1
SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN
BLACKBERRY CURVE 8900 DENGAN METODE BACKWARD
CHAINING BERBASIS CLIENT-SERVER
Anugrah Bagus SusiloMagister Ilmu Komputer, Pascasarjana Universitas Budi Luhur, Jakarta
ABSTRAK
Seiring dengan berkembangnya jaman, teknologi telepon genggam pun mengalami perubahan yang signifikan dari semula hanya digunakan untuk telepon dan mengirim pesan, kini telepon genggam berubah fungsi menjadi telepon pintar. Telepon pintar ini mengambil konsep dasar dari telepon genggam yang bisa di bawa kemana saja namun ditambahkan dengan fitur yang canggih untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan masalahnya Telepon pintar memungkinkan penggunanya untuk melakukan pekerjaan yang biasanya hanya bisa di lalukan melalui komputer seperti mengetik , mengirim email, membaca berita, melakukan chatting dan mengakses berbagai jejaring sosial. Salah satu telepon pintar adalah Blackberry dengan fitur BBM di dalamnya. Tentunya seperti telepon pintar yang lain, blackberry juga kadang mengalami kerusakan dari perangkat lunaknya maupun dari perangkat kerasnya, itulah yang mendasari pembangunan sistem pakar diagnosa kerusakan pada blackberry ini, agar para calon teknisi dapat mengetahui kerusakan yang terjadi secara cepat. Dalam pengembangan sistem pakar ini dibagi menjadi 2 fase yaitu pengumpulan data dan pengembangan sistem, pengumpulan data menggunakan teknik dengan wawancara pakar sedangkan pengembangan sistem berdasarkan analisa kebutuhan sistem, representasi pengetahuan, mesin inferensi, perancangan basis data ,perancangan sistem, implementasi sistem dan contoh kasus. Sedangkan untuk mesin inferensinya menggunakan metode pelacakan kebelakang(Backward Chaining), Backward Chaining dimulai dangan pendekatan tujuan atau goal oriented atau hipotesa. Pada backward chaining kita akan bekerja dari konsekuen ke antesendent untuk melihat apakah terdapat data yang mendukung konsekuen tersebut. Pada metode inferensi dengan backward chaining akan mencari aturan atau rule yang memiliki konsekuen (Then klausa ..) yang mengarah kepada tujuan yang diskenariokan/diinginkan.
Kata kunci : Sistem pakar, Blackberry Curve 8900, desktop, Best First Search
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya jaman, teknologi telepon genggam pun mengalami perubahan signifikan yang semula hanya digunakan untuk telepon dan mengirim pesan kini telepon genggam berubah fungsi menjadi telepon pintar.
Seperti namanya telepon pintar ini mengambil konsep dasar telepon genggam yang bisa dibawa kemana saja namun ditambahkan dengan fitur yang canggih untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan masalahnya yang semakin hari semakin komplek dan membutuhkan penyelesaian dalam waktu cepat dan
singkat. Telepon pintar memungkinkan penggunanya untuk melakukan pekerjaan yang biasanya hanya bisa di lakukan melalui komputer seperti mengetik, mengirim email, membaca berita, melakukan chatting dan mengakses berbagai jejaring sosial. Salah satu telepon pintar adalah blackberry dengan fitur
Blackberry Messenger di dalamnya.
Tentunya seperti telepon pintar yang lain,
blackberry juga kadang mengalami
kerusakan dari perangkat lunaknya maupun perangkat kerasnya. Hanya saja orang yang mampu merawat atau memperbaiki
blackberry masih sangat terbatas, oleh
2
akan dibuat suatu sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan blackberryberbasis desktop. Sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan blackberry curve ini memuat 30 jenis kerusakan yang sering terjadi pada blackberry. Sistem pakar ini nantinya diharapkan akan mempermudah para calon teknisi untuk mengidentifikasi kerusakan blackberry. Dengan menggunakan komputer kemungkinan kinerja calon teknisi menjadi lebih cepat. Diharapkan sistem ini mampu memberikan informasi yang optimal dari timbal balik user dan sistem.
