengembangkan motivasi yang baik untuk peserta didiknya. Orang tua dan guru dapat mengatur dan menyediakan situasi-situasi yang dapat membangkitkan persaingan secara sehat dengan menimbulkan rasa puas terhadap prestasi yang telah dicapai, membiasakan mereka mendiskusikan suatu pendapat atau cita-cita dan memupuk motivasi yang baik dan memperihatkan pada mereka bahwa tercapainya suatu tujuan atau tidak sangat tergantung pada motivasi apa yang mendorong untuk mencapai maksud atau tujuan tersebut (Hamzah, 2007:127-128).

(19)

sehingga akan menghasilkan prestasi yang baik dan bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Berdasarkan data di lapangan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kondisi Ekonomi dan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana kondisi ekonomi orang tua siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Bagaimana motivasi orang tua siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014?

4. Adakah pengaruh kondisi ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014?

5. Adakah pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014?

(20)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai dasar meningkatkan pengetahuan serta merupakan sasaran yang ingin dicapai untuk mengungkapkan hal-hal yang perlu diketahui dalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui kondisi ekonomi orang tua siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Untuk mengetahui motivasi oarang tua siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014?

4. Untuk mengetahui pengaruh kondisi ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014?

5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014?

6. Untuk mengetahui pengaruh kondisi ekonomi dan motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014?

D. Hipotesis Penelitian

(21)

Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Ada pengaruh positif kondisi ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014. b. Ada pengaruh positif motivasi orang tua terhadap prestasi siswa kelas

IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014.

c. Ada pengaruh positif kondisi ekonomi dan motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014.

E. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang ilmiah dalam khasanah keilmuan yang berkaitan dengan bidang pendidikan, menambah wawasan dalam bidang penelitian dan pembuatan karya ilmiah, serta memberikan sumbangan pikiran bagi lembaga dimana tempat penulis menimba ilmu.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: a. Bagi Siswa

(22)

b. Bagi Guru

Guru dapat memperoleh pemahaman tentang pengaruhnya kondisi ekonomi dan motivasi orang tua terhadap prestasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Sebagai informasi bagi sekolah mengenai pentingnya kerjasama yang baik antara guru dan orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa.

d. Bagi Orang Tua

Orang tua diharapkan senantiasa dapat memberikan bimbingan dan perhatian yang positif sehingga dapat memberikan motivasi belajar putra-putrinya.

F. Definisi Operasional

Suatu istilah sering kali menimbulkan perbedaan penafsiran. Maka untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami permasalahan yang penulis teliti, terlebih dahulu akan menjelaskan istilah – istilah yang ada pada judul diatas.

1. Kondisi Ekonomi

(23)

2. Motivasi Orang Tua

Motivasi merupakan segala tenaga yang membangkitkan atau mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan (Soetomo, 1990:141). Motivasi orang tua adalah usaha yang telah dilakukan orang tua dalam mendidik anak sehingga anak tergugah dan tergerak untuk belajar dan mencapai cita-citanya (Alma, 2005:79).

3. Prestasi Belajar

Menurut Purwodarminto (1994:108) prestasi adalah hasil yang telah dicapai setelah melakukan pekerjaan. Prestasi belajar adalah hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh siswa dalam periode tertentu.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan field research yaitu penelitian berorientasi pada lapangan yang menggunakan pendekatan kuantitatif atau dengan statistik. Jadi data yang diperoleh berbentuk angka.

(24)

a. Variabel kondisi ekonomi orang tua sebagai variabel bebas, dengan indikator sebagai berikut:

1) Kesejahteraan keluarga 2) Tingkat pendidikan orang tua 3) Tingkat pendapatan orang tua

b. Variabel motivasi orang tua sebagai variabel bebas, dengan indikator sebagai berikut:

1) Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya belajar 2) Menciptakan kedisiplinan

3) Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman 4) Memberikan motivasi atas usaha yang telah dicapai 5) Memberikan perhatian terhadap proses belajar 6) Memberikan penghargaan atas usaha yang dicapai

c. Variabel prestasi belajar sebagai variabel terikat dengan indikatornya adalah:

Hasil Nilai Ulangan Tengah Semester Satu kelas IV tahun pelajaran 2013/2014. Asumsi dasar dalam penelitian ini adalah: “Bahwa Variabel Kondisi Ekonomi dan Motivasi Orang Tua Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa”

2. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian

(25)

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 23 September 2013 sampai 30 September 2013.

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Effendi (1989:152) populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013 / 2014 yang berjumlah 30 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diselidiki (Arikunto, 2002:117). Penulis mengambil sampel sebagian dari populasi siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 yang berjumlah 15 siswa. Penulis memilih kelas tinggi karena kemampuan berfikir mereka sudah lebih logis dibanding kelas rendah.

4. Metode Pengumpulan Data a. Angket atau Kuesioner

(26)

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data tentang indeks / nilai prestasi belajar siswa.

c. Metode Observasi

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang situasi umum lembaga pendidikan SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

d. Metode Wawancara atau Interview

Metode Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh dari informasi terwawancara. Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang tidak dapat diperoleh melalui metode dokumentasi dan metode kuisioner atau angket (Hadi, 1987:126).

5. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode (Arikunto, 2002:126).

a. Angket atau Kuesioner

(27)

didik yang ada di SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang untuk memperoleh data tentang kondisi ekonomi dan motivasi orang tua. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai ulangan tengah semester satu siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

b. Pedoman Obeservasi

1) Keadaan orang tua siswa SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

2) Sarana penunjang pembelajaran di SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

c. Pedoman Dokumentasi

1) Sejarah berdirinya SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

2) Letak geografis SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

3) Struktur organisasi SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

4) Daftar Guru dan Siswa SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

(28)

6. Analisis Data

Analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya dapat diangkat menjadi teori substantif.

Dalam penelitian ini, disimpulkan data yang telah tersusun dengan menggunakan teknik analisis data kuantitatif, dengan rumus:

Frekuensi relatif persentase (Sudjono, 1997:39)

P =

Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi

N = Jumlah responden

Penulis menggunakan rumus tersebut untuk menghitung frekuensi intensitas kondisi ekonomi dan motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

(29)

motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa digunakan rumus korelasi ganda, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel yang terbagi dalam 2 kategori meliputi variabel dependent atau variabel terikat yaitu variabel pertama dan variabel kedua yakni kondisi ekonomi (X1), motivasi orang tua (X2), dan variabel ketiga prestasi belajar

siswa (Y) merupakan variabel independent atau variabel bebas.

