• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deputi Bidang Kajian Kebijakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Deputi Bidang Kajian Kebijakan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Deputi Bidang Kajian Kebijakan atau dikenal DKK-LAN adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi LAN di bidang kajian kebijakan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala LAN. Deputi Bidang Kajian Kebijakan mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengkajian reformasi administrasi, sistem administrasi negara dan hukum administrasi negara, desentralisasi dan otonomi daerah, serta pembinaan jabatan fungsional analis kebijakan.

PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI (PRAKSIS)

PUSAT KAJIAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

PUSAT KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH (PKDOD)

PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKAN (PUSAKA)

PRAKSIS dibentuk untuk memberikan solusi atas beragam permasalahan administrasi negara yang berkembang dewasa ini. Melalui berbagai kajian strategis dan isu-isu aktual seputar reformasi administrasi, PRAKSIS hadir untuk memberikan resolusi (kebaruan solusi) baik mengenai kebijakan reformasi administrasi yang dihasilkan oleh pemerintah maupun praktik tata kelola di lingkungan Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah.

Pusat terpercaya dalam kajian Sistem Administrasi Negara dan Hukum Administrasi Negara (PKSANHAN). Hasil kajian dan telaah kebijakan yang telah dilakukan PKSHAN umumnya disampaikan kepada instansi pusat (kementerian-kementerian terkait, DPR, lembaga pemerintah non-kementerian), instansi pemerintah provinsi, kota dan kabupaten (dinas-dinas terkait, badan-badan terkait, DPRD), serta perguruan-perguruan tinggi negeri dan swasta.

PUSAKA memiliki peran strategis memperkuat fungsi LAN RI dalam berkiprah

melaksanakan tugas sesuai dengan mandat Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) terutama dalam menyukseskan agenda percepatan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan serta berperan aktif dalam meningkatkan kualitas kebijakan di Indonesia melalui pembinaan Analis Kebijakan.

PKDOD terus mengawal dan merespons dinamika dan tantangan yang muncul terkait dengan implementasi kebijakan desentralisasi, otonomi daerah, dan desa melalui kegiatan pengkajian, perkonsultasian dan bimbingan teknis.

Deputi

Bidang

Kajian

Kebijakan

*Foto dari kiri-kanan (ki-ka) : Riyadi (Kapus PKDOD), Tri Saksono (Kapus PKSANHAN), Muhammad Taufiq (Deputi Kajian Kebijakan), Erna Irawati (Kapus PUSAKA), dan Haris Faozan (Kapus PRAKSIS)

SEKILAS

(2)

Kedeputian Bidang Kajian Kebijakan membuka ruang kemitraan dengan berbagai stakeholders (Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD, Lembaga Donor, maupun NGO) melalui kegiatan pengkajian, konsultansi, advokasi serta asistensi.

Adapun layanan kemitraan yang menjadi kepakaran Kedeputian Bidang Kajian Kebijakan, mencakup:

Penyusunan

Roadmap

Reformasi Birokrasi Pendekatan Kontekstual

dan Asistensi Implementasi Reformasi Birokrasi

Memberikan pelayanan penyusunan roadmap reformasi birokrasi dengan pendekatan kontekstual. Pendekatan ini menekankan pengembangan kapasitas organisasi dalam membangun dialog dengan stakeholdernya. Pendekatan ini juga memiliki dampak yang sangat positif secara internal karena akan memandu organisasi menfokuskan perubahan dan sumber daya yang dibutuhkan kepada area-area yang menjadi pengungkit (leverage) perubahan. Untuk men-dukung implementasi kebijakan reformasi birokrasi baik pada instansi pemerintah pusat maupun daerah, PRAKSIS juga menyediakan layanan asistensi teknis dan pendampingan.

Manajemen Kinerja Terpadu

(Integrated Performance Management)

Untuk mendukung proses transformasi organisasi pemerintah diperlukan adanya manajemen kinerja yang memadukan perencanaan dan evaluasi kinerja dari level organisasi berjenjang turun kepada kinerja individu. Manajemen Kinerja Terpadu bermanfaat membantu pimpinan instansi dalam menjabarkan strategi organisasi menjadi sasaran kinerja pegawai.