1.1. Batasan Masalah
Penulisan Skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup sebagai berikut :
[1].Hanya membahas tentang kerusakan
Blackberry tipe Curve 8900
[2].Solusinya bersumber pada hasil riset langsung.
2. TINJAUAN TEORI
2.1. Definisi Sistem Pakar
Menurut Siswanto (2010), sistem pakar adalah yang paling banyak aplikasinya dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam dunia nyata. Perangkat lunak ini dapat sekali dijalankan oleh perangkat komputer pribadi, sehingga untuk aplikasi kecerdasan buatan ini dapat dilakukan dengan mudah dan dengan biaya yang relatif murah.
Komputer yang berbasis sistem pakar adalah program komputer yang mempunyai pengetahuan yang berasal dari manusia yang berpengetahuan luas dalam suatu domain tertentu, dimana pengetahuan disini adalah pengetahuan manusia yang sangat minim penyebarannya, mahal dan serta susah untuk didapatkannya.
Kondisi-kondisi dimana sistem pakar dapat membantu manusa dalam menyelsaikan masalahnya, antara lain :
[1]. Kebutuhan tenaga ahli yang banyak, tetapi pakar yang tersedia jumlahnya hanya sedikit dan sangat terbatas
[2]. Pemakaian pakar yang berlebihan dalam membuat keputusan, walaupun dalam suatu tugas yang rutin.
[3]. Pertimbangan kritis harus dilakukan dalam waktu yang singkat untuk menghindari hal-hal yang tidak diingikan.
2.2. Pembentukan Umum Expert System
Metoda yang dipakai adalah runut balik
Backward Chaining merupakan strategi
pencarian yang arahnya kebalikan dari runut maju Forward Chaining. Proses pencarian dimulai dari tujuan, yaitu kesimpulan yang menjadi solusi permasalahan yang dihadapi. Mesin inferensi mencari kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan yang kesimpulannya merupakan solusi yang ingin dicapai, kemudian dari kaidah-kaidah yang diperoleh, masing-masing kesimpulan dirunut balik ke jalur yang mengarah ke kesimpulan tersebut. Jika informasi-informasi atau nilai dari atribut-atribut yang mengarah ke kesimpulan tersebut sesuai dengan data yang diberikan maka kesimpulan tersebut merupakan solsui yang dicari, jika tidak sesuai maka kesimpulan tersebut bukan merupakan solusi yang cari. Runut balik memulai proses pencarian dengan suatu tujuan sehingga strategi ini disebut juga
goal-driven
2.3. Ciri-ciri Sistem
Ciri-ciri dari sistem pakar adalah :
[1]. Terbatasnya pada domain keahlian tertentu.
[2]. Dapat memberikan penalaran data yang tidak pasti.
[3]. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang tidak diberikannya dengan cara yang tidak dapat dipahami.
[4]. Berdasarkan kaidah-kaidah/ketentuan/rule yang berlaku.
[5]. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
2.4. Komponen Sistem Pakar
Menurut Siswanto (2010) komponen-komponen sistem pakar tersebut adalah sebagai berikut :
Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
[1]. Inti program sistem pakar,
[2]. Merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar,
[3]. Tersusun atas fakta-fakta yang berupa objek dan kaidah/ketentuan yang merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang telah diketahui.
Mesin Inferensi (Inferensi Engine)
[1]. Bagian-bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan seorang pakar.
3
[2]. Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya mencari sebuah jawaban atau kesimpulan yang terbaik.[3]. Memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai suatu kesimpulan.
[4]. Memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidahnya (rule) dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam daftar fakta-fakta (Fact List) yang disimpan dalam basis pengetahuan di
harddisk.
User Interface
[1]. Bagian penghubung antara sistem pakar dengan pemakai.
[2]. Akan terjadi dialog antara program dan pemakai.
[3]. Program akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan berbentuk panduan menu (menu driven), penyataan-pernyataan bahasa alami (natural language), dan graphic interface style. Program sistem pakar akan mengambil kesimpulan berdasarkan jawaban-jawaban dari si pemakai tadi.