Adapun rumus product moment, berdasar ini Sugiyono (2007:255) memberikan teknik analisis melalui rumus :

a) Mencari korelasi X1 dan X2

=

Keterangan:

= Angka indek Korelasi “r” Product Moment N = Jumlah responden

X1X2 = Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor X2

X1 = Jumlah seluruh skor X1

X2 = jumlah seluruh skor X2

b) Mencari pengaruh X1 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:

=

(30)

= Angka indek Korelasi “r” Product Moment N = Jumlah responden

X1Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y

X1 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh Y

c) Mencari pengaruh X2 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:

=

Keterangan:

= Angka indek Korelasi “r” Product Moment N = Jumlah responden

X2Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y

X2 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh Y

d) Untuk menguji korelasi ganda dengan mengkorelasikan ketiga variabel dengan rumus sebagai berikut :

=

Keterangan:

= Korelasi ganda antara X1 X2 dan Y

(31)

= Korelasi antara

Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesis yang telah diajukan berdasarkan analisa hipotesis.

Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara X dan Y atau diperoleh nilai Ha (hipotesis alternative) dikonsultasikan pada tabel

pada taraf 5%.

H. Sistematika Penulisan Bab ini meliputi :

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Tentang kondisi ekonomi, motivasi orang tua dan prestasi belajar siswa. Bab ini meliputi : pertama konsep umum dan pengertian masing-masing variabel. Kedua menjelaskan hal- hal yang berhubungan dengan masing-masing variabel.

BAB III : LAPORAN PENELITIAN

(32)

tentang hasil angket motivasi orang tua, keempat tentang data prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014.

BAB IV : ANALISIS DATA

Maksud dari analisis data disini adalah analisis pengaruh kondisi ekonomi dan motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014. Bab ini meliputi analisis deskriptif (tiap-tiap variabel), pengujian hipotesis serta pembahasan. BAB V : PENUTUP

(33)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kondisi Ekonomi

1. Pengertian Kondisi Ekonomi

Keadaan ekonomi setiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Sosial ekonomi menurut Abdulsyani (1994:141) adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi, sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2001:73) ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber daya.

(34)

2. Tingkat Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang. Berdasarkan jenisnya, Biro Pusat Statistik membedakan pendapatan menjadi dua yaitu:

a. Pendapatan berupa barang

Pendapatan berupa barang merupakan segala penghasilan yang bersifat regular dan biasa, akan tetapi tidak selalu berupa balas jasa dan diterimakan dalam bentuk barang atau jasa. Barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi ataupun disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut.

b. Pendapatan berupa uang

(35)

Pendapatan sektor informal adalah segala penghasilan baik berupa barang maupun uang yang diterima sebagai balas jasa atau kontraprestasi di sektor informal yang terdiri dari pendapatan dari hasil infestasi, pendapatan yang diperoleh dari keuntungan sosial, dan pendapatan dari usaha sendiri, yaitu hasil bersih usaha yang dilakukan sendiri, komisi dan penjualan dari hasil kerajinan rumah.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pendapatan orang tua adalah penghasilan berupa uang yang diterima sebagai balas jasa dari kegiatan baik dari sektor formal dan informal selama satu bulan dalam satuan rupiah. Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk akan berbeda antara yang satu dengan yang lain, hal ini karena dipengaruhi oleh keadaan penduduk sendiri dalam melakukan berbagai macam kegiatan sehari-hari.

B. Motivasi Orang Tua 1. Pengertian Motivasi

(36)

Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, yaitu: 1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses dalam diri individu.

Pengetahuan tentang proses ini akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang.

2) Menentukan karakteristik proses ini dengan melihat petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya. Apakah petunjuk-petunjuk-petunjuk-petunjuk ini tepat, bergantung pada keandalan observasi kita. Dan apakah petunjuk-petunjuk itu dapat dipercaya, dapat dilihat kegunaannya dalam memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.

Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam (inner component) dan komponen luar (outer component). Komponen dalam ialah perubahan di dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Jadi, komponen dalam adalah kebutuhan-kebutuhan yang hendak dipuaskan, sedangkan komponen luar adalah tujuan yang hendak dicapai.

(37)

memberikan kepuasan terhadap suatu kebutuhan maka cenderung diulang kembali, sehingga perbuatan itu menjadi lebih kuat.

Motivasi dan kebutuhan. Kebutuhan adalah kecenderungan- kecenderungan yang berbekalan dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan menimbulkan kelakuan untuk mencapai tujuan. Kebutuhan ini timbul oleh karena adanya perubahan dalam organisme atau disebabkan oleh perangsang kejadian-kejadian di lingkungan organisme. Begitu terjadi perubahan tadi, maka begitu timbul energi yang mendasari kelakuan ke arah tujuan. Jadi timbulnya kebutuhan inilah yang menimbilkan motivasi pada kelakuan seseorang (Hamzah, 2007:101).

2. Macam-Macam Motivasi

Banyak pembagian motivasi yang dibuat atas dasar berbagai alasan dan pertimbangan. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Atas dasar rangsangan:

a. Kebutuhan organik, yaitu kebutuhan fisiologis yang menyangkut makan, minum, bernafas dan sebagainya.

b. Motif darurat, yang mencakup dorongan membela diri, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas dan untuk berusaha. Motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar. c. Motif objektif, mencakup dorongan untuk menghadapi dunia

luar seperti manipulasi, menaruh minat, melakukan eksplorasi, dan sebagainya.

(38)

a. Motif bawaan, disebut juga motif yang dibawa sejak lahir. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk makan, minum, bekerja, beristirahat, dan sebagainya.

b. Motif yang dipelajari, yaitu motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk belajar, dorongan untuk mengajar sesuatu didalam masyarakat. Motif ini juga disebut motif yang diisyaratkan secara sosial, karena justru manusia hidup di lingkungan sosial maka motif ini terbentuk. 3. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik:

a. Motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang timbul dari dalam diri seseorang yang sangat erat hubungannya dengan tujuan belajar.

b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datang dari luar diri individu yang tidak berkaitan dengan tujuan belajar, Misalnya belajar karena takut pada guru atau karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi.

