• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT DI KELURAHAN MUGIREJO KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT DI KELURAHAN MUGIREJO KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2017

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA

BEAT DI KELURAHAN MUGIREJO KECAMATAN

SUNGAI PINANG SAMARINDA

Nor Aina

1

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari variabel iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. Serta untuk mengetahui variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian (Y). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, kuesioner dan wawancara. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda. Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara variabel iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) berada pada tingkat hubungan kuat. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 36,1% dari variabel iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian. Sedangkan, sebanyak 63,9% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel iklan (X1) dan citra merek (X2), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel iklan (X1) dan citra merek (X2), secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Variabel citra merek (X2) merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian (Y). Perusahaan AHM harus tetap mempertahankan kualitas pembuatan iklan Honda Beat dengan tetap mempertahankan atribut-atribut yang akan digunakan untuk iklan dan harus tetap mempertahankan citra merek yang sudah melekat dibenak konsumen.

Kata Kunci : iklan, citra merek, keputusan pembelian Pendahuluan

Saat ini dunia bisnis sedang menghadapi suatu era baru yang ditandai oleh adanya kecenderungan globalisasi dunia, perkembangan teknologi dan reformasi ekonomi dilakukan negara-negara di dunia untuk menghadapi persaingan global. Adapun banyaknya pesaing semakin memberikan pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai konsumen, masyarakat dituntut untuk lebih cermat dan pintar dalam

(2)

menghadapi setiap produk yang dipasarkan. Salah satu cara yaitu perusahaan memperluas pasar untuk mendapatkan tempat dihati konsumen.

Di jaman sekarang ini sulit rasanya manusia beraktifitas tanpa menggunakan kendaraan, banyak hal yang menyebabkan itu terjadi. Seperti jarak perjalanan yang jauh, yang mana tidak memungkinkan bila perjalanan tersebut dilakukan tanpa menggunakan kendaraan. Maka alternatif yang dicari oleh masyarakat adalah dengan menggunakan kendaraan, baik mobil, motor ataupun kendaraan lainnya. Kegunaan sepeda motor di jaman sekarang ini

sangat bermanfaat sekali membantu meminimalisasi waktu atau

mengefisienkan waktu.

Kebutuhan akan alat transportasi seperti sepeda motor transmisi matic selalu diminati oleh kalangan muda maupun orang tua. Hal ini dikarenakan pola konsumsi konsumen pada saat ini yang selalu menginginkan sebuah kemudahan dalam berkendara yang dapat mendukung kegiatan mereka sehari-hari. Pilihan konsumen untuk menggunakan sepeda motor matic dari Produsen Honda Beat saat ini sangat tinggi. AHM mengumumkan bahwa Honda Beat menjadi model skutik paling banyak di buru dan memecahkan rekor populasi yang mencapai 10 juta unit. AHM mengklaim bahwa Beat dikembangkan dengan desain yang menyesuaikan postur rata-rata orang Indonesia dimensinya memang cukup mungil, namun tidak kekecilan dan sangat pantas di gunakan oleh wanita.

Melihat persaingan yang semakin ketat, produsen sepeda motor harus memikirkan strategi-strategi yang menarik untuk mempertahankan pangsa pasar mereka dan posisi sebagai market leader sepeda motor nasional yang sudah sejak lama disandang oleh Honda. Perkembangan dunia periklanan pada saat ini yang semakin pesat dan didukung oleh pertumbuhan media cetak maupun jumlah stasiun televisi (media elektronik) yang terus meningkat, membuat perusahaan harus selektif dalam membuat iklan untuk mendukung penjualannya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian (Tjiptono, 2008:226).

Citra yang terbentuk pada skema kognitif konsumen belum tentu sesuai dengan karakteristik yang dipromosikan dan dibuat oleh perusahaan. Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003:180). Selain itu, dukungan dari citra merek yang selama ini dibangun dan dijaga dengan baik oleh Honda, dapat membantu Honda untuk tetap bertahan ditengah ketatnya persaingan industri sepeda motor di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas penelitian merasa tertarik untuk mengambil judul

(3)

penelitian “Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda”.

