• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALINEMEN HORISONTAL. WILLY KRISWARDHANA Jurusan Teknik Sipil FT Unej. Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALINEMEN HORISONTAL. WILLY KRISWARDHANA Jurusan Teknik Sipil FT Unej. Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ALINEMEN HORISONTAL

Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

WILLY KRISWARDHANA

(2)

GAYA-GAYA YANG BEKERJA

(3)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

ALINEMEN HORISONTAL

 Alinemen horisontal adalah proyeksi dari sumbu jalan

pada bidang yang horisontal (plan/denah).

 Pada alinemen horisontal terdiri dari garis lurus dan garis

lengkung.

 Untuk garis lengkung terdiri dari busur peralihan dan

(4)

Alinemen Horisontal

 Pada alinemen horisontal terdapat dua jenis gaya yang

bekerja, yaitu gaya sentripetal dan sentrifugal.

 Berdasarkan arah gaya, arah gaya sentripetal menuju ke

arah pusat lingkaran sedangkan gaya sentrifugal ke arah luar (menjauhi titik pusat lingkaran) atau terlempar ke luar.

 Pada alinemen horisontal, gaya yang diperhitungkan

(5)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

Alinemen Horisontal

 Gaya sentrifugal F akan terjadi jika benda (kendaraan)

dengan kecepatan V melintasi suatu lengkung seperti lingkaran (tikungan). Gaya ini akan mendorong kendaraan keluar lintasan dengan arah tegak lurus terhadap kecepatan V.

(6)

Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada

Alinemen Horisontal

 m = massa benda (kendaraan)  G = berat kendaraan, kg

 g = gaya grafitasi, m/dt2

 a = percepatan sentrifugal, m/dt2

 = V2/R

 V = kecepatan kendaraan, km/jam

R = jari-jari lengkung lintasan, m R V R V g G R V m F = × 2 = × 2 R V R V g G R V m F = × 2 = × 2

(7)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada

Alinemen Horisontal

 Agar kendaraan yang melintasi sebuah lengkungan

(tikungan) tidak terlempar keluar lintasan, perlu andanya gaya-gaya yang dapat mengimbanginya sehingga kendaraan tidak terlempar keluar lintasan. Gaya-gaya tersebut antara lain :

 Gaya gesek melintang antara roda kendaraan

dengan permukaan perkerasan jalan

 Berat kendaraan akibat adanya kemiringan melintang

(8)

Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada

Alinemen Horisontal

 Pada alinemen horisontal, terdapat faktor penting

sebagai penyeimbang gaya antara lain:

 Gaya gesek melintang antara roda kendaraan

dengan permukaan perkerasan jalan.

 Berat kendaraan akibat adanya kemiringan melintang

(9)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada

Alinemen Horisontal

 Berbicara tentang kesimbangan gaya, terdapat 3 kondisi

gaya-gaya yang berkerja pada alinemen horisontal antara lain :

 Gaya sentrifugal diimbangi dengan gaya gesek, Fs

roda kendaraan dengan permukaan jalan arah melintang.

 Gaya sentrifugal diimbangi hanya dengan kemiringan

melintang jalan.

 Gaya sentrifugal diimbangi dengan gaya gesek dan

(10)

Gaya Sentrifugal Diimbangi Dengan

Gaya Gesek

R V g G 2 × N G Fs

(11)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

Gaya Sentrifugal Diimbangi Hanya

Dengan Kemiringan Melintang Jalan

G α sin G α os c R V g G 2 × R V g G × 2

(12)

Gaya Sentrifugal Diimbangi Dengan Gaya Gesek

Dan Kemiringan Melintang Jalan.

 Berdasarkan ke 3 kondisi tersebut,

kondisi ke 3 adalah kondisi yang ideal untuk merencanakan alinemen horisontal. α os c R V g G× 2 R V g G× 2 α sin R V g G × 2 α cos G G α sin G Fs

(13)

KEMIRINGAN MELINTANG

JALAN (SUPER-ELEVASI)

Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

WILLY KRISWARDHANA

(14)

NILAI KEMIRINGAN MELINTANG JALAN

(SUPER-ELEVASI, e)

 Dalam perancangan alinemen horisontal, ketajaman lengkung horisontal dapat dinyatakan dengan jari-jari lengkung atau dengan derajat kelengkungan. Derajat lengkung, D adalah besarnya sudut lengkung yang menghasilkan panjang busur lingkaran sebesar 25 m (100 ft)

(15)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

NILAI KEMIRINGAN MELINTANG JALAN

(SUPER-ELEVASI, e)

 R minimum akan terjadi pada kondisi e maksimum dan f

maksimum. Sedangkan pada Persamaan 4.4 terlihat bahwa besarnya jari-jari dan derajat lengkung adalah berbanding terbalik. Sehingga rumusan matematisnya adalah sebagai berikut:

(16)

Perhitungan Super-elevasi

 Berdasarkan metode ke 5

(AASHTO 2004), perhitungan nilai super-elevasi adalah sebagai berikut :

(17)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

(18)
(19)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

(20)
(21)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

Super-elevasi

 Besarnya nilai super-elevasi jalan di Indonesia baik untuk luar kota maupun dalam kota bervariasi yaitu 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% (Tata cara perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota dan Jalan Perkotaan, Departemen PU, Ditjen Bina Marga, 1997, 1992).

 Namun demikian, nilai e maksimum menurut Bina Marga untuk jalan dalam kota adalah 8% dan untuk jalan luar kota adalah 10%.

 Sedangkan menurut A Policy on Geometric Design of Highways and Streets, AASHTO, 2004 nilai e maksimum untuk semua jenis jalan adalah 4%, 6%, 8%, 10% dan 12%.

(22)
(23)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

(24)
(25)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

(26)

Latihan Soal Kelas B

Cari Super Elevasi, Jika diketahui :

Kecepatan rencana, VD = 70+no.absen km/jam Sudut tikungan, ∆ = 60o

Jari-jari tikungan,

Absen 1-6 R = 119 m Absen 7-12 R = 130 m Absen 13-18 R = 143 m

- Data yang tidak ada silakan diasumsikan sendiri - Dikumpulkan minggu depan saat perkuliahan

- Carilah pengertian dari kemiringan jalan, misal e=10%

Absen 19-24 R = 159 m Absen 25-29 R = 179 m Absen 30-33 R = 205 m

(27)

Rekayasa Geometrik Jalan – Willy Kriswardhana – Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

Referensi

 Modul Kuliah Rekayasa Jalan Raya, Catur Arief

Prasetyanto, Teknik Sipil ITS

 Sukirman, S. 1999. Dasar – Dasar Perencanaan

Referensi

Dokumen terkait

Trianto, 2014, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strtegi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: PT.. Pengantar Studi Akhlak

Secara teoritik, penelitian ini akan menggali, mengkaji dan mendeskripsikan, serta mengorganisasikan informasi tentang pergeseran nilai masyarakat pasca konflik

Apabila disesuaikan kembali hubungannya dengan masing- masing aspek usability dalam tabel diatas, dapat dikatakan bahwa perangkat lunak aplikasi android yang telah

Ketiga , penyampaian firman, perkunjungan pastoral dan pelayanan konseling merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh gembala sebagai stimulasi kepada jemaat untuk

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis “Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi terhadap Keberhasilan Usaha pada Pedagang Kaki Lima di Pasar

Sebuah skripsi diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Khusus. © Tira Haemi

Kewirausahaan mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan DPTS. FPTK

[r]