4. Atas Dasar Isi:

a. Motif jasmaniah, yaitu berbentuk refleks, insting, otomatisme, nafsu, dan sebagainya.

b. Motif rohaniah, yaitu kemauan (Tabrani Rusyan, 2007:99).

(39)

Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Jadi, fungsi motivasi itu meliputi:

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti perbuatan belajar.

b. Mengarahkan aktivatas belajar peserta didik.

c. Menggerakkan seperti mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan.

4. Prinsip Motivasi Dalam Belajar

Kenneth H. Hower dalam bukunya Hamzah (2007:124-126) mengemukakan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:

a. Pujian lebih efektif daripada hukuman

b. Semua peserta didik mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan. c. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada

motivasi yang dipaksakan dari luar.

d. Terhadap jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keperluan atau keinginan) perlu dilakukan usaha pemantapan.

e. Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar kepada orang lain

(40)

g. Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru.

h. Pujian-pujian yang datangnya dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.

i. Teknik dan prosedur mengajar yang bermacam-macam efektif untuk memelihara minat peserta didik.

j. Manfaat minat yang telah dimiliki oleh peserta didik bersifat ekonomis.

k. Kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang minatpeserta didik yang kurang, mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi peserta didik yang tergolong pandai.

l. Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar.

m. Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu belajar, dapat juga lebih baik.

n. Apabila tugas terlalu sukar dan apabila bantuan tidak ada, frustasi secara cepat menuju kepada demoralisasi.

o. Setiap peserta didik mempunyai tingkat toleransi yang berlainan p. Tekanan kelompok peserta didik kebanyakan lebih efektif dalam

memotivasi daripada tekanan atau paksaan dari orang dewasa. q. Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreatifitas peserta

(41)

5. Nilai Motivasi Dalam Pengajaran

Dalam garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut: a. Motivasi menentukan tingkat keberhasilan atau kegagalan

perbuatan belajar peserta didik. Belajar tanpa adanya motivasi kiranya sulit untuk berhasil.

b. Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, dan minat yang ada pada peserta didik.

c. Pengajaran yang bermotivasi menurut kreativitas dan imajinitas pada guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar pesrta didik.

d. Berhasil atau gagalnya membangkitkan dan menggunakan motivasi dalam pengajaran erat kaitannya dengan pengaturan disiplin kelas. Kegagalan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya masalah disiplin di dalam kelas.

e. Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral daripada asas-asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar bukan saja melengkapi prosedur mengajar, melainkan juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran efektif.

(42)

Orang tua adalah sebagai panutan anak dalam berucap, berbuat atau bertingkah laku dalam keseharian serta memberiakan motivasi supaya bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai siswa.

Orang tua merupakan mitra anak dalam kebaikan, pahlawan pembentuk kepribadian anak di rumah, pahlawan ilmu, pahlawan pendidikan, pahlawan kebaikan yang mempunyai budi pekerti mulia untuk membentuk kepribadian supaya menjadi lebih baik dan berguna (Zahara Idris, 1992:84).

Motivasi orang tua adalah semua usaha yang telah diusahakannya baik yang berupa penyediaan fasilitas belajar di rumah, menunggui anak saat belajar, pemberian semangat yang berupa hadiah serta kasih sayang dan memberikan pengertian bahwa ilmu adalah penting bagi kehidupan kelak, sehingga siswa tergugah dan tergerak untuk belajar dan mencapai cita-citanya.

Sifat-sifat yang semestinya dimiliki orang tua. Abdul Mustaqim (2005:38):

a. Sabar, merupakan sifat utama yang harus dimiliki. Kesabaran dapat melahirkan sikap dewasa dalam menangani permasalahan anak, dapat memahami keinginan anak.

(43)

c. Penyayang, menumbuhkan ikatan emosional yang kuat, dapat bekerja sama dengan baik dalam merealisasikan tujuan pendidikan.

d. Luwes dalam bertindak, membantu proses penanganan setiap masalah anak, mencari cara efektif untuk menyelesaikan persoalan.

e. Mengendalikan emosi

f. Menasehati, bersikap tengah-tengah dalam memberikan nasehat, maksudnya tidak berlebihan.

Peran orang tua dalam mendidik anak menurut Abdul Mustaqim (2005:49), menyayangi anak, bukan memanjakannya, namun sebagian besar orang tua tidak dapat membedakan antara menyayangi anak dan memanjakannya. Kadang-kadang orang tua begitu berlebihan dalam menyayangi anaknya sehingga terperosok pada sikap memanjakannya. Oleh karena itu mendidik anak dengan penuh kasih sayang menjadi sangat penting sejak anak masih kecil.

Hasan Langgulung (2004,117-120) menjelaskan kewajiban-kewajiban terpenting orang tua terhadap anak-anaknya:

(44)

kanak-kanak, dimana dia tidak kenal siapa-siapa kecuali ibunya yang menyediakan makanan, kasih sayang, dan kecintaan.

b. Ia memilih nama yang baik bagi anaknya, terutama jika ia seorang laki-laki, sebab nama baik itu mempunyai pengaruh positif atas kepribadian manusia, begitu juga atas tingkah laku, cita, dan angan-angan.

c. Memperbaiki adab dan pengajaran anak-anaknya dan menolong mereka membina aqidah yang benar dan agama yang kokoh.

d. Orang tua harus memuliakan anak-anaknya, berbuat adil dan kebaikan diantara mereka.

e. Orang tua bersama lembaga-lembaga lain dalam masyarakat yang berusaha menyadarkan dan memelihara kanak-kanak dan remaja untuk memelihara anak-anaknya dari segi kesehatan, akhlaq, dan sosia. Juga melindungi mereka dari segala yang membahayakan badan dan akalnya, juga membuka dan mengembangkan kesediaan-kesediaan, bakat-bakat, kesanggupan-kesanggupan minatnya.

(45)

yang mulia, bebas dari kerisauan, pertentangan, dan pertarungan keluarga dalam soal-soal pendidikan.