Effective Change Management

Prinsip fundamental reformasi birokrasi adalah bahwa setiap organisasi dituntut beru-bah untuk lebih baik, lebih berintegritas, efisien dan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada seluruh stakeholder. Kami akan membantu merumuskan strategi manajemen perubahan yang efektif dengan melihat secara seksama faktor budaya orga-nisasi yang berpotensi untuk mendukung keberhasilan atau sebaliknya.

Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia Strategis

(

Strategic Human Resource Development)

Paradigma pengelolaan kepegawaian telah bergeser dari rule compliance menjadi lebih berorientasi kepada penge-lolaan pegawai sebagai aset. Kami menawarkan advokasi kebijakan bagi setiap instansi pemerintah pusat maupun daerah untuk mengembangkan sistem pengembangan sumber daya manusia ASN yang strategis. Disebut strategis karena sistem ini dibangun dengan mendesain program pengembangan SDM melalui berbagai program inovatif dan terkait langsung dengan sasaran strategis organisasi.

Beberapa layanan teknis yang diberikan mencakup:

1. Analisa key operations sesuai sasaran strategis organisasi 2. Penyusunan kamus dan standar kompetensi

3. Desain program pengembangan kompetensi secara klasikal maupun non klasikal 4. Integrasi program pengembangan pegawai dan pengembangan karir

5. Penyusunan instrumen evaluasi manfaat pengembangan pegawai.

LAYANAN KEMITRAAN

(3)

Pengembangan Sistem Administrasi Negara

Sistem Administrasi Negara belum sepenuhnya mampu mendorong dan meningkatkan kualitas dan profesionalisme pelayanan pemerintah kepada masyarakat secara lebih cepat, murah, berkekuatan hukum, nyaman, aman, jelas, dan terjangkau. Aktifitas kelembagaan pemerintah yang ada sekarang pun dipandang belum berjalan efektif dan efisien.

Perlu selalu dilakukan penataan terhadap Sistem Administrasi Negara agar hubungan Pemerintah dan Masyarakat semakin profesional baik dalam hal penyedia layanan maupun kualitas layanan. Selain itu diperlukan perubahan pada sistem kelembagaan yang dapat mendorong efisiensi, efektivitas, percepatan proses pelayanan, pengambilan keputusan dalam birokrasi, dan pengelolaan SDM yang tepat agar dihasilkan SDM Aparatur Hukum Administrasi Negara yang profesional.

Layanan yang diberikan dalam pengembangan Sistem Administrasi Negara adalah Pengkajian, Konsultasi, Advokasi dan Asistensi terkait Pelayanan Publik, Akuntabilitas, Standar Pelayanan, Standar Operasional Prosedur, Manajemen Kinerja. Penataan Sistem Hukum dan Hubungan Antar Lembaga Negara/Pemerintah Pusat, Pusat-Daerah, dan Daerah-Pusat-Daerah, serta Analisis Jabatan Aparatur Hukum Administrasi Negara dan Bimbingan Teknis SDM Aparatur Hukum Administrasi Negara.

Pengembangan Hukum Administrasi Negara

Masih banyaknya peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih, disharmonis, dapat disinterpretasi berbeda atau sengaja dibuat tidak jelas untuk membuka kemungkinan penyimpangan. Karena itu, perlu dilakukan penataan dan pengembangan terhadap sistem Hukum Administrasi Negara agar hubungan pemerintah dan masyarakat lebih efektif dan menyentuh kebutuhan masyarakat.

Layanan yang diberikan dalam pengembangan Hukum Administrasi Negara adalah Pengkajian, Konsultasi, Advokasi dan Asistensi terkait penataan peraturan perundang-undangan Penyusunan Naskah Akademik, Legal Drafting, Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan, serta Evaluasi Peraturan Perundang-undangan.

Pengembangan Sistem Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Layanan ini berorientasi pada pengembangan sistem dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di era desentralisasi dan otonomi daerah dan penguatan sistem penyelenggaraan pemerintahan desa, yang meliputi layanan:

1. Penguatan Sistem Manajemen Kinerja Otonomi Daerah

2. Penguatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Pemerintah Daerah 3. Konsultasi dan Pendampingan Penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP) Pemerintah Daerah

4. Konsultasi dan Pendampingan dalam Penyusunan Strategi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pemerintah Daerah

5. Penguatan Sistem Manajemen Pemerintahan Daerah/Desa.

Bidang Kajian Sistem Administrasi Negara

dan Hukum Administrasi Negara

(4)

