• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN EKSEKUTIF AMDAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN EKSEKUTIF AMDAL"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT (JUFMP)

JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE (JEDI)

TA FOR ENVIRONMENTAL &

RINGKASAN EKSEKUTIF AMDAL

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR

DIREKTORAT SUNGAI, DANAU DAN WADUK

B Saluran Tanjungan Kali Kamal Kali Grogol - Sekretaris Kali Angke Hilir Banjir Kanal Barat Pakin-Kali Besar-Jelakeng Muara Kali Adem

Lokasi JEDI Fase 2 Lokasi JEDI Fase 1

Saluran Cengkareng 18 15 20 10 14 13

PENGERUKAN

SALURAN GROGOL SEKRETARIS, KRUKUT

CIDENG, PAKIN BESAR JELANGKENG, DAN

WADUK PLUIT

PT. PPA CONSULTANTS

JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT (JUFMP)

JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE (JEDI)

TA FOR ENVIRONMENTAL & SOCIAL IMPACT ASSESSMENT (EIA/SIA)

GRANT NO TF#054683

RINGKASAN EKSEKUTIF AMDAL

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR

DIREKTORAT SUNGAI, DANAU DAN WADUK

-A Waduk Pluit Waduk Sunter Selatan Waduk Sunter

Utara Waduk Sunter

Timur III Kali Cideng-Thamrin Kali Krukut-Cideng Kali Sunter Hulu Pakin-Kali Besar-Jelakeng

Muara Banjir Kanal Timur / Marunda Ancol Ciliwung-Gn. Sahari Kali Sunter Sentiong-Sunter Waduk Melati 16 17 11 06 21 09 07 12 08

PENGERUKAN

GROGOL SEKRETARIS, KRUKUT

CIDENG, PAKIN BESAR JELANGKENG, DAN

WADUK PLUIT

In joint venture with

PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT (JUFMP)

JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE (JEDI)

SOCIAL IMPACT ASSESSMENT (EIA/SIA)

RINGKASAN EKSEKUTIF AMDAL

C

Saluran Cakung

19

GROGOL SEKRETARIS, KRUKUT

CIDENG, PAKIN BESAR JELANGKENG, DAN

PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

Public Disclosure Authorized

Public Disclosure Authorized

Public Disclosure Authorized

Public Disclosure Authorized

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peristiwa banjir di Propinsi DKI Jakarta menjadi semakin sering terjadi, yang tentunya

memberikan dampak kerugian yang besar terutama dari segi sosial ekonomi dan kesehatan.

Resiko kota DKI Jakarta terjadi banjir adalah cukup besar mengingat kota DKI Jakarta dengan

morfologi yang relatif datar ini menjadi muara dari 13 kali ke Teluk Jakarta. Resiko ini semakin

besar dengan terjadinya banyak perubahan pemanfaatan ruang disekitar Daerah Aliran

Sungai (DAS) kali-kali di atas dimana banyak terjadi perubahan yang semula lahan terbuka

hijau, perkebunan, sawah menjadi pemukiman yang menjadikan intensitas hujan di sekitar

hulu DAS yang memang tinggi tidak sempat teresapkan/tertahan oleh tanah sehingga run off

menjadi besar ke arah hilir. Kondisi ini tidak diikuti dengan adanya perbaikan/peningkatan

infrastruktur yang mengakibatkan infrastruktur yang ada tidak dapat menampung beban yang

terjadi kondisi ini di perparah dengan kebiasaan buruk masyarakat yang masih mempunyai

kebiasaan membuang sampah ke sungai. Hal ini juga mengakibatkan kapasitas saluran dan

sungai yang ada berkurang yang menyebabkan saat air berlimpah terjadi luapan air atau

peristiwa banjir.

Tingginya perubahan pemanfaatan ruang, mengakibatkan besarnya laju erosi di permukaan

tanah yang pada akhirnya, masuk ke badan air dan mengendap di lokasi dengan aliran tenang

(

aliran kominer)

dan umumnya terjadi di waduk-waduk atau daerah-daerah muara sungai dan

lokasi DKI Jakarta merupakan muara sungai sehingga menjadi tempat yang ideal untuk

mengendap. Selain dari aktivitas tanah, lumpur juga dihasilkan/terbentuk dari air limbah yang

tidak diolah atau lumpur hasil pengolahan yang dibuang ke sungai/badan air. Sistem

penyaluran air limbah (

sewerage system

) yang terpisah di DKI Jakarta masih sangat kecil baru

2% dan hal ini mengakibatkan pembuangan air limbah sangat sulit dikontrol dan akibatnya air

limbah langsung di buang melalui drainase ke badan air khususnya air bekas (

grey water

).

Proses dikomposisi air limbah di badan air mengasilkan lumpur yang turut memberikan

kontribusi timbunan lumpur di kali-kali di DKI Jakarta dan memberikan dampak semakin

berkurangnya kapasitas aliran/tampung inftastruktur air yang ada.

Bila ditelusuri, pertambahan penduduklah yang menjadi pangkal penyebab. Urbanisasi

menyebabkan jumlah populasi di Jakarta dan sekitarnya meningkat tajam. Inilah yang

memberi dampak pada perubahan tata guna lahan, yang semula sebagai daerah resapan air

berubah fungsi menjadi kawasan permukiman dan industri.

Perubahan-perubahan ini mengakibatkan pembesaran debit banjir karena semakin banyak

aliran hujan yang mengalir di permukaan tanah sebab tidak dapat diserap tanah. Sementara

(3)

Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Ringkasan Eksekutif (RE) [II-2]

Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

itu, kepedulian masyarakat yang rendah terhadap kelestarian lingkungan mendorong

memburuknya kondisi sumber daya air.

Pemerintah Indonesia baik nasional maupun daerah telah melakukan upaya – upaya

penangulangan banjir salah satunya adalah pekerjaan pengerukan dan perbaikan sebagian

besar bagian dari sistem drainase yang ada di Jakarta. Salah satu proyek yang diusulkan

adalah

Jakarta Emergency Dredging Initiative

-JEDI yang termasuk dalam Proyek Mitigasi

Banjir Jakarta (

Jakarta Urgent Flood Mitigation Project

-JUFMP) yang bertujuan untuk

mengurangi timbunan endapan di saluran pengendali banjir. Endapan tersebut dapat

mengurangi kapasitas tampung menjadi setengah kali dari kapasitas desain.

Salah satu paket proyek yang diusulkan adalah pengerukan :

1. Saluran Grogol – Sekretaris

2. Saluran Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama)

3. Saluran Pakin-Kali Besar- Jelangkeng

4. Waduk Pluit

Penanggung jawab kegiatan paket pengerukan adalah Ditjen Sumber Daya Air Kementerian

Pekerjaan Umum RI (PMU) sedangkan pelaksananya adalah Dinas Pekerjaan Umum DKI

Jakarta (PIU). Pelaksanaan AMDAL paket pengerukan ini bersamaan dengan pelaksanaan

AMDAL Pengerukan JEDI tahap II lainnya. Sedangkan pekerjaan AMDAL JEDI tahap I, telah

selesai dilakukan, sehingga pelaksanaan pengerukan JEDI fase 1 akan dijadikan sebagai

analogi dari kegiatan paket pengerukan ini (JEDI fase 2). Studi AMDAL ini dlakukan

bersamaan dengan kegiatan Studi Teknis Perencanaan Pengerukan, sehingga antara Studi

AMDAL, Studi Perencanaan Teknis, dapat saling memberikan masukan, terkait dengan

kegiatan pengerukan ini.

Material kerukan akan digunakan sebagai material reklamasi, di lokasi dispossal site, yaitu di

Ancol Barat bagian Timur. Lokasi dissposal site Ancol Barat bagian timur telah dilengkapi

dengan studi Up Dating AMDAL Reklamasi Pantai Ancol Barat bagian Timur pada tahun 2009

dan telah mendapatkan rekomendasi dari BPLHD DKI Jakarta Tanggal 30 maret 2009 no.

