• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JULI 2016 INFLASI 0,95 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JULI 2016 INFLASI 0,95 PERSEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 3315.031/08/2016, 23 Agustus 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

KOTA

PURWODADI

JULI 2016 INFLASI 0,95 PERSEN

Pada Juli 2016 terjadi inflasi sebesar 0,95 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,93. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada 4 (empat) kelompok komoditi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 2,55 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 4,23 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,29 persen. Kelompok bahan makanan pada bulan Juli mengalami penurunan 0,93 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok sandang relatif tidak mengalami perubahan.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2016 sebesar 1,96 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 3,39 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2016 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan pada Juli 2016 terjadi inflasi 0,95 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,73 pada Juni 2016 menjadi 127,93 pada Juli 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2016 sebesar 1,96 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 3,39 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada 4 (empat) kelompok komoditi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 2,55 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 4,23 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,29 persen. Kelompok bahan makanan pada bulan Juli mengalami penurunan 0,93 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok sandang relatif tidak mengalami perubahan.

Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Juli 2016 ada 4 (empat) kelompok komoditi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,52 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,39 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen.

(2)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Purwodadi Juli 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi bulan Juli 2016 1) Tingkat Inflasi tahun Kalender 2016 2) Inflasi Tahun ke tahun 3) Juli 2015 Desember 2015 2016 Juli (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 123,74 125,47 127,93 0,95 1,96 3,39 1 Bahan Makanan 128,40 133,89 137,34 -0,93 2,57 2,05

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 123,86 126,13 131,64 2,55 4,37 8,24

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 121,57 122,40 123,30 0,00 0,73 4,27

4 Sandang 114,72 114,58 117,76 0,00 2,78 5,37

5 Kesehatan 126,19 126,98 129,42 0,41 1,92 4,60

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 117,21 119,01 124,05 4,23 4,24 4,75

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 128,20 127,39 125,20 1,29 -1,71 4,10

1) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya. 2) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2016 terhadap IHK Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2016 terhadap IHK Juli 2015

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) Juli 2016 (%)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M 0,95

1. Bahan Makanan -0,18

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,52 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,00

4. Sandang 0,00

5. Kesehatan 0,03

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,39 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,19

(3)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwodadi Juli 2015–Juli 2016 110,00 115,00 120,00 125,00 130,00 135,00 140,00

Jul-15 Agt-15 Sep-15 Okt-15 Nov-15 Des-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Jun-16 Jul-16

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Gambar 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) Juli 2016 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 Umum Bah an mak anan Mak anan Jad i Per um ahan San dang Kes ehat an Pen did ikan Tran spor A n d il ( %)

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Juli 2016 mengalami deflasi 0,93 persen atau terjadi penurunan indeks dari 138,63 pada Juni 2016 menjadi 137,34 pada Juli 2016.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 4 subkelompok mengalami inflasi, 5 subkelompok mengalami deflasi dan 2 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok ikan diawetkan 4,05 persen dan terendah subkelompok daging dan hasil-hasilnya 0,48 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok sayur-sayuran 7,95 persen dan terendah subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 0,35 persen.

Kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan deflasi 0,18 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: tomat sayur 0,07 persen; ayam 0,06 persen; bawang putih 0,04 persen; cabe hijau, jeruk dan kol putih masing-masing 0,03 persen; wortel dan lele masing-masing 0,02 persen; kelapa, salak, bandeng segar, telur ayam ras, nila, udang basah dan gurame 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: kentang 0,04 persen; bawang merah 0,03 persen; cabai rawit 0,03 persen; peda 0,02 persen; pepaya, daging sapi, cabai merah dan gula merah masing-masing 0,01 persen. 2. Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Juli 2016 mengalami inflasi 2,55 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 128,37 pada Juni 2016 menjadi 131,64 pada Juli 2016.

Dari 3 subkelompok dalam kelompok ini, 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi dan 1 (satu) subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok makanan jadi dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami inflasi masing-masing sebesar 2,06 persen dan 5,98 persen.

Kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,52 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah mie 0,25 persen; teh manis 0,24 persen serta lontong campur dan kripik tempe masing-masing 0,01 persen.