Menurut Imam Musbikin (2009:131-134), ada enam langkah yang dapat membantu orang tua untuk memotivasi anak dalam belajar, antara lain:

a. Memulai mengajari anak untuk belajar dan membuat PR secara teratur dan rutin. Dengan demikian, akan meringankan anak saat ulangan atau ujian karena materi sudah dipelajari sebelumnya.

b. Menciptakan kedisiplinan. Latihan kedisiplinan bisa dimulai dari menyiapkan peralatan belajar, buku-buku pelajaran, mengingatkan tugas-tugas sekolah, menanyakan bahan pelajaran yang telah dipelajari, ataupun menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam suatu pelajaran tertentu.

c. Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman. Setidaknya, orang tua bisa memenuhi kebutuhan sarana belajar, memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar.

(46)

e. Mengajari anak tentang cara belajar yang baik. Misalnya membuat catatan yang rapi, membuat rangkuman dan catatan kecil bila anak mempelajari suatu buku.

f. Memberi pujian atau penghargaan pada anak atas usaha dan susah payahnya. Jika anak merasa bahwa usaha kerasnya itu dihargai, anak akan berusaha lebih baik dan anak juga tidak akan merasa bahwa usahanya itu sia-sia.

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indoinesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan, khususnya pengajaran. Jadi, yang dimaksud dengan prestasi adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin, 1990:2).

Prestasi artinya hasil yang telah dicapai (dari yang telah diusahakan, dilakukannya, dan sebagainya). Prestasi akademis adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau pengukuran tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.

(47)

dengan nilai tes atau niai angka yang diberikan guru (Kamus Bahasa Indonesia PN Balai Pustaka, 2002).

Tabrani, Kusdinar, dkk (1989:7-9) memberikan tafsiran tentang belajar dari berbagai sudut pandang: Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar juga merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.

Belajar dalam arti yang luas ialah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap nilai-nilai, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Belajar itu selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi sesoarang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.

Berbagai definisi dan pengertian belajar membawa pada suatu pengertian dan bisa diambil pokok-pokok penting yang menggambarkan atau merupakan karakteristik dari belajar, yaitu:

(48)

2. Perubahan hasil belajar dicirikan dengan diperolehnya kecakapan baru, yag bersifat positif fungsional.

3. Perubahan hasil belajar terjadi karena usaha, artinya dilakukan dengan sengaja (Lilik Sriyanti, 2003:6).

2. Fungsi Prestasi Belajar

Menurut Cronback, kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya bergantung pada ahli dan versinya masing-masing. Namun diantaranya sebagai berikut:

a. Sebagai umpan balik bagi pendidik b. Untuk keperluan diaknostik

c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan d. Untuk keperluan seleksi

e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan f. Untuk menentukan isi kurikulum

g. Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah (Arifin, 1990:4).

Penilaian hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Upaya peningkatan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas sistem penilaian. Ada beberapa fungsi penilaian dalam pendidikan, baik yang menggungkan tes maupun non-tes. Diantara fungsi-fungsi penilaian itu antara lain adalah sebagai berikut:

(49)

Maksudnya adalah apabila suatu sekolah ingin mengadakan penerimaan siswa baru yang melalui jalan seleksi serta akan mengadakan pengelompokan hasil penerimaan siswa baru berdasarkan kemampuan bakat serta minat dari masing-masing siswa dapat melalui jalan penilaian ini.

b. Dasar penempatan

Dalam dunia pendidikan ada istiah belajar kelompok. Dalam pembagian kelompok belajar siswa tentu tidak langsung dibagi berdasarkan urutan absensi maupun deretan tempat duduk. Biasanya para guru membagi kelompok belajar berdasarkan kemampuan yang sama yang dimiliki setiap siswa. Hal tersebut mempermudah guru dalam memberikan pelayanan proses pembelajaran.

c. Diagnostik

Dengan adanya penilaian tentu para guru akan dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dimiliki siswa.

d. Umpan balik

(50)

pelajaran yang telah diberikan, maka guru dapat mengujinya dengan penilaian.

e. Menumbuhkan motivasi belajar dan mengajar

Hasil penilaian seharusnya dapat memotivasi belajar siswa, dan dapat menjadi pembimbing bagi mereka yang memperoleh hasil penilaian belajar. Bagi mereka yang memperoleh hasil penilaian kurang baik seharusnya menjadi cambuk untuk lebih berhasil dalam kegiatan penilaian yang akan datang dan secara tepat mengetahui di wilayah mana terletak kelemahannya.

Bagi mereka yang memperoleh hasil baik tentu saja hasil penilaian tersebut dapat menjadi motivasi mempertahankan dan meningkatkan hasilnya, serta menjadi pedoman dalam mempelajari bahan pengayaan. Selain siswa juga dapat menjadi pendorong guru untuk meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik.

f. Perbaikan kurikulum dan program pembelajaran

Dengan adanya penilaian hasil belajar akan memberikan pencapaian program kurikulum. Selanjutnya dapat menjadi dasar melanjutkan atau merubah program kurikulum dan proses pembelajaran bagi sekolah

g. Pengembangan ilmu

(51)

dasar pendidikan. Ilmu seperti pengukuran pendidikan sangat tergantung pada hasil-hasil tes, pengukuran dan penilaian yang dilakukan sebagai kegiatan sehari-hari guru dan pendidik lainnya. Berdasarkan hasil tes pengukuran dan penilaian akan diperoleh pengetahuan empirik yang sangat berharga untuk pengembangan ilmu dan teori (Saifudin, 1987:33-36).

3. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai yang mempengaruhi, baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (eksternal) individu (Tabrani, Kusdinar, dkk, 1989:81-82).

Yang termasuk faktor internal yaitu:

a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.

b. Faktor psikologis terdiri atas:

1) Faktor intelektif yang meliputi: Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat. Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang telah dimiliki.

2) Faktor nonintelektif ialah unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan lain-lain.

c. Faktor kematangan fisik (psikhis).