02/AMDAL/1.-774.151.

Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali

Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan dilakukan pada tahun 2011, secara administrasi

termasuk dalam wilayah Kota Administratif Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai

(4)

Dampak Lingkungan, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 tahun 2006 tentang

Jenis Usaha atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup beserta lampirannya, dan Keputusan Gubenur Provinsi DKI Jakarta Nomor

2863 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi

dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup di Provinsi DKI Jakarta, maka kegiatan

ini harus dilengkapi dengan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, karena

kegiatan pengerukkan perairan dengan volume

50.000 m

3

wajib dilengkapi dengan dokumen

AMDAL, untuk itu Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan melakukan studi AMDAL

Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali

Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit.

Penulisan dokumen KA - ANDAL ini mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan

Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman penyusunan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan.

1.2

Tujuan dan Manfaat Kegiatan

1.2.1.Tujuan Kegiatan

Tujuan dari proyek adalah untuk:

(i) Mengatasi dampak banjir tahunan di DKI melalui prioritas perbaikan dan pengerukan yang

ada di saluran pengendali banjir, saluran dan waduk penampungan.

(ii) Memberikan keahlian teknis pada petugas melalui pelatihan kerja untuk memperkuat

kapasitas kemampuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya Dinas Pekerjaan

Umum DKI Jakarta untuk mengoperasikan dan memelihara sistem pengendalian banjir

sesuai dengan standar internasional.

Kegiatan pengerukan JEDI Tahap 2 ditujukan untuk memulai pelaksanaan proyek, dan

memungkinkan untuk menguji konsep rekayasa untuk pengerukan endapan, pengangkutan

dan pembuangan, serta untuk memantau dan mengelola dampak lingkungan yang mungkin

terjadi.

1.2.2. Manfaat Kegiatan

Manfaat utama dari kegiatan pengerukan JEDI Fase 2 untuk Saluran Grogol – Sekretaris,

Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit

adalah untuk mengurangi besaran kerugian dari banjir tahunan di beberapa wilayah yang

paling padat di bagian Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Manfaat lainnya

adalah perbaikan keseluruhan fungsi sistem drainase.

(5)

Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Ringkasan Eksekutif (RE) [II-4]

Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

1.3.Identitas Pemrakarsa dan Penyusun

1.3.1 Identitas Pemrakarsa Kegiatan

Nama

: Project Managemen Unit (PMU), Direktorat Sungai, Danau,

dan Waduk, Direktorat Jenderal Sumberdaya Air,

Kementerian Pekerjaan Umum RI

Alamat

: Jalan

Pattimura No.20

Kebayoran

Baru,

Gedung

Kementerian Pekerjaan Umum,Jaksel

Telepon/fax

: 021. 72039051/021.7261292

Nama Penanggung Jawab

: Ir. Hari Suprayogi, M.Eng.

Jabatan

: Kepala Satuan Kerja Direktorat Sungai, Danau dan Waduk

1.3.2.Identitas Penanggung Jawab Kegiatan

Nama

: Project Implementation Unit (PIU), Dinas Pekerjaan Umum

DKI Jakarta

Alamat

: Perkantoran Dinas Teknis Jatibaru, Jalan Taman Jatibaru

No.1, Jakarta Pusat

Telepon/fax

: 021.3865546//021.3865545

Nama Penanggung Jawab

: Ir. H. Ery Basworo, M.Sc

Jabatan

: Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

1.3.3. Identitas Penyusun

Nama Perusahaan

: PPA Consultan dan PT Arkonin Engineering MP

Alamat

: Jl. Prapanca Buntu No.B50, Jakarta Selatan 12160

Telepon/fax

: 021.831.1566/021.8291096

Nama Penanggung Jawab

: Ir. Tonih Usmana, M.Si dan Ir Lasmana Rochman, MM

Jabatan

: Direktur Utama

Tim Penyusun

:

Tabel 1.1.

Susunan Tim Studi AMDAL

No

Nama

Jabatan

Kualifikasi

1

John Dickie BE, M.Env.Sc.

Team Leader

-2

Ir. Purwono

Co.Team Leader

-3

Ir. Zaherunaja, M.Si.

EIA Coordinator

AMDAL AB

Sertifikasi Ketua Tim INTAKINDO

4

Aditya M.S., SP.

EIA Coordinator

Assistant

-5

Drs. Bambang Budi Sardjono, MS

Sosio-Economic-Culture

Specialist

-6

Zulham Rizanur, ST

Chemist

AMDAL AB

Sertifikasi Ketua Tim INTAKINDO

7

Koderi Hadiwardoyo, SKM

Public Healt Specialist

-8

Ir. Nasaruddin Djohar AH

Hydrologist

SKA Hidrologi HATHI

9

Dra. Muflizah

Biologist

-10

Ir. Fauzi Fuazt, Dipl.Man. Engim

Tranportation Specialist

-11

Ir. Ni'matul Mughniyah, M.Si.

Waste/Landfill/Sediment

Specialist

AMDAL AB

Sertifikasi Anggota Tim

INTAKINDO

1.4.Uraian Rencana Usaha Dan /Atau Kegiatan

Dalam rangka penanggulangan banjir di wilayah Provinsi DKI Jakarta, yang merupakan ibu

kota negara, maka Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Pekerjaan

(6)

Umum Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil

langkah-langkah kongret, salah satunya adalah melakukan upaya–upaya penangulangan banjir

dengan cara mengeruk Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng, (termasuk Krukut Lama),

Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit yang merupakan bagian dari kegiatan

Jakarta

Emergency Dredging Initiative

(JEDI) fase 2 yang termasuk dalam Proyek Mitigasi Banjir

Jakarta (

Jakarta Urgent Flood Mitigation Project

/JUFMP). Total volume kerukan adalah

2.430.400 m

3

. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi timbunan endapan di saluran

pengendali banjir. Endapan tersebut dan beberapa faktor lainnya, secara signifikan dapat

mengurangi kapasitas tampung pengaliran banjir di saluran pengendali banjir.

Penanggung jawab kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng

(termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali-Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit adalah Dinas

Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Pelaksanaan AMDAL Pengerukan Saluran Grogol –

Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk Krukut Lama), Kali Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng,

dan Waduk Pluit bersamaan dengan pelaksanaan AMDAL Pengerukan JEDI fase 2 lainnya.

Sedangkan pekerjaan AMDAL JEDI fase 1, telah selesai dilakukan, sehingga akan dijadikan

sebagai analogi dari kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng

(termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit (JEDI fase 2).

Studi AMDAL ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Studi Teknis Perencanaan

Pengerukan (DED) dan Studi LARAP, sehingga antara Studi AMDAL, Studi Perencanaan

Teknis (DED), dan LARAP dapat saling memberikan masukan, terkait dengan kegiatan

pengerukan ini.

Material kerukan akan digunakan sebagai material reklamasi, di lokasi

dispossal site

, yaitu di

Ancol Barat Bagian Timur. Lokasi

dissposal site

Ancol Barat Bagian Timur telah dilengkapi

dengan studi Up Dating AMDAL Reklamasi Pantai Ancol Barat Bagian Timur pada tahun 2009

dan telah mendapatkan rekomendasi dari BPLHD DKI Jakarta Tanggal 30 maret 2009 no.

02/AMDAL/1.-774.151.

Sehingga pada Studi AMDAL ini hanya membahas kegiatan

pengerukan saja.

Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali

Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan dilakukan pada tahun 2011, secara administrasi

termasuk dalam wilayah tiga kota adminstratif yatu ; Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta

Utara, meliputi 7 kecamatan dan 19 kelurahan. Berikut adalah nama-nama kelurahan yang

dilalui Grogol – Sekretaris, Krukut Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali

Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit:

(7)

Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Ringkasan Eksekutif (RE) [II-6]

Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

Tabel 1.2

Wilayah Administasi Saluran Grogol- Sekretaris

No

Kelurahan

Kecamatan

Kota Administratif

1

Tomang

Grogol

Petamburan

Jakarta Barat

2

Tanjung Duren Utara

3

Grogol

4

Wijaya Kusuma

5

Kedoya Utara

Kebon Jeruk

6

Duri Kepa

7

Kembangan Utara

Kembangan

Sumber : Konsultan 2009

Tabel 1.3

Wilayah Administasi Saluran Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama)

No

Kelurahan

Kecamatan

Kota Administratif

1

Petojo Utara

Gambir

Jakarta Pusat

2

Petojo Selatan

3

Kebon Kelapa

4

Cideng

5

Krukut

Taman Sari

Jakarta Barat

6

Glodok

7

Keagungan

8

Tambora

Tambora

9

Tanah Sereal

Sumber : Konsultan 2009

Tabel 1.4

Wilayah Administasi Pakin – Kali Besar- Jelangkeng

No

Kelurahan

Kecamatan

Kota Administratif

1

Pekojan

Tambora

Jakarta Barat

2

Tambora

3

Roa Malaka

4

Pinangsia

Taman Sari

5

Penjaringan

Penjaringan

Jakarta Utara

Sumber : Konsultan 2009

Tabel 1.5

Wilayah Administasi Waduk Pluit

No

Kelurahan

Kecamatan

Kota Administratif

1

Pluit

Penjaringan

Jakarta Utara

(8)

Rencana pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng

(termasuk Krukut Lama)

,

Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit dilaksanakan dengan melibatkan antara lain

instansi-instansi sebagai berikut :

Dinas Perhubungan DKI Jakarta (DISHUB DKI), terkait dengan rute pengangkutan hasil

kerukan dari lokasi pengerukan ke Dispossal Site.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP DKI), terkait dengan keamanan dan ketertiban

masyarakat di sekitar lokasi pengerukan.

PT. Pembangunan Jaya Ancol selaku penanggung jawab lokasi Dispossal Site.

Aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tingkat kecamatan, kelurahan, RW, dekel, dan

RT setempat yang terkena dampak dari kegiatan pengerukan.

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI Jakarta (BPLHD DKI), terkait dengan

minimalisasi dampak dari kegiatan pengerukan ke lingkungan sekitar.

Kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng

(termasuk Krukut Lama)

,

Kali Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng, dan Waduk Pluit yang terletak di Jakarta Pusat, Jakarta

Barat, dan Jakarta Utara telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta

2005 – 2010 (

Pasal 70 tentang Pengembangan prasarana dan sarana tata air dan

pengendalian banjir di Wilayah Jakarta)

.

Skala/besaran kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng

(termasuk

Krukut Lama)

, Kali Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng, dan Waduk Pluit adalah sebagai

berikut:

1. Saluran Grogol-Sekretaris

a. Rata-rata lebar Saluran

: 20 meter

b. Panjang Saluran

: 3.500 meter (3,5 Km)

c. Kedalaman Saluran

: 0,5 meter

d. Kedalaman Kerukan

: 0,89 meter

e. Volume Kerukan

: 97.500 m

3

f. Batas Lokasi

: Jembatan Satria Citraland-Jembatan Daan Mogot

g. Jembatan Yang Dilalui

:

Jembatan Fly Over Daan Mogot

Jembatan Kedoya Pesing

Jembatan Macaw

Jembatan Daan Mogot 2

Jembatan Satria Citraland

2a. Saluran Krukut-Cideng

(9)

Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Ringkasan Eksekutif (RE) [II-8]

Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

b. Panjang Saluran

: 3250 meter (3,2 Km)

c. Kedalaman Saluran

: 1 meter

d. Volume Kerukan

: 139.800 m

3

e. Batas Lokasi

: Pertemuan Kali Besar&Jelangkeng- Jembatan Jatibaru

f. Jembatan Yang Dilalui

:

Jembatan Keamanan

Jembatan KH Zainal Arifin

Jembatan KH Hasyim Ashari

Jembatan Balikpapan

2.b. Saluran Krukut Lama

a. Rata-rata lebar Saluran

: 14 meter

b. Panjang Saluran

: 3485 meter (3,4 Km)

c. Kedalaman Saluran

: 1 meter

d. Volume Kerukan

: 14.900 m

3

e. Batas Lokasi

: Pertemuan Cideng-Thamrin dengan Krukut Cideng

3. Saluran Pakin-Kali Besar- Jelangkeng

- Pakin

a. Rata-rata lebar Saluran

: 20 meter

b. Panjang Saluran

: 1.760 meter (1,76 Km)

c. Kedalaman saluran

: 1 meter

d. Kedalaman Kerukan

: 1 meter

- Kali Besar

a. Rata-rata lebar Saluran

: 20 meter

b. Panjang Saluran

: 1.820 meter (1,82 Km)

c. Kedalaman saluran

: 1 meter

d. Kedalaman Kerukan

: 1 meter

- Jelangkeng

a. Rata-rata lebar Saluran

: 11 meter

b. Panjang Saluran

: 2.370 meter (2,370 Km)

c. Kedalaman saluran

: 1 meter

d. Kedalaman Kerukan

: 1 meter

Dimensi Teknis lainnya

a. Volume Kerukan total

: 178.200 m

3

b. Batas Lokasi

: Jembatan Gedong Panjang-Jembatan Pancoran

c. Jembatan Yang Dilalui

:

(10)

Jembatan Fly Over Kota

Jembatan KA Tiang Bendera

Jembatan Kopi

Jembatan Perniagaan Barat

Jembatan Perniagaan (Jelangkeng)

Jembatan Pluit Selatan

Jembatan Pluit Raya

Jembatan kakap

Jembatan Kali Besar Timur 3

Jembatan Bank

Jembatan Asemka

Jembatan Pancoran

4. Waduk Pluit

a. Luas

: 80 Hektar

b. Rata-rata Kedalaman

: 2,5 meter

c. Kedalaman Kerukan

: 5 meter

d. Volume Kerukan

: 2.000.000 m

3

e. Inlet

: Saluran Pakin Besar dan Jelangkeng

f. Outlet

: Teluk Jakarta

Jadwal pelaksanaan pengerukan ini adalah sebagai berikut :

Tabel. 1.6

Jadwal Pengerukan

Peta lokasi kegiatan pengerukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep

Perizinan Sosialisasi Koordinasi

Perencanaan Teknis dan Sosial Penertiban Hunian

Mobilisasi Tenaga Kerja Pengerukan Pemasangan Turap

2009 2010 2013

(11)

Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Ringkasan Eksekutif (RE) [II-10]

Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

(12)

Kegiatan pengerukan Saluran Grogol–Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama),

Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit merupakan salah satu upaya dalam mengatasi

banjir. Pada subbab ini akan dijelaskan uraian rencana kegiatan pengerukan dengan besaran

berdasarkan rencana kegiatan, dalam penulisan laporan ini, pelaksanaan kegiatan

pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali

Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan dibagi menjadi terdiri dari 3 tahapan utama yaitu

Tahap Persiapan, Tahap Pengerukan dan Tahap Pasca Pengerukan. Uraian masing-masing

tahapan adalah sebagai berikut:

1.4.1. Tahap Persiapan

1. Perizinan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap Persiapan adalah kegiatan pengurusan perijinan yang

terkait dengan rencana pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk

Krukut Lama), Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit.