Development Engine
Bagian dari sistem pakar sebagai fasilitas untuk mengembangkan mesin inferensi dan penambahan basis pengetahuan yang akan dilakukan oleh knowledge enginner. Knowledge enginner harus memiliki keahlian dalam mengerti bagaimana pakar menerapkan pengetahuan mereka dalam memecahka masalah, mampu mengekstaksi penjelasan
(knowledge acquisition) mengenai
pengetahuan dari pakar jika si pakar menemukan pengetahuan dan aturan yang baru dari pengalaman dia bekerja.
Teknik Penalaran (Interface)
Ada dua teknik dalam melakukan penalaran (Interface):
[1]. Pelacakan ke belakang (backward
chaining) yang memulai penalarannya dari
kesimpulan (goal), dengan mencari sekumpulan hipotesa-hipotesa yang mendukung menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan hipotesa-hipotesa tersebut. Fakta 1 Fakta 2 Fakta 3 Rule A Rule B Hipotesa 1 Hipotesa 2 Kesimpulan 1 Kesimpulan 2
Gambar 1 : Teknik Pelacakan Backward Chaining
[2]. Pelacakan ke depan (forward chaining) memulai dari sekumpulan fakta-fakta dengan mencari kaidah yang cocok dengan dugaan/hipotesa yang ada menuju kesimpulan. Fakta 1 Fakta 2 Rule A Rule B Hipotesa 1 Hipotesa 2 Kesimpulan 1 Kesimpulan 2 Rule C Hipotesa 3 Kesimpulan 3 Hipotesa 4 Kesimpulan 4
Gambar 2 : Teknik pelacakan Forward Chaining
Teknik Penelusuran (Searching)
Keduai teknik penalaran dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran (searching)
[1]. Teknik Depth-First Search
Adalah teknik penelusuran data pada node-node secara vertical dan sudah terdefinisi, misalnya kiri ke kanan, keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah bahwa penelusuran masalah dapa digali secara mendalam sampai ditemukannya kapasitas suatu solusi yang optimal. Kekurangan teknik penelusuran ini adalah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk ruang lingkup masalah yang besar.
1 6 8 9 3 4 5 7 2 Goal 1 3 2 12 10 11 5 7 8 4 9 6
Gambar 3 : Teknik Depth-First Search
[2]. Teknik Breadth-First Search
Adalah teknik penelusuran data pada semua
node dalam satu level atau salah satu
tingkatan sebelum ke level atau tingkatan dibawahnya. Keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah sama dengan depth first
search, hanya saja penelusuran dengan teknik
ini mempunyai nilai tambah, dimana semua
node akan di cek secara menyeluruh pada
setiap tingkatan node. Kekurangan teknik penelusuran ini terletak pada waktu yang dibutuhkan yang sangant lama apabila solusi berada dalam posisi node terakhir sehingga menjadi tidak efisien. Kekurangan dalam implementasi juga perlu dipertimbangkan,
4
misalnya teknik penelusuran menjadi tidak interaktif antara suatu topik dengan topik yang lain atau harus melompat dari satu topik ke topik yang lain sebelum topik tersebut selesai ditelusuri. 1 6 8 9 3 4 5 7 2 Goal 1 2 3 4 5 6 7 8Gambar 4 : Teknik Breadth-First Search
[3]. Teknik Best First Search
Metode penelusuran best first search
gabungan antara metode depth first search
dengan metode bredth first search. Metode ini melakukan penelusuran pada level yang sama kemudian akan dilanjutkan dengan mencari ke
level dibawahnya. Untuk melakukan
penelusuran dengan jumlah node yang banyak, metode ini lebih efisien.
1 6 8 9 3 4 5 7 2 Goal 1 2 3
Gambar 5 : Teknik Best First Search
2.5. Tipe-tipe Sistem Pakar
Menurut Siswanto (2010), tipe-tipe sistem pakar berdasarkan struktur program, ada 3 tipe yaitu :
[1]. Program mandiri
Sistem pakar yang murni dan berdiri sendiri, artinya program utamanya tanpa mengandung
subroutine yang memakai algoritma
konvensional. [2]. Program terkait
Sistem pakar yang dikelilingi program lainnya, artinya sebuah subroutine yang akan dipanggil program utama.