Kerangka Dasar Teori Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu elemen yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya pemasaran yang baik perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Menurut Shultz dalam Alma (2011 : 2), pemasaran adalah usaha atau kegiatan yang menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Pengertian Iklan

Iklan berasal dari kata Yunani yang artinya menggiring orang-orang

kepada gagasan. Iklan adalah informasi yang isinya membujuk khalayak

banyak atau orang banyak supaya tertarik kepada barang atau jasa yang

ditawarkan. Iklan menurut Tjiptono (2008 : 52) dapat dimanfaatkan secara

efektif untuk membangun citra jangka panjang produk maupun perusahaan

dan dapat memicu pembelian.

Menurut Jefkins (2007 : 227), dalam suatu iklan terdapat beberapa atribut iklan yang merupakan isi dari periklanan, yaitu :

a. Pesan Iklan (message)

Yaitu penjumlahan dari tanda atau sinyal yang berusaha mengungkapkan satu atau lebih gagasan.

b. Naskah Iklan (copywrite)

Pesan yang paling persuasive dan kuat. Tujuh unsur naskah iklan adalah

headline, sub judul, teks, harga, nama, alamat dan signature slogan. c. Desain Iklan

Yaitu rancangan layout iklan atau gambar iklan yang menyertakan naskah iklan, kata, kalimat headline, sub-heading, dan teks.

d. Model Iklan

Seorang atau sekelompok orang atau sesuatu yang dijadikan sebagai daya tarik atau pendukung bahkan dijadikan maskot bagi produk iklan yang diiklankan.

e. Warna dan Musik

Warna iklan dan musik merupakan atribut yang akan membuat iklan tersebut semakin menarik.

Pengertian Citra Merek

Citra merek merupakan hasil penilaian persepsi konsumen terhadap suatu merek baik itu positif atau negatif.

Menurut Setiadi (2007 : 120) citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap

(4)

suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.

Pengukuran Citra Merek

Menurut Kotler dan Keller (2008 : 78) bahwa pengukuran citra merek dapat dilakukan aspek suatu merek yang dapat diukur dengan melalui yaitu :

a. Kekuatan (strengthness) dalam hal ini adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek tersebut bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibandingkan dengan merek lainnya.

b. Keunikan (uniqueness)

Keunikan (uniqueness) adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek-merek lainnya. Kesan unik itu muncul dari atribut produk, menjadi kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara produk satu dengan produk lainnya, termasuk dalam kelompok unik ini antara lain: variasi layanan yang bersangkutan maupun digerensiasi dari penampilan fisik sebuah produk.

c. Favorable

Favorable mengarah pada kemampuan merek tersebut agar mudah diingat oleh konsumen, yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain: kemudahan merek produk untuk diucapkan, kemampuan merek untuk diingat oleh pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan merek dibenak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.

Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dalam Sumarwan (2011 : 186), terdapat lima tahap proses pembelian. Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu. Lima tahap tersebut yaitu:

a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi dibagi menjadi dua tingkat, yaitu situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat dan pencarian aktif informasi.

c. Evaluasi Alternatif

Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Konsep dasar memahami proses evaluasi konsumen adalah konsumen berusaha

(5)

memenuhi suatu kebutuhan dan mencari manfaat tertentu dari solusi produk serta memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut.

d. Keputusan Pembelian

Konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan dan konsumen membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Saat melaksanakan pembelian, konsumen dipengaruhi faktor sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak terantisipasi serta dapat mengubah niat pembelian.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian atau pembangunan produk pasca pembelian (Kotler dalam Sumarwan 2011:187).

Metode Penelitian Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen (Sugiyono 2010:18).

Definisi Operasional

a.Variabel Bebas (Independent)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010:39). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel iklan dan citra merek.

b.Variabel Terikat (Dependent)

Variabel dependent sering disebut dengan variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:39). Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel keputusan pembelian.

Hasil Penelitian

Uji Validitas Dan Uji Reabilitas

Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan

uji validitas dan uji reliabilitas untuk menguji konsistensi dan akurasi data

yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen, uji validitas dan uji

(6)

reliabilitas yang digunakan adalah metode konsistensi internal dengan

menggunakan c

ronbach alpha.

a. Uji Validitas

Ikhtisar Uji Validitas Butir-butir Pernyataan Sub Variabel Indikator

Persyaratan Corrected Item Total Correlation N Keterangan Iklan (X1) X1a 0,644 57 Valid X1b 0,412 57 Valid X1c 0,771 57 Valid X1d 0,703 57 Valid X1e 0,490 57 Valid Citra Merek (X2) X2a 0,712 57 Valid X2b 0,692 57 Valid X2c 0,664 57 Valid Keputusan Pembelian (Y) Ya 0,667 57 Valid Yb 0,764 57 Valid Yc 0,556 57 Valid Yd 0,713 57 Valid Ye 0,613 57 Valid

Tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan yang ada pada kuesioner (X1a, X1b, X1c, X1d, X1e, X2a, X2b, X2c, Ya, Yb, Yc, Yd, dan Ye) mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari tabel (nilai r-tabel untuk N-57) dengan tingkat persentase 5% adalah 0,261. Dengan demikian seluruh butir pernyataan yang dilampirkan dalam kuesioner dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Ikhtisar Uji Reliabilitas Butir-butir Pernyataan

Butir Pernyataan Cronbach’s Alpha Kesimpulan

X1 0,736 Reliabel

X2 0,766 Reliabel

Y 0,763 Reliabel

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari dua variabel penelitian ini diketahui bahwa seluruh variabel memiliki Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,700 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliabel. Dengan hasil Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,700 maka secara keseluruhan variabel penelitian dinyatakan reliabel.

Uji Asumsi Klasik Uji Multikolineritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam variabel regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independent).

(7)

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Penelitian VIF Tollerance

Iklan (X1) 1,108 0,903

Citra Merek (X2) 1,108 0,903

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF tidak lebih besar dari 10 dan nilai

tolerance kurang dari 0,10. Maka penulis menyimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam penelitian ini.

Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot) seperti tampak pada gambar berikut ini:

Dari hasil grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dengan menggunakan teknik Klomogorof-Smirnov. Data yang normal adalah Sig.Klomogorof-Smirnov. hitung > Alpha.

Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 57

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .24297055 Most Extreme Differences Absolute .078 Positive .078 Negative -.052 Kolmogorov-Smirnov Z .590

Asymp. Sig. (2-tailed) .877

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

(8)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai sig.Kolmogorov-Smirnov, hitung sebesar 0,877 > alpha 0,05, berarti residu berdistribusi normal.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi dalam model regresi linier antara variabel bebas.

Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .601a .361 .337 .24743 1.901 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel sebelumnya dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,901 berada diantara nilai DU = 1,6845 dan 4-DU = 2,3155. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat autokorelasi atau tidak terjadi korelasi diantara kesalahan penganggu.

Analisis Regresi Linear Berganda Persamaan Regresi

Perhitungan ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel independen (iklan dan citra merek) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh hasil sebagai berikut:

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.576 .523 3.012 .004 X1 .237 .106 .257 2.241 .029 X2 .420 .103 .469 4.100 .000 a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linier berganda dari variabel iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan

pembelian (Y) adalah sebagai berikut:

Y = 1,576 + 0,237 (X1) + 0,420 (X2) + e

Persamaan regresi di atas memiliki pengertian sebagai berikut: 1) Konstanta (α)

Nilai konstanta adalah 1,576 ini dapat diartikan jika iklan (X1) dan citra

merek (X2) nilainya adalah 0, maka keputusan pembelian nilainya 1,576.

2) Koefisien Regresi Variabel Iklan (b1)

Variabel iklan mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen sebesar 0,237 atau berpengaruh positif terhadap variabel Y (keputusan

(9)

pembelian), yang artinya jika variabel iklan ditingkatkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,237. Sebaliknya jika variabel iklan diturunkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan menurun sebesar 0,237. Dengan mengasumsikan variabel lain konstan.

3) Koefisien Regresi Variabel Citra Merek (b2)

Variabel citra merek mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen sebesar 0,420 atau berpengaruh positif terhadap variabel Y (keputusan pembelian), yang artinya jika variabel citra merek ditingkatkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,420. Sebaliknya jika variabel citra merek diturunkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan menurun sebesar 0,420. Dengan mengasumsikan variabel lain konstan.

Koefisien Korelasi (R)

Hasil Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .601a .361 .337 .24743 1.901

Koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan yang erat antara variabel independen yang terdiri dari iklan (X1) dan citra merek (X2)

terhadap keputusan pembelian (Y) Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. Dalam ouput SPSS, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,601 atau 60,1% yang berarti tingkat hubungan antar variabel iklan (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian

(Y) pada Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda termasuk pada tingkat hubungan kuat.

Koefisien Determinasi (R2)

Perhitungan koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (bebas) menjalankan variabel dependen (terikat). Nilai koefisien determinasi (R2) didapat besarnya pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 0,361 atau 36,1%.