Pengembangan Kelembagaan Pemerintah Daerah

Layanan ini berorientasi pada pengembangan dan penguatan sistem dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di era desentralisasi dan otonomi daerah dan penyelenggaraan pemerintahan desa, yang meliputi layanan:

1. Konsultasi dan Pendampingan Penyusunan Naskah Akademik Pemerintahan Daerah 2. Konsultasi dan Pendampingan Good BUMD/BUMDes Governance

3. Konsultasi dan Pendampingan Pengelolaan Aset Daerah/Desa 4. Konsultasi dan Pendampingan Penyusunan Perangkat Daerah

5. Konsultasi dan Pendampingan Teknokratik Penyusunan RPJMD/RPJMDes

6. Kerjasama Penelitian (Colaborative Research) tentang Isu Desentralisasi dan Otonomi Daerah, dan Pemerintahan Desa dengan Pemerintah Daerah

Pengembangan SDM Pemerintah Daerah

Layanan ini berorientasi pada pengembangan dan penguatan SDM dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di era desentralisasi dan otonomi daerah dan penguatan penyelenggaraan pemerintahan desa, yang meliputi layanan:

1. Penguatan Kapasitas Aparatur Daerah/Desa 2. Penguatan Sistem Manajemen Perangkat Desa

3. Konsultasi Penyusunan Pola Karier Pegawai Pemerintah Daerah

4. Konsultasi Perencanaan Pengembangan Kapasitas Pegawai Pemerintah Daerah 5. Konsultasi Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Pemerintah Daerah 6. Penguatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah

7. Penguatan Kapasitas Perangkat Desa

Kegiatan ini menghasilkan referensi tentang JFAK yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola kepegawaian di seluruh K/L/Pemda, Analis Kebijakan (AK), dan stakeholder JFAK lainnya. Pusat Pembinaan Analis Kebijakan (PUSAKA) telah menerbitkan 9 (sembilan) kebijakan teknis dan beberapa pedoman yang mengatur tentang JFAK. Kebijakan teknis JFAK diformalkan melalui Peraturan Kepala LAN (Perka LAN). PUSAKA terus berupaya menyebarluaskan informasi kebijakan dan pedoman teknis JFAK ke seluruh K/L/Pemda, baik secara langsung melalui sosialisasi dan advokasi JFAK maupun melalui media sosial. K/L/Pemda dapat bermitra dengan PUSAKA LAN untuk menyelenggarakan sosialisasi dan advokasi JFAK di instansinya.

Penyusunan Kebijakan Teknis dan Pedoman JFAK

LAN sebagai instansi pembina JFAK mendorong terwujudnya evidence-based policy making melalui keberadaan analis kebijakan yang profesional. Untuk menjamin profesionalisme AK, PUSAKA melaksanakan uji kompetensi Calon Analis Kebijakan (CAK) untuk menilai kompetensi dan kepakaran yang dimiliki CAK. Uji kompetensi juga dilakukan untuk seleksi AK melalui perpindahan dari jabatan lain ke dalam JFAK, kenaikan jenjang dalam JFAK, dan pengangkatan kembali ke dalam JFAK.

Sebelum pelaksanaan uji kompetensi CAK, PUSAKA dapat bermitra dengan K/L/Pemda untuk memfasilitasi pelaksanaan pelatihan CAK yang diselenggarakan oleh Badan Diklat K/L/Pemda. Bentuk fasilitasi PUSAKA diantaranya penyusunan jadwal pelatihan, pemilihan narasumber dan fasilitator pelatihan, dan pemantauan pelaksanaan kurikulum pelatihan CAK.

Fasilitasi Pelatihan Calon AK dan Pelaksanaan Uji Kompetensi AK

(5)

Salah satu muara agenda reformasi birokrasi yang berjalan di Indonesia adalah perbaikan kualitas kebijakan. Untuk memandu upaya perbaikan terhadap hulu kebijakan, Pusat Pembinaan Analis Kebijakan menginisiasi pengembangan Indeks Kualitas Kebijakan (IKK) sebagai sebuah alternatif instrumen yang mudah digunakan oleh analis kebijakan dan elemen pemerintah lainnya secara nasional dalam melakukan pengukuran kualitas perencanaan dan pelaksanaan kebijakan publik. IKK ini juga dikembangkan dalam versi online yang dapat diakses di www.ikk-pusaka.lan.go.id. Hal ini untuk meningkatkan partisipasi stakeholder dalam penilaian kualitas kebijakan publik dan secara tidak langsung dimaksudkan untuk menyempurnakan instrument IKK.