[3]. Program terhubungkan
Sistem pakar yang merupakan program yang dapat berhubungan dengan paket program lainnya.
2.6. Klasifikasi Sistem Pakar
[1.] Sistem Pakar Diagnosis
Digunakan untuk melakukan pencarian penyelesaian masalah atau kerusakan suatu alat atau mesin tertentu. Prinsipnya adalah menemukan masalah atau kerusakan apa yang terjadi. Sistem ini merupakan jenis sistem pakar yang paling popular saat ini, melakukan diagnosis, menggunakan deskripsi keadaan karakteristik tingkah laku, atau pengetahuan tentang pembuatan komponen sehingga dapat menentukan kemungkinan kerusakan pada sistem.
Contoh: Diagnosis medis kedokteran, diagnosis kerusakan alat elektronik dan perancangan sistem komunikasi dan radio. [2]. Sistem Pakar Pengajaran
Digunakan untuk mengajar, mulai dari murid Sekolah Dasar sampai mahasiswa Perguruan Tinggi. Kelebihan dari sistem pakar yang digunakan untuk mengajar adalah membuat diagnosa penyebab kekurangan dari seorang siswa, kemudian memberi cara u
ntuk memecahkannya. Contoh: Contoh sistem pakar untuk pengajaran bahasa.
[3]. Sistem Pakar Interpretasi
Digunakan untuk menganalisa data yang tidak lengkap, tidak teratur dan data yang kontradiktif, misalnya untuk interpretasi pengawasan, pengertian bahasa, analisis citra, dan lain-lain.
Contoh: sistem pakar interpretasi lingkungan pengendapan delta.
2.7. Kemampuan Tambahan yang
Diperlukan Sistem Pakar
Untuk lebih meningkatkan kemampuan expert
system, diperlukan komponen- komponen
tambahan:
[1]. Fasilitas penjelasan
a) Untuk menjelaskan bagaimana prosesnya sampai kesimpulan-kesimpulan tersebut di peroleh.
b) Dengan cara memperlihatkan rule-rule yang digunakan.
[2.] Kemudahan memodifikasi a) Di karenakan ilmu pengetahuan berkembang.
b) kemampuan seorang pakar bertambah terus.
[3.] Kompabilitas
Dapat dijalankan pada berbagai jenis komputer.
5
Kemampuan selama expert system untuk menambah sendiri pengolahannya, selama interaksi dengan pemakainya.2.8. Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat di ambil dengan adanya sistem pakar, antara lain:
[1]. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
[2]. Bisa melakukan proses secara berulang-ulang secara otomatis.
[3]. Menyiapkan pengetahuan dan keahlian para
2.9. Kerugian Sistem Pakar
[1]. Penelitian yang dilakukan untuk aplikasi program sistem pakar membutuhkan biaya yang tinggi.
[2]. Dalam pembuatan dan pengembangan program sistem pakar memakan waktu yang lama.
2.10. Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar terdiri dari 2 bagian kelompok,
yaitu: lingkungan
pengembangan(development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation
environment). Lingkungan pengembangan
digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.
2.11. Tahapan Pembuatan Sistem Pakar
Proses dalam pembuatan sebuah program sistem pakar melibatkan beberapa unsur, unsur yang paling berinteraksi yaitu perekayasaan pengetahuan (Knowledge enginer), pakar pada bidang keahlian (domain expert), dan pemakai akhir atau pemakai sistem pakar yang diinginkan untuk dibuat (end user). Tentunya dengan melalui proses dan langkah tahapan dari sistem pakar itu sendiri. Masalah Identifikasi Masalah Tahapan Konseptualisasi Tahapan Formalisasi Tahapan Implementasi Tahapan Dokumentasi Tahapan Pengujian Sistem Pakar
Gambar 6 : Tahapan Pembuatan Sistem Pakar
[1]. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahapan mengidentifikasi permasalahan yang akan dikaji, dalam hal ini adalah batasan masalah yang akan dikaji, menentukan pakar yang terlibat, dan sumberdaya yang diperlukan (seperti waktu, biaya dan fasilitas komputerisasi) dan tujuan yang akan dicapai. Sebaiknya permasalahan yang akan dikaji bersifat sempit tapi kompleks (mendalam). Pada tahapan ini pengembangan pengetahuan dapat menentukan masalah secara umum dan memilih pakar terlebih dahulu, kemudian mendiskusikannya dengan pakar tersebut untuk menentukan batasan masalah yang akan dikaji.