2. Sosialisasi

a. Pengumuman Media massa

Sosialisasi melalui media telah dilaksanakan melalui penerbitan di koran Warta Kota pada

tanggal 7 November 2009 dan pemasangan poster di Kantor Kelurahan Kecamatan yang

dilalui Saluran Grogol–Sekretaris, Krukut-Cideng (Krukut Lama), Pakin-Kali Besar-Jelangkeng,

dan Waduk Pluit yaitu Kecamatan Grogol Petamburan, Kedoya, Kembangan, Gambir , Taman

Sari, Tambora, Penjaringan, serta BPLHD DKI Jakarta dan KLH Jakarta Pusat, Barat, dan

Utara.

b. Public Hearing/Konsultasi Publik

Sosialisasi dengan masyarakat dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2009 di Ruang

Auditorium Gedung Nyi Ageng Serang, Jl. HR Rasuna Said Kav. No. 22 C, Jakarta Selatan.

A

dapun Masukan,saran dan tanggapan peserta rapat antara lain,adalah:

1.

Sungai dan waduk setelah pengerukan harap tetap dipeliharaan / dirawat / pengawasan;

2.

Kapan pastinya waktu pengerukan akan dilaksanakan;

3.

Berdasarkan pengalaman pengerukan sebelumnya, diharapkan agar mengembalikan

kondisi lingkungan seperti sediakala setelah melakukan pengerukan;

4.

Khusus waduk pluit dan kali adem, agar dilakukan sosialisasi secara parsial pada

masyarakat setempat sebelum melaksanakan pengerukan;

5.

perlu lebih jelas mengenai teknis pengerukan;

6.

Penempatan material keruk agar diperhatikan;

(13)

Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Ringkasan Eksekutif (RE) [II-12]

Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

7.

Sebelum pelaksanaan pengerukan, kontraktor harus berkoordinasi dengan tokoh-tokoh

masyarakat;

8.

Perlu informasi

Hot Line

di spot-spot lokasi proyek untuk menampung laporan masukan

saran masyarakat

9.

Masyarakat agar dilibatkan dalam pelaksanaan proyek dan secara umum sangat

mendukung rencana proyek.

3. Koordinasi

Koordinasi dilakukan sebagai upaya persiapan agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik,

koodinasi dilakukan antara lain kepada

:

Dinas Perhubungan DKI Jakarta (DISHUB DKI), terkait dengan rute pengangkutan hasil

kerukan dari lokasi pengerukan ke Dispossal Site.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP DKI), terkait dengan keamanan dan ketertiban

masyarakat di sekitar lokasi pengerukan.

PT. Pembangunan Jaya Ancol selaku penanggung jawab lokasi Dispossal Site.

Aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tingkat kecamatan, kelurahan, RW, dekel,

dan RT setempat yang terkena dampak dari kegiatan pengerukan.

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI Jakarta (BPLHD DKI), terkait dengan

minimalisasi dampak dari kegiatan pengerukan ke lingkungan sekitar.

4. Perencanaan Teknis dan Sosial

Perencanaan teknis disiapkan oleh konsultan perencana yaitu PPC. Perencanaan teknis

berupa Detail Engeneing Desain Pengerukan (DED) dan Studi Sosial (LARAP) dilakukan

bersamaan dengan studi AMDAL Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng

(termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit. Kegiatan

perencanaan teknis dan sosial yang dapat menimbulkan dampak adalah kegiatan pra survei.

1.4.2. Tahap Pengerukan

Kegiatan pada tahap ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu persiapan dan pelaksanaan. Berikut

adalah uraian dari kegiatan tersebut;

a. Persiapan

1. Penertiban Hunian

Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, ini tidak akan disertai dengan penertiban hunian di

sepanjang saluran/drainase, karena berdasarkan hasil prasurvei tidak ditemukan pemukiman

yang perlu ditertibkan disepanjang saluran tersebut. Sedangkan pada saluran Krukut-Cideng

(14)

(termasuk Krukut Lama), dan Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit direncanakan

akan dilakukan dilakukan penertiban hunian sebanyak :

a. 4.600 rumah di Waduk Pluit.

b. 250 rumah di Pakin- Kali Besar- Jelangkeng

c. 50 rumah di Saluran Krukut – Cideng (termasuk Krukut Lama)

Penertiban ini disertai dengan kajian sosial (LARAP). Penertiban hunian dilakukan dengan

cara langsung dari pihak Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta terhadap penduduk yang

menempati sempadan saluran/waduk. Pendekatan yang dilakukan dengan cara negoisasi

langsung tanpa perantara.

2. Mobilisasi Alat Berat Dan Kendaraan

Pada tahap ini dilakukan perencanaan mengenai jadwal mobilisasi kendaraan dan peralatan,

jadwal/waktu pengangkutan hasil kerukan ke lokasi

disposal site

, serta pengaturan lokasi

parkir kendaraan proyek serta tempat penyimpanan peralatan proyek. Dengan adanya

beberapa metode yang dilakukan terhadap saluran drainase, maka berikut ini adalah jenis

dan jumlah kendaraan serta peralatan yang akan digunakan:

(15)

Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Ringkasan Eksekutif (RE) [II-14]

Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

Tabel 1.7

Peralatan dan Kendaraan Proyek

Sumber : Konsultan 2009

Floating Bulldozer Land Excavator

Dump Truck Floating Excavator

Service Crane Ponton

Service Ponton Excavator (Floating) Crane Shovel (Floating) Floating Bulldozer Excavator

(service) Alat Manual

Dump truck (lumpur)

Dump truck (sampah)

Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit set Unit Unit

Grogol-Sekretaris 1 2 2 2 0 0 2 1 28 2

Pakin-Kalibesar -Jelangkeng 1 3 3 3 0 2 6 1 50 2

Krukut - Cideng 1 2 2 3 0 0 2 1 39 2

Waduk Pluit 0 2 2 2 2 0 2 1 50 2

TOTAL 3 9 9 10 2 2 12 4 167 8

Fungsi Menurunkan ponton dan ecxcavator ke Saluran

Meletakan Excavator di Saluran Drainase Meletakkan hasil kerukan Mengeruk dasar saluran/waduk Mengeruk dasar saluran/waduk Mengeruk dasar waduk Mengangkat hasil kerukan ke dump truck

Membersihkan ceceran

Membawa hasil kerukan ke Dispossal site

Membawa hasil pilahan sampah ke Dispossal site

(16)

Mobilisasi alat berat dan kendaraan akan dilakukan selama dua minggu. Untuk menyimpan

peralatan-peralatan ringan seperti pacul, sekop, tali, dan lain-lain, maka akan dibangun direksi

kit. Direksi kit ini juga berfungsi sebagai tempat meeting pelaksanaan proyek oleh kontraktor

pelaksana. Pada dasarnya pekerjaan pengerukan ini tidak membutuhkan pasokan listrik, namun

jika diperlukan, akan disediakan generator

3. Mobilisasi Tenaga Kerja

Selain mobilisasi kendaraan dan peralatan juga akan dilaksanakan kegiatan mobilisasi tenaga

kerja yang direncanakan akan berlangsung selama dua minggu. Tenaga kerja dalam kegiatan ini

terutama adalah pengemudi kendaraan, operator peralatan, serta pekerja pembantu

pembersihan. Mobilisasi tenaga kerja ini dilakukan oleh kontraktor pelaksana. Jumlah tenaga

kerja yang akan digunakan ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 1.8

