• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Membuat/Mempersiapkan Tiang Panjat Buah Naga (Dragon Fruits) Oleh Irwanto,SST (Widyaiswara Bapeltan Jambi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknik Membuat/Mempersiapkan Tiang Panjat Buah Naga (Dragon Fruits) Oleh Irwanto,SST (Widyaiswara Bapeltan Jambi)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Teknik Membuat/Persiapan Tiang Panjat Buah Naga - IRW

1

Teknik Membuat/Mempersiapkan Tiang Panjat Buah Naga (Dragon Fruits) Oleh

Irwanto,SST

(Widyaiswara Bapeltan Jambi)

Buah naga tergolong jenis tanaman yang merambat sehingga membutuhkan media sebagai tiang panjatnya. Tiang panjat tersebut harus kuat agar dapat menopang tanaman. Selain kuat, tiang panjat harus mampu bertahan selama beberapa tahun. Hal ini bertujuan agar usaha budidaya tanaman mendapatkan keuntungan.

A. Tiang Panjatan Hidup

Tiang panjatan bentuk tunggal/individu berupa batang tanaman hidup. Beberapa jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai panjatan hidup antara lain gamal, jaranan, dan suren. Bila menggunakan panjatan hidup adalah perakaran tanaman harus cukup dalam, minimal 30 cm. Ini dilakukan agar tanaman buah naga tidak berkompetisi dengan tanaman tiang panjatan dalam memperebutkan hara didalam tanah.

Syarat lain sebagai tiang panjatan hidup adalah tanamannya harus tahan terhadap pemangkasan berat. Tanaman buah naga harus terkena sinar matahari agar dapat berproduksi tinggi. Oleh karena itu, tiang panjatan harus sering dilakukan pemangkasan daun, terlebih pada saat panjatan sudah membentuk tajuk.

(2)

Teknik Membuat/Persiapan Tiang Panjat Buah Naga - IRW

2

Pertumbuhan panjatan hidup harus lurus dengan tinggi minimal 2 m, diameter batang minimal 10 cm. Bila diameternya kurang, dikhawatirkan panjatan tidak mempu menahan berat tanaman buah naga. Kedalaman perakaran tanaman tersebut minimal 30 cm. Penggunaan tiang hidup ini lebih hemat biaya dibandingkan tiang beton. Hanya kekuatan dan ketahananya tidak sebanding dengan tiang beton, selain itu tiang panjatan hidup harus selalu dipangkas.

B. Tiang Panjatan Mati

Panjatan yang umum digunakan adalah panjatan berbentuk tiang beton segi empat berukuran 10 cm x 10 cm, 8 cm x 8 cm dengan tinggi 2-2,5 m. Selain bentuk segi empat, tiang panjatan ini dapat dibuat berbentuk bulat ataupun segitiga. Penggunaan panjatan beton lebih baik karena kuat, tahan lama, dan kokoh menahan beratnya tanaman.

Langkah kerja persiapan tiang panjatan dari beton sebagai berikut. 1. Persiapan Alat Dan Bahan

o Alat: cangkul, angkong/lori, centong semen, cetakan papan (panjang 200 cm, lebar 12 cm, dan tinggi 12 cm), plastik cor, palu, paku, dan ember, besi/behel ukuran 8 mm (panjang behel yaitu 230 cm), gerinda (alat pemotong besi/behel) dan lingkaran ban.

o Bahan yang digunakan yaitu : semen, pasir, kerikil, dan air.

o

(3)

Teknik Membuat/Persiapan Tiang Panjat Buah Naga - IRW

3

o

Alat yang digunakan dalam pembuatan Tiang panjat Buah Naga

2. Membuat cetakan

o Ukuran cetakan (panjang 2 m, lebar 8 cm, tinggi 8 cm)

o Cetakan dibuat dg menyatukan 3 buah papan ukuran 2 m dengan paku o Bagian ujung diberi penutup berukuran 8 cm

o Bagian pangkal dipasang penutup yang telah di beri 3 lubang untuk memasukkan besi

o Bagian atas cetakan di pasang kayu reng panjang 15 cm sebanyak 5 buah.