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa variabel iklan dan citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. Dari analisis korelasi diketahui bahwa tingkat hubungan antara variabel independen yang terdiri dari iklan dan citra merek terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian berada pada tingkat kuat. Kemudian pada analisis determinasi diketahui besarnya pengaruh iklan dan citra merek terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0,361 atau 36,1%. Sedangkan sisanya yaitu 63,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

(10)

Uji F (Uji Serentak)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah perubahan variabel independen (iklan dan citra merek) secara simultan atau serentak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda yakni dengan membandingkan Signifikansi Fhitung pada alpha (α) 0,05.

Uji F (Simultan) ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.869 2 .934 15.263 .000b Residual 3.306 54 .061 Total 5.175 56 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

Berdasarkan perhitungan di atas diketahui nilai Sig.Fhitung 0,000 < alpha

(α) 0,05 dengan demikian menunjukkan bahwa variabel iklan dan citra merek secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda dengan cara membandingkan thitung dan α 0,05. Hasil uji t dari perhitungan SPSS sebagai

berikut: Uji t (Parsial) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.576 .523 3.012 .004 X1 .237 .106 .257 2.241 .029 X2 .420 .103 .469 4.100 .000 Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan pengaruh antara variabel iklan dan citra merek terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda adalah sebagai berikut:

(11)

1) Variabel Iklan (X1)

Nilai Sig.thitung menunjukkan bahwa variabel iklan (X1) sebesar 0,029 <

α 0,05. Artinya, variabel iklan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y). 2) Variabel Citra Merek (X2)

Nilai Sig.thitung menunjukkan bahwa variabel citra merek (X2) sebesar

0,000 < α 0,05. Artinya, variabel citra merek (X2) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

Uji Dominan

Dari hasil perhitungan uji t, nilai (standardized coefficients) pada tabel 4.23 menunjukkan bahwa variabel citra merek (X2) memiliki nilai koefisien

regresi baku tertinggi yaitu sebesar 0,469 yang berarti bahwa variabel citra merek merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian.

Pembahasan

Analisis Secara Simultan (Uji F)

Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh iklan dan citra merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

Hasil penilitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tjiptono (2008:52) , bahwa iklan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk membangun citra jangka panjang produk maupun perusahaan dan dapat memicu pembelian. Kemudian Setiadi (2007:120) mengatakan bahwa konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Septian (2013), yang menyatakan bahwa iklan dan citra merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Scoopy di Samarinda Ilir.

Temuan ini juga diperkuat dengan hasil kuesioner, dimana iklan dan citra merek yang telah diterapkan oleh Honda dinilai sudah baik, terbukti bahwa hasil tanggapan responden mengenai indikator-indikator variabel iklan dan citra merek di respon setuju oleh konsumen.

Analisis Secara Parsial (Uji t)

Pada uji t menunjukkan bahwa dari kedua variabel independen tersebut, secara parsial keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

a. Iklan (X1)

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel iklan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

(12)

Dalam penelitian yang dilakukan dilapangan ditemukan beberapa tanggapan responden mengenai naskah iklan Honda Beat yang kurang efektif dalam hal membujuk konsumen untuk membeli karena naskah iklan Honda Beat hanya menjelaskan fitur-fitur teknologi dari motor tersebut. Namun dari hasil tanggapan responden menunjukkan bahwa iklan Honda Beat sudah baik dan menarik, dimana responden menyatakan setuju pada setiap indikator-indikator variabel iklan. Hal tersebut terbukti bahwa iklan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Untuk itu diharapkan pihak AHM sebaiknya mempertahankan kualitas atribut-atribut iklan Honda Beat yang telah ada saat ini. Karena iklan yang ada di nilai mampu mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian produk Honda Beat.

b. Citra Merek (X2)

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel citra merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

Dalam penelitian yang dilakukan dilapangan ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa citra merek Honda Beat bersifat positif dibenak konsumen. Citra merek yang sudah di bangun oleh perusahaan AHM melekat dibenak konsumen sebagai sepeda motor yang irit, ramah lingkungan, sepeda motor berkelas dan terkenal. Honda Beat mampu mencirikan sepeda motor yang sangat cocok digunakan oleh kalangan anak muda.

Untuk itu diharapkan Honda mampu mempertahankan citra merek Honda Beat yang sejak lama dibentuk oleh Honda. Karena citra merek yang telah dibentuk di nilai mampu mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor Honda Beat.