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan untuk optimalisasi pembinaan JFAK. Ketersediaan sistem informasi JFAK yang kredibel akan mempermudah proses kerja yang dilakukan PUSAKA dalam mengelola database dan menilai dokumentasi pengetahuan yang dihasilkan oleh para Analis Kebijakan. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mengoptimalkan utilisasi Analis Kebijakan yang lebih akuntabel, profesional, dan efisien. PUSAKA telah mengembangkan sistem informasi JFAK (SI SAKA) dan Knowledge Management 8.7 (KM 8.7). SI SAKA dapat diakses oleh pengelola kepegawaian instansi dan analis kebijakan di

www.jfak.lan.go.id, dan KM 8.7 dapat diakses publik di www.pusaka.lan.go.id/km. SI SAKA dan KM

8.7 masih terus dikembangkan untuk memperkaya fitur dan memudahkan akses bagi stakeholder.

PUSAKA berupaya memperkuat peran Analis Kebijakan agar mampu berkontribusi secara lang-sung dalam peningkatan kualitas kebijakan di lingkungannya. PUSAKA telah bermitra dengan lembaga donor untuk meningkatkan peran dan kompetensi JFAK. Beberapa lembaga donor yang telah bermitra yaitu Knowledge Sector Initiative (KSI) dan Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG). PUSAKA terus mendesain beberapa program penguatan kapasitas analis kebijakan yang dapat dikerjasamakan dengan berbagai pihak baik dengan elemen pemerintah maupun dengan lembaga donor. Beberapa program yang sedang digagas antara lain: utilisasi IKK, pengembangan modul pelatihan analis kebijakan, joint policy research, pelatihan metodologi kajian kebijakan, pelatihan penulisan produk kebijakan (policy paper, policy brief, policy memo, policy note, dll.), pengembangan knowledge management, dll.

Pengembangan Sistem Informasi JFAK dan

Integrated Knowledge Management

Pengembangan Instrumen Indeks Kualitas Kebijakan

Pengembangan Kompetensi Analis Kebijakan

Adopsi teknologi informasi dan komunikasi menjadi bagian strategis DKK untuk mengembangkan isu-isu kebijakan dan meningkatkan nilai tambah kemanfaatan hasil-hasil kajian yang dihasilkan oleh para peneliti dan analis kebijakan di lingkungan DKK. Beberapa media informasi yang dikelola oleh DKK yaitu:

www.dkk.lan.go.id @DeputiKajianLAN @PRAKSIS_LAN @pksanhan_lanri @PKDOD_LANRI @AnalisKebijakan

Pusat Kajian Reformasi Administrasi

Pusat Kajian Sistem dan Hukum Administrasi Negara

Komunitas Analis Kebijakan

Pusat Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya sistem informasi ini memberikan kemudahan bagi para ketua program studi membuat jadwal kuliah, berdasarkan kasus yang ada pada Program Studi T

Gambar 4.8 Pengukuran Format Data Bluetooth Arus Motor BLDC Mobil Listrik dengan

(30532204/SDS_GEN_ID/ID) Tanggal dicetak 25.10.2016 Data yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan didasarkan pada pengetahuan terkini kami dan pengalaman

Kondisi ini tercermin dalam prediksi ITK triwulan III-2017 Sulawesi Selatan yang nilainya dibawah ITK saat ini (nilai indeks sebesar 107,37). Prediksi yang tetap diatas 100,

Metode deteksi tgt pd bgmn sinyal optis DICAMPUR dgn osilator lokal (homodyne atau heterodyne) dan sinyal listrik DIDETEKSI (sinkron dan asinkron):.. PENCAMPURAN sinyal informasi

Rp 223.907.057.000.000,00 (dua ratus dua puluh tiga triliun sembilan ratus tujuh miliar lima puluh tujuh juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4), maka dalam

ekanisme umpan balik dan penanganan keluhan dari pelanggan ke petugas promosi kesehatan yaitu suatu prosedur yang dilakukan dengan sasaran program promkes se)ara  proaktif

Keberhasilan maupun kegagalan kinerja Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet diukur antara lain melalui pelaksanaan survei kepada para peserta sidang kabinet