[2]. Tahapan Konseptualisasi
Konseptualisasi merupakan tahapan dimana pakar menentukan konsep yang akan
dikembangkan menjadi sistem pakar denganbantuan pengetahuan yang sudah ada. Dari konsep-konsep tersebut akan dirinci seluruh kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan mengkaji hal-hal yang berhubungan dalam pembuatan sistem pakar itu sendiri, serta menyusun mekanisme pengendalian yang diperlukan untuk mencapai suatu solusi.
[3]. Tahapan Formalisasi
Pada tahapan formalisasi dilakukan pemilihan teknik yang tepat dan benar
untuk digunakan oleh
perancang sistem pakar di dalam pengembangan sistem pakar tersebut di antaranya adalah struktur data, cara atau teknik inferensi dan mempresentasikan pengetahuan, strategi, kontrol serta peralatan pengembangan yang digunakan.
[4] Tahapan Implementasi
Pada tahapan ini dilakukan penterjemahan hasil formalisasi kedalam bentuk format program, yang disesuaikan dengan peralatan
6
pengembangan sistem pakar.[5]. Tahapan Dokumentasi
Tahapan dokumentasi adalah tahapan akhir dimana program sistem pakar yang telah dibangun harus didokumentasikan, karena dengan didokumentasikan sebuah program sistem pakar tersebut menjadi lebih baik, maka apabila suatu saat di perlukan atau terjadi permasalahan pada programnya akan mudah untuk mencarinya.
[6].Tahapan Pengujian
Pada tahapan ini sistem pakar yang telah dibuat kemudian diuji coba dengan para pakarnya untuk mencari kemungkinan kesalahan yang bisa terjadi dan melakukan perbaikan apabila diperlukan. Sehingga hasil dari sistem pakar tersebut benar-benar sesuai dengan keinginan, yaitu sebuah sistem pakar yang lengkap dan akurat serta dapat memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi sistem pakar tersebut.
3. ANALISA MASALAH DAN
RANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Masalah
Seperti yang diketahui saat ini, banyaknya informasi seputar dunia handphone terutama blackberry memang sangat membantu sebagai solusi-solusi alternatif yang ditawarkan untuk pemecahan suatu masalah. Namun hal tersebut pula yang membuat kondisi menjadi kompleks yakni ketika calon teknisi dihadapkan pada situasi atau keadaan dimana calon terknisi tersebut harus memilah-milah banyaknya informasi yang didapat sedangkan waktu yang tersedia hanya sedikit.
Sebagai contoh, calon teknisi yang mencoba untuk memperbaiki blackberrynya sendiri namun memiliki keterbatasan waktu dan sarana. Sangat disayangkan jika calon teknisi
blackberry tersebut harus mencoba satu per satu dari setiap informasi yang diberikan. Calon teknisi blackberry akan sangat terbantu jika terdapat sebuah sistem yang dapat memberikan saran dan informasi yang tepat juga cepat
3.2. Penyelesaian Masalah
Dalam menyelesaikan masalah tersebut di atas maka dibuat sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan blackberry curve 8900 dengan metode backward Chaining
berbasis client-server agar dapat dipergunakan sebagai sarana informasi dan solusi. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi gangguan yang terjadi pada bagian-bagian
blackberry yang terdiri dari bermacam-macam komponen seperti LCD, baterai, kamera, simcard dan lain sebagainya.