3. Perumahan

,

Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Juli 2016 relatif tidak mengalami perubahan harga terhadap bulan sebelumnya dengan indeks 123,30.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada Juli 2016 relatif tidak mengalami perubahan harga terhadap bulan sebelumnya dengan indeks 117,76.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Juli 2016 mengalami inflasi 0,41 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 128,89 pada Juni 2016 menjadi 129,42 pada Juli 2016.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok jasa perawatan jasmani sebesar 5,99 persen.

(5)

Kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif gunting rambut pria sebesar 0,03 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok ini pada Juli 2016 mengalami inflasi 4,23 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,01 pada Juni 2016 menjadi 124,05 pada Juli 2016.

Dari 5 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 4 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok jasa pendidikan sebesar 6,96 persen.

Kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,39 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah biaya pendidikan sekolah menengah atas 0,18 persen; biaya pendidikan sekolah menengah pertama 0,13 persen; biaya pendidikan taman kanak-kanak 0,05 persen serta biaya pendidikan kelompok bermain sebesar 0,03 persen.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok ini pada Juli 2016 mengalami inflasi 1,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,61 pada Juni 2016 menjadi 125,20 pada Juli 2016.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok transpor sebesar 2,00 persen.

Kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,19 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif travel sebesar 0,08 persen; angkutan antar kota 0,06 persen dan angkutan dalam kota 0,05 persen.

(6)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2016 sebesar 1,96 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 3,39 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 3,42 persen dan 1,88 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Juli 2014 terhadap Juli 2013 dan Juli 2015 terhadap Juli 2014 masing-masing 4,54 persen dan 6,42 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender dan Tahun ke tahun Tahun 2014–2016

Inflasi 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

1. Juli 0,79 0,92 0,95

2. Tahun kalender (Juli) 3,42 1,88 1,96

3. Juli terhadap Juli (tahun ke tahun)

(tahun n) (tahun n-1) 4,54 6,42 3,39

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Juli) 2014-2016

Jan-Feb Jan Jan-Jul Jan-Jun Jan-Mei Jan-Apr Jan-Mar -0,60 -0,20 0,20 0,60 1,00 1,40 1,80 2,20 2,60 3,00 3,40 Infl asi ( %) 2014 2015 2016

(7)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun 2014-2016

Perbandingan Inflasi Kota Purwodadi, enam kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

Pada Juli 2016 dari 6 kab/kota SBH di Jawa Tengah, semua mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tegal sebesar 1,52 persen dengan IHK 122,38 dan terendah terjadi di Surakarta sebesar 0,62 persen dengan IHK 121,66. (lihat Tabel 4).

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2016 Purwodadi, 6 kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

(2012=100) K o t a Juli 2016 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Purwodadi 127,93 0,95 2 Semarang 123,70 1,05 3 Surakarta 121,66 0,62 4 Tegal 122,38 1,52 5 Purwokerto 122,42 0,87 6 Cilacap 127,13 1,07 7 Kudus 130,28 1,09 Jawa Tengah 123,93 1,00 Nasional 125,15 0,69 Jul-Jul Jun-Jun Mei-Mei Apr-Apr Mar-Mar Feb-Feb Jan-Jan 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 In fl a s i (% ) 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini memberikan hasil bahwa perusahaan ITMG berada dalam kondisi undervalued yaitu kondisi dimana keputusan investasi yang dapat diambil yaitu dengan

sebesar 0,214 dan nilai siginifikan 0,022 dan (6) Motivasi Lulus tepat Waktu, Kemampuan Menulis Karya Tulis Ilmiah, Ketersediaan Sumber Belajar, Kualitas Bimbingan Skripsi, dan

Keefektifan penerapan model pembelajaran Problem Posing dan CPS dilihat dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik kelas VIII D dan VIII C SMP Negeri I Tengaran

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka Majelis Hakim pada persidangan

Adakah pengaruh tatanan interior studio gambar manual lantai 3 lab FPTK UPI terhadap motivasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan teknik arsitektur FPTK UPI angkatan 2004 dan

Hasil penelitian ini meliputi: (1) unsur pembangun novel Ibu karya Poerwadhie Atmodihardjo meliputi: (a) tema: kasih sayang seorang Ibu terhadap anaknya dan ketabahan dalam

Kestabilan emulsi lateks polistirena dengan penambahan deterjen komersil menggunakan uji densitas diperoleh perbandingan emulsi lateks PS : air yaitu 90:10 dengan nilai densitas

Berdasarkan uraian di atas, akan dilaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan judul peningkatan keterampilan proses dan hasil belajar