(52)

a. Faktor sosial yang terdiri atas: 1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sosial 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan kelompok

b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan teknologi, dan kesenian.

c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim.

d. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

4. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar

Sebagaimana yang diterangkan oleh Oemar Hamalik (1990:47) faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar atau gagal dalam belajar adalah sebagai berikut:

a. Faktor yang terletak dalam dirinya (internal) antara lain: 1) Kurang kemampuan yang dimiliki murid

2) Kurang motivasi atau dorongan untuk belajar

3) Situasi pribadi terutama emosional yang dihadapi murid-murid.

(53)

5) Faktor-faktor pembawaan atau hereditas seperti buta warna, kidal, cacat tubuh, dan sebagainya.

b. Faktor yang di luar dirinya (eksternal), baik yang terdapat di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat:

1) Faktor lingkungan sekolah yang kurang memadai bagi situasi belajar anak seperti cara mengajar, sikap guru, kurikulum, atau materi yang dipelajari, perlengkapan belajar yang kurang tepat, ruang belajar yang kurang memadai, sistem administrasi, waktu belajar yang kurang tepat, situasi sekolah.

2) Situasi dalam keluarga yang kurang mendukung situasi belajar seperti kekacauan dalam rumah tangga, kurang perhatian orang tua, kurang perlengkapan belajar, kurangnya kemampuan orang tua.

3) Situasi sosial yang mengganggu keadaan anak seperti pengaruh negatif dari pergaulan, situasi masyarakat yang kurang memadai, gangguan kebudayaan seperti film, bacaan, dan sebagainya (Dimyati, Mudjiono 2002:192).

D. Pengaruh Kondisi Ekonomi dan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar

(54)

dengan keluarga yang mempunyai penghasilan relatif rendah, pada umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga dengan keperluan lainnya. Menurut Hamalik (1983:173) keadaan ekonomi yang baik dapat yang menghambat ataupun mendorong dalam belajar. Masalah biaya pendidikan juga merupakan sumber kekuatan dalam belajar karena kurangnya biaya pendidikan akan sangat mengganggu kelancaran belajar.

Salah satu fakta yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak adalah pendapatan keluarga. Tingkat ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar siswa di sekolah, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan pendidikan akan membutuhkan ekonomi keluarga (orang tua).

Menurut Sardiman (2009:85-86) motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

(55)

Dapatlah dikatakan bahwa motivasi belajar peserta didik dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Di dalam usaha-usaha pendidikan, baik formal, non formal maupun informal, motivasi yang datangnya dari individu itu lebih baik (Tabrani, Kusdinar, dkk, 1989:102).

Belajar bukan berarti hanya berlangsung di dalam ruangan tertentu (kelas) pada waktu tertentu pula, melainkan harus berlangsung terus di luar tempat yang formal, misalnya berlangsung di dalam keluarga dan masyarakat. Dalam hal ini maka peran keluarga menjadi sangat penting. Keluarga atau orang tua khususnya harus mampu mempertahankan atau bahkan memotivasi belajar anak.

Dalam hal ini dapat disarankan:

1. Orang tua harus dapat menciptakan situasi dan kondisi belajar di rumah pada waktu-waktu yang telah ditentukan.

2. Peserta didik tidak terlalu dibebani oleh hal-hal atau tugas yang justru menimbulkan lelah jasmani atau hilangnya minat beajar.

3. Orang tua harus selau memperhatikan anaknya dalam arti yang luas seperti: kondisi fisik, hubungan dengan saudara atau teman sebaya, dan lingkungan di sekitar tempat tinggal.

(56)
(57)

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Banyubiru 04 pada siswa kelas IV yang jumlahnya 15 siswa. SDN Banyubiru 04 berdiri 1 Agustus 1964 dengan SK No SD/Kep/PDK 6/6/3 yang dikeluarkan PDK Jawa Tengah, yang saat itu belum memiliki gedung sendiri, sehingga kegiatan belajar mengajar menumpang di rumah penduduk. Lokasi belajar mengajar dibagi menjadi tiga lokasi yaitu di Cerbonan Utara, Cerbonan Tengah dan Tegalwuni.

SDN Banyubiru 04 mempunyai enam ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, perpustakaan, UKS, dan mushola. SDN Banyubiru 04 terletak di jalan Cempaka Raya No. 01 Cerbonan Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SDN Banyubiru 04 berbatasan dengan sebelah barat rumah penduduk, sebelah utara jalan kampung, sebelah selatan jalan desa, sebelah timur rumah penduduk. SDN Banyubiru 04 berada di lingkungan masyarakat yang mayoritas petani.

2. Visi dan Misi SDN Banyubiru 04

Visi SDN Banyubiru 04: handal dalam prestasi, unggul dalam lomba, beriman dan bertakwa, santun dalam berperilaku, serta terampil dalam berkarya.

Misi SDN Banyubiru 04:

(58)

3. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 4. Santun dalam berperilaku dan bertindak

5. Meningkatkan kreatifitas dalam berkarya

3. Keuangan

Sejak pemerintah mencanangkan program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sekoah hanya mengelola dana tersebut guna berjalannya kegiatan sekolah dan secara rinci dapat diihat dibendahara BOS.

4. Sarana dan Prasarana

1) Luas tanah : 1696 M²

2) Luas bangunan : 545,31 M²

3) Jumlah ruang kelas : 6 Ruang

4) Kamar mandi : 3 Unit

5) Instalasi listrik : 450 Kwh

6) Piala : 64 Buah

7) Komputer : 5 Set

8) Buku-buku perpustakaan : 1085 Buku 9) Alat peraga

a. Tata surya : 1 Unit

b. Matematika : 1 Dos

c. Torso : 1 Unit

d. Peta dinding : 3 Buah e. Bank data kelas : 6 Buah

(59)

Sejak berdiri SDN banyubiru 04 telah mengalami pergantian sekolah selama tujuh kali. Kepala sekolah yang pertama yaitu Kardo Hadi, yang kedua Budi Mulyono, BA, yang ketiga Mulyanto Sosro Menggolo, yang keempat Supiyah, yang kelima Samsudi, A. Ma. Pd, yang keenam Jariyah A. Ma. Pd, yang ketujuh Masrur, S. Ag dan yang menjabat sebagai kepala sekolah sekarang adalah Sujud, S. Pd.