Dalam sistem ini unsur-unsur yang terlibat dan saling berinteraksi adalah pembuat sistem sebagai knowledge engineer dan pakar. Cara kerja sistem ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
[1.]Proses Identifikasi Kebutuhan sistem Seorang knowledge engineer melakukan akuisisi knowledge terhadap pakar kerusakan blackberry curve 8900 Bapak Santana dengan cara wawancara tanya jawab dan diskusi serta mencatat hasil akuisisi kedalam matrik knowledge base. Setelah knowledge basenya jadi lalu didiskudikan kembali kepakar untuk di cek kebenaran dan bila ada yang mesti diperbaiki sampai pakarnya menyetujui matrik knowledge base yang dibuat sudah sesuai dengan knowledge kepakaran pakar kerusakan blackberry curve 8900 seperti yang terlampir di dalam lampiran 1. Setelah matrik knowledge base disetujui oleh pakar maka knowledge engineer bisa memodelkan atau representasikan knowledge dengan metode produksi rule berupa pohon keputusan seperti yang terlampir dalam lampiran 2, lalu dibuat rule-rule seperti yang terlampir dalam lampiran 3.
a. Proses Identifikasi Kebutuhan User Seorang knowledge engineer perlu melakukan identifikasi kondisi dan kebutuhan para pengguna jasa kepakaran pakar kerusakan blackberry curve 8900
b. Proses Penelurusan
Kondisi yang telah dibuat pada sistem digunakan untuk penelusuran yang nantinya akan mendapatkan solusi terbaik untuk kerusakan yang ada.
3.3. Mesin Inferensi
Mesin Inferensi dari sistem pakar ini menggunakan teknik pencarian best-first
search dan menggunakan teknik pelacakan ke
belakang (backward chaining). Cara kerja dari mesin inferensi ini adalah menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari harapan apa yang akan terjadi (hipotesis) dan kemudian mencari bukti atau fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut dengan menjawab pertanyaan untuk mendapatkan jawaban atau kesimpulan dari kerusakan
7
dengan mudah oleh user, karena sistem yang dibuat bersifat user friendly.3.4. Flowchart dan Algoritma
Flowchart Form Diagnosa
Flowchart dan algoritma form diagnosa
menjelaskan tentang identifikasi kerusakan Blackberry. Flowchart form diagnosa dapat dilihat pada gambar 10
Gambar 10 : Flowchart Proses Menu Utama
Berikut ini adalah algoritma Form Diagnosa : 1. Tampilkan Form Pilih Kerusakan 2. Input Pilih Kerusakan
3. If Pilih = Proses Then 4. Tampilkan Form Diagnosa 5. Tampilkan pertanyaan
6. Input Pilih
7. If Pilih = “Ya” Then
8. cari IdGejala dan Nmgejala dari tabel Gejala yang sesuai
9. dengan tabel punya_aturan_ya 10. If memuat E-A Then
11. Simpan temp
12. Tampiikan form hasil diagnosa 13. Else
14. Kembali ke baris 4 15. End If
16. If Pilih = “Tidak” Then
17. cari idgejala dan nmgejala dari tabel gejala yang sesuai
18. dengan tabel punya_aturan_tidak
19. Else if memuat E310 Then
20. Hapus temp
21. Tampilkan pesan pakar belum menemukan identifikasi
22. Else if memuat E320 Then 23. Tampilkan form Arahan 24. End If
25. End If End If
4. IMPLEMENTASI DAN ANALISA
PROGRAM 4.1. Implementasi
Pengoperasian sistem pakar ini dapat dilakukan dengan cara membuka browser
setelah XAMPP terpasang tetapi sebelumnya, masukkan file sistem pakar yang akan digunakan pada direktori C:\xampp\htdocs terlebih dahulu.