Tenaga Kerja Proyek

No

Jenis

Jumlah

Keterangan

1

Pimpinan Proyek

1 orang Kantor Proyek

2

Administrasi dan Keuangan

2 orang Kantor Proyek

3

Supervisor

6 orang Lokasi Pengerukan

4

Operator Service crane

12 orang Lokasi Pengerukan

6

Operator Excavator

22 orang Lokasi Pengerukan

7

Operator Floating Bulldozer

2 orang Lokasi Pengerukan

8

Operator Floating Crane Shovel

2 orang Lokasi Pengerukan

9

Pekerja Pengerukan

50 orang Lokasi pengerukan

10

Pengemudi truk dan kenek

350 orang Rute Pengangkutan

11

Pekerja pembersihan

24 orang Lokasi Pengerukan

12

Petugas keamanan

10 orang Lokasi Pengerukan

TOTAL

481 orang

Sumber : konsultan, 2009

Fasilitas bedeng untuk para pekerja tidak disediakan, sehingga tenaga kerja yang bertugas akan

pulang pergi dari rumah masing-masing. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan makan dan

minum, para pekerja akan membeli dari pedagang sekitar. Selain itu juga akan disediakan

fasilitas sanitasi berupa

toilet portable

yang akan disediakan kontraktor pelaksana. Diperkirakan

kebutuhan air adalah 481 orang x 20 liter/hari = 9,6 m3/hari. Kebutuhan air ini disuplai dari

pihak ketiga, melalui mobil tangki.

b. Pelaksanaan

1. Pengerukan

Direncanakan kegiatan pengerukan Saluran Grogol–Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut

Lama), Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan mengeruk material keruk sekitar

300-500 m3/hari, sehingga estimasi waktu yang diperlukan sekitar 33 bulan. Direncanakan

pengerukan ini akan dilakukan dengan

floating excavator

atau

land excavator

untuk saluran

(17)

Pendahuluan

Ringkasan Eksekutif (RE) [I-16]

Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama) dan Grogol – Sekretaris, sedangkan untuk Kali

Pakin-Kali Besar-Pakin-Kali Jelangkeng akan mengunakan peralatan dengan alternatif

floating excavator,

atau

floating bulldozer

dan atau

land excavator

. Pada Waduk Pluit akan mengunakan alternatif

peralatan ;

floating excavator,

atau

floating crane shovel

dan atau

land excavator.

Kondisi pada

musim hujan telah diperhitungkan, bahwa luapan air rata-rata/tidak ekstrem masih dapat

dilakukan pengerukan. Untuk cuaca/banjir ekstrem, maka pekerjaan akan dihentikan

sementara. Untuk menangulangi sampah yang terbawa dari hulu maka akan dibangun trash

screen (jaring sampah).

A. Metode dengan mengunakan floating excavator, direncanakan akan dilakukan pada :

1. Waduk Pluit

2. Saluran Krukut – Cideng (termasuk Krukut Lama)

3. Kali Pakin- Kali Besar-Kali Jelangkeng

4. Saluran Grogol-Sekretaris

Tahapan pelaksanaan pengerukan mengunakan floating excavator adalah sebagai berikut;

a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan

b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di ujung jalan lokasi pengerukan

c. Excavator keruk dan ponton diturunkan ke kali dengan menggunakan

crane

dari atas

jembatan atau mengunakan

ramp

. Ponton diturunkan terlebih dahulu, setelah stabil

kemudian disusul oleh excavator keruk .

d. Excavator (yang telah berada di atas ponton) dan ponton lumpur bergerak menuju titik awal

pengerukan yang diprioritaskan pada lokasi yang telah terakumulasi endapan dan sampah.

e. Excavator mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik selanjutnya.

B. Metode dengan mengunakan land excavator, direncanakan akan dilakukan pada :

1. Waduk Pluit

2. Saluran Krukut – Cideng (termasuk Krukut Lama)

3. Kali Pakin- Kali Besar-Kali Jelangkeng

4. Saluran Grogol-Sekretaris

Tahapan pelaksanaan pengerukan mengunakan land excavator adalah sebagai berikut ;

a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan

b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di ujung jalan lokasi pengerukan

c. Service Excavator mulai mengeruk dari titik awal (diprioritaskan pada lokasi yang telah

terakumulasi endapan dan sampah) pengerukan ke titik selanjutnya.

(18)

C. Metode dengan mengunakan floating bulldozer, direncanakan akan dilakukan pada Kali

Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng. Berikut adalah rincian kegiatan dari metode mengunakan

floating bulldozer ;

a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan pekerjaan

b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di pinggir kali.

c. Floating Buldozer diturunkan ke waduk dengan menggunakan

ramp

dari jalan.

d. Floating Buldozer dan

service excavator

(yang berada di pinggir kali) akan mulai melakukan

pengerukan yang diprioritaskan pada lokasi yang telah terakumulasi endapan, gulma air,

dan sampah

e. Floating Buldozer mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik selanjutnya.

D. Metode dengan mengunakan floating crane shovel, direncanakan akan dilakukan pada

Waduk Pluit. Tahapan pelaksanaan pengerukan mengunakan floating crane shovel adalah

sebagai berikut;

a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan

b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di ujung jalan lokasi pengerukan

c. Floating crane shovel dan ponton diturunkan ke waduk dengan menggunakan

ramp

. Ponton

diturunkan terlebih dahulu, setelah stabil kemudian disusul oleh floating crane shovel .

d. Floating crane shovel (yang telah berada di atas ponton) dan ponton lumpur bergerak

menuju titik awal pengerukan yang diprioritaskan pada lokasi yang telah terakumulasi

endapan, gulma air, dan sampah.

e. Floating crane shovel mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik selanjutnya.

2. Penempatan Hasil Pengerukan Sementara

Material hasil keruk, berupa lumpur diletakan di Tempat Penempatan Sementara Lumpur (TPS

Lumpur), berupa wadah (kontainer) yang dapat meniriskan air dari lumpur dan mengeringkan

lumpur dengan proses evaporasi. Kontainer diletakkan di tepi saluran drainase atau waduk

sehingga dapat menghindari pencemaran lingkungan di jalan atau persepsi negatif dari

penduduk sekitarnya, Jika hari hujan atau menimbulkan kebauan yang tajam, maka timbunan

lumpur di kontainer akan di tutup. Penumpukan lumpur sementara tidak akan lebih tinggi dari 2

m dan waktu penempatan selama satu hari.

Lokasi hasil kerukan untuk Saluran Grogol Sekretaris adalah sebelah utara Waduk Tomang,

Saluran Krukut Cideng berada di dekat RS Tarakan dan pertemuan antara Krukut Cideng

dengan Krukut Lama, Untuk Saluran Pakin-Kali Besar-Jelangkeng terletak di sepanjang Jalan

Kali Besar Barat, sedangkan Waduk Pluit adalah di sebelah Barat dan Selatan waduk.

(19)

Pendahuluan

Ringkasan Eksekutif (RE) [I-18]

Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

3. Pemilahan Sampah

Sebelum lumpur diangkut ke

dispossal site

di Ancol Barat bagian Timur atau lokasi lain yang

memilki dokumen lingkungan hidup, sampah yang berukuran besar akan dipilah terlebih dahulu

oleh masyarakat setempat. Sampah yang telah terpilah akan diangkut dengan truk (bekerja

sama dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta dalam hal teknis pengangkutan atau penunjukan

operator pengangkut sampah) ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Volume

sampah diperkirakan adalah 20 % dari volume lumpur yang dikeruk yaitu 486.080 m3.

4. Transportasi Hasil Pengerukan

Pengangkutan hasil kerukan dilakukan oleh truk pengangkut berkapasitas 25 m

3

dan dilengkapi

dengan pelindung (

seal)

untuk mencegah ceceran lumpur yang tumpah. Selain itu juga diatur

rute transportasi truk yang mengangkut hasil pengerukan sebanyak 30-50 kendaraan/hari

dengan ritase masing–masing masing truck sebanyak tiga ritase (rute yang sama juga

digunakan untuk truk yang kosong). Setiap hari truk dapat mengangkut lumpur sebanyak 2.360

m

3

. Truk berisi lumpur hasil kerukan akan berangkat menuju lokasi

dispossal site

Ancol Barat

bagian Timur atau lokasi lain yang memiliki dokumen lingkungan mulai pukul 22.00 – 05.00 WIB.