Tabel 3.1. Daftar Guru dan Karyawan SDN Banyubiru 04

No Nama Jabatan

1 Sujud, S.Pd Kepala Sekolah 2 Ngapiah D, S.Pd Wali Kelas VI 3 Ismi Kuntari, S. Pd Wali Kelas V 4 Suwahno, S.Pd Wali Kelas IV 5 Supriyati, S.Pd Wali Kelas III 6 Yasmudi, A. Ma Pd Wali Kelas II 7 Puji Istriyani, A. Ma Pd Wali Kelas I

8 Ety Muliana, S.Pd Guru B. Inggris dan OR 9 M. Sunardi, S. Ag Guru Agama

10 Muhtarom Penjaga Sekolah

(60)

6. Jumlah Siswa SDN Banyubiru 04

Berikut ini adalah jumlah keseluruhan siswa SDN Banyubiru 04

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang pada tahun ajaran 2013/2014.

Tabel 3.2 Data SiswaSDN Banyubiru 04

No Kelas

Jenis kelamin

Jumlah siswa Laki-laki Perempuan

1 I 10 10 20

2 II 7 5 12

3 III 9 15 24

4 IV 10 20 30

5 V 7 16 23

6 IV 11 13 24

Jumlah 54 79 133

7. Kurikulum SDN Banyubiru 04 a. Program Intrakurikuler

Kegiatan belajar mengajar di SDN Banyubiru 04 dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 12.30. Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah.

(61)

Matematika, Seni Budaya dan Keterampilan, Olahraga, dan Pendidikan Muatan Lokal meliputi Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa.

b. Program Ekstrakurikuler

Kegiatan Eksrtakurikuler dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai, adapun kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SDN Banyubiru04 adalah Pramuka. Kegiatan Pramuka diwajibkan bagi siswa kelas IV dan V yang dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 13.30 sampai 14.30.

8. Keadaan Lingkungan SDN Banyubiru 04

SDN Banyubiru 04 berada di lingkungn masyarakat yang mayoritas petani. Namun demikian perhatian masyarakat terhadap pentingnya pendidikan sangat kuat sehingga siswa yang lulus SD melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Maka tidak heran jika prestasi siswa dapat dibanggakan dan setiap ada perlombaan selalu mengirimkan siswa untuk mengikuti lomba. Hal ini dilakukan karena amanat orang tua siswa agar anak berprestasi.

Disamping itu perlu diketahui bahwa masyarakat sangat agamis oleh karena itu tiap peringatan hari-hari besar Agama selalu diperingati dan mendatangkan mubaligh setempat sebagai pembicara dalam peringatan tersebut.

(62)

1. Berjalan bersama dengan Komite guna mendorong suksesnya kemajuan sekolah

2. Membentuk paguyuban tiap kelas dengan harapan dapat membantu kemajuan sekolah

3. Mengadakan bakti sosial dengan masyarakat

9. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 tahun ajaran 2013/2014. Data responden ini berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Berikut adalah data siswa kelas IV SDN Banyubiru 04.

Tabel 3.3 Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 04

No Nama

Keterangan

Laki-laki Perempuan

1 Siswa 1 √

2 Siswa 2 √

3 Siswa 3 √

4 Siswa 4 √

5 Siswa 5 √

6 Siswa 6 √

7 Siswa 7 √

(63)

9 Siswa 9 √

10 Siswa 10 √

11 Siswa 11 √

12 Siswa 12 √

13 Siswa 13 √

14 Siswa 14 √

15 Siswa 15 √

B. Penyajian Data

a. Data tentang kondisi ekonomi orang tua siswa SDN Banyubiru 04

Untuk mengetahui data tentang kondisi ekonomi dan motivasi orang tua siswa, penulis menggunakan data dari angket yang diberikan kepada siswa yang terdiri dari 15 pertanyaan tentang kondisi ekonomi orang tua dan 15 pertanyaan tentang motivasi orang tua. Adapun kriteria dari alternatif jawaban adalah sebagai berikut:

1) Untuk jawaban A dengan nilai 3 2) Untuk jawaban B dengan nilai 2 3) Untuk jawaban C dengan nilai 1

Hasil angket selengkapnya dapat dilihat dalam tabel:

(64)

No. No. Res

Jawaban Nilai

Skor

A B C 3 2 1

1 01 4 5 6 12 10 6 28

2 02 3 10 2 9 20 2 31

3 03 6 9 0 18 18 0 36

4 04 5 7 3 15 14 3 32

5 05 5 10 0 15 20 0 35

6 06 5 9 1 15 18 1 34

7 07 7 8 0 21 16 0 37

8 08 3 7 5 9 14 5 28

9 09 1 6 8 3 12 8 23

10 10 2 6 7 6 12 7 25

11 11 6 5 4 18 10 4 32

12 12 5 4 6 15 8 6 29

13 13 7 5 3 21 10 3 34

14 14 6 5 4 18 10 4 32

15 15 6 7 3 18 14 3 35

Jumlah 471

(65)

Keterangan : i : Interval Xt : Nilai tertinggi Xr : Nilai terindah Ki : Kelas interval

i = 5

Dari perhitungan di atas dapat diketahui data sebagai berikut:

Tabel 3.5 Ketegori Hasil Angket Kondisi Ekonomi Orang Tua Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 04

Nilai Kategori Jumlah Responden

33-37 Tinggi 7

28-32 Sedang 6

23-27 Rendah 5

b. Data tentang motivasi orang tua siswa SDN Banyubiru 04

(66)

Dari data tersebut dapat diklasifikasikan hasil perolehan angket kondisi ekonomi orang tua siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Dalam hal ini menggunakan rumus sebagai berikut:

No. No. Res

Jawaban Nilai

Skor

A B C 3 2 1

16 01 5 7 3 15 14 3 32

17 02 3 8 4 9 16 4 29

18 03 5 8 2 15 16 2 33

19 04 6 5 4 18 10 4 32

20 05 5 4 6 15 8 6 29

21 06 5 10 0 15 20 0 35

22 07 5 6 4 15 12 4 31

23 08 4 5 6 12 10 6 28

24 09 5 4 6 15 8 6 29

25 10 6 7 3 18 14 3 35

26 11 5 6 4 15 12 4 31

27 12 9 3 3 18 6 3 27

28 13 3 10 2 9 20 2 31

29 14 2 9 4 6 18 4 28

30 15 5 10 0 15 20 0 35

(67)

Keterangan : i : Interval Xt : Nilai tertinggi Xr : Nilai terindah Ki : Kelas interval

i = 3

Dari perhitungan di atas dapat diketahui data sebagai berikut:

Tabel 3.7 Ketegori Hasil Angket Motivasi Orang Tua Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 04

Nilai Kategori Jumlah Responden

33-35 Tinggi 4

30-32 Sedang 5

(68)

c. Data tentang nilai hasil belajar ulangan semester satu kelas IV SDN Banyubiru 04 tahun pelajaran 2013/2014.