Penutup

Variabel iklan dan citra merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

Variabel iklan dan citra merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

Variabel citra merek merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian Honda Beat di Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

Bagi Perusahaan

Iklan yang ditampilkan untuk produk sepeda motor Honda Beat saat ini sudah mampu menarik perhatian konsumen dan sekaligus dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk. Perusahaan AHM harus tetap mempertahankan kualitas pembuatan iklan Honda Beat dengan tetap memperhatikan atribut-atribut yang akan digunakan untuk iklan. Karena tidak

(13)

mungkin konsumen akan merasa bosan dengan jenis iklan yang telah ada. Oleh karena itu dibutuhkan tim kreatif yang handal untuk membuat iklan-iklan baru yang menarik perhatian konsumen.

Citra merek yang telah dibangun perusahaan AHM sudah mampu menarik perhatian konsumen dan sekaligus dapat mempengaruhi konsumen untuk untuk membeli produk sepeda motor Honda Beat. Perusahaan AHM harus tetap mempertahankan citra merek yang sudah melekat dibenak konsumen.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bisa melakukan penelitian di Dealer Honda Cabang Samarinda terdekat dengan rentang waktu yang panjang sehingga dapat mencakup lebih banyak pendapat tentang hal yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor khususnya Honda Beat.

Bagi pihak yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, disarankan untuk bisa menambah variabel-variabel lain, seperti harga atau kualitas produk. Karena dari penelitian ini diketahui 64% masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Daftar Pustaka

Alma, Buchari. 2011. “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.

Carla, Johnson dan Monle Lee. 2007, “Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Ferrinadewi, Erna. 2009. “Merek dan Psikologi Konsumen: Implikasi pada

strategi pemasaran”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kotler, Philip dan Amstrong Gary. 2013. “Prinsip-prinsip Pemasaran edisi 12”. Jakarta: Erlangga

Marknesis, Tim. 2009. “Pemasaran : Strategi, Taktik dan Kasus”. Yogyakarta: Marknesis.

Nugroho, J. Setiadi. 2007. “Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran”. Jakarta: Prenada Utama

Priyatno, Duwi. 2014. “SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis”. Yogyakarta:

CV. Andi Offset

Santoso, Singgih. 2010. “Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”. Jakarta: PT. Gramedia

Schiffman dan Kanuk. 2007. “Perilaku Konsumen” Edisi 8. Jakarta: Prentice

Hall

Sugiyono, 2010. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”.

Bandung: Alfabeta

Sumarwan, Ujang, dkk. 2011. “Riset Pemasaran dan Konsumen”. Bogor: PT

Penerbit IPB Press

Sunyoto, Danang. 2013. “Teori Kuesioner dan Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen”. Yogyakarta: Graha Ilmu

Gambar

Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  seluruh  butir  pernyataan  yang  ada  pada  kuesioner  (X1a,  X1b,  X1c,  X1d,  X1e,  X2a,  X2b,  X2c,  Ya,  Yb,  Yc,  Yd,  dan  Ye)  mempunyai  koefisien  korelasi  yang  lebih  besar  dari  tabel  (nilai   r-tabel  u

Referensi

Dokumen terkait

dapat diartikan bahwa ada pengaruh yang signifikan integrasi pendidikan berbasis lingkungan melalui mata pelajaran IPA terhadap kesadaran lingkungan siswa di SD IT

Sehubungan dengan itu selain tingkat kurs yang merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia ada faktor eksternal lain yang

Dari kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa masih ada perbedaan kemiringan (slop e ) yang cukup besar, sehingga kalau dibandingkan antara grafik hasil pengujian alat ukur

To fulfill these integration objectives, several methods, techniques, patterns, and technologies have been developed over the years, ranging from point-to-point integration over

Jika salah satu arus dalam alat penukar panas merupakan fluida proses yang dikondensasikan sedangkan fluida yang lain merupakan refrigerant atau fluida

Skripsi Ai Ratna Ningsih pada tahun 1990 yang berjudul “Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Kampung Pulo Panjang (1976-1990) ini tidak jauh berbeda dengan Skripsi dari Iip

Umar Zein, Loeki Enggar Fitri Prosiding: 2nd International Conference and Workshop from Molecular to Clinical aspects of HIV/AIDS, tuberculosis and malaria; 25 June 2011,