Rute pengangkutan hasil kerukan adalah;

Saluran Grogol-Sekretaris ;

Jalan S. Parman

Jalan Daan Mogot

Jalan DR Makaliwe

Jalan Latumenten

Jalan

Jembatan Dua

Jalan Bandengan Utara/Selatan

Jalan Gedong Panjang

Jalan Pakin

Jalan Tongkol

Jalan Kunir

Jalan Kp.Bandan

Jalan RE Martadinata.

Kali Pakin-Kali Besar- Kali Jelangkeng ;

Jalan Gedong Panjang

Jalan Pakin

Jalan Tongkol

Jalan Kunir

Jalan Kp.Bandan

Jalan

RE Martadinata.

Waduk Pluit ;

Jalan Muara Baru

Jalan Gedong Panjang

Jalan Pakin

Jalan Tongkol

Jalan Kunir

Jalan

Kp.Bandan

Jalan RE Martadinata.

Saluran Krukut-Cideng ;

Jalan Cideng Timur/Barat

Jalan Tanah Sereal

Jalan Tambora/Jalan Gajah Mada/Hayam

Wuruk

Jalan Perniagaan

Jalan Kopi

Jalan Kali Besar 3

Jalan Kunir

Jalan

Kp.Bandan

Jalan RE Martadinata.

(20)

Tabel 1.9.

Rencana Pengangkutan Material Hasil Kerukan

No

Uraian

Satuan

Jumlah

Keterangan

Lumpur

1

Kendaraan Pengangkut

Truck

30-50

2

Frekwensi

Ritase

3

3

Kapasitas Angkut

M3/truck 25

4

Waktu Operasional Pengangkutan WIB

22.00-05.00

5

Waktu Tempuh ke Disposaal Site

(Ancol Barat Bagian Timur)

menit

Dari Grogol Sekretaris : 52 menit

Dari Krukut Cideng : 40 menit

Dari Pakin Besar Jelangkeng : 18 menit

Dari Pakin Waduk Pluit : 20 menit

Sampah

1

Kendaraan Pengangkut

Truck

2

2

Frekwensi

Ritase

1

3

Kapasitas Angkut

M3/truck 25

4

Waktu Operasional Pengangkutan Waktu

09.00-17.00

5

Waktu Tempuh Ke TPST

Bantar Gebang

Menit

Rata-Rata : 90 menit

5. Penempatan Hasil Pengerukan

Penempatan hasil keruk dilakukan di

dispossal site

yaitu Ancol Barat bagian Timur atau lokasi

lain yang telah memiliki dokumen lingkungan yang akan digunakan sebagai material reklamasi.

Manajemen di

dispossal site

merupakan manajemen terpisah dengan manajemen pengerukan.

Manajemen

dispossal site

Ancol Barat Bagian Timur dilakukan oleh PT Pembangunan Jaya

Ancol sesuai dengan Up Dating AMDAL Ancol Barat Bagian Timur, sedangkan manajemen

pengerukan dilakukan oleh JEDI Manajemen secara keseluruhan yang mencakup lokasi

pengerukan dan jalan-jalan yang dilalui oleh truk pengangkut material keruk. Sesuai dengan

studi Up Dating AMDAL Reklamasi Ancol Barat Bagian Timur pada tahun 2009, maka PT

Pembangunan Jaya Ancol tidak menerima lumpur yang mengandung B3.

Untuk mengetahui apakah ada limbah B3 di lumpur hasil kerukan, maka Ditjen Sumber Daya Air

Kementrian PU RI dan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan memantau kualitas sedimen

tersebut secara rutin, apabila terdapat limbah B3, maka hasil kerukan tidak akan dibawa ke

Ancol Timur, melainkan akan diserahkan pada pihak ke tiga yang memilki izin KLH.

4. Kegiatan Penunjang Pengerukan

a. Saluran Grogol Sekretaris

Pada lokasi saluran Grogol Sekretaris akan dilakukan perbaikan pagar

(21)

Pendahuluan

Ringkasan Eksekutif (RE) [I-20]

Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

Untuk menjaga agar agar tidak terjadi erosi pada dinding saluran Krukut-Cideng (Termasuk

Krukut Lama), maka akan dilakukan perbaikan

embankment

eksisting dengan pemasangan

sheet pilling.

c. Saluran Kali Besar-Pakin-Jelangkeng

Untuk menjaga agar agar tidak terjadi erosi pada dinding saluran Kali Besar-Pakin-Jelangkeng,

maka akan dilakukan perbaikan

embankment

eksisting dengan pemasangan sheet pilling.

1.4.3. Tahap Pasca Pengerukan

Dengan telah berakhirnya kegiatan pada tahap pengerukan, maka akan dilanjutkan dengan

kegiatan pada tahap pasca pengerukan yang diantaranya terdiri dari :

1. Pembersihan Lahan

Pada tahap pasca pengerukan, lokasi TPS lumpur dan lokasi sekitar saluran/waduk akan

dibersihkan dari sisa-sisa kegiatan pengerukan. Sarana umum seperti rambu lalu lintas, pagar,

tanaman dan taman akan dikembalikan seperti kondisi semula.

2. Demobilisasi Kendaraan dan Peralatan

Demobilisasi kendaraan dan peralatan dilakukan secara bertahap dari lokasi pengerukan ke

tempat kontraktor pelaksana.

3. Demobilisasi Tenaga Kerja

Sebelum melakukan pemutusan kerja, pihak kontraktor akan memberikan informasi mengenai

hal tersebut, sehingga para tenaga kerja dapat bersiap-siap. Demobilisasi tenaga kerja akan

dilakukan setelah semua pekerja menjalankan kewajibannya dan menerima haknya.

4. Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan saluran drainase dilakukan untuk mempertahankan kapasitas tampung

saluran drainase dilakukan secara bertahap. Pekerjaan yang dilakukan adalah pengerukan rutin

(

maintenance dreaging

) dan perawatan embankment. Kegiatan pemeliharaan akan dilakukan

selama 6 bulan setelah kegiatan pengerukan.

1.5. Keterkaitan Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan Dengan Kegiatan Lain Disekitarnya

Kegiatan- kegiatan yang ada di sekitar Saluran Grogol-Sekretaris adalah ;

1. Pemukiman Penduduk ; Pemukiman Penduduk Kelurahan Tomang, Tanjung Duren Utara,

Grogol, dan Wijaya Kusuma, Kompleks PGN, Greenville, Apartemen Centro City, Sunrise

gerden.

2. Pertokoan ; Mal Ciputra

(22)

4. Perkantoran ; PT Indosiar Visual Mandiri

5. Tata Air : Waduk Tomang

6. Transportasi : Rel Kereta Api Tangerang-Jakarta, Fly Over Daan Mogot, dan Busway Koridor

III dan VIII.

Kegiatan- kegiatan yang ada di sekitar Saluran Krukut – Cideng (termasuk Krukut Lama) adalah;

Pemukiman Penduduk dan perkantoran di Kelurahan Petojo Utara, Petojo Selatan, Cideng,

Krukut, Tanah Sereal, Glodok, dan Keagungan.