(4)

Teknik Membuat/Persiapan Tiang Panjat Buah Naga - IRW

4

3. Merangkai besi dengan cincin besi

o Potong besi 8 mm sepanjang 2, 30 m

o Siapkan besi cincin, dipotong –potong ukuran 20 cm, bengkokan bentuk segitiga sama sisi 6x6x6 cm

o Kawat ikat dipotong-potong ukuran 20 cm

o 3 buah besi 8 mm dirangkai dengan 5 cincin dan diikat dg kawat

4. Memasukkan besi kedalam cetakan o Cetakan diletakkan ditempat datar

o Rangkaian besi dimasukkan sampai keujung cetakan, diujung atas cetakan terlihat kelebihan besi panjang 30 cm

o Penutup ujung cetakan yang telah dilubangi dimasukkan keujung cetakan melalui 3 besi yg keluar dari cetakan.

o Cetakan dan besi siap untuk diberi adukan bahan

5. Mengaduk semen, pasir, kerikil, dan air

o Pembuatan adukan semen, pasir, dan kerikil (1 : 3 : 1).

o Hasil kajian 1 sak semen diaduk dengan pasir sebanyak 3 lori, kerikil 1 lori diaduk homogen, ditambah dengan air secukupnya, dapat menghasilkan 10 buah tiang.

o Adukan semen, pasir dan kerikil harus betul-betul homogen, bila tidak akan mempengaruhi kekuatan tiang panjat.

o Campuran yang homogen akan menghasilkan tiang panjat yang kokoh dan tidak mudah patah.

o

(5)

Teknik Membuat/Persiapan Tiang Panjat Buah Naga - IRW

5

6. Memasukkan bahan adukan kedalam cetakan

o Adukan yang telah homogen dimasukkan kedalam cetakan

o Harus dipastikan bahwa semua sudut dan bagian cetakan betul-betul terisi oleh adukan semen, bila ada yang tidak terisi maka akan menghasilkan tiang yang kurang kokoh dan bentuknya juga kurang menarik.

o Permukaan adukan diratakan dengan menggunakan centong semen.

Memasukkan dan meratakan adukan 7. Mengeringkan tiang

o Adukan semen yang ada dicetakan dikeringkan selama 2 – 3 minggu dengan cara dijemur (tergantung keadaan cuaca).

o Jika hari hujan maka cetakan ditutup dengan menggunakan terpal/plastik cor.

o Selama 1 minggu adukan tetap dicetakan, kemudian memasuki minggu kedua cetakan dibuka, pengeringan tetap dilakukan dan tiang dibolak-balik agar pengeringan tiang merata dan tiang kokoh dan kuat, tidak mudah patah.

(6)

Teknik Membuat/Persiapan Tiang Panjat Buah Naga - IRW

6

8. Memancang/memasang tiang

o Tiang yang sudah kering dipancang pada lubang yang telah disiapkan. o Tiang dimasukkan sedalam 50 cm

o Dalam pemancangan tiang, harus diperhatikan posisi tiang jangan sampai miring karena akan mempengaruhi kekuatan tiang dalam jangka panjang.

o Ketika memadatkan tanah di dasar tiang harus benar-benar padat karena bila tidak maka tiang panjat akan banyak yang terlihat miring, karena tanah disekitar tiang tidak dapat menahan dan menopang tiang.

9. Memasang lingkaran ban

o Pemasangan lingkaran ban setelah tiang dipancang lebih cepat jika dibandingkan pemasangan lingkaran ban sebelum tiang dipancang.

