42
Metode Penelitian
3.1 Desain Penelitian
Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut jenis desain penelitian yang dilakukan :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
Desain riset Jenis
penelitian Metode penelitian Unit analisis Time horizon T – 1 Asosiatif Survey Individual Cross Sectional T – 2 Asosiatif Survey Individual Cross Sectional
Berikut penjelasan dari table desain penelitian :
Berdasarkan penelitian saya ini untuk menganalisis pengaruh variabel X terhadap Y dan dampaknya terhadap Z, penelitian ini merupakan jenis penelitian Asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut. Dan Time Horizon yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu informasi yang dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu. Suatu saat tertentu bukan berarti satu hari saja, melainkan dapat dilakukan dalam beberapa hari bahkan beberapa
minggu oleh karena situasi (Sugiyono, 2005,p11). Relevansi dengan penelitian saya adalah saya mengumpulkan informasi tidak pada waktu berdekatan.
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Operasional Variabel merupakan penjelasan dari bagian – bagian variabel yang terdiri dari subvariabel, indikator yang menggunakan jenis ukuran tertentu. Operasionalisasi menggunakan skala tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Berikut operasionalisasi variabel dari penelitian :
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Operasional Variable
Variabel Konsep Variabel
Indikator Utama Ukuran Skala Pengukuran Kualitas
Produk (X1)
(Irawan,2002)
Performance - Kelezatan Makanan yang disajikan
- Kerenyahan Makanan yang disajikan
ordinal Skala Likert
Reliability - Rasanya sesuai selera konsumen
- Ayam masih segar dan baru
Feature - Ayam goreng yang
disajikan lebih berisi dari restoran lain
- Ayam goreng yang
disajikan lebih tidak berminyak dari restoran lain
Durability - Ayam tidak mudah basi
- Ayam tidak mudah
melembek
Conformance - Standar mutu dari Produk ayam yang disajikan
- Standar rasa untuk masyarakat indonesia
Design - Penyajian makanan tertata dengan rapih
- Penyajian makanan yang bersih
Kualitas Pelayanan
(X2)
(Arief,2007)
Tangible - Kenyamanan Ruangan - Penampilan Pegawai
ordinal Skala Likert
Reliability - Ketepatan dalam memenuhi janji yang diberikan
- Keandalan Proses
Pelayanan Responsivene
ss
- Ketanggapan petugas dalam menangani masalah
- Ketersediaan petugas menjawab pertanyaan konsumen
Competency - Kecepatan Pelayanan
- Keterampilan petugas dalam melayani konsumen
Courtesy - Keramahan dan sopan santun pegawai dalam melayani
- Kesopanan penampilan pegawai
Credibility - Kinerja restoran - Reputasi restoran
Security - Keamanan dari gangguan tindak kejahatan
- Keamanan fasilitas fisik restoran
Acces - Mudah akses ke restoran
- Kemudahan menemui pemilik restoran Communicati on - Penyampaian informasi melalui iklan
- Kejelasan tentang produk yang ditawarkan Understandin g the Customer - Pemahaman terhadap kebutuhan konsumen - Perhatian terhadap konsumen Kepuasan Pelanggan Quality Product
- Kebersihan makanan yang disajikan
(Y)
(Irawan,2002)
- Kelezatan makanan sesuai dengan selera konsumen Price - Kesesuaian harga terhadap
produk yang ditawarkan - Keterjangkauan harga Service
Quality
- Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan
- Sikap dan Prilaku Pegawai Emotional
Factor
- Kepuasan yang diperoleh dengan menggunakan produk
- Penataan atau penyajian yang baik terhadap produk Eficiency (Kemudahan) - Kemudahan dalam memperoleh produk - Pilihan pembayaran Brand Image (Z) (Ferrinadewi, 2008) Atribut Produk
- Harga terjangkau ayam goreng Djogja
- Ukuran dari ayam goreng Djogja Manfaat Produk - Manfaat Fungsional - Manfaat simbolik - Manfaat Experential Favorability, strength &
- Keinginan akan merek Ayam goreng Djogja
uniqueness of brand association
- Keyakinan akan ayam goreng Djogja
- Keyakinan ayam goreng Djogja berbeda dari yang lain
Berikut penjelasan dari ukuran dan skala pengukuran dalam Operasionalisasi variabel : Ukuran variabel yang digunakan adalah skala ordinal, yaitu membedakan antara satu kategori dengan kategori lainnya dan juga membedakan urutan. Dalam skala ordinal, operasi matematika tiadk dapat digunakan, tetapi dapat menggunakan operasi logika (Sugiyono, 2008,p85).
Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner yaitu bentuk pertanyaan yang merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan dan E.A Kuncoro, 2007,p20). Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan lima buah skala. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden diuraikan dalam table berikut ini :
Tabel 3.3 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan Penilaian
Sangat Setuju 5
Setuju 4 Netral 3
Tidak Setuju 2
Sedangkan nilai dan kategori batas penelitian dapat dilihat dengan menghitungkan :
• Nilai terendah = 1, yaitu bila jawaban responden adalah “Sangat Tidak Setuju”
• Nilai tertinggi = 5, yaitu bila jawaban responden adalah “Sangat Setuju”
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Analisis kuantitatif mencoba mengolah data menjadi informasi dalam bentuk angka. Penggunaan angka memudahkan penginterpretasian hasil secara objektif.
Tabel 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Tujuan Penelitian
Jenis dan Sumber data
Data Jenis Data Sumber Data
T – 1 Konsumen yang berada di Ayam Goreng Kalasan “Djogja”
Kuantitatif Data primer dari Kuesioner
T – 2 Konsumen yang berada di Ayam Goreng Kalasan “Djogja”
Kuantitatif Data primer dari Kuesioner
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, dengan menggunakan:
• Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab pada pemilik Ayam Goreng Kalasan DJOGJA yang terletak di Jln. Latumenten Raya no. 149 Jakarta barat. Pertanyaan yang diajukan menyangkut 5 kekuatan porter yaitu ancaman pendatang baru, kekuatan tawar menawar pembeli, barang substitusi, pesaing yang sejenis, dan kekuatan tawar menawar pemasok.
• Kuesioner. Merupakan daftar pertanyaan yang diajukan khususnya kepada konsumen/pengunjung yang berada di restoran yang berhubungan dengan Kualitas pelayanan, Kualitas produk, dan Kepuasan pelanggan.
• Studi pustaka, analisis data dari landasan teori, berbagai sumber yang diperoleh dari buku, majalah, dan internet.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Berdasarkan pendapat Sugiyono (2004, p73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterlambatan dana, tenaga, dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini digunakan dengan penentuan suatu proporsi dimana sampel tersebut dianggap dapat mewakili keseluruhan terhadap pelanggan Ayam Goreng Kalasan Djogja tidak diketahui. Rumus metode ini adalah rumus penentuan ukuran sampel untuk dugaan proporsi (Supranto,2001,p115) :
Dimana : n = Jumlah sampel minimum Z = Nilai distribusi normal α = Tingkat signifikan
E = Kesalahan yang direncanakan
0.25 = Koefisien proporsi ( karena populasi tidak diketahui ) Penentuan sampel pada penelitian ini didasarkan pada rumus penentuan ukuran sampel untuk pendugaan proporsi dengan menggunakan tingkat kepercayaan 1 - α= 0,95
Dengan demikian didapat α = 5% sehingga A/2 = 0,025 sesuai dengan table kurva normal didapatkan nilai Z = 1,96. kesalahan dalam penarikan sampel yang direncanakan (e) adalah sebesar 10%, maka didapatkan jumlah sampel sebagai berikut:
n = 0.25 * ( 1.96 / 0.1 ) 2
= 96.04
= 96
Perhitungan di atas menunjukan bahwa dengan jumlah responden sebanyak minimal 96 orang, kita dapat percaya sebesar 95% bahwa data yang diperoleh memiliki kesalahan tidak lebih dari 10%. Jumlah kuesioner penelitian yang disebarkan pada penelitian tugas akhir ini adalah sebanyak 100 kursioner.
3.6 Metode Analisis
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan :
Tabel 3.5 Metode Analisis Tujuan
Penelitian
Metode Analisis
Jenis Penelitian Teknik Analisis
T – 1 Asosiatif Path Analysis
3.7 Uji Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah :
• Untuk T – 1
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan
Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan
• Untuk T – 2
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, dan Kepuasan Pelanggan terhadap Brand Image
Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, dan Kepuasan Pelanggan terhadap Brand Image
3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian
Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah data yang terkumpul baik melalui data primer yang dilakukan dengan kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan, data tersebut kemudian dilakukan analisis pengaruh antara Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan dan Dampaknya terhadap Brand Image di Restoran Ayam Goreng Kalasan DJOGJA.
Dari analisis diatas, apabila terdapat pengaruh yang kuat dari Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan. Jika dilihat dari kedua variabel tersebut, apabila Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk dapat memenuhi Kepuasan Pelanggan, Maka Brand Image yang diharapkan oleh restoran Ayam Goreng Kalasan DJOGJA dapat tercapai. Dengan ini, diharapkan Kepuasan Pelanggan meningkat dan Brand Image dari usaha restoran ini juga akan ikut meningkat.