Kegiatan- kegiatan yang ada di sekitar Saluran Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng adalah ;

1. Pemukiman Penduduk ;. Pemukiman Penduduk Kelurahan Pekojan, Tambora, Roa Malaka,

Pinangsia, Pluit dan Penjaringan

2. Kawasan Kota Tua

3. Transportasi ; Rel Kereta Api Duri-Kota-Tanjung Priok dan Jalan Tol Pelabuhan

4. Pasar: Pasar Pagi Lama, Pasar Asemka, Pasar Petak Sembilan, dan Pasar Ikan Lama

5. Perikanan : Pusat Pelelangan Ikan

6. Tata Air : Rumah Pompa

Kegiatan- kegiatan yang ada di sekitar Waduk Pluit adalah ;

1. Pemukiman Penduduk ; Pemukiman Penduduk Kelurahan Penjaringan dan Pluit .

2. Industri : Kawasan Industri dan Pergudangan

3. Perikanan : Pusat Pelelangan Ikan

4. Tata Air : Rumah Pompa

5. Ruang Terbuka Hjau

1.6. Alternatif –Alternatif Yang Akan Dikaji Dalam ANDAL

Berdasarkan data – data dan diskusi dengan pemrakarsa, maka terdapat alternatif sebagai

berikut ;

Direncanakan pengerukan ini akan dilakukan dengan

floating excavator

atau

land excavator

untuk saluran Krukut-Cideng dan Grogol–Sekretaris, sedangkan untuk Kali Pakin-Kali Besar-Kali

Jelangkeng akan mengunakan peralatan dengan alternatif

floating excavator,

atau

floating

bulldozer

dan atau

land excavator

. Pada Waduk Pluit akan mengunakan alternatif peralatan ;

(23)

Pendahuluan

Ringkasan Eksekutif (RE) [I-22]

Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

(24)

Ringkasan Eksekutif (RE) [II-1] Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

BAB 2 DAMPAK PENTING TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP

Dari rangkaian kegiatan, tahap pengerukan merupakan kegiatan yang paling menimbulkan

dampak negatif. Kegiatan ini secara signifikan akan mengubah kualitas lingkungan hidup

dan perubahan persepsi masyarkat , namun juga merupakan upaya mengatasi banjir di

DKI Jakarta.

Perubahan kualitas lingkungan dan perubahan persepsi masyarkat. Semua dampak

turunan tersebut saling berkaitan, namun tidak saling memperkuat atau memperlemah

dampak-dampak tersebut.

Hasil prakiraan dan evaluasi dampak besar dan penting yang terjadi di pengerukan saluran

Grogol Sekretaris, Krukut Cideng, Pakin Besar Jelangkeng, dan Waduk Pluit adalah :

Tahap Persiapan

1. Persepsi Masyarakat

Tahap Pengerukan

1.Kualitas Debu dan Kebauan Udara Ambien

2.Lalu Lintas dan kerusakan jalan

3.Tingkat Kebisingan

4.Kualitas Sedimen

5.Sampah

6.Kualitas Air Permukaan

7.Kesempatan Kerja dan Berusaha

8.Persepsi Masyarakat

9. Kesehatan Masyarakat

Tahap pasca Pengerukan

1. Mengurangi Banjir

2. Lalu Lintas dan kerusakan jalan

3. Kualitas Debu Udara Ambien

4. Persepsi Masyarakat

(25)

RKLDAN RPL

Ringkasan Eksekutif (RE) 1 Kegiatan Pengerukan, Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris,

Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

BAB 3 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Tabel 3.1.a. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengerukan Saluran Drainase Grogol-Sekretaris

Komponen

Lingkungan Hidup yang Terkena Dampak

Sumber dampak Tolok ukur Dampak Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Waktu Pelaksanaan

Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksana Pengawas Pelaporaan

A. Tahap Persiapan 1. Persepsi dan Keresahan Masyarakat  Sosialisasi  Survei Pendahuluan

Adanya reaksi atau tanggapan dari masyarakat sekitar sehubungan dengan rencana kegiatan pengerukan saluran Grogol-Sekretaris.

Mencegah, mengendalikan dan menanggulangi terjadinya persepsi masyarakat yang negatif di sekitar lokasi kegiatan.

a. Seminggu sebelum kegiatan pengerukan dilaksanakan, kontraktor pelaksana akan melakukan sosialisasi lebih detail tentang rencana kegiatan kepada masyarakat yang terkena dampak

 Kec. Grogol-Petamburan (Kel. Tanjung Duren Utara, Kel. Grogol, dan Kel. Tomang)

 Kec. Kembangan (Kel. Kembangan Utara)

 Kec. Kebon Jeruk (Kel. Kedoya Utara dan Kel. Duri Kepa)

Seminggu sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris.

 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Kec. Grogol-Petamburan

 Kec. Kembangan

 Kec. Kebon Jeruk

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI

b. Mengakomodir saran dan tanggapan dari masyarakat sekitar yang

disampaikan pada saat sosialisasi rencana kegiatan.  Kec. Grogol-Petamburan (Kel. Tanjung Duren Utara, Kel. Grogol, dan Kel. Tomang)

 Kec. Kembangan (Kel. Kembangan Utara)

 Kec. Kebon Jeruk (Kel. Kedoya Utara dan Kel. Duri Kepa)

Seminggu sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris

 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Kec. Grogol-Petamburan

 Kec. Kembangan

 Kec. Kebon Jeruk

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI

c. Berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti tanggapan, saran dari masyarakat dan berkoordinasi dengan pemilik lahan yang lahannya akan dimanfaatkan sebagai jalan akses kendaraan

Tapak Proyek Saluran Grogol-Sekretaris Sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris

 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Kec. Grogol-Petamburan

 Kec. Kembangan

 Kec. Kebon Jeruk

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI

d. Pemasangan papan pengumuman dikedua sisi saluran tentang

informasi kegiatan pengerukan drainase setiap 1 km.  Depan Mall dan Hotel Citraland, Waduk Tomang,

 Pintu Air Waduk Tomang,

 Kampung Pesing

Seminggu sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris

 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Kec. Grogol-Petamburan

 Kec. Kembangan

 Kec. Kebon Jeruk

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI

e.Menyediakan fasilitas pusat informasi terpadu tentang kegiatan

pengerukan JEDI yang dapat diakses 24 jam oleh masyarakat Kantor Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU) Sebulan sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris

 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Kec. Grogol-Petamburan

 Kec. Kembangan

 Kec. Kebon Jeruk

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI

f. Menyediakan fasilitas pelayanan pengaduan (hotline service 24 jam)

untuk menerima masukan dan keluhan dari masyarakat sekitar Kantor Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta dan Kontraktor Pelaksana Sebulan sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris

 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Kec. Grogol-Petamburan

 Kec. Kembangan

 Kec. Kebon Jeruk

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI

g. Berkoordinasi/melakukan pendekatan terhadap aparat instansi terkait

dan masyarakat sekitar. Kantor Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta dan Kontraktor Pelaksana Sebulan sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris

 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Kec. Grogol-Petamburan

 Kec. Kembangan

 Kec. Kebon Jeruk

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat BPLHD DKI B. Tahap Pengerukan 1. Kualitas Debu dan Kebauan Udara Ambient

 Mobilisasi alat dan kendaraan

 Kegiatan Pengerukan

 Transportasi lumpur hasil keruk

 Transportasi bahan material perbaikan embankment SK Gub No.551 tahun 2001 tentang baku mutu udara ambient. (Debu) SK MenKLH No.50 tahun 1996 tentang baku mutu kebauan

Mengendalikan/mencegah terjadinya penurunan kualitas udara dan kebauan

a.Kendaraan pengangkut harus lulus uji emisi (dibuktikan dengan

pemasangan stiker) Base camp kendaraan kontraktor pelaksana Saluran Grogol-Sekretaris Setiap 6 bulan sekali selama kegiatan pengerukan saluran Grogol-Sekretaris

 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Perhubungan Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI b. Penempatan alat berat diletakan pada lokasi pemilahan dan TPS. Saluran Grogol-Sekretaris Selama pengerukan

dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Perhubungan Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI b.Pengerukan lumpur hanya dilakukan pada siang hari. Saluran Grogol-Sekretaris Selama pengerukan

dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI d. Melakukan penirisan lumpur dan pemilahan sampah pada lokasi yang

bisa dijangkau dengan syarat antara lain : - Jauh dari lokasi pemukiman masyarakat.