[1]. Tampilan Menu Homescreen
Pada tampilan layar menu pemakai seperti gambar 4.1 terdiri dari 2 pilihan menu yaitu menu “Pemakai” untuk melakukan diagnosa kerusakan sebagai pemakai dan menu “Pakar” untuk melakukan login sebagai Pakar. Berikut ini adalah tampilan layar menu Homescreen
yang ada pada fileHomescreen.Java
Gambar 11 : Tampilan Layar Menu Homescreen
4.2. Spesifikasi Hardware dan Software Spesifikasi hardware dan software pada komputer client sebagai berikut :
Software [1]. Eclipse 4.3 Kepler SR2 [2]. OpenJDK_1.7.0_51 [3]. LAMPP Installer [4]. Dia Diagram 0.92.1 [5]. Evolus Pencil [6. ]Kingsoft Office [7]. LibreOffice 4.1.5.3
[8]. BlankOn GNU/Linux Suroboyo 32-bit Hardware
[1]. Processor Intel Core 2 Duo CPU T6500 @ 2.10GHz x 2AMD A68M
[2]. Graphics Gallium 0.4 on NV98 [3]. Hardisk WDC 312.9 GB [4]. Memory 2.0 GiB (4 GiB SWAP)
8
Software dan hardware yang digunakan
sebagai server sebagai berikut : Software [1]. Eclipse 4.2 Juno [2]. Xampp [3]. JDK 1.7.0 [4]. Windows 7 32-bit Hardware
[1]. Processor Intel Core i3-2328M CPU @ 2.20GHz
[2]. Memory Kingston DDR3 2GB [3]. Hardisk WDC 500GB
[4]. VGA CARD AMD RADEON 1 GIGA [5]. Kabel Lan RJ45 1 Meter
4.3. Kelebihan dan Kekurangan Program Kelebihan Program
Kelebihan yang dimiliki program sistem pakar ini, antara lain :
[1]. Dengan adanya sistem pakar ini, maka dapat mempermudah pemilik blackberry
maupun teknisi dalam mengidentifikasi kerusakan blackberry dengan cepat.
[2]. Sistem pakar ini bisa menjadi dokumentasi dan knowledge base bagi seorang pakar. Dapat berjalan di semua sistem operasi asalkan sudah terinstall java.
Kekurangan Program
Kekurangan yang dimiliki program sistem pakar ini, antara lain :
[1]. Karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan penulis, sistem pakar ini belum dapat menampilkan data berupa gambar maupun video.
[2]. Program sistem pakar ini masih memiliki keterbatasan dalam penyajian data.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pada pendahuluan, landasan teori, analisa dan perancangan serta implementasi dari skripsi ini yang disusun dari bab I sampai bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
[1]. Sistem pakar ini juga dapat dipakai untuk membantu mempermudah teknisi junior dalam melakukan identifikasi kerusakan blackberry. [2]. Dengan menggunakan dekstop sebagai sarana pendukung diharapkan sistem pakar dapat menjadi database pengetahuan dan dokumentasi mengenai ciri-ciri kerusakan pada blackberry yang terdapat di I”Phone.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Siswanto, 2010, Kecerdasan Tiruan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
[2]. Rochmad. 2014. Sistem Pakar Kerusakan Blackberry Berbasis Web, dilihat tanggal 20 Mei
2014.<http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/ fti3/article/view/2430>.
[3]. Purwanto, Kuwat. 2014. Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Kerusakan Blackberry Berbasis Web dengan PHP Framework, dilihat
tanggal 23 Mei 2014.
<http://eprints.unisbank.ac.id/1398/>.
[4]. Dahria, Muhammad. 2014. Implementasi Inferensi Backward Chaining untuk Mengetahui Kerusakan Komputer, dilihat
tanggal 25 Mei 2014.
<http://lppm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurn al/hpxZJurnal%2011_1_2012%20M-Dahria-4.pdf>.
[5]. Hermansyah. 2013. Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Sistem Pencernaan Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining dan Backward Chaining, dilihat tanggal 1 April 2014. <http://hermansyah.info/skripsi- pembuatan-aplikasi-sistem-pakar-untuk- mendiagnosa-penyakit-sistem-pencernaan- berbasis-web-menggunakan-metode-forward-chaining-dan-backward-chaining/>.
[6].Ashtika. 2011. Perancangan Aplikasi Sistem Pakar dengan Metode Backward Chaining untuk Mendiagnosa Penyakit Jantung Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia, dilihat tanggal 25 Mei 2014. <repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/275 29/6/Cover.pdf>.