(7)

Teknik Membuat/Persiapan Tiang Panjat Buah Naga - IRW

7

o Untuk pemasangan lingkaran ban dilapangan dapat dilakukan oleh satu orang, sedangkan jika pemasangan dilakukan sebelum pemancangan tiang membutuhkan tenaga minimal 2 orang.

o Alat yg digunakan: 2 buah kunci behel

Membuat Tiang Panjatan dari kayu:

• Kualitas kayu harus baik, kuat, tahan lama, tidak mudah terserang rayap (tidak mudah lapuk), bentuk kayu lurus. Contoh : Bulian, Tempinis

• Siapkan alat dan bahan (Kayu panjang 1,75-2,5 m, Besi panjang 60 cm, bor kayu, lingkaran ban, kunci besi

• Bor kayu pada kedua sisi sekitar 2 cm dr ujung kayu • Masukkan besi pada kedua sisi kayu

• Pasang lingkaran ban dengan menggunakan kunci besi untuk membengkokan behel

(8)

Teknik Membuat/Persiapan Tiang Panjat Buah Naga - IRW

8

Tiang Panjatan dari kayu

Kesimpulan

Dalam kegiatan budidaya buah naga persiapan tiang panjat merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting. Oleh karena itu jenis tiang yang digunakan harus dipertimbangkan dengan baik sehingga tidak menimbulkan kerugian dikemudian hari.

Beberapa alternatif dalam memilih bentuk tiang panjat yaitu tiang panjat bentuk kelompok ( dari panjatan hidup, beton atau kayu) dan tiang panjatan bentuk kelompok (para-para atau pagar)

(9)

Teknik Membuat/Persiapan Tiang Panjat Buah Naga - IRW

9

DAFTAR PUSTAKA

Kristanto, Daniel. 2009. Buah Naga, Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar Sawadaya, Jakarta.

Anonim, “ Hasilkan Buah Naga Kualitas Prima”. Trubus, Bonus, Mei. 2003. Wiguna, Imam, “Sehat itu Enak”, Trubus, Maret 2009.

http://www.alamtani.com/budidaya-buah-naga.html

(10)

Teknik Membuat/Persiapan Tiang Panjat Buah Naga - IRW 10 BIODATA PENULIS Nama : IRWANTO, SST.

Lahir : Sembawa, 8 Juni 1982

Pendidikan : Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor, Tahun 2006

Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I /III.b Jabatan : Widyaiswara Pertama

Instansi : Balai Pelatihan Pertanian Jambi Alamat : Jl. Jambi Palembang, Km. 13, Desa Pondok Meja,

Kec. Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Propinsi Jambi. Telp : 082180406459

Email : tigercuts205@gmail.com Pelatihan Yang pernah diikuti:

1. Pelatihan pengembangan karakter (character building training) tahun 2006 2. Training Of Trainer (TOT) widyaiswara tahun 2012

3. Diklat Kewirausahaan bagi widyaiswara tahun 2012 4. Diklat pembiayaan bagi widyaiswara tahun 2012 5. Diklat multi media bagi widyaiswara tahun 2012

6. Diklat menejemen penyelenggaraan diklat tahun 2012 7. Inhouse training diklat statistik bagi widyaiswara tahun 2013 8. Pelatihan budidaya kelapa sawit tahun 2013

9. Diklat Capacity Building Tahun 2013

Referensi

Dokumen terkait

Kejadian pre eklampsi akan mendorong terjadinya disfungsi pada plasenta maupun pada uterus sehingga dapat mendorong terjadinya persalinan prematur, selain itu diet pada

paklobutrazol sampai konsentrasi 200 ppm pada tanaman gerbera dapat menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu memperpendek tinggi tanaman, mengurangi penambahan

Jadi yang dimaksud penulis dengan judul problematika perkawinan beda kultur adalah problem-problem yang akan muncul dan dihadapi pasangan suami istri yang berbeda

[r]

nyaman dan mengerti terhadap materi yang diajarkan. 2) Guru harus dapat membangun hubungan yang harmonis dengan siswa. Salah satunya dengan berkomunikasi baik dan

Bagaimana proses berpikir siswa Sekolah Alam Ungaran (SAUNG) dalam merencanakan dan melaksanakan pemecahan masalah matematika3. Bagaimana proses berpikir siswa Sekolah Alam

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Peranan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Asuransi Jiwasraya Madiun Branch Office). Skripsi Program Sarjana, Jurusan Manajemen, Universitas