Tabel 3.8 Data Nilai Ulangan Semester Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014

No Nama Nilai Rata-Rata Siswa

1 Siswa 1 61

2 Siswa 2 67

3 Siswa 3 72

4 Siswa 4 77

5 Siswa 5 65

6 Siswa 6 74

7 Siswa 7 63

8 Siswa 8 64

9 Siswa 9 62

10 Siswa 10 81

11 Siswa 11 74

12 Siswa 12 68

13 Siswa 13 77

14 Siswa 14 62

15 Siswa 15 65

(69)

Dari data tersebut dapat diklasifikasikan hasil perolehan nilai rata-rata ulangan semester satu siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Dalam hal ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan : i : Interval Xt : Nilai tertinggi Xr : Nilai terindah Ki : Kelas interval

(70)

Dari perhitungan di atas dapat diketahui data sebagai berikut: Tabel 3.9 Ketegori Nilai Ulangan Semester Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 04

Nilai Kategori Jumlah Responden

75-81 Tinggi 3

68-74 Sedang 4

(71)

BAB IV

ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga

diketahui ada tidaknya pengaruh kondisi ekonomi dan motivasi orang tua terhadap

prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Kecamatan Banyubiru Kabupaten

Semarang. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui tujuan penelitian.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kondisi ekonomi dan motivasi orang tua

terhadap prestasi belajar siswa, maka data yang diperoleh akan dianalisis statistik dan

analisa kuantitatif. Dalam menganalisa data tersebut penulis menggunakan teknik product

moment dan korelasi ganda sebagai berikut :

A. Analisis Deskriptif (Tiap-tiap variabel)

Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi ekonomi,

motivasi orang tua dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan rumus prosentase

yaitu:

P

Keterangan:

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah responden

(72)

Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang pengaruh

kondisi ekonomi dan motivasi orang tua terhadap prestasi siswa diketahui

rekapitulasi adalah sebagai berikut:

a. Untuk kategori tinggi kondisi ekonomi orang tua, antara skor 33-37 ada 7

responden:

b. Untuk kategori sedang kondisi ekonomi orang tua, antara skor 28-32 ada 6 responden:

c.

Untuk kategori rendah kondisi ekonomi orang tua, antara antara 23-27 ada 2

responden:

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

(73)

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Prosentase Kondisi Ekonomi Orang Tua Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi ekonomi orang tua yang tinggi sebesar 46,66%, sedang sebesar 40%dan rendah sebesar 13,33%. Sehingga dengan demikian, kondisi ekonomi orang tua siswa SDN Banyubiru 04 terhadap prestasi belajar siswa tergolong dalam kategori tinggi yaitu sebesar 46,66%.

2. Motivasi Orang Tua

a. Untuk kategori tinggi motivasi orang tua antara skor 33-35 ada 4 responden:

b. Untuk kategori sedang motivasi orang tua antara skor 30-32 ada 5

responden:

NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE

1 Tinggi 33-37 7 46,66%

2 Sedang 28-32 6 40%

3 Rendah 23-27 2 13,33%

(74)

c. Untuk kategori rendah motivasi orang tua antara skor 27-29 adalah 6

responden:

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi tentang motivasi orang tua.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Prosentase Motivasi Orang Tua Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 04 Tahun Pelajaran 2013/2014

D p

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi orang tua yang tinggi sebesar 26,66%, sedang sebesar 33,33% dan rendah sebesar 40%. Sehingga dengan demikian, persepsi siswa tentang motivasi orang tua siswa SDN Banyubiru 04 tergolong dalam kategori rendah yaitu sebesar 40%. NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE

1 Tinggi 33-35 4 26,66%

2 Sedang 30-32 5 33,33%

3 Rendah 27-29 6 40%

(75)

3. Prestasi Belajar Siswa

a. Untuk prestasi belajar siswa kategori tinggi antara skor 75-81 ada 4

responden:

b. Untuk prestasi belajar siswa kategori sedang antar skor 68-74 ada 3

responden:

c. Untuk prestasi belajar siswa kategori rendah antara skor 61-67 ada 8

responden:

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tentang prestasi belajar siswa.

(76)

NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE

1 Tinggi 75-81 4 26,66%

2 Sedang 68-74 3 20%

3 Rendah 61-67 8 53,33%

Jumlah 15 100%

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar siswa tinggi sebesar 26,66%, yang sedang sebesar 20% dan yang rendah

sebesar 53,33%. Sehingga dengan demikian,prestasi belajar siswa kelas IV SDN

Banyubiru 04 tergolong dalam kategori rendah yaitu sebesar 53,33%.

B. Pengujian Hipotesis

Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis diterima tidaknya

hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini, pengaruh kondisi ekonomi dan motivasi

orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Banyubiru 04. Maka

dibuktikan dengan mencari nilai koefisian korelasi ganda antara variabel kondisi

ekonomi (X1) dan motivasi orang tua (X2) terhadap prestasi belajar siswa(Y), yang

dalam statistik lebih dikenal dengan sebuah uji korelasi ganda.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi antara X1dan X2 terhadap Y

ditentukan dengan rumus thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel.