 Lahan kosong di dekat Kampung Pesing Sebulan sebelum

Pengerukan dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Kebersihan Jakarta Barat

 Sudin PU Jakarta Barat

KLH Jakarta Barat

(26)

Ringkasan Eksekutif (RE) 2 Kegiatan Pengerukan, Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris,

Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

Lingkungan Hidup yang Terkena Dampak

Sumber dampak Tolok ukur Dampak Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Waktu Pelaksanaan

Pelaksana Pengawas Pelaporaan

- Terdapat barrier (antara lain : seng ) setinngi 3 meter. - Lokasinya cukup luas untuk kendaraan pengangkut lumpur dan

sampah.

- Melakukan pembersihan lokasi pemilahan.

 Sudin Pertamanan Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU) d. Lumpur ditiriskan sampai kering dengan mengunakan kontainer /

wadah yang diletakkan di atas deck dan di atas badan saluran.  Lahan kosong di dekat Kampung Pesing Selama pengerukan dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Kebersihan Jakarta Barat

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI e.Setelah kontainer terisi penuh, segera dilakukan penutupan bagian atas

dengan terpal untuk menghindari menyebarnya kebauan dan debu.  Lahan kosong di dekat Kampung Pesing Selama pengerukan dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Kebersihan Jakarta Barat

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI f. Penumpukan lumpur hasil kerukan tidak boleh lebih tinggi dari 2 meter.  Lahan kosong di dekat Kampung Pesing Selama pengerukan

dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Kebersihan Jakarta Barat

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI g. Pemasangan barrier (antara lain : seng ) setinggi 3 meter disekelling

lokasi penirisan dan pemilahan sampah  Tepi saluran dekat Kampung Pesing Seminggu sebelum Pengerukan dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Kebersihan Jakarta Barat

 Sudin PU Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI h. Pemasangan rambu/tanda lokasi penirisan lumpur dan pemilahan

sampah  Tepi saluran dekat Kampung Pesing Seminggu Sebelum Pengerukan dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 KLH Jakut

 Sudin Kebersihan Jakarta Barat

 Sudin PU Jakarta Barat

 Sudin Pertamanan Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI

i. Lumpur hasil keruk yang sudah kering segera diangkut dengan dump truck khusus yang kedap air (dilengkapi dengan seal) dan tertutup terpal menuju disposal site,

Jalan S. Parman – Jalan Daan Mogot – Jalan DR Makaliwe – Jalan Latumenten – Jalan Jembatan Dua – Jalan Bandengan Utara/Selatan – Jalan Gedong Panjang – Jalan Pakin – Jalan Tongkol – Jalan Kunir – Jalan Kp.Bandan – Jalan RE Martadinata

Selama pengerukan

dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Kebersihan Jakarta Barat

 Sudin Perhubungan Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI j. Sampah hasil pemilahan dibawa oleh kendaraan pengangkut sampah

sesuai standar Dinas Kebersihan DKI menuju TPST Saluran Grogol-Sekretaris dan rute angkutan ke TPA Bantar Gebang Selama pengerukan dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Kebersihan Jakarta Barat

 Sudin Perhubungan Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI k.Pengangkutan dilakukan pada malam hari (22.00-05.00 WIB) Jalan S. Parman – Jalan Daan Mogot – Jalan DR Makaliwe

– Jalan Latumenten – Jalan Jembatan Dua – Jalan Bandengan Utara/Selatan – Jalan Gedong Panjang – Jalan Pakin – Jalan Tongkol – Jalan Kunir – Jalan Kp.Bandan – Jalan RE Martadinata

Selama pengerukan

dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Perhubungan Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI l.Menghentikan sejenak aktivitas pengerukan pada saat waktu-waktu

ibadah (terutama pada hari jumat jam 10.00-14.00). Saluran Grogol-Sekretaris Selama pengerukan dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Kec. Grogol-Petamburan

 Kec. Kembangan

 Kec. Kebon Jeruk

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI m. Menyediakan sedimen trap di lokasi disposal site untuk membersihkan

ban kendaraan pengangkut, sehingga pada saat meninggalkan lokasi disposal site sudah dalam keadaan bersih.

Disposal site Selama pengerukan

dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU) KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI n. Menyediakan petugas kebersihan di lokasi pengerukan untuk

membersihkan ceceran sampah dan lumpur pada badan jalan sekitar lokasi pengerukan sungai

 Tepi saluran depan Mall dan Hotel Citraland

 Tepi saluran dekat Kampung Pesing

Selama pengerukan

dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Kebersihan Jakarta Barat

 Kec. Grogol-Petamburan

 Kec. Kembangan

 Kec. Kebon Jeruk

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI

o. Mewajbkan kepada seluruh pekerja kegiatan pengerukan untuk

mengunakan masker. Saluran Grogol-Sekretaris Selama pengerukan dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Nakertrans Jakarta Barat

 Sudin Kesehatan Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI p.Menyediakan mobil tanki air yang bergerak di belakang konvoy

kendaraan pengangkut lumpur. Mobil tanki air ini bertugas membersihkan bila terjadi ceceran lumpur disepanjang rute pengangkutan.

Jalan S. Parman – Jalan Daan Mogot – Jalan DR Makaliwe – Jalan Latumenten – Jalan Jembatan Dua – Jalan Bandengan Utara/Selatan – Jalan Gedong Panjang – Jalan Pakin – Jalan Tongkol – Jalan Kunir – Jalan Kp.Bandan – Jalan RE Martadinata

Selama pengerukan

dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana

 KLH Jakarta Barat

 Sudin Kebersihan Jakarta Barat

 Sudin Perhubungan Jakarta Barat

 Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)

KLH Jakarta Barat

BPLHD DKI q. Menghentikan sementara kegiatan pengerukan, bila terjadi angin

kencang (> 5 knot) dan bila terdapat cukup banyak komplain tentang bau dari masyarakat sekitar.

Saluran Grogol-Sekretaris Selama pengerukan

dilaksanakan  Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

 Kontraktor Pelaksana  KLH Jakarta Barat  Kec. Grogol-Petamburan  Kec. Kembangan KLH Jakarta Barat BPLHD DKI

Gambar

Tabel 1.8 Tenaga Kerja Proyek
Tabel 3.1.a. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengerukan Saluran Drainase Grogol-Sekretaris
Tabel 3.1.b. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengerukan Saluran Drainase Krukut-Cideng
Tabel 3.2.a. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Pengerukan Saluran Drainase Grogol-Sekretaris
+4

Referensi

Dokumen terkait

7 Penyidik seringkali kesulitan dalam pembuktian unsur-unsur diatas karena tidak semua penyidik mempunyai keahlian dalam bidang informasi dan transaksi elektronik yang baik, maka

EBIT/TA memiliki nilai tertinggi sebesar 5.4559 nilai tertinggi (maximum) merupakan data yang paling tinggi/besar nominalnya, pada EBIT/TA data paling besar ada pada

2415.003.002.7.1 Pengembangan Pemasangan pipa di kecamatan sultan daulat dia. 75 mm dan penanggalan) pipa dia.. 75 mm dan penanggalan) pipa dia.. Visi : “Subulussalam

Informasi ini dapat diperoleh langsung dari tempat kantor pemerintahan, dari kios info ( info kiosk ), ataupun dari Internet (yang dapat diakses oleh masyarakat

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hasan Wahid yang berjudul “ Pemanfaatan Teknologi SMS Gateway Pada Sistem Pembayaran SPP dan Tabungan Sekolah di SMA N 1

Hasil penelitian menunjukan bahwa sosialisasi perpajakan yang dilakukan KPP Pratama Ciamis baik langsung maupun tidak langsung sudah dikelola dengan baik.. Hal tersebut

(1) Anggota Dewan yang berasal dari atau mewakili unsur petani, perusahaan gula, lembaga konsumen, penyalur, pekerja, perguruan tinggi, sebagaimana tercantum dalam Pasal 4,

Kajian ini dilakukan adalah untuk mengenal pasti keperluan kursus keusahawanan dalam kalangan usahawan Industri Kecil dan Sederhana (IKS) Bumiputera Sabah yang meliputi kursus