Adapun untuk mencari nilai koefisien korelasi ganda tersebut, maka peneliti

menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

(77)

NO X1 X2 Y X1.Y X2.Y X12 X22 Y2 X1.X2 Dari tabel diatas kita dapat menghitung nilai koefisien antara X1X2 ( ),

X1Y ( ), dan antara koefisien X2Y

(

)

sebagai berikut:

1. Korelasi X1 dengan X2

Untuk mengetahui korelasi antara kondisi ekonomi dan motivasi orang tua, maka

menggunakan rumus:

=

Keterangan:

= Angka indek Korelasi “r” Product Moment N = Jumlah responden

X1X2 = Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor X2

X1 = Jumlah seluruh skor X1

(78)

Tabel 4.5 Ringkasan Statistik X1 dan X2

Simbol Statistik Nilai Statistik

N 15

X1 471

X2 465

X12 15023

X22 14515

X1X2 14705

=

=

=

=

=

=

= 0,680

Jadi

rhitung

= 0,680, selanjutnya dibandingkan dengan harga

rtabel

pada taraf

kesalahan 5% (0,514) dan 1% (0,641), sedangkan untuk

rhitung

adalah 0,680.

Ketentuan bila rhitung lebih kecil dari rtabel, maka Ho diterima, dan Ha diolak. Tetapi

(79)

Dari hasil tampak bahwa

rhitung

lebih besar dari

rtabel

maka Ha diterima, dengan

demikian korelasi 0,680 itu signifikan.

2. Korelasi antara X1 dengan Y

Untuk mengetahui pengaruh kondisi ekonomi orang tua terhadap prestasi

belajar siswa, maka menggunakan rumus:

=

Keterangan:

= Angka indek Korelasi “r” Product Moment N = Jumlah responden

X1Y = Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor Y

X1 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh Y

Tabel 4.6 Ringkasan Statistik X1 dan Y

Simbol Statistik Nilai Statistik

N 15

X1 471

Y 1032

X12 15023

Y2 71592

X1Y 32690

(80)

=

=

=

=

=

= 0,767

Jadi

rhitung

= 0,767, selanjutnya dibandingkan dengan harga

rtabel

pada taraf

kesalahan 5% (0,514) dan 1% (0,641), sedangkan untuk

rhitung

adalah 0,767.

Ketentuan bila rhitung lebih kecil dari rtabel, maka Ho diterima, dan Ha diolak. Tetapi

sebaliknya bila rhitung lebih besar dari rtabel (rh >

r

t ) maka Ha diterima.

Dari hasil tampak bahwa

r

hitung lebih besar dari

r

tabel maka Ha diterima,

dengan demikian hasil dari 0,767 itu signifikan. Terdapat pengaruh positif antara kondisi ekonomi orang tua dan prestasi belajar siswa.

3. Korelasi X2 dengan Y

Untuk mengetahui pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa,

maka menggunakan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan:

(81)

X2Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y

X2 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh

Tabel 4.7 Ringkasan Statistik X2 dan Y

Simbol Statistik Nilai Statistik

N 15

X2 465

Y 1032

X22 14515

Y2 71592

X2Y 32159

=

=

=

=

=

=

(82)

Jadi

rhitung

= 0,687, selanjutnya dibandingkan dengan harga

rtabel

pada

taraf kesalahan 5% (0,514) dan 1% (0,641), sedangkan untuk

rhitung

adalah 0,687.

Ketentuan bila rhitung lebih kecil dari rtabel, maka Ho diterima, dan Ha diolak.

Tetapi sebaliknya bila rhitung lebih besar dari rtabel (rh >

r

t ) maka Ha diterima.

Dari hasil tampak bahwa

rhitung

lebih besar dari

rtabel

maka Ha diterima, dengan

demikian hasil dari 0,687 itu signifikan. Terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

4. Mencari nilai koefisien korelasi ganda

Untuk mencari nilai koefisien korelasi ganda kondisi ekonomi dan motivasi

orang tua terhadap prestasi belajar siswa, maka menggunakan rumus:

= Keterangan :

= Korelasi ganda antara X1 X2 dan Y

= Korelasi antara

= Korelasi antara

= Korelasi antara

=

=

(83)

=

=

= 0,798

Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka didapat hasil

bahwasannya terdapat pengaruh kondisi ekonomi dan motivasi orang tua terhadap

prestasi belajar siswa sebesar 0,798 pengaruh ini secara kuantitatif dapat dinyatakan

sangat kuat, dan besarnya lebih dari korelasi individual antara X1 dengan Y, maupun X2

dengan Y. korelasi sebesar 0,798 itu baru berlaku untuk sampel yang diteliti. Apakah

koefisien pengaruh itu dapat digeneralisasikan atau tidak, maka harus diuji

signifikansinya dengan rumus sebagai berikut:

t

hitung

=

=

=

=

=

=

4,76

Setelah diuji nilai korelasi ganda yang dihitung melalui uji

thitung

diatas adalah

4,769.

Dalam hal ini berlaku ketentuan apabila

t

hitung lebih besar dari ttabel, maka

koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi

t

hitung >

t

tabel atau 4,769

Gambar

Tabel 3.1. Daftar Guru dan Karyawan SDN Banyubiru 04
Tabel 3.2 Data SiswaSDN Banyubiru 04
Tabel 3.3 Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 04
Tabel 3.4 Hasil Angket Kondisi Ekonomi Orang Tua Siswa Kelas IV SDN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika perkaranya demikian…bahwasanya tidak satu amalanpun yang kita yakini kita lakukan ikhlas karena Allah…dan tidak satu amalanpun yang ikhlas kita lakukan lantas kita yakin

Bangunan utilitas pada jaringan jalan di dalam kota dapat ditempatkan di dalam ruang manfaat jalan dengan ketentuan berada di atas tanah ditempatkan di luar jarak tertentu dari

Lampiran 37 Data Cacat Pada Tahap Total Assembly Proses Produksi Kulkas Type. SJ-17 MK I I Series Bulan

Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas membaca Al- Qur‟an adalah keadaan tingk atan atau ukuran intensnya dalam kegiatan

(tertawa), tidak ada yang menghujat paduka raja, semua tunduk menghormati, karena paduka pintar sebagai pemimpin. Tiada yang mencela paduka, jangan risaukan paduka,

Merancang media komunikasi visual yang tepat dan sesuai dengan kriteria desain untuk sosialisasi, dilakukan dengan menganalisa tahapan yaitu pengumpulan data yang

Adapun perincian tugas yang dilakukan oleh praktikan selama menjalani masa Praktik Kerja Lapangan di Perusahaan Umum (Perum) DAMRI Kantor Pusat Sub Direktorat

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini yang merupakan syarat untuk meraih